PKG Kel 5
PKG Kel 5
PKG Kel 5
●
01 a. Teori Kognitif-Afektif
Teori psikologi kepribadian ini dikembangkan oleh dua ahli psikologi, Yuichi
Shoda dan Walter Mischel, pada 1990-an. Dalam Teori Kognitif-Afektif, seseorang
yang memiliki tendensi tertentu belum pasti akan melakukan hal yang sama di
setiap situasi atau interaksi sosial. Beberapa penemu teori kepribadian juga
mempertimbangkan faktor situasional dalam pembentukan kepribadian seseorang.
5. Materi pembelajaran yang dikategorikan menjadi bentuk yang lebih kecil dan
dipisahkan akan menghilangkan esensi pengetahuan.
6. Belajar merupakan aktivitas privat yang meliputi mengumpulkan data,
menghafal, memahami data dan faktor mental lainnya.
10. Variasi latar belakang siswa harus dipahami karena akan sangat
menentukan dalam langkah selanjutnya.
COnToh KAsuS
Ketika kita mengalami masalah dalam laptop dan handphone saat
mengerjakan tugas yang telah kehabisan baterai dan pada waktu
yang bersamaan terjadi pemadaman listrik, oleh karena itu kita tidak
bisa menggunakan dan mengeces baterai tersebut. Sehingga kita
berfikir untuk mencari cara atau alternatif lain yang dapat
memevahkan masalah tersebut. Caranya yaitu kita bisa pergi ke
rumah saudara yang tidak terjadi pemadaman listrik. Dari pada
menunggu terlalu lama untuk listrik dapat menyala sebaiknya kita
bergegas menyelesaikan tugas dengan menetap sebentar di rumah
saudara.
Kekurangan Kelebihan
b) Teori ini tidak menyeluruh untuk c) Dapat membantu guru untuk mengenal
semua tingkat pendidikan siswasecara individu sehingga dapat
mengembangkan kemampuan siswa
c) Teori ini sulit dipraktekkan
khususnya ditingkat lanjut d) Dapat mempelajari materi pembelajaran
yang rumit untuk memecahkan dan untuk
d) Beberapa dari teori ini sulit menciptakan kreasi atau ide baru
dipahami dan pemahamannya masih
belum tuntas
HubUNgaN AnTarA TeOri KEpRibADiAn KogNItiF
Dan ANalISis FAkTor
Teori Kepribadian Kognitif merupakan pendekatan yang
menekankan pentingnya proses kognitif (seperti persepsi, pemikiran,
dan interpretasi) dalam membentuk kepribadian seseorang. Teori ini
berfokus pada bagaimana individu mengolah informasi dari
lingkungan dan memberikan makna pada pengalaman mereka.
3. Faktor kematangan.
4. Faktor orgaan (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah
mencapai kesanggupann menjalankan fungsinya masing – masing.
Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).
5. Faktor pembentukan. Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri
seseorang yang memempengaruhi perkembangan intelgensi.
Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja (sekolah
formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga
manusia berbuat intelegen karena untuk mempertahankan hidup ataupun
dalam bentuk penyesuaian diri.
1. Validatas Konstruk
Analisis faktor digunakan untuk
memvalidasi konstruk dari alat ukur
kepribadian kognitif.
2. Identifikasi Dimensi
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi atau faktor kunci
yang mendasari ciri kepribadian kognitif. Peneliti mungkin memiliki pemahaman
umum tentang proses kognitif yang ingin mereka nilai tetapi mungkin tidak
mengetahui jumlah atau sifat yang tepat dari faktor yang mendasari.
3. Pengembangan Skala
21 Peneliti sering memulai dengan kumpulan item yang besar dan menggunakan
analisis faktor untuk menyempurnakan skala tersebut. Item yang tidak memuat dengan
kuat pada faktor apa pun atau memuat pada beberapa faktor mungkin dieliminasi,
sehingga menghasilkan alat ukur yang lebih reliabel dan valid.
4. Analisis Komparatif
QnA