Kebidanan
Kebidanan
Kebidanan
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah seminar praktik klinik kebidanan dengan judul
“Asuhan kebidanan pada Ny. “N” di Poliklinik Kebidanan RSK Dr.Rivai Abdullah
Palembang Tahun 2013”, menyelesaikan praktik kebidanan Pontren Assanadiyah
Palembang.
Dalam pembuatan laporan kasus ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
pembimbing yang telah membantu kami dalam meyelesaikan laporan kasus ini dan kami
menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dari isi maupun cara penulisan kata-
kata. Karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman kami mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. dr. H. Heriyadi Manan, Sp.OG.(K) sebagai Direktur Utama RSK. Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
2. Bapak Muhammad Hamdani, AM.Kep, SKM, M.Kes (Biomed) sebagai Direktur Akademi
kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang.
3. DR. dr. H. Raden Pamudji, Sp. KK selaku Direktur Keuangan, SDM, dan Umum RSK Dr.
Rivai Abdullah Palembang.
4. Ibu Hj. Dr. Iryanti Ismail, M.Kes selaku Plh Direktur pelayanan RSK Dr. Riva’i Abdullah
Palembang.
5. Ibu Hj.Surtini ,SKM selaku Kepala Bidang Keperawatan RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
6. Ibu Hj. Dr. Iryanti Ismail, M.Kes selaku Kepala Bag. SDM di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
7. dr. H. Mustofa H.S, Sp.OG selaku Dokter Spesialis Kandungan di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
8. dr. Tin Elasari, Sp.OG selaku Dokter Spesialis Kandungan di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
9. dr. Nizam Albadawi, Sp.OG selaku Dokter Spesialis Kandungan di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
10. dr. Variantono, Sp.OG selaku Dokter spesialis Kandungan di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
11. Bapak Rustam Yan Herry, SE selaku Ka Sub.Bag. Diklit RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
12. Bapak Ebagustian T, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ka Seksi Keperawatan Rawat Inap di RSK
Dr. Riva’i Abdullah Palembang.
13. Bapak H. Asri, SKM selaku Ka Seksi Keperawatan Rawat Jalan di RSK. Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
14. Ibu Elfita Luciana Siagiaan, S.Pd selaku Kepala Instansi Pendidikan dan Pelatihan RSK Dr.
Rivai Abdullah Palembang.
15. Ibu Mardiana, AM. Keb, sebagai Kepala Ruangan Kebidanan RSK. Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
16. Ayu Asmarani, AM.Keb. SST, sebagai Pembimbing Akademik Akademi Kebidanan Pondok
Pesantren Assanadiyah Palembang.
17. Ibu Lela sunawati Am.Keb, selaku kepala ruangan poliklinik kebidanan dan pembimbing
praktek klinik di RSK. Dr. Rivai Abdullah palembang
18. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, khususnya staf kebidanan sehingga makalah
seminar Praktek Belajar Lapangan ini dapat kami selesaikan.
Dalam kesempatan ini kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
penyempurnaan makalah seperti ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palembang, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan.......................................... ........................................................... 2
1.1.1 Tujuan Umum........................................................................................ 2
1.1.2 Tujuan Khusus....................................................................................... 3
1.3 Waktu dan Tempat.......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan....................................................................................................... 4
2.1.1 Konsep dasar kehamilan............................................................................... 4
2.1.2 Jenis-jenis kehamilan.................................................................................... 4
2.1.3 Perubahan-perubahan maternal.................................................................... 5
2.1.4 Tanda – tanda dan Gejala Saat Hamil.......................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.4 Tempat
Asuhan kebidanan dilakukan di Poliklinik Kebidanan RSK Dr. Rivai Abdullah
palembang Tahun 2013
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Konsep dasar Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.(Manuaba, 2005)
Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan
adalah kira – kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar,
2002)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Saifuddin,2002)
Menurut Sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
:
• Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu)
• Kehamilan triwulan kedua (12-18 minggu)
• Kehamilan triwulan ketiga (28- 40 minggu)
2.2.2 Tujuan
• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan asosial ibu dan bayi.
• Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
• Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Ai Yeyeh S.Si.T:2009)
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
menghasilkan bayi yang sehat
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil
sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal,
tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan
untuk :
• Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan
dan nifas.
• Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas.
• Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
2.2.3 Perencanaan
Menurut Saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan
kehamilan paling sedikit 4x kunjungan selam periode antenatal:
• Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu).
• Satu kali kunjungan selama trimester II (usia kehamilan 14 – 28 minggu).
• Dua kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke- 36). Kecuali jika ditemukan
faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu
sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40
minggu satu minggu sekali (Salmah, 2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat
sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sekali sampai usia
kehamilan 27 minggu. Sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu sekali sampai usia
kehamilan 36-40 mingggu.
(Nurul Jannah 2012)
2.2.4 Pemeriksaan pada Ibu Hamil
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan.
Secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A. Alimul,
2008).
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-
tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada
ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada
tidaknya kelainan bentuk badan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Pemeriksaan kebidanan dengan cara inspeksi adalah pemeriksaan kebidanan dengan
cara melihat atau mengamati, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma
gravidarum pada muka / wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema.
Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya
pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk
buah dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut
membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya
strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda
chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya
varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Palpasi
Pemeriksaan kebidanan secara palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba,
dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan
menggunakan metode leopold, yakni :
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008)
• Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus,
dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki
ibu dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk
mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala
sifatnya keras, bundar dan melenting.
• Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada
anak.
Caranya : Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimana bagian terkecil bayi.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya :
• Letakkan kedua tangan disisi bawah uterus lalu
• Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan
apakah bagian presentasi telah masuk.
• Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan monoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung
janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi
jantung janin dapat didengarkan pada usia 16-20 minggu sedangkan menggunakan dopler
dapat didengarkan pada usia kehamilan 16-20 minggu, walaupun dengan ultrasonografi dapat
diketahui pada usia 6-12 minggu Bunyi jantung janin dapat terdengar dikiri dan kanan
dibawah tali pusat presentasi kepala. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian
kecil, maka janin fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali per menit. Bunyi jantung
dihitung dengan cara yaitu mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120
kali per menit atau lebih dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat
janin. Selain bunyi jantung janin, dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup.
Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising
usus yang sifatnya tidak teratur. (nurul jannah, S.Si.T 2012).
1 Ini
Istirahat
Tidur siang : 2 jam
Tidur malam : 8 jam
Aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Olah raga : Jalan pagi
Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Gosok gigi : 3 kali/hari
Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari, bila terasa lembab atau basah
3. Auskultasi
DJJ : +
Lokasi : Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut ibu dibawah pusat
Frekuensi : 145 kali/menit
4. Perkusi
Reflek patella
Kanan : + (normal)
Kiri : + (normal)
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Darah
HB : Tidak dilakukan
• Urine
Protein : Tidak dilakukan
Glukosa : Tidak dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu
hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan
adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga
proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang
optimal.
Asuhan Antenatal Care (ANC) meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk
mendapatkan informasi kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyakut kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko
kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan fisik umum terdiri dari :
Keadaan Umum : Compos mentis atau tampak sakit, pemriksaan : Tekanan Darah, Nadi,
Pernafasan, Suhu, dan berat badan serta hal lain yang perlu dipandang, Pemeriksaan khusus
obstetri ( Inspeksi terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak janin yang
tampak), palpasi Menurut leopold, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang.
Dari pengambilan data subjektif yang dilakukan tanggal 24 Oktober 2013, pukul
08.30 WIB, didapatkan hasil Ny “N” umur 24 tahun. Ibu datang ke RSK Dr.Rivai Abdullah,
mengaku hamil 8 bulan anak pertama dan gerakan anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif dengan membandingankan teori dan praktek pemeriksaan
umum didapatkan hasil pada Ny “N” dalam pemeriksaan kesadaran : Compos Mentis, TD :
120/80 Mmhg, sedangkan dalam teori TD normal yaitu 110/80 Mmhg sampai 140/90 mmhg
jadi tekanan darah Ny “ N” normal. Dalam pemeriksaan RR: 22 x/m, sedangkan RR normal
yaitu 16-24 x/m, jadi RR Ny “N” normal. nadi: 80 x/m, sedangkan dalm teori nadi normal
yaitu 60-80x/m, jadi nadi Ny “N” normal. suhu: 36,6 °C:, sedangkan dalam teori suhu normal
: 36,5-37,5°c , jadi pemeriksaan tanda vital Ny ”N” normal.
Dalam pemeriksaan Leopold tinggi fundus uteri hamil 35 minggu 1 hari : 31 cm sedangkan
dalam teori TFU normal hamil 34-35 minggu 31 cm jadi TFU Ny ”N” normal. Kemudian
dalam pemeriksaan panggul didapatkan distansia cristarum 30 cm,sedangkan dalam teori
normal 28-30 cm,distansia spinarum 27 cm,sedangkan normal 24-26. Konjugata eksterna 20
cm, normal 18-20 cm, lingkar panggul 90 cm, normal 80-90 cm, jadi Ny “N” normal.
Dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai ekstremitas
bawah, secara keseluruhan melalui palpasi, Pada Leopold 1 TFU pertengahan prosesus
xifoideus dibagian fundus ibu teraba bokong janin, Leopold 2 letak memanjang teraba
punggung janin disisi kanan perut ibu dibagian terkecil janin disisi kiri perut ibu. Leopold 3
pada bagian bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Dalam pemeriksaan Auskultasi
DJJ: 145 x/m sedangkan DJJ normal : 120- 160 x/m, jadi DJJ Ny “ N” normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa G1
P0 A0, Hamil 35 minggu 1 hari, punggung kanan, Janin Tunggal Hidup, Presentasi kepala.
Penatalaksanaan yang dilakukan terhadap Ny “N” di RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang sudah sesuai dengan teori yaitu memberikan informasi tentang tanda vital ibu,
memberikan KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan yg cukup, KIE tentang
kebutuhan istirahat ibu selama hamil, KIE tentang personal hygiene, tanda tanda persalinan,
tanda bahaya kehamilan trimester III, persiapan persalinan,dan informasi waktu kunjungan
ulang ibu.
Serta mengevaluasi setelah dilakukan penanganan dan asuhan yang tepat, yaitu
mengontrol keadaan umum ibu selama dilakukan penatalaksanaan, maka ibu merasa tenang
dengan kehamilannya dan akan mengikuti anjuran dan saran dari bidan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data baik data subjektif yang di dapat melalui anamnesa
secara lengkap dan menyeluruh, maupun data objektif yang di dapat dengan melakukan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan dan penunjang kepada Ny “N”.
5.2 Saran
Bagi Mahasiswa
• Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu yang hamil
normal.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Departemen Kesehatan
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008 JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi. Jakarta : EGC
Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo