0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan49 halaman

Pengolahan Limbah B3 - Apt Muh. Zahid

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 49

Pengolahan Limbah Biologi &

Bahan Berbahaya (B3)


apt. Muhammad Zahid, S.Si., M.Sc.
Biosafety Officer (BSO)
Certified Professional Biorisk Management – IFBA
Certified Professional Biosecurity – IFBA

Disampaikan pada Bimbingan Teknis Pengujian Mutu Obat Hewan Tahun 2024
BBPMSOH – Bogor, 15-17 Oktober 2024
Agenda
• Latar belakang
• Jenis-jenis limbah B3
• Pemilahan, pelabelan, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan
limbah B3
• Pemusnahan limbah B3
Fun Facts
Rumah Sakit di
Negara maju:
0,5 kg limbah B3/bed/hari
Negara berkembang:
0,2 kg limbah B3 /bed RS/hari
Polusi Udara:
Furan,
Dioksin,
Partikel
Source: Compendium of Technologies for Treatment / Destruction of Healthcare Waste, UNEP – 2012

Di RS: 2-4 kg total limbah/bed/hari


(0,2-0,4 kg limbah infeksius)
Dampak Kesehatan
• Kasus di 2010, tertusuk jarum • Metylmercury (MeHg) –
suntik (recap) menyebabkan teratogenik, kerusakan ginjal,
sebanyak 33.800 infeksi HIV baru, darah, otak/SSP, dsb.
1,7 juta infeksi hepatitis B, dan • Chromium (Cr) – ginjal, hati, kulit,
315.000 infeksi hepatitis C. sistem imunitas.
• Cadmium (Cd) – ginjal, hati,
• Seseorang yang mengalami testes, sistem imunitas, SSP, dan
cedera jarum suntik dari pasien darah.
memiliki risiko masing-masing • Tembaga (Cu) – hati, ginjal,
30%, 1,8%, dan 0,3% untuk kematian.
terinfeksi HBV, HCV dan HIV. • Dsb.
Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014 Source: Indonesia Environment & Energy Center, 2022
Definisi Limbah Medis
Limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, klinik, laboratorium biomedis
dan sumber spesifik lainnya yang terkait dengan perawatan kesehatan
manusia atau hewan.
Asal Sumber Limbah
• Rumah sakit • PMI/Bank Darah
• Klinik • Rumah perawat
• Poliklinik • Industri farmasi
• Puskesmas/puskeswan • Apotek
• Praktek dokter • Toko obat
• Lab medis • Kantor/unit karantina
• Lab penelitian • Fasilitas layanan darurat
• Lab pengujian • Pusat rehabilitasi
• Lab bioteknologi • Kamar jenazah
• Lab akademik • Kantor imigrasi/beacukai
• Lab patologi/forensik • Salon tatoo/tindik
Komposisi Limbah

Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014
Jenis/Karakteristik Limbah B3
PermenLHK No.56 Tahun 2016 Peraturan Pemerintah RI No.85 Tahun
1999 – Pengolahan Limbah B3
Limbah B3 (Medis & Non Medis) • mudah meledak;
• Limbah infeksius
• Limbah patologi • mudah terbakar;
• Limbah benda tajam • bersifat reaktif;
• Limbah farmasi • beracun;
• Limbah sitotoksis
• Limbah kimiawi
• menyebabkan infeksi; dan
• Limbah radioaktif • bersifat korosif.
• Limbah tabung gas/kontainer bertekanan, dan
• Limbah dari peralatan medis dengan
kandungan logam berat yang tinggi
Jenis Limbah
Benda
Infeksius Patologis
Tajam

Kimia Farmasi Sitostatik

Radioaktif Umum
Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014
Limbah Infeksius
Limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh lainnya
(misalnya dari sampel diagnostik yang dibuang), biakan dan stok agen
infeksius dari pekerjaan laboratorium (misalnya limbah dari otopsi
dan hewan yang terinfeksi dari lab), atau limbah dari pasien dengan
infeksi (misalnya swab, perban dan alat kesehatan sekali pakai)
Limbah Patologis
Jaringan manusia, organ atau cairan, bagian tubuh dan bangkai hewan
yang terkontaminasi
Limbah Benda Tajam
Umumnya berasal dari jarum suntik (tidak sengaja, recap, pengolahan
limbah) maupun pecahan kaca yang terinfeksi
Limbah Kimia
• Limbah berasal dari pelarut dan reagen yang digunakan untuk persiapan
laboratorium, disinfektan, bahan sterilisasi, dan logam berat yang
terkandung dalam alat kesehatan (misalnya merkuri dalam termometer
rusak) dan baterai;
• Toksik, iritan, mudah meledak, mudah terbakar, korosif, dsb
Limbah Farmasi
Meliputi obat dan vaksin kedaluarsa, tidak terpakai dan terkontaminasi
Limbah Sitostatik
Limbah yang mengandung zat dengan sifat genotoksik (yaitu zat yang
sangat berbahaya, mutagenik, teratogenik atau karsinogenik), seperti
obat sitotoksik yang digunakan dalam pengobatan kanker dan
metabolitnya
Limbah Radioaktif
Merupakan produk yang terkontaminasi oleh radionuklida termasuk bahan
diagnostik radioaktif atau bahan radioterapi
Limbah Umum/Limbah Tidak Berbahaya

Limbah yang tidak menimbulkan bahaya biologis, kimiawi, radioaktif, atau


fisik tertentu.
Sistem Pemilahan/Segregasi
“Three-bin system”:
• Limbah non medis • Limbah kimia/farmasi
• Limbah medis infeksius • Limbah patologi
• Limbah medis benda tajam
Pelabelan
Wadah Limbah, Kode Warna & Label
Pengemasan Limbah B3

Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014
Wadah Limbah B3
Wadah Benda Tajam/Safety Box
Persyaratan:
• Kokoh
• Tidak mudah bocor
• Bahan/ukuran tertentu
• Ketebalan dari kantong untuk
limbah infeksius: 17 µm (ISO
7765:2004)
• Plastik (kantong/wadah): bebas
klorin
• Tahan panas dan tekanan (saat
diautoklaf)
Simbol Limbah B3
Pelabelan Bahan Kimia
Pengangkutan Limbah
Limbah B3 di lokasi sumber limbah yang diserahkan atau diambil petugas limbah B3 untuk
dibawa ke TPS limbah B3, harus dilengkapi dengan berita acara penyerahan, yang minimal
berisi hari dan tanggal penyerahan, lokasi sumber limbah, jenis limbah B3, bentuk limbah B3,
volume limbah B3 dan cara pewadahan/pengemasan limbah B3.

Batas Waktu Penyimpanan:


Limbah infeksius, benda tajam,
dan/atau patologis : (Permen LHK No
56 Tahun 2015)
▪ 2 (dua) hari pada temperatur di
atas 0o celcius ;
▪ 90 (sembilan puluh) hari pada
suhu sama atau dibawah 0o celcius
(Cold Storage)
Pengemasan & Pelabelan Limbah Medis
Pengemasan & Pelabelan
Limbah Non Medis
Penyimpanan Limbah
Denah Penyimpanan Limbah Infeksius

Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014
Denah Penyimpanan Limbah Kimia

Source: Safe management of wastes from health-care activities – WHO 2nd Ed, 2014
Kerjasama Pengolahan Limbah
• Pilih vendor/perusahaan pengolah yang memiliki ijin
dari KLHK untuk mengolah limbah B3 sesuai dengan
karakteristik limbah B3 yang dihasilkan
• Pastikan transporter memiliki ijin dari KLHK sebagai
transporter dan kendaraan pengangkut memiliki ijin
dari Dinas Perhubungan
• Pengirim, pengangkut, dan pengolah harus memiliki
manifest elektronik (festronik) - adalah sistem
pemantauan terhadap kegiatan pengangkutan limbah B3,
untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat
pengelolaan limbah B3 yang melanggar peraturan.
Festronik merupakan bentuk transformasi dari manifes
pengangkutan limbah B3 manual -
https://festronik.menlhk.go.id/
• Melalui Peraturan Menteri LHK Nomor
P.4/Menlhk/Setjen/Kum.1/1/2020 tentang Pengangkutan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun, penggunaan FESTRONIK per tanggal 1
Agustus 2020 menjadi kewajiban.
PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS

PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL


• AUTOKLAF • PROSES KIMIAWI
• MICROWAVE • PROSES BIOLOGI
• IRADIASI • ENKAPSULASI
• INSINERATOR • HIDROLISIS ALKALI

atau teknologi lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


OTOKLAF
Otoklaf (Gravitasi)
▪ Temperatur: 121°-135°C
▪ Tekanan: 103 kPa/15 psi
▪ Waktu: 15-30 menit

Otoklaf Prevakum/vakum tinggi


▪ Temperatur: 134°C
▪ Tekanan: 186 kPa/27 psi
▪ Waktu: 3-10 menit
Limbah Dilarang Diautoklaf
• Limbah bahan kimia, tumpahan, sisa kemasan atau buangan produk
yang tidak memenuhi persyaratan;
• Limbah patologis dan jaringan anatomis;
• Limbah radioaktif;
• Limbah farmasi; dan
• Limbah material sitotoksik/genotoksik
Alat & Hasil Olahan Otoklaf-Mekanik
Microvawe (Gelombang Mikro)
▪ Teknologi berbasis uap,
dimana panas lembab dan
uap dihasilkan oleh energi
gelombang mikro melalui
microwave generator
(magnetron).
▪ Frekuensi 2450 MHz and
Panjang gelombang 12,24
cm, waktu: 30-60
menit/siklus (suhu & level
disinfeksi)
Alat & Hasil Olahan Microwave-Mekanik
IRRADIASI
INSINERATOR
• Efisiensi pembakaran > 99,95%;
• Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800 oC
(temperatur operasional) & kedua (secondary chamber) minimum 1000 oC
(temperatur operasional);
• Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah;
• Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur 1200 oC.
• Pelepasan produk sampingan pembakaran ke atmosfer dan pembentukan residu:
emisi gas, uap, karbon dioksida, nitrogen oksida, berbagai zat yang mudah
menguap (misalnya logam, asam halogen, produk pembakaran tidak sempurna)
dan partikulat, residu padat dalam bentuk abu;
• Memenuhi baku mutu emisi – KLHK
PROSES KIMIA
• Menggunakan desinfektan: larutan klorin dioksida, pemutih (sodium
hipoklorit), formalin, gas ozon, dsb
• Biasa digabung dengan proses shredding (mencacah), grinding
(menggiling) atau dikombinasi untuk meningkatkan penetrasi bahan kimia
terhadap limbah
• Penggunaan enkapsulasi yang dapat membungkus dan memadatkan
benda tajam, darah atau cairan tubuh lainnya menjadi matriks padat
sebelum dibuang
• Teknologi alkali/basa – pemanasan
ENKAPSULASI
▪ Proses solidifikasi untuk mengurangi potensi racun
dan kandungan limbah B3 lingkungan
▪ Memasukkan limbah sebanyak 2/3 dari volume
wadah dan selanjutnya ditambahkan material
immobilisasi (berupa pasir bituminus dan/atau
semen) sampai penuh sebelum wadahnya ditutup
▪ Jenis limbah: limbah benda tajam, farmasi,
radioaktif, abu terbang dan/atau abu dasar dari
insinerator
▪ Penerapan enkapsulasi harus mendapat persetujuan
dari DLH Kota sesuai dengan PP No 101 tahun 2014
TEKNOLOGI HIDROLISIS ALKALI
• Menggunakan tangki baja – limbah
(padat/karkas/cadaver/jaringan/bangkai dsb) –
ditambahkan larutan alkali/basa (KOH/NaOH) –
pemanasan 110 & 127 °C atau lebih tinggi &
diaduk 6-8 jam.
• Pengolahan limbah bahan kimia berbahaya,
formaldehid,
glutaraldehid, kemoterapi.
• Efektif prion – 6 jam
• Loading: 10-4500 kg.
PROSES BIOLOGI
• Proses yang melibatkan organisme alami secara khusus merujuk pada
degradasi bahan organik bila diterapkan untuk pengolahan limbah medis
• Menggunakan enzim untuk mempercepat penghancuran limbah yang
mengandung pathogen organik
• Kompos dan vermiculture (pencernaan oleh cacing): berhasil digunakan
untuk menguraikan limbah dapur RS, limbah organik yang mudah dicerna
dan limbah plasenta
PENGUBURAN
Persyaratan Kegiatan: Persyaratan teknis:
• Tidak ada fasilitas • Lokasi kuburan harus bebas banjir, kedap air dan
insinerator di wilayah tsb; berjarak sekurang-kurangnya 200 m dari sumur,
perumahan, fasilitas umum, dan kawasan lindung;
• Pada kondisi darurat, dan
setelah disinfektasi atas • Kedalaman kuburan sekurang-kurangnya 2 (dua)
limbah; meter, diisi dengan limbah medis sebanyak-banyaknya
setengah dari jumlah volume total, dan ditutup
• Dilakukan oleh penghasil dengan kapur dengan ketebalan sekurang-kurangnya
50 cm sebelum ditutup dengan tanah;
✓ Hanya untuk limbah patologis dan
benda tajam;
• Kuburan harus dilengkapi pagar pengaman;
✓ Lokasi dan fasilitas penguburan • Penguburan harus dilakukan dalam pengawasan yang
limbah medis wajib ketat; dan wajib dirawat
memiliki/mendapatkan persetujuan
dari DLH kabupaten/kota.
Perlindungan Personel Pengelolaan Limbah B3
• Higiene perorangan: fasilitas mencuci tangan (dengan air mengalir, sabun, dan alat
pengering) atau cairan antiseptik;
• Penyediaan APD memadai
• Imunisasi: Hepatitis B dan Tetanus
• Penerapan Praktik penanganan/SOP
• Pemeriksaan medis khusus (medical check-up) minimal dua tahun sekali
• Makanan tambahan bagi petugas pengelola limbah
• Pelatihan yang memadai
Penanganan Tumpahan (Spill) - Umum
• Memastikan setiap orang waspada pada kejadian di lokasi tumpahan
• Pakailah APD yang sesuai, sarung tangan, kacamata, labcoat lengan
panjang, dsb
• Membatasi tumpah ke daerah kecil & menyerap dengan absorbent
• Tumpahan Bersihkan area dengan sabun, air, dan desinfektan
• Kumpulkan semua penyerap terkontaminasi, APD & residu dalam
kantong limbah (contoh: biohazard)
• Beri label dan buang dengan benar (sesuai SOP)
• Laporkan kepada PJ (BSO/CSO)
Spill Kit – Biologik
▪ Desinfektan: bleach/sodium hipoklorit 3%
▪ Spray botol untuk membuat desinfektan
▪ Forcep, autoclavable broom dan dust pan, atau alat
untuk mengambil benda tajam
▪ Paper towels atau absorben kertas yg sesuai
▪ Tas plastik Biohazard autoclave untuk materi
kontaminan
▪ Sarung tangan
▪ Face protection: safety glasses dan mask
Spill Kit – KIMIA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai