Makalah Survey Epidemiologi Puskesmas Pembina PDF
Makalah Survey Epidemiologi Puskesmas Pembina PDF
Makalah Survey Epidemiologi Puskesmas Pembina PDF
SD BHAYANGKARI I PALEMBANG
disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
HALAMAN JUDUL
SD BHAYANGKARI I PALEMBANG
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SD BHAYANGKARI I PALEMBANG
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
epidemiologi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis membutuhkan
dukungan dan sumbangsih pikiran berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.
1. dr. Hj. Fenty Apriana, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
2. drg. Arya Prasetya Beumaputra Sp.Ort selaku kepala Program Studi Profesi
3. drg. Hema Awalia, MPH selaku kepala departemen Ilmu Kesehatan Gigi
4. dr. Hj. Desty Aryani M.Kes selaku kepala Puskesmas Pembina Palembang.
iii
iv
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
penyusunan laporan ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalaskan segala kebaikan dan bantuan yang telah
diberikan selama ini. Akhirnya, laporan manajemen puskesmas ini kiranya dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan umum ................................................................................ 2
1.3.2 Tujuan khusus ............................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4
2.1 Karies ................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi Karies .............................................................................. 4
2.1.2 Etiologi terjadinya karies .............................................................. 5
2.1.3 Proses Karies ................................................................................ 6
2.1.4 Klasifikasi Karies G.V. Black ...................................................... 8
BAB 3 METODE SURVEI ......................................................................... 9
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................... 9
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 9
3.2.1 Waktu penelitian ........................................................................... 9
3.2.2 Tempat penelitian ......................................................................... 9
3.3 Populasi Penelitian ............................................................................... 9
3.4 Sampel Penelitian................................................................................. 9
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 9
3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................. 10
3.6.1 Kriteria inklusi ............................................................................ 10
3.6.2 Kriteria eksklusi .......................................................................... 10
3.7 Definisi Operasional .......................................................................... 10
3.8 Metode pengumpulan data ................................................................. 10
3.9 Analisis Data ...................................................................................... 10
3.9.1 Jenis Data ........................................................................................... 11
3.10 Alur Penelitian ................................................................................... 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 12
4.1 Hasil Survei........................................................................................ 12
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 16
v
vi
Satu Ulu yang Mengalami Karies. ........... Error! Bookmark not defined.
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
memiliki prevalensi nasional masalah gigi dan mulut di sebesar 57,6% dan kasus
masyarakat. faktor utama dari penyebab karies diantaranya, seperti host, diet,
mikroorganisme, dan waktu. Hasil interaksi dari bakteri, plak, biofilm, dan diet
sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Bakteri penyebab karies yaitu
yang berperan dalam perlekatan dan peningkatan koloni S.mutans. Kondisi seperti
permukaan gigi kasar serta memiliki pit dan fissure yang dalam pada permukaan
oklusal gigi dapat memudahkan plak untuk melekat dan menjadi tempat
disebabkan oleh beberapa faktor pencetus. Karies gigi paling sering dijumpai pada
Karies pada gigi anak juga disebabkan karena kondisi oral hygine dan faktor
mikrobiologi. Tingginya karies pada anak disebabkan oleh adanya domain perilaku
1
2
setiap sekolah binaan yang terdiri dari 12 SD, 12 SMP, dan 12 SMA. Program ini
dilakukukan untuk observasi dan pendataan pada anak-anak. Kegiatan ini juga
gigi dan mulut bagi anak-anak usia prasekolah. Selain pemeriksan gigi puskesmas
Pembina juga melakukan penyuluhan mengenai cara menyikat gigi yang baik dan
benar, makanan sehat yang baik untuk Kesehatan gigi dan mulut, serta upaya
melakukan kegiatan yang berjudul “survei gambaran karies gigi pada siswa/siswi
Palembang?
1.3 Tujuan
Mengetahui perbedaan jumlah antara siswa/siswi kelas III dan kelas V yang
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan survei ini diharapkan dapat memberikan informasi pada
kesehatan dan kebersihan gigi sejak dini sebagai upaya pencegahan timbulnya
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karies
yang terjadi secara kronis (Gambar 1). Karies gigi biasanya terjadi pada email,
dentin, dan sementum gigi. Karies gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu karies
premier yang terletak di permukaan jaringan keras gigi dan karies skunder yaitu
permasalahan yang paling sering ditemui pada masyarakat terutama pada anak-
anak. 3,4
Penyebab terjadinya karies karena pembentukan plak gigi, istilah ini diartikan
sebagai mikroogranisme yang berada pada permukaan gigi sebagai suatu biofilm
dan melekat pada suatu matrik polimer host serta bakteri utama.4,8 Invasi bakteri,
menyebabkan nyeri, tetapi karies sendiri pada stadium sangat dini masih
4
5
Faktor pencetus utama dari pembentukan karies yaitu host, agent, diet, dan
terjadinya karies yang dibagi menjadi dua yaitu faktor predisposisi primer dan
Host merupakan tempat bakteri berkembang biak. Gigi dapat menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri penyebab karies gigi. Area gigi seperti fit Pit dan
fissure yang dalam, tepi restorasi, gigi yang berjejal, permukaan gigi yang
Kepadatan email, semakin banyak email mengandung mineral maka kristal email
akan semakin padat dan email akan semakin resisten. Karies lebih mudah
Bakteri S. mutans akan menghasilkan asam laktat yang menyebabkan rongga mulut
menjadi asam, serta mampu hidup dan melanjutkan proses metabolisme pada
6
gigi.4,7
3. Substrat (Diet)
Sukrosa merupakan salah satu bentuk gula yang dimanfaatkan oleh bakteri
meningkatkan proses perlekatan bakteri S. mutans pada gigi dan menghambat sifat
difusi plak. substrat yang disediakan oleh karbohidrat inilah yang memudahkan
4. Waktu
demineralisasi dan remineralisasi yang silih berganti. Oleh karena itu apabila ada
saliva di dalam lingkungan gigi, maka kerusakan tidak dapat terjadi secara cepat
Proses karies dimulai dari adanya penumpukan sisa makanan pada rongga
mulut, membuat koloni bakteri menciptakan kelompok biofilm yang banyak dan
padat menjadi suatu plak yang melekat erat pada permukaan gigi dan gingiva.5
dipertahankan oleh plak pada permukaan email sampai nantinya saliva akan
mulut akan makin parah apabila terus mengonsumsi makanan maupun minuman
yang mengandung gula tanpa dibantu dengan pembersihan yang adekuat pada gigi,
waktu saliva untuk menormalkan pH juga akan semakin lama dan setelah
7
a. Usia
Orang muda dan orang tua diketahui lebih banyak terkena karies. Periode gigi
campuran, gigi molar 1 merupakan gigi yang paling sering terkena karies. Anak
usia 6-12 tahun masih kurang mengetahui dan mengerti bagaimana cara memelihara
kebersihan gigi dan mulut. Anak-anak usia sekolah perlu mendapat perhatian
khusus dikarenakan pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang.7
b. Kesehatan Sistemik
pada gigi karies, misalnya, pada pasien dengan gangguan keterampilan motorik dan
antidepresan, diuretik.7
c. Faktor Lainnya
karies antara lain jenis kelamin, riwayat keluarga dan pekerjaan. Berdasarkan
penelitian, wanita lebih banyak terkena karies dibandingkan pria (karena erupsi dini
gigi).7
8
a. Kelas 1: Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada premolar dan
molar.
permukaan halus/lesi mesial dan atau distal biasanya berada di bawah titik
d. Kelas 4: Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut insisal.
dari pada lidah. Selain mengenai email, juga dapat mengenai sementum.
f. Kelas 6: Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge incisal incisive.
METODE SURVEI
Sampel dalam survei ini adalah siswa/siswi kelas III dan V di SD Bhatangkari
I Palembang.
9
10
Laporan ini menggunkan data sekunder yakni berupa data yang berasal dari
Analisis data pada survei ini dilakukan dengan satu tahap, yakni dengan
merupakan angka absolut dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel.
Analisis ini mendeskripsikan subjek penelitian dalam beberapa variabel yang akan
diamati.10
11
Data yang digunakan pada survei ini adalah data sekunder karena
Palembang.
Data penelitian
Analisis Data
Hasil Penelitian
BAB 4
Hasil dari survei mengenai gambaran banyaknya karies siswa dan siswi di SD
kelas III dan V yang mengikuti screening gigi tidak dipilih secara acak, tetapi
diikutsertakan semuanya berdasarkan jumlah siswa yang hadir saat hari screening
Tabel 2. Data Jumlah Siswa/siswi kelas III dan kelas V SD Bhayangkari I Palembang.
Kelas Perempuan Laki-Laki Karies Baik
Kelas III 11 12 18 5
Kelas V 12 8 10 10
Total 22 20 28 15
yaitu sebanyak 42 siswa. Total keselurahan siswa yang melakukan screening adalah
kelas III yaitu sebanyak 18 siswa dan pada kelas V yang mengalami karies lebih
sedikit yaitu sebanyak 10 siswa. Tabel diatas menyatakan bahwa siswa/siswi yang
memiliki karies lebih banyak daripada siswa/siswi yang mempunayi gigi yang baik.
12
13
4.2 Pembahasan
kejadian dari data siswa yang memiliki gigi dengan karies melebihi setengah dari
jumlah total keseluruhan siswa yang mengikuti screening gigi. Hal ini
belum dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Salah satu faktor yang
memengaruhi adalah kurangnya peran orang tua dalam memberikan contoh untuk
menjaga kesehatan gigi anak sejak dini dan rendahnya kesadaran/perhatian orang
tua untuk memeriksakan gigi anaknya ke dokter gigi. Manbait MR, dkk (2019)
menyatakan bahwa orang tua sangat dibutuhkan anak dalam memberikan contoh
serta menanamkan perilaku yang baik, tepat dan benar dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut.11 Peranan orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk melatih memelihara kesehatan gigi sejak dini sangat penting, sehingga
dimasa mendatang gigi anak masih dalam kondisi yang sehat.11 Kebiasaan yang
berulang, seperti menyikat gigi rutin dua kali sehari yang diajarkan sedari kecil akan
dilakukan anak terus-menerus hingga dia dewasa, sehingga anak menjadi lebih
bahwa membiasakan anak untuk menyikat gigi adalah salah satu cara yang efektif
Sesuai tabel 2 diatas didapatkan bahwa paling banyak siswa yang mengalami
karies adalah murid dari kelas III dengan jumlah 18 orang. Hal ini dapat disebabkan
karena faktor umur sehingga masih belum terlalu peduli akan pentingnya menjaga
gigi. Notaatmojo, menyatakan hal ini mungkin disebabkan karena pada anak-anak
14
usia sekolah dasar kurang memahami perlunya menjaga kesehatan rongga mulut,
dimana pola makan murid sekolah dasar yang lebih menyukai makanan yang
manis- manis (permen, coklat, dan lain-lain) serta kuragnya kesadaran orang tua
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang kurang. Selain itu
frekuensi dan waktu menyikat gigi yang salah. Waktu yang paling tepat adalah 2
kali sehari yaitu setelah makan dan malam sebelum tidur.1,11 Islamiati N, dkk (2022)
menyatakan bahwa masih banyak anak yang kurang peduli terhadap kesehatan
giginya, sehingga praktik kebersihan gigi tidak dilakukan secara benar.14 Beberapa
ekonomi rendah dapat menjadi faktor penyebab banyaknya kasus karies pada
anak.15 Hal ini dapat disebabkan karena orang dengan kemampuan ekonomi rendah
Faktor lain yang mendukung yaitu peran tim kesehatan medis. Kegiatan
pemeriksaan dan sosialiasi mengenai pemeliharaan gigi dan mulut yang giat
dilakukan oleh layanan kesehatan dapat menjadi upaya pencegahan penyakit gigi,
merupakan agenda tahunan tim medis gigi Puskesmas Pembina Palembang menjadi
salah satu langkah promotif dan preventif menguntungkan bagi sekolah binaan agar
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18
LAMPIRAN