Politik Dalam Islam
Politik Dalam Islam
Politik Dalam Islam
Masih ada kitab politik lain, al ahkam assultoniyyah karangan al farra yg wafat pada tahun 458 H,
atturq al hukmiyah (jalan” pemerintahan) karangan ibnu al qayyim al jaziyyah (murid ibnu
taimiyyah), wafat pada tahun 751 H, tahriirul ahkaam fii tadbiiri al islam (menguraikan hukum” untuk
mengatur memeluk islam) oleh ibnu jawaah, wafat 773 H, dll.
1. HR. Muslim yang artinya “barangsiapa yg mati sementara dipundaknya tidak ada baiat maka
dia mati seperti mati jahiliyyah”
Makna baiat : baiat kepada imam dengan cara mendengar dan ikrar untuk menaatinya.
Hadits ini mengandung ancaman keras bagi yg keluar dari aturan imam. Menunjukkan
wajibnya baiat pada imam (sumpah setia kepada pemimpin).
Imam disini maksudnya Khalifah (dalam politik islam)
Baiat : Kontrak perjanjian/ penyerahan kekuasaan dan pengangkatan dan ikrar untuk
menaati serta menolong
HR. Bukhori, baiat bukan hanya politik duniawi, tapi juga bersifat ukhrowi (?) org berbaiat
kalau niat untuk dunia, ancamannya nanti di akhirat tidak akan diajak bicara oleh allah, tidak
disucikan, dan mendapat siksa pedih. Baiat dalam hadits ini bukan hanya bersifat duniawi.
2. HR. Muslim yang artinya “sebaik” pemimpin adalah mereka mencintai kalian, kalian
mencintai mereka, mereka mendoakan kalian, kalian mendoakan mereka, dan seburuk”
pemimpin jika mereka membenci dan mengutuk kalian, kalian membenci dan mengutuk
mereka” “tidakkah kita memerangi mereka? Tidak, selama mereka masih solat bersama
kalian”
Makna larangan rasulullah dalam memerangi (melengserkan mereka) jika terjadi ramalan
rasul : salat masih tanda persatuan ummat. tentang perebutan kekuasaan.
HR. Bukhari “rasul mengambil janji kepada beliau untuk berbaiat kepada beliau”
Makna : jangan merebut kekuasaan pemerintahan, dan jangan memprotes mereka, kecuali
terlihat kemungkaran pasti dari mereka yang keluar dari prinsip islam, lakukan nahi munkar”
3. An Nasai “rasul bersabda bahwa akan datang penguasa yang maruf dan munkar, kalau
mungkar, barangsiapa berlepas diri dan mengingkari maka selamat, kalau ridha dan
mengikuti maka dia akan celaka”
Kewajiban untuk mengontrol dan mengkritik pemerintahan agar balance
4. “setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap Pemimpin yang akan dimintai pertanggung
jawaban atas apa yang dipimpinnya/ pertanggung jawabkannya. Seorang imam akan
dimintai pertanggung jawaban atas rakyatnya, suami atas keluarganya, istri atas urusan RT,
seorang pembantu atas urusan tanggung jawabnya. Dan seorang laki” pemimpin atas harta
bapaknya”