0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan46 halaman

Paparan INDIS 06032018 Versi Adit

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 46

Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

RANCANGAN PERATURAN MENTERI ATR/BPN


TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF


DALAM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG
MENIMBANG
Pemberian insentif dan disinsentif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengendalian
pemanfaatan ruang (Pasal 35 UU 26/2007 dan Pasal 148 PP 15/2010)

Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
(Pasal 38 ayat 1 UU 26/2007)

Bentuk, besaran dan mekanisme insentif dan disinsentif penataan ruang di daerah diatur dan
ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah (Pasal 4 dan Pasal 175 PP 15/2010)

perlu menetapkan

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG
PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
DALAM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG

sebagai salah satu pedoman untuk mewujudkan tertib tata ruang pada
MAKSUD wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota

sebagai acuan penyusunan ketentuan pemberian insentif dan disinsentif


TUJUAN dalam perwujudan RTR pada wilayah nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota
KONTEN

1 KEDUDUKAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

2 KETENTUAN INSENTIF

3 KETENTUAN DISINSENTIF

4 TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM TEKNIK


5 PENGATURAN ZONASI
KEDUDUKAN
INSENTIF & DISINSENTIF
1 acuan dalam pengendalian pemanfaatan ruang

perangkat untuk memotivasi terwujudnya ketentuan


2 pemanfaatan ruang dalam peraturan zonasi

KEDUDUKAN 3
acuan dan/atau pertimbangan dalam pemberian izin
INSENTIF & DISINSENTIF pemanfaatan ruang

4 fleksibilitas dalam implementasi peraturan zonasi


tertentu

5 acuan dan/atau pertimbangan dalam pengenaan sanksi


meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan
1 ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang
sesuai dengan rencana tata ruang

FUNGSI 2
memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar
sejalan dengan rencana tata ruang
INSENTIF & DISINSENTIF

meningkatkan kemitraan semua pemangku


3 kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang
yang sejalan dengan rencana tata ruang
1 mendorong dan mengarahkan pembangunan

mempromosikan kawasan yang akan dibangun dengan cepat


2
menjaga dan melindungi kawasan yang mempunyai fungsi
3 lindung, baik dari sisi perlindungan bangunan, karakter
kawasan, dan/atau perlindungan lingkungan

MANFAAT 4 mengarahkan dan/atau mempengaruhi pelaku pembangunan


INSENTIF & DISINSENTIF agar melaksanakan pemanfaatan ruang sesuai dengan RTR

5 mengurangi penggunaan lahan yang tidak produktif

6 menjamin keberlanjutan sumberdaya

7 mewujudkan tertib tata ruang


JANGKA WAKTU
PEMBERIAN LOKASI PEMBERIAN
INSENTIF & DISINSENTIF INSENTIF & DISINSENTIF PEMBERIAN
INSENTIF & DISINSENTIF

PEMERINTAH PUSAT dapat berupa: 1 (SATU) KALI


Pemberian insentif dan disinsentif  kawasan strategis dan/atau dapat diberikan pada saat pertama kali
penerima insentif dan disinsentif
oleh Pemerintah Pusat diberikan  kawasan lain yang ditetapkan
melaksanakan kegiatan pemanfaatan ruang
oleh Menteri yang dalam RTR yang dipersyaratkan untuk menerima insentif
menyelenggarakan urusan dan/atau disinsentif.
pemerintahan terkait dengan
bidang insentif dan disinsentif ATAU
yang diberikan
MENERUS DALAM JANGKA WAKTU
DAN/ATAU TERTENTU
PEMERINTAH DAERAH  dapat diterapkan selama penerima
insentif dan/atau disinsentif masih
Pemberian insentif dan melaksanakan kegiatan yang
disinsentif oleh Pemerintah dipersyaratkan untuk menerima insentif
dan/atau disinsentif.
Daerah diberikan oleh
Kepala Daerah sesuai  Jangka waktu ini dilakukan pengawasan
kewenangannya terhadap keberlanjutan pemanfaatan
ruang yang diberi insentif dan disinsentif.
Pengawasan dilakukan oleh pemberi
insentif dan disinsentif
BENTUK
INSENTIF & DISINSENTIF

INSENTIF & DISINSENTIF INSENTIF & DISINSENTIF


FISKAL NON FISKAL
Insentif dan disinsentif fiskal
diatur dalam peraturan
perundang-undangan tersendiri. INSENTIF DINSENTIF
NON FISKAL NON FISKAL

1. Pemberian 7. Penyediaan 1. Kewajiban 3. Pembatasan


kompensasi sarana dan membayar penyediaan
2. Subsidi silang prasarana kompensasi prasarana
Pedoman ini mengatur dan/atau dan sarana
3. Kemudahan 8. Penghargaan
INSENTIF & DISINSENTIF imbalan 4. Pemberian
perizinan 9. Publikasi dan
NON FISKAL promosi 2. Persyaratan status
4. Imbalan; khusus dalam tertentu dari
5. Sewa ruang perizinan pemerintah
6. Urun saham
KETENTUAN
INSENTIF
KOMPENSASI

