Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian. Hal itu Nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, serta tanaman, menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai pada kematian. Pengendalian mikroorganisme sangat esensial dan penting di dalam industri dan produksi pangan, obat-obatan, kosmetika dan lainnya. Alasan utama pengendalian organisme adalah : 1) Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi. 2) Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi 3) Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dasar-dasar Pengendalian Berbagai macam sarana proses fisik telah tersedia untuk mengendalikan populasi mikroba. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara mematikan mikro-organisme, menghambat pertumbuhan dan metabolismenya, atau secara fisik menyingkirkannya. Cara pengendalian mana yang digunakan tergantung kepada keadaan yang berlaku pada situasi tertentu. Pemberian suhu tinggi/terutama pada uap bertekanan, merupakan salah satu cara yang paling efisien dan efektif untuk mensterilkan sesuatu bahan. Namun demikian bahan-bahan tertentu yang biasa digunakan di laboratorium, rumah-rumah penduduk, dan rumah-rumah sakit mudah rusak bila dikenai suhu tinggi. Prosedur sterilisasi pilihan seperti radiasi, penggunaan berkas elektron, atau penyaringan harus digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang akan rusak bila diberi suhu tinggi. Tersedia beribu-ribu zat kimia dipakai untuk mengendalikan mikroorganisme. Penting sekali memahami ciri-ciri pembeda masing-masing zat ini dan organisme yang dapat dikendalikannya serta bagaimana zat-zat tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam keefektifannya, bila digunakan dalam kondisi praktis keterbatasan-keterbatasan ini perlu di amati. Tujuan yang dikehendaki dalam hal pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama. Pada beberapa kasus mungkin perlu mematikan semua organisme (sterilisasi) sedangkan pada kasus-kasus lain mungkin cukup mematikan sebagian mikroorganisme tetapi tidak semua (sanitasi). Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan praktis dipengaruhi juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan daripadanya.
Nutrisi adalah substansi anorganik dan organik yang dalam larutan melintasi membran sitoplasma. Agar dapat mendapatkan nutrien dari makanan, sel harus mampu mencerna makanan itu, yaitu mengubah molekul-molekul protein, karbohidrat dan lipida yang komplek dan besar menjadi molekul yang sederhana dan kecil yang segera melarut sehingga dapat memasuki sel. Mikroba memerlukan nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Peran utama nutrisi adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. B. KEBUTUHAN ENERGI DAN KEMAMPUAN MENGHASILKAN SENYAWA ORGANIK 1. Kebutuhan Energi
Identifikasi mikroorgannisme adalah kegiatan dalam pengamatan mengenai morfologi suatu koloni, pertumbuhan koloni pada media spesifik dan keadaan tertentu, yang umumnya menggunakan bantuan alat mikroskopi. Teknik pewarnaan merupakan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan morfologi sel bakteri. Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan bakteri, mempelajari tata cara pewarnaan sederhana dan bertingkat, dan mengetahui perbedaan morfologi bakteri, jamur, serta khamir Hasil praktikum yang diperoleh adalah dapat melakukan pewarnaan langsung, tidak langsung dan pewarnaan gram.
TPU: Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorgaanisme TPK: Setelah ditugaskan membaca mahasiswa dapat menjelaskan fase-fase pada kurva pertumbuhan mikroorganisme. Melalui latihan soal mahasiswa siswa dapat menentukan kecepatan pertumbuhan mikroorganisme dan waktu lipat dua Setelah dijelaskan tentang macam-macam metode pengukuran pertumbuhan, mahasiswa dapat menentukan metode yang tepat dalam pengukuran pertumbuhan suatu kelompok mikroorganisme. Melalui kegiatan praktikum dan diskusi mahasiswa dapat meramalkan pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme Melalui penugasan membaca, mahasiswa dapat menjelaskan syarat ideal memilih senyawa antimikroba dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerjanya Setelah perkuliahan tentang pokok bahasan ini selesai, mahasiswa dapat : 1. menjelaskan fase-fase pada kurva pertumbuhan mikroorganisme 2. menentukan kecepatan pertumbuhan mikroorganisme dan waktu lipat dua 3. menentukan metode yang tepat dalam pengukuran pertumbuhan suatu kelompok mikroorganisme 4. meramalkan pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme 5. menjelaskan syarat ideal memilih senyawa antimikroba dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerjanya
Pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi bertujuan selain untuk memperpanjang umur simpan juga menambah nilai ekonomis bahan serta menjaga kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya. Terdapat banyak jenis teknik pengolahan pangan yang dapat diterapkan, misalnya pengolahan pada suhu lingkungan, pengolahan dengan menggunakan panas dan pengolahan dengan penghilangan panas. Mikroorganisme memiliki peran penting dalam prosesnya, baik yang sifatnya dapat menambah mutu produk pangan hingga yang bersifat patogen. Terdapat beberapa jenis mikroorganisme khususnya dalam produk olahan suhu tinggi, olahan suhu rendah dan olahan fermentasi. Secara garis besar, mikroorganisme ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri dan spora. Spora memiliki ketahanan yang lebih besar daripada bakteri. Clostridium botulinum dan Bacillus cereus merupakan mikroorganisme yang dijumpai pada ketiga jenis pengolahan yang dipilih. Melalui prosedur cara pengolahan yang baik sesuai standar HACCP akan dapat mengurangi terjadinya cemaran mikroorganisme patogen dan tercapainya keamanan pangan.
Bakteri memiliki berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan) dengan menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Transformasi biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal sebagai enzim.
Ponte de Lima: do passado ao presente, 2022
paper at the conference: La civitas romana dalle origini alle leges Valeriae Horatiae - Catanzaro 29.XI - 1.XII. 2018, 2018
La Scuola Cattolica, 2023
Adnan Menderes Üniversitesi Sosyal Bilimler Enstitüsü Dergisi, 2018
The Thomist, 1999
Advances in Materials Science and Engineering
Journal of The European Economic Association, 2003
Suma Psicológica, 2021
Contested Territories: Town Planning in the Polish Kingdom at the Turn of the 19th and 20th Centuries, 2024
Socioeconomic challenges, 2024
Socializing Intelligence Through Academic Talk and Dialogue, 2015
2016
Turkish Journal of Water Science and Management, 2021
Master Thesis in intercultural pedagogy, 2018
Journal of Jesuit Studies, 2023
日本水処理生物学会誌 別巻 Journal Japan Biological Society of Water and Waste, 2004