Askep Keratitis Fix
Askep Keratitis Fix
Askep Keratitis Fix
ASKEP KMB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
No. Kamar : 04
IDENTITAS
1. Nama : Tn. K
2. Umur : 60 TAHUN
4. Agama : Islam
6. Bahasa : Jawa
7. Pendidikan : SD
ASKEP KMB
9. Alamat : Kedungwaru, Tulungagung
ASKEP KMB
menurut keterangan klien tidak ada keluarga yang mmiliki penyakit mata.
Tetapi istrinya menderita batuk-batuk yang tidak sembuh-sembuh dan telah
meninggal.
Pola Tidur / Istirahat Malam hari : 22.00 Malam hari : 20.30 WIB
Waktu Tidur Tidak pernah tidur siang karena Siang hari : 13.00 WIB
ngojek
Hal-hal yang
mempermudah tidur Tidak ada Tidak ada
Hal-hal yang
mempermudah pasien Tidak ada Tidak ada
terbangun
B. Pola Eliminasi
BAB
- Warna Kuning Kuning
BAK
Kuning jernih Kuning
ASKEP KMB
- Warna Khas Khas
- Upaya mengatasi
2. Minum
- Frekwensi 6 gelas sehari 1000ml/10 jam
- Jenis Air putih Air putih
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Tidak ada Tidak ada
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
ASKEP KMB
4. Pemeliharaan kuku Menunggu kalau panjang
5. Ganti pakaian 2 x sehari Menunggu kalau panjang
2 x xsehari
F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Ya Tidak
C. Rekreasi
Hobby :
Bercerita dengan anak
Penggunaan Waktu Senggang :
Bercerita dengan anak
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :
Pasien menjadi tidak bisa bekerja sejak di rumah sakit
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :
Interaksi sosial pasien dengan orang lain baik
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :
Anak
KONSEP DIRI
Gambaran Diri : Pasien menerima semua kekurangan dan kelebihan
dirinya
Harga Diri : harga diri pasien tidak menurun karena dukungan dari
anaknya
ASKEP KMB
Peran : Peran pasien sebagai seorang ayah
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Pasien beragam islam dan sebelum masuk rumah sakit taat beribadah tapi saat
di rumah sakit menjadi tidak beribadah karena harus berbaring di atas tempat
tidur
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum / Keadaan Umum
Ubun-ubun : normal
Kulit kepala : tidak ada lesi, tapi agak kotor karena tidak
keramas
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut tidak merata
ada yang sudah beruban
ASKEP KMB
Warna : sedikit beruban
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : mata kanan dan kiri lengkap dan
simteris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) : di kelopak ada benjolan kecil
yang berisi cairan atau biasa diebut vesikel,terdapat inifltrat,
mengalami blefarospasme
c. Konjuctiva dan sklera : konjuctiva mengalami
kemerahan biasanya disebut hiperemi konjuctiva
d. Pupil : Kanan dan kiri sama besar
(isokor)
e. Kornea dan iris : terdapat erosi kornea, hipestesia,
terdapat filamen
f. Ketajaman penglihatan / visus : visus mengalami penurunan
g. Tekanan bola mata : Tidak dilakukan karena pasien
tidak tahan nyeri
Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung simetria,posisi
septum nasi lurus ditengah rongga hidung
Telinga
a. Bentuk telinga : simteris kanan dan kiri
ASKEP KMB
Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : bibirnya keringdan warnanya sedikit pucat
b. Keadaan gusi dan gigi : tidak ada caries,di gusi tidak ada
pendarahan,warna gusi merah muda
Leher
a. Posisi trakhea : simteris
b. Kehangatan : hangat
d. Turgor : baik
e. Tekstur : kering
f. Kelembaban : lembab
ASKEP KMB
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting : tidak ada
b. Pernafasan
Frekwensi : 18 x/menit
Irama : reguler
Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : antara paru-paru kanan
dan kiri getarannya sama
c. Auskultasi
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : teraba
Perkusi
Batas-batas jantung :
Auskultasi
ASKEP KMB
- Bunyi jantung I : lup terdengar tunggal (ics 4 lin.sternalis
sinistra dan ICS 5 lin.mid.clavicula dextra )
G. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk abdomen : rata/datar
c. Palpasi
d. Perkusi
ASKEP KMB
a. Lubang anus : tidak ada peradangan dan benjolan
simetris
b. Pemeriksaan Oedem :
c. Kekuatan Otot :
normal 5 5 5 5
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :
4. Fungsi Motorik :
5. Fungsi Sensorik :
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis
Tidak ada gangguan
ASKEP KMB
b. Refleks Patologis
b. Orientasi
d. Motivasi ( Kemauan )
e. Persepsi
baik
f. Bahasa
Jawa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : keratitis
1. Laboratorium
2. Rontgen
3. E C G
4. U S G
5. Lain – lain
Pemeriksaan khusus mata
ASKEP KMB
Untuk mengetahui adanya kerusakan pada epitel kornea akibat erosi, keratitis epitelial, bila
terjadi defek epitel kornea akan terlihat warna hijau pada defek tersebut.
Untuk mengetahui keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit mata akibat
kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat gangguan ujung saraf sensibel
kornea oleh infeksi herpes simpleks
- Uji biakan (kultur) dan sensitivitas : Uji biakan (kultur) didpatkan adanya agen bakteri
- Tes pemeriksaan
Terapi antibiotika
Tetes mata antibiotik mampu mencapai tingkat jaringan yang tinggi dan merupakan metode
yang banyak dipakai dalam pengobatan banyak kasus
Terapi kortikosteroid
Prinsip pada terapi kortikosteroid topikal adalah menggunakan dosis minimal kortikosteroid
yang bisa memberikan efek kontrol peradangan. Pasien harus diperiksa dalam 1 sampai 2 hari
setelah terapi kortikosteroid topikal dimulai (Kanski, 2011).
Mahasiswa
____________________________
NIM.
ASKEP KMB
ANALISA DATA
Umur : 60 tahun
pemfis :
↓
• Mata Tn.K terlihat
• merah dan bengkak Peradangan kornea
hiperemi konjungtiva
↓
• Tn.K tampak meringis
kesakitan dengan selalu Endotel cedera
memegangi matanya
↓
• Mata Tn.K terlihat
berair Sistem pompa endotel
• Terlihat adanya
↓
trikiasis
• Terdapat Dekompensasi endotel
blefarospasme edema kornea
• Skala nyeri 8 (berat)
• Uji fluoresin didapatkan ↓
ASKEP KMB
Ganggaun rasa nyaman
bakteri
(nyeri)
• Uji fluoresin
didapatkan adanya erosi
kornea
ASKEP KMB
DO : visus menurun 2/6 Proses infeksi
Peradangan kornea
Endotel cedera
Dekompensasi endotel
edema kornea
Edema kornea
Pembiasan kornea
terganggu
Pandangan kabur
Silau
Penurunan kemampuan
melihat
ASKEP KMB
Resiko cidera
Umur : 60 tahun
ASKEP KMB
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Umur : 60 tahun
DIAGNOSA
NO. LUIARAN SLKI INTERVENSI SIKI
KEPERAWATAN
ASKEP KMB
edukasi
7. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
7. ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
ASKEP KMB
6. ajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan
ASKEP KMB
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
pemicu nyeri (08.19-08.23)
9. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
(08.23-08.26)
10. Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (08.26-
08.27
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
2 II Hari kamis 1. Memeriksa status mental, sensori dan Hari kamis
05 agustus tingkat kenyamanan misalnya 05 agustus S :
2021 nyeri (08.27-08.08.30 klien menyatakan 2021 - klien silau terhadap cahaya
nyeri pada mata saat melihat cahaya - klien nyeri pada mata saat melihat
Jam 08.27 – terang ) Jam 08.27 – cahaya terang
08.47 WIB 2. Mendiskusikan tingkat toleransi 08.47 WIB O :
terhadap beban sensori misalnya terlalu - mata klien terlihat merah dan bengkak
terang (08.30-08.35) - adanya hiperemi konjungtiva
3. Membatasi stimulus lingkungan - pada kelopak mata terlihat ada vertikal
misalnya cahaya (08.35—08.40) dan infiltrat
4. Mengajarkan cara meminimalisasi - terdapat filamen pada kornea
stimulus misalnya mengatur - adanya sensibilitas kornea yang
pencahayaan ruangan (08.40-08450 hipestesia
5. Berkolaborasi pemberian obat yang - terdapat blefarospasme
mempengaruhi persepsi stimulus (08.45- - visus menurun 2/6
08.47) - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
kornea
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1-5
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
Hari kamis 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hari kamis
05 agustus keselamatan misalnya kondisi fisik, 05 agustus S : klien mengatakan silau saat melihat cahaya
2021 fungsi kognitif (08.47-08.50) 2021 terang
2. Memonitor Perubahan status O : visus menurun 2/6
Jam 08.27 – keselamatan lingkungan (08.53-08.56) Jam 08.27 – A : masalah belum teratasi
09.10 WIB 3. Menghilangkan bahaya keselamatan 09.10 WIB P : lanjutkan intervensi 1-6
lingkungan misalnya fisik, Jika
memungkinkan (08.56-09.00)
4. Memodifikasi lingkungan untuk
meminimalisasikan bahaya dan resiko
5. Memfasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman (09.00-09.04)
6. Mengajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan (09.04-09.10)
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1 I Hari jumat 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Hari jumat
06 agustus durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 06 agustus S : klien mengatakan matanya masih sakit
2021 nyeri (09.00-09.05 hasil : nyeri pada 2021 O:
mata) - mata Tuan ka masih terlihat merah dan
Jam 09.00 – 2. Mengidentifikasi skala nyeri (09.05- Jam 09.00 – bengkak tapi tidak separah kemarin
09.27 WIB 09.07 hasil skala nyeri 7) 09.27 WIB - hiperemi konjungtiva masih ada
3. Mengidentifikasi respon nyeri non - klien tampak meringis kesakitan dan
verbal (09.07- 09.10 : klien terlihat selalu memegangi matanya
memegangi mata dan merintih) - mata client masih berair tapi sedikit
4. Mengidentifikasi faktor yang - terlihat adanya trikiasis
memperberat dan memperingan - blefarospasme mulai berkurang
nyeri (09.10-09.11 mata bengkak) - skala nyeri 7
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
kualitas hidup (09.11-09.13 saat mata kornea
sakit pasien tidak bisa ngojek) - uji biakan kultur didapatkan adanya
6. berikan teknik non farmakologis untuk agen bakteri
mengurangi nyeri (misalnya TNS, A : masalah belum teratasi
hipnosis, akupresur, terapi musik, P : lanjutkan intervensi 1-9
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat atau dingin, terapi
bermain) (09.13-09.15)
7. Mengkontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
pencahayaan (09.15-09.17)
8. Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri (09.19-09.23)
9. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
(09.23-09.26)
10. Mengajarkan teknik non farmakologis
ASKEP KMB
untuk mengurangi rasa nyeri (09.26-
09.27)
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
2 II Hari jumat 1. Memeriksa status mental, sensori dan Hari jumat
06 agustus tingkat kenyamanan misalnya 06 agustus S : klien mengatakan silau sudah berkurang
2021 nyeri (09.27-09.30 klien menyatakan 2021 O:
nyeri pada mata saat melihat cahaya - mata klien masih terlihat merah dan
Jam 09.27 – terang ) Jam 09.27 – bengkak tapi tidak seperti kemarin –
09.47 WIB 2. Mendiskusikan tingkat toleransi 09.47 WIB - hiperemi konjungtiva masih ada –
terhadap beban sensori misalnya terlalu - kelopak mata terlihat ada vesikel tapi
terang (09.30-09.35) sudah berkurang
3. Membatasi stimulus lingkungan - infiltrat juga sudah berkurang
misalnya cahaya (09.35—09.40) - filamen berkurang
4. Mengajarkan cara meminimalisasi - adanya sensibilitas kornea yang
stimulus misalnya mengatur hipestesia
pencahayaan ruangan (09.40-09.45) - terdapat blefarospasme
5. Berkolaborasi pemberian obat yang - visus 3/6
mempengaruhi persepsi stimulus (09.45- - uji fluoresin didapatkan adanya erosi
09.47) A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-5
Nama Pasien : Tn. K Umur : 60 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : keratitis
ASKEP KMB
TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA
NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
Hari jumat 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hari jumat
06 agustus keselamatan misalnya kondisi fisik, 06 agustus S klien mengatakan silau sudah berkurang
2021 fungsi kognitif (09.47-09.50) 2021 O : visus 3/6
2. Memonitor Perubahan status A : masalah belum teratasi
Jam 09.27 – keselamatan lingkungan (09.53-09.56) Jam 09.27 – P : lanjutkan intervensi 1-9
10.10 WIB 3. Menghilangkan bahaya keselamatan 10.10 WIB
lingkungan misalnya fisik, Jika
memungkinkan (09.56-10.00)
4. Memodifikasi lingkungan untuk
meminimalisasikan bahaya dan resiko
5. Memfasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman (10.00-10.04)
6. Mengajarkan individu keluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan (10.04-10.10)
Topik : ………………………………..
ASKEP KMB
Sasaran : ………………………………..
Ruang : ………………………...……...
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI
ASKEP KMB