SAP - Stase 1 - Remaja
SAP - Stase 1 - Remaja
SAP - Stase 1 - Remaja
Disusun Oleh :
LAILATUL JAZILAH
P2.06.24.8.22.094
A. Latar Belakang
Data penelitian tentang kesehatan reproduksi perempuan menunjukan
75% perempuan di dunia menderita keputihan paling tidak sekali seumur
hidup dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali
atau lebih (Pribakti, 2011). Di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 50%
remaja Indonesia mengalami keputihan. kemudian pada tahun 2012
sebanyak 60% remaja pernah mengalami keputihan,sedangkan tahun 2013
70% remaja pernah mengalami keputihan.
Keputihan yang terjadi pada remaja putri tersebut kebanyakan
disebabkan oleh masih minimnya kesadaran untuk menjaga kesehatan
terutama dalam kebersihan organ genitalia. Remaja yang paham akan
kesehatan reproduksi merupakan bekal agar remaja dalam berperilaku sehat
dan bertanggung jawab, namun tidak semua remaja memperoleh informasi
yang cukup dan benar tentang kesehatan reproduksi.
Kebutuhan zat gizi tubuh hanya dapat terpenuhi dengan pola konsumsi
yang bervariasi dan beragam, karena tidak ada satupun bahan makanan yang
mengandung makro dan mikronutrien secara lengkap. Maka dari itu,
semakin lengkap, beragam dan bervariasi jenis makanan yang dikonsumsi,
maka semakin lengkap perolehan zat gizi untuk mewujudkan kesehatan
yang optimal. Pengukuran lingkar lengan atas Lingkar lengan adalah hasil
pengukuran yang dilakukan pada lingkar lengan atas guna untuk mengetahui
status gizi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan vulva
hygiene Pada Remaja selama 25 menit, diharapkan remaja dapat
mengerti pengertian dari keputihan, cara membedakan keputihan yang
normal dan tidak normal, apa yang menjadi penyebab keputihan dan
bagaimana cara mengatasi dan mencegah terjadinya keputihan. Dan
memberikan pengetahuan tentang KEK dan cara mengatasi dengan
makan gizi menu seimbang “ isi piringku”.
C. Isi Materi
1. Pengertian keputihan
2. Jenis Keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Cara mengatasi keputihan
5. Cara mencegah keputihan
6. pengertian KEK
7. Menjelaskan penyebab KEK
8. Menjelaskan cara mengatasi dan mencegah KEK.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Video
2. Booklet
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Pengorganisasian penyelenggaraan
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Tingkat antusias sasaran
b. Keaktifan sasaran saat melakukan tanya jawab
c. Tingkat pemahaman dan making desicion sasaran
H. Daftar Pustaka
Cintika Yorinda Sebtalesy, Lucia Ani Kristanti, 2022. Edukasi Perilaku Personal
Hygiene Remaja, Upaya Mencegah fluor Albus di Pondok Pesantren Sabilil
Muttaqien Jurnal Pengabdian Masyarakat Edisi Juli 2022, Volume 1 No.4,
November 2019, hal 468-474, e ISSN 2809-3623.
Gul et al. 2013. Women Facing Heavy Vaginal Discharge (Leucorrhea) By Virtue
of Unhealthy Life Style.IRJP. 4(1).
Halimil Ulami, Fuji Rahmawati, Mutia. 2021. Pengaruh Media Video Edukasi
Tentang Vulva Hygiene Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja
Putri, Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana Edisi Februari 2021 Volume
4 No.1, ISSN 2615-6571 (cetak), ISSN 2615-6563 (online).
Helmi Ilmiawati, Kuntoro. 2016 Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri
pada Kasus Keputihan, Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Volume V
No.1, Juli 2016
Ibnu Zaki, Hesti Permata Sari. 2019 Edukasi Gizi Berbasis Media Sosial
Meningkatkan Pengetahuan dan AsupanEnergi Protein Pada Remaja Putri
dengan KEK, Gizi Indon 2019, 42(2) : 111-122,Gizi Indonesia Journal of
The Indonesian Nutrition Association pISSN-0436-0265, eISSN-2528-5874
Indah Rohmawati. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Media Video terhadap
Perilaku Vulva Hygiene untuk Mencegah Keputihan pada Remaja Putri
Kelas VIII di SMPN 1 Kecamatan Babadan Ponorogo , Jurnal Ilmiah
Kebidanan ,Vol 4 No.1, Edisi Juni 2013.
Liya Lugita Sari et al. 2022. Upaya Peningkatan Kesadaran Remaja Putri
Mengenai Vulva Hygiene di SMAN 3 Manna Bengkulu Selatan Dalam
Upaya Pencegahan keputihan. Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat
Maret 2022, Volume 5 No.3. P-ISSN 2615-0921: 2622-6030.
Muhammad Darma, Sartiah Yusran, Andi Faizal Fachlevy. 2017. Hubungan
Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stres dan Pola Makan dengan Kejadian
Infeksi Fluor Albus (Keputihan) Pada Remaja Siswi SMA Negeri 6
Kendari 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Volume II
No.6, Mei 201, ISSN 2502-731.
Pertiwi Perwiraningtyas, Meriana Lede, Susmini. 2020. Hubungan Pengetahuan
Vaginal Hygiene dengan Keputihan pada Remaja Putri di Asrama Putri
Unitri Malang, Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, Volume I No.1,
2020.
Priscellia Ika Wardani. 2019. Hubungan Body Image dan Pola Makan dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Remaja Putri di SMP Bojong
Tahun 2019, Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 2019.
Susanti Hardayani, Kusyogo Cahyo, Ratih Indaswari. 2017. Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri Dalam
Penanganan dan Pencegahan Keputihan Pada Siswi SMK Negeri 11
Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal) Volume 5 No.3, Juli
2017, ISSN 2356-3346.
Tri Pujiatun. 2014. Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Dengan
Kejadian KEK pada Siswi Putri di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta, FIK
UMS,2014.
Wiwin Embo Johar, Sri Rejeki, Nikmatul Khayati. 2012. Persepsi dan Upaya
Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Muhammadiyah 1
Semarang, Jurnal Keperawatan Maternitas Masyarakat (e-journal) Volume
1 No.1, 2012.
Yeni Ramanda Putri. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Personal Hygiene
Genitalia dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Akhir Di Indekost
Tehel Biru Pontianak Tahun 2016, Jurnal Ners Indonesia Volume 1 No.1,
2016.
MATERI PENYULUHAN
KEPUTIHAN PADA REMAJA
A. Pengertian Keputihan
B. Jenis Keputihan
C. Penyebab Keputihan
Keputihan bisa terjadi disebabkan karena banyak hal, Misalnya
disebabkan karena adanya benda asing yang masuk pada vagina, jika terjadi
luka pada vagina, bakteri dari lingkungan sekitar yang kotor, air yang tidak
bersih, penggunaan tampon atau pantyliner secara terus menerus. Hal tersebut
berpotensi membawa bakteri, virus, parasit dan jamur. Dalam vagina wanita
terdapat berbagai bakteri yang bersarang, 95% yang ada di dalamnya adalah
bakteri lactobacillus dan selebihnya merupakan bakteri yang merugikan
(bakteri yang bisa menyebabkan penyakit).
Dalam kondisi lingkungan vagina yang berada dalam kondisi
seimbang, bakteri patogen yang ada didalamnya tidak akan bisa mengganggu.
Menjaga derajat keasaman (pH) agar selalu tetap pada level normal
merupakan peran penting dari bakteri dalam flora vaginal. Dengan tingkat
keasaman yang ada tersebut, bakteri lactobacillus akan tumbuh subur dan
bakteri patogen yang ada didalamnya akan mati. Namun, pada keadaan
tertentu kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi ataupun lebih rendah dari
kadar pH normal. Jika pH yang terdapat pada vagina naik menjadi lebih
tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan bisa tumbuh dan
berkembang. Akibatnya, bakteri lactobacillus akan kalah dari bakteri
patogen.
1. Pengertian KEK
Kurang energi kronis merupakan keadaan dimana seseorang menderita
kurang asupan gizi energi dan protein yang berlangsung lama atau menahun.
Seseorang dikatakan menderita risiko kurang energi kronis bilamana lingkar
lengan atas LLA < 23,5 cm berarti berisiko BBLR dan ≥ 23,5 cm berarti tidak
berisiko BBLR (Lubis, 2003).
2. Penyebab KEK
Ketidakseimbangan asupan zat gizi dan penyakit infeksi merupakan
beberapa faktorpenyebab KEK8. Menurut Soekirman (2000), terdapat
beberapa faktor penyebab KEK,diantaranya asupan makanan dan
pengetahuan. Kurangnya informasi mengenai gizi akan berakibat pada
berkurangnya kemampuan dalam menerapkan gizi yang beragam dan
berimbang dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penatalaksanaan KEK