Sap Sadari
Sap Sadari
Sap Sadari
NAMA MAHASISWA :
NIM :
RUANG :
TANGGAL PRAKTIK :
PEMBIMBING :
BERKAS YANG
:
DIKUMPULKAN
HARI TANGGAL
:
PENYERAHAN
PENERIMA :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SADARI
Disusun Oleh :
SAP dalam rangka praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan Kolaborasi Kehamilan telah diperiksa
dan disetujui oleh pembimbing Klinik dan pembimbing Akademik Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI SADARI
Waktu : 30 menit
Penyuluh :
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) tahun 2013 menjelaskan bahwa insidens kanker
meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus pada tahun 2012,
sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang pada tahun 2008 menjadi 8,2 juta
pada tahun 2012. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi tumor atau kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar
330.000 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan
kanker leher rahim.
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency For Research on Cancer (IARC)
tahun 2012, insidens kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan, kanker leher rahim
17 per 100.000 perempuan. Jawa Barat merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak di Indonesia yaitu 40.737.594 orang, dimana penduduk wanita sebanyak 49,5%
terdapat angka kejadian tumor/kanker 0,5% estimasi kejadian 26/100.000 wanita atau sekitar
5200 kasus [3]. Kejadian kanker payudara juga dipengaruhi karena adanya peningkatan
angka harapan hidup, gaya hidup yang merugikan kesehatan dan kondisi lingkungan.
Berdasarkan Data Riskesdas 2007, di Kabupaten Kuningan insiden kanker payudara terjadi
0,5% dari jumlah penduduk 1.035.260 orang.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkandari
pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukansetiap 1 bulan
sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara
(Kiman & Reza, 2020). Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk
mengenalikanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker
tersebutmempunyai kesempatan untuk menyebar (Andinata, n.d.).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, ibu diharapakan dapat mengetahui dan
memahami mengenai Kesehatan Reproduksi SADARI
2. Tujuan Khusus
Setalah dilakukan penyuluhan peserta dapat mengetahui tentang
C. Materi Penyuluhan
Materi terlampir
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya.
Bentuk evaluasi
Pertanyaan lisan kepada klien :
1. Jelaskan apa itu SADARI
2. Jelaskan bagaimana cara untuk pemeriksaan SADARI
Lampiran Materi
A. Pengertian
Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke dokter untuk berkonsultasi :
2. Langkah 2: Sekarang, angkat tangan anda dan amati jika ada perubahan- perubahan
yang telah disebut pada langkah pertama.
3. Langkah 3: Saat anda bercermin, anda cermati apakah ada cairan yang keluar dari
kedua putting (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur
darah).
Pijat seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri kanan, daritulang pundak
sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara.Buatlah pola
memutar untuk memastikan anda sudah memijat seluruh ayudara anda. Mulai dari
putting, buat gerakan memutar semakin lamasemakin besar sampai anda mencapai
bagian tepi payudara.
Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gerakan ini bagi sebagian besar
wanita diangap lebih efektif. Pastikan anda merakan seluruh jaringan payudaradari
depan (puting) sampai bagian belakang. Gunakan pijatan ringanuntuk kulit dan
jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagiantengah payudara, dan pijatan
kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat andamencapai jaringan bagian dalam, anda
harus dapat merasakan tulang iga anda.
5. Langkah 5: Terakhir, rasakan payudara anda saat anda berdiri atau duduk.Atau saat
anda mandi karena bagi sebagian wanita, mereka merasa lebihmudah memijat saat
kulit payudara dalam keadaan basah dan licin. Lakukandengan gerakan yang sama
seperti dijelaskan dalam langkah 4.
(Aeni & Yuhandini, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, N., & Yuhandini, D. S. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Dan
Metode Demonstrasi Terhadap Pengetahuan SADARI. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 6(2), 162. https://doi.org/10.33366/cr.v6i2.929
Andinata, B. (n.d.). KANKER PAYUDARA Payudara dan Kanker Payudara.
Andita, U. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sadari Dengan Media Slide Dan Benda
Tiruan Terhadap Perubahan Pengetahuan Wus. Jurnal PROMKES, 4(2), 177.
https://doi.org/10.20473/jpk.v4.i2.2016.177-187
Kiman, A., & Reza, T. (2020). Modul obstetri ginekologi.
Samsudin, C. M. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
01.07/MENKES/320/2022 Tentang Standar Profesi Bidan. Konstruksi Pemberitaan Stigma
Anti-China Pada Kasus Covid-19 Di Kompas.Com, 68(1), 1–12.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ndteint.2014.07.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.ndteint.2017.12.003%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.matdes.2017.02.024