Alma Dwi Pertiwi Choerunnisa - O1A117004 - A
Alma Dwi Pertiwi Choerunnisa - O1A117004 - A
Alma Dwi Pertiwi Choerunnisa - O1A117004 - A
(Kelas A 2017)
01
REVIEW
JURNAL
02
Sesewanua
(Clerodendron squamatum Vahl.)
PENGAMBILAN
SAMPEL Sampel diambil dari daerah Malalayang, Manado.
Bahan yang digunakan adalah bagian daun
sesewanua.
PREPARASI
SAMPEL Daun sesewanua dicuci pada air kran yang mengalir untuk
menghilangkan kotoran yang menempel, kemuadian ditiriskan lalu di
rajang menjadi potongan kecil, kemuadian di keringkan di udara
terbuka.
Cawan porselen dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C. Setelah
dingin berat cawan ditimbang, sampel daun sesewanua ditimbang
Uji kadar air
Note :
Berdasarkan hasil pengujian kadar air kedua jurnal, menunjukkan hasil yang sama. Dimana di
peroleh hasil uji kadar air yakni 4,68 %. Hasil yang di peroleh sudah baik karena simplisia yang
baik memiliki kadar air <10%
Ekstraksi
Note :
Ekstrasi daun sesewanua dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi, hal ini dikarena kandungan antioksidan merupakan
senyawa yang tidak tahan panas sehingga metode maserasi yang merupakan ekstraksi secara dingin akan lebih optimal dalam
mengekstraksi senyawa antioksidan.
Skrining fitokimia
Sebanyak 2 gram serbuk daun sesewanua dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian diekstraksi
dengan pelarut metanol sebanyak 10 ml. Setelah sampel mengendap, sampel disaring dengan
menggunakan kertas saring dan filtrat yang di peroleh di pindahkan ke tabung reaksi yang lain untuk di
lakukan pengujian fitokimia.
SKRINING
FITOKIMIA
Uji flavonoid
Uji Fenolik
HCl pekat + Mg → positif
+ berwarna biru kehitaman
H2SO4 2 N → positif
NaOH 10% → positif
Uji alkaloid
Reagen wagner → positif
Standarisasi ekstrak Standarisai ekstrak tidak lain adalah serangkaian
parameter yang dibutuhkan sehingga ekstrak persyaratan
kefarmasian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Senyawa identitas ekstrak,
SPESIFIK skrining fitokimia,
organoleptik
PARAMETER
Note :
Berdasarkan percobaan dari kedua jurnal menunjukan bahwa, kedua jurnal tersebut mengacu
pada kedua parameter spesifik dan non spesifik. dimana penetapan parameter spesifik ekstrak
secara umum dilakukan terhadap pengujian skrining fitokimia dan pada parameter non
spesifik ditandai dengan pengujian kadar air, berdasarkan hasil uji parameter kadar air
ekstrak, di peroleh kadar air senilai 4,68%.