Laporan Magang Kwu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) BAKMI JOWO PAK DIDIK

LAPORAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Lulus dalam Mata Kuliah
Kewirausahaan

Disusun Oleh:
Sahid Robi Nur Iksan
NIM. 2020SAK40

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS AAS INDONESIA
SUKOHARJO
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL


MENENGAH (UMKM) BAKMI JOWO PAK DIDIK

Yang disusun oleh:


Nama . : Sahid Robi Nur Iksan
NIM : 2020SAK40
Program Studi : S1 Akuntansi
Bidang Kajian : Kewirausahaan
SUSUNAN DEWAN PEMBIMBING
1. Ibu Indra Lila Kusuma, SE., MSi., AK., CA
NIDN. 0603017901
(Dosen Pembimbing) …………………..…..

2. Didik Wiharyanto
(Bakmi Jowo Pak Didik) …………………..…..

Surakarta, Juni 2022


Kaprodi S1 Akuntansi

Yuwita Ariessa Pravasanti, SE.,MSi


NIDN. 0630038801

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT., oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia-Nya yang besar sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul dari penulisan laporan ini adalah:
“Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Bakmi Jowo Pak
Didik”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliah
dan Kegiatan MBKM di Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia. Selama
kegiatan MBKM dan penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan, serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Darmanto, MM selaku Rektor ITB AAS Indonesia.
2. Ibu Maya Widyana Dewi, SE., MM selaku Wakil Rektor I ITB AAS
Indonesia.
3. Ibu LMS Kristiyanti, SE, M.Si selaku Dekan FEB ITB AAS Indonesia.
4. Ibu Yuwita Ariessa Pravasanti, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
S1Akuntansi ITB AAS Indonesia.
5. Ibu Indra Lila Kusuma, SE., MSi., AK., CA selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing serta
memberikan saran, motivasi dan ilmu yang berharga selama penyusunan
laporan.
6. Bapak Didik Wiharyanto selaku Pembimbing IDUKA yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan saran, motivasi
dan ilmu yang berharga selama penyusunan laporan.
7. Teman-teman se-angkatan.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penulisan laporan. Semoga Allah SWT. membalas
semua kebaikan kalian.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh

iii
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Akhir kata, kiranya laporan ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.

Sukoharjo, Juni 2022

Sahid Robi Nur Iksan

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................................ 2
D. Tujuan kegiatan ................................................................................. 2
E. Manfaat kegiatan ............................................................................... 2
BAB II KONDISI UMUM WILAYAH ........................................................ 4
A. Profil Mitra ........................................................................................ 4
B. Letak wilayah mitra ........................................................................... 5
C. Analisis SWOT .................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI .............................................................................. 6
A. Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................... 7
B. Metode Analisis yang Digunakan ..................................................... 7
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 9
A. Hambatan Pengembangan Usaha Bakmi Jowo Pak Didik ................ 9
B. Strategi Pengembangan UMKM Bakmi Jowo Pak Didik ................. 12
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 15
A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
B. Saran .................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
LAMPIRAN .................................................................................................. 17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Google Map ................................................................................. 5

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Absensi Magang .............................................................................................. 17


Nilai Magang ................................................................................................... 19
Foto Dokumentasi Magang .............................................................................. 20

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Berwirausaha
atau menjadi pengusaha adalah cita-cita banyak orang. Membangun usaha
yang maju dimulai dengan pembinaan yang tepat pada usaha tersebut. Saat ini
banyaknya usaha kecil yang tumbuh dan berkembang di masyarakat sangat
mempengaruhi iklim perekonomian di masyarakat tersebut, namun apabila
usaha yang berkembang tersebut tidak dibimbing dan dibina maka akan sulit
untuk usaha tersebut bisa berkembang pesat dan tetap bertahan. Maka dalam
hal ini begitu pentingnya pembinaan dalam manajemen usaha di lingkungan
usaha sehingga menjadi suatu hal yang harus diperhatikan baik itu oleh
pemerintah maupun oleh para akademisi khususnya perguruan tinggi.
Munculnya usaha-usaha kecil jelas sangat membantu pertumbuhan ekonomi
rakyat, karena perputaran uang di masyarakat akan menjadi lebih lancar,
selain itu perusahaan kecil atau usaha rumahan juga tidak kalah bersaing
dengan perusahaan besar yang sudah punya nama. Buktinya masih banyak
perusahaan kecil yang masih berdiri sampai sekarang.
Masalah dalam suatu industri ada dua yaitu masalah finansial dan non-
finansial. Masalah finansial menjadi faktor utama permasalahan industri, yang
mana faktor finansial itu adalah menyangkut modal usaha. Modal menjadi
sumber ketakutan tersendiri disaat industri sudah mulai dirintis namun
kesulitan untuk tumbuh dan berkembang. Masalah permodalan diantaranya
mengenai bagaimana menentukan kebutuhan modal usaha, bagaimana
mendapatkan dana atau sumber permodalan, dan bagaimana mengelola modal
yang terbatas untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Usaha kuliner
merupakan suatu usaha yang banyak diminati oleh masyarakat UMKM Bakmi
Jowo pak Didik merupakan salah satu usaha yang sudah berdiri sejak 2019.

1
2

UMKM Bakmi Jowo Pak Didik dikelola secara berkeluarga. Namun seiring
berjalannya waktu usaha tersebut belum bisa berkembang besar dikarenakan
adanya faktor-faktor yang menghambat kemajuan usaha tersebut diantaranya
terbatasnya permodalan yang dimiliki, sumber daya manusia yang lemah dan
akses pemasaran yang belum dioptimalkan. Namun masalah permodalan yang
paling mendominasi terhadap kemajuan dan perkembangan industri tersebut.
Sehingga sangat dibutuhkan strategi pengembangan usaha agar permasalahan
tersebut dapat diatasi. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan masukan mengenai strategi pengembangan usaha kecil dan
menengah terkait modal usaha yang diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan bagi pengembangan usaha kecil dan menengah di Kota Bandung
khususnya untuk UMKM Bakmi Jowo Pak Didik.
B. Rumusan masalah
1. Apa hambatan berkembangnya UMKM Bakmi Jowo Pak Didik dan
bagaimana strategi pengembangan usahanya?
C. Batasan masalah
Dalam laporan ini hanya membahas tentang strategi pengembangan
UMKM Bakmi Jowo Pak Didik.
D. Tujuan kegiatan
Tujuan dilakukannya penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui
tentang strategi pengembangan UMKM Bakmi Jowo Pak Didik.
E. Manfaat kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu:
1. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh keterampilan bekerja, didukung dengan
kemampuan mahasiswa untuk lebih berkreasi dan berinovasi pada
bidang ilmu yang didapat dari Fakultas Ekonomi Bisnis prodi S1
Akuntansi ITB AAS Indonesia.
b. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja pada IDUKA yang
bersangkutan.
3

c. Untuk menjadikan acuan mahasiswa yang lain, agar tidak hanya


menjadi tenaga terdidik tapi juga terampil.
d. Dapat melatih mahasiswa untuk menganalisa permasalahan riil yang
terjadi.
2. Bagi Mitra/IDUKA
a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggungjawab kepada
masyarakat.
b. Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam meningkatkan
kinerja.
3. Bagi kampus ITB AAS Indonesia
a. Memperluas jaringan kerja sama dengan dinas atau Lembaga lain
yang terkait.
b. Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program Pendidikan di
kampus ITB AAS Indonesia.
c. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan
Kerjasama antara mahasiswa, dosen, perguruan tinggi, dan instansi
yang terkait.
BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH

A. Sejarah Umum
Bakmi Jowo Pak Didik merupakan salah satu bentuk usaha
UMKM yang bergerak dibidang kuliner, yang beralamat di Perum
Kopassus RT. 04 RW. 03 Blok K-26 Kartasura, Sukoharjo. Usaha ini
berdiri sejak tahun 2019, tempat tersebut merupakan satu kesatuan tempat
tinggal dan tempat proses pembuatan atau tempat produksi.
Sebelumnya Pak Didik membuka usahanya di daerah Embarkasi
Haji, Donohudan. Namun terdapat beberapa kendala saat menjalankan
usahanya di sana. Usahanya tidak begitu lancar karena beberapa hal.
diantaranya yaitu karena tempat usaha merupakan rumah kontrakan
dengan biaya sewa yang mahal, sehingga membuat banyaknya
pengeluaran daripada pendapatan. Selain itu, tempat usaha berada di area
persawahan dan jauh dari permukiman. Awal 2020 dengan merebaknya
virus Covid-19 menjadikan usaha semakin sepi. Kemudian Pak Didik
memberanikan diri untuk membuka usaha di rumahnya sendiri.
Pak Didik sangat mengutamakan kepuasan konsumen, dimana
setiap produksinya dilakukan secara manual dengan bumbu racikan yang
menjadikan ciri khusus bakmi Jowo Pak Didik. Berikut beberapa ciri khas
dalam proses pembuatan maupun penyajian bakmi Jowo Pak Didik:
1. Dimasak menggunakan tungku arang.
2. Dibuat dengan menggunakan bakmi basah.
3. Menggunakan ayam kampung.
4. Daging ayam di pisahkan dari kulit dan lemak.

4
5

B. Lokasi Mitra/ IDUKA


1. Alamat Mitra
Perum Kopasus RT.04/RW.03 Blok K-26 Wirogunan,
Kartasura, Sukoharjo.
1. Link Google map: https://maps.app.goo.gl/c6r55vxPeGWNvrtn9

Gambar 2.1
(Sumber: google map)
C. Analisis SWOT
1. Kelebihan
Kelebihan usaha bakmi Jowo adalah sebagai berikut:
a. Harga yang sangat terjangkau.
b. Rasa yang sangat lezat karena dimasak menggunakan arang.
c. Mempunyai ciri khas tersendiri yaitu dengan menggunakan ayam
kampung.
d. Sangat cocok dimakan pada saat malam hari, apalagi musim hujan.
e. Bisa pesan melalui aplikasi Gojek dan Shopee.
2. Kekurangan
Kekurangan usaha bakmi Jowo adalah sebagai berikut:
a. Berlokasi di tempat yang tidak begitu strategis.
b. Penggemarnya kebanyakan orang tua saja.
6

c. Penggunaan arang yang boros.


3. Peluang
Berikut ini adalah peluang usaha bakmi Jowo:
a. Belum banyak pesaing dengan keunggulan serupa.
b. Karena berada di jalur alternatif kemungkinan kedepannya akan
banyak orang yang mengetahui.
c. Adanya penjualan online.
4. Ancaman
Adapun ancaman usaha bakmi Jowo adalah sebagai berikut:
a. Melonjaknya Covid-19.
b. Harga BBM yang terus meningkat dan mempengaruhi harga bahan
pokok pangan.
BAB III
METODOLOGI
A. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan MBKM dengan materi studi kelayakan bisnis dilaksanakan
pada bulan Maret 2022 di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bakmi
Jowo Pak Didik yang beralamat di Perum Kopasus RT.04/RW.03 Blok K-26
Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Adapun ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan oleh penulis
selama magang adalah sebagai berikut:
1. Penulis diharuskan datang setiap Senin sampai Sabtu. Penulis harus
sampai pukul 14.00. Penulis mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan
karyawan bakmi Jowo Pak Didik, agar penulis mengetahui proses yang
terjadi pada saat bekerja.
2. Penulis diperbolehkan pulang pada pukul 21.00 WIB.
3. Hari minggu libur.
B. Metode Analisis yang Digunakan
Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif adalah metode penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan berusaha
memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku
manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam laporan ini adalah data kualitatif.
Adalah jenis data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam
bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa
gambaran mengenai objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan
menunjukan kualitas objek yang dilakukan.

7
8

2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam laporan ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti tanpa
melalui perantara sehingga data yang didapatkan berupa data mentah. Data
primer dalam laporan ini diperoleh dari wawancara secara langsung
dengan Bapak Didik Wiharyanto selaku pemilik UMKM Bakmi Jowo Pak
Didik.
3. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jowob, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu data tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah
wawancara semi terstruktur. Pewawancara lebih bebas apabila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah
menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah aktivitas terhadap suatu proses atau
objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan
gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan
penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian atau
pengumpulan bukti dari keterangan seperti gambar,kutipan, guntingan
koran, dan bahan referensi lain.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hambatan Pengembangan Usaha Bakmi Jowo Pak Didik


1. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha pada suatu industri sangatlah diharuskan
apabila industri tersebut ingin berkembang menjadi lebih besar. Banyak
sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan dan diperbaiki agar
perkembangan suatu industri bisa berjalan dengan cepat dan tentunya akan
bisa memberikan keuntungan juga nilai tambah pada industri tersebut.
Disisi lain usaha yang berkembang akan memberikan daya saing tersendiri
sehingga usaha lain yang sejenis akan merasa tersaingi dan tidak akan
timbul monopoli produk. Dengan persaingan tersebut maka bisa
menghidupkan dunia usaha yang akhirnya sirkulasi ekonomi dan keuangan
di masyarakat akan lebih baik dan daya beli msyarakat akan meningkat.
Pada tingkat nasional, dengan adanya pengembangan setiap industri kecil
dan menengah ataupun UMKM yang ada di setiap daerah maka dapat
menekan angka pengangguran dan kemiskinan yang diharapkan dapat
menyerap banyak tenaga kerja sehingga pemerataan ekonomi dapat
tercapai. Maka dapat dikatakan bahwa peran UMKM apabila
dikembangkan akan sangat berpengaruh pada pendapatan Negara. Peran
UMKM juga telah teraktualisasi pada masa krisis hingga saat ini. Selama
masa krisis ekonomi hingga kini, keberadaan UMKM mampu sebagai
faktor penggerak utama ekonomi Indonesia. Terutama ketika krisis
kegiatan investasi dan pengeluaran pemerintah sangat terbatas, maka pada
saat itu peran UMKM sebagai bentuk ekonomi rakyat sangat besar.
2. Permasalahan UMKM dalam Permodalan
Banyak sekali faktor-faktor penyebab tidak berkembangnya suatu
usaha terutama pada industri kecil dan menengah (UMKM). Namun
faktor-faktor yang pada umumnya menghambat berkembangnya suatu
usaha dan ini dirasakan oleh UMKM bakmi Jowo Pak Didik yang

10
11

diantaranya adalah terbatasnya permodalan yang dimiliki, sumber daya


manusia yang lemah dan akses pemasaran yang belum dioptimalkan.
Permodalan merupakan penghambat utama baik dalam memulai usaha
maupun mengembangkan usaha. Kurangnya permodalan bukan hanya dari
segi jumlah modal yang dibutuhkan, namun juga dari mana sumbernya
modal bisa didapatkan. Bahkan keberlangsungan suatu usaha bisa
disebabkan oleh modal usaha yang sedikit. Banyak sekali usaha-usaha
industri yang akhirnya ditutup karena tidak mampu melanjutkan usahanya
yang disebabkan modal yang dimiliki terbatas, sehingga kesulitan dalam
memutarkan modal yang dimiliki. Karena kebanyakan industri kecil
memulai usaha dengan mengandalkan modal dari tabungan sendiri. Selain
itu sumber modal yang didapatkan juga cukup sulit, meski banyak
lembaga keuangan maupun lembaga non keuangan, namun karena tidak
punya sesuatu yang dijaminkan menjadi masalah yang menghambat usaha.
Walaupun diluaran ada pembiayaan yang menawarkan pinjaman modal
tanpa jaminan, namun bunga pengembaliannya cukup besar. Disamping
itu, umumnya pelaku usaha tidak memiliki laporan keuangan yang jelas,
artinya laporan keuangan tersebut tidak secara sistematis dan rinci memuat
tentang aktivitas usaha; sehingga susah untuk mendapatkan kredit dari
bank yang mengharuskan adanya laporan keuangan. Akibatnya banyak
pelaku usaha yang mundur untuk mendapatkan modal pinjaman. Sehingga
para pengusaha kecil meraka takut terjebak dalam keterikatan renternir.
Maka kelemahan UMKM adalah tidak akan bisa mengembangkan
usahanya jika tidak mendapatkan kucuran bantuan modal dalam
berkompetisi, yang mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi terbatas
sulit dalam jangka pendek terselasaikan walaupun pemerintah
mengerahkan kebijakan-kebijakan dalam mendukung UMKM.
Modal adalah faktor yang mempunyai peran cukup penting dalam
proses produksi, karena modal diperlukan ketika pengusaha hendak
mendirikan perusahaan baru atau untuk memperluas usaha yang sudah
ada, tanpa modal yang cukup maka akan berpengaruh terhadap kelancaran
12

usaha, sehingga akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh. Barang-


barang, peralatan dan bahan baku yang dibeli, diolah lalu dijual sangat
membutuhkan modal. Modal awal yang kecil tentu hasil yang di dapatkan
kecil. Karena untuk membeli bahan baku yang berkualitas baik dibutuhkan
modal yang tidak sedikit, dan apabila produk yang dihasilkan berkualitas
maka konsumen yang membeli akan semakin puas dan bisa membeli ulang
bahkan merekomendasikan pada keluarga atau teman-temanya.
Selain modal berpengaruh pada proses produksi, modal juga
berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Yang dimaksud
SDM dalam hal ini adalah pemilik usaha dan pekerja. Apabila SDM ini
berkualitas maka diharapkan mampu meningkatkan kinerja UMKM baik
kinerja keuangan maupun non keuangan. Untuk itu manajemen usaha yang
baik dipengaruhi oleh SDM nya, dimana tingkat pendidikan dan
pengalaman baik pemilik usaha maupun pekerjanya sangat diutamakan.
Untuk mempekerjakan tenaga kerja yang berpendidikan dan
berpengalaman membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk membayar
upahnya dan tentu akan berdampak pada kesejahteraan perusahaan.
Keterbatasan modal juga berdampak pada pelaksanaan kegiatan
pemasaran, karena tanpa kegiatan pemasaran produk yang sudah berhasil
di produksi dengan baik belum tentu bisa dijual. Anggaran yang
dibutuhkan dalam pemasaran cukup besar, mengingat proses pemasaran
merupakan ujung tombak kemana produk akan dijual dan pada segmentasi
pasar mana produk tersebut bisa diterima. Untuk proses pemasaran tidak
hanya mengandalkan iklan dengan pemasangan banner maupun sepanduk,
namun juga banyak cara pemasaran seperti penyebaran brosur, promosi
lewat mulut ke mulut, membuka stan bazar pada saat ada pameran,
maupun melalui media online. Selain itu peranan periklanan juga sangat
penting, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam
fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
lainnya. Dan itu semua membutuhkan modal yang cukup besar setelah
biaya produksi dan tenaga kerja.
13

B. Strategi Pengembangan Bakmi Jowo Pak Didik


UMKM mempunyai peranan yang sangat penting bagi kemajuan
perekonomian suatu Negara dan meningkatkan pendapatan
masyarakat.Strategi pengembangan usaha kecil dan menengah dilakukan
sebagai upaya mewujudkan agar UMKM mampu bertumbuh pesat yang
hasilnya selain hanya mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan,
namun juga mendukung program pemerintah untuk membuat masyarakat
sejahtera. Strategi pengembangan usaha yang harus dilakukan di UMKM
bakmi Jowo Pak Didik yaitu dengan memberikan pendampingan dan
pembinaan mengenai bagaimana menentukan kebutuhan modal usaha,
bagaimana mendapatkan dana atau sumber permodalan, dan bagaimana
mengelola modal yang terbatas untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Karena modal sangat berpengaruh pada proses produksi, sumber daya manusia
dan pemasaran. Dalam menentukan kebutuhan modal usaha, pelaku usaha
sebaiknya membuat perhitungan, karena besar kecilnya modal tergantung dari
besar kecilnya jenis usaha yang dijalankan, dan tentunya akan menentukan
seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh. Untuk itu pelaku usaha harus
bisa mengkatagorikan modal kedalam tiga bagian, diantaranya:
1. Modal investasi adalah jenis modal usaha yang harus dikeluarkan yang
biasanya dipakai dalam jangka panjang. Modal usaha untuk investasi
nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, namun modal
investasi akan menyusut dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke
bulan.
2. Modal kerja adalah modal usaha yang harus dikeluarkan untuk membuat
atau membeli barang dagangan. Modal kerja ini dapat dikeluarkan tiap
bulan atau pada waktu-waktu tertentu.
3. Modal operasional adalah modal usaha yang harus dikeluarkan untuk
membayar biaya operasi bulanan misalnya pembayaran gaji pegawai,
listrik dan sebagainya. Dana yang dialokasikan untuk modal usaha bukan
dana yang dipakai untuk kebutuhan atau keperluan konsumtif pelaku
usaha. Jadi dana tersebut harus benar-benar untuk usaha dan dipisahkan
14

dengan dana keluarga. Maka solusi yang diberikan berupa pembuatan


business plan yang benar, karena dengan business plan, pelaku usaha akan
mudah menentukan berapa modal yang dibutuhkan dan akan digunakan
serta dialokasikan untuk usaha. Untuk mendapatkan sember permodalan,
sebenarnya banyak cara yang bisa didapatkan, mulai dari pihak internal
yaitu modal sendiri dan pinjaman dari teman atau keluarga, kemudian dari
pihak eksternal yaitu melalui lembaga keuangan seperti bank dan lembaga
non keuangan seperti koperasi, pegadaian dan modal ventura. Namun
modal yang bisa didapat dari pihak internal biasanya jumlahnya terbatas
dan harus segera dikembalikan. Berbeda dengan modal yang bisa didapat
dari pihak eksternal, jumlah yang didapatkan bisa sangat besar dan waktu
pengembalian tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Akan tetapi
persayaratan yang harus dipenuhi yang membuat pelaku usaha merasa
keberatan, yang diantaranya yaitu adanya agunan atau jaminan sesuai
dengan jumlah modal yang dipinjam, kelayakan usaha dan legalitas usaha
yang harus terpenuhi. Maka strategi yang dapat diberikan untuk mendapat
permodalan diawali dari membuat legalitas usaha, karena hampir semua
lembaga pembiayaan mensyaratkannya. Kemudian membuat rencana
bisnis yang baik, karena hal ini penting untuk meyakinkan pemilik modal.
Setelah itu manajemen keuangan dan laporan keuangan yang baik tentu
akan menambah nilai lebih agar pemilik modal tertarik untuk memberi
bantuan dana. Maka dalam hal ini pelaku usaha juga harus berusaha
mengelola usaha dengan lebih profesional dan memenuhi aspek legalitas
usaha agar memudahkan bagi pihak pemerintah maupun lembaga
keuangan untuk melakukan berbagai usaha pemberdayaan dan bantuan
permodalan. Mengenai pengelolaan modal yang terbatas untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal ini berkaitan dengan bagaimana
pelaku usaha dalam mengalokasikan modal yang telah dimiliki agar bisa
dipergunakan dengan bijak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan memperkaya pengetahuan pelaku UMKM terhadap pengetahuan
keuangan sehingga pengelolaan dan akuntabilitasnya bisa
15

dipertanggungjawabkan dengan lebih baik sebagaimana layaknya


perusahaan besar. Selain itu pelaku usaha harus membuat keputusan yang
tepat dalam setiap anggaran yang digunakan untuk kemajuan usaha.
Diantaranya mengenai proses produksi harus tertata dengan baik dan
dibuatkan SOP (Standar Operasional prosedur). Mengenai sumber daya
manusia, sebagai pelaku usaha tentunya harus dapat mempekerjakan SDM
yang kompeten dan terampil, karena kualitas SDM tentunya sangat
berpengaruh pada hasil kerja dan akhirnya dapat menghemat pengeluaran
perusahaan. Kemudian mengenai akses pemasaran, perusahaan dapat
mengoptimalkan media pemasaran yang familiar saat ini seperti online
melalui internet atau berkolaborasi dengan para pengusaha yang sejenis,
tentu akan menghemat modal yang dikeluarkan untuk pemasaran.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan
yaitu hambatan berkembangnya UMKM Bakmi Jowo Pak Didik
dikarenakan UMKM Bakmi Jowo Pak Didik belum memiliki pengetahuan
tentang bagaimana memahami dan melakukan manajemen keuangan yang
baik pada usaha kecil, yang berdampak pada perolehan dan pengelolaan
modal yang didapatkan sehingga perlu diberikan pembinaan terkait
kemampuan UMKM dalam hal manajemen keuangan yang baik.
2. Strategi pengembangan UMKM Bakmi Jowo Pak Didik yaitu dengan cara
mengkategorikan modal ke dalam tiga bagian, yaitu modal investasi,
modal kerja, dan modal operasional.
B. Saran
1. Sebaiknya pelaku usaha mampu mengatur modal yang dimiliki dengan
lebih baik lagi.
2. Sebaiknya pelaku usaha melakukan penghematan serta manajeman
keuangan yang bijak agar usaha yang dijalankan bisa berkembang lebih
maju.

16
DAFTAR PUSTAKA

Suryana. 2013. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi Keempat,
Salemba Empat, Jakarta.

Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan: Teori, Praktik, Kasus-kasus. Salemba


Empat. Jakarta.

Boedi Abdullah, dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian.

www.perpustakaan.uns.ac.id

17

Anda mungkin juga menyukai