0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan22 halaman

Pertemuan Ke-3 MASYARAKAT BAHASA

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 22

Sosiolinguistik

Masyarakat Bahasa
verbal reportoir adalah semua bahasa
beserta ragam-ragamnya yang dimiliki
atau dikuasai seseorang penutur.
verbal reportoir ada 2 macam, yaitu
yang dimiliki setiap penutur secara
individual, dan yang merupakan milik
masyarakat tutur secara keseluruhan.
Yang pertama mengacu pada alat-alat
verbal yang dikuasai oleh seorang
penutur, termasuk kemamuan untuk
memilih norma-norma sosial bahasa
sesuai dengan situasi dan fungsinya.
Yang kedua mengacu pada
keseluruhan alat-alat verbal yang ada
di dalam suatu masyarakat, beserta
dengan norma-norma untuk memilih
variasi yang sesuai dengan konteks
sosialnya.
Yang pertama mengacu pada alat-alat
verbal yang dikuasai oleh seorang
penutur, termasuk kemamuan untuk
memilih norma-norma sosial bahasa
sesuai dengan situasi dan fungsinya.
Yang kedua mengacu pada
keseluruhan alat-alat verbal yang ada
di dalam suatu masyarakat, beserta
dengan norma-norma untuk memilih
variasi yang sesuai dengan konteks
sosialnya.
Jika, suatu kelompok orang atau masyarakat
mempunyai verbal reportoir yang relatif sama
serta mereka mempunyai penilaian yang sama
terhadap pemakaian bahasa yang digunakan d
dalam masyarakat, maka dapat dikatakan
kelompok masyarakat itu sebagai masyarakat
bahasa.
Fishman mengatakan, suatu masyarakat ujara
adalah satu masyarakat yang semua angotany
memiliki bersama paling tidak satu ragam
ujaran dan norma-norma untuk pemakainya
yang cocok.
Batasan Masyarakat Tutur
Bloomfield (1933:29) membatasi dengan “sekelompok
orang yang menggunakan isyarat yang sama”.
Labov (1972:158) mengatakan “satu kelompok orang
yang mempunyai norma yang sama mengenai
bahasa”.
Contoh masyarakat tutur di Indonesia. Setiap hari
ribuan tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah
dan berbagai bahasa daerah yang berlainan, bekerja
di pabrik-pabrik di Jakarta dan di sekitar Jakarta, dan
mereka sesama rekan sekerjanya menggunakan
bahasa Indonesia dalam berinteraksi. Jadi ada fungsi
ganda bahasa Indonesia: sebagai bahasa nasional,
Jadi, bisa dikatakan bahwa bisa terjadi masyarakat
tutur itu bukanah suatu masyarkat yang berbicara
dengan bahasa yang sama, melainkan suatu
masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi
atau karena integrasi simbolis dengan tetap
mengakui kemampuan komunikatif penuturnya tanpa
mengingat jumlah bahasa atau variasi bahasa yang
digunakan.
Atau, kompleksitas suatu masyarakat tutur
ditentukan oleh pengalaman dan sikap para penutur
dimana variasi itu berada.
Jadi, bisa dikatakan bahwa bisa terjadi masyarakat
tutur itu bukanah suatu masyarkat yang berbicara
dengan bahasa yang sama, melainkan suatu
masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi
atau karena integrasi simbolis dengan tetap
mengakui kemampuan komunikatif penuturnya tanpa
mengingat jumlah bahasa atau variasi bahasa yang
digunakan.
Atau, kompleksitas suatu masyarakat tutur
ditentukan oleh pengalaman dan sikap para penutur
dimana variasi itu berada.
Kedua jenis masyarakat itu terdapat baik dalam
masyarakat kecil dan tradisional maupun masyarakat
besar dan modern.
Fishman (1973:33) dan Gumperz (1964:37-53)
mengatakan, masyarakat modern mempunyai
kecenderungan masyarakat tutur yang lebih terbuka
dan cenderung menggunakan berbagai variasi dalam
bahasa yang sama; sedangkan masyarakat tradisional
bersifat lebih tertutup dan cenderung menggunakan
variasi dan beberapa bahasa yang berlainan.
Berdasarkan verbal reportoir, masyarakat bahasa
dikelompokkan atas:
1. mayarakat monolingual (masyarakat bahasa yang
hanya dapat berkomunikasi dengan satu bahasa);
2. masyarakat bilingual (masyarakat bahasa yang
telah dapat berkomunikasi dengan dua bahasa); dan
3. masyarakat multilingual (memiliki kemampuan
menggunakan lebih dari dua bahasa).
Pengertian Masyarakat Bahasa
Sekelompok orang dalam lingkup luas atau sempit
yang berinteraksi dengan bahasa tertentu yang dapat
dibedakan dengan kelompok masyarakat tutur yang
lain atas dasar perbedaan bahasa yang bersifat
signifikan. (Wijana dan Rohmadi, 2011:46)

Menurut Bloomfield (Nababan, 1991:5) masyarakat


bahasa adalah sekumpulan manusia yang
menggunakan sistem syaraf bahasa yang sama.
Pengertian Masyarakat Bahasa
1. Hartman & Stork (1972)→A group of people usually
in the same area, speaking the variant of language,
or the standard language (sekelompok orang
biasanya pada tempat yang sama, berbicara pada
ragam yang sama, atau bahasa baku yang sama.
2. ….any human aggregate characterized by reguler
and frequent interaction by means of a shared body
of verbal signs and set off from similar aggregates
by significant differences in language usage.
Pengertian Masyarakat Bahasa
(…kelompok manusia yang ditandai adanya interaksi
yang teratur dan sering dengan perantaraan
perangkat tanda-tanda verbal yang dimiliki bersama
dan bermula dari kelompok yang sama dengan
perbedaan-perbedaan penting dalam pemakaian
bahasa.)
. Corder (1973) → A speech community is a group of
people who can all understand each other when they
speak. (sekelompok orang yang satu sama lain bisa
saling mengerti sewaktu mereka berbicara).
Pengertian Masyarakat Bahasa
Jadi, masyarakat bahasa itu terbentuk karena adanya
saling pengertian (mutual intelligibility), terutama
karena adanya kebersamaan dalam kode-kode
linguistik (secara terperinci dalam aspek-aspeknya,
yaitu: sistem bunyi, sintaksis dan semantik).
Ada tiga macam hal dalam speech community:
1.Sebahasa dan saling mengerti
2.Sebahasa tapi tidak saling mengerti
3.Berbeda bahasa tapi saling mengerti
Pengertian Masyarakat Bahasa
Sementara menurut Corder (dikutip Aslinda & Syafyahya,
2007:8) mengatakan bahwa masyarakat bahasa adalah
sekelompok orang yang satu sama lain biasa saling
mengerti sewaktu mereka berbicara.

Senada dengan pendapat Firshman (dikutip Alwasilah,


1985:42) masyarakat bahasa adalah masyarakat yang
semua anggotanya memilih bersama paling tidak satu
ragam ujaran dan norma-norma untuk pemakainya yang
cocok.
Pengertian Masyarakat Bahasa
Masyarakat bahasa adalah sekelompok manusia yang
terbentuk melalui interaksi bahasa yang teratur dan
seiring dengan bantuan persediaan tanda-tanda bahasa
yang dimiliki bersama dan yang dipisahkan dari
kelompok lain karena perbedaan-perbedaan dalam
berbahasa. (Gumpertz, 1968:14)
Ciri-ciri Masyarakat Bahasa
 Organ bicara yang  Asal daerah
menghasilkan idiolek  Status sosial
yang berbeda
 Umur
 Memiliki kepribadian
yang berbeda  Jenis kelamin
 Status ekonomi  Tingkat keakraban
 Asal daerah  Latar belakang
keagamaan.

(Wijana dan Rohmadi, 2011:46)


Bagaimana Terbentuknya Masyarakat
Bahasa
• Migrasi
• Penjajahan
• Federasi (serapan)
• Wilayah tapal batas

(Sumarsono dan Partana, 2002:180-184)


Catatan
mereka yang saling tidak mengerti tapi sebahasa, adalah
tadinya ‘sebahasa’ dan kedua bahasa itu bisa kita
anggap sebagai varian yang sudah mempunyai
kemandirian. Misalnya bahasa Jawa Cirebon dengan
bahasa Jawa Solo.
Kemudian yang berbeda bahasa tapi saling mengerti,
mempunyai mutual intelligibillity yang dalam sosialisasi
merupakan jaminan bagi terciptanya speech community
dan komunikasi, karena itu namanya interaksi.
Dua bahasa yang berbeda itu dianggap sebagai dua dialek
atau varian dari bahasa yang sama.
Sumber Rujukan
 Alwasilah, A. chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa.
Bandung: Angkasa.
 Aslinda dan Syafyahya, Leni. 2007. Pengantar
Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
 Pateda, M. 1988. Linguistik (sebuah Pengantar).
Angkasa: Bandung.
 Gumperz, John. 1968. Language in Social Groups.
Stanford CA: Stanford University Press.
Sumber Rujukan
 Suhardi, Basuki dkk. 1995. Teori dan Metode
Sosiolinguistik. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
 Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT
Lauder. 2009. Pesona Bahasa (Langkah awal
Memahami Linguistik). Jakarta: Gramedia.
Sumber Rujukan
 Wijana, I Gede Putu dan Muhammad Rohmadi.
2011. Sosiolinguistik (Kajian teori dan analisis).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik Suatu
Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai