MAKALAH
Teknologi Informasi dan Komunikasi Desain Grafis
(Tugas Untuk Memenuhi Ujian Praktek)
Pengampu :Ust.Zaenal Arifin S.Pd.
Disusun Oleh:
Diah Ayuning Cahyani
Istianatul Muawanah
Tahun Pelajaran
2016/2017
MA SUNAN GUNUNG JATI
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah DESAIN GRAFIS yang ditugaskan oleh guru TIK saya. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat membantu dan memberi info yang cukup bagi pembaca dan juga saya sebagai penulis dapat belajar dari proses pencarian informasi untuk makalah ini sendiri.
Akhirnya segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini akan saya terima dengan hati terbuka. Semoga makalah ini bermanfaat dan lebih kurangnya saya mohon maaf.
Daftar Isi
Kata Pengantar____________________________________ 2
Daftar Isi_____________________________________________3
Bab I__________________________________________________4
Latar Belakang_______________________________________4
Rumusan Masalah__________________________________4
Tujuan dan Manfaat_______________________________ 4
Bab II_________________________________________________ 5
Desain Grafis Berbasis Bitmap_________________________5
Kelebihan dan Kekurangan Gambar Bitmap________________6
Desain Grafis Berbasis Vektor____________________________7
Kelebihan dan Kekurangan Gambar Vektor___________________8
Sejarah Desain Grafis di Dunia__________________________9
Bab III_________________________________________________13
Kesimpulan______________________________13
Daftar Pustaka___________________________________13
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Gambar grafis merupakan kebutuhan pokok di era teknologi ini. Sistem GUI (Grapichal User Interface) merupakan salah satu pendorong berkembang pesatnya desain grafis di dunia. Aplikasi-aplikasi saat ini pun menggunakan visual yang indah dan lembut sebagai pengganti command line. Beberapa website seperti Tumblr dan We Heart It menyediakan gambar-gambar full color dengan sentuhan aplikasi grafis. Hal ini menunjukan sudah banyak orang yang mahir menggunakan aplikasi grafis. Pembuatan website sekarang pun berbasis grafis yang dapat dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Maka dari itu, makalah ini dibuat untuk memperkenalkan desain grafis berbasis vektor dan bitmap kepada masyarakat.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain grafis berbasis bitmap dan desain grafis berbasis vektor?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan desain grafis berbasis bitmap dan desain grafis berbasis vektor?
3. Apa saja software-software desain grafis berbasis bitmap dan desain grafis berbasis vektor?
4. Apa eksistensi file yang dihasilkan grafis yang berbasis bitmap dan grafis yang berbasis vektor?
5. Bagaimana sejarah desain grafis di Indonesia?
Manfaat dan Tujuan
Dengan mempelajari perbedaan antara desain grafis berbasis vektor dengan desain grafis berbasis bitmap, kita dapat memilih desain mana yang akan kita gunakan sesuai keinginan dan kebutuhan.
Bab ii
pembahasan
Desain adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar monitor berfungsi sebagai sumbu koordinat X dan Y.
Desain Grafis Berbasis Bitmap
Grafis desain bitmap dibentuk dengan raster/pixel/dot/titik/point koordinat. Semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap berarti semakin tinggi kerapatannya. Hal ini menyebabkan semakin halus citra grafis tetapi kapasitas filenya semakin besar.
Ketajaman warna dan detail pada tampilan bitmap bergantung banyaknya pixel warna atau resolusi yang membentuk gambar tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan monitor dan VGA (Video Graphic Adapter) yang digunakan. Jika gambar tampilan bitmap beresolusi tinggi ditampilkan pada monitor yang beresolusi rendah akan mengakibatkan gambar terlihat kasar, bahkan terlihat kabur berbentuk kotak-kotak (juggy) jika dilakukan pembesaran gambar. Satuan untuk ukuran grafis jenis bitmap ini adalah dpi (dot per inch) yang berarti banyaknya titik dalam satu inci.
Beberapa grafis bitmap dapat ditemui di file komputer, yakni file yang bereksistensi : .bmp ; .jpg ; .tif ; .gif ; PSD (Adobe Photoshop) dan .pcx. Grafis ini biasa digunakan untuk kepentingan foto-foto digital. Software aplikasi gratis berbasis bitmap sering disebut dengan paint software. Paint Software meliputi pengolahan grafis 2D dan 3D.
Software aplikasi grafis berbasis bitmap 2D
Termasuk kategori ini antara lain Paint, Microsoft Photo Editor, Adobe Photoshop, Dan Corel Photo Paint.
Software aplikasi grafis berbasis bitmap 3D
Paint software untuk grafis 3D antara lain Digital Nendo dan Digital Clay.
Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap lainnya : Ulead PhotoImpact, Macromedia Xres, Metacreations Painter, Metacreations Live Picture, Micrografx Picture Publisher, QFX, Wright Image dan Macromedia Fireworks. Semua program tersebut menawarkan kemudahan dan kelengkapan fiturnya.
Kelebihan dan Kekurangan Gambar Bitmap
Kelebihan:
Mampu menangkap nuansa warna dan bentuk yang natural
Lebih cepat dan lebih sesuai untuk ditampilkan ke layar monitor karena gambar bitmap dapat ditransfer secara langsung dari file ke layar monitor
Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan
Dapat menghasilkan objek gambar bitmap dari objek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan
Kekurangan:
Perubahan ukuran gambar (pembesaran dan pengecilan) mempengaruhi kualitas gamba
Ukuran file gambar relatif besa
Melakukan kompresi (pemadatan) pada gambar, maka kualitas gambar tersebut akan menurun
Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar
Efek yang didapat dari objek berbasis bitmap, yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah
B. Desain Grafis Berbasis Vektor
Grafis jenis vektor adalah grafis yang merupakan perkembangan dari sistem
Grafis bitmap(digital). Grafis ini tidak tergantung pada banyaknya pixel penyusunnya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis. Tampilan akan terlihat jelas meskipun dilakukan pembesaran (zooming).
Gambar vektor adalah gambar yang tersusun oleh sekumpulan garis, kurva dan bidang tertentu dengan menggunakan serangkaian instruksi yang masing-masing didefinisikan secara matematis. Setiap garis, kurva dan bidang tertentu tersebut mempunyai properti atau atribut masing-masing berupa fill, stroke dan node. Gambar vektor tidak dipengaruhi resolusi gambar atau titik pixel (dpi) seperti pada gambar bitmap.
Penggunaan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu dapat menciptakan bermacam-macam bentuk grafis seperti lingkaran, segitiga, bujur sangkar dan poligon. Dengan demikian, pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume file tetapi segi pemakain proccessor akan memakan banyak memori. Grafis vektor yang dapat ditemui berekstensi : SVG (Scalable Vector Graphics), EPS (Enscapsulated Postscript), dan CDR (CorelDraw). Software untuk menghasilkan citra grafis berbasis vector dikenal dengan istilah Draw software. Software ini dapat dikelompokan menjadi dua bagian juga, yaitu software aplikasi grafis berbasis vector 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D).
Software aplikasi grafis berbaris vector 2D
Yang termasuk kategori ini antara lain Adobe lllustrator, Macromedia Freehand, dan CorelDraw.
Software aplikasi grafis berbaris vector 3D
Draw software untuk grafis 3D antara lain Maya3S, Strata 3D CX, Ulead COOL 3D, dan Swift 3D. Selain itu ada pula Draw Software yang biasa digunakan dalam bidang teknik (perancangan) seperti AutoCad dan 3D Home Arhitect. Program aplikasi grafis yang berbasis vektor lainnya: Baneba Canvas, MetaCreations Expression dan Micrografx Designer.
Kelebihan dan Kekurangan Gambar Berbasis Vektor
Kelebihan:
Bersifat scalable, artinya kita dapat memperbesar atau memperkecil gambar tanpa mengubah kualitasnya
Memiliki ukuran file yang kecil, sehingga lebih mudah dan lebih cepat didownload melalui Internet
Dapat diubah dalam berbagai tampilan tiga dimensi, tentunya dengan menggunakan software yang sesuai
Mempunyai warna-warna yang solid, cocok untuk bentuk-bentuk gambar sederhana, seperti logo, kartun dan sebagainya
Ruang penyimpanan untuk objek gambar lebih efisien
Objek gambar vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan mutu tampilannya
Dapat dicetak pada resolusi tertinggi printer
Menggambar dan menyunting bentuk vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan
Kekurangan:
Kurang dapat menampilkan gambar dan gradasi secara realistis dan natural
Tidak dapat menghasilkan objek gambar vektor yang prima ketika melakukan knversi objek gambar tersebut dari format bitmap
Tapi biasanya terjadi keterhubungan diantara keduanya. Misalnya: hasil dari logo yang dibuat dalam Coreldraw di import ke Photoshop dalam rangka memberikan efek-efek tertentu pada logo tersebut.
C. Sejarah Desain Grafis di Dunia
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Di samping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan desain grafis. Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan model tekanan menyerupai desain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
1851, The Great Exhibition diselenggarakan di Taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi Industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan desain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec, pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec, melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.
1910, Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah “Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis Sullivan. Simbol terkuat dari kejayaan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´
1916, Dadaisme: Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl adalah gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan desain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris.
1918, Constructivism: Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metode industri untuk menciptakan objek geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan modern melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.
1919, Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendesain mengikuti Perang Dunia Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
1928-1930, Gill Sans. Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans-serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).
1931, Perancang grafis Harry Beck (1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
1950s, International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.
1951, Helvetica, diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
1960s, Psychedelia and Pop Art. Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak.
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
No
Vektor
Bitmap
1
Gambar tetap jelas ketika diperbesar
Gambar kurang jelas ketika diperbesar
2
Tersusun oleh garis dan kurva
Tersusun atas titik-titik/dot
3
Ukuran file yang dihasilkan kecil
Ukuran file yang dihasilkan besar
4
Kualitas grafis tidak bergantung dari banyaknya pixel
Kualitas grafis bergantung dari banyaknya pixel
Pengerjaan sebuah gambar desain dapat memadukan dari kedua basis grafis.
Daftar Pustaka
Hidayat, Rudi. 2011. Teknologi Informasi Komunikasi untuk SMA/MA Kelas XII Edisi
Revisi. Penerbit Erlangga: Jakarta