SPM Uptd Puskesmas Gladag

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

DOKUMEN

STANDARD PELAYANAN
MINIMAL (SPM)

UPTD PUSKESMAS GLADAG


Jln. Tawang Alun 217 Gladag - Rogojampi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat ridho-Nya Standar
Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Gladag Kabupaten Banyuwangi telah tersusun.
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
Dalam rangka peningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka U P T D
Puskesmas Gladag Kabupaten Banyuwangi akan diselenggarakan dengan pola pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Oleh karena itu guna memenuhi kelengkapan
persyaratan administrasi untuk ditetapkan sebagai Unit SKPD yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan BLUD, maka UPTD Puskesmas Gladag menyusun Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
SPM ini disusun untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh Puskesmas kepada para pihak. Dengan disusunnya SPM diharapkan
memacu Puskesmas untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja Puskesmas,
serta memudahkan Puskesmas untuk menentukan strategi dalam pelaksanaannya. Selain itu
SPM dapat menjadi pedoman / acuan yang dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal yang
harus difasilitasi oleh pemerintah daerah serta dalam rangka meningkatkan pembinaan. Bagi
masyarakat, dengan adanya SPM diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan
pembelajaran masyarakat umum tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
UPTD Puskesmas Gladag, sehingga semakin meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kami harapkan dokumen SPM yang telah tersusun ini dapat dimanfaatkan oleh para
pihak dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Banyuwangi, 2023
Kepala UPTD Puskesmas Gladag

dr. MANGESTI UTAMI


NIP. 19730110 200604 2 0015

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
1.2. TUJUAN ............................................................................................ 3
1.3. PENGERTIAN ................................................................................... 3
1.4. LANDASAN HUKUM ......................................................................... 4
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................. 5
1.6. CARA MENYUSUN DOKUMEN SPM PUSKESMAS BLUD ............. 6
BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL .......................................................... 8
2.1. JENIS PELAYANAN .......................................................................... 8
2.2. PROSEDUR PELAYANAN ................................................................ 9
2.3. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS ............................ 9
BAB III RENCANA PENCAPAIAN SPM ................................................................ 22
3.1. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM .................................... 22
3.2. STRATEGI RENCANA SPM BERDASARKAN RENCANA
STRATEGIS ...................................................................................... 22
BAB IV SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................... 23
4.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA......................................................... 23
4.2. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN CAKUPAN SPM...... 24
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum,
pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar, dan
ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat diberikan
secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja tinggi.
UPTD Puskesmas Gladag adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan (perorangan dan masyarakat) tingkat pertama (FKTP).
Di samping pelayanan yang berkualitas, pelayanan publik juga dituntut untuk
memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak terjadi sesuatu
tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan, oleh karena itu
perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan, yang meliputi identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan komunikasi. Untuk
melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan adanya indikator (tolok
ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau dipenuhi.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan
menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standarisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat menjamin
kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan dengan fakta,
oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian untuk tiap indikator
perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus, maka UPTD
Puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang juga
merupakan salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal

1
(SPM) memuat Batasan minimal mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
harus dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD.
Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kalitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Puskesmas mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena
Puskesmas sebagai bagian dari Pemerintah Daerah yang harus memenuhi hak-
hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang menerapkan BLUD.
Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah jenis pelayanan dasar
(JPD) SPM Kesehatan, juga melaksanakan SPM Pelayanan lain, dan SPM
Pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD tersebut.
Dalam menyusun SPM Puskesmas BLUD tersebut, harus mempergunakan
Bahasa mudah dimengerti dan dipahami sehingga Puskesmas dan masyarakat
penerima pelayanan memiliki pemahaman tentang ukuran kinerja yang sama.
SPM Kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-butir sebagai
berikut:
1.1.1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
1.1.2. Hak setiap warga negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM;
1.1.3. Sebagai bagian dari alat ukur kinerja Kepala Daerah;
1.1.4. Semua daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
1.1.5. Kaitannya dengan Puskesmas adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah menjalankan kewajibannya menyediakan Pelayanan Dasar
Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai
kemampuan Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara
keseluruhan Puskesmas di daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas
tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
1.1.6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
1.1.7. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;
1.1.8. Diutamakan untuk pelayanan preventif promotif, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti

2
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
SPM Bidang Kesehatan;
1.1.9. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik,
cakupan layanan masing-masing Puskesmas;
1.1.10. Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan
lain yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan
oleh konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya)
sebagai pendukung layanan utamanya;
1.1.11. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian
SPM Puskesmas BLUD;
1.1.12. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing-masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pembangunan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bias dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
1.1.13. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.

1.2. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut:
1.2.1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan
kepada masyarakat;
1.2.2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan;
1.2.3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan;
1.2.4. Alat akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya;
1.2.5. Mendorong terwujudnya checks and balance;
1.2.6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
Puskesmas.

1.3. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
SPM di Puskemas menjadi acuan Puskesmas dalam mencapai standar
kinerja, membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Upaya
3
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:
1.3.1. SPM Kesehatan
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018,
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, adalah:
1. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal;
2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara;
3. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangkan
penyediaan barang dan/jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh
oleh setiap warga negara secara minimal;
4. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup lebih layak;
5. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.

1.3.2. SPM BLUD


Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 adalah Standar pelayanan minimal memuat batasan minimal
mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus dipenuhi oleh Unit
Pelaksana Teknis Daerah/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD,
untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan,
kemudahan dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana
Teknis Daerah/Badan Daerah yang menerapkan BLUD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. SPM BLUD ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala
Daerah, SPM BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

1.4. LANDASAN HUKUM


1.4.1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
1.4.2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
1.4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;

4
1.4.4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
1.4.5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
1.4.6. Peraturan Daerah Kab. Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
1.4.7. Peraturan Daerah Kab. Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun
2021 – 2026;
1.4.8. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 37 Tahun 2021 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2021-2026;
1.4.9. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 92 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi;
1.4.10. Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/45/KEP/429.011/2020 Tentang
Tim Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Pengertian
1.4. Landasan Hukum
1.5. Sistematika Penulisan
1.6. Cara Menyusun Dokumen SPM Puskesmas BLUD
BAB II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL
2.1. Jenis Pelayanan
2.2. Prosedur Pelayanan
2.3. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
BAB III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
3.1. Rencana Pencapaian Indikator SPM
3.2. Strategi Rencana SPM Berdasarkan Rencana Strategis

5
BAB IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
4.1. Rencana Anggaran Biaya
4.2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Cakupan SPM
BAB V : PENUTUP

1.6. CARA MENYUSUN DOKUMEN SPM PUSKESMAS BLUD


1.6.1 Puskesmas mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang saat ini telah mampu
disediakan bagi semua warga yang berada di wilayah kerja Puskesmas,
atau pengguna Puskesmas. Jenis Pelayanan itu mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi Puskesmas BLUD, yaitu Fungsi Pelayanan dan Fungsi
Pendukung. Untuk semua jenis pelayanan tersebut agar dituliskan Standar
Pelayanan Minimal-nya, yaitu penjelasan bagaimana prosedur/langkah-
langkah bagaimana setiap pelaksanaan tersebut dilaksanakan;
1.6.2 Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum
Daerah (sesuai SE Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1010/SJ dan Nomor
981/101l/SJ) tertanggal 6 Februari 2019, dimana Surat Edaran ini
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang BLUD, maka bagian SPM ini agar memperhatikan
adanya:
1. Penjelasan Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas PERATURAN
PEMERINTAH BLUD:
a. Fokus mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
b. Terukur merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
c. Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya;
d. Relevan dan dapat di andalkan merupakan kegiatan yang sejalan,
berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi
BLUD;
e. Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaian jadwal
kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di
Puskesmas;
3. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan
dan Anggaran Tahunan;
4. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala
Daerah.

6
Seluruh unsur diatas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen
Puskesmas (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016).
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra
Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.

1.6.3 Puskesmas juga mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang akan


dikembangkan untuk dapat disediakan bagi semua warga di wilayah kerja
puskesmas di masa mendatang. Jenis pelayanan ini yang akan dimasukkan
ke dalam Renstra Puskesmas sebagai Rencana Pengembangan dalam
kurun waktu lima tahun mendatang;
1.6.4 Puskesmas memilih jenis pelayanan yang dapat dipastikan pelaksanaannya
dengan kualitas terbaik, untuk ditetapkan sebagai SPM Puskesmas BLUD.
Pemilihan ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh Dinas Kesehatan
setempat;
1.6.5 Puskesmas menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada),
dan mengusulkannya untuk diterbitkannya Perkada tentang SPM
Puskesmas BLUD. Proses ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat;
1.6.6 Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Perkada untuk
semua atau beberapa Puskesmas BLUD. Dalam Perkada tersebut diuraikan
dengan jelas SPM masing-masing Puskesmas;
1.6.7 Kepala Daerah melakukan kajian yang diperlukan dalam menerbitkan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) SPM Puskesmas BLUD.

