0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan6 halaman

JAWABAN UAS SAEFUL R

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

NAMA : SAEFUL REVALDI

KELAS : 5A
NIM : 60403070120153

1. Jelaskan yang dimaksud dengan kompetensi?


Jawaban:
Kompetensi Menurut Dessler (2017:408) kompetensi adalah karakteristik
pribadi yang dapat ditunjukan seperti pengetahuan, keterampilan dan perilaku
pribadi seperti kepemimpinan.
Wibowo (2016:271) mengemukakan bahwa suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan itu tersebut.
Menurut Edison,Anwar dan Komariyah (2016:142) Kompetensi adalah
kemampuan individu untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan
memiliki keunggulan yang didasarkan pada hal-hal yang menyangkut
pengetahuan (Knowledge), keahlian (skill), dan sikap (attitude).

Jadi dapat disimpulkan dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para
ahli tentang kompetensi maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
kemampuan dan karakterisitik eseorang dalam melakukan pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki
individu dengan efektifitas.

Reference:

Dessler, Gary. 2017. Human Resource Management. England: Pearson Education


Limited, Inc.

Edison, Emron, Yohny Anwar,Imas Komariyah.2016.Manajemen Sumber Daya


Manusia.Alfabeta:Bandung
Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, PT.Rajagrafindo Persada.
Jakarta-14240. Sumber Internet: Al- Hafiz Muslihin, 2013.

2. 4 Kompetensi yang harus dimiliki Guru


Jawaban:

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


pasal 10 ayat (1) kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yag diperoleh melalui
pendidikan profesi.
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik.
2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang bagus,
berakhak mulia, berwibawa, serta menjadi contoh yang baik untuk peserta
didiknya.
3. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien baik dengan peserta didik, sesama guru,
maupun orangtua/wali peserta didik serta masyarakat sekitar.
4. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam.

Reference:

WUKIR, R 2008 Kajian Terhadap Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005


Tentang Guru dan Dosen dalam Rangka Meningkatkan Mutu Guru Lex
Jurnalica Vol.5 (3).

3. Pentingnya pengembangan profesi guru


Jawaban:
Karena Pengembangan profesionalisasi Guru menjadi sorotan dunia, sebab
Guru tidak hanya mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk memberikan
informasi ilmiah serta teknis, tetapi juga memiliki tanggung Jawab untuk
membangun sikap dan Jiwa agar dapat bertahan pada era persaingan yang super.
Membantu Siswa beradaptasi dengan tantangan dalam hidup dan dorongan
perkembangan internal mereka merupakan salah satu tugas guru. Penguatan siswa
meliputi aspek Kepribadian, terpenting aspek Intelektual, sosial, emosional dan
teknis. Tugas berat ini menjadi berat karena guru tidak hanya mesti menyiapkan
generasi muda untuk menduduki era pengetahuan, tetapi mereka juga mesti siap
untuk terus bertahan sebagai individu dan profesional (Risdiany, 2021: 197-198).
Proses untuk meningkatkan profesionalisme guru dimulai dari (Husien,
2017: 42 43)
1) Mengidentifikasi kekurangan, kelemahan yang sering dimiliki atau
dialami guru.
2) Meningkatkan program peningkatan program peningkatan kemampuan
professional.
3) Menetapkan serta merancang materi dan media yang digunakan dalam
meningkatkan kemampuan professional guru.
4) Menyusun dan mengalokasikan dana/anggaran program peningkatan
kemampuan professional guru.
5) Mengukur keberhasilan program peningkatan kemampuan
professional guru.
6) Meningkatkan program tindak lanjut kemampuan professional guru.

Reference

Risdiany, H. (2021).Pengembangan Profesionalisme Guru dalam Mewujudkan


Kualitas Pendidikan di Indonesia. AL-HIKMAH (Jurnal Pendidikan dan
Pendidikan Agama Islam), 3(2):194-202

Husein, Latifah. 2017. Profesi Keguruan menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:


PUSTAKA BARU PRESS.
4. Syarat guru profesional
Jawaban:
Guru dapat dikatakan wajib memiliki persyaratan untuk menjadi guru
yang profesional, persyaratan itu adalah:
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma empat (S-1 atau
D-IV) seperti tersebut dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pasal 82 ayat (2) yang berbunyi, guru yang belum memiliki kualifikasi
akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada Undang-
Undang ini wajib memenuhi kualifiksi akademik dan sertifikasi pendidik
paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya Undang-Undang tersebut di
atas.(UU ini berlaku sejak tanggal, 30 Desember 2005).
2. Memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional,
kompetensi guru sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1)
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi professional.
3. Memiliki sertifikat pendidik;
4. Sehat jasmani dan rohani, dan
5. Memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

5. .Tantangan dan Problematika Profesional Guru


Jawaban :
1. Tantangan Profesionlisme Guru dalam Perkembangan
Teknologi Informasi
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, terjadinya
revolusi teknologi informasi merupakan sebuah tantangan
yang harus mampu dipecahkan secara mendesak. Adanya
perkembangan teknologi informasi yang demikian akan
mengubah pola hubungan guru-murid, teknologi instruksional
dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru
dituntut untuk menyesuaikan hal demikian itu. Adanya
revolusi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang
pendidikan sebagai alat mencapai tujuannya dan bukan
sebaliknya justru menjadi penghambat. Untuk itu, perlu
didukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh
ilmu pendidikan dengan dukungan berbagai pengalaman para
praktisi pendidikan di lapangan.

2. Problematika yang dialami oleh para guru dapat dibagi


menjadi 2 kelompok besar, yaitu problem yang berasal dari
diri guru yang bersangkutan dan problem yang berasal dari
dalam diri guru lazim disebut problem internal, sedangkan
yang berasal dari luar disebut problem eksternal.
1. Problem internal
Menurut Nana Sudjana (1998: 41), bahwa problem internal
yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada
kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang
kognitif seperti penguasaan bahan/materi, bidang sikap
seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan
bidang perilaku sepertiketerampilan mengajar, menilai
hasil belajar siswa (kompetensi pedagogis) dan lain-lain.
2. Problem eksternal
Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri
guru itu sendiri. Menurut Nana Sudjana (1998: 42-43)
mengemukakan bahwa kualitas pengajaran juga ditentukan
oleh karakteristik kelas dan karakteristik sekolah.
a. Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana
belajar,fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
b. Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin
sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan
perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.
c. Cara mengatasi problematika guru
Untuk mengatasi problematika guru tersebut, diperlukan
kerjasama dari kita semua untuk dapat saling
membantu agar guru mampu meneliti, mendapatkan
income tambahan dari kerprofesionalannya, dan
menyalut guru untuk kreatif dalam mengembangkan
sendiri media pembelajarannya. Bila itu semua dapat
terwujud, maka kualitas pendidikan kita pun akan
meningkat.

Reference:

Mufidah, L.I. (2022) Tantangan Profesional Guru Era Globalisasi.


Jurnal Lentera kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi. 174-186.
Nana Sudjana, 1998. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai