Lompat ke isi

Wira Setianagara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wira Setianagara
LahirWira Setianagara
21 November 1992 (umur 31)
Batang, Jawa Tengah, Indonesia
Nama lainWira Nagara
AlmamaterUniversitas Jenderal Soedirman
Pekerjaan
Karier musik
Genre
InstrumenVokal
Tahun aktif2013 - sekarang
X: wiranagara Modifica els identificadors a Wikidata

Wira Setianagara (lahir 21 November 1992) adalah seorang penulis, dan pelawak tunggal asal Indonesia. Wira adalah salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada musim ke-5 (SUCI 5) tahun 2015, di mana ia lolos melalui audisi di Yogyakarta,[1] dan menjadi satu dari 16 finalis yang berhasil lolos ke putaran final SUCI 5.[2] Wira bersama dengan Rizky Ubaidillah atau Ubay menjadi dua kontestan asal Purwokerto yang tampil pertama kali di SUCI, khususnya di SUCI 5. Wira dan Ubay mewakili kota Purwokerto di kompetisi tersebut.

Wira yang tercatat sebagai sarjana jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, telah bergabung di Stand Up Indo Purwokerto sejak 2013.[3] Wira pertama kali muncul sebagai salah satu finalis Street Comedy IV pada tahun 2014 yang diadakan komunitas Stand Up Indo se Indonesia di Senayan, Jakarta.[4] Meskipun tidak menjadi juara, Wira tidak berputus asa. Setahun kemudian, Wira bersama teman-teman komunitasnya mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ke-5 (SUCI 5) di Yogyakarta. Wira yang dikenal puitis dan jago bersyair ini pun akhirnya lolos bersama dengan satu orang teman komunitasnya yaitu Ubay. Mereka berdua tidak hanya dipanggil masuk Pre Show saja, namun berhasil menjadi finalis. Sayangnya Ubay harus tereliminasi di awal dan Wira mampu melangkah lebih jauh. Wira akhirnya terhenti di babak 10 besar setelah kalah dalam babak battle dengan Rahmet dan kurang maksimal saat tampil di putaran kedua.

Wira dikenal dengan potongan gaya rambut dan kumisnya yang unik. Kumis Wira sendiri dibuat seperti kumis Kompeni Belanda yang kedua ujungnya diplintir. Untuk urusan ini Wira amat rajin merawat bentuk kumisnya ini dan menjadi topik tersendiri saat SUCI 5 berlangsung. Selain itu saat tampil, Wira dikenal sebagai kontestan yang puitis dan penyair yang handal karena ketika tampil stand up comedy selalu melontarkan beberapa bait sajak baik yang menyiratkan rayuan gombal maupun hal-hal sederhana yang mampu mengundang kelucuan.[5] Karena kemampuannya ini, Wira dijuluki oleh kontestan SUCI 5 yang lain sebagai Budak Sajak.

Contoh lawakan yang diangkat Wira beserta sajaknya:

"Waktu kecil saya hobi main layangan, tetapi setelah saya gede hobinya ganti, KARENA AKU TAHU SAKITNYA DITARIK ULUR. Lalu saya ganti hobi dari main layangan jadi memancing, tetapi akhirnya aku malas, karena dari situ AKHIRNYA AKU TAHU LELAHNYA MENUNGGU."

Contoh lain dari lawakan syair Wira:

"Selamat Malam Balai Kartini, DAN SEMUA PENYESALAN YANG MASIH TERSISA DI HATI. Sakitnya tuh di sini, semua perih dan perih tersisa di sini (sambil menunjuk dada)....di sini....dan di sini.... kenapa di sini? KARENA DI SITU KADANG SAYA MERASA SEDIH!!"

Selain pembawaan sajaknya ketika menyampaikan materi komedi, Wira dikenal dengan logat Jawa nya yang agak keras yang ia sebut Jawa Ngapak. Karena Wira yang asli dari Banjarnegara sudah terbiasa dengan logat seperti itu sejak lama maka ia pun tak ragu mengenalkannya pada penonton, tentunya membuat penonton tertawa dengan contoh yang ia berikat sembari menggunakan logat Jawa Ngapak nya dan act out yang memancing tawa.

Diskografi

[sunting | sunting sumber]

Album studio

[sunting | sunting sumber]
  • Sanding Kala (2022)
  • Perayaan Patah Hati (2020)
  • Dendam (2021)
  • Sebelum Menyesal (2021)
  • Mudik (2021)
  • 29 (2021)

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]