0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan12 halaman

PPT SEMINAR PENDIDIKAN

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 12

SEMINAR PENDIDIKAN

ANALISIS IMPLEMENTASI PROYEK PENGUATAN PROFIL


PELAJAR PANCASILA (P5) DALAM PENGEMBANGAN
KREATIVITAS PESERTA DIDIK

oleh : Amiruddin
Roni Sugianto
Jagat Muhammad
Zainur Rahman
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak generasi
yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki
karakter yang kuat dan mampu berkontribusi dalam
pembangunan bangsa. Di indonesia, pancasila sebagai dasar
negara menjadi landasan dalam pembentukan karakter bangsa.
Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah diharapkan tidak
hanya fokus pada penguasaan pengetahuan tetapi juga pada
penguatan nilai-nilai pancasila. Salah satu upaya pemerintah
dalam merealisasikan tujuan tersebut adalah melalui proyek
penguatan profil pelajar pancasila (P5), yang merupakan bagian
dari kurikulum merdeka.
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Proyek


Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam mendukung
pengembangan kreativitas siswa
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia
Kurikulum Merdeka Belajar bagian dari kebijakan terbaru yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Kurikulum ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi para pendidik melalui kegiatan
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berfokus pada
penguatan kompetensi dan karakter peserta didik berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
mencakup: (1) keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan akhlak mulia; (2) pembangunan global; (3) kerjasama; (4)
kemandirian; (5) berpikir kritis; dan (6) kreativitas
.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review
(SLR), yaitu SLR adalah sarana untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan mensintesis semua penelitian yang tersedia yang relevan dengan
pertanyaan penelitian, bidang topik, atau fenomena yang menarik
(Ritterbusch & Teichmann, 2023). Tujuan SLR adalah metode yang
dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi yang jelas, masuk akal,
dan tidak memihak tentang topik penelitian (van Dinter et al., 2021).
Dalam penelitian ini, metode SLR diterapkan melalui tahapan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi Implementasi P5 Implementasi P5 dilakukan melalui berbagai proyek tematik
yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan aktivitas kreatif. Beberapa contoh
proyek meliputi kegiatan seni, pembuatan produk inovatif, dan program kolaboratif
berbasis komunitas. Strategi ini dirancang untuk melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat mengembangkan ide-ide baru dan
solusi kreatif.
Pengaruh P5 terhadap Kreativitas Peserta Didik Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peserta didik yang terlibat dalam proyek P5 cenderung memiliki tingkat kreativitas
yang lebih tinggi. Mereka mampu berpikir kritis, menghasilkan karya inovatif, dan
menunjukkan keberanian dalam mengeksplorasi ide. Selain itu, nilai-nilai Pancasila
yang tertanam melalui P5 membantu peserta didik memahami pentingnya kerja sama,
toleransi, dan tanggung jawab Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam
berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di luar kelas.
Tantangan dalam Implementasi P5 Tantangan utama dalam
implementasi P5 meliputi keterbatasan sumber daya, kurangnya pelatihan
guru, dan resistensi terhadap perubahan kurikulum. Selain itu, evaluasi
keberhasilan proyek sering kali menjadi hambatan karena kurangnya
instrumen yang komprehensif untuk mengukur perkembangan kreativitas
peserta didik Keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran menjadi
hambatan dalam pelaksanaan P5. Terdapat banyak materi lain yang juga perlu
diajarkan dalam waktu yang terbatas, sehingga sulit untuk memberikan
perhatian penuh pada pengembangan nilai-nilai Pancasila. Selain itu,
terbatasnya sumber daya, seperti buku, media pembelajaran, dan fasilitas lainnya,
juga dapat memengaruhi efektivitas pelaksanaan P5.
Solusi untuk Mengatasi Tantangan Untuk mengatasi tantangan tersebut,
diperlukan pelatihan intensif bagi guru tentang penerapan P5, penyediaan
sumber daya yang memadai, serta pengembangan instrumen evaluasi yang
relevan. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat juga menjadi
faktor kunci dalam mendukung keberhasilan implementasi P5.
PEMBAHASAN
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu inisiatif penting
dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik
yang seimbang antara aspek akademik dan nilai-nilai Pancasila. Implementasi P5
diharapkan dapat memperkuat aspek kreativitas, yang menjadi salah satu kompetensi
kunci dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam pembahasan ini, akan diuraikan
bagaimana P5 diimplementasikan, tantangan yang dihadapi, serta dampaknya terhadap
pengembangan kreativitas peserta didik.
Terdapat perbedaan signifikan antara implementasi Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka. Sebagai contoh, ketika melihat beban kerja siswa yang rumit,
banyak siswa yang merasa lebih nyaman belajar dengan Kurikulum Merdeka. Salah
satu karakteristiknya adalah materi yang disampaikan bersifat berfokus pada siswa,
sehingga peran guru lebih sebagai pendukung pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pandangan Ki Hadjar Dewantara juga mencerminkan ide
bahwa pembelajaran sebaiknya melibatkan siswa dalam interaksi dengan
lingkungannya, untuk meningkatkan rasa peduli, kepekaan, dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan di sekitarnya (Keguruan et al., 2023).
Berdasarkan temuan penelitian sebelumnya implementasi
aktivitas dan proyek dunia nyata dalam konteks pembelajaran
mengungkapkan bahwa setiap siswa memiliki potensi unik
ketika dihadapkan pada tugas-tugas semacam itu. Meskipun
terdapat variasi dalam kekuatan otak dan tingkat
keterampilan di antara siswa, esensi dari kepercayaan bahwa setiap
individu memiliki kapasitas untuk mengatasi tantangan
pembelajaran menjadi fokus utama. Pemahaman mendalam
mengenai tahapan perkembangan belajar siswa menjadi kunci
sukses, yang memungkinkan guru untuk merancang strategi
pembelajaran yang sesuai dan memberikan dukungan
yang tepat bagi setiap siswa.
Pengaruh Kegiatan P5 Sebagai Pembelajaran Berdiferensiasi pada
Kurikulum Merdeka tanggung jawab mereka terhadap
lingkungan.Pentingnya penerapan kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal
juga tercermin dalam hasil penelitian, di mana siswa menjadi lebih
terhubung dengan budaya daerah mereka. Melalui pemahaman dan apresiasi
terhadap warisan budaya lokal, siswa dapat mengembangkan rasa identitas
yang kuat.
Dalam konteks pembelajaran yang berbeda ini, dampak yang paling
mencolok adalah perkembangan kemampuan siswa untuk menjadi
mandiri dan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan.
Observasi langsung terhadap siswa menunjukkan bahwa keterlibatan
dalam kegiatan P5 tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri mereka,
tetapi juga merangsang kreativitas mereka dalam menciptakan karya yang
dapat dipamerkan dalam pameran. Ini menciptakan suasana pembelajaran
yang mendorong siswa untuk berperan aktif, membantu mereka
mengembangkan keterampilan yang tidak hanya berguna dalam konteks
pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
.
KESIMPULAN

Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


(P5) terbukti efektif dalam mengembangkan kreativitas
peserta didik, sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, untuk mencapai
hasil yang optimal, diperlukan dukungan penuh dari
berbagai pihak serta solusi untuk mengatasi tantangan yang
ada. Dengan pendekatan yang tepat, P5 dapat menjadi
landasan kuat bagi pembentukan generasi muda yang
kreatif, inovatif, dan berkarakter Pancasila.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai