Bab 4 - 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 105

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

1. Biodata Sekolah

Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Status Akreditasi : A (Amat Baik)

Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 17 Muntilan 56413

Telp (0293) 587501 Fax (0293) 586163

Email : sma_muhimtl@yahoo.com

Kecamatan : Muntilan

Kabupaten : Magelang

Propinsi : Jawa Tengah

Kepala Sekolah

Nama Lengkap : Eddy Yusuf, S.Pd

Pend. Terakhir : S1

Jurusan : Pendidikan Kimia

Visi Sekolah : Beramal Ilmiah Berilmu Amaliah

2. Sejarah Pendirian dan Perkembangan

Secara geografis SMA Muhammadiyah terletak di Jalan Tentara

Pelajar No. 17 Muntilan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan

Kabupaten Magelang. SMA Muhammadiyah 1 Muntilan berdiri pada

77
78

tanggal 1 Januari 1978 di kampung Kauman Muntilan yang dimotori oleh

tokoh-tokoh Muhammadiyah pada waktu itu yaitu dr. Was’an selaku ketua

dan anggota yang terdiri atas Bapak Hamid Hilali yang kemudian menjadi

kepala sekolah yang pertama, Bapak Sutanto, BA, Bp. Drs. Zen Dawud,

Bp. Drs. Muh. Rofi’i, dan Bapak Mursid106.

Penyelenggara pendidikan dari SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

adalah Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Magelang.

Pada waktu itu yang menjadi ketua Majlis adalah Bp. H. Abu Ubaidah,

BA.

Pada tahun pertama saat SMA berdiri proses belajar mengajar

dilaksanakan dengan menggunakan gedung SMP Muhammadiyah

Muntilan di Kauman selama satu tahun. Saat masih di SMP tersebut SMA

masuknya sore hari. Di tahun pertama tersebut murid yang terdaftar baru

22 siswa. Satu tahun berikutnya, kegiatan belajar mengajar dialihkan di

Kendal Growong muntilan selama satu tahun pula. Baru tahun ketiga

menempati gedung baru yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 17

Muntilan, Tamanagung, Muntilan. Pada tahun ketiga itu pula

penyelenggaraan ujian kelulusan SMA masih mengikut dengan SMA

Negeri 1 Muntilan (yang waktu itu masih bernama SMA Negeri Blabak di

Muntilan). Dan di ujian pertama itu SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

meluluskan 17 Siswa dari 22 siswa yang mengikuti ujian akhir nasional

(ujian Negara).
106
Wawancara dengan Bapak Muhammad Arif, selaku Koordinator Sarpras dan pelaku
sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 2
Oktober 2018.
79

Pada tahun 1983 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan mendapat status

“DIAKUI” dari pemerintah. Dengan perubahan status tersebut SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan bisa menyelenggarakan Ujian kelulusan

secara mandiri tanpa harus menumpang kepada sekolah lain seperti yang

dilakukan sebelumnya. Lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1988,

status “DIAKUI” meningkat menjadi status “DISAMAKAN”. Dengan

status yang baru ini SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tidak sekedar bisa

menyelenggarakan Ujian Kelulusan secara mandiri, tetapi bisa ditumpangi

juga oleh sekolah-sekolah lain yang belum mendapatkan status “DIAKUI”

dari pemerintah.

Status “DISAMAKAN” itu terus dipertahankan hingga istilah Status

sekolah tersebut diganti dengan klasifikasi A, B, C dan D. Status terbaru

yang disandang oleh SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dari hasil

Akreditasi tahun 2015 lalu adalah A (Amat Baik) dengan perolehan nilai

92.00.

Sampai saat ini (tahun 2018) usia SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

telah mencapai usia 40 tahun. Dalam rentang 40 tahun tersebut SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan mengalami berbagai pergantian

kepemimpinan kepala sekolah. Adapun orang-orang yang pernah menjadi

kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Drs. Chamid Hilali (1978-1981)

Beliau adalah kepala sekolah pertama, pada masa beliau sekolah

masih berpindah-pindah tempat pembelajarannya. Dari kauman selama


80

satu tahun, kemudian ke Kendal growong selama satu tahun dan baru

ke Jalan Tentara Pelajar No. 17 Tamanagung Muntilan. Pada masa ini

adalah masa perintisan, sehingga pengorbanan yang dilakukan oleh

para guru dan karyawan untuk kemajuan sekolah sangat besar. Pada

masa beliau juga banyak ditekankan pada kegiatan keagamaan.

b. Dr. H. Moh Was’an (1981-1982)

Periode beliau adalah periode peralihan untuk mengisi sementara

kekosongan jabatan kepala sekolah selama kurang lebih 4 bulan.

c. H. Sutanto, BA (1982-1985)

Pada masa beliau dikembangkan konsep bimbingan terhadap siswa

yang sudah menyelesaikan Ujian Akhir sebelum kelulusan dalam

bentuk kegiatan MABIT. Dimana siswa yang bersangkutan dikirim ke

berbagai dusun di sekitar Kabupaten Magelang.

d. Drs. H. Muhammad Rais (1985-1994)

Pada masa kepemimpinan beliau prestasi olahraga cukup menjadi

perhatian sehingga bidang olahraga berkembang dengan baik. Di

samping itu program keagamaan yang sudah dirintis sejak awal

berdirinya sekolah juga dikembangkan. Jumlah siswa relative stabil.

Pada masa ini juga pernah dirintis program boarding school. namun

karena kendala tidak ada yang mengasuh maka program itu tertunda107.

107
Wawancara dengan Bapak Drs. HM. Arif Budi Santosa, selaku coordinator kepegawaian
sekaligus pelaku sejarah perkembangan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, dilaksanakan pada
tanggal 29 November 2018 di ruang guru.
81

e. Drs. H. Abdul Rosyad (11 April 1994-31 Agustus 1994)

Periode beliau seperti halnya periode dr. H Moh Was’an, yang

merupakan peralihan sementara untuk mengisi kekosongan kepala

sekolah.

f. Drs. H. Bambang Supriyo (1994-2001)

Pada masa beliau banyak dilakukan pendisiplinan dan juga inovasi.

Di antara kemajuan yang diraih adalah pada masa beliau sukses dalam

melakukan sertifikasi tanah yang merupakan hak milik persyarikatan

Muhammadiyah, dan menyelenggarakan program pembelajaran dalam

bentuk life skill. Pada masa ini sekolah mendapatkan bantuan untuk

membangun Masjid sekolah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

g. Drs. H. Suharyanto (2001-2010)

Beliau melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh Drs.

H. Bambang Supriyo. Di samping itu juga banyak melakukan

pembangunan dan rehab untuk kemajuan sekolah. Dalam bidang life

skill terdapat berbagai penambahan bidang maupun sarana dan

prasarana untuk mendukung kegiatan life skill tersebut.

h. Yanto Siswoyo, S.TP, S.Kom (2010-2015)

Pada masa beliau sekolah mengalami peningkatan dalam

penyediaan sarana dan prasarana. Yakni dengan dibangunnya aula

untuk pertemuan dan beberapa ruang kelas baru.


82

i. Eddy Yusuf, S.Pd (2015- sekarang)

Pada masa beliau terjadi perubahan kebijakan yang luar biasa dari

pemerintah terkait dengan pelaksanaan ujian nasiolan maupun terkait

dengan pengelolaan SMA. Yang awalnya dikelola oleh kabupaten

menjadi dikelola oleh Propinsi.

Selama 40 tahun perjalanan tersebut SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

mengalami perkembangan dan juga pernah mengalami masa-masa sulit.

Perkembangan-perkembangan itu dicapai dalam berbagai bidang, baik

bidang pengembangan sarana dan prasarana, bidang kesejahteraan, bidang

inovasi pendidikan dan juga status sekolah. Masa sulit juga pernah dialami

oleh sekolah, yakni pada masa-masa awal dan pertengahan tahun 1990an.

Dimana yang awalnya grafik siswa terus meningkat, begitu tumbuh

sekolah-sekolah baru dari pemerintah maka grafik perolehan siswa

menjadi turun, meskipun pada tahun-tahun berikutnya bisa bangkit

kembali hingga saat ini.

3. Maksud Dan Tujuan Didirikannya

Berdirinya SMA Muhammadiyah I Muntilan secara kebetulan lahir begitu

saja, akan tetapi mempunyai maksud dan tujuan. Maksud dan tujuan

didirikannya SMA Muhamamdiyah pada awal didirikannya adalah108:

a. Untuk menjadi tawaran solusi atas kurangnya lembaga pendidikan

Islam, khsususnya di lingkungan Muntilan dan sekitarnya.

108
Wawancara dengan Bapak Muhammad Arif, selaku Koordinator Sarpras dan pelaku
sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 2
Oktober 2018.
83

b. Membantu anak-anak usia sekolah yang secara ekonomi tidak mampu

melanjutkan sekolah.

c. Mencegah proses kristenasi melalui lembaga pendidikan yang

dilakukan oleh misi zending Kristen di daerah Muntilan dan

sekitarnya.

4. Visi, Misi dan Tujuan

Visi yang dirumuskan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan adalah

”Berilmu Amaliah, Beramal Ilmiah”, yang mempunyai maksud :

a. Meningkatkan keimanan, akhlak mulia, kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian dan keterampilan peserta didik.

b. Mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan umum dan keterampilan yang

dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan serta untuk

persiapan dalam pendidikan lebih lanjut.

c. Segala yang dikerjakan dan diamalkan berdasarkan ilmu agama

maupun pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi

ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, peraturan perudangan,

tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan Muhammadiyah.

Sedangkan misi dari SMA Muhammadiyah 1 Muntilan berdasarkan

visinya adalah:
84

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai

dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai

dengan Kaidah Pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah.

c. Menumbuhkan semangat berilmu kepada seluruh warga sekolah

dengan prinsip Long Life Education.

d. Menumbuhkan kemauan dan kemampuan siswa untuk dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

e. Meningkatkan keyakinan dan penghayatan bahwa sukses hidup di

dunia dan akherat hanya bisa diraih dengan berilmu dan beramal.

f. Memberikan pelatihan ketrampilan praktis dan kecakapan hidup (life

skill) kepada semua siswa yang sesuai dengan tuntutan jaman dan

kemajuan teknologi.

Sedangkan tujuan dari SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, yang

merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang ditetapkan adalah:

Mendidik para siswa untuk :

a. Berwawasan Keislaman dengan fasih membaca Al-qur’an dan tertib

Beribadah.

b. Berwawasan keindonesiaan dengan tertib mengikuti upacara bendera

dan proaktif dalam peringatan hari besar nasional .

c. Berkemampuan akademik dengan nilai UN rata-rata 7 (tujuh)

d. Mampu berbahasa Arab dan Inggris secara aktif


85

e. Terampil menggunakan ilmu berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi

f. Mencapai Rata - rata nilai UN murni lebih meningkat dibanding tahun

sebelumnya.

5. Struktur Organisasi Penyelanggara

Penyelenggara SMA Muhammadiyah 1 Muntilan adalah

Muhammadiyah. Dalam hal ini diselenggarakan oleh Majlis Dikdasmen

Pimpinan Daerah Muhammadih Kabupaten Magelang. Sehingga secara

struktural dapat dilihat dalam bagan berikut:

Gambar 1. Bagan Struktur Penyelenggara SMA Muhammadiyah 1


Muntilan
PDM Kab. Magelang

Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah

PDM Kab. Magelang

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Dari bagan tersebut dapat dipahami bahwa SMA Muhammadiyah 1

Muntilan bukanlah sekolah milik perseorangan. Akan tetapi sekolah yang

dimiliki oleh Muhammadiyah di wilayah Kabupaten Magelang yang

secara langsung penyelenggaranya adalah Majlis Dikdasmen PDM


86

Kabupaten Magelang. Pengelola yang ada di sekolah hanyalah sebagai

pelaksana amanah dari Majlis Dikdasmen tersebut.

6. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, khususnya

untuk tahun berjalan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penyelenggara : Majlis Dikdasmen Muh. PDM Kab. Magelang

Kepala Sekolah : Eddy Yusuf, S.Pd

Wakil Kepala

1. Urusan Kurikulum : Muhammad Khoirul Ahyani, S.Pd

2. Urusan Sarpras : Drs. Suharyanto

3. Urusan Keagamaan : Achmad Nurur Huda, S.Pd.I

4. Urusan Kesiswaan : Joko Pracoyo, S.Pd

5. Urusan Humas : Wahyu Ari Wibowo, SH

Ka. TU : Yanto Siswoyo,S.TP, S.Kom

Kordinator-Koordinator

1. BK : Nurudin Bick, S.Pd

2. STP2K : Nanang Septian N, S.Pd

3. Life Skill : Drs. H. Suharyanto

4. Ekstrakurikuler : Zulfa Shodiq, S.Pd

5. Koperasi Siswa : Fera Diana Ekasari, SE

Kepala Bagian

1. Perpustakaan : Dra. Prastayani

2. Lab. IPA : Drs. Rosyidah Salim


87

3. Lab. Bahasa : M. Khoirul Ahyani, S.Pd

4. Lab. Komputer : Wahyudin Santosa, S.Pd

Urusan-urusan

1. Kepegawaian : Drs. HM. Arif Budi Santosa

2. Rumah Tangga : Muhammad Arif

3. Dapodik : Nanang Hasan A, S.Pd

4. Pengolah Nilai : Zakhir Wikan A, M.Pd

7. Potensi-Potensi dan Kemajuan-Kemajuan yang Telah Dicapai

a. Potensi yang dimiliki

Potensi yang dimiliki oleh SMA Muhammadiyah 1 Muntilan antara

lain adalah:

1) Tanah dan Gedung milik sendiri (Sertifikat hak milik persyarikatan

Muhammadiyah) dengan luar total 6445 m2.

2) Memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar

pengelolaan dari Badan Standar Nasional Pendidikan yang sangat

mendukung dalam proses pelaksanaan KBM.

3) Secara geografis berada pada lokasi yang mudah dijangkau. yakni

di pinggir jalan utama Jogyakarta-semarang.

4) Secara sosio-kultural berada di daerah yang menjunjung tinggi

nilai-nilai religius dan kearifan lokal.

5) secara SDM memiliki tenaga guru dan karyawan yang sesuai

dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk proses pendidikan.


88

6) Dukungan dari stake holder, terutama penyelenggara Pendidikan,

yaitu Persyarikatan Muhammadiyah, yang dalam hal ini dibidangi

oleh Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Kabupaten

Magelang.

7) Sumber siswa yang beragam, yang hal ini sangat memungkinkan

pengembangan berbagai potensi yang dimiliki oleh siswa.

8) Terselenggaranya pembelajaran life skill, yang sangat bermanfaat

bagi siswa setelah selesai dari SMA untuk melakukan karya sesuai

dengan life skill yang dipilih.

9) Penguatan pendidikan karakter, terutama ciri khusus, Al Islam dan

Kemuhammadiyahan untuk mencapai tujuan pendidikan

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen

Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

b. Kemajuan yang dicapai

kemajuan-kemajuan yang telah dicapai antara lain adalah:

1) Perkembangan Status Sekolah

a) Tahun 1983 status “DIAKUI”

b) Tahun 1988 status “DISAMAKAN”

c) Tahun 2008 –Sekarang status A (Amat Baik)

2) Sarana dan Prasarana

a) Pembangunan Aula seluar 20 m x 26 m.


89

b) Tahun 1998/1999 Pembangunan Masjid sekolah dan rehab

tempat parkr

c) Tahun 2002/2003 merehab laboratorium IPA.

d) Tahun 2005/2006 Membangun Gedung Perpustakaan dan

rumah dinas untuk penjaga sekolah.

e) Tahun 2006/2007 Pengadaan ruang Laboratorium Bahasa dan

rehab tujuh ruang kelas.

f) Tahun 2011/2012 Pembangunan Gedung Aula Baru dan 2

ruang kelas baru.

g) Tahun 2012/2013 Pemasangan CCTV.

h) Tahun 2014/2015 Pembangunan dua ruang kelas baru.

i) Tahun 2015/2016 Pemasangan Kanopi (atap) tempat wudhu.

j) Tahun 2016/2017 pengadaan computer sebanyak 80 unit untuk

pelaksanaan UNBK.

k) Tahun 2018 mendapat bantuan 23 unit computer untuk

pelaksanaan UNBK.

3) Penyelenggaran Pendidikan dan Pembangunan Karakter

a) Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup (life skill)

b) Pembinaan kegiatan keIslaman secara terukur dan terarah.

4) Kesejahteraan

Bentuk kesejahteraan yang diberikan oleh sekolah kepada guru dan

karyawan adalah:
90

a) Peningkatan Honorarium Guru dan Karyawan secara

berjenjang.

b) Promosi menjadi Guru Tetap Yayasan atau Pegawai Tetap

Yayassan bagi yang sudah memenuhi persyaratan.

c) Promosi guru untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan

tertentu dari kepala sekolah, seperti wali kelas, koordinator

laboratorium dan lain sebagainya.

d) Fasilitasi asuransi kesehatan dalam bentuk BPJS Kesehatan

yang sebagian ditanggung oleh sekolah sesuai dengan hasil

kesepakatan.

e) Dana kekeluargaan untuk guru dan karyawan atau anggota

keluarganya yang memiliki hajat dan musibah, seperti

pernikahan, melahirkan, sakit dan kematian.

f) Pemberian dana pensiun bagi guru dan karyawan yang sudah

mencapai purna tugas.

8. Ketenagaan
a. Jumlah Guru dan Karyawan

Jumlah keseluruhan guru dan karyawan di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan ada 56 orang, yang terdiri atas 45 orang guru, 5 orang

karyawan Staf tata usaha, 1 orang petugas perpustakaan, 1 orang

petugas keamanan, 1 orang penjaga malam dan 3 orang pesuruh.

Dari riwayat pendidikan, seluruh guru sudah lulus sarjana, bahkan

sudah ada 2 orang yang sudah lulus pascasarjana (S2) dari 45 guru
91

yang ada. Sedangkan riwayat pendidikan karyawan adalah SMA atau

sederajat ada 10 orang dan 1 orang Diploma. Kondisi guru dan

tenaga pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tersebut dapat

dijelaskan dengan tabel berikut:

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan SMA


Muhammadiyah 1 Muntilan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
(%)
1 SMA 10 17,86 %

2 Diploma 1 1,79%

3 S1 43 76,79 %

4 S2 2 3,58%

Sumber Data: Data kepegawaian SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


tahun 2018.

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan untuk

tenaga pendidikan khususnya staf tata usaha, petugas perpustakaan,

penjaga keamanan dan penjaga malam tingkat pendidikannya adalah

SMA atau sederjat dengan persentase 17,86%. Untuk pendidikan

diploma ada 1,79 % . Sedangkan untuk guru 76,79 % adalah lulusan

sarjana (S1) dan sesuai dengan kompetensi bidangnya, dan 3,58% nya

adalah lulusan S2.

Sedangkan dari status kepegawaian, guru dan karyawan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan terdiri atas guru diperbantukan (DPK),

guru tetap yayasan (GTY) dan guru tidak tetap (GTT). Jumlah dari

masing-masing guru berdasarkan statusnya tersebut dapat dijelaskan

melalui tabel berikut:


92

Tabel 6. Status Guru SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


No Status Kepegawaian Jumlah Persentase
(%)
1 Guru DPK 3 6,66 %

2 GTY 27 60%

3 GTT 15 33,33 %

Sumber Data: Data kepegawaian SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


tahun 2018.

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa Guru diperbantukan dari

pemerintah ada 6,66% dari 45 guru yang ada di sekolah. Guru Tetap

Yayasan ada 60% dan selebihnya adalah Guru Titak Tetap Yayasan

dengan persentase 33,33 % dari total 45 guru yang ada. Guru DPK

merupakan guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang

diperbantukan oleh pemerintah di sekolah-sekolah swasta, termasuk di

dalamnya adalah SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan. Sedangkan guru

tetap yayasan (GTY) dan guru tidak tetap (GTT) adalah guru yang

diangkat oleh persyarikatan Muhammadiyah melalui Majlis

Dikdasmen daerah setempat. Di SMA Muhammadiyahx 1 Muntilan,

yang mengangkat guru tetap yayasan adalah Majlis Dikdasmen PDM

Kabupaten Magelang.

Guru Tetap Yayasan juga terbagi menjadi dua, yakni Guru Tetap

Yayasan yang sudah sertifikasi dan Guru Tetap Yayasan yang belum

sertifikasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kondisi tenaga

pendidik dan kependidikan di SMA Muhammadiyah I Muntilan itu

sangat beragam.
93

Adapun secara rinci data mengenai guru dan karyawan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan pada tahun pelajaran 2018/2019 dapat

dijelaskan melalui tabel daftar guru dan karyawan berikut ini:

Tabel 7. Data Nominatif Guru dan Karyawan SMA Muhammadiyah 1


Muntilan Tahun Pelajaran 2018/2019.
No. Nama L/P NBM Status Jabatan

1 Eddy Yusuf, S.Pd. L 937.473 GTY - Sertifikasi Kepala Sekolah


2 Drs. Suharyanto L 774.349 Dpk - Sertifikasi Wakaur.Sarpras, Koord.Life Skill
3 Dra. Rosyida Salim P - Dpk - Sertifikasi Ka.Lab.Ipa, Wali Kelas XII.IPA 2
4 Fajriyanti, S.Pd. P 618.185 Dpk - Sertifikasi Wali Kelas XII IPS 3
5 Dra.Sri Titi Rahayu P 915.884 GTY - Sertifikasi Wali Kelas XII IPS 4
6 Dra. Prastyani P 969.062 GTY - Sertifikasi Ka.Perpust.Wali Kelas XII IPS 1

Dra.Tri Wahyuni Susanti P 967.894 GTY - Sertifikasi


7
8 Dra. Sri Almunifah P 970.186 GTY - Sertifikasi Wali Kelas XII IPA 1
9 Yanto Siswoyo, S.TP., S.Kom. L 918.888 GTY - Sertifikasi Ka.TU
10 Nurudin, S.Pd. L 586.779 GTY Koord.BK
11 Reny Juliati, S.E. P 1050.292 GTY - Sertifikasi Wali Kelas XI IPS 1
12 Ismiati, S.Pd. P 948.233 GTY - Sertifikasi Wali Kelas XII IPS 5
13 Joko Pracoyo, S.Pd. L 1046.369 GTY - Sertifikasi Wakaur.Keiswaan
14 Atik Retno Tulodo S., S.S. P 1013.899 GTY - Sertifikasi Wali Kelas X MIPA 3
15 Agus Rahmad Wibawa, S.Si. L 1088.729 GTY - Sertifikasi Pengelola SIM
16 Muhammad Khoirul Ahyani, S.Pd. L 951.457 GTY - Sertifikasi Wakaur.Kurikulum
17 Irfan Harmanto, S.Pd. L 1051.396 GTY - Sertifikasi Wali Kelas X IPS 2
18 Fera Diana Ekasari, SE. P 992.366 GTY Koord.Kopsis.Wali Kelas XI IPS 4
19 Dewi Puspitosari P., S.Psi. P 1051.157 GTY
20 H. Suradi, S.Ag. L 846,459 GTY - Sertifikasi
21 Nur Fuadi, S.Pd. L 956.433 GTY - Sertifikasi
22 Drs. HM. Arief Budi Santosa L 558.902 GTT - Purna PNS Koord.Kepegawaian
23 Kusworosari, S.Pd. P 1012.106 GTY - Sertifikasi Wali Kelas XII IPS 2
24 Nanang Hasan Azwar, S.Pd. L 1051.395 GTY - Sertifikasi Operator Dapodik
25 Wahyu Ari Wibowo, SH. L 1039.856 GTY - Sertifikasi Wakaur.Humas & Kekeluargaan
94

26 Nanang Septian Nugroho, S.Pd. L 1052.350 GTY - Sertifikasi Koord.STP2K


27 Wahyudin Santoso, S.Pd. L 1166.051 GTT - Sertifikasi Ka.Lab.Komp.Wali Kelas XI IPS 3
28 Zulfa Shodik, S.Pd. L 1167.004 GTT Koord.Esktra.,Wali Kelas XI IPS 2
29 Jupantara, S.Pd. L - GTT
30 Luqman Syarif, S.Pd.I L 1142.483 GTT Wali Kelas X IPS 3
31 Dewi Hajar, S Pd P 1267.314 GTT Wali Kelas X IPS 1
32 Nuraeni Usdyawati, S Si P - GTT
33 Muhammad Alaudin, S.Pd. L 955.700 GTT Wali Kelas X MIPA 2
34 Achmat Nururhuda, S.Pd.I L 1089.622 GTY Wakaur.Agama
35 Nani Supratin, S.Pd.I. P - GTT
36 Layla Nur Lathifah, S.Pd. P 1187.018 GTT Wali Kelas XI MIPA 3
37 Rina Ristiyani, S.Si. P 1162.241 GTT Wali Kelas XI MIPA 2
38 Saifudin Arafat Eko Prasetya, S.T. L 1190.934 GTT
39 Siti Kholisiyah, S.Pd.I P 1216.452 GTT Wali Kelas X MIPA 1
40 Zakhir Wikan Anadiya, S.Pd. L 1184.100 GTT Pengolah Nilai
41 Taufik Ardiyanto, S.Pd. L - GTT Koord.Seni
42 Raditya Jehan Andias, S.Pd., M.Pd. L - GTT
43 Ana Rina Saputri, S.Pd. P - GTT Wali Kelas XI MIPA 1
44 Betty Wijayanti, S.Pd. P - GTT
45 Rahayu Septiana, S.Pd. P GTT
46 Muhammad Arif L 558 915 PTY Koord.Urusan Rumah Tangga
47 Siti Khoiriyah P - PTY STAF TATA USAHA
48 Fauzan Hamidi, A.Md. L 670.677 PTY BENDAHARA SEKOLAH
49 Siti Musyarofah P 921.410 PTY PERPUSTAKAAN
50 Sri Yanti P 707.208 PTY STAF TATA USAHA
51 Arif Budiyono L - PTT STAF TATA USAHA
52 M. Satari L - PTT PESURUH
53 Muhajir L - PTT PESURUH
54 Priyono L PTT PESURUH
55 Taryoto L - P.Kontrak PENJAGA MALAM
56 Bastian Eko Purnomo L 1170.967 P.Kontrak SATPAM

Dari data di atas, diketahui bahwa jumlah keseluruhan guru dan

karyawan di SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan adalah 56 orang

dengan rincian 45 orang adalah guru dan 11 orang sebagai tenaga

kependidikan yang meliputi staf tata usaha, pesusuruh, penjaga malam,

petugas keamanan atau satpam dan petugas perpustakaan. Dari status

kepegawaian ada yang status DPK 3 orang, GTY 27 orang, GTT 15

orang, PTY 5 orang, PTT 4 orang dan 2 orang karyawan kontrak.


95

Guru dengan kualifikasi tertentu bisa dipromosikan untuk

mengemban tugas-tugas tambahan tertentu seperti wakil kepala

sekolah,koordinator, wali kelas dan tugas-tugas lainnya sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

b. Peningkatan dan Pembinaan SDM

Upaya-upaya yang dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

dalam rangka meningkatkan kualitas sekaligus pembinaan terhadap

Sumber Daya Manusia pengelola sekolah baik guru maupun karyawan

adalah:

1) Menyelenggarakan Workshop atau IHT terkait dengan penyusunan

perangkat pembelajaran ataupun yang berkaitan dengan metode-

metode pembelajaran.

2) Mengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP di masing-masing

mata pelajaran.

3) Mendelegasikan guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti

pelatihan penyusunan soal, penyusunan penelitian tindakan kelas

dan sebagainya.

4) Mendelegasikan guru untuk mengikuti Bimbingan Teknis

penerapan kurikulum 2013.

5) Menyelenggarakan pengajian rutin bersamaan dengan rapat

bulanan bagi guru dan karyawan.


96

6) Melakukan studi Banding ke sekolah-sekolah yang sudah maju,

seperti SMA Muhammadiyah Wonosobo, SMA Muhammadiyah

Karanganyar dan lain sebagainya.

7) Mendelegasikan guru dalam kegiatan Baitul Arqam yang

diselenggarakan oleh Majlis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Kabupaten Magelang.

8) Mengikuti kegiatan Pembinan Guru dan Karyawan yang

diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang maupun Pimpinan Daerah

Muhammadiyah.

9) Memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke

jenjang yang lebih tinggi.

10) Mengikut sertakan guru dalam Program Pendidikan

Kemuhammadiyahan Satu Tahun di Universitas Muhammadiyah

Magelang.

9. Kesiswaan
a. Jumlah siswa di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.

Jumlah siswa SMA Muhammadiyah 1 Muntilan pada tahun 2018/2019

adalah 669 siswa yang terdiri atas;

kelas X : 216 Siswa

kelas XI : 234 Siswa

Kelas XII : 219 Siswa


97

b. Prestasi

Prestasi-prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswi SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan adalah109:

1) Juara 1 ELC/Penulisan Feature Jateng-DIY atas nama Ana

Noviana tahun 2017.

2) Juara 1 Lomba Cipta Puisi Kab. Magelang Tahun 2017 atas nama

Ana Noviana.

3) Juara II ELC/Penulisan Feature DIY-Jateng atas Nama Ayu Putri

Azzahra.

4) Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Jawa Tengah atas nama Laras

Lingganingrum.

5) Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Jawa Tengah atas nama Resti

Siti Maryam.

6) Medali Emas Pencak Silat Yogyakarta Championship tingkat

Nasional atas nama Marie Muhammad Rizal.

7) Juara 3 Pidato Pentas PAI Kab. Magelang Tahun 2017 atas nama

Afifah Nabil Hasna Aisy.

8) Juara 3 Tartil dalam rangka Milad UMMgl tahun 2017 atas nama

Evantia April Hertina.

9) Juara 1 MTQ Pelajar Tahun 2017 tingkat Kabupaten Magelang

Cabang Tartil Putri atas Nama Evantia April Hertina.

109
Hasil wawancara dengan waka kesiswaan Bp. Joko Pracoyo, S.Pd pada tanggal 29
November 2018.
98

10) Juara 2 MTQ Pelajar Tahun 2017 tingkat Kabupaten Magelang

Cabang Tilawah Putra atas Nama Arbi Zidane Faizin.

11) Juara 3 MTQ Pelajar Tahun 2017 tingkat Kabupaten Magelang

Cabang Tartil Putra atas Nama M. Imamil Khoiri.

12) Juara 1 Karya Ilmiah dalam Olimpicad tingkat Propinsi Jawa

Tengah Tahun 2018 atas Nama Nafa Naili F.

13) Juara 2 Panahan dalam Olimpicad tingkat Propinsi Jawa Tengah

Tahun 2018 atas Hilma Abdurahman.

14) Juara 3 Tahfidz Al Qur’an putri dalam Olimpicad tingkat Propinsi

Jawa Tengah tahun 2018 atas nama Amalia Hanifah.

15) Juara Umum pencak silat Universitas Tidar Magelang tahun 2018.

c. Kegiatan kesiswaan

Kegiatan Kesiswaan di SMA Muhammadiyahx 1 Muntilan terbagi atas

kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan IPM.

1) Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:

a) Wajib

Kegiatan ekstrakurikuler wajib di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan meliputi:

(1) Kepanduan Hizbul Wathan (HW).

(2) Pengajian Kelas

b) Pilihan

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMA Muhammadiyahx 1

Muntilan teridiri atas:


99

(1) Karya Ilmiah Remaja (KIR)

(2) Teater Kasibu

(3) English Club (EC)

(4) Bulu Tangkis

(5) Bola Basket

(6) Bola Volly

(7) Futsal

(8) Seni Baca al-Qur’an

(9) Peleton Inti

(10) Tapak Suci Putra Muhammadiyah

(11) Seni Karawitan dan Tari

(12) Panahan

(13) Pencinta Alam “Tapal 17 Kita”

2) Kegiatan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) meliputi:

(1) Latihan Kepemimpinan Dasar

(2) Musyawarah Ranting dan Job Training.

(3) Bakti Sosial dan Radikamp

(4) Pentas Seni

(5) Forum Masa Taaruf (FORTASI)

(6) Upacara Bendera Setiap Hari Senin dan hari-hari besar

Nasional serta Muhammadiyah.


100

d. Pembinaan Keislaman dan Kemuhammadiyahan

Kegiatan Pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan meliputi:

a. Pembiasan Sholat Dhuhur dan Ashar berjama’ah di sekolah.

b. Pelaksanaan Ibadah Jum’at di sekolah.

c. Pembiasaan Sholad Dhuha

d. Tadarus Al Qur’an setiap Jumat pagi.

e. Bimbingan Tahsin Al Qur’an setiap rabu setelah pulang sekolah.

f. Kajian rutin remaja Masjid “Sopo Tresno” setiap selasa usai

sekolah.

g. Bimbingan hafalan Al Qur’an setiap hari kamis setelah pulang

sekolah dalam bentuk komunitas penghafal Al Qur’an.

h. Penerjunan Mubaligh Hijrah di bulan Ramadhan.

i. Program Pendampingan Taman Pendidikan Al Qur’an.

10. Sarana dan Prasarana

a. Status tanah dan bangunan

1) Tanah

Status Pemilikan : Milik Persyarikatan Muhammadiyah

Status Penggunaan : Hak Milik

Luas Seluruhnya : 6445 m2

2) Bangunan

Bangunan Gedung : Permanen


101

Status Kepemilikan : Milik Persyarikatan Muhammadiyah

Status Penggunaan : Hak milik

Luas total Bangunan : 2640 m2

b. Ruang Kelas

Jumlah total ruang kelas : 20 ruang, dengan ukuran.

- 18 ruang :7 m x 8 m

- 2 ruang kelas baru :8 m x 10 m

c. Ruang Kantor Kepala

1 ruang dengan ukuran :7mx4m

d. Ruang Guru

1 ruang dengan ukuran : 7 m x 16 m

e. Ruang Perpustakaan

1 ruang dengan ukuran : 10 m x 12 m

f. Ruang UKS

2 ruang dengan ukuran : 5 m x 3,5 m

g. Ruang Ibadah

1 ruang berupa Masjid dengan ukuran 9 m x 9 m, dan 1 ruang aula

yang difungsikan sebagai masjid dengan ukuran 20 m x 28 m.

h. Ruang laboratorium

1 ruang lab. komputer :7mx8m

1 ruang lab. fisika : 8 m x 10 m

1 ruang lab. Biologi : 8 m x 10 m

1 rung lab. Kimia : 8 m x 10 m


102

1 ruang lab. Bahasa :7mx8m

i. Ruang Kamar Mandi

2 ruang kamar mandi gukar putra : @ 3,5 m x 4 m

4 ruang kamar mandi siswa putra : @ 3,5 m x 4 m

10 ruang kamar mandi siswa putri : @ 3,5 m x 4 m

11. Pembinaan Kegiatan Keislaman dan Kemuhammadiyahan

Kegiatan pembinaan Keislaman dan Kemuhammadiyahan di SMA

Muhammadiyahx 1 Muntilan, secara struktural berada di bawah

wewenang wakil kepala bidang keagamaan bersama tim guru ISMUBA.

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut110:

a. Arah dan Tujuan Pembangunan Karakter Keislaman dan

Kemuhammadiyahan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

1) Penguatan pemahaman dan optimalisasi pelaksanaan kegiatan

Ibadah mahdhah wajib maupun sunnah yang dilaksanakan di

sekolah.

2) Penguatan dan Pendalaman pemahaman terhadap Al Qur’an dan

Hadits.

3) Penguatan karakter keislaman.

4) Penguatan kemampuan dakwah dalam kehidupan pribadi maupun

bermasyarakat.

110
Dokumen Program Kerja Wakil Kepala Sekolah Urusan Al Islam dan
Kemuhammadiyahan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Tahun pelajaraan 2018/2019.
103

b. Kegiatan Keislaman dan Kemuhammadiyahan SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan

adapun bentuk-bentuk kegiatan pembinaan Keislaman dan

Kemuhammadiyah di SMA Muhammadiyahx 1 Muntilan dapat dilihat

dari tabel di bawah ini.

Tabel 8. Kegiatan Keislaman dan Kemuhammadiyahan di SMA


Muhammadiyahx 1 Muntilan
No Bidang Tujuan Sasaran
Layanan/Program
Strategis

A Bidang Layanan Ibadah

1 Optimalisasi Kegiatan Mengoptimalkan kegi- Seluruh


Ibadah Warga
atan Ibadah di Sekolah
di Sekolah Sekolah

2 Optimalisasi Memakmurkan Masjid Seluruh


pemanfaatan Masjid Warga
Sekolah Sekolah
Sekolah

3 Tadarus Al Qur'an Menumbuhkan kecin- Semua


Warga
taan terhadap Al Quran Sekolah

4 Optimalisasi Terkelolanya zakat


Pengelolaan dan
fitrah di sekolah Seluruh
Penyaluran Zakat Warga
Fitrah secara akuntabel Sekolah

5 Optimalisasi Infak 1. Melatih dan menum-


Jumat dan
buhkan jiwa sosial Seluruh
104

Pengelolaannya 2. Tersedianya dana Warga


Sekolah
dakwah

6 Doa Bersama Sukses Agar diberikan kesuk-


UN/PPDB
sesan dalam UN/PPDB Seluruh
Warga
Sekolah

B Pemahaman Terhadap Al Qur'an

7 Bimbingan Baca, Guru/Karyawan/Siswa Semua


Tulis Al Qur'an warga
Bisa Membaca Al Qur' sekolah
an dengan benar yang belum
lancar
baca Al
Qur'an

8 Bimbingan Hafalan Menjaga dan mening- Semua


Al Qur'an warga
katkan hafalan sekolah

C Penguatan Karakter KeIslaman

9 PHBI Memperingati hari Semua


Warga
Bersejarah Islam Sekolah

10 Pengajian Kelas 1. Menjalin silaturahmi

antara sekolah Seluruh


Warga
dengan masyarakat Sekolah
2. Memberikan bekal

Keislaman pd siswa
105

11 Latihan Qurban dan Melatih kepekaan so- Semua


Pengajian Warga
sial dan berqurban Sekolah
Idul Adha

12 Pesantren Ramadhan Memberikan bekal Siswa


Kelas X
KeIslaman Naik

Kelas XI

13 Manasik Haji Memberikan pema- Semua


siswa
haman konkrit tentang

Ibada haji

14 Pusat Layanan Studi Tersedianya pusat laya Seluruh


Islam Warga
nan studi dan bimbing Sekolah
an Islam bagi seluruh

warga sekolah

D Layanan Dakwah

15 PPTPA Syiar Islam dan Sekolah Siswa dan


TPA sekitar
pada Masyarakat
Siswa
Tinggal

16 Da'i/Mubaligh Syi'ar Islam dan ST dan IPM


Hijrah/Radikamp Sekolah

pada Masyarakat

17 Festival Anak Sholeh Syi'ar Islam dan Siswa dan


(FAS) Sekolah TPA

pada Masyarakat Dampingan

E Layanan Umum

18 Uji Kompetensi Evaluasi ketercapaian Siswa


ISMUBA/AIKA
106

Berbasis Integratif- belajar ISMUBA/AIKA Kelas XII


Holistik Berbasis Integratif-
Holistik

19 Pengadaan Alat Tersedianya alat peraga


Peraga
ISMUBA/AIKA ISMUBA/AIKA Seluruh
Berbasis Integratif- Berbasis Integratif- Siswa
Holistik Holistik untuk mendu-

kung proses KBM

20 Napak Tilas Mengenal secara Siswa


ISMUBA/AIKA langsung Kelas X

bukti-bukti sejarah

kemajuan Islam dan

Muhammadiyah

21 Pendelegasian Partisipasi aktif dalam


Kegiatan Lomba
berbagai kejuaraan Siswa yang
Keislaman Kompeten
Budaya Islam

Sumber Data: Dokumen Program Kerja Wakil Kepala Sekolah Bidang


Keagamaan

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembinaan

keislaman dan Kemuhammadiayahan di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan itu meliputi beberapa bidang kegiatan. Yakni kegiatan yang

berkaitan dengan pembiasan kegiatan Ibadah bagi warga sekolah saat

di sekolah, kegiatan dalam pengembangan kemampuan membaca Al

Qur’an. Kegiatan dalam pengembangan karakter keislaman, kegiatan

dalam bidang layanan dakwah. Dan kegiatan umum yang mendukung


107

pembinaan Keislaman dan Kemuhammadiyah bagi warga SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan, baik guru maupun siswa.

12. Kurikulum

Dalam Pelaksanaannya SMA Muhammadiyah 1 Muntilan menerapkan

tiga bentuk kurikulum. sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen KTSP

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tahun 2018/2019. Kurikulum yang

diterapkan tersebut adalah:

1. Kurikulum dari Pemerintah, dalam hal ini adalah kurikulum yang

dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia. Untuk tahun 2018-2019 kurikulum yang

diterapkan adalah KTSP 2006 untuk kelas XII dan KTSP Kurikulum

2013 untuk kelas X dan XI.

2. Kurikulum Pendidikan Ciri Khusus Al Islam dan Kemuhammadiyahan

serta Bahasa Arab (ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik),

adalah kurikulum ciri khusus yang dikembangkan oleh Majlis

Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Seperti halnya dengan

kurikulum pemerintah, dalam kurikulum ciri khusus juga ada dua

bentuk kurikulum, yaitu kurikulum KTSP 2006 untuk kelas XII dan

KTSP 2013 untuk kelas X dan XI.

3. Kurikulum Keunggulan Lokal dalam bentuk kurikulum life skill atau

kecakapan hidup. Kurikulum life skill yang dikembangkan meliputi:

1) Presenter
108

2) Tata boga

3) Tata rias

4) Tata busana

5) Handy craft

6) Design grafis

7) Teknisi komputer

8) Teknisi hp

9) Fotografi

10) Dekorasi

Kurikulum life skill merupakan pilihan wajib bagi setiap siswa yang

diselenggarakan dalam bentuk intrakurikuler dan dilaksanakan setiap

hari sabtu, dengan mendatangkan pengajar atau pengampunya dari

praktisi yang kompeten dengan bidang kecakapan hidupnya masing-

masing.
109

B. Pengembangan Kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan

1. Dasar Hukum Pelaksanaan

Secara hukum, landasan pelaksanaan kurikulum Al Islam

Kemuhamamdiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan pada khususnya dan sekolah-sekolah atau madrasah

Muhammadiyah pada umumnya adalah:

a. Undang-Undang Dasar No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Dalam pasal 3 disebutkan mengenai tujuan pendidikan Nasional,

yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Selain mengacu kepada tujuan pendidikan Nasional sebagaimana

tersurat di atas, Negara juga menjamin setiap peserta didik untuk

mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan ajaran agamanya

masing-masing, dan diajarkan oleh guru yang seagama pula. Hal ini

ditegaskan dalam pasal 12 ayat 1 poin a, yang berbunyi: “mendapatkan

pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan

oleh pendidik yang seagama”. Dengan demikian secara hukum Negara


110

pelaksanaan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik memiliki

landasan hukum yang legal dan kuat.

b. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 46 di Yogyakarta tahun

2010 tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah

Dalam program kerja bidang pendidikan tahun 2010-2015 pada

bagian rencana strategis dijelakan bahwa Muhammadiyah

berkomitmen untuk Membangun kekuatan Muhammadiyah dalam

bidang Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Insani, ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek), dan eksplorasi aspek-aspek

kehidupan yang bercirikan Islam, sehingga mampu menjadi alternatif

kemajuan dan keunggulan di tingkat Nasional atau Regional111.

Selain itu pada bagian garis program poin 5 dan 9 menjelakan

bahwa, Muhammadiyah perlu menegaskan implementasi nilai-nilai Al

Islam, Kemuhammadiyahan dan Kaderisasi dalam Pendidikan

Muhammadiyah. Selain itu Pendidikan Muhammadiyah harus

dibangun berbasiskan pada ajaran Al Qur’an dan Sunah.

c. Program Kerja Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Hasil

Muktamar ke 47 di Makasar tahun 2015.

Dalam program kerja Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah

tahun 2015-2020 dijelaskan bahwa pendidikan Muhammadiyah harus

dikembangkan dengan berbasis ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik,

111
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2010. Tanfidz…….. h. 49
111

baik untuk sekolah, Madrasah maupun pesantren Muhammadiyah. Visi

pengembangan tersebut dituliskan sebagai berikut112:

Berkembangnya fungsi pendidikan dasar dan menengah


Muhammadiyah mencakup sekolah, madrasah, dan pondok
pesantren yang berbasis Al Islam-Kemuhammadiyahan, holistik
intergratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan
berkeunggulan.

d. Surat Keputusan PP MuhammadiyahMajlis Dikdasmen No.

98/KEP/I.4/F/2017 tentang Pemberlakukan Kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik.

Dalam surat keputusan tersebut dijelaskan mengenai tata cara

implementasi Kurikulum ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik

di Sekolah, Madrasah dan Pondok Pesantren Muhammadiyah mulai

dari sejak SD/MI/, SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA. Dalam

implementasinya tersebut kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik wajib meliputi: Landasan Kurikulum, Standar Kompetensi,

Standar Isi, Standar Proses, Standar Guru ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik, Standar Penilaian dan Silabus113.

e. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

Peraturan ini merupakan pedoman bagi sekolah-sekolah (sekolah

dasar hingga menengah) dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun


112
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2015. Tanfidz…….. h. 31
113
SK Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah No. 98/KEP/I.4/F/2017 tentang
pemberlakuan Kurikulum ISMUBA/AIKA BERBASIS INTEGRATIF-HOLISTIK, pasal 2 ayat 1.
112

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. KTSP

dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite

sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas

pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan

kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.

Komponen KTSP meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang disebut

dengan Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan,

muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen

2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus dan dokumen 3

yang disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan

kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. Penyusunan Buku I

KTSP menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah, sedangkan

penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing

tenaga pendidik. Buku II KTSP sudah disusun oleh Pemerintah.

Dengan demikian, peretaruan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

tersebut memberikan peluang kepada sekolah-sekolah khususnya SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan untuk mengembangkan kurikulum yang

akan diterapkannya sesuai dengan karakteristik sekolah yakni

bercirikan Islam. Dengan demikian kurikulum Al Islam


113

Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab dapat diterapkan secara legal

formal.

2. Perencanaan

Perencanaan pengembangan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan diawali dengan pembentukan Tim Pengembang Kurikulum yang

selanjutnya disebut TPK sebagai tim yang membantu kepala Sekolah

dalam mengembangkan kurikulum yang akan diterapkan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan. Tim pengembang kurikulum di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan terdiri atas empat orang, yakni Bapak

Muhammad Khoirul Ahyani, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah bidang

Kurikulum sekaligus ketua tim pengembang. Sedangkan anggotanya

adalah Bapak Irfan Harmanto, S.Pd dari perwakilan guru ahli, Bapak

Yanto Siswoyo perwakilan guru ahli dan Bapak Achmat Nururhuda,

S.Pd.I perwakilan dari guru ISMUBA.

Setelah TPK terbentuk, TPK segera melakukan tugasnya untuk mulai

merencanakan pengembangan dan penyusunan dokumen KTSP di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan. Perencanaan yang dilakukan meliputi

perencanaan strategis, perencanaan program dan perencanaan

pembelajaran.

Pertama, perencanaan strategis, dalam perencanaan ini TPK

mengidentifikasi dan merumuskan standar kompetensi, isi dan struktur

program, serta penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum secara


114

keseluruhan berdasarkan Peraturan yang ada, baik mengacu dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan

Gubernur Jawa Tengah maupun karakteristik sekolah. Khususnya dalam

penerencanaan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik mengacu

standar kurikulum yang telah ditetapkan oleh Majlis Pendidikan Dasar dan

Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sehingga di sini TPK tidak

merumuskan kecuali sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut.

Misalnya dalam penetapan Kompetensi Inti, dalam hal ini TPK hanya

mengambil dari panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Kedua, perencanaan program. Dalam perencanaan ini yang dilakukan

oleh TPK adalah menyusun kompetensi dasar dan menetapkan materi atau

pokok bahasan pada setiap mata pelajaran. Seperti halnya pada

perencanaan strategis, TPK hanya menyusun sesuai dengan peraturan yang

ada, sehingga kompetensi dan muatan pelajaran secara normative sama

dengan yang ditetapkan oleh pemerintah, begitu juga dengan kurikulum Al

Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. Dalam perencanaan

program ini TPK menyusun muatan pelajaran yang akan diberikan kepada

siswa dalam bentuk struktur muatan kurikulum yang diberikan kepada

siswa dalam satu satuan waktu. Perencanaan muatan mata pelajaran

tersebut digambarkan berikut114:

114
Dokumen KTSP SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran 2018/2019 h.36-49.
115

Tabel 9. Struktur Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


Kelas X Peminatan MIPA.
No Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A. Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
B. Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10 Bahasa Jawa 2 2
C. Kelompok C (Peminatan)
11 Matematika (Peminatan) 3 3
12 Biologi 3 3
13 Fisika 3 3
14 Kimia 3 3
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
15 Geografi 3 3
16 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3
Jumlah Jam 44 44
116

Tabel 10. Struktur Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


Kelas X Peminatan IPS.
No Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10 Bahasa Jawa 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Geografi 3 3
12 Sejarah 3 3
13 Sosiologi 3 3
14 Ekonomi 3 3
Mata Pelajaran Lintas Minat
15 Biologi 3 3
16 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3
Jumlah Jam 44 44
117

Tabel 11. Struktur Kurikulum SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan


Kelas XI Peminatan MIPA.
No Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10 Bahasa Jawa 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Matematika (Peminatan) 4 4
12 Biologi 4 4
13 Fisika 4 4
14 Kimia 4 4
Mata Pelajaran Lintas Minat
15 Geografi 4 4
Jumlah Jam 46 46
118

Tabel 12. Struktur Kurikulum SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan


Kelas XI Peminatan IPS
No Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10 Bahasa Jawa 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Geografi 4 4
12 Sejarah 4 4
13 Sosiologi 4 4
14 Ekonomi 4 4
Mata Pelajaran Lintas
Minat
15 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4
Jumlah Jam 46 46

Dalam struktur KTSP tahun 2013, mata pelajaran ISMUBA/AIKA

Berbasis Integratif-Holistik tidak bisa dimasukan secara keseluruhan

dalam struktur muatan kurikulum yang diakui oleh pemerintah, oleh

karena itu dalam menyikapi persoalan tersebut perencanaan kurikulum

ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik ditempatkan pada Pendidikan


119

Agama Islam yang diakui oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

Nasional Propinsi Jawa Tengah sebanyak 3 mata pelajaran Al Islam, yaitu

Akidah, Akhlak dan Al Qur’an. Sementara untuk 3 mata pelajaran yang

lain yaitu tarikh, fikih dan Bahasa Arab masuk dalam kategori muatan

lokal atau karakteristik lokal satuan pendidikan. Akibat selanjutnya dari

penerapan kurikulum yang demikian maka jam Al Islam,

Kemuhamamdiyahan dan Bahasa Arab yang seharusnya 12 jam pun tidak

terpenuhi.

Namun demikian, dalam rangka menyiasati kekurangan jam tatap muka

tersebut Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah dalam petunjuk teknisnya

menjelaskan bahwa 12 jam per minggu yang harus ditempuh oleh setiap

peserta didik tersebut boleh tidak sepenuhnya di dalam kelas dalam bentuk

tatap muka. Bisa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan praktik di luar jam

pelajaran untuk mata pelajaran tertentu khususnya mata pelajaran Al

Qur’an Hadits dan Pendidikan Fikih.

Untuk mata pelajaran Al Qur’an dan Hadits waktu yang dibutuhkan

adalah 3 jam pelajaran perminggu, 3 jam tersebut bisa dilaksanakan dalam

bentuk tatap muka di kelas 2 jam dan 1 jamnya lagi bisa dilaksanakan

dalam bentuk praktik, misalnya bimbingan tahsin Al Qur’an atau hafalan

Al Qur’an di luar jam pembelajaran. Begitu juga dengan mata pelajaran

Pendidikan Fikh, bisa dilaksanakan dalam bentuk tatap muka di kelas 1-2

jam, dan 1-2 jam bisa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ibadah praktis

di luar jam pembelajaran.


120

Sedangkan untuk kelas XII, kurikulum ISMUBA yang digunakan

masih menggunakan kurikulum tahun 2006, sehingga strukturnya agak

berbeda dengan kelas X dan XI. Adapun struktur kurikulum kelas XII

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Struktur Kurikulum SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan


Kelas XII Jurusan IPA
SMA M 1 Muntilan
No Mata Pelajaran KTSP
Sem 1 Sem 2
A DIKNAS
1 Pend. Agama Islam 2 5 5
Pendidikan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4 4
5 Matematika 4 4 4
6 Fisika 4 4 4
7 Kimia 4 4 4
8 Biologi 4 4 4
9 Sejarah 1 2 2
10 Seni Budaya 2 2 2
11 Penjasorkes 2 2 2

12 Teknologi Informasi dan 2


2 2
Komunikasi
13 Bahasa Arab 2 2 2
B. Mulok
1 Bahasa Jawa 2 2 2
2 Kemuhammadiyahan 1 1
39 44 44
C Pengembangan Diri *) 2 2 2
Jumlah 41 46 46
121

Tabel 14. Struktur Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Muntilan


Kelas XII Jurusan IPS
SMA M 1 Muntilan
No Mata Pelajaran KTSP
Sem 1 Sem 2
1 Pend. Agama Islam 2 5 5
Pendidikan
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4 4
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah 3 3 3
7 Geografi 3 4 4
8 Ekonomi 4 4 4
9 Sosiologi 3 3 3
10 Seni Budaya 2 2 2
11 Penjasorkes 2 2 2
Teknologi Informasi dan
12 2 2 2
Komunikasi
13 Bahasa Arab 2 2 2
B. Mulok
1 Bahasa Jawa 2 2 2
2 Kemuhammadiyahan 1 1
39 44 44
C Pengembangan Diri *) 2 2 2

Jumlah 41 46 46

Karena kelas XII masih menggunakan KTSP tahun 2006 maka struktur

muatan kurikulum dan waktu yang dibutuhkan berbeda dengan yang kelas
122

X dan XI yang sudah menerapkan kurikulum KTSP tahun 2013. Oleh

karena untuk muatan kurikulum kelas XII dapat dijelaskan sebagai berikut:

Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran dari kurikulum Mendiknas

dan mata pelajaran dari kurikulum Muhammadiyah sebagai berikut :

a. Mata Pelajaran dari Diknas: Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa


Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika,
Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Penjasmani, Seni & Budaya,
dan Teknologi Informasi Komunikasi.

b. Mata Pelajaran dari Muhammadiyah:

Mata pelajaran yang diselenggarakan dari kurikulum Muhammadiyah


adalah Aqidah, Ibadah/Muamalah, Akhlaq, Tarikh, Al-Qur’an/Hadits,
Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab.

Setelah melakukan perencanaan program sebagaimana yang sudah

dijelaskan di atas, tahap berikutnya yang dilakukan oleh TPK SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan adalah melakukan perencaan pembelajaran.

Perencanaan kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan dalam

rangka implementasi pembelajaran yang terdiri atas: menyusun indikator

pencapaian kompetensi, menentukan materi, menentukan strategi

pembelajaran dan menetapkan alat evaluasi pembelajaran yang akan

digunakan.

Dalam hal penyusunan Indikator pencapaian kompetensi dan materi

TPK mengacu kepada peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

Begitu juga dengan yang dilakukan dalam Kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik. Namun demikian, dalam pelaksanaannya setiap guru


123

mata pelajaran diberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan

dengan tidak meninggalkan kompetensi pokoknya. Dalam hal menentukan

strategi pembelajaran, TPK hanya memberikan prinsip-prinsipnya saja,

untuk hal-hal yang teknis diserahkan kepada guru mata pelajaran masing-

masing. Untuk alat evaluasi pembelajaran yang digunakan, dalam

dokumen KTSP SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tahun pelajaran

2018/2019 dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 15. Penilaian Hasil Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Aspek Bentuk Evaluasi Alat

Kognitif Tes tertulis Soal Tes Tertulis

Tes Lisan Soal tes wawancara

Tugas Lembar penugasan

Afektif Observasi Lembar observasi/rubrik


observasi

Psikomotorik Unjuk Kerja Lembar Pengamatan


Unjuk Kerja

Sumber data: Dokumen KTSP SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tahun


2018

Dalam perencanaan pembelajaran Al Islam, KemuhamamdiyahanX

dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah Muntilan, untuk

pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi sepenuhnya

mengacu kepada kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Majlis Pendidikan

Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan melakukan


124

pengembangan sesuai dengan karakteristik SMA Muhammadiyah 1

Muntilan, begitu juga dengan strategi yang dikembangkan juga

memperhatikan keunikan anak didik serta keunikan sosio-budaya sekitar

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Untuk evaluasi dalam pembelajaran

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik juga mengacu pada tiga aspek

penilaian yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik mengacu

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Dokumen KTSP SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan, khususnya untuk tahun berjalan, yakni tahun

pelajaran 2018/2019.

3. Implementasi

Mengacu pada perencanaan yang telah disusun oleh TPK SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan dalam Dokumen KTSP SMA Muhammadiyah

1 Muntilan, pelaksanaan kurikulum yang diterapkan di sekolah adalah

adalah kurikulum yang berbasis pada kompetensi (Curriculum Based

Competensy). Dalam Implementasi Kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan ini dapat dilihat

dari aspek strategis, program dan proses pembelajaran yang dilakukan.

a. Aspek Strategis

Aspek strategis adalah aspek yang berkaitan dengan perumusan

standar kompetensi, isi materi, struktur program dan strategi

pelaksnaan dari kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa

Arab. Dalam hal standar kompetensi, isi materi dan program mengikuti
125

apa yang sudah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen PP

Muhammadiyah.

Menurut Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah seharusnya

pelaksanaan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di

sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah 12 jam pelajaran setiap

minggunya, namun di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tidak bisa

diterapkan sepenuhnya memenuhi 12 jam tatap muka perminggu. Di

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan hanya bisa mengalokasikan waktu 6

jam tatap muka perminggunya disebabkan beban struktur kurikulum

yang sudah sangat banyak dan hampir melebihi batas yang telah

ditetapkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Tengah.

Maka, untuk mengatasi kurangnya waktu tatap muka tersebut,

pelaksanaan kurikulum ISMUBA di SMA Muhammadiyah I Muntilan,

sebagian masuk dalam kegiatan kurikuler, yakni 6 jam tatap muka di

dalam kelas per minggunya. 2 Jam mata pelajaran Pendidikan Al

Qur’an dan Hadits digunakan dalam bentuk praktik di luar jam

pembelajaran tapi masih mendukung kegiatan pembelajaran Al

Qur’an, yakni dengan (1) tadarus bersama setiap Jum’at pagi selama

30 menit sebelum pelajaran di Mulai. (2) Kegiatan hafalan surat-surat

pendek dari Juz 30 yang berjenjang sejak kelas X sampai dengan kelas

XII, dan (3) Melalui kegiatan tahsin Al Qur’an yang dilaksanakan

setelah jam pembelajaran, yakni pukul 15.30 s.d 16.30 WIB.


126

Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Fikh 1 jam digunakan

untuk tatap muka di kelas, dan 2 jam digunakan dalam bentuk praktik

ibadah yang meliputi: (1) Shalat dhuhur dan ashar berjama’ah di

sekolah, dalam rangkaian kegiatan shalat berjama’ah ini melibatkan

praktik thaharah dan juga kultum, (2) Pembiasaan kegiatan shalat

dhuha secara rutin untuk seluruh siswa, dan (3) Melalui kegiatan

ibadah shalat Jum’at dengan segala rangkaiannya. Untuk Pendidikan

Akhlak dan Bahasa Arab yang seharusnya 2 jam setiap minggunya

dilaksanakan dengan 1 jam tatap muka di kelas, dan 1 jam lainnya

dilaksanakan dalam bentuk tugas mandiri terstruktur maupun tugas

mandiri tidak terstruktur.

Dalam hal strategi pelaksanaan kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik, SMA Muhammadiyah mengikuti instruksi dari

Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah, yakni dengan strategi sistem

paket. Hal ini memberikan pengertian bahwa semua siswa diwajibkan

mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang

sudah ditetapkan untuk setiap kelas, sesuai dengan struktur kurikulum

yang sudah ditetapkan. Selain dengan strategi sistem paket yang

terstruktur dalam kegiatan intrakurikuler, pelaksanaan kurikulum

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik, khususnya untuk Al Islam dan

Kemuhammadiyahan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler dan hidden curriculum. Hidden curriculum atau

kurikulum tersembunyi merupakan transmisi norma, nilai dan


127

kepercayaan yang disampaikan baik dalam isi pendidikan formal dan

interaksi sosial di dalam sekolah-sekolah115. Konsep tersebut

terekspresikan dalam gagasan bahwa sekolah melakukan lebih dari

sekedar menyebarkan pengetahuan, seperti tercantum dalam kurikulum

resmi.

Pelaksanaan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

dalam bentuk ekstrakurikuler diwujudkan dalam bentuk kegiatan 1)

Ekstra Seni Baca Al Qur’an, 2) Komunitas Penghafal Al Qur’an, 3)

Komunitas pengajian ’Sopo Tresno’ yang merupakan komunitas

pengajian rutin dari remaja Masjid Umar bin Khattanb SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan, dan 4) Pengajian Kelas rutin setiap bulan

dan pengajian idul Adha yang bertempat di rumah siswa secara bergilir

sesuai dengan kesepakatan dari masing-masing kelas.

Sedangkan dalam bentuk kurikulum tersembunyi (hidden

curriculum), kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

diterapkan dalam kegiatan-kegiatan yang berupa pembiasaan-

pembiasaan. Pembiasan-pembiasaan yang dilaksanakan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan adalah: 1) Shalat Dhuhur dan Shalat

Ashar berjama’ah, serta ibadah Jum’at di sekolah, 2) Pembiasaan

shalat Dhuha setiap 15 menit sebelum waktu istirahat, 3) Tadarus Al

Qur’an setiap hari Jum’at pada jam ke-0 (pukul 07.00 s.d 07.30). 4)

Berdo’a setiap akan memulai dan mengakhiri kegiatan belajar-


115
Giroux, Henry And Anthony Penna. 1983. Sociol Education in the Classroom: The
Dynamic of Hidden Currilum. tersedia online: https://id.m.wikipedia.org. [akses: 2 Desember
2018]
128

mengajar. 5) Pembiasan infak setiap hari Senin dan Jum’at untuk

melatih kepedulian terhadap orang lain, selain itu juga pembiasaan

untuk melakukan infak ketika terjadi bencana, seperti penggalangan

dana untuk bencana di Lombok, di Sulawei Tengah, serta beberapa

bencana kemanusian seperti di Palestina dan Rohingnya. 6)

Pembiasaan senyum, sapa dan salam kepada warga sekolah dengan

bentuk kegiatan jabat tangan ketika akan memasuki lingkungan

sekolah, siswa putra dengan guru laki-laki dan siswa putri dengan guru

putri juga. 7) Kegiatan-kegiatan yang bersifat insidental seperti:

Pesantren Ramadhan, Pengajian dalam rangka Peringatan Hari Besar

Islam, pengiriman mubaligh hijrah ke desa-desa sekitar sekolah

berada.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, pelaksanaan

kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik juga dilaksanakan

secara integratif dengan mata pelajaran lain, meskipun belum semua

mata pelajaran mengintegrasikan nilai-nilai Al Islam-

Kemuhammadiyahan sebagai basis nilai mata pelajaran tersebut secara

holistik. Dari pengamatan penulis dan diskusi dengan beberapa guru

mata pelajaran umum116, bentuk integrasi nilai-nilai Al Islam-

Kemuhammadiyahan tersebut antara lain adalah: mengawali dan

mengakhiri kegiaan pembalajaran dengan berdo’a, Mengaitkan materi

tertentu dalam mata pelajaran umum dengan al Qur’an dan Hadits

116
Wawancara dengan Dra. Sri Almunifah guru mata pelajaran Matematika, Ibu Hj,
Fajriyanti guru Geografi, S.Pd, Bp. Raditya Jehan Andeas, M.Pd guru sejarah.
129

sebagai dasar dan prinsip dalam pengembangan keilmuan dalam

pandangan Islam, Menumbuhkan keteladanan sikap sesuai dengan

ajaran Islam, seperti sikap jujur, tanggung jawab, disiplin, toleransi

dan lain sebagainya.

b. Aspek Program

Pelaksanaan program ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di

SMA Muhammadiyah I Muntilan mengikuti apa yang sudah

ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan Dokumen

KTSP yang dikembangkan oleh sekolah. Yakni program dilaksanakan

dalam bentuk sistem paket tatap muka di kelas, kegiatan ektrakurikuler

dan pembiasaan-pembiasaan (membentuk lingkungan yang sesuai

dengan ajaran Islam di sekolah).

Dari sisi konten, Kompetensi Dasar dan Materi yang diajarkan

kepada siswa telah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen PP

Muhammadiyah, sehingga guru-guru ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di SMA Muhammadiyah tinggal melaksanakan secara teknis

dan melakukan pengembangan sesuai dengan karakteristik sekolah.

Artinya pada mata pelajaran tertentu kompetensi dasar yang sudah

ditetapkan serta materi bahasan yang ada bisa dikembangkan selama

tidak menyimpang dari ketentuan yang ada. Pengembangan

kompetensi dasar dan isi materi yang diajarkan kepada peserta didik

dilakukan dengan cara diskusi dengan teman sejawat (sesama guru


130

rumpun ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik, dilakukan di forum

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ISMUBA tingkat sekolah

menengah atas, baik yang MGMP khusus SMA maupun yang dengan

SMK dan MA Muhammadiyah di Kabupaten Magelang. Bentuk lain

pengembangan kompetensi dasar dan isi materi adalah dilakukan

dengan mengadakan workhshop pengembangan kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik yang diprakarsai oleh MGMP ISMUBA

Kabupaten Magelang.

c. Aspek Proses Pembelajaran

Pembelajaran adalah inti dari pelaksanaan kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik di SMA MuhammadiyahX 1 Muntilan.

Pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan dalam dua bentuk, yakni

pertama kurikulum ISMUBA berdiri sebagai mata pelajaran yang

berdiri sendiri terpisah dengan mata pelajaran Umum. Pembelajaran ini

dilakukan dengan sistem tatap muka di kelas. Kedua, pembelajaran Al

Islam dan Kemuhammadiyahan terintegrasi dengan mata pelajaran

lainnya, yakni nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan menjadi

basis nilai dari mata pelajaran umum. Ketiga, proses pembelajaran Al

Islam dan Kemuhammadiyahan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler dan pembiasan-pembiasan.

Ketika mata pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa

Arab berdiri sendiri sebagai mata pelajaran ciri khusus, kegiatan


131

pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1) Perencanaan

Perencanaan dilakukan oleh guru-guru ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dalam

rangka menerapkan kurikulum Al Islam, Kemuhamadiyahan dan

Bahasa Arab dengan baik adalah dengan mempersiapkan perangkat

pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan tersebut

meliputi dokumen-dokumen: Silabus, Kalender Pendidikan,

Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Penentuan KKM, agenda mengajar, buku presensi

dan daftar nilai.

Dokumen silabus yang digunakan adalah silabus yang telah

dikembangkan dalam workshop pengembangan kurikulum

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik yang dilakukan oleh MGMP

ISMUBA Kabupaten Magelang dengan tetap mengacu silabus

yang telah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Di samping itu dalam pengembangan silabus juga memperhatikan

keunikan yang terdapat di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.

Setelah menetapkan silabus yang digunakan tersebut tahap

berikutnya adalah melakukan perhitungan waktu efektif dengan

memperhatikan kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, serta


132

memperhatikan kebijakan dari MKKS SMA Muhammadiyah

Kabupaten Magelang.

Setelah mendapatkan perhitungan waktu efektif dari kalender

yang ditetapkan, tahap berikutnya yang dilakukan oleh guru-guru

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan adalah menyusun program tahunan dan program

semester, dari kedua program tersebut kemudian dirumuskan

dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dalam

penyusunan RPP ini ditetapkan pula metode dan sumber belajar

yang sesuai untuk digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar di

kelas.

Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal menjadi kegiatan

selanjutnya sebelum guru melakukan kegiatan belajar di kelas,

KKM yang ditentukan oleh guru-guru ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan mengacu

kepada penyusunan KKM yang sudah ditetapkan di dalam

Dokumen KTSP sekolah. Di mana dalam penyusunan tersebut

harus memperhatikan aspek input siswa, tingkat kesulitan materi

dan juga sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

Untuk dokumen-dokumen lain, seperti agenda mengajar,

jadwal tatap muka, buku presensi dan buku daftar nilai sudah

disediakan oleh bagia kurikulum sekolah. Sehingga guru-guru

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik tidak menyusun sendiri.


133

2) Pembelajaran di kelas

Setelah melakukan perencanaan sebagaimana dijelaskan di

atas, tahap berikutnya adalah kegiatan pembelajaran di kelas.

Pembelajaran di kelas untuk kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan di

laksanakan dengan sistem paket dan tatap muka di kelas. Dimana

mata pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik yang

diselenggarakan terdiri mata pelajaran Aqidah/Akhlak, Al Qur’an

dan Hadits, Pendidikan Fikh, Tarikh, Pendidikan

Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab untuk kelas X dan XI.

Sedangkan untuk kelas XII terdiri atas mata pelajaran Aqidah,

Akhlak, Al Qur’an, Ibadah, Tarikh, PKM dan Bahasa Arab.

Secara garis besar kegiatan pembelajaran ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di kelas yang dilaksanakan di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan dapat digambarkan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Dari yang penulis amati dari kegiatan pendahuluan yang


117
dilakukan oleh guru ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan adalah:

(1) Guru mengucapkan salam kepada siswa

(2) Guru memulai pembelajaran dengan mengajak siswa

berdoa atau membaca bismillah.


117
Pengamatan proses pembelajaran kepada Bp. Lukman Syarif, S.Pd.I guru mata pelajaran
Tarikh, Ibu Siti Kholisiyah, S.Pd.I guru mata pelajaran Aqidah/Akhlak, Ibu Nani Supratin, S.Pd.I
guru mata pelajaran PKM dan Ibadah/Pendidikan Fikh.
134

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

agar siap dalam pembelajaran.

(5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan yang bersangkutan.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti yang guru ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan cukup beragam sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran yang disampaikan,

termasuk di dalamnya berkaitan dengan pendekatan dan

metode pembelajaran yang digunakan oleh masing-masing

guru. Namun demikian, secara garis besar dalam kegiatan inti

hal yang dilakukan oleh guru dan siswa adalah:

(1) Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan berbagai

metode sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.

Misalnya dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits, PKM,

Aqidah Akhlak, Ibadah bisa menggunakan metode diskusi,

discovery inquiry, problem solving dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan

metode discovery inquiry atau imlak.

(2) Guru melibatkan siswa dalam melakukan eksplorasi atas

mata pelajaran yang sedang dipelajari dengan model


135

diskusi, tanya jawab maupun dalam bentuk membuat

resume materi yang telah disampaikan.

(3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya terkait dengan materi yang

sedang dipelajari.

c) Kegiatan Penutup

Terakhir adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup

ini yang dilakukan oleh guru ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan adalah:

(1) Memberikan konfirmasi kepada siswa atas materi yang

telah dipelajari.

(2) Menyampaikan penekanan dan kesimpulan atas materi

yang telah dipelajari pada jam yang bersangkutan.

(3) Mengingatkan kepada siswa untuk tetap semangat dalam

belajar dan mempersiapkan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya.

(4) Menutup kegiatan dengan salam atau doa.

3) Penilaian

Penilaian merupakan salah satu proses sekaligus komponen

penting dalam kurikulum yang tidak boleh ditinggalkan. Penilaian

adalah bagian akhir dari tahapan pelakansaan kurikulum untuk


136

mengetahui sejauh mana pencapaian yang telah dilakukan oleh

peserta didik. Mengacu dari Dokumen KTSP yang dikembangkan

oleh SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dan juga wawancara

terhadap guru ISMUBA di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

penilaian terhadap proses belajar ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di SMA Muhammadiyah diperoleh data-data proses

penilaian sebagai berikut:

(1) Aspek Penilaian

Aspek yang dinilai dalam pembelajaran ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik meliputi aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

(2) Bentuk Penilaian

Bentuk penilaian yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan dapat dijabarkan bentuk tabel berikut:

Tabel 16. Bentuk penilaian ISMUBA Berbasis Integratif-


Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan
Aspek Bentuk Kegiatan
Evaluasi

Kognitif Tes tertulis Ulangan Harian,


Remidiasi dan Pengayaan

Ulangan Tengah Semester

Penilaian Akhir Semester

Penilaian Akhir Tahun

USBN dan UNBK


Tes Lisan
137

UH Lisan dalam bentuk


wawancara
Tugas
Tugas Mandiri terstruktur

Tugas Mandiri tidak


terstruktur.

Sikap Pengamatan Lembar


Pengamatan/rubrik
Pengamatan

Keterampilan Unjuk Kerja Praktik Ibadah: Thaharah,


Shalat, Perawatan Jenazah

Praktik Membaca dan


Menghafal Al Qur’an

Praktik membuat karangan


berbahasa Arab

Sumber data: Dokumen KTSP SMA Muhammadiyahx I


Muntilan dan wawancara dengan guru-guru ISMUBA

Data tabel di atas menjelaskan bahwa penilaian tidak hanya

berfokus pada penilaian kognitif akan tetapi juga melibatkan

penilaian sikap dan keterampilan siswa. Penilaian kognitif

dilakukan oleh guru, institusi dan Majlis Dikdasmen. Penilaian

yang dilakukan oleh guru adalah penilaian yang bersifat

penilaian otentik. Penilaian ini bisa berupa penilaian proses

maupun penilaian hasil belajar seperti ulangan harian dan

tugas-tugas yang diberikan. Termasuk penilaian yang

dilakukan oleh guru adalah penilaian terhadap sikap dan


138

keterampilan yang telah dicapai oleh peserta didik selama

proses pembelajaran tertentu. Penilaian yang dilakukan oleh

institusi adalah penilaian yang berupa penilaian tengah

semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.

Sedangkan penilaian yang dilakukan oleh Majlis adalah

penilaian yang berupa Ujian Sekolah Berstandar Nasional

(USBN).

4. Kendala

Pelaksanaan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan tidak sepenuhnya berjalan mulus, karena

dalam implementasinya mengalami beberapa kendala. Kendala-kendala

tersebut adalah:

a. Masih kurangnya pemahaman terhadap konsep pembelajaran

Integratif-holistik.

b. Keterbatasan waktu tatap muka di kelas, karena harusnya kurikulum

Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab dilaksanakan 12 jam

perminggu, di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan hanya tersedia 6 jam

pelajaran perminggunya dalam bentuk tatap muka, selebihnya dalam

bentuk kegiatan pendukung. Hal ini berdampak pada penyampaian

materi yang relatif banyak tidak tersampaikan secara maksimal.

c. Adanya pandangan bahwa kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik hanyalah sebagai mata pelajaran pelengkap saja, sehingga

dianggap kurang penting.


139

d. Siswa memandang bawah pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik adalah mata pelajaran yang tidak penting dan hanya sebagai

pelengkap.

e. Pembelajaran yang cenderung masih kognitif, sehingga dimensi afektif

dan psikomotorik belum tergali secara baik.

f. Keterbatasan pendanaan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

pendukung dari implementasi nilai-nilai ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di sekolah.

g. Masih lemahnya kesadaran adsministrasi dari sebagian guru ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.

C. Evaluasi Kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan

Evaluasi bisa artikan dengan mengukur dan menilai118. Yakni kegiatan

pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria,

kemudian diambil kesimpulan. Kesimpulan inilah yang disebut sebagai hasil

evaluasi119. Kriteria dalam evaluasi yang digunakan dalam dunia pendidikan

adalah kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia dalam konteks Negara Kesatuan Republik

Indonesia, sedangkan yang berkaitan dengan pendidikan Muhammadiyah,

khususnya ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik maka kriteria yang

118
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan ke-2. 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara. h.3
119
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur……….. h. 36-37
140

digunakan adalah kriteria yang sudah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen

Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Menurut Suharsimi Arikunto, pengertian awal tentang evaluasi pendidikan

selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa seperti definisi yang

dikemukakan oleh Ralph Tyler. Perkembangan berikutnya evaluasi

pendidikan artikan dengan sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan

sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.

Selanjutnya Arikunto juga menjelaskan bahwa definisi yang luas adalah

definisi yang dikemukakan oleh Cronbach dan Stufflebeam, dimana proses

evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi

digunakan untuk membuat keputusan120.

Dalam konteks penelitian ini penulis dalam melakukan penelitian evaluasi

kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan mengikuti apa yang disampaikan Stufflebeam. Termasuk model

yang digunakan untuk melakukan evaluasi program adalah model yang

dikembangkan oleh Stufflebeam, yakni evaluasi program model context, input,

procces and product (CIPP), dengan fokus evaluasi pada aspek konteks, input,

proses dan produk kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan. Model CIPP dianggap lebih komprehensif

120
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar …………………... h.3
141

dibandingkan dengan model-model evaluasi program sebelumnya, seperti

yang dikutip oleh Guili Zhang dkk121:

Stufflebeam’s Context, Input, Process, and Product evaluation model is “a


comprehensive framework for conducting formative and summative
evaluations of projects, personnel, products, organizations, and evaluation
systems”

Selain itu model CIPP juga bagus untuk melihat berbagai aspek yang

berbeda dari suatu kurikulum. The CIPP’s model provides a systematic way of

looking at many different aspects of the curriculum development process122.

Oleh karena itu evaluasi terhadap kurikulul ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan akan dilihat dengan keempat

aspek yang telah dikembangkan oleh Stufflebeam tersebut, yakni pertama

evaluasi konteks, dalam aspek ini akan difokuskan mengapa SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan menyelenggerakan kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik, dan Bagaimana tujuan kurikulum itu sendiri, baik institusi

maupun materi kurikulumnya. Kedua, evaluasi input, pada bagian ini akan

berfokus pada peserta didik, kurikulum yang digunakan, sumber daya (modul,

buku, bahan ajar) dan guru. Ketiga, evaluasi proses, pada bagian ini akan

mengungkap persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajara,

penggunaan media pembelajaran, pemberian tugas dan adsministrasi guru.

121
Guili Zhang and Friends. 2011. Using the Context, Input, Process, and Product
Evaluation Model (CIPP) as a ComprehensiveFramework to Guide the Planning, Implementation,
and Assessment of Service-learning Programs. Journal of Higher Education Outreach and
Engagement, Volume 15, Number 4, University of Georgia. p. 57-83
122
Tersedia online http://www.cglrc.cgiar.org/icraf/toolkit/The_CIPP_evaluation_
model.htm [akses 26 November 2018]
142

Keempat, evaluasi produk, yakni akan mengevaluasi hasil belajar peserta

didik dari penerapan kurikulum yang telah ditetapkan.

1. Evaluasi Konteks

Dalam penelitian ini evaluasi konteks difokuskan pada latar belakang

penerapan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di sekolah

dan tujuan kurikulum (institusi dan kurikulum).

a. Latar Belakang Penerapan ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan menerapkan kurikulum Al

Islam, Kemuhammadiyah dan Bahasa Arab sebagai ciri khusus dan

keunggulan sekolah karena merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah khususnya melalui Majlis

Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Kabupaten Magelang. Sebagai lembaga pendidikan yang berada di

bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah maka wajib

menerapkan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa

Arab sebagai ciri khusus dan keunggulan sekolah. hal ini sesuai

dengan Surat Keputusan Majlis Dikdasmen Pimpinan Pusat

Muhammadiyah No. 98/KEP/I.IV/F/2017 tentang Pemberlakukan

Kurikulum ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik.

Dari sisi ini maka jelas, konteks pelaksanaan kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

adalah karena SMA Muhammadiyah 1 Muntilan merupakan sekolah


143

yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah, maka tidak lain tujuannya

adalah dalam rangka mewujudkan cita-cita persyarikatan

Muhammadiyah.

b. Tujuan Kurikulum dan Isntitusi

Tujuan SMA Muhammadiyah I Muntilan bisa dilihat secara

gradual dari visi dan misi yang dirumuskan yang kemudian

diwujudkan dalam bentuk tujuan institusi atau tujuan sekolah.

Rumusan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan oleh sekolah tersebut

merupakan bagian dari upaya mewujudkan dari tujuan pendidikan

Muhammadiyah. Di mana tujuan pendidikan Muhammadiyah tersebut

adalah:

1) Terciptannya tranformasi (perubahan cepat kearah kemajuan) tata


kelola Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah
pada semua jenjang yang dilakukan secara baik, maju,
professional, dan modern.
2) Berkembangnya sistem gerakan dan tata kelola Sekolah, madrasah,
dan Pondok Pesantren Muhammadiyah yang berkualitas utama
bagi terciptanya kondisi dan factor-faktor pendukung terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-sebenarnya.
3) Berkembangnya peran strategis Sekolah, Madrasah, dan Pondok
Pesantren Muhammadiyah secara kualitatif dalam kehidupan umat,
bangsa, dan dinamika global123.

Dari tujuan Pendidikan Muhammadiyah tersebut, visi, misi dan tujuan

SMA Muhammadiyah 1 Muntilan secara hirarkis dijabarkan sebagai

berikut124:

123
Majlis Dikdamsen PP Muhammadiyah. 2017. Kurikulum…………………. h. 3
124
Dokumen KTSP SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Tahun Pelajaran 2018/2019 h. 25-27
144

Berdasarkan potensi dan karakteristik yang dimililiki oleh sekolah,


visi yang dirumuskan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan adalah
”Berilmu Amaliah, Beramal Ilmiah”, yang mempunyai maksud :
1) Meningkatkan keimanan, akhlak mulia, kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian dan keterampilan peserta didik.
2) Mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan umum dan keterampilan yang
dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan serta untuk
persiapan dalam pendidikan lebih lanjut.
3) Segala yang dikerjakan dan diamalkan berdasarkan ilmu agama
maupun pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang
berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian,
peraturan perudangan, tujuan pendidikan nasional dan tujuan
pendidikan Muhammadiyah.
Berdasarkan visi yang dirumuskan oleh sekolah, maka Misi SMA
Muhammadiyah 1 Muntilan adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai
dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai
dengan Kaidah Pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah.
3) Menumbuhkan semangat berilmu kepada seluruh warga sekolah
dengan prinsip Long Life Education.
4) Menumbuhkan kemauan dan kemampuan siswa untuk dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan keyakinan dan penghayatan bahwa sukses hidup di
dunia dan akherat hanya bisa diraih dengan berilmu dan beramal.
6) Memberikan pelatihan ketrampilan praktis dan kecakapan hidup
(life skill) kepada semua siswa yang sesuai dengan tuntutan zaman
dan kemajuan teknologi.
Secara khusus tujuan SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, dapat
menghasilkan:
1) Siswa berkemampuan akademik dengan nilai di atas KKM dan
memiliki nilai USBN 75 (tujuh puluh lima) serta nilai UNBK
rata-rata 70 (tujuh puluh).
2) Siswa berwawasan keislaman sesuai dengan Al qur’an dan
Sunnah.
3) Siswa berkemampuan memecahkan masalah melalui budaya
literasi dan diskusi.
4) 80% siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
5) Siswa dapat dengan fasih membaca Al-qur’an dan tertib
beribadah.
6) Siswa mampu berbahasa Arab dan Inggris secara aktif.
7) Siswa terampil menggunakan ilmu berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi
8) Siswa memiliki keterampilan kecakapan hidup (life skill).
145

Evaluasi konteks di atas, dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 17. Evaluasi Terhadap Konteks Kurikulum ISMUBA Berbasis


Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan.
Konteks Kriteria Hasil Evaluasi

Alasan Penerapan 1. Sekolah SMA Muhammadiyah

Kurikulum ISMUBA diselenggarakan 1 Muntilan

Berbasis Integratif- oleh melaksanakan

Holistik Muhammadiyah Kurikulum ISMUBA

2. Kesesuaian Berbasis Integratif-

dengan tujuan Holistik karena

Muhammadiyah merupakan sekolah

yang diselenggarakan

Muhammadiyah dan

mendukung tujuan

persyarikatan

Muhammadiyah

Tujuan (Kurikulum, 1. Rumusan tujuan Tujuan yang

Institusi, Mata jelas, tidak ditetapkan oleh

Pelajaran) ambigu. Intitusi, yakni

2. Memperhatikan Persyarikatan

karakteristik Muhammadiyah dan

sekolah dan yang ditetapkan

peserta didik. sekolah memenuhi


146

3. Memiliki alasan kriteria dalam

yang jelas dalam perumusan tujuan.

perumusan tujuan Hanya saja, secara

spesifik mengenai

tujuan kurikulum

ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik

tidak penulis temukan

dalam dokumen

Kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-

Holistik

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari sisi konteks bisa

dikatakan baik dengan terpenuhinya kriteria, pertama, SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan adalah sekolah yang diselenggarakan oleh

Muhammadiyah. Kedua, sebagai sekolah yang diselenggarakan

Muhammadiyah maka wajib menerapkan kurikulum ISMUBA berbasis

Integratif-Holistik. Ketiga, dari sisi tujuan sudah sesuai dengan tujuan

Muhammadiyah.
147

2. Evaluasi Input

Evaluasi input dalam penelitian ini meliputi peserta didik, kurikulum

yang digunakan, sumber daya (modul, bahan ajar dan lain-lain) dan guru.

a. Peserta Didik

Peserta didik adalah salah satu komponen penting dalam

pendidikan. Ia merupakan sasaran dari kegiatan dari pendidikan itu

sendiri. Peserta didik dapat diartikan dengan orang atau sekelompok

orang/anak yang menerima pengaruh dari seorang atau sekelompok

orang lain yang menjalankan kegiatan pendidikan125.

Pada hakikatnya setiap peserta didik lahir dalam kondisi memiliki

fitrah yang suci, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

ِِ‫ص َرانهِ ِأَو‬ ِّ َ‫َل ِيهولَ هِد ِ َعلَى ِالفط َرةِ ِفَأ َ َب َوا ِهه ِيه َه ِّودَانهِ ِأَوِ ِيهن‬
ِ َ ‫َما ِمنِ ِ َمولهودِ ِإ‬
ِ‫جِالبَهي َم ِةهِبَهي َمةِِ َجمِ َعا َِءِهَلِِتهحسُّونَِِفيهَاِمنِِ َجدعَا َِءِثه َِم‬ ِ‫يه َم ِّج َسانهِِ َك َماِتهنتَ ه‬
ِ‫ك ِالد ه‬
ِ‫ِّين‬ َِ ِ ِ‫ل ِل َخلق‬
َِ ‫ّللا ِ َذل‬ َِ ‫َل ِتَبدي‬ ِ َ ِ ‫اس ِ َعلَيهَا‬ َِ َ‫ّللا ِالَتي ِفَطَ َِر ِالن‬
َِ ِ َ‫ل { فط َر ِة‬ ِ‫يَقهو ه‬
}‫القَيِّ هِم‬
'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada
dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan
membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana
hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka,
apakah kalian merasakan adanya cacat? ' kemudian beliau membaca
firman Allah yang berbunyi: '…tetaplah atas fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas
fitrah Allah.' (QS. Ar Ruum: 30)126.

Di samping itu, anak didik juga memiliki sifat-sifat:

1) Anak bukanlah miniatur orang dewasa.

125
Shobron, Sudarno (penyunting). 2009. Studi Islam 3. Cet. VI. Surakarta: LPID UMS. h.
276.
126
Haditr Riwayat Imam Bukhari No. 4440 versi Faathul Baari dalam Program Ensiklopedi
Hadits-Kitab 9 Imam.
148

2) Anak didik mengikuti fase-fase perkembangan tertentu dan

periode-periode tertentu pula.

3) Anak didik memiliki pola perkembangan sendiri dan unik.

4) Anak didik memiliki tugas perkembangan sesuai dengan tahap

perkembangannya.

5) Anak didik memiliki kebutuhan, dimana kebutuhan ini merupakan

syarat bagi perkembangan pribadi yang sehat.

6) Setiap anak didik memiliki perbedaan individual yang unik.

7) Anak adalah sebagai keseluruhan.

8) Anak didik adalah makhluk yang aktif dan kreatif127.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa peserta didik memiliki

peran yang penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan karena ia

memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh

karena itu input peserta didik menjadi bagian yang tidak bisa

dipisahkan dengan komponen-komponen pendidikan yang lain untuk

mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh Pemerintah

maupun Persyarikatan Muhammadiyah.

Pada tahun 2018/2019 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan memiliki

siswa atau peserta didik sejumlah 669 siswa. Jumlah tersebut dapat

dirinci sebagai berikut:

Kelas X : 216 Siswa

Kelas XI : 234 Siswa

127
Rosyadi, Khoiron. 2004. Pendidikan……………………..h. 192-194
149

Kelas XII : 219 Siswa

Dengan demikian total keseluruhan siswa SMA Muhammadiyah 1

Muntilan adalah 669 siswa yang semunya beragama Islam. Pada tahun

ini SMA Muhammadiyah 1 Muntilan hanya menerima 216 siswa baru

dari 290 pendaftar yang ada128.

Latar belakang peserta didik yang belajar di SMA Muhammadiyah

1 Muntilan sangat beragam. Keragaman itu bisa dilihat dari aspek

pemahaman agama atau afiliasi ormas yang diikuti, pekerjaan orang

tua, asal sekolah siswa dan keluarga. Dari pemahaman keagamaan,

siswa yang sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tidak hanya

dari kalangan warga Muhammadiyah, tapi justru yang paling besar

adalah dari kalangan warga Nahdhiyin, meskipun ada beberap dari

ormas lain seperti LDII. Dari sisi pekerjaan, profesi yang dimiliki oleh

orang tua siswa juga cukup beragam, tetapi profesi yang paling banyak

adalah petani. Dari aspek asal sekolah siswa SMA Muhammadiyah 1

Muntilan berasal dari SMP Negeri, SMP Muhammadiyah, SMP swasta

lainnya (contohnya adalah SMP Tarakanita), dan juga dari MTs baik

negeri maupun swasta. Dan dari aspek keluarga, siswa SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan ada yang tinggal bersama keluarganya

lengkap, ada yang sudah ditinggal ayah/ibunya atau kedunya, ada yang

berasal dari keluarga broken home, dan ada pula beberapa anak yang

tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah maupun Asiyiyah yang ada di

128
Arsip Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2018/2019
150

Kabupaten Magelang, khususnya dari PAY Aisyiyah Kab. Magelang,

PAY Umar Bin Khattab Srumbung, PAY Putra Cabang Muntilan, dan

PAY Muhammadiyah Cabang Candimulyo129.

b. Kurikulum yang Digunakan

Kurikulum umum maupun khusus ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik yang digunakan di SMA Muhammadiyah I Muntilan ada dua,

yakni KTSP tahun 2006 dan KTSP Tahun 2013. KTSP tahun 2006

diterapkan untuk kelas XII, dan KTSP tahun 2013 diterapkan untuk

jenjang kelas X dan XI.

Ada perbedaan cukup signifikan terkait KTSP 2006 dengan KTSP

2013, baik dari landasan filosofisnya, maupun sudut pandang dan

pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kedua kurikulum

tersebut, termasuk juga perbedaan dari struktur mata pelajaran

ISMUBA dan konten materi yang disampaikan kepada anak didik.

c. Sumber Daya

Sumber daya yang dimaksud di sini adalah buku ajar atau modul

dan materi pembelajaran. Untuk kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik yang telah mengacu kurikulum tahun 2013

menggunakan buku ajar atau buku paket yang diterbitkan oleh Majlis

Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

129
Data Nominatif siswa SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tahun Pelajaran 2018/2019
151

Sedangkan untuk kelas XII yang masih menggunakan KTSP tahun

2006 menggunakan modul yang disusun oleh MGMP Al Islam

Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab Kabupaten Magelang, dan

dilengkapi dengan Buku Ajar yang diterbitkan oleh Majlis Pendidikan

Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk KTSP

tahun 2006.

Untuk materi yang disampaikan kepada peserta didik guru

mengacu pada silabus yang sudah ditetapkan oleh Majlis Dikdasmen

Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk kurikulum tahun 2013 dan

untuk kurikulum tahun 2006 mengacu ketetapan dari Majlis

Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

Jawa Tengah. Efeknya, karena perbedaan ketetapan tersebut maka

muatan kurikulum bisa berbeda dengan wilayah lain meskipun tidak

begitu signifikan, seperti wilayah Yogyakarta misalnya.

d. Guru

Jumlah guru yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan ada 45

guru, sedangkan Guru ISMUBA ada 6 orang. Adapun Nama guru dan

mata pelajaran yang diampu oleh guru-guru Al Islam,

Kemuhamamdiyahan dan Bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Daftar Guru ISMUBA di SMA Muhammadiyah I Muntilan


No Nama Pendidikan Mengampu Mapel

1 Lukman Syarif, S.Pd.I S1 PAI Pendidikan Tarikh


152

2 Achmat Nururhuda, S1 PAI Pendidikan Al

S.Pd.I Qur’an dan Hadits

3 Nani Supratin, S.Pd.I S1 PAI Pendidikan Fikih

dan PKM

4 Siti Kholisiyah, S.Pd.I S1 PAI Pendidikan Aqidah

Akhlak

5 H. Suradi, S.Ag S1 Syariah Bahasa Arab

6 Nur Fuadi, S.Pd S 1 B.Arab Bahasa Arab

Sumber data: Data kepegawaian SMA Muhammadiyah I Muntilan


Tahun 2018

Dari pemaparan mengenai aspek input di atas, maka dapat dijelaskan

evaluasi terhadap aspek input dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 19. Evaluasi Input Kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan


Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan
Komponen Input Kriteria Hasil Evaluasi

Peserta Didik - Lulus SMP/MTs Dari data yang

- Jumlah anak per penulis dapat dan

rombel 28-36 kriteria yang

- Jumlah rombel 24 ditentukan tersebut

atau 8 rombel per input peserta didik

angkatan bisa dikatakan dalam

kategori baik,

meskipun dari sisi


153

jumlah rombel belum

terpenuhi. Karena saat

ini rombel yang ada

baru 20 kelas.

Kurikulum - Tujuan Jelas Dari temuan peneliti,

- Memuat SKL, KI dan dokumen Kurikulum

KD Al Islam

- Memuat struktur Kemuhammadiyah

materi dan silabus dan Bahasa Arab

- Memuat sistem memiliki tujuan yang

penilaian jelas, memuat SKL,

KI-KD, struktur mata

pelaran yang

kemudian dijabarkan

dalam silabus serta

memuat sistem

penilaian sebagai alat

evaluasi bagi

keberhasilan

penyelenggaraan

pendidikan.

Sumber Daya - Menggunakan buku Temuan yang peniliti

dari Majlis temukan di lapangan


154

Dikdasmen PPM. adalah bahwa sumber

- Konten Materi yang daya yang berupa

disampaikan sesuai buku ajar, modul

dengan kurikulum yang digunakan guru

yang ditetapkan. ISMUBA Berbasis

- Modul yang Integratif-Holistik

dikembangkan sesuai SMA Muhamamdiyah

tujuan kurikulum 1 Muntilan adalah

untuk Buku Ajar

menggunakan buku

ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik

terbitan Majlis

Dikdasmen PP

Muhammadiyah,

sedangkan modul

menggunakan modul

yang disusun dan

dikembangkan oleh

MGMP ISMUBA

Berbasis Integratif-

Holistik Kabupaten

Magelang. Dan dari


155

sisi materi yang

diberikan kepada

siswa sudah sesuai

dengan kurikulum

yang ditetapkan oleh

Majlis Dikdasmen

Pimpinan Pusat

Muhammadiyah.

Guru atau Tenaga - Lulus S 1 Semua guru ISMUBA


Pendidik
- Sesuai dengan bidang Berbasis Integratif-

keilmuannya. Holistik di SMA

- Memiliki kecakapan Muhammadiyah 1

dalam menyampaikan Muntilan sudah lulus

pembelajaran S1. Dan masing-

masing dari mereka

juga mengampu

materi sesuai dengan

bidang pendidikan

yang ditekuninya

(linear). Mereka juga

memiliki kecapan

dalam mengelola

pembelajaran.
156

Dari uraian mengenai evaluasi input yang meliputi peserta didik,

sumber daya, kurikulum yang digunakan dan guru atau tenaga pendidik di

atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam aspek input menunjukkan

bahwa input dalam kategori baik, meskipun ada sedikit kekurangan terkait

rumusan yang jelas dari tujuan kurikulum ISMUBA/AIKA Berbasis

Integratif-Holistik yang belum tertulis di Dokumen KTSP Sekolah.

3. Evaluasi Proses

Evaluasi proses bisa memberikan peluang untuk mengakses secara

periodik terhadap proyek yang berjalan secara tepat dan efektif. Dengan

demikian, dengan evaluasi proses ini diharapkan bisa ditemukan hal-hal

yang tidak tepat untuk segera diperbaiki, sehingga program yang berjalan

akan efektif.

Dalam proses pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di

Sekolah harus melibatkan lima aspek yang saling terkait, yakni aspek isi,

proses, pengetahuan dan amal perbuatan, Kerjasama dengan berbagai

stakeholder dan pengembangan Budaya sekolah.

Maka, data yang dievaluasi dalam evaluasi proses pada penelitian ini

meliputi Pelaksanaan dan strategi pembelajaran, Penggunaan media

pembelajaran, Pemberian tugas, adsministrasi guru dan evaluasi

pembelajaran yang dilakukan yang dikaitkan dengan kelima aspek dari

konsep yang integrative-holistik tersebut. Sebab aspek-aspek tersebut

saling berpengaruh dan menguatkan satu dengan yang lainnya.


157

a. Pelaksanaan dan Strategi Pembelajaran

Pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah I Muntilan dilaksanakan dengan sistem paket. Dalam

sistem paket ini semua siswa wajib mengikuti pembelajaran ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik yang sudah ditetapkan di setiap jenjang

kelas. Di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan mata pelajaran ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik terdiri atas Pendidikan Aqidah/Akhak,

Pendidikan Al Qur’an Hadits, Pendidikan Fikh, Pendidikan Tarikh,

Pendidikan Kemuhammadiyahan dan Pendidikan Bahasa Arab untuk

kelas X dan XI, sedangkan untuk kelas XII meliputi mata pelajaran

Aqidah, Akhlak, Al Qur’dan Hadits, Ibadah, Tarikh, Pendidikan

Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.

Mata Pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di sekolah

terintegrasi dalam muatan struktur kurikulum sekolah, sehingga

pembelajaran dilaksanakan seperti mata pelajaran yang lain, terstruktur

dan terjadwal dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam

pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik.

Proses pembelajaran ISMUBA bisa berdiri sendiri sebagai mata

pelajaran yang terpisah dengan mata pelajaran yang lain. Namun, bisa

juga diintegrasikan dengan mata pelajaran umum dalam bentuk nilai-

nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, serta dengan program-

program tertentu yang dikembangkan oleh Sekolah.


158

Dari pengamatan dan wawancara dengan guru ISMUBA, ketika

mata pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik berdiri sendiri

sebagai mata pelajaran ada beberapa strategi pembelajaran yang

dilakukan digunakan. Strategi yang diterapkan oleh guru ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik tersebut adalah Belajar mandiri, diskusi

antar peserta didik, diskusi peserta didik dengan guru bidang studi.

Kegiatan belajar mandiri dilakukan dengan cara siswa diberi tugas

tertentu (bisa berupa tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak

terstruktur), Kegiatan diskusi dilakukan untuk mengaktifkan siswa di

dalam belajar, misalnya berdiskusi tentang sejarah kelahiran

Muhammadiyah, Cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam,

dan lain sebagainya.

Strategi lain yang digunakan dalam pembelajaran oleh guru adalah

dengan melakukan diskusi antara guru dengan siswa. Dengan kegiatan

ini diharapkan dapat mengaktifkan siswa sekaligus menjadi konfirmasi

terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari.

Ketika diintegrasikan dengan mata pelajaran lain, maka nilai-nilai

ISMUBA mendasari atau setidaknya memberikan arahan dan prinsip

dalam pembelajaran yang bersifat Islami, seperti mengawali dan

mengakhiri kegiatan dengan berdoa, mengaitkan fenomena alam

misalnya dalam mata pelajaran fisika, kimia, biologi, sosiologi,

sejarah, geografi dan lain sebagai sunatullah yang perlu direnungkan

agar bertemu dengan keagungan Allah swt.


159

Untuk proses pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

dalam bentuk program yang dikembangkan oleh sekolah dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan atau program-program keagamaan yang

dirancang untuk membangun budaya Islami di lingkungan sekolah.

Antara lain program-program tersebut adalah budaya senyum, sapa dan

salam, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tadarus al Qur’an

bersama, shalat berjama’ah di sekolah, kajian keislaman baik untuk

siswa maupun guru dan karyawan. Karena sekolah juga tidak mungkin

melaksanakan pendidikan secara terpisah dengan komponen

lingkungan lainnya, maka sekolah juga menjalin kerjasama dengan

orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan berbagai stakeholder lainnya

dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan oleh

kurikulum tersebut. Contoh kerjasama dengan orang tua adalah dengan

melakukan home visit kepada siswa yang tidak berangkat sekolah

tanpa keterangan atau membolos. Dengan tokoh masyarakat atau tokoh

agama dilakukan dengan menghadirkan mereka sebagai guru tamu

atau motivator untuk seluruh warga sekolah khususnya bagi peserta

didik.

Jadi dalam proses pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan tidak sekedar

menjadikan pembelajaran ISMUBA sebagai mata pelajaran tersendiri

akan tetapi juga diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Proses

pembelajaran juga diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi


160

yang dimiliki oleh pesert didik yang meliputi kecerdasan intelektual,

emosional, sosial dan spiritual serta memadukan secara utuh

keseluruhan ranah hasil belajar kognitif, sikap dan keterampilan dalam

pembelajaran ISMUBA. Dari proses yang demikian maka ISMUBA

tidak sekedar menjadi pengetahuan saja, akan tetapi juga menjadi amal

perbuatan, seperti sikap saling menghormati, kerjasama, ketauhidan,

ketaatan dalam beribadah, rela berkorban untuk sesama misalnya

dengan memberikan bantuan untuk korban bencana atau temannya

yang sedang mengalami kesulitan atau musibah. Proses pembelajaran

ISMUBA juga melibatkan berbagai pihak, baik dari sekolah sendiri

maupun dari orang tua dan juga masyarakat secara luar. Sehingga

terjalin komunikasi antara sekolah, orang tua dan masyarakat dalam

mengemban pendidikan ISMUBA, di antara bentuk yang dilakukan

dalam kerjasama ini adalah dengan menghadirkan tokoh masyarakat

atau agama ke sekolah untuk memberikan nasihat atau motivasi seperti

Ustadz, Mubaligh, Motivator atau pimpinan organisasi khususnya

Muhammadiyah dan ortom-ortomnya. Dan terakhir dalam

pembelajaran ISMUBA di SMA Muhamamdiyah 1 Muntilan juga

diwujudkan dalam bentuk budaya sekolah. Budaya yang dibangun

antara lain adalah budaya tertib Ibadah baik ibadah fardhu maupun

ibadah sunah, gemar membaca Al Qur’an, Disiplin dan

tanggungjawab, menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan, dan

menjalin hubungan yang baik dengan semua warga sekolah yang


161

diwujudkan dengan sikap saling menghormati, menghargai, senyum,

sapa salam dan memberikan pertolongan kepada siapa yang

membutuhkan pertolongan tersebut didasari dengan semangat

melakukan amal salih.

b. Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik yang

digunakan di SMA Muhammadiyahan I Muntilan adalah:

1) Buku Atau Modul Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan adalah buku ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik yang diterbitkan oleh Majlis Dikdasmen

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedangkan modul yang

digunakan adalah modul yang disusun dan dikembangkan oleh

MGMP ISMUBA Kabupaten Magelang. Ada juga modul yang

disusun secara mandiri oleh guru yang bersangkutan, misalnya

adalah modul pembelajaran Al Qur’an dan Hadits.

2) Video pembelajaran,

Video pembelajaran dimanfaat untuk membantu pembelajaran

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik. Media ini bisa dipakai di

semua mata pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik.

Namun, pada praktiknya tidak semua guru memanfaatkan media

ini. Hanya beberapa saja yang menggunakan media tersebut untuk


162

pembelajaran, misalnya adalah guru mata pelajaran Aqidah Akhal,

guru mata pelajaran Ibadah dan guru mata Pelajaran Al Qur’an dan

Hadits.

3) Audio pembelajaran

Media audia pembelajaran lebih banyak dimanfaatkan untuk

pembelajaran Bahasa Arab dan Al Qur’an Hadits.

4) Proyektor

Meskipun sekolah sudah menyediakan fasilitas proyekto, namun

pada praktinya belum semua guru terbiasa menggunakan media

tersebut. Sehingga penggunaan media proyektor bagi mata

pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik pun juga masih

sangat terbatas pada guru-guru tertentu, terutama guru-guru yang

muda.

5) Media Presentasi Power Point

Media berikutnya yang digunakan dalam pembelajaran ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyahah I Muntilan

adalah media Power Point. Media ini digunakan untuk

menyampaikan materi secara visual. Dengan media ini bisa

menggabungkan gaya belajar anak yang beragam. Tetapi belum

semua guru ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA


163

Muhammadiyhan 1 Muntilan memanfaatkan media ini secara

maksimal.

6) Software Pembelajaran

Sofrtware pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik baru terbatas pada software

Al Qur’an Digital, Ensiklopedi Hadits, Software hitung waris dan

Software bahasa Arab.

c. Pemberian Tugas

Dalam pembelajaran dikenal ada dua jenis tugas, yakni tugas

terstruktur dan tugas tidak terstruktur. Tugas terstrukur adalah sebuah

tugas yang diberikan kepada siswa dalam upaya meningkatkan

pemahamannya terhadap suatu materi pembelajaran, dimana waktu

pengumpulan tugas terstrutur ditentukan oleh guru, bisa pada

pembelajaran berikutnya atau keesokan harinya. Dan siswa harus

menyelesaikan tugas tersebut dan menyerahkannya pada batas waktu

yang sudah ditentukan. Sedangkan tugas tidak terstruktur adalah tugas

yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk mengukur dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu materi

pembelajaran, dimana waktu pengumpulan tugas ditentukan dalam

waktu yang lama. Bisa sampai satu bulan atau akhir semester. Bila
164

dalam rentang waktu itu siswa sudah mampu menyelesaikan tugas

meskipun belum sampai pada batas waktu yang telah ditentukan130.

Dari wawancara yang dilakukan kepada guru ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah I Muntilan, tugas-tugas

yang diberikan kepada siswa baik tugas terstruktur maupun tugas yang

tidak terstruktur biasanya ada yang dilakukan secara mandiri dan ada

yang dilakukan secara berkelompok. Bentuk-bentuk tugas yang

diberikan tersebut misalnya adalah:

1) Tugas Mandiri

Tugas mandiri ini adalah tugas yang dikerjakan secara mandiri atau

sendiri. Contoh tugas yang diberikan oleh guru adalah:

a) Mata pelajaran Al Qur’an: Menyalin ayat tertentu dan

terjemahnya!

b) Aqidah/Akhlak: Menemukan 10 asmaul huna dan artinya,

kemudian menemukan nilai pelajaran yang bisa diambil dari

masing-masing asmaul husna tersebut!

c) Fikh: Membuat teks khutbah Jum’at

d) Pendidikan Kemuhammadiyahan: Mencari biografi tokoh-

tokoh Muhammadiyah di buat dalam bentuk artikel!

e) Tarikh: Meresume materi pembelajaran yang dipelajari.

f) Bahasa Arab: Mengartikan teks bacaan berbahasa Arab.

130
http://www.riyanpedia.com/2016/06/ pengertian-tugas-terstruktur -dan-tidak-terstruktur.
html (akses 5 Desember 2018)
165

2) Tugas Kelompok

Selain tugas mandiri, juga diberikan tugas kelompok, contoh tugas

kelompok yang diberikan kepada siswa antara lain adalah:

a) Siswa melakukan wawancara terhadap pimpinan cabang atau

ranting Muhammadiyah di tempat tinggal siswa (Tugas Mata

Pelajaran PKM).

b) Siswa membuat chart tentang hukum bacaan atau tajwid (Mata

Pelajaran Al Qur’an)

c) Siswa membuat video tentang adab bertamu (Mata Pelajaran

Aqidah Akhlak).

d. Adsministrasi Guru ISMUBA di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Tugas adsministrasi adalah bagian tidak terpisahkan dari tugas

profesionalisme guru. Adsministrasi yang disusun oleh guru ISMUBA

di SMA Muhammadiyahan 1 Muntilan meliputi Dokumen-dokumen:

1) Program Tahunan

2) Program semester

3) Silabus

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

5) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

6) Buku Presensi Siswa

7) Buku Daftar Nilai siswa


166

Dalam pengembangan dokumen perangkat pembelajaran tersebut,

nilai-nilai integratif-holistik sebagian sudah dimunculkan, meskipun

beberapa belum dimunculkan dalam dokumen. Contoh nilai yang

dimunculkan tersebut adalah mengenai sikap toleransi dalam

pembelajaran Al Qur’an misalnya, terkoneksi dengan mata pelajaran

PKn. Untuk hal-hal yang lain seperti kalender pendidikan, jadwal tatap

muka dan buku agenda mengajar sudah difasilitasi oleh pihak sekolah

melalui wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

e. Evaluasi Pembelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah 1 Muntilan

Evaluasi adalah yang penting dalam pendidikan, karena hal

tersebut diperlukan untuk mengukur dan menilai sejauh mana

ketercapaian proses pembelajaran yang dilakukan. Proses evaluasi atau

penilaian yang dilakukan dalam kurikulum Al Islam ,

Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan meliputi kegiatan penilaian kognitif, penilaian afektif dan

penilaian psikomotorik.

Penilaian Kognitif yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1

Muntilan meliputi kegiatan:

1) Ulangan Harian

2) Ulangan Tengah Semester

3) Penilaian Akhir Semester


167

4) Penialaian Akhir Tahun

5) Ujian Sekolah Berbasis Nasional.

Penilaian Afektif dilakukan melalui kegiatan pengamatan terhadap

perilaku siswa di kelas atau lingkungan sekolah. Penilaian ini

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan penilaian antar

teman sejawat. Sedangkan penilaian psikomotorik dilakukan dengan

praktik, unjuk kerja, atau proyek. Misanya praktik membaca Al

Qur’an, Praktik Ibadah, Praktik Kultum, Praktik dialog menggunakan

bahasa Arab dan sebagainya.

Dengan demikian evaluasi proses program kurikulum ISMUBA

Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dapat

dijelaskan dengan tabel berikut:

Tabel 20. Evaluasi Proses Kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-


Holistik di SMA Muhammadiyah I Muntilan
Aspek Proses Kriteria Evaluasi

Pelaksanaan dan - Menggunakan Dalam penerapan


strategi Pembelajaran
sistem paket kurikulum ISMUBA

- Dilsaksanakan Berbasis Integratif-

dalam bentuk tatap Holistik sekolah

muka telah menerapkan

- Menggunakan sistem paket, dan

strategi yang dilaksanakan dalam

bervariasi bentuk tatap muka di

kelas. Guru dalam


168

melaksanakan

pembelajaran juga

sudah menggunakan

strategi yang

bervariasi, seperti

kegiatan diskusi atau

kegiatan belajar

mandiri yang

dilakukan oleh siswa

Di samping itu

dalam proses juga

telah memenuhi

aspek-aspek

integratif-holistik

yang dirumuskan

oleh Majlis

Dikdasmen, yakni

kesatuan isi

kurikulum antara

ISMUBA dengan

Umum,

Mengembangkan

seluruh potensi anak


169

didik, Memadukan

pengetahuan dan

amal, Kerjasama

dengan berbagai

pihak dan

Mengembangkan

budaya sekolah yang

dilandasi nilai-nilai

Islami.

Media Pembelajaran Dalam pembelajaran Guru telah

guru menggunakan menggunakan

media yang bervariasi beragam media

dalam proses

pembelajaran, baik

yang berupa audio

maupun visul, seperi

vidio praktik wudhu,

perawatan jenazah

dari Majlis Tarjih

Pimpinan Pusat

Muhammadiyah,

Juga menggunakan

sofware al Qur’an
170

digital untuk

pembelajaran Al

Qur’an.

Penugasan Menerapkan pola Dalam penugasan

penugasan terstruktur guru sudah

dan tidak terstruktur. menerapkan pola

Penugasan diberikan penugasan

secara mandiri dan juga terstruktur dan tidak

berkelompok terstruktur serta pola

tugas mandiri dan

kelomppok. Namun

karena keterbatasan

waktu yang tersedia,

terkadang ada

beberap guru yang

tidak memberikan

tugas tidak

terstruktur.

Administrasi Guru Memiliki dokumen Gurru sudah

Prota, Promes, Silabus, memiliki dokumen

Kalender Pendidikan, Prota, Promes,

RPP, Penentuan KKM, Silabus, Kalender

Daftar Hadir siswa, Pendidikan, RPP,


171

dafatr nilai siswa Penentuan KKM,

Daftar Hadir siswa,

dafatr nilai siswa

Evaluasi Menerapkan evaluasi Guru sudah

kognitif, sikap dan melakukan penilaian

keterampilan dalam bentuk

penilaian kognitif

melalui ulangan

harian, ulangan mid

semester, ulangan

akhir semester,

ulangan kenaikan

kelas dan ujian

nasional berstandar

nasional. Untuk

penilaian sikap guru

menggunakan

lembar pengamatan

dan penialaian antar

teman. Sedangkan

penilaian

keterampilan

dilakukan dengan
172

melakukan

pengamatan terhadap

unjuk kerja atau

praktik yang

dilakukan oleh siswa

Dari penjabaran dalam tabel di atas, dapat dikatakan bahwa proses

penerapan kurikulum ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA

Muhammadiyah I Muntilan sudah baik karena sudah sesuai dengan

ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan. Di samping itu juga sudah

memperhatikan lima aspek yang menjadi formulasi dari paradigma

integratif-holistik, yakni pertama, isi kurikulum menggabungkan antara

mata pelajaran ISMUBA dengan mata pelajaran umum, baik ketika berdiri

sendiri maupun ketika terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Kedua,

proses pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan potensi anak

didik secara holistik, intelektual, emosiona, sosial dan spiritualnya. Ketiga,

Materi ISMUBA tidak sekedar menjadi pengetahuan tetapi juga menjadi

amalan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, Melakukan kerjasama

dengan berbagai pihak khususnya orang tua dan masyarakat. dan kelima,

Mengembangkan budaya sekolah yang berdasarkan pada nilai-nilai Islami.


173

4. Evaluasi Produk

Evaluasi produk dari program evaluasi kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik berkaitan dengan dampak yang dihasilkan dari sasaran

pendidikan yakni siswa. Tentunya produk dari kurikulum ini akan erat

kaitannya dengan proses yang telah dilakukan. Oleh karenanya dalam

aspek ini evaluasi difokuskan pada hasil belajar peserta didik. Hasil

Belajar peserta didik meliputi tigas aspek, yakni aspek kognitif, aspek

sikap dan aspek keterampilan.

a. Aspek Kognitif

Data yang dilihat mengenai produk dari kurikulum ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan meliputi data

perolehan nilai ulangan harian, ulangan tengah semester. Untuk

kelulusan data yang dicermati adalah data tahun sebelumnya. Evaluasi

aspek kognitif dinilai baik apabila siswa telah mencapai nilai

ketuntasan minimal dan bagi lulusan telah dinyatakan lulus sesuai

dengan ketentuan perundangan yang ada serta prosedur kelulusan yang

sudah ditetapkan oleh sekolah.

b. Aspek Sikap

Setelah mengikuti kegiatan pembinaan ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik ada perubahan dalam sikap dan perilaku siswa.

Perubahan itu antara lain adalah siswa memiliki sikap lebih hormat

kepada orang tua atau Bapak Ibu Guru, Siswa bisa menahan diri dari
174

kegiatan tawuran pelajar yang marak terjadi di Kabupaten Magelang,

Siswa lebih tertib dalam melaksanaan ibadah shalat berjama’ah di

sekolah, ketika menemukan barang temuan yang bukan miliknya

seperti uang, HP dan lain sebagainya siswa menyerahkan kepada pihak

sekolah untuk selanjutnya diumumkan kepada warga sekolah dan

sikap-sikap atau perilaku sejenisnya. Meskipun ada juga beberapa

siswa yang masih dengan perilaku dan sifat yang tidak sesuai dengan

ajaran Islam, seperti sikap membolos dari pelajaran, makan di kelas,

buang sampah semabarangan dan lainnya.

c. Aspek Keterampilan

Dampak dari program ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik yang

diterapkan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, dari sisi keterampilan

dapat dilihat dari kemampuan siswa yang berupa:

1) Mempraktikan wudhu dan tayamum sesuai dengan Keputusan

Majlis Tarjih Muhammadiyah (yang terhimpun dalam Himpunan

Majlis Tarjih Muhammadiyah).

2) Mempraktikan Shalat fardhu sesuai dengan Keputusan Majlis

Tarjih Muhammadiyah (yang terhimpun dalam Himpunan Majlis

Tarjih Muhammadiyah).

3) Bisa mengumandangkan Azan dan Iqomah secara benar bagi siswa

putra.
175

4) Mempraktikan kultum atau khutbah jum’at sesuai rukun dan syarat

yang sudah ditentukan syari’at.

5) Bisa membaca Al Qur’an bagi siswa yang ketika masuk SMA

belum bisa membaca Al Qur’an.

6) Memiliki hafalan surat-surat pendek dari Juz 30.

7) Bisa melakukan perawatan jenazah, khususnya mengkafani,

memandikan dan menyolatkan sesuai dengan Keputusan Majlis

Tarjih Muhammadiyah (yang terhimpun dalam Himpunan Majlis

Tarjih Muhammadiyah).

8) Hafal doa-doa harian.

Dari penjelasan di atas, maka penialain atau evaluasi produk program

ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

dapat dijelaskan dengan tabel berikut:

Tabel 21. Evaluasi Produk ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik di


SMA Muhammadiyah I Muntilan
Evaluasi Produk Kriteria Evaluasi

Hasil Belajar Kognitif - Nilai mencapai Dari pencermatan

batas KKM peneliti terhadap

- Semua Mapel dokumen hasil

ISMUBA Berbasis Ulangan harian dan

Integratif-Holistik Mid Semester, untuk

mencapai nilai mencapai ketercapaian

KKM KKM hingga 100%

harus dilakukan
176

remedial tes dan

teaching bagi beberapa

siswa, hal tersebut

berlaku untuk semua

mata pelajaran

ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik,

sehingga dari kualitas

pencapai kognitif

masih perlu

ditingkatkan

Hasil Belajar Sikap - Sikap minimal baik Siswa sudah

pada mata menunjukkan sikap

pelajaran yang baik terhadap

- Sikap minimal baik mata pelajaran ,teman

pada sesama teman sebaya dan juga guru.

- Sikap minimal Meskipun beberapa

Baik pada Bapak masih ada yang kadang

Ibu Guru memiliki sikap kurang

baik, entah kepada

mata pelajaran tertentu,

teman atau guru

tertentu. Dengan
177

demikian, ketercapain

dari sisi sikap

menunjukkan kualitas

yang baik

Hasil Belajar - Bisa mempraktikan Aspek keterampilan

Psikomotorik wudhu, tayamum baru bisa dilihat

dan shalat sesuai keberhasilannya mulai

HPTM. kelas XI, karena pada

- Bisa membaca Al saat kelas X siswa baru

Qur’an sesuai penyesuaian dengan

kaidah tajwid pemahaman yang

- Bisa berbeda dari sekolah

mengumandangkan sebelumnya kecuali

Azan Bagi lak-laki siswa yang berasal dari

- Bisa mempraktikan sekolah

perawatan jenazah Muhammadiyah.

sesuai HPTM Ketercapain dari

- Hafal minimal 15 keterampilan anak

doa harian. dalam melaksanakan

ibadah ataupun

perawatan jenazah dan

membaca Al Qur’an

bisa dikategorikan
178

baik, meskipun masih

ada kekurangannya.

Dari data evaluasi di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian hasil

belajar tidak hanya berkaitan dengan aspek kognitif atau pengetahuan,

akan tetapi juga capaian dalam hasil belajar sikap dan keterampilan siswa.

Dari pencermatan penulis terhadap dokumen penilaian kognitif dan

wawancara dengan guru-guru ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik

tentang sikap dan keterampilan dalam pengamalan keislamanan dan

kemuhammadiyahan bisa dikatakan baik. Hal tersebut di antaranya

ditandai dengan: Siswa bisa mempraktikan wudhu sesuai tuntunan dari

HPT, siswa terbiasa melaksanakan shalat berjama’ah dhuhur dan ashar di

sekolah. Siswa putra bisa mengumandangkan azan. Dari sikap memiliki

sikap sopan santun terhadap guru dan teman di lingkungan sekolah, setiap

masuk gerbang sekolah siswa putra berjabat tangan dengan guru putra dan

siswa putri berjabat tangan guru putri. Setiap mengawali dan mengakhiri

kegiatan belajar selalu berdo’a.

Dari penilaian kognitif, peneliti hanya menampilkan sampel dari kelas

XII IPA dan kelas XII IPS, yang masing-masing berjumlah 70 siswa untuk

jurusan IPA dan 149 untuk jurusan IPS dengan KKM mata pelajaran 75,

karena yang kelas X dan XI sampai penelitian ini disusun masih diproses

penilaiannya atau belum selesai. Untuk itu penulis hanya mengambil yang

kelas XII sebagai gambaran dari hasil evaluasi produknya. Hasil capaian
179

belajar dalam ranah kognitif tersebut bisa dilihat dari tabel perolehan hasil

belajar siswa SMA Muhammadiyah I Muntilan bisa dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 22. Capaian Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XII jurusan IPA
SMA Muhammadiyah I Muntilan dalam Penilaian Akhir Semester Tahun
Pelajaran 2018/2019
Kelas: XII Jurusan : IPA
Mata Pelajaran
Keterangan
Aqidah Ibadah Akhlaq Al - Qur'an Tarikh KMD
Jumlah 6029 6113 5661 5831 5194 6083
Rata-rata 86.1 87.3 80.9 83.3 74.2 86.9
Nilai Maksimum 98 98 92 97 90 98
Nilai Minimum 0 0 0 0 0 0
Standar deviasi 11.52 13.43 10.98 12.10 12.39 12.25
Tuntas 69 62 63 65 39 68
Kurang dari KKM 1 8 7 5 31 2

Sumber data: Leger penilaian akhir semester I SMA Muhammadiyah I


Muntilan tahun pelajaran 2018/2019.

Data di atas merupakan hasil perolehan belajar siswa kelas XII jurusan

IPA yang berjumlah 70 siswa. Dari data di atas diketahui bahwa tingkat

ketercapaian siswa antara mata pelajaran ISMUBA Berbasis Integratif-

Holistik yang satu dengan yang lainya cukup beragam. Dari data di atas

ada satu siswa yang memperoleh nilai 0 dikarenakan sedang sakit sehingga

tidak bisa mengikuti kegiatan evaluasi. Rata-rata tertinggi tercapai dalam

mata pelajaran ibadah dengan rata-rata 87,3 dan terendah terdapat dalam

mata pelajaran Tarikh dengan rata-rata 74,2. Ketercapaian tertinggi dalam

ketuntasan nilai terdapat pada nilai Aqidah, karena hanya satu yang tidak

tuntas KKM yang disebabkan oleh siswa sakit sehingga tidak ikut

evaluasi. Dan tingkat terendah dalam ketercapaian ketuntasan belajar ada


180

di mata pelajaran tarikh, karena ada 31 siswa yang belum tuntas. Oleh

karena itu berdasarkan pada data di atas, penulis menyimpukan bahwa

capaian belajar dari sisi pengetahuan atau kognitif dalam kategori baik.

Sedangkat capaian belajar kognitif siswa jurusan IPS dapat dicermati

dari tabel berikut ini.

Tabel 23. Capaian Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XII jurusan IPA
SMA Muhammadiyah I Muntilan dalam Penilaian Akhir Semester Tahun
Pelajaran 2018/2019

Kelas: XII Jurusan : IPS

Mata Pelajaran
Keterangan
Aqidah Ibadah Akhlaq Al - Qur'an Tarikh KMD

Jumlah 12170 11452 11624 11685 9112 12164

Rata-rata 82 77 78 78 61 82
guuyu
Nilai Maksimum 92 95 88 93 84 97

Nilai Minimum 66 26 33 65 40 20

Standar deviasi 4.84 11.28 7.27 6.44 10.08 8.15

Tuntas 141 99 112 103 13 137

Kurang dari KKM 8 50 37 46 136 12

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tertinggi dari mata

pelajaran ISMUBA/AIKA Berbasis Integratif-Holistik terdapat pada mata

pelajar Aqidah dan pendidikan Kemuhammadiyahan dan nilai rata-rata

terendah terdapat pada mata pelajaran Tarikh. Ketercapaian belajar atau

ketuntasan siswa dari masing-masing mata pelajaran ISMUBA/AIKA

Berbasis Integratif-Holistik pun berbeda-beda. Hal tersebut bisa dilihat

dalam tabel berikut:


181

Tabel 24. Data ketuntasan belajar siswa kelas XII Jurusan IPS Mapel
ISMUBA Berbasis Integratif-Holistik
Mata Pelajaran
Keterangan
Aqidah Ibadah Akhlaq Al - Qur'an Tarikh KMD

Persentase Ketercapaian 94.63 66.44 75.17 69.13 8.72 91.95

Sumber data: Tim pengolah Nilai SMA Muhammadiyah I Muntilan

Data di atas menunjukkan bahwa ketercapaian belajar tertinggi dicapai

dalam mata pelajaran Aqidah dan paling rendah ada pada mata pelajaran

Ibadah.

Dengan demikian, memperhatikan hasil ketercapaian belajar kognitif di

atas dapat dikatakan baik untuk semua mata pelajaran ISMUBA Berbasis

Integratif-Holistik bagi jurusan IPA kecuali mata pelajaran Tarikh.

Sedangkan Untuk jurusan IPS bisa dikatakan baik untuk mata pelajaran

Aqidah, Akhlak, Tarik dan PKM, untuk Al Qur’an dan Ibadah masih

kurang. Namun demikian, secara keseluruhan perolehan hasil belajar

kognitif bisa dikatakan baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

evaluasi hasil belajar sudah baik.

Anda mungkin juga menyukai