0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
234 tayangan30 halaman

Askep Keratitis Fix

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 30

NO 1.

KASUS SEMU PASIEN DENGAN KERATITIS


Tn. K (60 thn) dirawat di IGD RS dr. Iskak Tulungagung pada tanggal 04 Agustus 2021
jam 09.00 WIB dengan keluhan sakit mata sampai harus memejamkan matanya karena
sakit, sakit terasa ketika pulang ngojek malam hari,gatal, merasa kelilipan, silau, mata
merah,berair, dan bengkak. Tn.K juga merasakan tidak enak badan, tidak pernah
memeriksakan matanya karena dianggap hanya sakit mata biasa,tetapi saat ini beliau
dibawa ke RS oleh anaknya karena beliau sering merasakan silau dan terlihat ada
putih-putih di matanya. Saat ditanya anaknya mengatakan ayahnya belum pernah
sakit seperti ini sudah diberi obat tetes mata tapi kambuh lagi. Klien mengtakan tidak
ada riwayat keluarga yang sakit seperti ini, tetapi istrinya menderita batuk yang tidak
sembuh dan sekarang sudah meninggal.
Setelah dilakukan pemeriksaan mata didapatkan hasil visus menurun, fotofobia
,hiperemi konjungtiva, sensibilitas kornea yang hipestesia, lakrimasi, blefarospasme.
Pada kelopak terlihat vesikel dan infiltrat ,filamen pada kornea diduga penyebabnya
adalah kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air mata,
sumbatan saluran lakrimal ), faktor eksternal : erosi kornea karena trauma,
penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka. Kelainan-kelainan kornea
yang disebabkan oleh : edema kornea kronik, exposure keratitis dengan defisiensi
vitamin A. Hasil pemeriksan TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 75x/menit, RR :
18x/menit,S: 39 C

ASKEP KMB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-


322738
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS


Pengkajian diambil tgl : 05 Agutus 2021 Jam : 09.00 WIB

Tanggal Masuk : 04 Agustus 2021 No. reg : 261092

Ruangan / Kelas : ruang bogenvil

No. Kamar : 04

Diagnosa Masuk : KERATITIS

Diagnosa Medis : KERATITIS

IDENTITAS
1. Nama : Tn. K

2. Umur : 60 TAHUN

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia

6. Bahasa : Jawa

7. Pendidikan : SD

8. Pekerjaan : Tukang ojek

ASKEP KMB
9. Alamat : Kedungwaru, Tulungagung

10. Alamat yg mudah dihubungi : Kedungwaru, Tulungagung

11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri

RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
Mengeluh sakit pada matanya
b. Keluhan Utama :
Tn.K juga merasakan gatal dan terasa kelilipan sehingga sering mengucek
matanya. Tn.K juga merasakan tidak enak badan dan badannya panas.

2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :


-        P         : Tn.K dibawa ke RS karena merasakan sakit pada matanya. Tn.K
juga merasakan gatal dan terasa kelilipan sehingga sering mengucek matanya.
Tn.K juga merasakan tidak enak badan dan badannya panas. Beliau  tidak
pernah memeriksakan matanya karena dianggap hanya sakit mata biasa,tetapi
saat ini beliau dibawa ke RS oleh anaknya karena beliau sering merasakan silau
dan terlihat ada putih-putih di matanya.
-        Q         : sakit mata dirasakan setelah Tn.K pulang  kerja, dengan skala nyeri
8 disertai mata merah dan berair
-        R         : di daerah matanya
-        S          : sakit mata dirasakan sangat mengganggu aktivitas pekerjaan Tn.K,
sampai-sampai beliau terus memejamkan matanya karena sakit dan silau jika
terkena cahaya
-        T          : sakit mata dirasakan beliau setelah pulang ngojek di malam hari,
dan paginya di bawa ke RS olh anaknya.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
Tn.K pernah mengalami mata merah, sudah diberi obat tetes mata dan sudah
sembuh. Tapi sekarang timbul mata merah lagi.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :

ASKEP KMB
menurut keterangan klien tidak ada keluarga yang mmiliki penyakit mata.
Tetapi istrinya menderita batuk-batuk yang tidak sembuh-sembuh dan telah
meninggal.

POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

Pola Tidur / Istirahat Malam hari : 22.00 Malam hari : 20.30 WIB
Waktu Tidur Tidak pernah tidur siang karena Siang hari : 13.00 WIB
ngojek

Pagi hari : 04.30 WIB


Waktu Bangun Pagi hari : 04.30 WIB Siang hari : 14.00 WIB

Masalah Tidur Tidak ada Tidak ada

Hal-hal yang
mempermudah tidur Tidak ada Tidak ada

Hal-hal yang
mempermudah pasien Tidak ada Tidak ada
terbangun

B. Pola Eliminasi
BAB
- Warna Kuning Kuning

- Bau Khas Khas

- Konsistensi Lunak Lunak

- Jumlah 800 gram 800 gram


- Frekwensi
- Kesulitan BAB 1 x sehari 1 x sehari
- Upaya mengatasi
Tidak ada Tidak ada

BAK
Kuning jernih Kuning

ASKEP KMB
- Warna Khas Khas

- Bau Cair Cair

- Konsistensi 1200cc 1000cc

- Jumlah 4 x sehari 2 x sehari

Tidak ada Tidak ada


- Frekwensi
Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan BAK

- Upaya mengatasi

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan

- Frekwensi 3 x sehari 3 x sehari


- Jenis Nasi,sayur,lauk Nasi,lauk
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Tidak ada
- Yang Tdk disukai Tidak ada
- Alergi Tidak ada
Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada
Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

2. Minum
- Frekwensi 6 gelas sehari 1000ml/10 jam
- Jenis Air putih Air putih
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Tidak ada Tidak ada
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada
Tidak ada Tidak ada

D. Kebersihan diri / personal


hygiene :
1. Mandi 2 x sehari 2 x sehari
2. Keramas 3 x seminggu 3 xseminggu
3. Pemeliharaan gigi dan 2 x sehari 2 x sehari
mulut

ASKEP KMB
4. Pemeliharaan kuku Menunggu kalau panjang
5. Ganti pakaian 2 x sehari Menunggu kalau panjang
2 x xsehari

E. Pola Kegiatan / Aktifitas Bedrest


Lain Pasien tidak ada aktifitas lain
selain ngojek

F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Ya Tidak

DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi :

Pasien bisa diajak komunikasi dengan baik dan lancar

B. Orang yang paling dekat dengan klien :

Klien paling dekat dengan anaknya

C. Rekreasi
Hobby :
Bercerita dengan anak
Penggunaan Waktu Senggang :
Bercerita dengan anak
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :
Pasien menjadi tidak bisa bekerja sejak di rumah sakit
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :
Interaksi sosial pasien dengan orang lain baik
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :

Anak

KONSEP DIRI
Gambaran Diri : Pasien menerima semua kekurangan dan kelebihan
dirinya

Harga Diri : harga diri pasien tidak menurun karena dukungan dari
anaknya

Ideal Diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa


kembali ke rumah
Identitas Diri : Pasien mengatakan dirinya laki-laki dan bangga
menjadi laki-laki

ASKEP KMB
Peran : Peran pasien sebagai seorang ayah

DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :

Pasien beragam islam dan sebelum masuk rumah sakit taat beribadah tapi saat
di rumah sakit menjadi tidak beribadah karena harus berbaring di atas tempat
tidur

B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :

Pasien yakin sakit dari Allah SWT

C. Keyakinan terhadap penyembuhan :

Pasien mengatakan akan sembuh apalagi mengikuti anjuran dokter

PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum / Keadaan Umum

Pasien taampak lelah

B. Tanda – tanda vital

Suhu Tubuh : 39 C Nadi : 75 x/menit

Tekanan darah : 140/90 mmHg Respirasi : 18 x/menit

Tinggi Badan : 162 cm Berat Badan : 55 kg

C. Pemeriksaan Kepala dan Leher


Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : oval

Ubun-ubun : normal

Kulit kepala : tidak ada lesi, tapi agak kotor karena tidak
keramas

b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut tidak merata
ada yang sudah beruban

Bau : tidak berbau

ASKEP KMB
Warna : sedikit beruban

c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang

Struktur Wajah : oval

Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : mata kanan dan kiri lengkap dan
simteris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) : di kelopak ada benjolan kecil
yang berisi cairan atau biasa diebut vesikel,terdapat inifltrat,
mengalami blefarospasme
c. Konjuctiva dan sklera : konjuctiva mengalami
kemerahan biasanya disebut hiperemi konjuctiva
d. Pupil : Kanan dan kiri sama besar
(isokor)
e. Kornea dan iris : terdapat erosi kornea, hipestesia,
terdapat filamen
f. Ketajaman penglihatan / visus : visus mengalami penurunan
g. Tekanan bola mata : Tidak dilakukan karena pasien
tidak tahan nyeri

Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung simetria,posisi
septum nasi lurus ditengah rongga hidung

b. Lubang Hidung : lubang hidung simetris,tidak ada


polip, dan agak kotor

c. Cuping hidung : tidak ada pernpasan cuping


hidung

Telinga
a. Bentuk telinga : simteris kanan dan kiri

Ukuran telinga : kanan dan kiri sama normal

Ketenggangan telinga : elastis

b. Lubang telinga : sedikit kotor

c. Ketajaman pendengaran : ketajaman pendengaran baik dan bisa


mendengar dengan normal

ASKEP KMB
Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : bibirnya keringdan warnanya sedikit pucat

b. Keadaan gusi dan gigi : tidak ada caries,di gusi tidak ada
pendarahan,warna gusi merah muda

c. Keadaan lidah : sedikit kotor pada lidah

d. Orofarings : tidak ada nyeri tekan

Leher
a. Posisi trakhea : simteris

b. Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid

c. Suara : terdengar jelas

d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

e. Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis

f. Denyut nadi coratis : reguler

D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )


a. Kebersihan : bersih

b. Kehangatan : hangat

c. Warna : sawo matang

d. Turgor : baik

e. Tekstur : kering

f. Kelembaban : lembab

g. Kelainan pada kulit : tidak ada

E. Pemeriksaan payudara dan ketiak


a. Ukuran dan bentuk payudara : ukurannya normal dan bentuknya
simetris kanan dan kiri

b. Warna payudara dan areola : warna payudara dan aerola coklat

ASKEP KMB
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting : tidak ada

d. Axila dan clavicula : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

F. Pemeriksaan Thorak / dada


Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : normal chest

b. Pernafasan

Frekwensi : 18 x/menit

Irama : reguler

c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : antara paru-paru kanan
dan kiri getarannya sama

b. Perkusi : sonor pada semua lapang paru

c. Auskultasi

Suara Nafas : vesikuler

Suara Ucapan : terdengar jelas

Suara Tambahan:tidak ada suara nafas tambahan

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : teraba

- Ictus cordis : jelas ICS V line midclavicula sinistra

Perkusi
Batas-batas jantung :

Kanan atas : ICS 2 line sternalis dextra

Kanan bawah : ICS 5 line sternalis sinistra

Kiri atas : ICS 2 line sternalis sinistra

Kiri bawah : ICS V linea mid.clavicula sinistra

Auskultasi

ASKEP KMB
- Bunyi jantung I : lup terdengar tunggal (ics 4 lin.sternalis
sinistra dan ICS 5 lin.mid.clavicula dextra )

- Bunyi jantung II : ICS 2 lin sternbalis dextra dan ICS 2


lin sternalis sinistra

- Bunyi jantung Tambahan : Tiddak ada


- Bising / Murmur : tidak ada

- Frekwensi denyut jantung : 75x/menit

G. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk abdomen : rata/datar

- Benjolan / Massa : tidak ada

- Bayangan pembuluh darah pada abdomen : tidak ada


-
Auskultasi
- Peristaltik Usus : normal < 5x/menit

c. Palpasi

- Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

- Benjolan / massa : tidak ada benjolan/massa

- Tanda-tanda ascites : tidak ada acites

- Hepar : tidak ada pembesaran hepar

- Lien : tidak ada pembesaran lien

- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan

d. Perkusi

- Suara Abdomen : timpani

- Pemeriksaan Ascites : tidak ada

H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya


2. Genetalia
a. Kelainan – kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal

tidak ada kelainan genetalia laki-laki dan BAK spontan

3. Anus dan Perineum

ASKEP KMB
a. Lubang anus : tidak ada peradangan dan benjolan

b. Kelainan – kelainan pada anus dan perineum :

tidak ada pembesaran pada anus dan perinium

I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )


a. Kesimetrisan Otot :

simetris

b. Pemeriksaan Oedem :

tidak ada odem

c. Kekuatan Otot :

normal 5 5 5 5

d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku :

tidak ada kelainan

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :

Kesadaran compos mentis (CGS 456)

2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :

Tidak ad kaku kuduk

3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) :

Tidak ada kelemahan

4. Fungsi Motorik :

Pasien dapat bergerak bebas

5. Fungsi Sensorik :

Pasien mampu merasakan panas dan dingin

6. Refleks :

a. Refleks Fisiologis
Tidak ada gangguan

ASKEP KMB
b. Refleks Patologis

resfleks paotologis dan chaddok dan babinski

K. Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan
Stabill

b. Orientasi

klien mampu mengelai orang,tempat,waktu dengan baik

c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )

ingatan masih bisa mengingat dengan baik,atensi perhatian


disekitarnya,bisa mengambil keputusan dan dapat menyelesaikan perhitungan
sederhana

d. Motivasi ( Kemauan )

pasien mengatakan ingin sembuh dan segera pulang

e. Persepsi

baik

f. Bahasa
Jawa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : keratitis

B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :

1. Laboratorium

2. Rontgen

3. E C G

4. U S G

5. Lain – lain
Pemeriksaan khusus mata

-        Uji fluoresein : didapatkan adanya erosi kornea

ASKEP KMB
Untuk mengetahui adanya kerusakan pada epitel kornea akibat erosi, keratitis epitelial, bila
terjadi defek epitel kornea akan terlihat warna hijau pada defek tersebut.

-        Uji sensibilitas kornea : Adanya sensibilitas kornea yang hipestesia

Untuk mengetahui keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit mata akibat
kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat gangguan ujung saraf sensibel
kornea oleh infeksi herpes simpleks

-        Uji biakan (kultur) dan sensitivitas : Uji biakan (kultur) didpatkan adanya agen bakteri

Mengidentifikasi patogen penyebab

- Tes pemeriksaan

Visus mata atau tes ketajaman penglihatan dilakukan untuk kemampuan mata melihat objek


dengan jelas dalam jarak tertentu

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

Terapi antibiotika

Tetes mata antibiotik mampu mencapai tingkat jaringan yang tinggi dan merupakan metode
yang banyak dipakai dalam pengobatan banyak kasus

Terapi kortikosteroid

Prinsip pada terapi kortikosteroid topikal adalah menggunakan dosis minimal kortikosteroid
yang bisa memberikan efek kontrol peradangan. Pasien harus diperiksa dalam 1 sampai 2 hari
setelah terapi kortikosteroid topikal dimulai (Kanski, 2011).

Mahasiswa

____________________________

NIM.

ASKEP KMB
ANALISA DATA

Nama pasien : Tn. K

Umur : 60 tahun

No. Register : 261092

NO. KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH

1. Bakteri Ganggaun rasa nyaman


Ds : Tn.K mengatakan
matanya sakit (nyeri)

Do:
•    keadaan umum & Proses infeksi

pemfis :

•     Mata Tn.K terlihat
•     merah dan bengkak Peradangan kornea
hiperemi konjungtiva

•     Tn.K tampak meringis
kesakitan dengan selalu Endotel cedera
memegangi matanya

•     Mata Tn.K terlihat
berair Sistem pompa endotel
•     Terlihat adanya

trikiasis
•     Terdapat Dekompensasi endotel
blefarospasme edema kornea
•     Skala nyeri 8 (berat)
•   Uji fluoresin didapatkan ↓

adanya erosi kornea Edema kornea


•   Uji biakan (kultur)
didpatkan adanya agen ↓

ASKEP KMB
Ganggaun rasa nyaman
bakteri
(nyeri)

2. Ds : Tn.K mengatakan Bakteri Gangguan persepsi sensori


silau terhadap cahaya penglihatan

Do:
Proses infeksi
•      keadaan umum &

pemfis:
Peradangan kornea
•     Mata Tn.K terlihat
merah dan bengkak ↓
hiperemi konjungtiva
Reaksi antibodi
•     Pada kelopak mata

terlihat ada vesikel dan
infiltrat Menghantarkan
proteolitik
•     Terdapat filament pada
kornea ↓

•     Adanya sensibilitas Kerusakan stroma sekitar


kornea yang hipestesia

•     Terdapat
Gangguan persepsi
blefarospasme
sensori penglihatan
•     Visus menurun 2/6

•      Uji fluoresin
didapatkan adanya erosi
kornea

DS : klien mengatakan Bakteri Resiko cidera

silau saat melihat cahaya ↓


terang

ASKEP KMB
DO : visus menurun 2/6 Proses infeksi

Peradangan kornea

Endotel cedera

Sistem pompa endotel

Dekompensasi endotel
edema kornea

Edema kornea

Pembiasan kornea
terganggu

Pandangan kabur

Silau

Penurunan kemampuan
melihat

ASKEP KMB
Resiko cidera

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.K

Umur : 60 tahun

No. Register : ……………………………….

NO. Diagnosa keperawatan Tanggal muncul

1. Ganggaun rasa nyaman (nyeri)


2. Gangguan persepsi sensori penglihatan
3. Resiko cidera

ASKEP KMB
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. K

Umur : 60 tahun

No. Register : ……………………………….

DIAGNOSA
NO. LUIARAN SLKI INTERVENSI SIKI
KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri 


keperawatan selama 2 x  Observasi 
nyeri berhubungan
24 jam diharapkan status 1. Identifikasi lokasi,
dengan gejala penyakit kenyamanan meningkat karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil  :  frekuensi, kualitas,
 keluhan tidak intensitas nyeri
nyaman menurun  2. Identifikasi skala nyeri 
 gelisah menurun  3. identifikasi respon nyeri
 merintih non verbal 
menurun  4. identifikasi faktor yang
 gatal menurun memperberat dan
memperingan nyeri 
5. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup berikan teknik
non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
(misalnya TNS,
hipnosis, akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau
dingin, terapi bermain) 
6. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
misalnya pencahayaan 

ASKEP KMB
edukasi
7. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri 
7. Jelaskan strategi
meredakan nyeri 
7. ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

2. Gangguan persepsi Setelah dilakukan asuhan Minimalisasi rangsangan


observasi 
sensori berhubungan keperawatan selama 2 x
1. periksa status mental,
dengan gangguan 24 jam diharapkan sensori dan tingkat
kenyamanan misalnya
penglihatan persepsi sensori
nyeri 
membaik dengan kriteria terapeutik 
2. diskusikan tingkat
hasil verbalisasi melihat
toleransi terhadap beban sensori
bayangan meningkat misalnya terlalu terang 
2. batasi stimulus
distorsi sensori
lingkungan misalnya cahaya 
meningkat konsentrasi edukasi 
4. ajarkan cara
membaik respon sesuai
meminimalisasi stimulus
stimulus membaik misalnya mengatur
pencahayaan ruangan 
kolaborasi 
5. kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi persepsi
stimulus
3. Resiko cedera Setelah dilakukan asuhan Manajemen keselamatan
keperawatan selama 2 x lingkungan 
berhubungan dengan
24 jam diharapkan observasi 
perubahan fungsi tingkat cidera menurun 1. identifikasi kebutuhan
dengan kriteria hasil :  keselamatan misalnya kondisi
kognitif
 kejadian cidera fisik, fungsi kognitif 
menurun  2. monitor Perubahan status
 luka atau lecet keselamatan lingkungan
menurun  therapeutic 
 ekspresi wajah 3. hilangkan bahaya
kesakitan keselamatan lingkungan
menurun  misalnya fisik, Jika
 tekanan darah memungkinkan 
menurun  4. modifikasi lingkungan untuk
 frekuensi nadi meminimalisasikan bahaya dan
menurun  resiko 
 gangguan kognitif 5. fasilitasi relokasi ke
menurun lingkungan yang aman 
edukasi 

ASKEP KMB
6. ajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan

ASKEP KMB
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1 I Hari kamis 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Hari kamis
05 agustus durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 05 agustus S : klien mengatakan Matanya sakit 
2021 nyeri (08.00-08.05 hasil : nyeri pada 2021 O:
mata) - Mata Tuan k terlihat merah dan
Jam 08.00 2. Mengidentifikasi skala nyeri (08.05- Jam 08.00 bengkak
WIB 08.07 hasil skala nyeri 8) WIB - adanya hiperemi konjungtiva
3. Mengidentifikasi respon nyeri non - Tn. K tampak meringis kesakitan dan
verbal (08.07- 08.10 : klien terlihat selalu memegangi matanya mata
memegangi mata dan merintih) - Tn. K matanya terlihat berair
4. Mengidentifikasi faktor yang - terlihat adanya trikiasis
memperberat dan memperingan - terdapat blefarospasme
nyeri (08.10-08.11 mata bengkak) - skala nyeri 8 berat
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
kornea
kualitas hidup (08.11-08.13 saat mata
sakit pasien tidak bisa ngojek) - uji biakan kultur didapatkan adanya
agen bakteri
6. berikan teknik non farmakologis untuk A : masalah belum teratasi
mengurangi nyeri (misalnya TNS, P : lanjutkan intervensi 1-9
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat atau dingin, terapi
bermain) (08.13-08.15)
7. Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
pencahayaan (08.15-08.17)
8. Menjelaskan penyebab, periode dan

ASKEP KMB
pemicu nyeri (08.19-08.23)
9. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
(08.23-08.26) 
10. Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (08.26-
08.27

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN

ASKEP KMB
2 II Hari kamis 1. Memeriksa status mental, sensori dan Hari kamis
05 agustus tingkat kenyamanan misalnya 05 agustus S :
2021 nyeri (08.27-08.08.30 klien menyatakan 2021 - klien silau terhadap cahaya
nyeri pada mata saat melihat cahaya - klien nyeri pada mata saat melihat
Jam 08.27 – terang ) Jam 08.27 – cahaya terang
08.47 WIB 2. Mendiskusikan tingkat toleransi 08.47 WIB O :
terhadap beban sensori misalnya terlalu - mata klien terlihat merah dan bengkak
terang (08.30-08.35) - adanya hiperemi konjungtiva
3. Membatasi stimulus lingkungan - pada kelopak mata terlihat ada vertikal
misalnya cahaya (08.35—08.40) dan infiltrat
4. Mengajarkan cara meminimalisasi - terdapat filamen pada kornea
stimulus misalnya mengatur - adanya sensibilitas kornea yang
pencahayaan ruangan  (08.40-08450 hipestesia
5. Berkolaborasi pemberian obat yang - terdapat blefarospasme
mempengaruhi persepsi stimulus (08.45- - visus menurun 2/6
08.47) - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
kornea
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1-5

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
Hari kamis 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hari kamis
05 agustus keselamatan misalnya kondisi fisik, 05 agustus S : klien mengatakan silau saat melihat cahaya
2021 fungsi kognitif (08.47-08.50) 2021 terang
2. Memonitor Perubahan status O : visus menurun 2/6
Jam 08.27 – keselamatan lingkungan (08.53-08.56) Jam 08.27 – A : masalah belum teratasi
09.10 WIB 3. Menghilangkan bahaya keselamatan 09.10 WIB P : lanjutkan intervensi 1-6
lingkungan misalnya fisik, Jika
memungkinkan (08.56-09.00)
4. Memodifikasi lingkungan untuk
meminimalisasikan bahaya dan resiko 
5. Memfasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman (09.00-09.04)
6. Mengajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan (09.04-09.10)

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1 I Hari jumat 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Hari jumat
06 agustus durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 06 agustus S : klien mengatakan matanya masih sakit
2021 nyeri (09.00-09.05 hasil : nyeri pada 2021 O:
mata) - mata Tuan ka masih terlihat merah dan
Jam 09.00 – 2. Mengidentifikasi skala nyeri (09.05- Jam 09.00 – bengkak tapi tidak separah kemarin
09.27 WIB 09.07 hasil skala nyeri 7) 09.27 WIB - hiperemi konjungtiva masih ada
3. Mengidentifikasi respon nyeri non - klien tampak meringis kesakitan dan
verbal (09.07- 09.10 : klien terlihat selalu memegangi matanya
memegangi mata dan merintih) - mata client masih berair tapi sedikit
4. Mengidentifikasi faktor yang - terlihat adanya trikiasis
memperberat dan memperingan - blefarospasme mulai berkurang
nyeri (09.10-09.11 mata bengkak) - skala nyeri 7
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
kualitas hidup (09.11-09.13 saat mata kornea
sakit pasien tidak bisa ngojek) - uji biakan kultur didapatkan adanya
6. berikan teknik non farmakologis untuk agen bakteri
mengurangi nyeri (misalnya TNS, A : masalah belum teratasi
hipnosis, akupresur, terapi musik, P : lanjutkan intervensi 1-9
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat atau dingin, terapi
bermain) (09.13-09.15)
7. Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
pencahayaan (09.15-09.17)
8. Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri (09.19-09.23)
9. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
(09.23-09.26) 
10. Mengajarkan teknik non farmakologis

ASKEP KMB
untuk mengurangi rasa nyeri (09.26-
09.27)

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN

ASKEP KMB
2 II Hari jumat 1. Memeriksa status mental, sensori dan Hari jumat
06 agustus tingkat kenyamanan misalnya 06 agustus S : klien mengatakan silau sudah berkurang
2021 nyeri (09.27-09.30 klien menyatakan 2021 O:
nyeri pada mata saat melihat cahaya - mata klien masih terlihat merah dan
Jam 09.27 – terang ) Jam 09.27 – bengkak tapi tidak seperti kemarin –
09.47 WIB 2. Mendiskusikan tingkat toleransi 09.47 WIB - hiperemi konjungtiva masih ada –
terhadap beban sensori misalnya terlalu - kelopak mata terlihat ada vesikel tapi
terang (09.30-09.35) sudah berkurang
3. Membatasi stimulus lingkungan - infiltrat juga sudah berkurang
misalnya cahaya (09.35—09.40) - filamen berkurang
4. Mengajarkan cara meminimalisasi - adanya sensibilitas kornea yang
stimulus misalnya mengatur hipestesia
pencahayaan ruangan  (09.40-09.45) - terdapat blefarospasme
5. Berkolaborasi pemberian obat yang - visus 3/6
mempengaruhi persepsi stimulus (09.45- - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
09.47) A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-5

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis

ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
Hari jumat 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hari jumat
06 agustus keselamatan misalnya kondisi fisik, 06 agustus S klien mengatakan silau sudah berkurang
2021 fungsi kognitif (09.47-09.50) 2021 O : visus 3/6
2. Memonitor Perubahan status A : masalah belum teratasi
Jam 09.27 – keselamatan lingkungan (09.53-09.56) Jam 09.27 – P : lanjutkan intervensi 1-9
10.10 WIB 3. Menghilangkan bahaya keselamatan 10.10 WIB
lingkungan misalnya fisik, Jika
memungkinkan (09.56-10.00)
4. Memodifikasi lingkungan untuk
meminimalisasikan bahaya dan resiko 
5. Memfasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman (10.00-10.04)
6. Mengajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan (10.04-10.10)

FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN

Topik : ………………………………..

ASKEP KMB
Sasaran : ………………………………..

Ruang : ………………………...……...

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI

ASKEP KMB

Anda mungkin juga menyukai