Coc Yayun 9.3.21 (1-2)
Coc Yayun 9.3.21 (1-2)
Coc Yayun 9.3.21 (1-2)
OLEH :
YAYUN FATIMAH
P0.7224422140
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Balikpapan, 2023
MENYETUJUI
NIM : P0.7224320029
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
( Yayun Fatimah )
NIM. P07224422140
Mengetahui,
3
1
NIM : P0.7224320029
Agama : Islam
Alamat instansi
: UPT PUSKESMAS WARU
Alamat
:Jalan Propinsi KM.19 RT. 10 Kelurahan Petung
Kecamatan Penajam Kode Pos 76144 Kalimantan
Timur
Puji syukur Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya akhirnya penulis
Laporan praktik klinik ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
Akademik 2022-2023.
Kalimantan Timur.
4. Ratna Wati, S. ST., selaku pembimbing institusi dan Eti Nurainah, S. Tr Keb,
6. Orang tua, kakak serta keluarga tercinta yang telah membantu dengan doa dan
7. “Ny S” selaku pasien Laporan Praktik Klinik COC dan keluarga yang telah
terima kasih untuk kerja samanya dan untuk semua bantuan yang diberikan.
banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis
baik pengalaman, pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang sangat
diharapkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga Laporan Praktik Klinik COC ini bermanfaat bagi penulis
Waru, 2023
Yayun Fatimah
4
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN
KASUS
BAB V. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................179
B. Saran ....................................................................................................181
LAMPIRAN ....................................................................................................x
7
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Diagnosa Nomenklatur Kebidanan ....................................... 13
Tabel 2.2. Daftar Taksiran Berat Badan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan . 18
Tabel 2.3 Daftar Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Umur Kehamilan ............ 20
Tabel 2.5 Daftar Tafsiran Berat Janin Berdasarkan Usia Kehamilan .............. 21
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR SINGKATAN
ACOG : American College of Obstetricians and Gynecologist
AP : Anterior Posterior
BB : Berat Badan
CM : Compos mentis
Cm : Centimeter
CD : Conjugata Diagonal
CMV : Cytomegalovirus
11
CV : Conjugata Vera
DI : Distansia Interspinarum
Dr : Dokter
Fe : Ferrosus
FH : Fundal Heightcm
GI : Gastrointestinal
gr : Gram
HB : Hemoglobin
IM : Intra Muscular
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
12
IV : Intra Vena
Kes : Kesadaran
Ket : Keterangan
Kg : Kilogram
KH : Kelahiran Hidup
KU : Keadaan Umum
LK : Lingkar Kepala
Lk : Laki – laki
m : meter
Mg : miligram
N : Nadi
Ny. : Nyonya
KB : Keluarga Berencana
PB : Panjang Badan
PP : Post Partum
RI : Republik Indonesia
RH : Rhesus
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
S : Suhu
SC : Sectio Caesarea
14
SD : Sekolah Dasar
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberkulosis
TD : Tekanan Darah
Tn : Tuan
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toxoid
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultrasonografi
DAFTAR LAMPIRAN
Partograf
Lembar Konsultasi
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Menurut survei penduduk antar sensus (SUPAS) tahun 2015 angka
kematian ibu di indonesia adalah 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu di provinsi kaltim mengalami penurunan pada
tahun 2013 sebesar 113 kasus kematian,turun pada tahun 2014 menjadi 104
kasus dan pada 2015 menjadi 100 kasus kematian ibu (Profil kesehatan Dinas
kesehatan Provinsi kalimantan timur,2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
20
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan yang telah dilakukan selama masa kehamilan, persalinan,
bayi baru lahir, nifas, neonatus, sampai pemilihan alat kontrasepsi dapat
dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu kebidanan serta asuhan
secara komprehensif selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Balikpapan, dapat menjadi
bahan pembelajaran dalam perkuliahan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan / Bidan, dapat memberikan asuhan sesuai
asuhan kebidanan.
3. Bagi klien, klien mendapatkan pelayanan sesuai standar pelayanan
kebidanan.
21
F. Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktik
E. Ruang Lingkup
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan
1. Managemen Varney
22
2. Konsep SOAP
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
1. Konsep Dasar ANC
2. Konsep Dasar INC
3. Konsep Dasar BBL
4. Konsep Dasar Nifas
5. Konsep Dasar KB
BAB III SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA
PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus yang berkesinambungan dengan
COC
B. Etika Penelitian
C. Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif
BAB V PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
B. Asuhan Kebidanan Pada Intranatal Care
C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lair
D. Asuhan Kebidanan Pada Post Natal Care
E. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
F. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
23
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan Berkelanjutan/ COC (Contuinity of Care)
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir,
neonatus sampai pelayanan kontrasepsi (Varney, 2007).
Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui
hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir, neonatus dan pelayanan kontrasepsi serta melatih dalam
melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah
yang mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan
dan tindakan sesuai dengan kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi
terhadap tindakan yang telah dilakukan (Varney, 2007).
tindakan yang bersifat coba-coba yang akan berdampak kurang baik untuk
klien (Varney, 2007).
S
u
m
b
e
r
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkankelahiran dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap
berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes, 2013).
3. Kunjungan Antenatal :
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Ibu hamil mendapatkan
pelayanan ANC minimal 4 kali selama kehamilan, yang terbagi dalam
(Manuaba, 2010):
a. Trimester I : minimal 1 kali (sebelum usia kehamilan 14
minggu)
b. Trimester II : minimal 1 kali (usia kehamilan antara14-28
minggu)
c. Trimester III : minimal 2 kali (UK 28-36 minggu dan sesudah usia
kehamilan 36 minggu)
4. Pelayanan kesehatan ibu hamil yang harus diberikan (Kemenkes RI, 2016) :
Standar Pelayanan ANC memiliki beberapa komponen dalam proses
pelaksanaannya, yaitu dengan 14 T (Darmawan, 2013): a. Ukur berat
badan dan tinggi badan (T1).
Menurut Depkes RI (2009), sebagai pengawasan akan kecukupan
gizi dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut.
Kenaikan berat badan wanita hamil antara 6,5 kg sampai 16 kg.
Nilai berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan
dikurangi, terlebih sayurmayur dan buah-buahan.
Adapun cara untuk menentukan status gizi dengan mengihitung
IMT (Indeks Masa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu
sebelum hamil sebagai berikut:
Rumus IMT: Berat badan (kg)
35
20 cm
23 cm 20 minggu
26 cm 24 minggu
30 cm 28 minggu
33 cm 32 minggu
36 minggu
f. Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada ibu hamil harus dilakukan
pada kunjungan pertama dan minggu ke 28 bila kadar Hb < 11 gr%
ibu hamil dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg Fe
dan 0,5 mg Asam Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
g. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Resesrch Lab) (T7).
39
1. Uterus
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena
kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan
sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
Itmus uteri menjadi bagian korpus dan berkembang menjadi segmen
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan
lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.
Menurut Wilkinson Robisson (2013) dari 25 populasi diambil
sampel 10 ibu hamil dengan mengamati gerakan pernafasan janin dalam
jangka waktu 100 menit menggunakan tocograf eksternal. Selama selang
waktu 100 menit, ditemukan 82 kontraksi Braxton Hicks pada awal
pengkajian. Perubahan yang signifikan terjadi pada tingkat pernafasan
janin yang terjadi sebelum puncak kontraksi. Saat puncak kontraksi,
terjadi penurunan aktivitas uterus.
2. Sirkulasi Darah dan Sistem Respirasi
Volume darah meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32
minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering
mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak
kearah diafragma.
3. Traktus digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena
terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada
rectum, bisa terjadi.
4. Traktus urinarius
41
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan
kembali mengeluh sering kencing.
5. Sistem muskulus skeletal
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak
untuk mengkompensasi perubahan bahu lebih tertarik kebelakang, lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur sehingga mengakibatnya
nyeri punggung.
6. Kulit
Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea
lebih aktif. Berat badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg.
7. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme
basal sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga,
penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan,
dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar
0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori
didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk
ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram untuk
pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi
800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
8. Kardiovaskuler
Volume darah total ibu hamil meningkat 30-50%, yaitu kombinasi
antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil.
Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan
kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu
relative stabil.
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan
tekanan vena. Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar
42
dan berat dapat menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah
jantung menurun. Terdapat penurunan tekanan darah normal pada ibu
hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan
tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan
juga terjadi peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan
penyebaran panas yang dihasilkan dari metabolisme.
3. Tujuan
Sistem skor memudahkan pengedukasian mengenai berat ringannya
faktor risiko kepada ibu hamil, suami, maupun keluarga. Skor dengan
nilai 2, 4, dan 8 merupakan bobot risiko dari tiap faktor risiko.
Sedangkan jumlah skor setiap kontak merupakan perkiraan besar risiko
persalinan dengan perencanaan pencegahan. Kelompok risiko dibagi
menjadi 3 yaitu:
Pengkajian Kala I
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
(Wiknjosastro, 2010).
darah dari vagina ibu? apakah berupa bercak atau darah segar
2008).
(Varney, 2008).
f) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan His
KALA I :
Pemeriksaan dalam
(1) Pembukaan :
depan (ROA)
(5) Ketuban :
bercampur darah
2008).
(Wiknjosastro, 2008).
e. Intervensi Kala I
kontraksi uterus
b) Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu
53
kondisi janin dapat pula dilihat dari keadaan air ketuban, dan
dari semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir
2007).
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
f. Implementasi
g. Evaluasi
Pengkajian
Kala II a.
Pengkajian
1) Data Subyektif
2008).
2) Data Obyektif
2) Pemeriksaan Dalam :
e. Intervensi Kala II
(Holmes, 2011).
berkurang
2008).
2011).
2008).
(Varney, 2008).
kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri
selanjutnya.
(Varney, 2008).
Pengkajian Kala
III a. Pengkajian
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
62
b) Pemeriksaan fisik
c) Data bayi meliputi tanggal, jam bayi lahir, jenis kelamin dan
2008).
atau tidak ada janin kedua maka dapat bisa melakukan prosedur
perawatan tali pusat dan bayi pun bisa melakukan kontak kulit
c) Lahirkan plasenta
secara lengkap
(Varney, 2008),
f. Implementasi
g. Evaluasi
Pengkajian Kala
IV a.
Pengkajian
1) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
b) Pemeriksaan fisik
e. Intervensi
Kala IV
perdarahan
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
67
4) Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
dekontaminasi
keringkan
(Wiknjosastro, 2008).
7) Lengkapi partograf
(Varney, 2008).
f. Implementasi
g. Evaluasi
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
spontan pervaginam
IV 2 jam 2 jam
Jumlah (tanpa memasukan kala 10-12 jam 8-10 Am
(Varney,
70
2008)
T : 36,5-37,5oC,
cm (Kemenkes, 2014).
yang luas pada sambungan sutura, tidak ada massa atau tonjolan
simetris, tidak tampak labio palato skhizis dan labio skhizis dan
(Wong,2009).
segera setelah lahir, pada jari kaki tampak lengkap, tidak tampak
(Wong,2009).
74
Terdiri dari
Morro (+), yakni lengan dan kaki bergerak ketika dikejutkan oleh
graf(+), yakni ila jari menyentuh telapak tangan bayi maka jari
2008).
2007).
usia….jam/hari
e. Intervensi
telah diidentifikasi.
Intervensi Diagnosa :
(Wiknjosastro, 2008).
bayi).
(Prawirohardjo, 2010).
sehingga didapat pola tidur yang lebih baik. Selain itu dapat
intensif (Prawirohardjo,2010).
terdiri dari proporsi seimbang dan kuantitas cukup atas semua zat
(Aprillia, 2010).
f. Implementasi
78
g. Evaluasi
1) Data Subyektif
a) Keluhan Utama
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
80
2010 ).
selain itu bisa juga disebabkan karena istirahat dan tidur yang
dan denyut nadi, bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan
b) Pemeriksaan Fisik
82
2009).
85
e. Intervensi
Buang air besar harus ada 3-4 hari post partum. Bila belum dan
f. Implementasi
g. Evaluasi
87
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
Masa Kehamilan
(Sitiatava, 2012)
b) Pemeriksaan fisik head to toe terdiri dari pemeriksaan
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.
e. Intervensi
keadaan bayinya
optimal
imunisasi
karena evaporasi.
menyokong punggung
berlebihan
penghalang.
orang tua sehingga mereka tahu waktu yang tepat mencari bantuan
f. Implementasi
g. Evaluasi
• Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dan jika bayi
sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuknya.
• ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.
• Bayi yang lahir premature lebih tumbuh cepat jika diberi ASI
b) Manfaat ASI bagi Ibu :
d) Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu
jari ibu menekan payudara bagian atas areola
e) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek)
dengan cara menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh
sisi mulut bayi.
f) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi di
dekatkan ke payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan
ke dalam mulut bayi.
(a) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut
bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan
lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan
ASI yang terletak di bawah areola.
2. Ikterus Neonatorum
a. Pengertian
Ikterus neonatorum yaitu warna kuning pada kulit dan sklera bayi
baru lahir yang dihasilkan dari hiperbilirubinemia. (Jardine dan
Woodgate, 2012) Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi
yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis
akan mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7
mg/dl (Kosim, 2012).
b. Klasifikasi
a) Kadar bilirubin dalam serum tali pusat yang beraksi indirek adalah
1-3 mg/dl dan naik dengan kecepatan kurang dari 5 mg/dl/24 jam.
104
hari ke2 dan ke-4 dengan kadar bilirubin 5-6 mg/dl dan menurun
d) Kadar bilirubin serum bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl
bilirubin indirek tidak lebih dari 12 mg/dl pada usia hari ketiga.
Pada bayi prematur puncaknya lebih tinggi (15 mg/dl) dan terjadi
(Behrman, 2010)
Kondisi ini secara acak dibagi menjadi awitan cepat yang terjadi
pada usia 2-4 hari dan awitan lambat yang mulai terjadi pada usia
4-7 hari. Pada bayi baru lahir yang mendapat ASI, kadar bilirubin
secara perlahan pada usia 3-12 minggu. Bayi kurang bulan yang
105
bilirubin pada bayi yang mendapat susu formula dan bayi yang
Ada beberapa cara untuk menentukan derajat ikterus yang merupakan resiko
terjadinya kern-icterus, misalnya secara klinis ( rumus Kramer) dilakukan di
bawah sinar biasa (day light). Sebaiknya penilaian ikterus dilakukan secara
laboratories, apabila tidak memungkinkan, dapat dilakukan secara klinis. (Hasan
dan Alatas, 2007). tabel. 2.9 pembagian icterus neonatorum menurut metode
kramer
c. Penatalaksanaan dan Pengobatan
Dalam
Derajat ikterus Daerah ikterus
penanganan
ikterus, cara– I Daerah kepala dan leher
1) Early breast feeding, menyusui bayi dengan ASI. Bilirubin juga dapat
pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Untuk itu bayi
106
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
KB suntik 1 Bulan.
mahluk yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu tidak
110
(Prawirohardjo,2010).
2) Data Obyektif
vital terdiri dari tekanan darah jika didapatkan hasil > 180/110
mmHg, diastolik > 90 mmHg atau sistolik > 160 mmHg maka ibu
untuk tekanan darah tinggi selama < 180/110 mmHg ibu boleh
(Wiknjosastro, 2008).
111
ibu mengalami edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
tidak.
e. Intervensi
dilakukan
pelaksanaan tindakan
setiap tindakan.
pemberian KB.
kepada ibu mengenai efek samping KB, hal ini juga dapat
f. Implementasi
g. Evaluasi
BAB III
deskripsi lengkap dari suatu fenomena yang diamati secara objektif dan
rontgen dll) data kesehatan penduduk kota dan provinsi, buku KIA
kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal serta pemilihan alat
Studi kasus ini dilakukan di rumah Ny. S di Jl. Mata Air RT.07
Januari 2021.
dalam
Laporan Tugas Akhir ini adalah ibu hamil G3P22001 dengan usia
akseptor kontrasepsi.
120
a. Pengumpulan Data
1) Observasi
2009).
2) Wawancara
2009).
121
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi Dokumentasi
klien yang berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur
5) Analisis Data
dalam bentuk
SOAP
b. Instrumen Penelitian
Bagan 3.1
123
menolak untuk ikut studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri
bersedia ikut dalam studi kasus ini secara sadar tanpa paksaan dan
3. Justice
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
2) Flour albus
Ibu tidak pernah mengalami keputihan yang tidak normal
3) Tanda-tanda kehamilan
Ibu mengetahui kehamilannya dengan melakukan pp test
dan hasil positif, ibu merasakan gerakan janin pertama kali
saat usia 4 bulan. Pada saat ini gerakan janin yang
dirasakan ibu sangat aktif yaitu >10x per hari.
d. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan pada saat SD ibu disuntik bagian lengan
sebanyak 2x, sebelum menikah ibu juga melakukan suntik
catin saat hamil pertama ibu juga sudah suntik TT 2 kali maka
status suntik TT ibu adalah TT5
e. Kesehatan Klien
1) Riwayat penyakit yang pernah dialami
Nutrisi Makan teratur sehari 3x Pada trimester 1 ini Ibu makan 1-2
terdiri dari nasi, lauk dan kali/hari, dengan porsi 1 centong
nasi, 1 potong lauk pauk, sayur
sayur. ada tetapi jarang, air putih ± 8
Minum air putih sering gelas/ hari,dan. Tidak ada
minimal 8 gelas pantangan makanan dalam
sehari ,kadang-kadang pemenuhan nutrisi dan nafsu
minum teh makan berkurang.
Eliminasi BAK 5-6 x sehari, warna BAK 6-7x sehari, warna jernih
jernih kekuningan kekuningan
BAB 1 x sehari, BAB 1 x sehari, konsistensi
konsistensi lembek lembek kecoklatan
kecoklatan
Istirahat Tidur siang 2 jam sehari Ibu jarang tidur siang. Ibu tidur
Tidur malam 8 jam sehari pada malam hari 8-9 jam
Aktivitas Dirumah ibu Normal seperti sebelum hamil.
melakukan Dirumah ibu melakukan kegiatan
kegiatan rumah tangga, rumah tangga. Ibu kadang
seperti melakukan aktivitas diluar rumah
mencuci,memasak,mem belanja keperluan sehari-hari
bereskan rumah, ibu
tidak memiliki hewan
peliharaan Kadang Ibu
melakukan aktivitas
diluar rumah belanja
keperluan seharihari
Personal Mandi 2 kali sehari Mandi 2 kali/hari, mengganti baju
Hygiene 2 kali/hari, mengganti celana
dalam 2 kali/hari, jika ibu merasa
lembab pada daerah genetalianya
maka ibu segera mengganti celana
dalamnya
109
Kebiasaan Ibu tidak merokok tetapi Ibu tidak merokok tetapi suami
yang dapat suami ibu perokok, tidak ibu perokok, tidak minum
mempengaruh minum alkohol&tidak
alkohol, tidak minum obat-obatan
i kesehatan obat-obatan terlarang,
kadang minum jamu. terlarang & tidak minum jamu.
Dan ibu tidak memiliki
Dan ibu tidak memiliki binatang
binatang peliharaan
peliharaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran Umum
Kesadaran : Compos mentis
Ekspresi wajah : Tampak bahagia
Keadaan emosional : Normal
b. Antropometri
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sebelum hamil : 50 kg (21,25=normal)
Berat badan sekarang : 51 kg (kenaikan 1 kg)
Lila : 25 cm
h. Thorax
Bentuk : simetris
Retraksi : Tidak terlihat tarikan dinding dada
Lain-lain : tidak ada kelainan bentuk
i. Payudara
Simetris : simetris
pembesaran : tidak tampak benjolan abnormal
Pengeluaran : ASI Belum ada
Areola : Putting tampak kehitaman
Putting susu : Menonjol
Retraksi : tidak ada
j. Ketiak
Benjolan : Tidak ada massa atau benjolan
k. Abdomen :
Pembesaran : belum ada
Linea : tampak sedikit linea alba,
Striae : tidak ada Striae livida
Bekas operasi : Tidak ada bekas operasi
Asites : Tidak ada
l. Genetalia
Vulva : Normal
Vagina : Normal
Pengeluaran cairan :tidak ada
Oedema : tidak tampak
Varises : Tidak Tampak
Luka parut : Tidak tampak
Fistula : Tidak tampak
Anus (Hemoroid) : Tidak tampak
m. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
113
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak tampak oedema
CRT : Kembali < 2 detik
2) Ekstremitas bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak tampak
Varises : Tidak tampak
CRT : Kembali < 2 detik
PALPASI
a. Leher
Vena Jugularis : Tidak teraba pembesaran
Kel.tiroid : Tidak teraba pembesaran
Kel.Getah bening : Tidak teraba pembesaran
b. Payudara
Mamae : pengeluaran Asi Belum ada
Massa : Tidak teraba adanya massa abnormal
Konsistensi : lembut, kenyal
c. Abdomen
TFU : belum teraba
d. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Oedema : Tidak teraba oedema
Cavilari refill : cavilari refil kembali dalam waktu ≤ 2
2) Ekstremitas bawah detik
Frekuensi : 80 x / menit
e. Paru-Paru
Wheezing : tidak terdengar
Ronchi : tidak terdengar
f. Perut
Bising usus : normal 20x/ menit
PERKUSI
Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Refleks Bisep : Positif (+) ka/ki
Reflek Trisep : Positif (+) ka/ki
b. Ekstremitas Bawah
Refleks Babinski : Negatif (-) ka/ki
Reflek Patella : Positif (+) ka/ki
3. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan panggul luar: Tidak dilakukan
b. Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
c. Inspekulo : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11,8 gr/dl
Urine protein : - (6/9/2022)
GDS : 140 mg/dl
HBsAg : Negatif
HIV : Negatif
Sifilis : Negatif
Protein urine : Negatif
b. Pemeriksaan USG :-
c. Pemeriksaan Diagnostik lainya
Rapid Test : Non Reaktif
115
A:
O :
1) PemeriksaanUmum :
a) KeadaanUmum :Baik
c) Berat badan
f) Lila :26 cm
g) TTV :
(2) T : 36,7oC
(3) N : 80 x/m
(4) R : 20x/m
Tidur malam 8 jam sehari Ibu tidur pada malam hari 7-8
jam
Aktivitas Dirumah ibu melakukan Dirumah ibu melakukan
kegiatan rumah tangga, seperti kegiatan rumah tangga
mencuci,memasak,membereska menyapu,
n rumah, ibu tidak memiliki
hewan peliharaan Kadang Ibu membereskan rumah, mencuci
melakukan aktivitas diluar piring dan baju, memasak.
rumah belanja keperluan
Ibu kadang melakukan
seharihari
aktivitas diluar rumah
belanja keperluan sehari-hari
Personal Mandi 2 kali sehari Mandi 2 kali/hari, mengganti
Hygiene baju 2 kali/hari, mengganti
celana dalam 2 kali/hari/ jika
ibu merasa lembab pada
daerah genetalianya maka
ibu segera mengganti celana
dalamnya
Seksualitas seminggu 1-3 kali Seminggu 1-2 kali
Kebiasaan • Ibu tidak merokok tetapi • Merokok pasif
yang dapat suami ibu perokok, tidak • Tidak ada konsumsi obat/
mempenga minum alkohol&tidak obat-
jamu selain vitamin yang
ruhi obatan terlarang, kadang
kesehatan minum jamu. Dan ibu tidak diberikan bidan
memiliki binatang peliharaan
• Tidak ada binatang
peliharaan /kebiasaan
khusus selama hamil
4) PemeriksaanFisik
wajah Tidak oedem
Mata: kelopak Tidak oedem
konjuntiva
Tidak anemis
Leher: tonsil Tidak ada peradangan
Payudara Bentuk Simetris, puting susu menonjol,
terjadi hiperpigmentasi, tidak ada
benjolan, air susu sudah keluar dikedua
payudara.
166
e) Presentasi : Kepala
167
A:
1) Diagnosis : GIIIP2002 kehamilan 27 minggu 4 hari
4) Diagnosis potensial :
5) Tindakan segera :
P :
KALA I PERSALINAN
S :
jam (2.00) dan keluar lendir darah (7.00) , pengeluaran air-air (air
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
bekas operasi.
Abdomen
3. Pemeriksaan Khusus
intensitas sedang.
b. Pemeriksaan Dalam
P:
Jam Penatalaksanaan
2.00 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu ; TD : 110/80 mmhg, Nadi :
89x/detik, Pernafasan : 20x/detik, Suhu : 36,50C,
LI: Let Kepala, LII : Punggung kanan (PUKA), LIII:Let.Kepala, LIV:
Divergent, TFU : 27 cm, TBJ : 2945 gram, DJJ : 142x/detik His : 3 x 10’
dengan durasi 20 - 35“ intensitas sedang (30 menit)
darah balik besar (vena cava inferior) pembuluh darah yang bertanggung
jawab mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung
; Posisi ibu lebih sering miring kiri.
Ajarkan ibu melakukan teknik nafas dalam pada waktu His
Mengajarkan kepada ibu untuk melakukan teknik nafas dalam pada
waktu his
; Ibu mengerti dan bersedia menarik nafas panjang dari hidung dan
dibuang melalui mulut
Anjurkan ibu tetap mendapat asupan selama persalinan dan proses
kelahiran bayi ! Memberikan ibu minum air putih/ teh hangat ketika
kontraksi berkurang karena untuk menambah kekuatan ibu dalam
menghadapi proses persalinan
; Ibu telah minum air putih/ teh hangat.
Berikan support mental/ dukungan psikologis pada ibu untuk
menghadapi proses persalinan
Menyiapkan partus set dan APD serta kelengkapan pertolongan persalinan
; Partus set : bak instrumen , doek steril, klem 2 buah, gunting tali pusat, pengikat tali
pusat, spuit 3 cc, kassa steril , bengkok.
Heating Set :Nallpoeder, benang jahit, nald, pinset, kassa steril, gunting benang dan
benang.
APD :Celemek, masker, handscoon, topi , dan sepatu boots.
Dekontaminasi : Waslap 2, air DTT, dan air klorin.
Menyiapkan pakaian bayi dan pakaian ganti ibu ; Pakaian ibu (baju ganti, sarung,
pempers, korset) dan pakaian bayi ( lampin, baju bayi, popok, topi, sarung tangan dan
kaki)
; pakaian telah siap.
Dokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
Dilakukan pemeriksaan dalam
E; Pembukaan : 10 cm, Ketuban :pecah spontan jernih , Denominator
Ubun-ubun Kecil, Portio tidak teraba, Presentasi kepala, Hodge III
Melakukan observasi Kala 1 yaitu observasi his dan pemeriksaan DJJ
setiap 30 menit
174
KALA II PERSALINAN
S :
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
P:
Jam Penatalaksanaan
10.00 Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa pembukan telah lengkap dan
ibu boleh mengejan pada saat kontraksi
: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan dan menggunakan
APD
: Alat pertolongan telah lengkap, dan penolong menggunakan APD
Membimbing ibu untuk meneran dengan baik dan benar, jika
ada his
: Ibu meneran ketika kontraksi, dagu ditempelkan didada, mata melihat
kearah perut ibu
Menganjurkan ibu untuk minum-minuman yang manis saat his
berkurang
: Ibu minum teh manis dari gelas
Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman untuk meneran
kecuali posisi berbaring terlentang
: Ibu meneran dengan posisi kepala diganjal bantal
Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan
cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi duk steril.
Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk mencegah dorsofleksi dan membantu lahirnya
kepala
: Perineum telah dilindungi dengan satu tangan yang dilapisi duk steril
Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
: Tidak terdapat lilitan tali pusat pada leher bayi
.
BAYI BARU LAHIR
Langkah 1: Pengkajian
a. Data Subjektif: -
b. Data Objektif
1) Data Bayi
a) Tanggal : 19 Maret 2022
b) Jam : 10.30 wita
c) Jenis Kelamin : laki-laki
d) Ketuban : jernih
e) APGAR Skor : 9/10
f) BB/PB: :3400 gram/ 49 cm
g) LK :34 cm
177
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
tampak memanjang
Genitalia
P:
Jam Penatalaksanaan
10.32 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua
dalam uterus
: tidak ada janin kedua
Menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat bayi dan
menggunting tali pusat diantara klem dan umbilical cord
: Tali pusat telah dijepit dengan menggunakan klem.
Meletakkan Bayi diatas perut ibu untuk melakukan
IMD
: Bayi telah diletakkan diatas dada ibu untuk IMD
Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin dan
menyuntikkan Oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal
lateral .
: Ibu bersedia disuntik oksitosin dan suntikan telah diberikan.
Melakukan penegangan tali pusat dan dorongan dorsokranial, menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,
mengikuti poros jalan lahir.
: Tali pusat tampak memanjang dan ada semburan darah tiba-tiba
10.40 Melakukan penangkapan plasenta secara sirkuler jika plasenta sudah
terlihat didepan vulva.
: Plasenta telah terlepas
Melakukan masase pada fundus uteri secara sirkuler dengan tangan kiri
hingga uterus berkontraksi.
: Kontraksi uterus teraba keras
Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukan kedalam waskom yang tersedia.
: Kotiledon + 20, selaput ketuban pada plasenta lengkap, posisi tali
berada lateral pada plasenta, panjang tali pusat + 50 cm, tebal plasenta
181
KALA IV PERSALINAN
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
kosong
A:
P:
Jam Penatalaksanaan
1. Pengkajian
Pukul : 12.00Wita
a. Data Subjektif
1) Identitas Bayi
a) Nama : By. Ny S
b) Jenis kelamin : Laki-laki
c) Anak ke - : III (Tiga)
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal / jam persalinan : 19 Maret 2023/ 10.30 Wita
b) Jenis Persalinan : Spontan pervaginam
c) Komplikasi persalinan : tidak ada
d) Lama persalinan :
1) Kala I : 8 jam
2) Kala II : 30 menit
3) Kala III : 10 menit
4) Kala IV : 2 jam
e) Apgar Score
Apgar score 1 menit 5 menit
Denyut jantung 2 2
Pernapasan 2 2
Refleks 1 2
Tonus otot 2 2
Warna kulit 2 2
Jumlah 9 10
185
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Tanda-Tanda Vital
a) Pernapasan : 46 x/menit
b) Nadi : 122 x/ menit
c) Suhu : 36,8oC
c) Pemeriksaan Antropometri
a) Morro : Ada
b) Rooting : Ada
c) Sucking : Ada
d) Swallowing : Ada
e) Babinski : Ada
f) Grapsing : Ada
4) Pemeriksaan penunjang laboratorium :tidak dilakukan
P :
Jam Penatalaksanaan
Kunjungan I (2 hari)
S:
- Keluhan Utama
- Pola Fungsional
O:
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
Payudara
Abdomen
: Tampak simetris, tampak linea nigra,tidak tampak luka
bekas operasi. Kandung kemih kosong, tinggi fundus
uteri 1 jari dibawah pusat, konsistensi keras, kontraksi
teraba keras.
A:
P:
Waktu Penatalaksanaan
9.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam batas normal
Tekanan
darah110/80 mmHg ,suhu 36,7 oC, nadi 84 x/menit,pernapasan 20
x/menit
: Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
Memberikan informasi tentang nutrisi ibu nifas untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti sayuran, tinggi protein( ikan, telur, tahu,
tempe)untuk proses penyembuhan luka jahitan, ditambah dengan buah
dan susu jika ada dan tidak ada
makanan pantangan dan minum air putih minimal 8 gelas/
hari
: Ibu mengerti penjelasan tentang kebutuhan nutrisi paska
melahirkan dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
Memberikan penyuluhan Kesehatan tentang personal hygiene kepada
ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri dan bayinya dan perawatan
luka jahitan dengan senantiasa menghindari kelembaban daerah jahitan
dengan mengeringkan dengan kassa atau kain bersih setiap habis BAK/
BAB,
: Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya
Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan yang dialami ibu pada
192
S:
1. Identitas
Nama Bayi : By. Ny. S
Umur/Tanggal Lahir : 48 jam / 19 Maret 2023
Jenis Kelamin : Laki-Laki
O:
1. Pemeriksaan Umum :
194
berat badan 3400 gram, panjang badan 49cm, dan LILA 12 cm.
2. Pemeriksaan Fisik
Mata : simetris, tidak ada kelainan, tidak ada kotoran, secret/ pus.
: 40 x/menit).
telah turun. Bayi sudah buang air kecil dan buang air
besar.
Ekstremitas : Pergerakan leher tampak aktif, jari tangan dan jari kaki
bayi disentuh,
P:
No Jam Penatalaksanaan
1. 9.18 Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan pada
bayinya,keadaan bayi dalam batas normal,tidak ada kelainan.
: Ibu mengerti dengan keadaan bayinya
2. Menjaga kehangatan bayi dan memperhatikan tanda bahaya
pada bayi
: Bayi dibedong dengan menggunakan lampin dan bayi
dipakaikan topi, serta ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi
seperti warna kulit bayi yang membiru, infeksi pada tali pusat,
demam,dan tidak mau menyusu.
3 Menjelaskan cara perawatan tali pusat yaitu harus bersih dan
kering tanpa pemberian zat apapun.
: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Menjelaskan kepada ibu tentang cara menyusui yang benar dan
pentingnya ASI Eksklusif
: Ibu mengerti tentang cara menyusui yang benar dan ibu dapat
melakukannya dan ibu mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
5 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang atau jika
ada keluhan anjurkan imunisasi BCG pada tanggal 23 maret
2023 : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang ke tenaga
Kesehatan dan melaksanakan anjuran yang diberikan
197
S:
1. Keluhan Utama
2. Pola Fungsional
Pola Keterangan
Ibu makan 2-3x/hari dengan 1 porsi nasi, ½ mangkuk
Nutrisi sayur,1-2 potong lauk, ibu selalu menghabiskan
makanannya
Minum air putih 6-8 gelas / hari
Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, ASI sudah lancar.
O:
1. Pemeriksaan Umum
c) BB : 50 kg
d) TTV
(2) N : 88 x/menit
(3) R : 20 x/menit
(4) T : 36,7 OC
2. Pemeriksaan Fisik
Mata :Tidak tampak oedem pada kelopak mata, tidak pucat pada
dipalpebra.
(RR : 20 x/menit).
bengkak ka/ki.
vagina, tidak
Ekstermitas bawah ka/ki tidak teraba oedem, homan sign (-), pada
200
A:
Diagnosis : P3003 , Nifas normal hari ke 3
P:
Waktu Penatalaksanaan
Kunjungan 2 (3 hari)
S: -
Pola Fungsional
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu ASI jika terbangun
O:
1. Pemeriksaan Umum :
202
2. Pemeriksaan Fisik
kongenital.
retraksi
pembesaran skrotum.
bayi disentuh,
P:
No Jam Penatalaksanaan
1. 10.15 Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan pada
bayinya,keadaan bayi dalam batas normal,dan mengalami bayi
kuning .
: Ibu mengerti dengan keadaan bayinya
2. 10.17 Menganjurkan jaga kehangatan bayi
tanda bahaya pada bayi seperti warna kulit bayi yang kuning,
4. 10.21 Menganjurkan ibu rutin menjemur bayi pada jam 9 sekitar 5-10
menit, buka baju bayi, tutupi mata bayi agar tidak terkena sinar
matahari langsung
: Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
S:
- Keluhan Utama
Pola Fungsional
Pola Keterangan
Ibu makan 2-3x/hari dengan 1 porsi nasi, ½ mangkuk
Nutrisi sayur,1-2 potong lauk, ibu selalu menghabiskan makanannya
Minum air putih 6-8 gelas / hari
O:
1. Pemeriksaan Umum
207
c) BB : 52 kg
d) TTV
(2) N : 80 x/menit
(3) R : 20 x/menit
(4) T : 36,7 OC
2. Pemeriksaan Fisik
Mata :Tidak tampak oedem pada kelopak mata, tidak pucat pada
dipalpebra.
(RR : 20 x/menit).
Abdomen : Tampak simetris, tampak linea nigra, tidak ada luka bekas
Genetalia :Tidak tampak oedem tidak varices pada vulva dan vagina,
tidak
Ekstermitas bawah ka/ki tidak teraba oedem, homan sign (-), pada
A:
P:
Waktu Penatalaksanaan
9.15 Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam kondisi normal.
209
Tekanan darah 110/80 mmHg ,suhu 36,7 oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 20
x/menit
: Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dirinya
Memberikan KIE tentang jenis kontrasepsi (SAP dan leaflet terlampir)
evaluasi:
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang jenis-jenis kontrasepsi
9.18 Memberitahukan kepada ibu waktu untuk melakukan KB sesuai dengan pilihan ibu
pada tanggal 29 januari- 9 februari 2021 atau saat haid
: Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan untuk ber-KB sesuai dengan waktu
yang disepakati.
210
S: -
Pola Keterangan
O:
1. Pemeriksaan Umum :
berat badan 3500 gram, panjang badan 50 cm, dan LILA 12 cm.
211
2. Pemeriksaan Fisik
tidak infeksi.
pembesaran.
pembesaran skrotum.
1. Pola Fungsional
cukup ASI
S :
b. Keluhan Utama
2. Riwayat Kontrasepsi
selama 6 tahun
pemilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk ibu. Tidak ada adat istiadat
ibu yang berkaitan dengan alat kontrasepsi. Ibu tidak memiliki tradisi
Istirahat Ibu tidur siang ±1 jam/hari, Ibu tidur pada malam hari 6-7
jam/hari
Personal Mandi 2 x/hari, ganti baju 2-3 x/hari. Ganti celana dalam
Hygiene
setelah mandi atau jika terasa sudah kotor
minum jamu
O :
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
Payudara
: Simetris, terdapat hyperpigmentasi pada areolla, tidak ada
216
Abdomen : Simetris, ada linea nigra dan tidak ada luka bekas operasi,
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices, tidak terdapat luka parut,
negatif,
A:
Diagnosis : P3003, Nifas hari 40 Akseptor Kontrasepsi
suntik 3 bulan
Masalah : Tidak ada
P :
Jam Pelaksanaan
KB)
BAB V
PEMBAHASAN
G3P3003 sejak kontak pertama pada tanggal 6 September 2022 yaitu dimulai
pada masa kehamilan 11 minggu 5 hari, persalinan, bayi baru lahir, masa
berikut:
1. Asuhan Kehamilan
sebanyak 3 kali pada trimester I, 4 kali pada trimester II, 3 kali pada
jika ada keluhan melihat usia kehamilan Ny. S adalah 11 minggu 5 hari.
baik bagi ibu maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat
dan aman sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan yang optimal
terhadap perlindungan ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini faktor
badan ibu sebesar 51 kg. Berat badan sebelum hamil adalah 50 kg.
pada Ny. S pada usia kehamilan 38-39 minggu dan ibu mengatakan
Leopold I : TFU 29 cm, 3 jari bawah px. Pada fundus teraba bundar,
Leopold III :Teraba bagian bundar, keras, kepala sudah masuk PAP
persalinan.
2. Asuhan Persalinan.
usia kehamilan Ny. S yaitu 39 minggu 1 hari. Hal ini sesuai dengan
yang berperan dalam proses persalinan dalam mengejan, saat durasi his
lahir pukul
dan praktek.
antara teori dengan praktek. Setelah bayi lahir dilakukan penilaian pada
kemudian langsung diletakkan diatas perut ibu, hal ini sejalan dengan
(varney,2008)
Pada tanggal 29 Februari 2020 pukul 11.15 WITA bayi lahir per
2900 gram /50 cm. Menurut skor puji rochyati, ibu yang memiliki tinggi
badan < dari 145 cm ada indikasi tidak bisa melahirkan pervaginam.
Ada kesenjangan antara teori dan praktek, dikarenakan tinggi badan ibu
teori dan praktek. Bayi Ibu.S masuk dalam kategori bayi baru lahir
normal. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
2500-4000 kg.
225
kira 6 minggu (Sulistyawati, 2009). Dalam masa nifas ini, Ibu.S telah
hari (kemenkes RI, 2020). Terdapat kesesuaian antara teori dan praktik
lochea berwarna merah kehitaman. Hal ini sesuai dengan teori menurut
lochea pertama yang mulai keluar segera setelah kelahiran dan terus
berlanjut selama 1-3 hari pertama post partum. Pada kunjungan kf1
BAK dan mandi. Memberikan KIE tentang nutrisi ibu nifas yang
226
perdarahan postpartum.
KF2 dilakukan pada tanggal 2 Januari 2021, pada nifas hari ke-4
tidak ada perdarahan abnormal dan tidak berbau, dan terdapat lochea
serosa berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi. Masalah lain muncul
dingin, pijat oksitosin dan cara menyusui yang benar sejalan dengan
digunakan ny S.
ke 2.
227
suntik 3 bulan. Asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan tidak ada
5. Asuhan Neonatus
kunjungan, yaitu pada 24 jam, 4 hari, dan 28 hari. Hal ini selaras dengan
dilakukan 3-7 hari, KN 3 dilakukan 8-28 hari setelah bayi lahir. Penulis
10.15 WITA , dari hasil pemeriksaan keadaan bayi normal, tidak ada
sklera bayi yang berwarna kuning, kulit bayi daerah wajah, leher, dada,
gumoh, ruam popok, kuning atau ikterus. Dari hasil pengkajian pola
nutrisi bayi didapatkan bayi lebih sering tidur dan jarang menyusu,
228
bangun jika haus dan popoknya kotor saja. Sehingga bayi kuning
berat badan berat bayi 2.750 gram turun tidak lebih dari 10%, hal
bersifat normal. Pada saat lahir, bayi memiliki cairan interstisial ekstra
akan pulih berat badannya dalam usia dua minggu dan kurang dari 5
persen kehilangan lebih dari 10% berat badan lahir. Penurunan berat
badan yang dianggap normal adalah sampai 7 persen dari berat waktu
dilahirkan, setelah itu pada hari ke-14 berat badan bayi sudah harus
kembali seperti saat lahir. Kehilangan berat badan antara 7 dan 12 persen
cukup susu. Bila susutnya berat badan di atas 12 persen, maka bayi harus
bayi setiap pagi agar terkena sinar matahari minimal 5-10 menit,
bayi ny.S. Pada KN3 tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
229
keadaan bayi normal, tali pusat sudah lepas dan kering. Tidak terdapat
bulan. Oleh karena itu asuhan yang diberikan yaitu KIE menggunakan
penyuntikan KB 3 bulan.
230
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan atau Antenatal Care sesuai dengan teori yang ada dan telah
1. Antenatal care
ibu sesuai dengan kebutuhan ny. S sehingga dapat teratasi dengan baik.
2. Intranatal care
kala II, kala III dan kala IV berjalan normal dan telah diberikan asuhan
Asuhan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. S lahir spontan dalam kondisi
normal tanpa adanya penyulit. Setelah diberikan asuhan pada bayi baru
baik
4. Postnatal Care
5. Neonatus
normal, tetapi pada kunjungan kedua terdapat masalah pada bayi yaitu
kondisi normal.
6. Keluarga Berencana
232
B. Saran
1. Bagi penulis
pelayanan kontrasepsi yang baik dan benar baik terutama dalam melakukan
asuhan dan dalam pengambilan keputusan serta untuk penulis tidak malas
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan keluarga
berencana. Dapat bermanfat dan dapat diaplikasikan oleh Ny. S serta sebagai
3. Bagi Profesi/bidan
pelayanan kontrasepsi yang baik dan benar terutama dalam melakukan asuhan
tenaga kesehatan yang lebih profesional dan berkualitas dan dapat bersaing
Ambarwati Retna, Eny, 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Cetakan ke-V. Nuha
Medika. Jogjakarta.
Badan Pusat Statistik. 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. 2017. Profil Kesehatan Kota Balikpapan 2016.
Balikpapan.
Gayitri humaera, dkk. Hubungan tinggi badan ibu dengan proses persalinan.
Medulla: 8(1) April 2018. Diakses pada:
https//www.jukekedokteran.unila.ac.id
Ika primayanti. Korelasi antara Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
dengan Berat Bayi Saat Lahir di Puskesmas Merinting Kabupaten Lombok
Barat. Jurnal kedokteran: 2020. 9(1):23-26. Diakses pada:
https//www.journal.fk.unpad.ac.id
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan (Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan). Kemenkes RI.
Jakarta.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. EGC. Jakarta.
Muslihatun, Wafi Nur. 2011. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta :
Fitra Maya.
Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yayasan
Essentia Medica. Yogyakarta.
Wahyuni, Sri. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta: EGC
.
LAMPIRAN
ANC K1
KALA2
IMD
TALI
PUSAT
HBO
KN/KF1
KN/KF3
KF4
OLEH :
YAYUN FATIMAH
P0.7224320029
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Tujuan senam
hamil.
3) Caracara/
latiha
n senam
hamil.
1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
b) Tujuan perawatan
payudara
c) Alat-alat yang
digunakan untuk
perawatan
payudara
d) Langkah-langkah
perawatan
payudara 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
No Waktu Komunikator Komunikan
2) Macam-macam
Tanda Bahaya
Kehamilan
3) Tanda bahaya yang
1) Mendengarkan
perlu segera
dirujuk
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2) Manfaat gizi.
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
No Waktu Komunikator Komunikan
2) Manfaat gizi.
3) Tanda-tanda
kekurangan gizi.
4) Tujuan pemenuhan
gizi seimbang.
g. Evaluasi
2) Manfaat gizi.
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
OLEH :
YAYUN FATIMAH
P0.7224320029
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Pengertian
tanda bahaya
nifas
1) Mendengarkan
3) Macam-macam
tanda bahaya
nifas
Tempa : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Tujuan senam
nifas
3) Langkah-
1) Mendengarkan
langkah senam
nifas
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Manfaat perawatan
payudara masa
nifas.
3) Persiapan alat
perawatan
payudara masa
nifas.
4) Cara perawatan
payudara masa 1) Mendengarkan
nifas.
g. Evaluasi
Sasaran : By. Ny. “S” usia 33 tahun P33001 Akseptor KB suntik 3 bulan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Kelebihan dan
kekurangan kontrasepsi
suntik 3 bulan. 1) Mendengarkan
3) Efek samping metode
kontrasepsi suntik 3 bulan.
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi
2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2) Keunggulan ASI.
e. Media : Leaflet
42
f. Proses penyuluhan
No Waktu Komunikator Komunikan
g. Evaluasi
2) Keunggulan ASI