Paper 6192
Paper 6192
Paper 6192
Rumah
Sakit
Oleh:
Stefanus Supriyanto
Minarni Wartiningsih
David Sukardi Kodrat
Lilik Djuari
Penebit
ZIFATAMA JAWARA
Administrasi Rumah Sakit
© 2023
Diterbitkan Oleh:
ISBN : 978-623-6448-93-9
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Ketentuan Pidana Pasal 112 - 119. Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
P E N G A N TA R
HOSPITAL ADMINISTRATION
For Building Sustainable Growth
PENGANTAR
Definisi Rumah Sakit
Definisi rumah sakit menurut WHO dalam
Technical Report Series No. 122/1957, adalah suatu
bagian menyeluruh (integral) dari organisasi sosial dan
medis, yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan
kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik
kuratif maupun preventif, dimana pelayanan keluarnya
menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya,
rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga
kesehatan dan untuk penelitian bio-psiko-sosioekonomi-
budaya. Fungsi utama rumah sakit adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan maupun bagian mata rantai rujukan
pelayanan kesehatan. Berdasarkan pengalaman sampai
saat ini, pengaduan mengenai pelanggaran etik maupun
malpraktek yang dilakukan oleh dokter tidak kurang
80% terjadi di rumah sakit. Lagi pula, segala prinsip yang
berlaku di rumah sakit secara proporsional dapat juga
Perubahan Orientasi
Faktor-faktor berikut memainkan peran penting dalam
pengembangan rumah sakit.
1. Kemajuan dalam Ilmu Kedokteran
2. Perkembangan Kecanggihan dan Spesialisasi
Teknologi
3. Pengembangan Keperawatan Profesional
4. Kemajuan dalam Pendidikan Kedokteran
5. Kontribusi oleh Industrialis
6. Didukung oleh Asuransi Kesehatan
7. Peran Pemerintah
Modal
Pembangunan kesehatan dimasa mendatang sangat
tergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang
ada di daerah.
Kecenderungan yang terjadi adalah meningkatnya
peran pihak ketiga dalam mengatur pembiayaan
kesehatan melalui sistem asuransi, baik publik maupun
swasta. Keadaan ini juga akan semakin berkembang di
Indonesia dimasa yang akan datang bila perdagangan
antar negara menjadi semakin bebas.
Pertanggungjawaban
Sebagai bukti pertanggungjawaban unit pelayanan
rumah sakit pemerintah daerah, setiap unit rumah sakit
berkewajiban memberikan laporan akhir sebagai bukti
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha
selam periode pelaporan. Laporan tersebut meliputi
laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan
pengeluaran ke pemerintah daerah setempat.
2. Karakteristik pelayanan
• Sebagian besar tenaga kerja rumah sakit adalah
tenaga profesional.
ADMINISTRASI
“Proses pencapaian tujuan yang ditetapkan
pada waktu yang ditentukan melalui bimbingan,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya sekelompok
individu dan pemanfaatan sumber daya non-manusia
secara efisien dengan mempertimbangkan kecukupan,
kecepatan, dan ekonomi
“Administrasi adalah seni dan ilmu bimbingan,
kepemimpinan, dan pengendalian usaha sekelompok
individu menuju beberapa tujuan bersama.”. Administrasi
dibedakan dalam dua pengertian, yaitu:
Administrasi Kesehatan
Administrasi Kesehatan (Health Administration)
sebagai ilmu pengetahjuan (science), berkembang pada
pertengahan abad XX, tetapi sebagai seni (art) atau
administrasi dalam praktek, yang timbul bersamaam
Kualifikasi Terkait
Manajemen perawatan kesehatan biasanya
dipelajari melalui administrasi perawatan kesehatan atau
program manajemen perawatan kesehatan di sekolah
bisnis atau, beberapa institusi di sekolah kesehatan
masyarakat. Meskipun banyak perguruan tinggi dan
universitas yang menawarkan gelar sarjana untuk
administrasi kesehatan atau sumber daya manusia,
Organisasi Profesi
Ada berbagai asosiasi profesional yang berbeda
terkait dengan manajemen sistem kesehatan, yang dapat
dikategorikan sebagai kelompok keanggotaan pribadi
atau institusional. Kelompok keanggotaan pribadi
contohnya American College of Healthcare Executives,
Healthcare Financial Management Association, dan
Healthcare Information and Management Systems
Society. Kelompok dengan keanggotaan institusional
lebih fokus pada efektivitas organisasi, dan mungkin juga
mencakup perjanjian berbagi data dan sarana berbagi
praktik medis atau administrasi terkait lainnya untuk
organisasi anggota. Contohnya yaitu American Hospital
Association dan University Healthsystems Consortium.
Ruang lingkup
A d m i n i s t r a s i
Kesehatan seperti
yang digambarkan
dalam gambar 2.1,
menjelaskan bahwa
makin kedalam,
menuju inti lingkaran,
menunjukan kegiatan
inti dari lingkaran yang
diluarnya. Inti administarsi adalah keberhasilan dari
organisasi; inti organisasi adalah manajemen, demikian
seterusnya, sampai pada Hubungan Antar Manusia sebgai
inti semuanya.
Gambar juga menunjukan apa yang ada lingkaran
luar juga menjadi ciri dari apa yang berada di dalamnya.
Ciri organisasi akan menjadi acuan dan arahan dalam
manajemen. Dalam ruang lingkup administrasi,
organisasi dibedakan organisasi sebagai wadah (statis),
ORGANISASI
Organisasi adalah formalisasi wadah dan proses
Sebagai wadah: maka Organisasi dapat bertindak
sebagai alat untuk aplikasi manajemen.
Sebagai proses organisasi terdiri dari aktivitas
perilaku organisasi dan proses pengembangan organisasi.
Pengembangan organisasi terkait dengan manajemen
yang efektif. Dikatakan ‘ORGANISASI ‘ bila ‘Wadah’
kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
‘Wadah’ itu merupakan ikatan hukum/legal/formal
yang menjamin kerjasama. Beberapa definisi tentang
organisasi, sebagaiberikut:
Barnard (1983)
” Suatu Organisasi adalah sebuah sistem dari berbagai
aktivitas yang dengan sengaja koordinasikan atau
Morgan (1990)
” Suatu Organisasi timbul dari adanya sebuah
keputusan oleh beberapa individu atau grup untuk
secara bersama-sama mencapai suatu tujuan atau
beberapa tujuan tertentu dari berbagai sumber daya
manusia maupun material yang dikoordinasikan ”:
1. Ada lebih dari 2 (dua) orang, yang
2. Bersedia untuk bekerja sama, dengan
3. Bersepakat untuk mencapai suatu tujuan bersama
tertentu
Collins (1993)
“ Dimana beberapa individu bekerja sama satu dengan
yang lainnya dan melakukan berbagai aktivitas
yang dikoordinasikan, maka kemampuan mereka
meningkat jauh lebih besar daripada hanya sekedar
suatu jumlah dari kemampuan tiap individunya “
PRINSIP ORGANISASI
1. Adanya tujuan yang sama dan bersama-sama dari
banyak komponen (keinginan & sumber daya)
2. Keragaman aktivitas-aktivitas, dapat dikelompokan
menjadi satu departemen
3. Adanya perbedaan-perbedaan skala ekonomi,
sosial, politik, budaya dan sebagainya
Hirarki tujuan
Beberapa hal yang terkait dengan tujuan organisasi.
1. Tujuan dirumuskan, untuk :
• Haluan organisasi
• Bentuk organisasi
• Struktur organisasi
• Macam pekerjaan
• Perangkat organisasi
2. Tujuan untuk diketahui dan diyakini oleh semua
anggota organisasi, untuk :
• Motivasi
• Kesungguhan
• Terarah
• Kerja sama
3. Tujuan adalah pentahapan (hirarki) tujuan
STRATEGI
Strategi berkaitan dengan bagaimana visi yang telah
dijabarkan menjadi misi dan sasaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya ; tujuan untuk
mem produksi layanan atau jasa yang murah, maka
memerlukan satu strategi peningkatan volume penjualan
melalui pemasaran masal (mass marketing) atau
menggunakan teknologi yang dapat menurunkan biaya
produksi (Cost containment).
Macam Strategi
1. Corporate-Level Strategy menentukan pelayanan
dan area pelayanan yang akan di laksanakan. Pada
level nasional atau global urusan organisasi bisa
merupakan kumpulan bisnis yang secara relatif
Focus
Selain kita dapat melakukan pada Cost focus
maupun Differentiation Focus, kita dapat memfokuskan
pada satu pelayanan yang merupakan keunggulan
bersaing. Misalnya keunggulan pelayanan Stroke, Rumah
Sakit without Wall.
Keunggulan juga dapat diperoleh bila rumah sakit
melayani pada target pasar yang kecil (Niche = Used
by small companies with limited resources, 3. Function-
level Strategy
Pada level ini terkait dengan interpretasi peran dari
fungsi pusat-pusat pelayanan dalam menerapkan strategi
kompetitif. Pelayanan disini ditekankan akan pelayanan
ORGANISASI
“Organisasi adalah setiap kumpulan orang,
bahan, prosedur, ide, atau fakta yang disusun dan
diatur sehingga kombinasi bagian-bagian menjadi satu
kesatuan yang bermakna yang bekerja untuk mencapai
tujuan organisasi.” Proses pengorganisasian menyiratkan
pengaturan sumber daya manusia dan non-manusia
secara teratur untuk membuat keseluruhan yang bermakna
yang mencapai tujuan organisasi. Proses organisasi
diklasifikasi: 1) Struktur dan 2) Fungsional organisasi
Prinsip Organisasi:
“Organisasi adalah setiap kumpulan orang,
bahan, prosedur, ide, atau fakta yang disusun dan diatur
sehingga kombinasi bagian-bagian menjadi satu kesatuan
yang bermakna yang bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi.” Menurut L Gullick 1993. Organisasi dikenal
dengan 4P (Purpose,Prcess, Person, Place
Pada organisasi terjadi aplikasi prinsip organisasi
dan pada manajemen terjadi aplikasi prinsip manajemen.
STRUKTUR ORGANISASI
Fungsi Struktur: Mempermudah tercapainya tujuan
organisasi
Kebijakan Organisasi (PP, SK pejabat yang
berwewenang)
1. Disain organisasi
2. Unsur struktur :
● Job description dan departementasi
● Hierarki
● Rentang kendali
Disain Organisasi
Disain organisasi atau cetak biru (blue print). Disain
organisasi sebagai arsitektur dapat memiliki prinsip,
antara lain minim struktur dan kaya fungsi, kaya struktur
sedikit fungsi
Unsur struktur
Struktur mengikuti strategi. Ada 4 Keputusan
manajer dalam membentuk struktur :
1. Uraian pekerjaan (Job description)
2. Pendelegasian Wewenang (Subsidiary, authority)
3. Departementasi (pengelompokan fungsi yang relatif
sama)
Model Matrik
Model ini cocok untuk IGD atau ICU di mana
para ahli berasal dari departemen (SMF) dalam
melaksanakan fungsi tertentu (IGD dan ICU). Para ahli
dalam pengembangan kelimuan dan administrasi masih
bertanggung jawab pada SMF
RENTANG KENDALI
Terkait seberapa banyak orang yang dapat diawasi
oleh seorang manajer. Rentang kendali berkisar antara
5-10 orang, didasarkan pada (1) volume hubungan antar
–pribadi yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer,
(2) tingkat spesialisasi (kebutuhan penyelia) dan (3)
kemampuan berkomunikasi. Hubungan ini tidak hanya
dengan bawahan, tetapi juga dengan orang lain (staf,
tugas lain)
Prinsip Struktur
• Departementasi
• Rentang Kendali
atau hirarki
• Wewenang dan
tanggumg jawab
2. Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan terdiri dari serangkaian
kegiatan dimana dana disediakan untuk orang-orang
tertentu dalam organisasi di bawah prosedur yang
akan memastikan penggunaan yang efisien. Kegiatan
utama adalah:1) Penganggaran. 2) Akuntansi.3) Audit.
4) Pembelian
a. Penganggaran
Ini adalah alokasi sumber daya keuangan untuk
mendukung program atau proyek untuk jangka
waktu khusus. Anggaran didefinisikan sebagai
3. Motivasi
Didefinisikan sebagai: “perilaku yang diinduksi
secara eksternal yang terjadi untuk menghasilkan
atau mempertahankan pemenuhan kebutuhan”.
Kondisi berikut adalah hal2 yang dipertimbangkan
jika membangun motivasi tingkat tinggi:Pencapaian,
Pengakuan, Kemajuan, Kondisi kerja, Tanggung jawab,
Kebijakan organisasi, Pengawasan teknis, Hubungan
interpersonal, Gaji dan Tunjangan, Keamanan kerja
APA MANAJEMEN
Berbicara manajemen selalu dikaitkan dengan
organisasi, intitusi, di mana ada fungsi, tugas dan
pekerjaan yang harus dikerjakan atau di kelola (manage).
Manajeen adalah professionalism, artinya bebas dari
kepemilikan atau kekuasaan. Fungsi utama diarahkan
untuk pertanggung jawaban pada kinerja organisasi.
Manajemen adalah sebuah fungsi, disiplin, tugas yang
harus dikerjakan; dan manajer adalah seorang profesional
yang mempraktekkan disiplin dan melaksanakan fungsi,
tugas mengelola organisasi. Karena itu bila pemilik juga
sebagai manajer organisasi, saat ini tidak relevan lagi.
Dari akhir perang dunia II hingga awal tujuh
puluhan. Seluruh dunia mengalami apa yang secara
grafis disebut Jepang sebagai “booming manajemen”.
Ada tujuh landasan konseptual untuk Manajemen Boom
(Drucker P.F. 2007. Orang dan Kinerja. Harvard Business
B. ALIRAN PERILAKU
Aliran perilaku berkembang sebab aliran klasik
dipandang tidak benar-benar membantu pencapaian
efisiensi produksi dan keserasian tempat kerja. Oleh
karena itu dicari upaya untuk membantu manajer
mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku
karyawan.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah :
1. Hugo Munsterberg (1863-1916). Sumbangan
utamanya adalah penerapan psikologi dalam
membantu peningkatan produksi melalui tiga
cara, yaitu (a) mendapatkan orang yang cocok, (b)
menciptakan kondisi kerja yang baik, (c) memotivasi
D. ALIRAN SISTEM
Dalam pendekatan sistem, organisasi dipandang
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Jadi dalam pendekatan ini
Manajemen layanan
kesehatan merupakan bidang
yang mengelola beberapa
hal seperti diagnostic, rumah
jompo (nursing home), apotik
(Pharmacies), industri farmasi
(Pharmateutical Industry),
Industri Bioteknologi, rumah
Sakit, dan alat medis.
KARIER MANAJEMEN
Manajer Kesehatan (Health carier Management)
dapat bekerja di 1. Hospital Industry, Medical
Device, Biotechnology Industry, Phamaceutica
Industry, Pharmacies, Diagostics and Nursing Homes.
Sedangkan untuk rumah sakit, dapat sebagai : 1. Staffing
(Kepegawaian), 2. ,Manajemen Operasi Rumah Sakit, 3..
Keuangan & Akuntansi, 4. Perencanaan & Pembuatan
Kebijakan., 5. Pemasaran.,6. Hubungan Masyarakat., 7.
Manajemen Sumber Daya Manusia, 8. Kepuasan Pasien
Penerapan 2.
Tujuan dan Indikator Cara/Sumber Asumsi
Kegiatan Terkait tujuan (QQT) Informasi
Dampak 1. Indikator Negatif: Laporan rutin
(Impact) IMR,MMR,GAKI Survei
- 2. Indikator Positif: Relevansi
- Umur Harapan Kebijakan
Hidup.
(Outcome/ 1. Penurunan angka 1. Surveilan
purpose/ kesakitan Epidemiologi,
effect) 2. Kepuasan elanggan 2. Statistik R.S 1. Efektivitas
- 3. ROI 3. 2. Kepuasan
-
-
Keluaran Pencapai target: 1. Laporan rutin
(Output) 1. Kunjungan Poli, (evaluasi 1. Coverage ,
- admisi sumatif) 2. Efisiensi
- 2. Keuntungan (CRR) 2 .Laporan insi 3. Efficacy (sembuh)
3. BOR dentil (KLB)
3. Job Analysis
Proses 1 SOAP 1. Monitoring 1. Supervisi
(Process) (Subjective,bjactive, 2. Supervisi 2. Produktivitas
- Assess, Plan 3. koordinasi 3. Koordinasi
- 2. Rekam Medis. 4. Evaluasi formatif 4. Mutu
- 3. Menjaga Mutu
(Quality Assurance)
3. Billing
Masukan 1. Teknologi dan infor 1.Portefolio Ketersediaan
(Input) masi (Laporan Kepe 1. Sumber daya,
2. Standar Sumber daya gawaian, 2. SDM,
3. Standar Pelayanan logistik dan 3. finansial,
keuangan) 4. teknologi,
5. target sasaran
EVALUASI
Definisi Evaluasi
Evaluasi adalah pengumpulan
informasi secara sistematis tentang
personel, aktivitas program, karakteristik
dan hasil yang dicapai untuk mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan efektivitas,
dan membuat keputusan, dengan
membandingkan kinerja dan standar kinera
danmenggunakankriteria evaluasi
Tipe Evaluasi
Jenis evaluasi yaitu evaluasi input (inputs
evaluation), evaluasi proses (process evaluation), dan
evaluasi dampak (outcomes evaluation). Berikut ini
adalah gambaran tipe evaluasi (Supriyanto et.al., 2022)
Langkah Evaluasi
Kegiatan evaluasi diperlukan langkah-langkah yang
strategis agar menjadi efektif dan efisien. Berikut ini
dijelaskan tentang langkah-langkah untuk melaksanakan
kegiatan evaluasi, yaitu:
PENDAHULUAN
Sistem kesehatan, rumah sakit, dan tempat perawatan
pasien memerlukan berbagai macam persediaan untuk
melakukan diagnosis dan perawatan. Mulai dari masker,
sarung tangan hingga kateter dan implan. “Rantai
pasok layanan kesehatan” berorientasi pada pemangku
kepentingan, sistem, dan proses yang diperlukan untuk
aliran produk dari produsen hingga penggunaan di
samping tempat tidur pasien. Tujuan akhir dari rantai
pasok layanan kesehatan untuk memastikan produk
yang tepat dalam jumlah yang tepat berada di tempat
yang tepat pada waktu yang tepat untuk mendukung
perawatan pasien (Tecsys, 2022). Rantai pasok yang kuat
meningkatkan hasil terhadap pasien dan mengendalikan
Pendukung Kesehatan
● Pendukung = mendukung komponen tertentu
dari sistem; penguatan menyiratkan keseluruhan
sistem. (Mounier-Jack et al., 2014)
● Pergeseran dari pendanaan untuk obat tertentu,
vaksin, dll ke pendanaan intervensi yang lebih
luas (holistik)
● Kelola anggaran yang lebih besar
● Implementasi berbasis hasil
● Beralih dari pelatihan ke pengembangan kapasitas
LOGISTIK
Logistik digunakan untuk merujuk tidak untuk
semua persediaan tetapi secara khusus untuk manajemen
atau logistik masuk dan keluar. Logistik masuk membawa
persediaan atau bahan ke dalam bisnis transaksi. logistik
keluar dengan memindahkan barang dan produk keluar
dari pelanggan
Pendekatan yang lebih holistik dan menyeluruh
terhadap rantai pasok layanan kesehatan tidak hanya
tentang meningkatkan efisiensi dan pengurangan biaya
bagi rumah sakit dan sistem layanan kesehatan tetapi juga
tentang menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik.
Logistik di definisikan sebagai waktu-terkait posisitioning
sumber daya Logistik; juga di deskripsikan dengan 5 benar
(right) atau 5 T. Pada dasarnya logistik adalah proses yang
menyakinkan bahwa barang atau sebuah layanan sudah:
1. In the right place(Tepat Tempat); 2. at the right time
(Tepat Waktu); 3. in the right quantity(Tepat Jumlah);4.
at the right quality(Tepat Kualitas); 5)at the right price
(Tepat Harga),
1. koordinasi terperinci dari operasi kompleks yang
melibatkan banyak orang, fasilitas, atau persediaan:
Pengelolaan logistik meliputi perencanaan (seleksi),
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
MANAJEMEN LOGISTIK
Kajian logistki krumah sakit dapat meliputi: 1.
Logistic obat, 2. Logistic linen, 3. Logistic fasiliatas.
Komponen yang membangun logistic rumah sakit terdiri
dari;
1. Manajemen permintaan (Need-Demand)
2. Pemasok. Spesifikasi dan Negosiasi
3. Sourcing, Manajemen Pengadaan, dan Kontrak
2. Pengadaan Obat
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian
maka pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui jalur
resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut (Quick, Embrey, Dukes, & Musungu,
2012) pengadaan obat merupakan suatu siklus yang
menggambarkan proses pembelian obat secara langsung
dari pemasok nasional atau multinasional pemerintah
ataupun swasta; pembelian melalui sistem pengadaan
agen regional maupun internasional.
Pengadaan obat dikatakan efektif apabila:
a. Dapat mengelola hubungan yang beretika dan
transparan antara pembeli dan penjual
b. Pengadaan obat yang benar dalam jumlah yang
tepat
c. Dapat memperoleh biaya pengadaan yang rendah
d. Dapat memastikan bahwa seluruh prosedur
pengadaan obat memiliki kualitas yang standar
e. Dapat mengatur pengiriman tepat waktu untuk
mencegah kelebihan dan kekurangan stock
f. Dapat memastikan keandalan supplier dalam
mengutamakan kualitas
g. Membuat jadwal pengadaan, menentukan jumlah
permintaan, dan tingkat stok aman untuk mencapai
biaya pengadaan terendah
h. Dapat mencapai tujuan dengan biaya yang efisien
Rumus: A = (B+C+D) - E
Qe = Dcu x Nd x Ld
Keterangan:
Qe = Jumlah obat yang dibutuhkan untuk setiap
periode terapi
Dcu = Satuan dosis
Nd = Jumlah dosis per hari
Ld = Lama terapi dalam satu hari
Ce = C + (C x Au)
Et = Ce x F
Keterangan:
Et = Episode terapi yang diprediksi
Ce = Jumlah kunjungan yang diharapkan
F = Frekuensi penyakit (per 1000)
6. Menghitung jumlah kebutuhan obat di tiap
penyakit.
Penghitungan jumlah kebutuhan obat tiap penyakit
dapat menggunakan rumus:
Qt = Et x Qe x Pt
Keterangan:
Qt = Jumlah total yang dibutuhkan.
Pt = Persentase kasus yang diterapi.
Persentase kasus yang diterapi maksudnya adalah
persentase jumlah pasien dengan penyakit tertentu
yang dihubungkan dengan golongan umur.
3. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin
kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima.
4. Penyimpanan obat
Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah
asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat
dimana isi dipindahkan pada wadah lain wadah lain, ,
maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus
di tulis nformasi yang jelas pada wadah baru. Sekurang
kurangnya- memuat bkurangnya mmemuat nama Obat,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
4.1 Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada
kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan
dan stabilitasnya.
4.2 Sistem penyimpanan dilakukan dengan
memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi
Obat serta disusun secara alfabetis.
4.3 Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First
Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)
Menurut Kementerian Kesehatan (2010)
penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan
memelihara dengan cara menempatkan obat dan
perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang
3. Penyusunan obat
Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis.
Untuk memudahkan pengendalian stok maka
dilakukan langkah berikut:
5. Distribusi obat
Distribusi obat menurut Kementerian Kesehatan
(2010) adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
pengeluaran dan pengiriman obat, terjamin keabsahan,
tepat jenis dan jumlah secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan.
Tujuan utama pengelolaan distribusi adalah menjaga agar
persediaan obat dalam kondisi optimal dan menyalurkan
ke fasilitas yang membutuhkan dengan menggunakan
sumber daya dengan cara yang paling efektif. Sistem
distribusi yang baik menurut Quick, Embrey, Dukes, &
Musungu (2012) harus dapat:
1. Mempertahankan stok tetap optimal
2. Memastikan kondisi obat tetap baik selama proses
pendistribusian
3. Meminimalkan obat yang tidak dapat digunakan
karena kadaluarsa ataupun rusak
4. Menghasilkan catatan logistik obat yang akurat
6. Penggunaan obat
Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai
yang tidak terpisahkan dari fungsi pengelolaan obat yang
lain. Aspek penggunaan obat di instalasi pengelola obat
kabupaten/kota diletakkan dalam konteks dukungan
terhadap kerasionalan peresepan, yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Pengendalian kecukupan suplai
2. Jaminan Mutu
3. Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditas
4. Penerapan pedoman pengobatan rasional
Penggunaan obat yang tepat, sesuai dengan
pedoman pengobatan akan dapat menunjang optimasi
7. Manajemen Pendukung
Menurut Quick, Embrey, Dukes, & Musungu (2012)
manajemen pendukung pada pengelolaan obat, berada
padap osisi sentral, yang terdiri dari :
7.1 Perencanaan dan Administrasi
Perencanaan dan administrasi meliputi:
a. Penilaian sistem persediaan
b. Pengelolaan program kefarmasian
c. Perencanaan manajemen kefarmasian
d. Kontrak kerjasama dengan perusahaan farmasi
dan supplier
e. Perencanaan keuangan
f. Perencanaan fasilitas pergudangan
PENGENDALIAN OBAT
1. Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan
sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan
obat kadaluwarsa rusak yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
oleh yang erwenang.Pemusnahan Obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
oleh tenaga kefarmasian lain Pemusnahan dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan menggunakan
Formulir 1 sebagaimana terlampir.
Resep yang telah disimpan melebihi jangka
waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan. dengan cara
dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan
dengan Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan
Formulir 2, sebagaimana terlampir, dan selanjutnya
dilaporkan kepada dinas terkait.
2. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan
jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan
pelayanan, melalui pengaturan sistem pengadaan,
penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan
2. Pengadaan Obat
2.1 Perenca- Perencanaan adalah Rumus: penghitungan
naan obat kegiatan yang Metode kebutuhan obat:
dilakukan dalam Konsumsi: 1. pemakaian
rangka merancang rata-rata per
A = (B+C+D)-E
jumlah kebutuhan bulan
obat. A : Rencana
Pengadaan 2. jumlah
Indikator. kekosongan
B : Pemakaian
metode konsumsi
rata-rata x 12 3. waktu tunggu
bulan 4. jumlah obat
C : Buffer Stock kadaluarsa
D : Lead Time 5. buffer stock
E : Sisa Stock 6. Penghitungan
sisa stok
Indikator.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership adalah sebuah seni
untuk membuat orang lain mau melakukan keinginan
kita, sehingga seolah-olah itu adalah kehendak mereka
sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Douglas Eisenhower
dari Amerika Serikat, ‘Leadership is the art of getting
someone else to do something you want done,t because
you want to do it’. Inilah cara terbaik agar sebuah
perusahaan atau tim bisa maju dan sukses.
Kita harus bisa meyakinkan dan memotivasi orang
lain bahwa keinginan dan tujuan yang telah kita tetapkan
adalah juga keinginan mereka dan bukan sesuatu yang
kita bebankan sehingga mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh. Namun, tentu saja kita harus bisa memberikan
dorongan positif dan semangat serta motivasi yang baik
kepada mereka, supaya mereka mau melakukan apa
yang telah menjadi tujuan bersama. Oleh karena untuk
2. KEPEMIMPINAN VISIONARI
Pendekatan ini dimulai sejak tahun 1990. Asumsi
dasar pendekatan ini adalah pemimpin membawa
perubahan yang bermakna dalam organisasi. Pemimpin
mengembangkan visi, memberdayakan anggota
organisasi, mengambil risiko, mengembangkan
Kepemimpinan ADHOCRACY
Seorang pemimpin dapat bersikap dan berperilaku
sebagai seorang visionari, entrepneur dan berpikir
kreatif-inovatif dalam memimpin organisasi. Budaya
ADHOCRACY adalah organisasi yang fokus pada
pemosisian eksternal (positioning) dengan tingkat
fleksibiltas tinggi dan individualistis.
Budaya CLAN adalah organisasi yang fokus pada
pemeliharaan partisipasi dengan fleksibilitas, perhatian
pada staf, anggota dan sensitivitas kepada pelanggan.
Seorang pemimpin dapat bersikap dan berperilaku
untuk menggerakan bawahan sebagai mentor, fasilitator,
bahkan sebagai orang tua.
Budaya HIERARKI adalah organisasi yang fokus pada
pemeliharaan internal dengan kebutuhan untuk menjaga
stabilitas dan kontrol. Seorang pemimpin dapat bersikap
dan berperilaku sebagai seorang koordiator, pengawas
dan pengendalian bisnis, serta sebagai organistor
Budaya MARKET adalah organisasi yang fokus pada
pemosisian eksternal dengan kebutuhan akan stabilitas
dan kontrol organisasi. Seorang pemimpin dapat bersikap
dan berperilaku sebagai seorang produser, pesaing dan
bahkan seorang pemotivasi anggota
Petunjuk OCAI:
Rating 1. sama (similar) 2. Beberapa sama (somewhat
similar) 3. tidak sama (hardly similar). Rating1 = skor 1.,
Competencies Sub-Themes
1-Evidence appraisal
Evidence 2-Evidence application and decision making
3-Evaluation of decision
1-Staff management
Resources 2-Financial management
3-Organization management
1-Knowledge of health- care environment
2-Knowledge of organization
Knowledge
3-Application of knowledge in legal and quality
practices
1-Relationship management and teamwork
Communications 2-Communication
3-Personal quality
1-Leading people and teams
Leadership
2-Leading organisation
3-Leader quality
1-Change preparation
Change 2-Change implementation and evaluation
3-Leader quality in change
1. Mendengarkan (Listening)
Servant-leader mendengarkan dengan penuh
perhatian kepada orang lain, mengidentifikasi dan
membantu memperjelas keinginan kelompok, juga
mendengarkan suara hati dirinya sendiri.
Menghargai Perbedaan Pendapat (Listening) Jika
dalam sebuah organisasi, para anggota yang dipimpin
hanya dapat mematuhi dan mengulang perintah
tanpa dapat mengutarakan pendapat mereka, dapat
dikatakan organisasi itu tidak sedang menjalankan
gaya Servant Leadership. Seorang servant leader perlu
menghargai pendapat anggotanya yang mungkin
terdapat perbedaan antara satu dan lainnya atau
bahkan dengan pendapat si pemimpin itu sendiri.
Servant leader memahami bahwa setiap orang bisa
berkontribusi dan berpendapat.
Mendengarkan (Active listening) – Secara
tradisional, para pemimpin dihargai karena
keterampilan komunikasi dan pengambilan keputusan
mereka. Pemimpin yang melayani harus memperkuat
keterampilan penting ini dengan membuat komitmen
2. Empati (Empathy)
Empati – Pemimpin yang melayani berusaha untuk
memahami dan berempati dengan orang lain. Orang
perlu diterima dan diakui karena semangat khusus dan
unik mereka. Seseorang harus mengasumsikan niat
baik rekan kerja dan tidak menolak mereka sebagai
manusia, bahkan ketika dipaksa untuk menolak
perilaku atau kinerja mereka.
Pemimpin yang melayani ialah mereka yang
berusaha memahami rekan kerja dan mampu
berempati dengan orang lain. . Berpikir “Kamu”,
Bukan “Aku”àEMPATI
Ada kualitas tanpa pamrih dari seorang pemimpin
yang melayani. Seseorang yang hanya berpikir, “Apa
manfaatnya bagi saya?” sebaiknya didiskualifikasi.
3. Penyembuhan (Healing)
Penyembuhan – Belajar menyembuhkan adalah
kekuatan yang kuat untuk transformasi dan integrasi.
4. Kesadaran (Awareness)
Kesadaran – Kesadaran umum, dan khususnya
kesadaran diri, memperkuat pemimpin-pelayan.
Membuat komitmen untuk menumbuhkan kesadaran
bisa jadi menakutkan—seseorang tidak pernah tahu
bahwa seseorang mungkin menemukan! Seperti yang
diamati Greenleaf, “Kesadaran bukanlah pemberi
pelipur lara – justru sebaliknya. Itu mengganggu.
Mereka bukan pencari pelipur lara. Mereka memiliki
keamanan batin mereka sendiri.”
Kesadaran untuk memahami isu-isu yang
melibatkan etika, kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat
5. Persuasi (Persuasion)
Persuasi – Pemimpin-pelayan mengseseoranglkan
persuasi, daripada otoritas posisional dalam membuat
keputusan. Pemimpin yang melayani berusaha untuk
meyakinkan orang lain, daripada memaksa kepatuhan.
Elemen khusus ini menawarkan salah satu perbedaan
paling jelas antara model otoriter tradisional dan
model kepemimpinan-pelayan. Pemimpin yang
melayani efektif dalam membangun konsensus dalam
kelompok.
Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan
orang lain daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah
satu hal yang paling membedakan antara model
otoriter tradisional dengan servant leadership.
Menumbuhkan Budaya Mempercayai Seorang
pemimpin yang melayani akan membangun rasa
percaya. Membangun kepercayaan pada anggotanya
dan membangun kepercayaan antar anggotanya.
Mereka akan menganggap penting setiap hal yang
dipercayakan kepadanya, membuat itu sebagai
sebuah amanah yang tidak layak untuk dikhianati.
7. Kejelian (Foresight)
Foresight adalah karakteristik yang memungkinkan
para pelayan-pemimpin untuk memahami pelajaran
dari masa lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan
konsekuensi dari keputusan di masa depan. Ini
berakar dalam dalam pikiran intuitif.
Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa
lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi
dari keputusan untuk masa depan. Servant leader yaitu
orang pilihan yang dipilih berdasarkan kelebihan
yang menyebabkan pemimpin tersebut memperoleh
kepercayaan. Seorang pemimpin yang melayani akan
membangun rasa percaya. Membangun kepercayaan
8. Keterbukaan (Stewardship)
Stewardship – Pseseorangngan Robert Greenleaf
tentang semua institusi adalah satu di mana CEO, staf,
direktur, dan wali semua memainkan peran penting
dalam memegang institusi mereka dalam kepercayaan
untuk kebaikan besar masyarakat. Menekankan
keterbukaan dan persuasi untuk membangun
kepercayaan dari orang lain. Menjaga kerendahan hati
dengan menunjukkan rasa hormat terhadap karyawan
dan mengakui kontribusi karyawan terhadap tim.
TM : Motivasi Tugas
TM1 I visualize myself successfully performing a
task before I do it. Saya memvisualisasikan diri
saya berhasil melakukan tugas sebelum saya
melakukannya.
TM2 Sometimes I picture in my mind a successful
performance before I actually do a task.
Kadang-kadang saya membayangkan dalam
pikiran saya kinerja yang sukses sebelum saya
benar-benar melakukan tugas.
TM3 When I have successfully completed a task,
I often reward myself with something I like
(self-reward). . Ketika saya telah berhasil
menyelesaikan suatu tugas, saya sering
menghadiahi diri saya sendiri dengan sesuatu
yang saya sukai.( Focusing thoughts on natural
rewards (5 items)
MAFAAT SDM
Pengambilan keputusan bersama terjadi ketika
penyedia layanan kesehatan dan pasien bekerja sama
untuk membuat keputusan perawatan kesehatan yang
terbaik bagi pasien. Keputusan optimal memperhitungkan
informasi berbasis bukti tentang pilihan yang tersedia,
pengetahuan dan pengalaman penyedia, dan nilai-
nilai dan preferensi pasien.Baik profesional perawatan
kesehatan maupun pasien mendapat manfaat dari
penggunaan pengambilan keputusan bersama.
I. PENDAHULUAN
Inti dari hubungan dalam organisasi adalah
komunikasi. Komunikasi bisa terjadi antara manajer
dengan pelanggan, manajer dengan karyawan dan
karyawan dengan pelanggan. Pemasaran interaktif lebih
banyak membahas komunIkasi interaktif saat terjadi
kontak pelanggan dengan orang pihak Rumah Sakit
atau Puskesmas. Komunikasi dokter/Perawat dan pasien
dalam upaya penyembuhan pasien, lebih dikenal sebagai
komunikasi terapeutik
Peristiwa masuk Rumah Sakit sudah menimbulkan
stress, apalagi ditambah dengan komunikasi tidak efektif
antara pasien dan tenaga kesehatan. Pasien dalam
Komunikasi terapeutik berada posisi lebih rendah.
Bahasa medis dan kesehatan sering tidak dipahami oleh
pasien.
Macam Hubungan
Hubungan Internal Organisasi
Hubungan diantara anggota organisasi adalah
hubungan interpersonal. Hubungan ini dipengaruhi
oleh perilaku individu, kelompok dan perilaku
Komunikasi interaktif
Peran mitra atau oposan dalam komunikasi bisa;
• Dependent : melakukan tindakan atas pelimpahan
tugas dari orang lain. Kedudukan satu dan yang lain
berbeda
• Interdependent : melakukan tindakan secara
bersama sama. Karena pekerjaan tersebut tidak
bisa diselesaikan sendiri, diselesiakan bersama agar
efisisen dan efektif
• Independent : melakukan pekerjaan berdasarkan
kompetensi diri sendiri atau pekerjaaan mandiri antar
mitra
Proses hubungan:
1. Hubungan setara atau model relasi. Hubungan saling
percaya, menghormati keputusan, hubunganyang
“win Win solution”
2. Hubungan tidak setara:
a) terjadi bila salah satu dari mereka yang
berkomunikasi tidak mamiliki kedudukan yang
sama.
b) instruksi: Pasien mengikuti instruksi dokter atau
perawat (paternalistic)
c) Hubungan ini disebut à Aktif pasif
MODEL KOMUNIKASI
Model dasar komunikasi
Terdiri dari beberapa dimensi, dimulai dari penirim
pesan, pengkodean pesan, media penyampaian
pesan, pemahaman pesan dan tanggapan oleh
penerima pesan., dilanjutkan umpan balik. Dalam
penkomunikasaian pesan sampai penerimaan pesan,
dapat terjadi kesenjangan/penyimpangah isi pesan,
yang disebut “noise”. Dalam mengkomunikasi ide,
pesan rumah sakit dapat di sampikan ke pasien dengan
beberapa media/saluran komunikasi: komunikasi
langsung tatap muka., melalui intermediatE customer
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan baik,
rumah sakit (medis, perawat) harus mempelajari prinsip-
prinsip komunikasi terapeutik, yang didefinisikan sebagai
strategi komunikasi yang mendukung perasaan sejahtera
pasien.
Istilah ini mudah diingat jika Anda ingat bahwa
sesuatu yang bersifat terapeutik dilakukan untuk
membantu seseorang mengatasi suatu situasi dan pada
akhirnya merasa lebih bahagia dan lebih santai.
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah untuk
membantu pasien merasa diperhatikan dan dipahami serta
membangun hubungan di mana pasien merasa bebas
untuk mengungkapkan kekhawatirannya. Danrumaj sakit
merespon kekawatirannya secara peduli dan empati
2. Komunikasi Objektif
Kalau komunmikasi klise lebih bersifat komunikasi
internal emosional, komunikasi obyektif lebih bersifat
eksternal. Komunikasi ini lebih cenderung mengambil
obyek atau sesuatu yang disetujui oleh kedua belah
pihak.
Contoh: Grumpi, Ngrasani, Keluhan penyakit
3. Komunikasi Argumentatif
Komunikasi yang didasari oleh hal hal yang
bersifat rasional. Komunikasi bisa mengarah pada
perdebatan dan negosiasi. Komunikasi argumentasi
yang didukung informasi dan fakta akan menjadi
komujikasi dialogyang “wij win solution”. Bukan
perbedatan
4. Komunikasi Dialogal
Komunkasi yang berfokus pada relasi emosional,
artinya aspek yang ditonjolkan dalam komunikasi
adalah hubungan yang mengacu pada perasaan.
Dalam komunikasi ini masing masing subyek tidak saja
memahami dan mengerti apa yang dikomunikasikan,
tetapi lebih-lebih mengerti perasaan mitra dialog.
Persyaratan komunikassi dialogal adalah setiap
peserta harus diterima sebagai subyek-subyek, tidak
boleh subyek-obyek.
Responsif
Responsif adalah sikap dan perilaku tanggap bila
pasine membutuhkan
Secara formal, komunikasi berarti pengiriman dan
penerimaan pesan, berita atau amanat, rencana tindakan,
harapan antara dua orang atau lebih dengan cara yang
tepat, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami
atau dimengerti. Di sini terlihat adanya hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih untuk memahami
1. Ask for You’re not confident you “I’m not sure I got
clarification understand your patient that. What did you
correctly due to certain mean by ‘everything
ambiguous words, gestures, is different now?’”
or body language
16. Use active Builds trust by showing Make and hold eye
listening your patient that what she’s contact.
saying is important to you. Turn to face your
She knows you are paying patient.
attention and feels like it’s Nod in agreement.
safe to keep going. It also Don’t multitask.
contributes to mental and “Ok, I’m with you.”
emotional healing. “Oh my.”
1. Attending Skill
Attending Skill adalah penampilan fisik perawat
ketika berkomunikasi dengan pasien. Perawat hadir
secara utuh (fisik dan psikologis) saat melakukan
komunikasi terapeutik Sikap fisik perawat atau
penampilan berkomunikasi disebut sebagai attending
skill. Attending Skill perawat di-indetifikasi dalam
lima cara komunikasi (SOLER):
a. Squarely (berhadapan), artinya dari posisi
penampilan fisik menunjukan siap untuk melayani
pasien, menghadap pasien
b. Open posture, artinya menunjukan sikap terbuka.
Misal : tidak melipat kaki atau tangan dalam
2. Respect
Respek adalah sikap dan perilaku hormat petugas
kesehatan terhadap pelanggan (pasien dan keluarga)
3. Empati
Empati adalah sikap dan perilaku petugas
kesehatan mau mendengarkan dan mau membantu
untuk menyelesaikan persoalan pasien, pelanggan
4. Responsiveness
Responsiness adalah sikap dan perilaku tanggap
(timely: cepat,tepat) bila pasien membutuhkan
PUSTAKA
Mukti. 2001. Analisis Hubungan Komunikasi Terapeutik
dengan Kepuasan Pasien rawat Inap dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Perawat di Rumah
Sakit Budi Mulia Surabaya. Pascasarjan Unair
Supriyanto S., Ernawaty. 2010. Pemasaran Interaktif
dalam Pelayanan Jasa. PT. ANDI , Yogjakarta
Supriyanto.S. 2013. Filsafat Ilmu. Sari Pustaka., Jakarta
Supriyanto S., Ernawaty. 2022. Pemasaran Jasa Kesehatan.
PT. Rajawali., Jakarta.
1. PEDAHULUAN
Balanced scorecard (BSC) dalam perawatan
kesehatan adalah alat penting bagi organisasi yang ingin
meningkatkan kinerja mereka. Dengan menyelaraskan
aktivitas semua departemen, meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas, dan menyederhanakan manajemen
kinerja, BSC dapat membantu organisasi layanan
kesehatan untuk memberikan perawatan berkualitas
tinggi dan hemat biaya.
Namun, perlu dicatat bahwa ada beberapa kritik
yang diajukan tentang BSC. Kritik tersebut antara lain:
a. Dibutuhkan terlalu banyak waktu untuk menerapkan
BSC dalam perawatan kesehatan
b Tidak selalu dipahami oleh staf kesehatan
c. BSC seimbang dalam perawatan kesehatan gagal
Manfaat BSC
Dengan BSC membuat strategi anda menjadi
kegiatan nyata. Beberapa manfaat dalam melaksanakan
BSC ialah
a. Menyelaraskan Key Performance Indicators (KPI)
dengan strategi di semua tingkat organisasi, tidak
hanya strategis, tetapi juga di tingkat operasional dan
individu;
b. Meningkatkan proses perawatan rumah sakit menuju
strategi;Memberikan gambaran yang komprehensif
tentang kinerja proses pelayanan kepada manajemen;
a. Memastikan perencanaan strategis yang terintegrasi;
Mengubah strategi menjadi tindakan dan perilaku
yang diinginkan, bisa focus pada hal hal yang
penting, Untuk menyelaraskan prioritas dan harapan
pelanggan dengan pelanggan.
2. PERKEMBANGAN BALANCED
SCORECARD (BSC)
Sebelum tahun 1990-an kinerja bisnis hanya
diukur dari perspektif keuangan, yang merupakan
ukuran kinerja jangka pendek bisnis. Akhirnya banyak
usaha bisnis hancur. Setelah tahun 1990-an maka
dicari ukuran kinerja di masa dating. David P Norton
selain kinerja dari perspektif keuangan masih diperlukan
kinerja non keuangan yang merupakan kinerja jangka
panjang. Satu ukuran kinerja yang berupa kinerja
perspektif keuangan dan ditambah 3 ukuran kinerja
non keuangan yaitu ukuran kinerja dari perspektif proses
bisnis, perspektif pelanggan dan perspektif pembelajaran
serta pertumbuhan Sumberdaya Manusia. Empat ukuran
kinerja tersebut dikenal dengan nama Balanced Scorcard
4. PENGGUNAAN BALANCED
SCORECARD DI RUMAH SAKIT
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pendekatan
Balanced Scorecard yang dimodifikasi diperlukan
untuk rumah sakit di negara-negara berkembang karena
keterbatasan infrastruktur dalam hal teknologi informasi,
waktu, keahlian staf, sumber daya untuk membayar
konsultan, biaya berkelanjutan, kepraktisan, dan
kebermaknaan tindakan yang ada. Sub bab berikutnya
akan fokus pada asumsi dan prinsip dasar yang diperlukan
dalam memodifikasi proses, komponen aktual dari proses
Balanced Scorecard yang dimodifikasi, dan indikator
kinerja yang disarankan yang dapat dimasukkan ke
dalam Balanced Scorecard rumah sakit. Contoh model
Balanced Scorecard yang dijelaskan dalam publikasi dan
diadaptasi dari Kaplan dan Norton, 1992. 200.,2004.
4. Ukuran Keuangan
Mengukur kemampulabaan (profitability) dan
nilai pasar (market value) di antara rumah sakit, dengan
indikator seberapa baik rumah sakit memuaskan klien,
karyawan dan manajemen. Pertanyaan yang muncul
adalah apakah implementasi rencana tindakan (initiative)
memberikan kontribusi terhadap perbaikan laba; KPI’s:
a. Profitabilitas
b. Operating profit margin (Margin Laba Operasi)
c. Days Cash on Hand (Uang Tunai Harian)
d. Total asset; Pendapatan/ Total aset
e. Pendapatan/karyawan
f. Profit/total asset
g. Biaya Per Hari Pasien
h. Tingkat pengembalian investasi (ROI)
i. ROCE (return on capital employed), Cost Recovery
Rate
j. EVA (economic value added)
1. Penilaian kesiapan
Sebelum mencoba menerapkan proses Balanced
Scorecard di organisasi mana pun, kuncinya adalah
komitment kepemimpinan (administrator/CEO, manajer
departemen, dewan direksi, dan kepemimpinan staf medis),
komunikasi, dan berperan sebagai“juara”prosesHal ini
disebabkan ukuran kinerja bergantung pada strategi
masa depan yang diidentifikasi oleh organisasi. Faktor
lain termasuk kebutuhan untuk mengembangkan
sistem manajemen kinerja, sumber daya keuangan yang
tersedia, keterlibatan individu kunci yang mengelola
sistem pengumpulan data, dan ketersediaan waktu staf.
Peran Tanggungjawab
3. Penerapan BSC
Rencana yang diartikulasikan dengan jelas harus
mengidentifikasi misi, visi, nilai, strategi, dan ukuran
organisasi. Rencana ini juga harus mengidentifikasi
infrastruktur teknologi informasi di dalam fasilitas serta
kekuatan dan keterbatasannya. Analisis risiko harus
mengeluarkan biaya modifikasi apa pun yang diperlukan
dalam infrastruktur TI untuk memungkinkan mereka yang
bertanggung jawab atas pengumpulan dan pelaporan
data menjalankan fungsinya.
Beberapa rumah sakit mungkin memiliki sumber
daya yang diperlukan untuk membeli perangkat
lunak Balanced Scorecard yang ada. Ada sejumlah
vendor yang menjual sistem perangkat lunak lengkap
yang menyediakan struktur yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan seluruh proses Balanced Scorecard.
Jika sistem perangkat lunak yang dikemas diinginkan,
permintaan proposal harus dikembangkan, termasuk
demonstrasi produk di tempat, informasi rinci tentang
pelatihan dan dukungan, dan jaminan bahwa perangkat
lunak tersebut kompatibel dengan sistem TI yang ada.
Penulis laporan Gartner “Menimbang Pilihan - Perangkat
Lunak Balanced Scorecard”, Bernard Marr dan Andy
Neely, telah menulis buku baru berjudul Mengotomatiskan
scorecard: Laporan Perangkat Lunak Balanced Scorecard.
4 Integrasi Organisasi
Aspek terpenting dari fase integrasi organisasi
adalah komunikasi. Semua anggota tim Balanced
Scorecard serta semua karyawan, staf medis, dan anggota
dewan pengurus harus memiliki pemahaman yang
jelas tentang struktur Balanced Scorecard, memahami
peran, tanggung jawab, dan kontribusi mereka
terhadap tujuan bersama organisasi. Masing masing
staff, yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data, memasukkan data, menganalisis data, membuat
laporan , dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
berbagai pemangku kepentingan. Salah satu manfaat dari
proses ini adalah identifikasi laporan dan tindakan yang
mungkin tidak lagi diperlukan. Aspek lain dari fase ini
adalah apa yang disebut Niven sebagai “cascading” atau
proses pengembangann scorecard yang selaras di seluruh
APLIKASI BSC
1. Sebagai sistem manajemen untuk menyelaraskan staf
medis, keperawatan dan penunjang dan administarsi
untuk berfokus pelanggan.
2. Mengkomunikasi visi, misi, strategi di mana dapat
dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi.
PENDAHULUAN
Sistem informasi rumah sakit sering terdiri dari
satu atau beberapa komponen perangkat lunak dengan
ekstensi khusus-khusus, serta berbagai macam sub-
sistem dalam spesialisasi medis dari pasar multi-vendor.
Nama implementasi khusus misalnya sistem informasi
laboratorium (LIS), Sistem Manajemen Kebijakan dan
Prosedur, sistem informasi radiologi (RIS) atau sistem
pengarsipan dan komunikasi gambar (PACS).
Sistem informasi rumah sakit (HIS: : Hospital
Information System), juga dikenal dengan term SIM RS
adalah elemen informatika kesehatan yang berfokus
terutama pada kebutuhan administrasi rumah sakit.
Dalam implementasi, HIS adalah sistem informasi yang
komprehensif dan terintegrasi yang dirancang untuk
mengelola semua aspek operasi rumah sakit, seperti
INPUT:
1. Memahamai fungsi dan tugas layanan Kesehatan
2. Dukunan Operasioanal yang dibutuhkan: a. Tenaga
Kerja, b. Sarana parasarana (hardware dan soft ware),
c. Keuangan
3. Terpadu dengan system pengelolaan manajemen
rumah sakit
PRINSIP:
1. SIMR yang digunakan harus mudah di perhunakan
oleh petugas (user friendly)
2. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan
seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan
Manajemen Klinis
● Tampilan ringkasan longitudinal yang koheren
● Entri Pesanan Dokter Terkomputerisasi (CPOE)
● Layar komprehensif dan representasi grafis vitals
● Templat dokumentasi klinis yang dapat ditentukan
pengguna
● Sistem pendukung keputusan klinis dengan diagnosis
dan prosedur berkode
● Rekam, perbarui, dan arsipkan catatan medis
elektronik
● Integrasi dengan basis data MIMS
Kompnen SI-RS
Sistem informasi rumah sakit (SIM RS) terdiri dari
komponen atau subsistem
TUJUAN SI RS
Transformasi operasional Rumah Sakit dan
memberikan peningkatan perawagan pasien. SIM RS
menawarkan peningkatan perawatan pasien sambil
mencapai efisiensi operasional dan memaksimalkan
pendapatan Sistem Informasi Rumah Sakit. SIM RS adalah
solusi modern yang memungkinkan fasilitas medis untuk
mengatasi tantangan terbesar dalam pemberian layanan
kesehatan saat ini.SIM RS memungkinkan rumah sakit
untuk;
1. Kelola semua departemen, pasien, dan staf dengan
mudah
2. Meningkatkan pengalaman pasien
3. Pastikan kebocoran pendapatan berkurang dan
pencurian stok
4. Operasi penagihan dan paperless yang efisien
Manfaat
Manfaat potensial dari sistem informasi rumah
sakit meliputi:
• Administrasi keuangan, diet pasien, teknik, dan
distribusi bantuan medis yang efisien dan akurat.
Ini membantu untuk melihat gambaran luas dari
pertumbuhan rumah sakit
• Peningkatan pemantauan penggunaan obat, dan studi
efektivitas. Ini mengarah pada pengurangan interaksi
obat yang merugikan sambil mempromosikan
pemanfaatan farmasi yang lebih tepat.
• Meningkatkan integritas informasi, mengurangi
kesalahan transkripsi, dan mengurangi duplikasi entri
informasi.
• Perangkat lunak rumah sakit mudah digunakan
dan menghilangkan kesalahan yang disebabkan
oleh tulisan tangan. Sistem komputer teknologi
baru memberikan kinerja sempurna untuk menarik
informasi dari server atau server cloud.
Model Aplikasi SI RS
REKAM MEDIS
Pengertian
Penjelassan ps 46 ayat (1)UU No.29 Tahun 2004,
Ps 46 ayat (1) tentang praktek kedokteran disebutkan
yang dimaksud Rekam Medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Yang dimaksud
dengan petugas adalah dokter atau dokter gigi atau tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan
Struktur RM
Isi RM (Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008
Rekam Medis)
Dibedakan menurut
1. Pasien rawat jalan
2. Pasien rawat inap
3. Gawat darurat
4. Pasien bencana
RAWAT INAP
Isi RM Rawat Inap.
Berisi: Identitas pasien,: Tanggal dan waktu,;
Hasil anamnesis sekurang kurang mencakup keluhan
dan riwayat sakit,; hasil pemeriksaan fisik,; diagnosis,;
rencana penatalaksanaan,; pengobatan dan/atau
Prinsip RME
1. Privacy Or Confidentially data
2. Unique: integrasi dengan SIRS
3. Autheication (pin only given to one person: login
dan password)
4. Availability . Data dapat di akses setiap saat,
menuer kebutuhan
5. Access control. Oleh manajemen
6. Non Repudiation. Data bisa dirubah sesuai hak
dan kebutuhan
Kualitas RM
RME berisi Status Kesehatan pasien dan riwayat
pelayanan yang di terima. Beberapa sas/prinsip yang
terkait mutu rekam medis , dapt disimpulkan
1. Ketepatan (Accuracy)
• Setiap rekam medis individu harus benar (corret).
• Informasi dalam rekam medis diandalkan untuk
2. Relevansi (Relevance)
• Adalah penting bahwa rekam medis hanya berisi
informasi yang relevan (hal khusus) dengan perawatan
pasien
• Relevance kesehatan pasien (kondisi kesehatan).
• Pencantuman informasi yang tidak pantas dan tidak
relevan dapat mengakibatkan tindakan hukum yang
merugikan.
3. Kelengkapan (Completeness)
• Semua dokumentasi, termasuk yang berasal dari
klinik, rumah sakit dan TLC, harus dimasukkan dalam
rekam medis.
• Setiap dokumen harus bebas dari kelalaian
(Ommission &NCommission)
• Dokumentasi dikirim ke CPRS yang menyimpan
catatan lengkap untuk setiap pasien.
• Komisi Gabungan memerlukan tinjauan terus menerus
terhadap dokumentasi rekam medis sepanjang tahun.
5. Kerahasiaan (Confidentiality)
• Rekam medis bersifat rahasia dan dilindungi oleh
otoritas Privacy Act tahun 1974,
• amandemennya dan HIPAA.
• Jangan meninggalkan informasi identitas pasien
di layar komputer Anda atau terpapar di area kerja
Anda.
• Rusak kertas yang berisi informasi pasien yang tidak
relevan dengan dokumentasi medis.
• Jangan membicarakan pasien atau keluarga di lorong,
lift, atau di tempat umum lainnya.
• Jangan memberikan informasi rekam medis tanpa
persetujuan pasien.
6. Keterbacaan (Legibility)
• dokter mendapat penilaian buruk tentang catatan
dan resep yang tidak dapat dibaca dan tidak terbaca.
CPRS membuat rekam medis mudah dibaca.
• Kelalaian (Omission) yang tampaknya tidak disengaja
dalam dokumentasi rekam medis dapat memiliki
D = Demand (Kebutuhan)
S = Supply (Penawaran)
P = Produktivitas (Beban kerja)
Keterangan:
D : Kebutuhan dan permintaan sumberdaya Manusia
S : Sumberdaya tersedia
P : Produktivitas, efisiensi dan efektivitas sumberdaya
Contoh :
Kasus 1
Sumberdaya manusia (Supply) cukup dan
kebutuhan pelayanan (Demand) sedang, produktivitas
cukup adalah keadaan yang ideal (Gb.a).
Kasus 2
Supply cukup, kebutuhan tinggi, produktivitas
cukup (Gb.b) maka alternatif pemecahan adalah
peningkatan produktivitas (efisiensi dan efektivitas)
(Gb. d). Bila saat itu produktivitas sudah tinggi maka
pemecahannya adalah penambahan sumberdaya
manusia.
Kasus 3
Sumberdaya lebih dari cukup, kebutuhan
pelayanan cukup, produktivitas cukup (Gb. c),
maka alternatif pemecahan adalah meningkatkan
kebutuhan atau mobilisasi tenaga untuk kegiatan lain
yang membutuhkan.
3. PRODUKTIVITAS
Berdasarkan produktivitas atau beban kerja efektif
yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan
(service target). Kebutuhan tenaga ditentukan oleh
pelayanan langsung tenaga kesehatan kepada klien
individu atau kelompok, dan situasi yang membutuhkan
pelayanan kesehatan (critical action).
