Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6
PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : Moderasi Beragama
B. Kegiatan Belajar : Pengertian, Indikator dan Kata Kunci Moderasi Beragama (KB 2) C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1 Konsep (Beberapa istilah
dan definisi) di KB PETA KONSEP
Pen gerti at M o derasi B eragam a
Indikator M o derasi B eragam a
Kata Kunci M oderasi B eragam a
Peta Jalan Pen garusutam aan M oderasi Beragam a
A. Pengertian Moderasi Beragama
moderasi diadopsi dari Bahasa Inggris yakni moderation yang artinya tidak berlebihan dan tidak memihak, KBBI moderat mempinyai arti perbuatan dalam kewajaran dan tidak menyimpang dan mau mempertimbangkan pendapat pihak lain wasathiyyah, merupakan arti moderasi dalam bentuk bahasa arab yang artinya menjauhkan dari sifat ekstrem. Moderasi memiliki fungsi untuk memahami mengendalikan atau moderasi suatu proses atau hubungan agar dapat berjalan dengan lebih efektif. Misi Nabi Muhammad adalah menyempurnakan akhlak yang dalam posisi ideal ini merujuk kepada nabi melihat aspek moderasi islam (Wasatiyah). Moderasi beragama dapat dilakuakan dengan: 1. Toleransi Antar Agama 2. Keseimbangan dalam Praktik Keagamaan 3. Pencegahan Konflik Agama 4. Penghindaran ekstrimisme 5. Keseimbangan antara Agama dan Kehidupan Sehari- hari B. Indikator Moderasi Beragama Indikator moderasi beragama yaitu: 1. Komitmen Kebangsaan,sikap atau tekad individu atau kelompok untukmemprioritaskan dan mendukung kepentingan negara atau bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Contoh- contoh komitmen kebangsaan meliputi: Pengabdian pada Militer; Partisipasi dalam Proses Politik; Mendukung Kebijakan Publik; Pelayanan Sosial dan Kemanusiaan; Pemeliharaan Budaya dan Tradisi Nasional; Kesadaran terhadap Isu-isu Nasional; Komitmen terhadap Persatuan 2. Toleransi, sikap yang menghormati dan menerima perbedaan keyakinan agama antara individu atau kelompok, bahkan jika mereka memiliki keyakinan agama yang berbeda. Contoh-contoh toleransi beragama mencakup: Menghormati Ibadah yang Berbeda; Menerima Perbedaan dalam Pakaian atau Simbol Agama; Mendukung Kebebasan Beragama; Menghindari Stereotip dan Prasangka Agama; Partisipasi dalam Dialog Antaragama; Pemberian Ruang untuk Konversi Agama; Mendukung Proyek Bersama untuk Kemanusiaan. 3. Anti-kekerasan, sikap atau gerakanyang menentang penggunaan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis sebagai cara untuk menyelesaikan konflik atau mencapai tujuan tertentu. Contoh-contoh anti-kekerasan mencakup: protes damai; pendidikan non kekerasan; negosiasi diplomatik; kampanye anti penganiayaan; pelayan psikologis dan rehabilitasi; mendukung korban kekerasa; penolkan terhadap ekstremisme dan terorisme; media dan kampanye kesadaran. 4. Penghormatan terhadap kebudayaan lokal, sikap atau pendekatan yang menekankan penghargaan, pemahaman, dan integrasi terhadap nilai, norma, tradisi, dan budaya lokal suatu masyarakat atau komunitas.. Contoh-contoh penghormatan terhadap kebudayaan lokal mencakup: bahas; tradisi dan perayaan; makanan dan gaya hidup; kepercayaan dan ritual keagamaan; konsultasi dan partisipasi komunitas; seni dan budaya lokal; pendidikan kebudayaan; penghargaan terhadap pengetahuan tradisional C. Kata kunci Moderasi Beragama 1. Kemanusiaan 2. Kemaslahatan umum 3. Adil 4. Berimbang 5. Komitmen kebangsaan 6. Taat konstitusi 7. Toleransi 8. Anti kekerasan 9. Penghormatan kepada tradisi D. Peta jalan pengarusutamaan moderasi beragama 1. Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Kementerian Agama, dibagi menjadi beberapa tahap : a. Penguatan 2021, difokuskan pada Penguatan Perspektif Moderasi Beragama dalam Institusi. b. Penguatan 2022, fokuskan pada Penyelenggaraan Layanan dan ProgramKeagamaan berperspektif Moderasi Beragama. c. Penguatan 2023, difokuskan pada Penguatan Peran Masyarakat dalam Penguatan Moderasi Beragama d. Penguatan 2024, difokuskan pada Peneguhan dan Apresiasi Negara dan Bangsa Berperspektif Moderasi Beragama 2. Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Lingkup Nasional a. Penguatan 2021, difokuskan pada Pengembangan Infrastruktur Penguatan Perspektif Moderasi Beragama, dengan melakukan bebrapa program kegiatan, diantaranya b. Penguatan 2022, difokuskan pada Penguatan Perspektif dan Kapasitas Penyelenggara Negara & Lembaga KeagamaandalamPengarusutamaan Perspektif Moderasi Beragama c. Penguatan 2023, difokuskan pada Pengarusutamaan Perspektif Moderasi Beragama dalam Kehidupan Keberagamaan Indonesia di semua lini d. Penguatan 2024, difokuskan pada Peneguhan Kerukunan Umat Beragama dan Kehidupan Keberagamaan Berperspektif Moderasi Beragama Strategi Implementasi Penguatan Moderasi Beragama di Tingkat Nasional a. Kementerian agama : dilakukan Kajian praktik keberagamaan, regulasi, bahan ajar terkait moderasi beragama b. Penyelenggara negara: dilakukan Sosialisasi Kerangka Konseptual dan Kerangka Kerja moderasi beragama, Koordinasi lintas KL/Pemda c. Lembaga Keagamaan, di fokuskan pada : Pelibatan lembaga agama, tokoh agama, Organisasi Berbasis Komunitas, Penguatan FKUB, Regulasi pengelolaan rumah ibadah, Penyiaran agama offline dan online, Perayaan hari besar keagamaan. d. .Masyarakat, diupayakan hal-haldiantaranya : PelindunganHak Beragama, Pendidikan Masyarakat, memfasilitasi inovasi program kerukunan umat beragama, Peningkatan literasi Moderasi Beragama, dan Pengembangan referensi. Materi yang sulit dipahami adalah tentang toleransi moderasi beragama adalah partisipasi dalam Dialog Antaragama: Toleransi beragama mempromosikan dialog konstruktif dan Daftar materi pada KB pemahaman antara pemeluk agama yang berbeda. Ini 2 yang sulit dipahami mencakup keikutsertaan dalam forum dialog antaragama untuk membangun jembatan pemahaman dan kerjasama. Hal tersebut sulit dipahami karena dari diskusi tersebut bisa menimbulkan kesenjanganyang lebih, dari pada manfaat yang diperoleh. 3 Daftar materi yang sering Materi yang sering miskonsepsi adalah tentang cara moderasi mengalami miskonsepsi beragama dengan penghindaran ekstriisme dengan Moderasi dalam pembelajaran beragama berusaha untuk menghindari pendekatan agama yang ekstremis, yang dapat menyebabkan intoleransi, kekerasan, atau terorisme. Dalam kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan sekolah masih banyak kelompok-kelompok yang masih merasa benar dan sering merendahkan kelompok yang lain.