24229-Article Text-71301-1-10-20211201
24229-Article Text-71301-1-10-20211201
24229-Article Text-71301-1-10-20211201
ABSTRACT
Diabetes mellitus or commonly referred to as diabetes is a chronic disease that can
be suffered for life. Diabetes has 2 types namely Diabetes mellitus type 1 which is the
result of an autoimmune reaction to pancreatic island cell proteins, then type 2 diabetes
which is caused by a combination of genetic factors associated with impaired insulin
secretion, insulin resistance and environmental factors such as obesity, overeating,
undereating, exercise and stress, as well as aging. This review discusses the etiology,
pathophysiology, symptoms, causes, ways of examination, ways of treatment and ways
of prevention of diabetes mellitus.
Keywords: diabetes mellitus; etiology, pathophysiology
INTISARI
Diabetes melitus atau yang biasa masyarakat pada umumnya menyebutnya dengan
penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup.
Diabetes memiliki 2 tipe yakni diabetes melitus tipe 1 yang merupakan hasil dari reaksi
autoimun terhadap protein sel pulau pankreas, kemudian diabetes tipe 2 yangmana
disebabkan oleh kombinasi faktor genetik yang berhubungan dengan gangguan sekresi
insulin, resistensi insulin dan faktor lingkungan seperti obesitas, makan berlebihan,
kurang makan, olahraga dan stres, serta penuaan. Review ini membahas mengenai
etiologi, patofisiologi, gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan serta cara
pencegahan penyakit diabetes melitus.
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 237
ISBN: 987-602-72245-6-8
Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals
with Biodiversity in Confronting Climate Change
Gowa, 08 November 2021
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
jumlah insulin yang disekresikan oleh sel beta dikeluarkan melalui urine. Guna menurunkan
pankreas. Pada penderita gangguan toleransi konsentrasi urine yang dikeluarkan, tubuh akan
glukosa, kondisi ini terjadi akibat sekresi menyerap air sebanyak mungkin ke dalam urine
insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa sehingga urine dalam jumlah besar dapat
akan tetap pada level normal atau sedikit dikeluarkan dan sering buang air kecil. Dalam
meningkat. Namun, jika sel beta tidak dapat keadaan normal, keluaran urine harian sekitar
memenuhi permintaan insulin yang meningkat, 1,5 liter, tetapi pada pasien DM yang tidak
maka kadar glukosa akan meningkat dan terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari
diabetes tipe II akan berkembang. jumlah ini. Sering merasa haus dan ingin
minum air putih sebanyak mungkin
PENYEBAB & GEJALA DIABETES (poliploidi). Dengan adanya ekskresi urine,
MELITUS tubuh akan mengalami dehidrasi atau dehidrasi.
Diabetes sering disebabkan oleh faktor Untuk mengatasi masalah tersebut maka tubuh
genetik dan perilaku atau gaya hidup seseorang. akan menghasilkan rasa haus sehingga
Selain itu faktor lingkungan sosial dan penderita selalu ingin minum air terutama air
pemanfaatan pelayanan kesehatan juga dingin, manis, segar dan air dalam jumlah
menimbulkan penyakit diabetes dan banyak.
komplikasinya. Diabetes dapat memengaruhi 2. Polifagi (cepat merasa lapar)
berbagai sistem organ tubuh manusia dalam Nafsu makan meningkat (polifagi) dan
jangka waktu tertentu, yang disebut komplikasi. merasa kurang tenaga. Insulin menjadi
Komplikasi diabetes dapat dibagi menjadi bermasalah pada penderita DM sehingga
pembuluh darah mikrovaskular dan pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang
makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang.
termasuk kerusakan sistem saraf (neuropati), Ini adalah penyebab mengapa penderita merasa
kerusakan sistem ginjal (nefropati) dan kurang tenaga. Selain itu, sel juga menjadi
kerusakan mata (retinopat) (Rosyada, 2013). miskin gula sehingga otak juga berfikir bahwa
Faktor risiko kejadian penyakit diabetes kurang energi itu karena kurang makan, maka
melitus tipe 2 antara lain usia, aktivitas fisik, tubuh kemudian berusaha meningkatkan
terpapar asap, indeks massa tubuh (IMT), asupan makanan dengan menimbulkan alarm
tekanan darah, stres, gaya hidup, adanya rasa lapar.
riwayat keluarga, kolesterol HDL, trigliserida, 3. Berat badan menurun
DM kehamilan, riwayat ketidaknormalan Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan
glukosa dan kelainan lainnya. Penelitian yang energi yang cukup dari gula karena kekurangan
dilakukan oleh Trisnawati (2012) menyatakan insulin, tubuh akan bergegas mengolah lemak
bahwa riwayat keluarga, aktivitas fisik, umur, dan protein yang ada di dalam tubuh untuk
stres, tekanan darah serta nilai kolesterol diubah menjadi energi. Dalam sistem
berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2, dan pembuangan urine, penderita DM yang tidak
orang yang memiliki berat badan dengan terkendali bisa kehilangan sebanyak 500 gr
tingkat obesitas berisiko 7,14 kali terkena glukosa dalam urine per 24 jam (setara dengan
penyakit DM tipe dua jika dibandingkan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh).
dengan orang yang berada pada berat badan Kemudian gejala lain atau gejala tambahan
ideal atau normal. yang dapat timbul yang umumnya ditunjukkan
Gejala dari penyakit DM yaitu antara karena komplikasi adalah kaki kesemutan,
lain: gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung
1. Poliuri (sering buang air kecil) sembuh, pada wanita kadang disertai gatal di
Buang air kecil lebih sering dari biasanya daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada
terutama pada malam hari (poliuria), hal ini pria ujung penis terasa sakit (balanitis)
dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang (Simatupang, 2017).
ginjal (>180mg/dl), sehingga gula akan
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 239
ISBN: 987-602-72245-6-8
Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals
with Biodiversity in Confronting Climate Change
Gowa, 08 November 2021
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 240
ISBN: 987-602-72245-6-8
Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals
with Biodiversity in Confronting Climate Change
Gowa, 08 November 2021
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 241