7
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

2.1. JENIS PELAYANAN


Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
2.1.1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan;
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga;
4. Pelayanan Gizi;
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

2.1.2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya
bersifat inovatif dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja, dan potensi sumber daya yang tersedia di
Puskesmas.
UKM Pengembangan yang ada di UPTD Puskesmas Gladag meliputi:
1. Kesehatan Matra;
2. Kesehatan Gigi Masyarakat;
3. Kesehatan Tradisional;
4. Kesehatan olahraga – UKK;
5. Pelayanan Kefarmasian.

Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama yang


dilaksanakan di UPTD Puskesmas Gladag meliputi:
1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik;
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum;
3. Pelayanan Rawat Gawat Darurat (RGD);
4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
5. Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi;
6. Pelayanan Laboratorium;
7. Pelayanan Kefarmasian (Obat);
8. Pelayanan KIE/MOS;
9. Pelayanan TB Paru;
8
2.2. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen tata kelola yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas. Tujuan penyusunan Standar
Operasional Prosedur di Puskesmas adalah agar berbagai proses kerja rutin
terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat SOP bagi Puskesmas adalah memenuhi persyaratan standar
pelayanan Puskesmas, mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melakukan pekerjaannya.
Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan
kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas. Terdapat
beberapa alur pelayanan yang berlaku di Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis
pelayanan yang ada di masing-masing Puskesmas.

2.3. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.

Tabel 2.1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten


Banyuwangi
Capaian
Jenis Penerima Capaian
Mutu Layanan Pernyataan UPTD
No Layanan Layanan Target Banyuwangi
Dasar Standar Puskesmas
Dasar Dasar 2022
Gladag 2022
1 Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil 100% 95% 99,5%
Kesehatan pelayanan mendapatkan
Ibu Hamil antenatal pelayanan
antenatal sesuai
standar
2 Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu bersalin 100% 97% 100%
Kesehatan pelayanan mendapatkan
Ibu Bersalin persalinan pelayanan
persalinan sesuai
standar
3 Pelayanan Sesuai standar Bayi baru Setiap bayi baru 100% 89% 100%
Kesehatan pelayanan lahir lahir mendapatkan
Bayi kesehatan bayi pelayanan
Baru Lahir baru lahir kesehatan sesuai

9
Capaian
Jenis Penerima Capaian
Mutu Layanan Pernyataan UPTD
No Layanan Layanan Target Banyuwangi
Dasar Standar Puskesmas
Dasar Dasar 2022
Gladag 2022
standar
4 Pelayanan Sesuai standar Balita Setiap balita 100% 78% 78,8%
Kesehatan pelayanan mendapatkan
Balita kesehatan balita pelayanan
kesehatan sesuai
standar
5 Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada 100% 82% 100%
Kesehatan skrining usia usia pendidikan
pada Usia kesehatan usia pendidikan dasar mendapatkan
Pendidikan pendidikan dasar skrining kesehatan
Dasar dasar sesuai standar
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Setiap warga 100% 97% 100%
Kesehatan skrining Negara Negara Indonesia
pada Usia kesehatan usia Indonesia usia 15 s.d. 59
Produktif produktif usia 15 s.d. tahun mendapatkan
59 skrining kesehatan
tahun sesuai standar
7 Pelayanan Sesuai standar Warga Setiap warga 100% 72% 73,57%
Kesehatan skrining Negara Negara Indonesia
pada Usia kesehatan usia Indonesia usia 60 tahun ke
Lanjut lanjut usia atas mendapatkan
60 tahun ke skrining kesehatan
atas sesuai standar
8 Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100% 80% 100%
Kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi
Penderita kesehatan mendapatkan
Hipertensi penderita pelayanan
hipertensi kesehatan sesuai
standar
9 Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100% 96% 100%
Kesehatan pelayanan Diabetes Diabetes Mellitus
Penderita Kesehatan Mellitus mendapatkan
Diabetes penderita pelayanan
Mellitus Diabetes kesehatan sesuai
Mellitus standar
10 Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100% 84% 65,78%
Kesehatan pelayanan dengan dengan
Orang kesehatan jiwa gangguan gangguan jiwa
dengan jiwa (ODGI) berat
Gangguan (ODGJ) mendapatkan
Jiwa berat pelayanan
Berat kesehatan sesuai
standar
11 Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100% 91% 100%
Kesehatan pelayanan dengan dengan TB
Orang kesehatan TB TB mendapatkan
dengan pelayanan TB
TB sesuai standar
12 Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100% 100% 100%
Kesehatan mendapatkan berisiko berisiko
Orang pemeriksaan terinfeksi terinfeksi HIV (ibu
dengan HIV HIV hamil, pasien TB,
Risiko (ibu hamil, pasien IMS,
Terinfeksi pasien TB, waria/transgender,
HIV pasien IMS, pengguna napza
waria/trans dan

10
Capaian
Jenis Penerima Capaian
Mutu Layanan Pernyataan UPTD
No Layanan Layanan Target Banyuwangi
Dasar Standar Puskesmas
Dasar Dasar 2022
Gladag 2022
gender, warga binaan
pengguna Lembaga
napza dan Pemasyarakatan)
warga mendapatkan
binaan pemeriksaan HIV
Lembaga sesuai standar
Pemasyara
katan)
13 Kepuasan Sesuai standar Masyarakat Setiap pengunjung 76,6% 78,11% 85,13%
masyarakat mendapatkan (pasien dan puskesmas berhak
terhadap nilai survei keluarga) mengisi survei
pelayanan kepuasan kepuasan terhadap
Puskesmas masyarakat kualitas pelayanan
(IKM) di puskesmas

Profil indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan


Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 meliputi 12 (dua belas) indikator yang harus
dipenuhi Puskesmas serta ditambah dengan 1 indikator baru, antara lain:
2.3.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) Sesuai Standar
Tabel 2.2. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) Sesuai
Standar

Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pemeriksaan antenatal ibu hamil di Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah ibu hamil yang telah selesai menjalani masa kehamilannya
(bersalin) di akhir tahun berjalan
Denumerator Jumlah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kohort ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pendataan ibu hamil
Kegiatan 2. Pemeriksaan antenatal
3. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4. Pengisian kartu ibu dan kohort
5. Rujukan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga kesehatan, meliputi :
Manusia 1. Dokter / dokter spesialis kebidanan, atau
2. Bidan, atau

11
Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) Sesuai Standar
3. Perawat

2.3.2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Sesuai Standar


Tabel 2.3. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Sesuai Standar
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Sesuai Standar di Fasilitas
Judul
Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya penanganan ibu
bersalin sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kohort ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pendataan ibu bersalin
Kegiatan 2. Pelayanan persalinan
3. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4. Pengisian kartu ibu dan kohort ibu
5. Rujukan pertolongan persalinan (jika diperlukan)
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari :
Manusia 1. Dokter dan bidan, atau
2. Dua orang bidan, atau
3. Bidan dan perawat

2.3.3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KN Lengkap)


Tabel 2.4. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KN
Lengkap) di Puskesmas

Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya penanganan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir usia 0-28 hari
yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai standar dalam kurun waktu satu

12
Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas
tahun
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pendataan bayi baru lahir
Kegiatan 2. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
a. Pelayanan dalam gedung
b. Pelayanan luar gedung
3. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir (jika
diperlukan)
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga kesehatan, meliputi :
Manusia 1. Dokter / dokter spesialis anak, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat

2.3.4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan)


Tabel 2.5. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan) di
Puskesmas

Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan balita
sesuai standar di wilayah puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai dari
cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar + jumlah balita usia 24-35 bulan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar + balita usia 36-
59 bulan mendapatkan pelayanan sesuai standar
Denumerator Jumlah balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kohort Anak, Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pendataan balita usia 0-59 bulan
Kegiatan 2. Pelayanan kesehatan balita
a. Pelayanan dalam gedung
b. Pelayanan luar gedung
3. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Pelayanan rujukan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi

13
Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu :
1. Guru PAUD
2. Kader kesehatan

2.3.5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (penjaringan kelas 1


dan 7)
Tabel 2.6. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar (penjaringan kelas 1 dan 7) di Puskesmas
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan pada
Usia Pendidikan Dasar sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada anak usia pendidikan
dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan anak setingkat
pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu tahun ajaran
Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang ada di wilayah
kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran
yang sama
Sumber Data 1. Buku rapor kesehatanku
2. Buku pemantauan kesehatan
3. Kuesioner skrining kesehatan
4. Formulir rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan usia sekolah
dan remaja di dalam sekolah
5. Formulir rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan usia sekolah
dan remaja di luar sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Anak Sekolah
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Koordinasi dan pendataan sasaran
Kegiatan 2. Pelaksanaan skrining kesehatan
3. Pelaksanaan tindak lanjut hasil skrining kesehatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter / dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

14
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di
Judul
Puskesmas
tertentu :
1. Guru
2. Kader kesehatan / dokter kecil / peer conselor

2.3.6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (15 – 59 tahun)


Tabel 2.7. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (15 –
59 tahun) di Puskesmas

Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan pada
Usia Produktif 15 – 59 tahun sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan usia produktif dinilai dari
persentase orang usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi
Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem Informasi
Penyakit Tidak Menular (SI PTM)
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Skrining faktor risiko PTM
Kegiatan a. Usia 15-59 tahun
b. Usia 30-50 tahun (perempuan)
2. Konseling tentang faktor risiko PTM
3. Pelayanan rujukan kasus ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)
4. Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih dan mempunyai kualifikasi
tertentu
1. Kader kesehatan

2.3.7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia (>60 tahun)


Tabel 2.8. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia (>60
tahun) di Puskesmas

15
Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan pada
Usia Lanjut >60 tahun sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga
negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga negara
berusia 60 tahun atau lebih yang mendpatkan skrining kesehatan
sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih yanga
ada di suatu wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
tahun yang sama
Sumber Data 1. Paket pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G)
a. Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)
b. Instrumen Abbreviated Mental Test (AMT)
c. Instrumen Activity Daily Living (ADL)
2. Buku kesehatan lansia
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pendataan sasaran lansia
Kegiatan 2. Skrining kesehatan lansia
3. Pencatatan dan pelaporan termasuk pemberian buku kesehatan
lansia
4. Pelayanan rujukan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu; kader kesehatan

2.3.8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Tabel 2.9. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di
Puskesmas

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
penderita hipertensi sesuai standar di wilayah Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita
hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi usia
15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan

16
Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita hipertensi usia ≥15 tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun. Pelayanan hipertensi sesuai standar terdiri dari : pengukuran
dan monitoring tekanan darah , edukasi dan terapi farmakologi
Denumerator Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥15 tahun yang berada di
dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Rawat Jalan, Register Posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Melakukan pendataan penderita hipertensi menurut wilayah
Kegiatan kerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
2. Melakukan penemuan kasus hipertensi untuk seluruh pasien
usia ≥15 tahun di FKTP
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet seimbang, istrirahat
yang cukup, aktifitas fisik, dan kelola stress) serta edukasi
kepatuhan minum obat dan / atau terapi farmakologi
4. melakukan rujukan ke FKRTL sesuai kriteria
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga kesehatan, meliputi :
Manusia 1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Tenaga kesehatan masyarakat

2.3.9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus


Tabel 2.10. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Mellitus di Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
penderita diabetes mellitus (DM) sesuai standar di wilayah
Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita
DM dinilai dari persentase penderita DM usia 15 tahun ke atas yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun di dalam wilayah
kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Rawat Jalan, Register Posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Surveilans PTM

17
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus di
Judul
Puskesmas
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Melakukan pendataan penderita DM menurut wilayah kerja
Kegiatan FKTP
2. Melakukan skrining penderita DM untuk seluruh pasien di FKTP
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta terapi
farmakologi
4. Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi
5. Penyediaan peralatan kesehatan DM
6. Penyediaan obat DM
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga kesehatan, meliputi :
Manusia 1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat

2.3.10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Tabel 2.11. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Judul
Berat di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di wilayah
Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi ODGJ berat,
dinilai dari jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kabupaten/kota yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kesehatan Jiwa
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Kesehatan Jiwa
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Penderita ODGJ berat menurut estimasi wilayah kerja FKTP
Kegiatan 2. Melakukan diagnosis terduga ODGJ berat dan melakukan
penatalaksanaan medis
3. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa, melatih perawatan
diri, minum obat sesuai anjuran dokter dan berkesinambungan,
kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana)
4. Melakukan rujukan ke FKRTL atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi

18
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Judul
Berat di Puskesmas
Sumber Daya Minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau
Manusia tenaga kesehatan lainnya

2.3.11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis (TB)


Tabel 2.12. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Orang Terduga
Tuberkulosis (TB) di Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis (TB) di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
penderita TB di Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan sesuai standar bagi orang dengan terduga
TBC dinilai dari persentase jumlah orang terduga TBC yang
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan penunjang
dalam kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber Data Register Harian Rawat Jalan, Register TB
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab P2 TB
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Pemeriksaan klinis
Kegiatan a. Pemeriksaan klinis di luar gedung
b. Pemeriksaan klinis di dalam gedung
2. Pemeriksaan penunjang
3. Edukasi
4. Rujukan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter / dokter spesialis penyakit dalam / dokter spesialis
paru, atau
2. Perawat
3. Analis Teknik Laboratorium Medik (ATLM)
4. Penata rontgen
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu; kader kesehatan

2.3.12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV


Tabel 2.13. Indikator SPM Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
Terinfeksi HIV di Puskesmas

19
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV di
Judul
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan orang
dengan risiko terinfeksi HIV di Puskesmas
Definisi Operasional Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan sesuai standar bagi orang dengan risiko
terinfeksi HIV dinilai dari persentase orang dengan risiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan pelayanan HIV sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV (penderita TBC, IMS,
penjaja seks, LSL, transgender, penasun, WBP dan ibu hamil) yang
mendapatkan pelayanan (pemeriksaan rapid test R1) sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama yang ditetapkan kepala daerah
Sumber Data Register Harian Rawat Jalan, Register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab P2 HIV
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Penentuan sasaran
Kegiatan 2. Pemetaan penemuan kelompok sasaran
3. Promosi kesehatan dan penyuluhan
4. Jejaring kerja dan kemitraan
5. Sosialisasi pencegahan
6. Pemeriksaan deteksi dini HIV
a. Pelayanan dalam gedung
b. Pelayanan luar gedung
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi
9. Penilaian kinerja SPM
10.Rujukan jika diperlukan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya a. Tenaga kesehatan :
Manusia 1. Dokter / dokter spesialis penyakit dalam / dokter spesialis
kulit dan kelamin, atau
2. Perawat
3. Bidan
4. ATLM
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu :
1. Pendamping
2. Penjangkauan

2.3.13. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas (IKM)


Tabel 2.14. Indikator SPM Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Puskesmas (IKM)

20
Judul Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas (IKM)
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan pasien
Definisi Operasional Capaian kinerja Puskesmas dalam pencapaian indeks kepuasan
masyarakat (IKM) sesuai standar minimal melalui kegiatan survei
kepuasan masyarakat pada pengunjung yang berkunjung ke
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Sumber Data Rekapitulasi kuesioner survei kepuasan masyarakat
Standar 80%
Penanggung Jawab Tim survei kepuasan masyarakat (SKM)
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1. Menyusun instrumen survei
Kegiatan 2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel
3. Menentukan responden
4. Melaksanakan survei
5. Mengolah hasil survei
6. Menyajikan dan melaporkan hasil survei
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Tenaga kesehatan maupun non kesehatan yang bekerja di lingkup
Manusia Puskesmas

21
BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

3.1. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM


Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2022-2026
untuk mencapai target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Tabel 3.1. Rencana Pencapaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2023 – 2026
CAPAIAN
UPTD
NO INDIKATOR 2023 2024 2025 2026
PUSKESMAS
2022
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 99,5% 100 % 100 % 100 % 100 %

2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100% 100 % 100 % 100 % 100 %

3 Pelayanan kesehatan bayi baru 100% 100 % 100 % 100 % 100 %


lahir (KN Lengkap)
4 Pelayanan kesehatan balita (0-59 78,8% 100 % 100 % 100 % 100 %
bulan)
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
pendidikan dasar (penjaringan pada
kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
produktif (15-59 thn)
7 Pelayanan kesehatan pada usia 73,57% 100 % 100 % 100 % 100 %
lanjut (>60 th)
8 Pelayanan kesehatan penderita 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
Diabetes Mellitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 65,78% 100 % 100 % 100 % 100 %
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
terduga Tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
risiko terinfeksi HIV
13 Kepuasan masyarakat terhadap 84,35% 78% 78% 80% 80%
pelayanan Puskesmas (IKM)

3.2. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS


Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang
disusun dalam rencana strategis Puskesmas.

22
BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

4.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasar UPTD
Puskesmas Gladag Banyuwangi Tahun 2023 – 2026

TAHUN
JENIS LAYANAN
NO SATUAN
DASAR
2023 2024 2025 2026
Pelayanan
1 kesehatan ibu Rupiah 10.980.000 10.980.000 10.980.000 10.980.000
hamil
Pelayanan
2 kesehatan ibu Rupiah 0 0 0 0
bersalin
Pelayanan
3 kesehatan bayi Rupiah 500.000 500.000 500.000 500.000
baru lahir
Pelayanan
4 Rupiah 11.520.000 11.520.000 11.520.000 11.520.000
kesehatan balita
Pelayanan
kesehatan pada
5 Rupiah 2.800.000 2.800.000 2.800.000 2.800.000
usia pendidikan
dasar
Pelayanan
6 kesehatan pada Rupiah 12.800.000 12.800.000 12.800.000 12.800.000
usia produktif
Pelayanan
7 kesehatan pada Rupiah 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
usia lanjut
Pelayanan
kesehatan
8 Rupiah 0 0 0 0
penderita
hipertensi
Pelayanan
kesehatan
9 Rupiah 0 0 0 0
penderita
Diabetes Mellitus
Pelayanan
kesehatan orang
10 Rupiah 6.800.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000
dengan gangguan
jiwa berat
Pelayanan
11 kesehatan orang Rupiah 5.200.000 5.200.000 5.200.000 5.200.000
dengan TB
Pelayanan
kesehatan orang
12 Rupiah 0 0 0 0
dengan risiko
terinfeksi HIV
Kepuasan
masyarakat
13 terhadap Rupiah 1.004.564.928 1.004.564.928 1.004.564.928 1.004.564.928
pelayanan
Puskesmas (IKM)

23
TOTAL 1.057.164.928 1.057.164.928 1.057.164.928 1.057.164.928 1

Tabel 4.2. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja UPTD Puskesmas
Gladag Banyuwangi Tahun 2023 – 2026
TAHUN (Rp)
NO SUMBER DANA
2023 2024 2025 2026
Bantuan Operasional
1 227.061.000 227.061.000 227.061.000 227.061.000
Kesehatan (BOK)
Operasional Pelayanan
2 200.185.000 200.185.000 200.185.000 200.185.000
Puskesmas (APBD)
Jaminan Kesehatan
3 629.918.928 629.918.928 629.918.928 629.918.928
Nasional (JKN)

JUMLAH 1.057.164.928 1.057.164.928 1.057.164.928 1.057.164.928

4.2. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN CAKUPAN SPM


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan minimal bidang
kesehatan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan secara berjenjang
menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan yang berlaku pada setiap
jenis layanan dasar. Penanggungjawab laporan SPM adalah tim SPM di
masing-masing Puskesmas yang bertanggungjawab kepada kepala
Puskesmas sebelum dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas bertanggung jawab terhadap pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelayanan minimal bidang kesehatan dalam wilayah kerjanya dari
seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, baik milik pemerintah
maupun milik swasta. Puskesmas melaporkan hasil monitoring dan evaluasi
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kabupaten Kota.
Pelaporan Penerapan SPM Bidang Kesehatan disampaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Materi muatan laporan
penerapan SPM Bidang Kesehatan memuat sebagai berikut :
1. Hasil penerapan SPM;
2. Kendala penerapan SPM;
3. Ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM.

24
BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah


kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Untuk dapat terlaksananya kebijakan
dalam Standar Pelayanan Minimal perlu mendapat dukungan dan partisipasi seluruh
pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik
bersifat materiil, administratif maupun politis.
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata
kelola Puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi Puskesmas serta perubahan lingkungan.

25
26

Anda mungkin juga menyukai