Digunakan rumus:
Prt : perawat
A X B X 365
Jumlah tenaga = = ...
(365 – hari libur) X Jam kerja perhari )
Keterangan :
• A = jumlah jam kerja tenaga keperawatn
• B = jumlah pasien rata rata per hari
D BOR Aktual
E = -------- B = A x TT C = B x 365 D = B x ----------------
1878 BOR ideal
A x 52 x [C x (TT x BOR)]
Jumlah tenaga = ---------------------------------------
41 Minggu x 40 Jam
12.1 PENDAHULUAN
Para manajer keuangan perawatan kesehatan
mengalami tekanan jauh lebih besar dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mendukung
kerberlanjutan organisasi dalam kondisi ketidakpastian,
volatilitas, dan risiko yang lebih besar (Spencer, 2015).
Anggaran merupakan fungsi vital dari manajemen;
apakah itu organisasi bisnis besar maupun kecil, bisnis
profit maupun non profit
TIPE ANGGARAN
Berdasarkan tipe anggarannya, anggaran dapat
dikategorikan ke dalam empat tipe anggaran, yaitu
Supriyanto S., Anita Damayanti N, 2007)
1. Operating Budget
Operating budget terdiri dari 2 jenis anggaran,
yaitu expense budget dan revenue budget (anggaran
pengeluaran dan anggaran pendapatan).
MANFAAT ANGGARAN
Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan
arah serta sekaligusmemberikan target yang harus dicapai
oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yangakan datang.
Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan
semua bagianyang ada di rumah sakit sehingga saling
menunjang, saling bekerja samadengan baik untuk
menuju sasaran yang telah ditetapkan. Demikian
jugaanggaran sebagai tolok ukur maupun pembanding
untuk menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan
maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal
ini menunjukkan bahwa anggaran dapat memberikan
target yang harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada
waktu yangakan dating, juga sebagai alat koordinasi.
Anggaran mengkoordinasikan semua bagianyang ada
di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang
telah ditetapkan. Demikian jugaanggaran sebagai tolok
Proses penganggaran
Dasar penyususnan anggaran dibedakan menjadi
anggaran berbasis kinerja (performance based budget) dan
kinerja berbasis anggaran (budget based performance).
Budget based Performance artinya kinerja ditentukan
dengan kekuatan anggaran yang ada. Performance
1. Programming (POA)
Berisi variabel masing masing (upaya pokok
Rumah Sakit dan Puskesmas) program, yang mana
di dalamnya ada sasaran, tujuan, kegiatan, target,
indikator dan standar. Programming adalah penjabaran
dari formulasi strategi dalam perencanaan program
yang operasional. Perencanaan program opersional,
yang dijabar kan dalam kegiatan rinci (jadual, hasil
yang ingin dicapai) harus dilakukan dulu sebelum
perencanaan keuangan. Perencanaan program Rumah
Sakit dan Puskesmas (Plan of action =POA Rumah
PENERAPAN PENYUSUNAN
ANGGARAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Anggaran Berbasis Kinerja adalah anggaran yang
berfokus pada hasil, dan target yang ditetapkan untuk
organisasi. Ini dapat disebut sebagai praktik menyiapkan
anggaran yang didasarkan pada evaluasi produktivitas
di berbagai operasi dalam suatu organisasi. Dalam hal
ini, aturan praktisnya adalah mengalokasikan anggaran
ke departemen tergantung pada kontribusi mereka dalam
organisasi. Anggaran Berbasis Kinerja sebagian besar
berorientasi pada hasil dan oleh karena itu, kriteria utama
yang digunakan untuk mengukur efektivitas anggaran
2. Analisis anggaran
Analisis anggaran secara spesifik bertujuan untuk
mengukur tingkat akurasi konsumsi sumber daya dalam
memproduksi suatu barang atau jasa. Falsafah yang harus
dipahami dalam melakukan analisis anggaran adalah:
“different cost are used for different purpose” (biaya yang
berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda pula).
Analisis anggaran setelah program/kegiatan dijalankan
sebetulnya adalah analisis akuntansi
Sebelum melakukan analisis anggaran, hal-hal
berikut ini perlu dipahami terlebih dahulu.
Biaya Operasional
Tabel 12.4
Dokument transaski :
Identifikasi dan pengukuran transaksi dan kejadian
yang lain ((buku transaksi)
Pembuatan jurnal; Jurnal umum, Jurnal penerimaan
kas, Jurnal pengeluaran, Jurnal, embelian, Jurnal
penjualan , jurnal khusus. Isi jurnal dikelompokandalam
debit dan Posting : Buku Kas Umum (bulanan), Buku
Tambahan (harian, mingguan), buku besar: Neraca saldo
dan Penyesuaian
Jurnal umum
Semua transaksi harus dicatat dalam jurnal (buku
catatan atau buku harian). Bentuk jurnal yang paling
sederhana secara kronologis mencatat transaksi dan
kejadian lain yang dinyatakan dalam satuan debet dan
kredit ke perkiraan tertentu. Bentuk ini dikenal sebagai
jurnal umum.
Setiap Ayat jurnal umum terdiri dari empat bagian;
1. Perkiraan dan jumlah yang harus didebet (DR). 2.
Perkiraan dan jumlah yang harus dikredit (Cr), 3. Tanggal.
4. Penjelasan.
Sumber transaksi. Dalam jurnal umum juga
dicantumkan referensi (Nomor buku kas).
POSTING Macam laporan yang bisa dikerjakan di
Rumah Sakit: Setiap minggu, 2 minggu, 1 bulan
Pencatatan setiap transaksi ekonomi yang terjadi di
rumah sakit. Jurnal berisikan tentang:
Tanggal transaksi, Nama akun dan jumlahnya yang
harus didebet dan dikredit, Keterangan atas transaksi dan
Pencatatan debet dicatat di sisi kanan dan pencatatan
kredit di sisi kiri. Contoh Jurnal Akuntansi Rumah Sakit
Buku Besar
Buku besar (general ledger) adalah rekening
individual yang terdapat dalam laporan keuangan. Setiap
buku besar memiliki kode akun yang sesuai dengan yang
disajikan di laporan keuangan. Buku besar juga mencatat
perubahan saldo setiap rekening individual.
Jadi, terjadi pemindahan akun yang dicatat dalam
buku jurnal ke dalam buku besar Langkah-langkah yang
dapat dilakukan yaitu:
• Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan
yang dikredit di dalam jurnal dan ke dalam kolom-
Pembukuan akuntansi
Menggunakan 2 sistem pembukuan: 1. Cash bases, 2.
Accrual bases
NB. Total aktiva dan Total Kewajiban plus Modal harus sama
Kredit Debet
1. Penerimaan:
Pendapatan Rp 70.000.000,-
2.Pengeluaran:
2.1 Operasional
Gaji dan Honor lain Rp 150.000.000,-
Bahan dan Obat Rp 60.000.000,-
Lain-lain Rp 10.000.000,-
Total Biaya operasional Rp 220.000.000,-
3. Biaya tetap
3.1 Depresiasi Rp 5.000.000,-
Analisis Keuangan
Analisis dengan metode rasio terdiri atas (Sumber:
Laporan Laba Rugi):
1. Rasio likuiditas (Liquiditasy ratio)
Tujuan rasio ini adalah mengukur kemampuan rumah
sakit/Rumah Sakit dan Puskesmas dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas dirinci
menjadi: 1) rasio lancar (Current ratio), 2) Inventory to
working capital, 3) Current Debt to Inventory 4) Quick
ratio atau Acid test Ratio).
4. Rasio Keuntungan
Mengukur keuntungan (efektivitas keseluruhan)
manajemen yang dapat dilihat dari keuntungan yang
dihasilkan.
Rasio keuntungan adalah ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen
dalam mengelola Rumah Sakit. Efektivitas manajemen
meliputi kegiatan fungsional manajemen seperti
keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan
operasional. Jadi cukup komplek atau banyak faktor
yang mempengaruhi ke efektivitas yang kemudian
meningkatkan atau menurunkan laba.
Kriteria rasio keuntungan adalah 1) keuntungan
atas modal sendiri (return on net worth = ROE), 2)
Profit margin atau Sales Margin, 3) Produkvitas aset
dan 4) Gross and Operating margins
Laba bersih setelah pajak
ROE = = 41 juta/418 juta = 0.09
Modal
Sistem penagihan
dalam perawatan
kesehatan dengan
fitur dan persyaratan
yang dipersonalisasi
menyederhana kan
dan mempercepat pe
nagihan hingga proses
pembayaran. Selain itu,
penyedia menerima banyak
manfaat dari menggunakan
perangkat lunak penagihan
medis ini
Sistem penagihan
di rumah sakit
telah berubah
selama beberapa
dekade terakhir.
Dari penagihan
medis berbasis
kertas manual dan
proses pengkodean
hingga otomatisasi lengkap, penyedia mendapat manfaat
dari sistem penagihan rumah sakit. Selain itu, jika Anda
ingin berinvestasi dalam sistem penagihan rumah sakit,
memilih vendor yang dapat menyesuaikan perangkat
lunak penagihan sesuai kebutuhan Anda adalah bijaksana.
Anda menggabungkan semua persyaratan dan fungsi
dasar untuk meningkatkan proses siklus penagihan dan
pendapatan rumah sakit. Sistem penagihan di rumah sakit
atau perangkat lunak penagihan medis mengotomatiskan
tugas penagihan manual untuk memastikan pembayaran
lebih cepat. Ini menguntungkan penyedia dengan
membuat pemrosesan lebih cepat, meningkatkan alur
kerja, dan melacak informasi pasien. Menerapkan
sistem penagihan di rumah sakit akan meningkatkan
pendapatannya juga.
TUJUAN CP
Isi CP adalah (1) tipe pelayanan yang diberikan dan
(2) kerangka/alur waktu yang berisi langkah tindakan
yang dijalani pasien mulai dari masuk rumah sakit sampai
dengan keluar rumah sakitT. CP merupakan alat bantu
yang berbasis bukti ilmiah untuk mengurangi variasi
layanan dan memperbaiki keluaran atau hasil layanan.
Umum : Upaya Peningkatan Mutu dan efisiensi layanan
dalam penggunaan sumber daya (To improve
quality and efficiency in the use of resources.
Finish work in a set time).
Khusus:
1. Meningkatkan mutu proses dan keluaran untuk
mengotimalkan perawatan pasien (A process to
optimize patient care) dengan pelayanan yang telah
terumah sakittandarisasi.
2. Meningkatkan mutu dokumentasi (a guideline or a
protocol)
3. Meningkatkan koordinasi antara tim yang terlibat
dalam proses pelayanan (Cross Functional
Team). Upaya mengembangan pengobatan dan
pemeliharaan penunjang yang komprehensif
(Developing comprehensive treatment and
supportive care).
Case Mix.
Sistem pengelompokan/pengklasifikasian pasien
dalam satu episode pelayanan yang dikaitkan dengan
biaya pelayanan. Ciri setiap satu kelompok: Ciri
klinis yang sama/mirip Pemakaian sumber daya/biaya
perawatan sama/mirip
Metoda tradisional
Total cost atau overhead cost di distribusi langsung
ke cost objects
1. Full Costing Method. Penentuan harga pokok produk
,jasa Kesehatan yang membebankan seluruh biaya
overhead (cost resources: biaya variable, tenaga
+ : kekuatan lemah
++ : kekuatan sedang
+++ : kekuatan kuat
MANFAAT ABC
Dengan penetapan biaya berbasis aktivitas,
maka perlu mempertimbangkan biaya langsung dan
overhead (tidak langsung) untuk membuat setiap proses
layanan. Anda menyadari bahwa aktivitas yang berbeda
memerlukan biaya tidak langsung yang berbeda pula.
Dengan menetap kan biaya langsung dan overhead untuk
setiap produk, Anda dapat menetapkan harga dengan
lebih akurat. Dan, proses penetapan biaya berbasis
aktivitas menunjukkan kepada rumah sakit biaya overhead
mana yang mungkin dapat Anda kurangi. Misalnya biaya
PRINSIP ABC
1. Activity Based Costing (ABC) adalah metode
sistematis, sebab & akibat untuk membebankan biaya
ke produk atau berdasarkan konsumsi sumber daya
ke aktivitas, aktivitas ke produk, layanan, pelanggan,
atau objek biaya apa pun.
2. Aktivitas merupakan titik focus dalam perhitungan
biaya
3. Produk atau layanan jasa rumah sakit mengkonsumsi
aktivitas
4. Sistem penetapan biaya yang memberikan
pengukuran yang lebih baik atas ketidak seragaman
dalam penggunaan sumber daya overhead organisasi
untuk pekerjaan, produk dan layanan.
5. Resources requiring Activities. Resources and
Activities causing Cost. Activities create a demand
for Products or Services
Biaya aktivitas
Empat kategori aktivitas dalam proses pelayanan
pasien yakni: a. Aktivitas ber level unit (satuan kerja),b.
Aktivitas berlevel batch (kelompok:cost pool), c. Aktivitas
untuk mendukung produk, servis penunjang, dan d.
Akltivitas untuk medukung fasilitas, sedangkan ukuran
frekuensi & intensitas permintaan (volume) terhadap
suatu aktivitas terhadap objek biaya, digunakan untuk
pembebankan dari cost pool ke cost object Contoh:
Jumlah pasien, jumlah pemeriksaan penunjang medis
(laboratorium, radiologi)
TOTAL Rp 994.900.500
Deskriptif
Statistik diskriptif adalah lingkup statistik yang
menerangkan atau menjelaskan variasi gejala atau
kejadian alam (ontologi). Sedangkan statistik inferensial
lingkup kegiatan pada reduksi dan generalisasi
(epistemologi dan aksiologi)
Statistik diskriptif menerangkan gejala alam,
sehingga materi yang dipelajari adalah : mean, median,
standar deviasi, graphic, tabel, hubungan dua variabel
dan lainlain.
Inferensial
Lingkup statistika inferensial: rancangan penelitian,
populasi, sampling, unit sampel, variabel, skala gejala,
analisis statistik, probabilitas dan lainlain.
1. Menyediakan prosedur praktis untuk menduga
karakteristik suatu populasi melalui pendekatan
karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran,
metode pengujian hipotesis, metode analisis varians.
Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan
dan kesamaan populasi.
2. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan
pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif
melalui statistik non parametrik.
3. Statistik dapat menentukan hubungan asosiasi
antar varaiabel (sebab akibat, hubungan simetris,
uji perbedaan, melakukan prediksi dan extrapolasi
ramalan).
Standar
Standar adalah nilai pengukuran yang menunjukan
kriteria yang dinilai sudah mencapai tujuan atau nilai
ambang batas diterima atau ditolaknya hipotesis. Ada dua
jenis standar yaitu standar pengukuran positif dan negatif.
Standar negatif adalah nilai standar yang menunjukan di
mana nilai yang makin rendah menunjukan indikator
atau kriteria kesehatan yang makin baik. Contoh:IMR,
MMR, KKP. Standar positif kebalikan dari standar negatif.
Contoh:Angka harapan hidup, angka melek huruf.
PENGERTIAN EFISENSI
1. Efisiensi adalah rasio (perbandingan) antara efek
(hasil) yang dicapai secara riil dan efek yang secara
teoritis/direncanakan dapat dicapai (homo technicus)
2. Efisiensi adalah keseimbangan yang paling baik
antara hasil (output) dan masukan (input) atau antara
hasil dan biaya atau ongkos (ilmu ekonomi)
EFISIENSI ALOKATIF
Efisiensi Alokatif berkaitan dengan sumberdaya
untuk menghasilkan luaran (produk) yang memberikan
nilai tertinggi dari penggunaan. Ada beberap aspek
pokok yang perlu diperhatikan saat melakukan efisiensi
alokatf yaitu aspek pemerataan (equity), jasa umum
(public Goods) dan efek pelimpahan atau manfaat diluar
pengguna (externality)
Contoh. 1 flacon DPT untuk 8 bayi dan 1 spuit
untuk satu bayi. PadaTabel 1.1 terlihat bahwa program A
dan B memberi hasil yang sama yaitu 500 imunisasi DPT
1. Program B lebih efisien, karena menggunakan sedikit
tenaga dan menghabiskan sedikit vaksin. Apabila A dan
B juga menggunakan tenaga dan jumlah vaksin sama,
5 42% 32%
10 49% 39%
15 56% 46%
20 59% 49%
25 62% 52%
30 65% 55%
35 67% 57%
40 68% 58%
45 69% 59%
50 70% 60%
75 74% 64%
100 76% 66%
150 80% 70%
200 82% 72%
500 88% 78%
1000 91% 81%
Rumus BOR = 0
H
0= x 100%
B x 365
H
Rumus 1. L=
A
Cara 2.
Sebagai denominatornya adalah angka discharge
(D) dan death (d). Angka D + d dihitung per tahun. Yang
termasuk Discharge (D)
• Penderita yang telah sembuh
• Penderita yang ada perbaikannya dan dipulangkan
untuk perawatan di rumah (home care)
• Penderita yang dipindahkan ke rumah sakit lain untuk
perawatan lebih lanjut
• Penderita yang dikirim ke lembaga sosial atau yayasan
L
Rumus 1. L=
D+d
n
MOR =
n + 3V n
Rumus.
(B x 365) - H T= positif bial BOR < 100%
T= T= negatif bila BOR > 100%
D+d T= positif bial BOR < 100%
* Maternal Death Rate = Persentase kematian obstetrik.
* Fatality Rate
S kematian satu jenis penyakit
FR = xK
S penderita baru penyakit tersebut
yang dirawat
MEDICAL AUDIT
Medical audit adalah evaluasi secara periodik dan
sistematik dari catatan medik untuk melihat kualitas
pelayanan medis di rumah sakit.
Dasar medical audit adalah indeks penyakit, di
mana semua data tentang penderita dan kesembuh an,
kematian, tindakan pelayanan tercakup didalamnya.
Medical audit dapat menemukan tidak efisiensinya suatu
jasa pelayanan, sehingga dapat ditingkatkan suatu standar
pelayanan rumah sakit dikemudian hari.
Kualitas dari pelayanan medis yang diberikan
seorang dokter mencerminkan kualitas dari pelayanan
yang diberikan oleh seluruh staf medis. Catatan medik
memberikan gambaran semua pelayanan yang diberikan
oleh dokter dan stafnya pada seorang pasien
= I b/p
Operasi bersih:
Semua jenis operasi yang tidak mengenai daerah
yang dapat menyebabkan terjadinya infkesi, missal:
daerah pencernaan makanan, daerah ginjal dan
saluran kencing, daerah mulut dan tenggorokan
serta daerah saluarn kelamin perempuan. Operasi
bersih yang dimaksud di sini adalah operasi yang
dipersiapkan terlebih dahuluy (bedah elektif)
Pemeriksaan penunjang
Adanya kelainin ringan pada LED dan jumlah lekosit
dalam pemeriksaan darah rutin. Bila memungkinkan
dilakukan biakan (kultur) jaringan yang terinfeksi
Pemeriksaan Penunjang:
Adanya kelainan pada pemeriksaan darah, kelainan pada
luka operasi, atau terjadinya penyulit di tempat/organ
lain.
Pemeriksaan penunjang;
Pada pre-eklampsia berat/eklampsia : Urine
lengkap, Hb, Hematokrit, Asam Urat Darah, Trombosit,
SGOT dan SGPT, serta Ureum kreatinin
Formula.
Jumah ibu hamil yang meninggal karena
sepsis per bulan
AKIS = x100%
Total ibu melahirkan dengan sepsis pada
bulan tersebut