0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan18 halaman

Presentasi NDT

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 18

MAGNETIC TESTING

M.NAUFAL F. MARSHAL
2213331042/2FEB
Pengujian Magnetic Testing (MT) adalah salah satu metode NDT untuk
mendeteksi diskontinuitas yang terutama linier dan terletak pada atau
dekat permukaan komponen dan struktur ferromagnetik. MT diatur oleh
hukum magnet dan oleh karena itu dibatasi pada pemeriksaan bahan yang
dapat mendukung garis fluks magnet.

Contoh dari ferromagnetik


adalah baja,besi, nikel,kobalt
dan beberapa paduan lainya.
TUJUAN PENGUJIAN MAGNETIC
TESTING

Mendeteksi adanya cacat yang


timbul pada permukaan material
yang berupa rongga, retakan, atau
diskontinuitas lainnya pada
permukaan bahan ferromagnetic.
Principles of Magnetism

Polarity

Magnetizin Magnetic
g Force Forces

Flux Magnetic Magnetograph


Density Field
Principles of Magnetism

Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena memiliki dua
kutub, yakni kutub utara dan selatan. Jika kutub kedua didekatkan yang
sama maka akan tolak menolak, sebaliknya jika didekatkan dengan
kutub yang berbeda maka akan saling Tarik menarik.

Salah satu cara untuk mendefinisikan fenomena magnetisme dapat


berupa "gaya tarik atau tolakan mekanis yang dimiliki satu benda
terhadap benda lain," terutama yang bersifat ferromagnetik.

MAGNET
ELEKTROMAGNETIC
PERMANEN
PRINSIP KERJA
MAGNETIC TESTING

Prinsip kerja Uji Magnetic yaitu arus


listrik digunakan untuk membangkitkan
medan magnet dalam bahan, arah
medan magnet akan dibelokkan
sehingga terjadi kebocoran
flux magnetic bila melalui cacat.
Bocoran flux magnetic akan menarik
butir-butir ferro-magnetic di permukaan
sehingga lokasi cacat dapat ditunjukkan
Magnetisasi Longitudinal Magnetisasi Sirkular

Arus listrik yang dialirkan ke


Magnetisasi longitudinal
konduktor sentral yang
dihasilkan dari arus listrik
diletakkan dalam bahan yang
yang dialirkan dalam
akan dimagnetisasi
kumparan.
(magnetisasi tidak langsung)
METHOD’S MAGNETIC
TESTING

Dry continuous Dry residual

Wet continuous Wet residual


Dry continuous

Teknik ini menggunakan partikel kering yang diterapkan saat gaya


magnetisasi aktif. Penggunaan partikel kering berguna untuk
mendeteksi diskontinuitas sedikit di bawah permukaan, karena
partikel memiliki permeabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
partikel dalam suspensi basah. Salah satu kelemahan partikel kering
adalah mobilitasnya yang relatif buruk bila digunakan dengan arus
DC. Teknik ini digunakan secara luas untuk inspeksi lapangan
menggunakan prods atau yoke.
Dry residual

Partikel kering diterapkan setelah gaya magnetisasi berhenti. Teknik


ini hanya cocok untuk bahan yang memiliki retentivitas tinggi. Medan
kebocoran yang dihasilkan akan lebih lemah sehingga mengurangi
sensitivitas. Keuntungan utama dari teknik ini adalah bahwa
beberapa bagian dapat dimagnetisasi secara bersamaan, kemudian
diperiksa secara individual setelah proses partikel selesai.
Wet continuous

Teknik ini menggunakan partikel tersuspensi dalam pembawa cair dan


diterapkan secara bersamaan dengan arus magnetisasi. Dibandingkan
dengan partikel kering, partikel tersuspensi umumnya memiliki
permeabilitas yang lebih rendah, yang membuat teknik ini kurang
menguntungkan untuk mendeteksi diskontinuitas sedikit di bawah
permukaan. Ada kelebihan dan keterbatasan dari pembawa cairan
yang berbeda. Saat menggunakan teknik ini, aliran suspensi harus
berhenti sebelum arus berhenti, jika tidak, indikasi dapat hilang.
Wet residual

Teknik ini juga menggunakan partikel tersuspensi, tetapi suspensi


diterapkan setelah gaya magnetisasi dihentikan. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, metode residual akan memiliki sensitivitas
yang lebih rendah daripada metode kontiniu, tetapi memiliki
keuntungan berupa peningkatan kecepatan inspeksi, karena
kemungkinan inspeksi beberapa bagian.
LANGKAH PENGUJIAN

Peralatan Pengujian

YOKE PENGGARIS SENTER

BLACKLIGHT SIKAT KAWAT


LANGKAH PENGUJIAN

Peralatan Pengujian

SERBUK MAGNET
BENDA UJI WCP BASAH

SERBUK MAGNET SERBUK MAGNET


KERING CAIR
CLEANER
LANGKAH PENGUJIAN

Prosedur Pengujian

• Cleaning : Perhatikan kondisi permukaan, permukaan harus


kering dan bersih dari segala macam kotoran yang dapat
mengganggu proses inspeksi seperti karat, oli, debu dan lain-
lain

• Apply AC/DC Yoke : Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja


mulai dimagnetisasi.

• Aplikasi Serbuk Magnet : Sesuaikan dengan keadaan


permukaan pada benda uji
LANGKAH PENGUJIAN

Prosedur Pengujian

• Inspection :Teliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji.

• Demagnetisasi : Lakukan menggunakan arus AC atau DC , jika


menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan kedalam koil
yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika
menggunakan arus DC step down bolak-balik secara berulang.

• Post Cleaning : Bersihkan benda uji dari sisa-sisa dari


pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
KELEBIHAN PENGUJIAN KEKURANGAN PENGUJIAN
MAGNETIC TESTING MAGNETIC TESTING

• Hanya dapat dilakukan pada


• Sensititifas tinggi untuk
material yang berbahan
mendeteksi cacat pada
ferromagnetic
permukaan.
• Memerlukan alat lain untuk
• Dalam penggunaan memiliki
membersihkan bagian yang
cost yang relatif murah dan
akan di inspeksi
sederhana
• Membutuhkan kuat arus
• Dapat dilakukan pada
dan ampere yang tinggi
bagian permukaan yang
• Memerlukan proses
terlapisi, seperti cat dan
demagnitisasi
plat.
• Menimbulkan percikan dan
• Tidak memerlukan pelatihan
panas jika di berikan medan
personil yang mahal dan
magnet yang tinggi
rumit.

Anda mungkin juga menyukai