TugasherUTS - Rafif Putra Arlin - 12221046

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HER UTS FARMAKOLOGI

OBAT METOLAZON,FUROSEMID

DISUSUN OLEH

Rafif Putra Arlin (12221046)


metolazone

1.definisi

Metolazone merupakan obat jenis thiazide diuretic (water pill) yang membantu mencegah tubuh dari penyerapan
garam yang berlebihan, yang bisa menyebabkan fluid retention (edema) pada penderita gagal jantung kongestif
(CHF), atau gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik. Untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).

2.dosis obat
Dosis untuk hipertensi

Dewasa dosis (usia 18 tahun dan lebih tua)

Dosis biasa untuk ringan sampai sedang hipertensi adalah 2,5-5 mg melalui mulut, sekali per hari.

Dosis anak (usia 0-17 tahun)

Obat ini belum diteliti pada anak-anak dan tidak boleh digunakan pada orang yang lebih muda dari 18 tahun.

Dosis untuk edema

Dewasa dosis (usia 18 tahun dan lebih tua)

Dosis biasa untuk edema adalah 5-20 mg melalui mulut, sekali per hari.

Dosis anak (usia 0-17 tahun)

Obat ini belum diteliti pada anak-anak dan tidak boleh digunakan pada orang yang lebih muda dari 18 tahun.

3.rute pemberian

Oral/diminum

4.cara kerja obat dan indikasi obat

Cara kerja

Metolazone milik kelas obat yang disebut diuretik. Sebuah kelas obat adalah kelompok obat yang bekerja
dengan cara yang sama. Mereka sering digunakan untuk mengobati kondisi yang sama. Diuretik bekerja dengan
menyebabkan Anda untuk buang air kecil lebih. Hal ini membantu menghilangkan kelebihan cairan dan garam
dari tubuh Anda. Menghapus kelebihan cairan ini dan garam juga membantu menurunkan tekanan darah Anda.

Indikasi

Obat edema dan hipertensi

5.kontraindikasi dan peringatan

kontraindikasi

-Pasien dengan gangguan anuria.

-Pasien hepatik koma atau pre-koma.

-Ibu Hamil.

Peringatan

-Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Metolazone:

-Pasien dengan gangguan ra-diabetes atau DM.


-Pasien dengan asam urat.

-Pasien dengan penyakit lupus eritematosu (LSE).

-Pasien dengan gangguan hati dan ginjal

-Pasien hiperkolesterolemia.

-Pasien yang memiliki gangguan elektrolit yang benar sebelum terapi.

-Pasien dengan risiko kepekaan silang dengan sulfonamid, sulfonilurea, inhibitor karbonat anhidrase, tiazid, dan
loop diuretik.

-Ibu menyusui.

6.Efek Samping:

Efek endokrin dan metabolik (hiperuricemia dan bisa menyebabkan encok pada beberapa pasien, hypochloremic
alkalosis, hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesemia, hiperglikemia & glikosuria pada penderita diabetes
mellitus atau pasien rentan lainnya); Efek GI (iritasi GI, N/V, konstipasi, anoreksia, diare); Efek CNS (sakit
kepala, kepeningan); Efek lainnya (reaksi fotosensitivitas, hipotensi postural, impotensi, reaksi
hipersensitivitas).

Tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit: sakit kepala, kram otot, mulut kering, hipotensi, kehausan, kelelahan,
mengantuk, dan sebagainya

7.referensi

idnmedis.com

health.detik.com

allhealth.pro
Furosemid

1.definisi

Furosemide merupakan obat golongan diuretik yang bekerja dengan menghambat absorpsi natrium dan klorida
pada tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle, hal ini menyebabkan aliran darah ke ginjal
meningkat, dan tekanan darahpun menurun. Sehingga dengan hal tersebut furosemid dapat digunakan untuk
pengobatan edema pada jantung, sirosis hati dan gangguan ginjal. Pengobatan hipertensi, baik diberikan dosis
tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi.

2.dosis obat

Dosis edema yang berhubungan dengan gagal jantung, sirosis hati, dan penyakit ginjal : Dewasa 20-80 mg dosis
tunggal, dapat ditingkatkan 20-40 mg tiap 6-8 jam. Hipertensi ringan - sedang, terapi tunggal atau kombinasi
dengan obat antihipertensi lainnya dosis awal 40 mg 2x sehari

3.rute pemberian

melalui mulut, intravena (suntikan, infus)

4.cara kerja obat dan indikasi obat

Pengobatan edema pada jantung, sirosis hati dan gangguan ginjal. Pengobatan hipertensi, baik diberikan dosis
tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi

5.kontraindikasi dan peringatan

Kontraindikasi pemberian furosemide adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap furosemide
atau komponen penyusun obat ini. Keadaan anuria juga merupakan kontraindikasi pemberian furosemide.
Peringatan penggunaan furosemide diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, karena furosemide
dapat menimbulkan nefrotoksisitas.

peringatan pemberian furosemide diberikan terkait efek diuretik poten dan ototoksisitas dari furosemide.
Peringatan juga diberikan saat memberikan furosemide pada pasien di atas 65 tahun, serta pada pasien dengan
gangguan fungsi hepar.

6. efek samping

Efek samping yang cukup sering dijumpai akibat penggunaan furosemide adalah hipotensi ortostatik, dizziness,
gangguan keseimbangan elektrolit, seperti hiponatremia, hipokalemia, atau hipokloremia, tinitus, dan
fotosensitivitas. Interaksi obat dapat terjadi antara furosemide dengan gentamisin atau cisplatin yang
meningkatkan efek ototoksisitas obat.

7.referensi

k24klik.com

alomedika.com

Anda mungkin juga menyukai