Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Abstrak :Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pembelajaran berbasis masalah open-ended (PBMO) bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Disain penelitian ini adalah disain eksperimen yang dinamakan delayed counter balanced design. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh PBMO dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kreatif. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri Kota Bandar Lampung dengan subjek sampel adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas dari masing-masing sekolah peringkat tinggi (SMPN 4) dan sekolah peringkat sedang (SMPN 12) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulam bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran pada kedua kelompok sampel.
ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL OPEN ENDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA KELAS 5 SD MATERI PECAHAN, 2021
Learning models can help in improving students' skills, so that they can achieve learning objectives effectively. This research is a development research with a qualitative approach that aims to develop an innovative and creative learning model. This research was conducted at 3 elementary schools in Soneyan Village, Margoyoso District, Pati Regency. This research was conducted using the Sugiyono development method. The data collection techniques used in this study were (1) teacher and student response questionnaires to collect curriculum needs analysis; (2) interviews to collect development design information; (3) literature study as a reference in the development step in accordance with learning theory. The result of the research is an open ended learning model which was developed in accordance with the learning objectives, supporting the occurrence of scientific learning because it is interactive and exploratory. The characteristics of learning using the open-ended learning model provide opportunities for students that each problem does not have to have one correct answer so that it is in line if it is applied in learning to add fractions in 5th grade elementary school which allows solving questions with different.
Creative thinking and mathematical problem solving are must-have skills for students to face 21 st century challenge. Thus, teachers need to know students' ability so they could plan learning process and sources accordingly. The purpose of this research is to describe students' ability of critical thinking and mathematical problem solving in Pandeglang District, Banten Province. The method used is descriptive research with subjects of 133 students of SMA (High School) Negeri accredited by A in Pandeglang District. The data collecting technique was by essay assignment. The result shows that the average of creative thinking is 12,88; the average of problem solving skill is 16,30. This means both abilities are categorized in low category. ABSTRAK Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah (BKPM) matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja abad 21. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang guru harus mengetahui kemampuan BKPM siswa sehingga dapat merencanakan pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan profil kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan BKPM siswa di kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif dengan subjek siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dengan akreditasi A yang ada di Kabupaten Pandeglang sebanyak 133 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes soal uraian. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif sebesar 12,88; rata-rata kemampuan pemecahan masalah sebesar 16,30. Ini berarti kedua kemampuan tersebut masih tergolong rendah. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah, Siswa SMA.
Lentera: Jurnal Pendidikan, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah open-ended yang digunakan oleh siswa dengan level berpikir kreatif matematis tinggi. Masalah open-ended yang digunakan adalah masalah aljabar dan geometri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian merupakan siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sullamut Taufiq. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemecahan masalah open-ended siswa berpikir kreatif matematis tinggi dalam memecahkan masalah aljabar adalah dengan menduga sebuah jawaban lalu memeriksanya dan kemudian menggunakan analogi atau masalah serupa untuk penyelesaian selanjutnya. Untuk pemecahan masalah geometri, siswa berpikir kreatif matematis tinggi menggunakan strategi pemecahan dengan mengubah cara pandang terhadap masalah, membagi masalah menjadi beberapa submasalah yang lebih sederhana, menemukan pola, dan menggunakan analogi untuk masalah serupa. Berdasarkan strategi yang digunakan tersebut, dapa...
Kemampuan berpikir kreatif Berpikir kreatif merupakan kegiatan mental yang menghasilkan sesuatu yang baru hasil dari pengembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004) bahwa " Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating) ". Kemampuan berpikir kreatif berkenaan dengan kemampuan menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu sesuatu yang tidak biasa yang berbeda dari ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang.
Abstrak Kompetensi utuh matematika yang meliputi lima standar matematika belum banyak dielaborasi dalam satu proses perkuliahan dengan menggunakan perangkat perkuliahan yang sesuai. Oleh karena itu, penerapan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka dalam kajian ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi utuh matematika sesuai standar NCTM. Perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka diterapkan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha yang mengambil mata kuliah geometri analitik bidang. Penelitian dilakukan mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tindakan utama adalah kegiatan perkuliahan yang menggunakan lembar kerja mahasiswa berbasis masalah terbuka dan pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam diskusi. Lembar tugas matematika juga memuat masalah terbuka yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi utuh matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka mampu meningkatkan kompetensi utuh matematika meliputi kompetensi komunikasi matematika, koneksi, representasi, penalaran dan bukti, dan pemecahan masalah. Kompetensi komunikasi matematika meningkat sebesar 2,3%, kompetensi representasi sebesar 2,5%, kompetensi penalaran dan bukti sebesar 5,9%, dan kompetensi pemecahan masalah sebesar 4,75%. Kompetensi koneksi relatif tetap karena hanya terjadi perubahan sebesar 0,01%. Di samping itu, peningkatan kompetensi matematika juga terjadi pada penyelesaian tugas matematika yang menurut pengalaman sulit dipecahkan. Kata-kata Kunci : perangkat perkuliahan, masalah matematika terbuka, kompetensi utuh matematika Abstract Intact mathematical competence which consist of five mathematical standards was not much fully elaborated in a learning process using convenient teaching materials. Accordingly, a study on appying teaching material developed based on open ended problems was conducted to increase students competencies on mathematics as stipulated by NCTM. The teaching material was implemented to the student of Mathematics Education Department of Ganesha University of Education who took Plane Analytic Geometry subject. The study followed the classroom action research framework. The main action in this classroom action research was teaching which utilized student worksheets that contain open ended problems and open questions on disscussion. The result of the study showed that applying teaching material developed based on open ended problems increased student competencies in mathematics. Mathematics communication increased by 2.3%, representation by 2.5%, proof and reasoning by 5.9% and problem solving by 4.75%. Meanwhile, the connection competence was slightly uncanghed. Only 0.01% changes occured before and after applying the material. In addition, increasing students' mathematical competence also occurred on solving difficult mathematical task that was based on experience difficult to be solved.
Landscapes, 2020
e-Spania. Revue interdisciplinaire d’études hispaniques médiévales et modernes [en línea], 2022
Religion and Gender , 2024
Annali di Ca' Foscari. Serie orientale, vol. 59, 2023
Strangers in the Land: Traveling Texts, Imagined Others, and Captured Souls in Jewish, Christian, and Muslim Traditions in Late Antique and the Mediaeval Times, 2024
Joerg Tuske (ed.) Indian Epistemology and Metaphysics (Bloomsbury Academic), 397-416., 2017
Bulletin of Japan Society of Coordination Chemistry, 2021
Journal Article, 2024
The Studies, 2019
Pharmaceutical Research, 2022
International Journal of Food Science & Technology, 2009
Archives Breast Cancer, 2021
The Journal of Neuroscience, 2014
Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial
Journal of research in medical sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 2017