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN JENIS KEGIATAN


Penggantian atas terjaminnya Diberikan oleh:  Kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga
kualitas fungsi lingkungan hidup dan/atau mengelola lingkungan hidup
a. Pemerintah pusat kepada pemerintah untuk mempertahankan dan/atau
daerah; meningkatkan kualitas jasa lingkungan
b. Pemerintah daerah kepada hidup.
TUJUAN pemerintah daerah lainnya; dan/atau  Jenis kegiatan meliputi:
a. Untuk mendorong peran pemerintah c. Pemerintah pusat dan/atau a. Perlindungan tata air
daerah dan masyarakat dalam pemerintah daerah kepada
perwujudan dan pelestarian fungsi masyarakat. b. Perlindungan keanekaragaman hayati
lingkungan hidup sesuai RTR dan PZ; Kompensasi diberikan oleh pihak c. Penyerapan dan penyimpanan karbon
penerima manfaat jasa lingkungan hidup d. Pelestarian keindahan alam;
b. Untuk meningkatkan kemitraan antara
kepada pihak penyedia jasa lingkungan dan/atau
pemerintah pusat, pemerintah
hidup
daerah dan masyarakat dalam e. Jasa lingkungan hidup lainnya
perwujudan dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup sesuai RTR dan PZ; LOKASI
dan BENTUK
Sekurang-kurangnya memenuhi salah
c. Untuk mendorong kegiatan satu kriteria:
a. Uang; dan/atau
pemanfaatan ruang yang menjaga a. Kawasan yang dilindungi
dan/atau mengelola lingkungan hidup b. Bentuk lain yang dapat dinilai
dan/atau dilestarikan; dan/atau
untuk mempertahankan dan/atau dengan uang
meningkatkan kualitas jasa lingkungan b. Kawasan yang memberikan jasa
hidup sesuai RTR dan PZ lingkungan hidup di luar kawasan
berfungsi lindung
KOMPENSASI
CONTOH

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Pemberian insentif kompensasi dari Pemberian insentif kompensasi  Pemberian insentif kompensasi
Pemerintah Pusat (Balai Besar berupa imbal jasa lingkungan hidup atas pemanfaatan hak atas air
TNGPP) dan PDAM PT Tirta Bumi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Kabupaten Garut (hulu
Wibawa (PDAM-TBW) Kota kepada penyedia jasa lingkungan WS Cimanuk) dari Kabupaten
Sukabumi berupa kontribusi untuk hidup diatur dalam Perda Gub Jawa Indramayu (hilir) serta
kegiatan pelestarian kawasan Barat 5/2015 tentang Pengelolaan Kabupaten Cirebon dan Kota
TNGGP (Taman Nasional Gunung Jasa Lingkungan Hidup. Cirebon (kabupaten tetangga
Gede Pangrango). yang memanfaatkan hak atas
Imbal jasa lingkungan hidup air).
Kompensasi dituangkan dalam diberikan secara langsung oleh
perjanjian kerjasama, dengan pemanfaat jasa kepada penyedia  Pemberian insentif kompensasi
kesepakatan PDAM-TBW hanya yang telah melakukan perlindungan berupa pembayaran imbal jasa
diperbolehkan memanfaatan dan/atau pelestarian lingkungan lingkungan dari Kota Bandung
maksimal 15% debit air sungai hidup di luar kawasan konservasi kepada Kabupaten Sumedang
Cipelang, sisanya untuk keperluan yang memiliki sumber air
masyarakat sekitar. PDAM-TBW
berkontribusi untuk kegiatan
pelestarian kawasan TNGGP.
SUBSIDI SILANG

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN BENTUK


pemberian sejumlah bantuan dapat diberikan oleh:  Finansial atau non finansial.
dari Pemerintah Pusat kepada a. Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah  Dapat diberikan melalui mekanisme
Pemerintah Daerah dalam Provinsi; atau dana alokasi khusus, dana pembantuan,
upaya perwujudan RTR di dukungan program pembangunan,
daerah b. Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota. dan/atau bentuk dukungan lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
TUJUAN LOKASI
a. sebagai bantuan atas sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria:
pelaksanaan kegiatan a. kawasan yang dikembangkan untuk CONTOH - NASIONAL
pemanfaatan ruang mewujudkan program pembangunan nasional
prioritas nasional di  Pemberian subsidi dari Kementerian
atau menjadi prioritas pembangunan nasional;
daerah yang mendukung Perumahan Rakyat kepada Pemerintah
perwujudan RTR di b. kawasan yang kurang berkembang; Kabupaten Cimahi dalam penyediaan
tingkat Nasional; c. kawasan rehabilitasi pasca bencana alam; rumah susun bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) yang
dan/atau
b. sebagai bantuan dalam merupakan program prioritas nasional.
upaya perwujudan d. kawasan dengan kerentanan tertentu
 Pemberian subsidi berupa program
pemerataan restorasi Sungai Cikapundung (Teras
pembangunan; KEGIATAN Cikapundung) oleh Kementerian PUPR
kegiatan pemanfaatan ruang yang merupakan untuk mendukung program Cikapundung
c. sebagai bantuan dalam Bersih, kerjasama BBWS Citarum dengan
perwujudan pemanfaatan program prioritas nasional dalam mendorong
terwujudnya RTR Pemerintah Kota Bandung.
ruang pasca bencana alam
KEMUDAHAN
PERIZINAN
DEFINISI LOKASI BENTUK
kemudahan pemberian izin pemanfaatan sekurang-kurangnya memenuhi salah a. percepatan jangka
ruang untuk kegiatan pemanfaatan ruang satu kriteria: waktu penyelesaian izin
prioritas yang mendukung upaya perwujudan pemanfaatan ruang;
a. kawasan yang didorong
RTR.
perkembangannya; b. pengurangan
b. kawasan pengembangan usaha persyaratan izin
TUJUAN mikro, kecil dan menengah; pemanfaatan ruang;

untuk mempercepat perwujudan RTR melalui c. kawasan yang ditetapkan c. kemudahan perolehan
percepatan dan kemudahan dalam pemberian untuk pelaksanaan program hak atas tanah;
izin pemanfaatan ruang untuk kegiatan yang pembangunan nasional dan/atau
didorong pengembangannya sesuai RTR. dan/atau daerah d. pengurangan retribusi.

KEWENANGAN PEMBERIAN JENIS KEGIATAN


 Pemerintah Pusat kepada masyarakat. Kemudahan
kegiatan pemanfaatan
perizinan dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat
ruang yang mensyaratkan
diterapkan terhadap izin pemanfaatan ruang yang
izin pemanfaatan ruang.
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
 Pemerintah daerah kepada masyarakat. Kemudahan
perizinan dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat
diberikan terhadap izin pemanfaatan ruang yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
KEMUDAHAN
CONTOH PERIZINAN

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Kemudahan perizinan bagi Izin Usaha Kemudahan perizinan bagi  Kemudahan perizinan bagi
Industri untuk kegiatan industri berupa kegiatan industri yang akan kegiatan industri yang akan
pengurangan persyaratan (persetujuan dikembangkan pada kawasan dikembangkan pada kawasan
prinsip), dengan kriteria: industri maka tidak diperlukan izin industri maka tidak diperlukan
lokasi (Pasal 2 Permen ATR izin lokasi (Pasal 2 Permen ATR
a. kegiatan industri yang berlokasi di 19/2017) 19/2017)
kawasan industri yang telah
memiliki izin; atau  Pemerintah Kabupaten Belu
memberikan insentif berupa
b. jenis dan komoditi yang proses kemudahan penerbitan
produksinya tidak merusak ataupun sertifikat hak atas tanah pada
membahayakan lingkungan secara lahan pertanian.
berlebihan.

(PP13/1995 tentang Izin Usaha Industri)


IMBALAN LOKASI
zona dan/atau kawasan
peruntukan sesuai dengan RTR.
DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN
a. Pemerintah Pusat Kepada Masyarakat. JENIS KEGIATAN
perangkat balas jasa yang
Imbalan dari Pemerintah Pusat kepada
diberikan kepada masyarakat sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria:
masyarakat diberikan sebagai balas jasa
atas penyediaan fasilitas atas pemanfaatan ruang yang mendorong a. kegiatan yang berkontribusi dalam penyediaan
publik, dukungan program perwujudan rencana tata ruang wilayah fasilitas publik;
prioritas, dan/atau nasional; rencana tata ruang b. kegiatan yang berkontribusi pada program
pembangunan komponen guna pulau/kepulauan dan rencana tata ruang prioritas Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
lahan tertentu untuk kawasan strategis nasional; dan/atau Daerah;
mendukung perwujudan RTR.
b. Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat. c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau bangunan
bersejarah; dan
TUJUAN  Imbalan dari Pemerintah Daerah
d. kegiatan yang berkontribusi pada penyediaan
Provinsi kepada masyarakat diberikan
a. untuk mendorong peran RTH publik.
sebagai balas jasa atas pemanfaatan
masyarakat dalam ruang yang mendorong perwujudan
penyediaan fasilitas publik rencana tata ruang wilayah provinsi
dan/atau komponen guna dan rencana tata ruang kawasan BENTUK
lahan tertentu sesuai dengan strategis provinsi. a. Finansial, berupa dana tunai; dan/atau
RTR; dan
 Imbalan dari Pemerintah Daerah b. Non Finansial, berupa
b. Untuk meningkatkan Kabupaten/Kota kepada masyarakat  peningkatan intensitas pemanfaatan ruang;
kemitraan antara diberikan sebagai balas jasa atas
pemanfaatan ruang yang mendorong  program peningkatan kapasitas penerima imbalan;
Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan perwujudan rencana tata ruang wilayah  pemberian barang kebutuhan penerima imbalan
kabupaten/kota, rencana tata ruang
masyarakat dan swasta  penyediaan sarana dan prasarana.
kawasan strategis kabupaten, dan
dalam perwujudan RTR. rencana detail tata ruang.
IMBALAN
CONTOH

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Pemberian imbalan berupa  Pemerintah DKI Jakarta Pemerintah Kota Bekasi memberikan
program pendukung perwujudan memberikan imbalan berupa insentif kepada setiap bangunan
LP2B untuk Provinsi yang peningkatan intensitas gedung dan/atau lingkungannya yang
melestarikan LP2B sebagai pemanfaatan ruang bagi ditetapkan untuk dilindungi dan
dukungan terhadap program masyarakat yang berkontribusi dilestarikan.
prioritas nasional. dalam penyediaan lahan untuk TOD
yang dituangkan dalam TPZ. Insentif dapat berupa bantuan
pemeliharaan, perawatan,
 Pemerintah DKI Jakarta pemeriksaan berkala, kompensasi
memberikan imbalan berupa pengelolaan bangunan gedung
peningkatan intensitas dan/atau insentif lainnya untuk
pemanfaatan ruang bagi bangunan gedung yang tidak
masyarakat yang berkontribusi dimanfaatkan secara komersial,
dalam penyediaan RTH dan RPTRA. seperti hunian atau museum. (Perda
 Pemerintah DKI Jakarta Kota Bekasi 6/2014 tentang Bangunan
memberikan imbalan berupa Gedung)
pengalihan hak membangun untuk
pelestarian bangunan bersejarah di
kawasan kota tua.
SEWA RUANG

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN BENTUK


penyewaan aset Pemerintah Sewa ruang diberikan oleh Pemerintah Pusat dapat berupa tanah dan/atau
Pusat dan/atau Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada bangunan. Bentuk aset
masyarakat sesuai dengan kewenangannya. mempertimbangkan:
Daerah kepada masyarakat untuk
pengembangan kegiatan  ketersediaan aset Pemerintah
pemanfaatan ruang tertentu yang LOKASI Pusat dan/atau Pemerintah
didorong pengembangannya sesuai Daerah;
dengan RTR  kawasan baru yang akan
dikembangkan dan/atau  jenis aset yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan
 sulit dikembangkan yang asetnya
pemanfaatan ruang.
dikuasai oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
TUJUAN
a. untuk mengoptimalkan JENIS KEGIATAN
pemanfaatan aset Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria:
Daerah dalam mendorong a. memiliki keterbatasan atau akses terhadap
perwujudan RTR; dan lahan dan/atau bangunan;

b. untuk mengarahkan dan/atau b. dapat mempercepat pengembangan kawasan


mendorong pembangunan sesuai dengan prioritas pembangunan RTR;
dan/atau
pada kawasan tertentu sesuai
dengan RTR. c. mampu memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, sosial, dan/atau
lingkungan
SEWA RUANG
CONTOH

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Pada kawasan yang belum Pemberian insentif sewa ruang berupa  Pemerintah Kota Bandung
berkembang, Pemerintah Pusat tanah milik Pemprov DKI melalui memberikan insentif sewa ruang
dapat memberikan insentif sewa mekanisme BOT, misalnya hotel dan pusat kepada pengembang rumah susun
ruang berupa tanah dan/atau perbelanjaan di Komplek GI; BOT Music untuk MBR, melalui sewa ruang
bangunan milik Pemerintah Pusat Stadium atau Mall ABC (Ancol Beach City) berupa tanah milik pemerintah
untuk mendorong perwujudan di Ancol; serta apartemen dan pisat bisnis daerah.
RTR KSN. di proyek reklamasi Teluk Jakarta.
 Pemerintah Kota Semarang
memberikan insentif sewa ruang
berupa tanah bekas tanah bengkok
milik Pemerintah Kota Semarang
yang disewakan kepada
pengembang rumah susun bagi
MBR.
URUN SAHAM

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN KEGIATAN


pembelian saham oleh Pemerintah diberikan oleh Pemerintah Pusat sekurang-kurangnya memenuhi salah
dan/atau Pemerintah Daerah untuk dan/atau Pemerintah Daerah kepada satu kriteria:
pengembangan kegiatan pemanfaatan masyarakat atau badan usaha sesuai
ruang tertentu yang didorong dengan kewenangannya. a. memiliki keterbatasan sumber
pengembangannya. daya finansial dalam
permodalan baik modal
finansial maupun non finansial;
TUJUAN LOKASI
b. memiliki peluang berkembang
a. untuk meningkatkan modal bisnis sekurang-kurangnya dan mampu mendorong
pada kegiatan pemanfaatan ruang memenuhi salah satu perwujudan kawasan di
yang didorong pengembangannya, kriteria: sekitarnya;
melalui penyertaan saham oleh
a. kawasan yang kurang c. sesuai dengan prioritas
Pemerintah Pusat dan/atau
berkembang; dan pembangunan; dan
Pemerintah Daerah.
b. kawasan yang didorong
b. untuk mencegah alih fungsi lahan pengembangannya. d. memiliki kejelasan hukum
pada kawasan tertentu yang berupa sertifikat, akta,
disebabkan oleh keterbatasan perizinan dan bukti lain sesuai
sumber daya atau modal bisnis. dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. untuk mengarahkan dan/atau
mendorong pembangunan pada
kawasan tertentu sesuai dengan
RTR.
URUN SAHAM
CONTOH

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
 Pemerintah Provinsi NTB memberikan Pemerintah kabupaten/Kota membeli
insentif urun saham melalui pembelian saham badan usaha yang
saham perusahaan peternakan di NTB mengembangkan kegiatan
yang memiliki kendala permodalan. pemanfaatan ruang pada kawasan
yang didorong pengembangannya
 Pemerintah Provinsi mengarahkan karena badan usaha tersebut
investor untuk mengembangkan usaha mengalami keterbatasan sumber daya.
pada kawasan yang didorong
pengembangannya, dengan insentif
berupa urun saham
PENYEDIAAN PRASARANA
DAN SARANA

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN KEGIATAN

bantuan pembangunan a. Pemerintah Pusat kepada sekurang-kurangnya memenuhi salah satu


prasarana dan sarana untuk Pemerintah Daerah; kriteria:
mendorong pengembangan a. sesuai dengan prioritas pembangunan;
kawasan. b. Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Daerah lainnya; b. memiliki keterbatasan prasarana dan
dan/atau sarana pendukung; dan
c. memiliki peluang berkembang dan
c. Pemerintah dan/atau Pemerintah
mampu memberikan keuntungan bagi
Daerah kepada masyarakat. pemerintah dan masyarakat pada masa
TUJUAN
mendatang.
a. untuk mendorong percepatan
kegiatan yang di dorong LOKASI
pengembangannya; sekurang-kurangnya memenuhi salah satu JENIS PRASARANA & SARANA
kriteria:
b. untuk penguatan struktur ruang Dapat berupa:
dalam mendorong perwujudan a. kawasan yang kurang berkembang;
a. sistem jaringan prasarana;
pola ruang sesuai RTR; dan b. kawasan yang baru dikembangkan;
b. fasilitas umum;
c. untuk memfasilitasi kebutuhan c. kawasan yang didorong
c. fasilitas sosial; dan
perkembangannya;
prasarana dan sarana pada
d. prasarana dan sarana lain yang
kawasan yang didorong d. kawasan yang dikembangkan untuk
dibutuhkan dalam mendorong
pengembangannya. mewujudkan program pembangunan
pengembangan kawasan
nasional atau daerah; dan
e. kawasan yang menjadi prioritas
pembangunan nasional atau daerah.
PENYEDIAAN PRASARANA
DAN SARANA
CONTOH

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


 Kementerian PUPR melalui  Pemberian penyediaan sarana  Pemberian insentif penyediaan
Gerakan Nasional dan prasarana dari Pemerintah prasarana dan sarana
Pengembangan Sejuta Rumah Daerah DKI Jakarta kepada penunjang pengembangan
(GNPSR) memberikan insentif Pemerintah Daerah Kabupaten objek wisata Kecamatan Buru
penyediaan prasarana dan Bogor berupa waduk untuk oleh Dinas Pariwisata, Seni dan
sarana pendukung perwujudan pelestarian kawasan hulu. Budaya Kabupaten Karimun.
Rumah Susun Sederhana. Prasarana dan sarana berupa:
Prasarana dan sarana berupa:  Pemerintah Provinsi memberikan panggung pementasan dan
jalur penyelamatan bencana insentif kepada petani dalam home stay untuk berbagai
(evakuasi) dan sarana rangka perlindungan terhadap kegiatan di Pantai Tanjung
pendidikan. LP2B berupa pengembangan Ambat.
infrastruktur pertanian dan
 Pemerintah memberikan insentif penyediaan sarana produksi  Pemberian sarana penunjang
kepada petani dalam rangka pertanian (PP 12/2012) pertanian berupa pupuk dan
perlindungan terhadap LP2B benih padi untuk petani di
berupa pengembangan Sarbagita.
infrastruktur pertanian dan
penyediaan sarana dan
prasarana produksi pertanian
(PP 12/2012)
PEMBERIAN
PENGHARGAAN

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN


pengakuan Pemerintah diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada
Pusat terhadap kinerja Pemerintah Daerah yang memiliki kinerja
pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang yang berkualitas.
CONTOH - NASIONAL
Pemerintah Daerah
 Pemberian penghargaan
berupa piagam beserta
BENTUK
sarana penunjang
 dalam bentuk piagam atau bentuk lain. pengendalian pemanfaatan
TUJUAN
ruang, atas penilaian kinerja
 dapat disertai dengan pemberian
a. untuk mendorong berupa uang atau barang pemanfaatan ruang
Pemerintah Daerah agar Pemerintah Daerah dalam
memiliki kinerja mendukung RTR di tingkat
pemanfaatan ruang yang nasional.
berkualitas; dan KRITERIA PEMBERIAN
 Penghargaan atas kualitas
b. untuk mendorong Kriteria pemberian penghargaan: kerja bidang penataan ruang
Pemerintah Daerah dalam yang diberikan oleh
 mendukung perwujudan struktur ruang nasional;
mendukung program Kementerian PU.
prioritas nasional.  mendukung perwujudan pola ruang nasional;
 mendukung perwujudan kawasan strategis nasional;
dan
 melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang
untuk perwujudan rencana tata ruang nasional.
PUBLIKASI DAN
PROMOSI

DEFINISI BENTUK KEGIATAN


penyebarluasan informasi dapat dilakukan melalui: sekurang-kurangnya memenuhi salah
terkait kegiatan pemanfaatan satu kriteria:
 media cetak; dan/atau
ruang yang didorong
pengembangannya.  media elektronik a. merupakan kegiatan prioritas
nasional dan/atau daerah;

b. memberikan dampak positif bagi


TUJUAN LOKASI sosial, ekonomi dan lingkungan.

untuk mendorong perwujudan sekurang-kurangnya memenuhi salah satu


kegiatan prioritas nasional kriteria:
dan/atau daerah
a. kawasan yang memiliki kinerja
pemanfaatan ruang yang berkualitas;

b. kawasan yang baru dikembangkan;


KEWENANGAN PEMBERIAN
c. kawasan yang menjadi prioritas
a. Pemerintah Pusat kepada
pembangunan nasional atau daerah;
Pemerintah Daerah; dan/atau
dan/atau
b. Pemerintah Daerah Provinsi
d. kawasan yang menjaga kelestarian
kepada Pemerintah Daerah
lingkungan.
Kabupaten/Kota di
wilayahnya.
PUBLIKASI DAN
CONTOH PROMOSI

NASIONAL PROVINSI
Publikasi pada media elektronik  Publikasi pada media elektronik
dari Kementerian Pariwisata untuk dari Kementerian Pariwisata
mempromosikan kawasan pariwisata untuk mempromosikan kawasan
prioritas nasional di provinsi. pariwisata prioritas provinsi di
kabupaten/kota.

 Publikasi fasilitas kemudahan


investasi di daerah melalui media
cetak dan media elektronik.

 Promosi di web Pemerintah


Provinsi yang berisi kawasan
pariwisata prioritas di
kabupaten/kota.
KETENTUAN
DISINSENTIF
KEWAJIBAN MEMBAYAR KOMPENSASI
DAN/ATAU IMBALAN

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN KEGIATAN

kewajiban membayar a. Pemerintah Daerah kepada sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria:
ganti kerugian terhadap Pemerintah Daerah lainnya; dan/atau
a. sesuai dengan rencana tata ruang, namun
pihak-pihak yang dicegah, dibatasi, dan/atau dikurangi
dirugikan akibat dampak b. Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah kepada masyarakat. pengembangannya dalam perwujudan
negatif pemanfaatan rencana tata ruang;
ruang
b. dapat memberikan dampak terhadap
lingkungan; dan
TUJUAN LOKASI
c. dapat menimbulkan kesenjangan sosial bagi
 sekurang-kurangnya memenuhi salah satu penduduk di kawasan sekitarnya.
a. untuk mengantisipasi
kriteria:
kerusakan dan/atau
degradasi lingkungan a. kawasan yang berpotensi
serta dampak negatif menimbulkan kerusakan dan/atau
lainnya dari degradasi lingkungan serta dampak BENTUK
pemanfaatan ruang; negatif lainnya dari pemanfaatan
dan ruang; dan a. uang; dan/atau

b. untuk mencegah b. bentuk lain yang dapat dinilai dengan


b. kawasan yang dapat menimbulkan
kerugian yang uang. Bentuk lain dapat berupa fasilitas
eksternalitas negatif terhadap
ditimbulkan akibat publik yang diserahkan oleh masyarakat
kawasan di sekitarnya.
pemanfaatan ruang. baik perorangan, badan usaha maupun
 Lokasi dapat ditetapkan dalam TPZ lembaga kepada Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
KEWAJIBAN MEMBAYAR KOMPENSASI
CONTOH DAN/ATAU IMBALAN

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Balai Besar TNGPP memberi Pemberian disinsentif dari Pemberian disinsentif kewajiban
disinsentif kepada PDAM PT Tirta Pemerintah DKI Jakarta kepada PT membayar kompensasi dari Pemerintah
Bumi Wibawa (PDAM-TBW) Kota Mitra Panca Persada berupa Kabupaten Aceh Besar kepada PDAM PT
Sukabumi berupa kewajiban kewajiban membayar kompensasi Tirta Montala.
membayar kompensasi sebagai atas pelampauan KLB pada Gedung
kontribusi kontribusi untuk kegiatan Wisma Sudirman. Pengenaan PDAM PT Tirta Montala wajib melakukan
pelestarian kawasan TNGGP (Taman kompensasi kepada perusahaan pembayaran biaya perlindungan (cost
Nasional Gunung Gede Pangrango). tersebut telah diatur di dalam sharing) Sub DAS Montala seluas 2.300
Pergub DKI Jakarta no 175/2015 ha (DAS Krueng Aceh) kepada
Kompensasi dituangkan dalam tentang Pengenaan Kompensasi masyarakat yang tergabung di dalam
perjanjian kerjasama, dengan Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Forum Perlindungan Krueng Montala
kesepakatan PDAM-TBW hanya Lantai Bangunan yang telah diubah (FORPELA). PDAM PT Tirta Montala
diperbolehkan memanfaatan tiga kali yaitu Pergub DKI Jakarta no memberikan dana biaya perlindungan
maksimal 15% debit air sungai 251/2015, Pergub DKI Jakarta no DAS dari penebangan liar dan
Cipelang, sisanya untuk keperluan 119/2016, dan Pergub DKI Jakarta no perambahan sebesar 50 juta/tahun/Rp
masyarakat sekitar. PDAM-TBW 210/2016. 22.000/ha/thn. Tujuan pembayaran
berkontribusi untuk kegiatan untuk perlindungan Sub DAS kelestarian
pelestarian kawasan TNGGP. hasil air.
PERSYARATAN KHUSUS
DALAM PERIZINAN

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN KEGIATAN


tambahan persyaratan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah sekurang-kurangnya memenuhi salah satu
dalam pemberian izin Daerah kepada masyarakat sesuai kriteria:
pemanfaatan ruang. dengan kewenangannya. a. kegiatan yang berpotensi mengubah
sistem pusat kegiatan;
b. kegiatan yang berpotensi mengganggu
TUJUAN LOKASI sistem jaringan prasarana;
a. untuk mencegah c. kegiatan yang berpotensi mengganggu
sekurang-kurangnya memenuhi salah satu
kerusakan dan/atau kinerja kawasan;
kriteria:
degradasi lingkungan;
a. kawasan yang mempunyai nilai d. kegiatan yang berpotensi mengganggu
b. untuk mengantisipasi karakter kawasan yang dilindungi
ekonomi tinggi;
eksternalitas negatif dan/atau dilestarikan; dan
dari pemanfaatan ruang; b. kawasan yang terlampaui daya
dukung dan daya tampungnya; e. kegiatan yang berpotensi menimbulkan
c. untuk melindungi objek dampak negatif dari aspek sosial, ekonomi
strategis nasional atau c. kawasan yang dilindungi dan/atau
dan/atau lingkungan.
daerah; dan dilestarikan;
d. untuk mengarahkan d. kawasan yang rentan terhadap
pembangunan sesuai kegiatan tertentu;
dengan RTR. e. kawasan yang memiliki obyek BENTUK
strategis nasional atau provinsi; dan
a. persyaratan administratif; dan/atau
f. kawasan dengan resiko bencana
b. persyaratan teknis.
tinggi.
PERSYARATAN KHUSUS
DALAM PERIZINAN
CONTOH

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Pemberian persyaratan khusus dalam Pemberian persyaratan khusus dalam Pemerintah Kabupaten Belu
perizinan kepada kegiatan industri perizinan untuk kegiatan memberikan disinsentif persyaratan
dengan kriteria: pembangunan menara berupa surat khusus dalam perizinan bagi kegiatan
a. berlokasi di luar kawasan rekomendasi dari Dinas Perhubungan biro perjalanan wisata, penginapan
industri/kawasan berikat; Provinsi DKI Jakarta, jika menara (homestay), dan usaha kerajinan
telekomunikasi yang dimohon berada tradisional pada zona perumahan
b. lokasi industri berbatasan pada kawasan keselamatan operasi kepadatan sedang berupa:
langsung dengan kawasan penerbangan di sekitar Bandar
lindung. Udara. a. memperoleh perizinan dari Ketua
Persyaratan khusus diberikan berupa RT dan Kepala Dukuh setempat;
Persetujuan Prinsip Izin Usaha Persyaratan tersebut merupakan
persyaratan tambahan dalam b. memperoleh persetujuan dari
Industri, dengan persyaratan masyarakat setempat;
meliputi: IMB, Izin Lokasi; Izin memperoleh Surat Keterangan
Gangguan, AMDAL atau UKL dan UPL. Membangun dan Pemerintah Provinsi
c. tidak mengganggu lingkungan
DKI Jakarta.
(Permen Perindustrian 41/2008 sekitarnya;
tentang Ketentuan dan Tata Cara (PerGub DKI 89/2006 tentang
d. memiliki lahan parkir dengan
Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Penataan Menara Telekomunikasi di
kapasitas yang dapat menampung
Perluasan dan Tanda Daftar Provinsi DKI Jakarta).
kegiatan.
Industri).
PEMBATASAN PENYEDIAAN
PRASARANA DAN SARANA

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN KEGIATAN

pembatasan penyediaan a. Pemerintah Pusat kepada Pemerintah sekurang-kurangnya memenuhi salah satu
sistem jaringan prasarana, Daerah; kriteria:
fasilitas umum, fasilitas
b. Pemerintah Daerah kepada Pemerintah a. kegiatan yang berpotensi mengubah
sosial, dan/atau sarana
Daerah lainnya. Diberikan oleh sistem pusat kegiatan;
lainnya
Pemerintah Daerah Provinsi kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di b. kegiatan yang berpotensi mengganggu
wilayahnya.dan/atau kinerja kawasan;
TUJUAN c. kegiatan yang berpotensi mengganggu
c. Pemerintah dan/atau Pemerintah
a. untuk mencegah, Daerah kepada masyarakat. karakter kawasan yang dilindungi
membatasi, dan/atau dan/atau dilestarikan; dan
mengurangi motivasi
d. kegiatan yang berpotensi menimbulkan
pembangunan pada LOKASI dampak negatif dari aspek sosial,
kawasan yang dibatasi
ekonomi dan/atau lingkungan.
pengembangannya sesuai sekurang-kurangnya memenuhi salah satu
dengan RTR; dan kriteria:

b. untuk mengarahkan a. kawasan yang terlampaui daya


pembangunan sesuai dukung dan daya tampungnya;
dengan RTR. b. kawasan yang dilindungi dan/atau
dilestarikan; dan
c. kawasan yang rentan terhadap
kegiatan tertentu.
PEMBATASAN PENYEDIAAN
CONTOH PRASARANA DAN SARANA

NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA


Pembatasan penyediaan Pembatasan penyediaan prasarana Pembatasan penyediaan prasarana
prasarana dan sarana pada dan sarana pada kawasan berfungsi dan sarana pada kawasan berfungsi
kawasan berfungsi lindung, lindung di tingkat provinsi, antara lindung di tingkat kabupaten/kota,
antara lain kawasan hutan lain kawasan sempadan pantai, antara lain kawasan sempadan
lindung, kawasan suaka alam dan kawasan hulu DAS. sungai
pelestarian alam, dan kawasan
lindung gambut.
PEMBERIAN STATUS
TERTENTU

DEFINISI KEWENANGAN PEMBERIAN

pemberian atau pelekatan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah


keterangan tertentu pada Daerah sesuai dengan kewenangannya CONTOH - NASIONAL
suatu kawasan dan/atau
wilayah administrasi tertentu. Pemberian status tertentu pada
kawasan dengan kerentanan
tertentu, misalnya pada kawasan
rawan bencana untuk mencegah
berkembangnya kegiatan
pemanfaatan ruang pada
TUJUAN LOKASI kawasan tersebut.

untuk mencegah, membatasi, Kawasan dengan kerentanan


dan/atau mengurangi kegiatan tertentu dapat berupa kawasan
pemanfaatan ruang pada rawan bencana
kawasan dengan kerentanan
tertentu..
TATA CARA PEMBERIAN
INSENTIF & DISINSENTIF
INSENTIF DAN DISINSENTIF
RENCANA TATA RUANG

JENIS INSENTIF & DISINSENTIF


DALAM RENCANA TATA RUANG
ARAHAN INSENTIF DAN KETENTUAN INSENTIF DAN
DISINSENTIF DISINSENTIF
salah satu instrumen pengendalian salah satu instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang dalam RTR pada: pemanfaatan ruang dalam RTR pada
1. TINGKAT NASIONAL, meliputi: TINGKAT KABUPATEN/KOTA,
meliputi:
a. RTRWN;
a. RTRW Kabupaten/Kota;
b. RTR Pulau/Kepulauan; dan
b. RTR KSK; dan
c. RTR KSN.
c. RDTR Kabupaten/Kota.
2. TINGKAT PROVINSI, meliputi:
a. RTRWP; dan
b. RTR KSP. Insentif dan Disinsentif merupakan salah satu instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang yang diberikan kepada kegiatan pemanfaatan ruang tertentu
untuk mendorong perwujudan RTR
INSENTIF DAN DISINSENTIF Keterangan:
RENCANA TATA RUANG √ : dapat dilakukan
- : tidak dapat dilakukan

INSENTIF DISINSENTIF
Kewajiban
Pembatasan
PERENCANAAN TATA Penyediaan Publikasi membayar Persyaratan Pemberian
NO Pemberian Subsidi Kemudahan Sewa Urun penyediaan
RUANG Imbalan prasarana Penghargaan atau kompensasi khusus dalam status
Kompensasi silang perizinan ruang saham prasarana
dan sarana promosi dan/atau perizinan tertentu
dan sarana
imbalan
NASIONAL
RTRWN   - - - -     -  

A RTR Pulau/ Kepulauan   - - - -     -  

RTR Kawasan Strategis


            
Nasional

PROVINSI
RTRW Provinsi  -   - -       
B
RTR Kawasan Strategis
 -           
Provinsi

KABUPATEN
RTRW Kabupaten  -           

C RDTR Kabupaten  -           

RTR Kawasan Strategis


 -           
Kabupaten

KOTA
RTRW Kota  -           
D RDTR Kota  -           
RTR Kawasan Strategis
 -           
Kota
PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM
PEMBERIAN INSENTIF

NO INSENTIF PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAN/ATAU


PEMERINTAH DAERAH KEPADA PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH
DAERAH LAIN KEPADA MASYARAKAT

1 Pemberian   
kompensasi
2 Subsidi silang 
3 Kemudahan   
perizinan
4 Imbalan 
5 Sewa ruang 
6 Urun saham 
7 Penyediaan   
prasarana dan
sarana

8 Penghargaan 

9 Publikasi atau  
promosi
PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM
PEMBERIAN DISINSENTIF

NO DISINSENTIF PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAN/ATAU


PEMERINTAH DAERAH KEPADA PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH
DAERAH LAIN KEPADA MASYARAKAT

1 Kewajiban  
membayar
kompensasi
dan/atau imbalan

2 Persyaratan khusus   
dalam perizinan

3 Pembatasan   
penyediaan
prasarana dan
sarana

4 Pemberian status 
tertentu
TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
DALAM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG

TAHAP PENYUSUNAN TAHAP PENERAPAN TAHAP EVALUASI


 Merupakan bagian dari penyusunan RTR.  Merupakan pemberian insentif dan  Merupakan pengawasan terhadap
disinsentif kepada kegiatan pemanfaatan keberlanjutan pemanfaatan ruang yang
 Muatan insentif dan disinsentif dalam RTR
ruang dipersyaratkan sebagai penerima insentif
sekurang-kurangnya memuat:
dan disinsentif
 Tahap penerapan insentif dan disinsentif
a. Bentuk insentif dan disinsentif;
meliputi perumusan kebijakan dalam  Pengawasan dilakukan oleh pemberi
b. Kegiatan pemanfaatan ruang sebagai penerapan insentif dan disinsentif. insentif dan disinsentif
penerima insentif dan disinsentif; dan
 Kebijakan merupakan peraturan  Penerima insentif dan disinsentif wajib
c. Lokasi penerima insentif dan perundang-undangan yang ditetapkan oleh memanfaatkan ruang sesuai dengan
disinsentif pihak pemberi insentif dan disinsentif kriteria kegiatan pemanfaatan ruang
 Tahap penyusunan meliputi: yang dipersyaratkan sebagai penerima
 Kebijakan sekurang-kurangnya memuat:
insentif dan disinsentif
a. identifikasi arah pengembangan a. bentuk insentif dan disinsentif;
wilayah;  Pencabutan insentif dapat dilakukan
b. besaran insentif dan disinsentif; berdasarkan hasil pemantauan dan
b. identifikasi komponen ruang; evaluasi pemanfaatan ruang.
c. mekanisme pemberian insentif dan
c. identifikasi kualitas ruang; disinsentif
d. perumusan muatan insentif dan
disinsentif; dan
e. integrasi kebijakan pemberian
insentif dan disinsentif ke dalam
peraturan zonasi
TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
DALAM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG

PENYUSUNAN PENERAPAN EVALUASI

INTEGRASI KEBIJAKAN PERUMUSAN KEBIJAKAN


IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PERUMUSAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DALAM PENERAPAN PENGAWASAN OLEH
ARAH
KOMPONEN KUALITAS INSENTIF DAN DISINSENTIF KE DALAM INSENTIF DAN PEMBERI INSENTIF
PENGEMBANGAN
RUANG RUANG DISINSENTIF PERATURAN ZONASI DISINSENTIF DAN DISINSENTIF
WILAYAH

Penentuan kualitas  Pengawasan terhadap keberlanjutan


Penentuan komponen Penentuan kegiatan pemanfaatan ruang yang dipersyaratkan
Penentuan kawasan ruang yang
ruang pada kawasan pemanfaatan ruang sebagai penerima insentif dan disinsentif
yang perlu didorong diharapkan Perumusan kebijakan
yang perlu didorong penerima insentif
dan kawasan yang perwujudannya pemberian insentif  Pengawasan dilakukan oleh pemberi
dan kawasan yang dan disinsentif
perlu dibatasi beserta dan disinsentif ke insentif dan disinsentif
perlu dibatasi beserta lokasi dan
pengembangannya permasalahan dan dalam peta zonasi
pengembangannya bentuk insentif dan  Pencabutan insentif dapat dilakukan
dalam perwujudan karakteristik dan teks zonasi
dalam perwujudan disinsentif yang akan berdasarkan hasil pemantauan dan
RTR pemanfaatan ruang
RTR diberikan evaluasi pemanfaatan ruang.
eksisting

 Perumusan kebijakan merupakan perumusan peraturan perundang-undangan


yang mendasari penerapan insentif dan disinsentif.
 Kebijakan merupakan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
pihak pemberi insentif dan disinsentif
 Kebijakan sekurang-kurangnya memuat:
a. bentuk insentif dan disinsentif;
b. besaran insentif dan disinsentif; dan
c. mekanisme pemberian insentif dan disinsentif.
 Bentuk, besaran, dan mekanisme insentif dan disinsentif oleh Pemerintah Pusat
diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan terkait dengan
bidang insentif dan disinsentif yang diberikan.
 Bentuk, besaran dan mekanisme pemberian insentif dan disinsentif oleh
Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
1 TPZ bonus

2 TPZ pengalihan hak membangun atau TDR

3 TPZ pemufakatan pembangunan


INSENTIF DAN
DISINSENTIF
DALAM TEKNIK 4 TPZ pertampalan aturan
Teknik Pengaturan
PENGATURAN ZONASI Zonasi /TPZ adalah
varian dari zonasi
5 TPZ khusus konvensional yang
dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas
dalam penerapan aturan
6 TPZ pengendalian pertumbuhan zonasi dan ditujukan
untuk mengatasi berbagai
permasalahan dalam
7 TPZ pelestarian cagar budaya penerapan peraturan
zonasi dasar
Fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas
TPZ BONUS pemanfaatan ruang berupa KLB. Dapat diterapkan sebagai bentuk insentif imbalan.

Fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas
TPZ PENGALIHAN HAK MEMBANGUN ATAU pemanfaatan ruang berupa KLB yang diberikan dari zona pengirim kepada zona penerima TDR yang lokasinya
TDR ditetapkan dalam peraturan zonasi. Dapat diterapkan sebagai bentuk insentif imbalan dan/atau insentif
kompensasi

Fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang diberikan dalam bentuk peningkatan intensitas
TPZ PEMUFAKATAN PEMBANGUNAN pemanfaatan ruang yang didasarkan pada pemufakatan pengadaan lahan untuk infrastruktur dan/atau fasilitas
publik. Dapat diterapkan sebagai bentuk insentif imbalan.

Fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang berupa pembatasan intensitas pembangunan melalui
TPZ PERTAMPALAN ATURAN penerapan dua atau lebih aturan. Dapat diterapkan sebagai bentuk disinsentif pemberian persyaratan tertentu
dalam perizinan

Pembatasan pembangunan untuk mempertahankan karakteristik dan/atau objek khusus yang dimiliki zona,
TPZ KHUSUS yang penetapan lokasinya dalam peraturan zonasi. Dapat diterapkan sebagai bentuk disinsentif pemberian
persyaratan tertentu dalam perizinan.

Diterapkan melalui pembatasan pembangunan dalam upaya melindungi karakteristik kawasan. Dapat
TPZ PENGENDALIAN PERTUMBUHAN diterapkan sebagai bentuk disinsentif persyaratan tertentu dalam perizinan

Pembatasan pembangunan untuk mempertahankan bangunan dan situs yang memiliki nilai budaya tertentu.
TPZ PELESTARIAN CAGAR BUDAYA Dapat berupa persyaratan khusus dalam perizinan untuk tidak merubah struktur dan bentuk asli bangunan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai