0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan12 halaman

Makalah Jenis Wacana Kelompok 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 12

MAKALAH

Mata Kuliah : Kajian Wacana

Kode Mata Kuliah : KK71F314

Dosen Pengampu :Dr. Masrin, M.Pd.

Oleh Kelompok:

1. Habibah Nurleili (20227179058)

2. Harmonis (20227179098)

3. Rina SY Manulang (20227179004)

4. Ruly Efendi (20227179084)

5. Wahyu Sulistiani (20227179046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah
tentang “Jenis/Klasifikasi”.
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Wacana dan kami
berharap makalah ini dapat menjadi bacaan para pembaca agar lebih mengerti dan memahami
wacana dengan benar.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih
baik. Namun, apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,maka kami
sangat mengharapkan adanya masukan maupun kritikan yang sifatnyamembangun dari semua
pihak.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagikita semua. Aamiin

Penulis
Kelompok II

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
D. Manfaat .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2
A. Pengertian Wacana......................................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Wacana ........................................................................................ 2
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hal yang sering terjadi dalam berkomunikasi dan membaca yaitu adanya topik
atauhal yang dibicarakan. Entah itu topik yang serius atau hanya topik pembicaraan
biasa. Dalam pembicaraan tersebut terkadang menggunakan kalimat yang baik dan
benar, namun terkadang juga menggunakan kalimat tidak baku, tergantung pada
suasana pembicaraannya formal atau non formal.
Kenyataannya wacana sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan
komunikasi tidak bisa lepas dari wacana. Saat berbicara, membaca berita,
berinteraksi,dan pekerjaan apapun seringkali menggunakan wacana. Oleh karena itu,
kami akan membahas materi mengenai jenis/klasifikasi wacana.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah kami paparkan sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud wacana ?
2. Bagaimana jenis/klasifikasi wacana ?
3. Apa saja jenis/klasifikasi wacana ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang
jenis/klasifikasi wacana. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Wacana yang
dipelajari dan dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah Kajian Wacana yaitu Bapak
Dr. Masrin, M.Pd.
D. Manfaat
Mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang materi
jenis/klasifikasi wacana.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wacana
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia wacana adalah : 1) Komunikasi verbal ;
percakapan ; 2) Keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan ; 3) Satuan bahasa
terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel,
buku, artikel, pidato atau khotbah ; 4) Kemampuan atau prosedur berpikir secara
sistematis ; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat
; 5) Pertukaran ide secara verbal.
Beberapa definisi dan pendapat dari para pakar bahasa mengenai wacana, antara
lain oleh J.S. Badudu (2000) mengatakan wacana sebagai rentetan kalimat yang
berkaitan dengan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang
lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara
kalimat-kalimat itu. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa wacana merupakan kesatuan
bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar diatas kalimat atau klausa dengan
koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai
awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan dan tertulis
Dari pengertian, pendapat dan uraian diatas, jelaslah bahwa wacana merupakan
suatu pernyataan atau rangkaian pernyataan yang dinyatakan secara lisan ataupun
tulisan dan memiliki hubungan makna antarsatauan bahasanya serta terikat konteks.
Dengan demikian apapun bentuk pernyataan yang dipublikasikan melalui beragam
media yang memiliki makna dan terdapat konteks didalamnya dapat dikatakan sebagai
sebuah wacana.
Berdasarkan saluran komunikasinya wacana dapat dibedakan atas ; wacana
lisan dan wacana tulis. Wacana lisan memiliki ciri adanya penuturan dan mitra tutur,
bahasa yang dituturkan, dan alih tutur yang menandai giliran bicara. Sedangkan wacana
tulis ditandai oleh adanya penulis dan pembaca, bahasa yang dituliskan dan penerapan
sistim ejaan.
Wacana dapat pula dibedakan berdasarkan cara pemaparannya, yaitu antara lain
; wacana narasi, wacana deskripsi, wacana argumentasi dan wacana persuasi
B. Jenis-Jenis Wacana
Wacana juga memiliki berbagai macam ataupun jenis karakteristik salah satunya adalah
macam wacana berdasarkan alat komunikasi, berdasarkan fungsi dan bentuknya, dan
jenis pemakaiannya.
2
1. Wacana Berdasarkan Alat Komunikasi
Wacana berdasarkan alat komunikasi terbagi menjadi dua yaitu:
a. Lisan
Wacana lisan merupakan sebuah wacana atau ungkapan yang di
ucapkan/dituangkan secara lisan (langsung) bisa dalam bentuk
perbincangan, pidato, dan lain sebagainya.
Ciri Wacana Lisan : Adanya penutur dan mitra tutur, bahasa yang
dituturkan dan adanya giliran bicara (dialog, pialog).
b. Tulisan
Kebalikan dari wacana lisan, wacana tulisan adalah suatu wacana atau
ungkapan yang di kemukakan dengan cara tulisan (tidak langsung)
misalnya dalam bentuk konteks/teks.
Ciri Wacana Tulisan : Adanya penulis dan pembaca, bahasa yang
dituliskan dan penerapan system ejaan.
2. Wacana Berdasarkan Jenis Pemakaian
a. Wacana Monolog
Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara
langsung atas ucapan pembicara. Pembicara memiliki kebebasan untuk
menggunakan waktun ya, tanpa diselingi oleh mitra tuturnya. Contoh
dari wacana monolog adalah ceramah dan pidato.
b. Wacana Dialog
Apabila dalam komunikasi ada dua orang peserta dan terjadi pergantian
peran (dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana
tersebut disebut dialog. Contoh dari wacana dialog, adalah antara dua
orang yang sedang mengadakan perbincangan di sekolah. Situasinya
bisa resmi dan tidak resmi.
c. Wacana Polilog
Apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi
pergantian peran, wacana yang dihasilkan disebut polilog. Contohnya
adalah perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran
pembicara dan pendengar. Situasinya pun bisa resmi dan tidak resmi.
3. Wacana Berdasarkan Fungsi dan Bentuknya
a. Wacana Narasi

3
Narasi merupakan karangan yang berisi peristiwa atau kejadian
sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian ataupun peristiwa
tersebut. Karangan narasi biasa di dapati pada biografi tokoh karena
pada umumnya biografi berbentuk narasi.
Secara sederhana, paragrap narasi diartikan sebagai wacana yang berupa
cerita yang memiliki unsur urutan peristiwa, latar, dan tokoh.
Selain daripada itu, juka ditinjau dari perkembangannya wacana narasi
terbagi atas dua yaitu:
Ø Narasi fiksi (Sugestif)
Menceritakan peristiwa imajinatif (khayalan) seperti novel dan cerpen.
Ø Narasi nonfiksi (ekspositori)
Merupakan narasi yang menceritakan kejadian-kejadian yang factual
atau sesuatu yang benar-benar ada dan terjadi seperti biografi atau
laporan perjalanan.
Ciri Wacana Narasi : Bersifat fakta ataupun fiktif, mengisahkan
peristiwa secara berurutan, dan adanya sudut pandang pengarang
Contoh :
Doni terlambat ke sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Ia tiba di
sekolah pukul 7.45, sehingga ia di tegur oleh guru piket. Dan ketika
masuk ke ruangan bahasa inggris ia di larang masuk karena waktu untuk
yang kesiangan telah habis.
b. Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi merupakan sebuah wacana yang menggambarkan
suatu hal atau kejadian dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Biasanya wacana deskripsi menceritakan tentang watak seseorang,
keindahan alam, keadaan fisik seseorang, atau bisa juga menceritakan
perasaan seseorang.
Ciri Wacana Deskripsi : Memiliki objek, harus jelas dan terperinci,
kalimat langsung pada sasaran, rata-kata yang digunakan harus denotasi
(sebenarnya), runtut dan sistematis.
Contoh:
SMA Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan SMA tertua di Kota
Sukabumi. SMA Negeri 1 Kota Sukabumi lahir pada bulan Oktober
1961. SMA Negeri 1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500
4
siswa dan mempunyai 4 lapangan, yaitu lapangan basket, lapangan
volly, lapangan sepak bola, dan lapangan badminton. Luas Smansa
kuarng lebih 3 hektare dan memiliki 37 kelas serta 71 guru mata
pelajaran. Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak.
Ketika bel istirahat berbunyi, kantin di SMA sangatlah ramai hingga
siswa-siswi pun harus berdesak-desakan untuk membeli makanan.
kantin Smansa menjual bermacam-macam makanan seperti gorengan,
mie ayam, bas juice, dan masih banyak lagi Ketika kantin ini ramai,
suasaana pun menjadi sangat panas, berisik dan kotor. Kantin di Smansa
sungguh sempit sedangkan muridnya sangatlah banyak, sehingga kantin
ini pun menjadi hiruk-pikuk.
c. Wacana Eksposisi
Wacana yang menerangkan atau memaparkan suatu hal atau objek
disebut sebagai wacana eksposisi, dan diharapkan para pembaca dapat
memahaminya dengan jelas. Biasanya wacana eksposisi sering
menggunakan kutipan dari para ahli guna untuk membuat si pembaca
mempercayai wacana tersebut.
Ciri Wacana Eksposisi : Adanya kutipan para ahli, menjabarkan
defenisi, dan menjabarkan metode melaksanakan suatu kegiatan.
Contoh:
Sementara itu, Sri Hindaryati Dahana mengungkapkan, anggaran
pendidikan yang disiapkan Pemprov NAD dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2002 tergolong besar, yaitu sebesar
Rp.705,7 miliar atau sekitar 44,9 persen dari total APBD NAD yang
mencapai Rp.1,57 triliun. Di pihak lain, ia menyoroti kecilnya anggaran
yang disiapkan Pemprov NAD untuk masalah ketenagakerjaan yang
hanya 0,1 persen atau sebesar Rp.2,1 miliar.
d. Wacana Argumentasi
Wacana argumentasi merupakan wacana yang bertujuan untuk
meyakinkan orang lain (para pembaca) agar mereka membenarkan
pendapat, sikap dan perkataan kita.
Sebagai contoh kecil misalnya Anda ingin meyakinkan teman atau
oranglain bahwa Perguruan Tinggi yang Anda tempuh merupakan
perguruan tinggi yang baik, maka Anda dapat menulis pernyatan
5
tersebut kedalam bentuk wacana argumentasi. Untuk lebih jelasnya lagi,
bacalah contoh wacana argumentasi di berikut ini!
Contoh :
Membudayakan kegemaran membaca bukanlah hal yang mudah.
Banyak tantangan yang melatari pembudyaan kegemaran membaca.
Pertama kurangnya pemahaman masyarakat sendiri terhadap
pentingnya buku. Buku masih dianggap kebutuhan nomor sekian.
Kenyataan ini terlihat ketika kebutuhan pokok sudah terpenuhi, orang
jarang menyisihkan uangnya untuk membeli buku. Sulit sekali
menjadikan sebuah buku sebagai kebutuhan utama. Akan tetapi, unuk
mendengarkan sebuah kaset dan menonton film, banyak orang yang tak
sungkan mengeluarkan uang.
e. Wacana Persuasi
Karangan ini bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu
atau karangan yang besifat mengajak pembaca dengan menyampaikan
alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca bersedia
melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat.
Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap balasan berupa
perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan
penulis dalam karangannya.
Ciri Wacana Persuasi : Harus menimbulakan kepercayaan pada
pendengar / pembacanya, bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia
dapat diubah, menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara,
pembicara / penulis dan yang diajak berbicara / pembaca, menghindari
konflik ( baik dalam pemikiran pembaca atau sesama pembaca ) agar
kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai, dan ada data dan fakta
secukupnya untuk mendukung ajakan.
Contoh :
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih
belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan
membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat
terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan
Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa
SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan
6
IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia
hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan
bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana
pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata
agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh
karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan
nasional.
4. Jenis wacana di lihat dari bentuk saluran yang di gunakan
Saluran yang di gunakan dalam berkomunikasi, bisa dibedakan menjadi wacana
lisan dan wacana tulisan. Wacana tulisan adalah rangkaian kalimat yang di
transkip dari rekaman bahasa lisan. Adapun wacana tulis adalah teks yang
berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam tulis. Adapun contoh
wacana lisan, misalnya percakapan, khotbah (spontan), dan siaran langsung
diradio atau TV. Sedangkan wacana tulis dapat kita temukan dalam bentuk
buku, berita koran, artikel dan majalah.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wacana merupakan rentetan kalimat yang saling berkaitan dan menghubungkan
proposisi yang satu dengan proposisi lainnya di dalam kesatuan makna (semantis)
antarbagian di dalam suatu bangun bahasa dengan memiliki ciri-ciri satuan gramatikal,
satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap , untaian kalimat-kalimat, memiliki hubungan
proposisi, memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan, memiliki hubungan
koherensi, memiliki hubungan kohesi, rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa
komunikasi, bisa transaksional juga interaksional, medium bisa lisan maupun tulis, dan
sesuai dengan konteks. Selain itu, wacana juga terbagi dalam beberapa macam yaitu
wacana dalam bentuk komunikasi, jenis pemakaiiannya, dan wacana berdasarkan
fungsi dan bentuknya. Macam tersebut di bagi lagi menjadi wacana lisan dan tulisan,
wacana monolog, dialog, dan polilog, dan yang terakhir wacana narasi, deskripsi,
eksposisi, dan argumentasi.
B. Saran
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran
BahasaIndonesia, karena dengan itu dapat menambah wawasan pengetahuan kita.
Misalnyadalam pembuatan suatu wacana, kita tidak keliru lagi. Serta dapat lebih
memahamiunsur-unsur yang menyangkut tentang wacana.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E. 2010. Kreatif Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

http://isma-isimi.com/category/bahasa

http://yulitamarchita.blogspot.com/2012/12/makalah-wacana.html?m=1

https://punyashellya.wordpress.com/2013/06/02/wacana-bahasa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai