Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan: Ika Nurfarida, Bambang Hastha Yoga, Mahar Agusno
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan: Ika Nurfarida, Bambang Hastha Yoga, Mahar Agusno
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan: Ika Nurfarida, Bambang Hastha Yoga, Mahar Agusno
VOLUME 17
Halaman 9 - 13
Artikel Penelitian
ABSTRACT
Background Clinical pathway is a requirement for quality and
cost control, especially on cases potentially exhausting on
available resources. Schizophrenia is a mental disorder with a
potency to exhaust available resources, therefore requires
evaluation for its service effectiveness.
M ethod and Aims This study was a quasi experimental
study with qualitative approach. The aims of this study were
to assess the effectiveness of clinical pathway application
and patient service during three months application of clinical
pathway for schizophrenia in the inpatient service in Sardjito
Hospital, Yogyakarta. The data for this study was obtained
from both primary and secondary sources.
Result: Our results showed that the preparation phase for
the clinical pathway was appropriate with guideline provide
for clinical pathway development in Sardjito Hospital.
Nevertheless the application was still ineffective. T he
completeness of the clinical pathway forms was only 33.11%.
This was because the information about the clinical pathway
application was not properly disseminated to the informant.
The design of the forms was difficult to read due to its small
fonts. The planning concepts for the inpatient service for
schizophrenia according to the clinical pathway had not well
applied. The verification and validation of the service provided
by the residents in training by home psychiatrist were not
consisted and were not well documented.
Conclusion: To solve this, dissemination of the clinical pathway
with personal approach is required. The design of the clinical
pathway needs also to be improved. Commitment of each
members of the multidisciplinary team needs to be improved so
that the application of the planning concept and patient service
for schizophrenia can fulfill the clinical pathway and the
minimum service requirement.
Keywords: effectiveness, clinical pathway, schizophrenia
ABSTRAK
Latar Belakang; Clinical pathway adalah syarat utama kendali
mutu dan biaya terutama pada kasus yang berpotensi menghabiskan sumber daya yang besar. Skizofrenia merupakan
salah satu gangguan jiwa yang menghabiskan sumber daya
besar sehingga perlu dievaluasi efektivitas pelayanannya.
M etode dan Tujuan: Penelitian yang mempergunakan
rancangan penelitian kuasi eksperimental dengan pendekatan
kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas proses
pelayanan pasien selama tiga bulan penerapan clinic al
pathway skizofrenia rawat inap di RSUP Dr. Sardjito. Sumber
data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder.
PENGANTAR
Rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
layanan yang aman, bermutu dan terjangkau1,2, yang
dapat diketahui dari perbandingan persepsi harapan
dan layanan yang dirasakan pasien, kesesuaian
layanan dengan standar pelayanan medis dan clinical pathway yang disepakati.3,4,5,6
Clinical pathway merupakan konsep pra perawatan yang disusun berdasarkan standar prosedur
dari setiap profesi yang mengacu pada standar pelayanan dari profesi masing-masing, disesuaikan dengan strata sarana pelayanan rumah sakit.7,8 Clinical pathway merupakan salah satu persyaratan utama pengendali biaya dan pengendali mutu layanan
pasien dalam sistem pembayaran berdasarkan
case-mix INA-CBGs, terutama pada kasus terbanyak
dan berpotensi menghabiskan sumber daya yang
besar, seperti skizofrenia.7,9
Berbagai hambatan yang dihadapi dalam pengembangan clinical pathway di layanan kesehatan
jiwa antara lain kegagalan mengintegrasikan dokumentasi ke dalam clinical pathway, yang dapat diketahui melalui upaya monitoring dan evaluasi penerap-
Ika Nurfarida, dkk.: Efektivitas Pelayanan Selama Penerapan Clinical Pathway Skizofrenia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
10
efektivitas proses pelayanan pasien selama tiga bulan penerapan clinical pathway skizofrenia rawat inap
di RSUP Dr. Sardjito. Sumber data diperoleh dari
sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap IV RSUP Dr. Sardjito,
yang mempunyai kapasitas kapasitas satu kamar
ruang VIP, satu kamar utama, dua ruang kelas perawatan wanita, dan tiga ruang kelas perawatan pria.
Ruang isolasi sebanyak dua ruang dan ruang tindakan satu ruang.
Sumber daya manusia yang terlibat dalam pelayanan pasien skizofrenia rawat inap di IRNA IV RSUP
Dr. Sardjito pada periode penelitian terdiri dari beberapa tenaga profesional, yaitu 12 orang psikiater, 2
orang psikolog, 1 orang sosiolog, 13 perawat, dan 8
orang PPDS stase bangsal. Peran tim multidisiplin
dalam proses pengembangan clinical pathway sangat penting, terutama pada negara-negara dengan
sumber daya terbatas. Data tentang pemanfaatan
sumber daya seperti alur proses layanan (pathway
to care), keterlambatan penanganan, dan akses
pelayanan dokter spesialis, merupakan hal yang sangat penting dalam rencana pelayanan kesehatan.19
Clinical pathway merupakan suatu metode untuk
memperbaiki luaran pasien yang dikembangkan oleh
tim multidisiplin.13
Form clinical pathway disediakan di bangsal
IRNA IV sejak tanggal 7 Januari 2004. Sebagai uji
coba penerapan digunakan form clinical pathway uji
coba sambil menunggu proses penerbitan form clinical pathway dari Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.
Sardjito.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian form clinical pathway skizofrenia
Tabel 1. Evaluasi Kelengkapan Pengisian Form Clinical Pathway Skizofrenia Rawat Inap
di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
Kelengkapan pengisian (%)
Petugas
Identitas pasien
36,2
Perawat/dokter/psikiater
Waktu layanan
45,0
Perawat/dokter/psikiater
Diagnosis
25,0
Dokter/psikiater
Anamnesis
77,5
Dokter/psikiater
Pemeriksaan fisik & neurologis
22,5
Dokter/psikiater
Pemeriksaan psikiatris
90,0
Dokter/psikiater
Pemeriksaan dan asuhan gizi
25,0
Ahli gizi
Pemeriksaan dan intervensi psikologis
10,0
Psikolog
Pemeriksaan dan intervensi sosiologis
0
Sosiolog/pekerja sosial
Asuhan dan tindakan keperawatan
10,0
Perawat
Monitoring risiko
46,6
Dokter/psikiater
Pemeriksaan penunjang
36,6
Dokter
Prosedur tindakan
13,3
Dokter/psikiater
Rencana pulang
13,3
Dokter/psikiater
Monitoring outcome
72,0
Dokter/psikiater/perawat
Monitoring komplikasi
20,0
Dokter/psikiater
Identitas petugas
20,0
Dokter/psikiater
Rata-rata kelengkapan pengisian
33,11
11
Ika Nurfarida, dkk.: Efektivitas Pelayanan Selama Penerapan Clinical Pathway Skizofrenia
12
REFERENSI
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Kurtin P dan Stucky E, Standardize to Excellence: Improving the Quality and Safety of Care
with Clinical Pathways (E-book didownload pada
tanggal 28 Maret 2013 dengan kata kunci clinical pathways dan quality, 2013: 893-904.
4. Praptiwi A. Pengelolaan Kepuasan Pelanggan
dalam Pelayanan Kesehatan, disampaikan
dalam Pelatihan dan Workshop Manajemen
Keperawatan di RSUD 45 Kuningan, Jawa
Barat pada tanggal 13 Mei 2009.
5. Depkes, Draft Pedoman Clinical Pathway, 2005.
6. King J, Clinical Pathways: A Guide for Clinicians,
The Royal Childrens Hospital, Melbourne, Australia, 2004.
7. Pusat Manajemen Kebijakan Kesehatan (PMPK), di http://www.mutupelayanankesehatan
diunduh 12 Desember 2013.
8. Rivany, Indonesia Diagnosis Related Groups,
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, 2009;4(1) Agustus
9. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan Nasional.
10. Basudewa, I. D. G., Konsep Clinical Pathway
untuk Penerapan INA-CBGs. Presentasi Ketua
Pokja Clinical Pathway National Casemix Center Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
di Rapat Kerja Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan
Ketergantungan Obat (Arsawakoi), Surabaya,
31 November 2013.
11. Varkey P. Medical Quality Management: Theory
and Practice, American College of Medical
Quality, 2nd Edition, 2010.
12. Panella M, Marchisio S, & Di Stanislao, F, Reducing Clinical Variations with Clinical Pathways: Do Pathways Work? International Journal for Quality in Health Care, 2003;5:509521.
13. Marchisio S, Vanetti M, Valsesia R, Carnevale
L, Panella M. Effect of Introducing a Care Pathway to Standardize Treatment and Nursing of
Schizophrenia, Community Ment Health J,
2009;45:2559.
14. World Health Organization, Monitoring and
Evaluation of Mental Health Policies and Plans.
Geneva (Mental Health Policies and Service
Guidance Package), 2007.
13