PKG Kel 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

TeOri KEpRibADiAn

koGnITif DAn aNAliSIs


faKtOR
Naeni Siti Nurpalah
Nailah Salma Kafria
Najwa Hayatul Ukhrowi
Neng Oktaviani Sri Malikah
Noor Ghiesna Irfany Ramadhanty
DefINisI TeOri KEpRibADiAn KogNItiF
Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan
berawal dari pandangan psikologi Gestalt. Mereka berpendapat
bahwa dalam memersepsi lingkungannya, manusia tidak sekadar
mengandalkan diri pada apa yang diterima dari pengindraannya,
tetapi masukan dari pengindraan itu, diatur untuk saling
dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan
selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku.


01 a. Teori Kognitif-Afektif

Teori psikologi kepribadian ini dikembangkan oleh dua ahli psikologi, Yuichi
Shoda dan Walter Mischel, pada 1990-an. Dalam Teori Kognitif-Afektif, seseorang
yang memiliki tendensi tertentu belum pasti akan melakukan hal yang sama di
setiap situasi atau interaksi sosial. Beberapa penemu teori kepribadian juga
mempertimbangkan faktor situasional dalam pembentukan kepribadian seseorang.

02 b. Teori Kognitif Sosial


Teori psikologi kepribadian ini menekankan soal
pentingnya pembelajaran observasi, efisiensi diri, proses
kognitif, dan pengaruh situasional. Tokoh utama yang
mengusulkan Teori Kognitif Sosial adalah Albert Bandura.
SejARah PErKemBAnGan TEorI
KepRIbaDIan KOgNitIF
Dari sejarahnya, dikatakan bahwa perkembangan
psikologi kognitif berawal dari berpindahnya Kurt Lewin ke
Amerika Serikat karena kejaran Nazi Jerman menjelang
perang dunia II. Pada saat inilah terjadi banyak dialog antara
teori gestalt dan behaviorisme ala Amerika yang kemudian
menghasilkan sintesis pengetahuan berupa psikologi
kognitif.
KonSEp aNAliSIs FakTOr DalAM teORi
KepRIbaDIan KOgNitIF
Teori belajar kognitif yakni lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajar. Teori ini berpadangan bawah “belajar
merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan
berfikir, perhatian, presepsi, pemecahan masalah dan keadaan”. Teori
belajar kognitif mengatakan bahwa belajar dengan memusatkan
aktivitas berpikir yang rumit (detail) dan sistem yang ada bisa
mengubah cara pandang tentang kehidupan.
PriNsIP umUM
1. Aktivitas belajar merupakan perubahan pada sistem mental individu (perilaku)

2. Belajar merupakan aktivitas untuk menguasai materi dari catatan.

3. Langkah-langkah (proses) dalam belajar lebih esensial daripada hasil.

4. Sudut pandang (persepsi) adalah perangkat yang paling berperan dalam


tindakan seseorang.

5. Materi pembelajaran yang dikategorikan menjadi bentuk yang lebih kecil dan
dipisahkan akan menghilangkan esensi pengetahuan.
6. Belajar merupakan aktivitas privat yang meliputi mengumpulkan data,
menghafal, memahami data dan faktor mental lainnya.

7. Kegiatan belajar adalah rangkaian berpikir dengan kompleks.

8. Dalam rangkaian belajar sebaiknya tersusun berdasarkan dari urutan


yang paling simpel hingga paling rumit (kompleks)

9. Hal paling esensial dalam pembelajaran adalah pada keaktifan siswa.

10. Variasi latar belakang siswa harus dipahami karena akan sangat
menentukan dalam langkah selanjutnya.
COnToh KAsuS
Ketika kita mengalami masalah dalam laptop dan handphone saat
mengerjakan tugas yang telah kehabisan baterai dan pada waktu
yang bersamaan terjadi pemadaman listrik, oleh karena itu kita tidak
bisa menggunakan dan mengeces baterai tersebut. Sehingga kita
berfikir untuk mencari cara atau alternatif lain yang dapat
memevahkan masalah tersebut. Caranya yaitu kita bisa pergi ke
rumah saudara yang tidak terjadi pemadaman listrik. Dari pada
menunggu terlalu lama untuk listrik dapat menyala sebaiknya kita
bergegas menyelesaikan tugas dengan menetap sebentar di rumah
saudara.
Kekurangan Kelebihan

a) Teori ini dianggap dekat dengan a) Dapat meningkatkan motivasi


psikologi belajar daripada teori belajar,
sehingga dalam proses belajar menjadi b) Dapat meningkatkan kemampuan siswa
tidak mudah untuk memecahkan masalah

b) Teori ini tidak menyeluruh untuk c) Dapat membantu guru untuk mengenal
semua tingkat pendidikan siswasecara individu sehingga dapat
mengembangkan kemampuan siswa
c) Teori ini sulit dipraktekkan
khususnya ditingkat lanjut d) Dapat mempelajari materi pembelajaran
yang rumit untuk memecahkan dan untuk
d) Beberapa dari teori ini sulit menciptakan kreasi atau ide baru
dipahami dan pemahamannya masih
belum tuntas
HubUNgaN AnTarA TeOri KEpRibADiAn KogNItiF
Dan ANalISis FAkTor
Teori Kepribadian Kognitif merupakan pendekatan yang
menekankan pentingnya proses kognitif (seperti persepsi, pemikiran,
dan interpretasi) dalam membentuk kepribadian seseorang. Teori ini
berfokus pada bagaimana individu mengolah informasi dari
lingkungan dan memberikan makna pada pengalaman mereka.

Analisis faktor, di sisi lain, adalah metode statistik yang digunakan


untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan variabel-variabel yang
saling terkait dalam suatu studi. Dalam konteks kepribadian kognitif,
analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
kognitif yang mendasari kepribadian seseorang.
Dalam kesimpulannya, analisis faktor
dapat digunakan untuk mendukung dan
memperkuat teori kepribadian kognitif
dengan mengidentifikasi faktor-faktor
kognitif yang mendasari kepribadian.

Melalui analisis faktor, kita dapat


memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana proses
kognitif individu berperan dalam membentuk
kepribadian mereka.
FakTOr-FakTOr YanG
MemPEnGarUHi kEPriBAdiAN
KogNItiF
Perkembangan kognitif anak melibatkan proses belajar
yang progresif seperti perhatian, memori/ingatan, dan
logika berpikir.

Perkembangan keterampilan tersebut penting agar anak


bisa memproses informasi, belajar mengevaluasi,
menganalisis, mengingat,

Membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat.


Jadi kemampuan berpikir dan belajar anak dapat
ditingkatkan dengan praktik dan latihan yang tepat.
Ada 7 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak, antara lain
:

1. Faktor hereditas/keturunan. Seorang ahli filsafat schopenhauer,


berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi – potensi
tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dan linzhey dan
spuhier berpendapat bahwa intelegensi 75 – 80 % merupakan warisan atau
faktor keturunan.

2. Faktor lingkungan. Locke berpendapat bahwa manusia dilahirkan


dalam keadaan suci sepeerti kertas putih yang masih bersih belum ada
tulisan atau noda sedikitpun. Berdasarkan pendapat locke, taraf
intelegensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang
diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

3. Faktor kematangan.

4. Faktor orgaan (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah
mencapai kesanggupann menjalankan fungsinya masing – masing.
Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).
5. Faktor pembentukan. Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri
seseorang yang memempengaruhi perkembangan intelgensi.
Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja (sekolah
formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga
manusia berbuat intelegen karena untuk mempertahankan hidup ataupun
dalam bentuk penyesuaian diri.

6. Faktor minat dan bakat. Adapaun bakat diartikansebagai kemampuan


bawaan sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar
dapat terwujud. Bakat seseorang
akan memempengaruhi tingkat kecerdasannya. Artinya seseorang yang
memiliki bakat tertentu, maka akan semakin mudah dan cepat
mempelajarinya.

7. Faktor kebebasan. Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk


berfikir divergen (menyebar) yang berarti bahwa manusia dapat
memilih metode – metode tertentu dalam memecahkan masalah –
masalah, juga bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.
AnaLIsiS fAKtoR dALam PEnGukURan KEpRibADiAn KogNItiF
Analisis faktor merupakan teknik statistik yang berguna dalam pengukuran dan penilaian
konstruk kepribadian kognitif. Teknik ini membantu peneliti mengidentifikasi faktor atau dimensi
yang mendasari hubungan antara sejumlah variabel yang terkait dengan ciri kepribadian kognitif.
BIsa dilakukan dengan beberapa cara ;

1. Validatas Konstruk
Analisis faktor digunakan untuk
memvalidasi konstruk dari alat ukur
kepribadian kognitif.
2. Identifikasi Dimensi
Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi atau faktor kunci
yang mendasari ciri kepribadian kognitif. Peneliti mungkin memiliki pemahaman
umum tentang proses kognitif yang ingin mereka nilai tetapi mungkin tidak
mengetahui jumlah atau sifat yang tepat dari faktor yang mendasari.
3. Pengembangan Skala
21 Peneliti sering memulai dengan kumpulan item yang besar dan menggunakan
analisis faktor untuk menyempurnakan skala tersebut. Item yang tidak memuat dengan
kuat pada faktor apa pun atau memuat pada beberapa faktor mungkin dieliminasi,
sehingga menghasilkan alat ukur yang lebih reliabel dan valid.

4. Analisis Komparatif

Analisis faktor dapat digunakan untuk membandingkan struktur kepribadian


kognitif antara populasi, budaya, atau konteks yang berbeda. Dengan melakukan
analisis faktor konfirmatori, peneliti dapat memeriksa apakah faktor-faktor yang
mendasari dan struktur faktor yang sama berlaku pada kelompok yang beragam.
KesIMpuLAn
Analisis faktor membantu dalam pengembangan
skala dengan mengidentifikasi item-item yang
paling relevan yang mewakili setiap faktor
kepribadian kognitif. Analisis faktor merupakan
alat yang kuat dalam pengukuran kepribadian
kognitif karena membantu mengungkap
dimensi-dimensi laten dan struktur yang
mendasari proses kognitif.
ThaNkYOu

QnA

May 16th 2023

Anda mungkin juga menyukai