Jurnal Ridha Fajariana
Jurnal Ridha Fajariana
Jurnal Ridha Fajariana
ABSTRACT / ABSTRAK
Birth weight of the baby can be estimated from the assessment of maternal nutritional
status seen from LILA and maternal weight gain, both before pregnancy and during
pregnancy. At Langsa Lama Health Centre coverage of newborns in 2016 as many as 747
babies anda babies who are LBW as many as 9 babies. The purpose of this study is to
determine the relationship of nutritional status of pregnant women with birth weight in
the working area of long-term health clinic in 2017.The research design was an analytic
survey with Cross Sectional approach method. The population and sample of this
research is all mothers who have baby 0-1 month and have KIA book in working area of
langsa lama health centre amounted 50 people. The result of this research showed that
from variable of lila to get value p = 0,000 (p<0,05) mean H0 and rejected from weight
variable maternal weight during pregnancy in get value p = 0,021 (p<0,05) mean H0
refused.The conclusion in this research that there is correlation between maternal
nutritional status based on lila with birth weight and there is correlation between
nutritional status of pregnant mother based on mother’s weight gain during pregnancy
with birth weight. It is recommended for pregnant women to pay attention and consume
nutrious food and do ANC regularly to prevent LBW occurrence.
Keywords: Nutriotional Status, Pregnant Mother, Birth Weight Born
Berat badan bayi lahir dapat diperkirakan dari penilaian status gizi ibu yang dilihat dari
LILA dan Pertambahan berat badan ibu, baik sebelum hamil maupun saat hamil. Di
puskesmas Langsa Lama cakupan bayi baru lahir pada tahun 2016 sebanyak 747 bayi dan
bayi yang mengalami BBLR sebanyak 9 bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan Berat bayi lahir di wilayah kerja
puskesmas langsa lama tahun 2017. Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas
Langsa Lama. Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang memiliki bayi 0-1 bulan yang memiliki buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Langsa Lama berjumlah 50 responden. Jenis Penelitian ini bersifat survey
analitik dengan metode pendekatan Cross Sectional. Hasil penelitian dari variabel lila di
dapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) berarti H0 ditolak dan Ha diterima dan dari variabel
pertambahan berat badan ibu selama hamil di dapatkan nilai p=0,021 (p<0,05) berarti H0
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara
status gizi ibu hamil berdasarkan lila dengan berat bayi lahir dan ada hubungan antara
status gizi ibu hamil berdasarkan pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat
bayi lahir. Saran bagi ibu hamil yaitu untuk memperhatikan dan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan ANC secara teratur untuk mencegah terjadinya BBLR.
Kata Kunci : Status Gizi, Ibu hamil, Berat Bayi Lahir
PENDAHULUAN BBLR. BBLR termasuk faktor utama
Masalah gizi masih dalam peningkatan mortalitas,
merupakan masalah kesehatan morbiditas dan disabilitas neonatus,
masyarakat yang utama di negara bayi dan anak serta memberikan
berkembang termasuk Indonesia. dampak jangka panjang terhadap
Rendahnya asupan gizi dan status kehidupannya dimasa depan. Secara
gizi ibu hamil selama kehamilan nasional berdasarkan analisa lanjut
dapat mengakibatkan berbagai SDKI, angka target BBLR sekitar
dampak tidak baik bagi ibu dan bayi. 7,5%.3 (3)
Salah satunya adalah bayi lahir Distribusi yang bersumber
dengan berat badan lahir rendah pada dinas kesehatan
(BBLR). Bayi yang terlahir BBLR Kabupaten/Kota, diketahui jumlah
memiliki peluang meninggal 35 kali kematian bayi di Aceh tahun 2015
lebih tinggi dibandingkan dengan sebanyak 1.179 jiwa dan jumlah lahir
berat badan lahir di atas 2500 gram. hidup sebanyak 100.265 jiwa.
Penurunan kejadian BBLR dapat Penyebab kematian bayi di Aceh,
dicapai melalui pengawasan pada ibu diantaranya adalah penyakit asfiksia
hamil dengan menemukan dan (25%), BBLR (21%), gangguan
memperbaiki faktor yang kelainan saluran pernafasan (11%),
mempengaruhi pertumbuhan dan kelainan cacat kongenital (10%),
perkembangan janin dan neonatus.1 gangguan kelainan partus (6%),
(1)
World Health Organization demam (4%), gangguan kelainan
(WHO) mendefinisikan Berat Badan jantung (4%), gangguan kelainan
Lahir Rendah (BBLR) sebagai bayi saluran cerna (3%), aspirasi (3%),
yang terlahir dengan berat kurang diare (2%), pneumonia (2%), sepsis
dari 2500 gram. BBLR masih terus (2%), infeksi (1%) serta penyakit
menjadi masalah kesehatan lainnya (6%).4 (4)
masyarakat yang signifikan secara Kehamilan merupakan masa
global karena efek jangka pendek kehidupan yang penting. Ibu yang
maupun panjangnya terhadap sehat akan melahirkan bayi yang
kesehatan. Begitu seriusnya sehat. Salah satu faktor yang
perhatian dunia terhadap mempengaruhi terhadap kesehatan
permasalahan ini hingga World ibu adalah keadaan gizi ibu. Salah
Health Assembly pada tahun 2012 satu cara untuk menilai untuk
mengesahkan Comprehensive menilai kualitas bayi adalah dengan
Implementation Plan on Maternal, mengukur berat bayi pada saat lahir.5
(5)
Infant and Young Child Nutrition Sebagaimana yang
dengan menargetkan 30% penurunan disebutkan diatas, berat bayi yang
BBLR pada tahun 2025.2 (2) dilahirkan dapat dipengaruhi oleh
Indonesia merupakan salah status gizi. Status gizi dapat dinilai
satu negara berkembang dengan melalui pengukuran antropometri.
angka kematian ibu dan bayi Berdasarkan buku pedoman
tertinggi. Angka kematian bayi Pelayanan Antenatal Terpadu dari
sebesar 110.000 menjadi 280.000 Kemenkes tahun 2010 disebutkan
atau jadi 18-20 menit, dengan bahwa pengukuran antropometri
penyebab kematian bayi karena yang standar dilakukan pada ibu
hamil yaitu penimbangan berat memiliki buku KIA di Wilayah Kerja
badan dan pengukuran lingkar Puskesmas Langsa Lama yang
lengan atas (LILA).6 (6) berjumlah 50 orang. Sampel
Laporan jumlah Bayi Baru menggunakan teknik total populasi
Lahir pada tahun 2016 di Dinas yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi
Kesehatan Kota Langsa sebanyak 0-1 bulan dan memiliki buku KIA di
3291 bayi dan bayi yang BBLR Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
sebanyak 67 bayi. Puskesmas Langsa Lama yang berjumlah 50 orang.
Lama merupakan instansi pelayanan Jenis penelitian ini bersifat
kesehatan di wilayah kerja Kota survey analitik dengan metode
Langsa yang memiliki cakupan Bayi pendekatan Cross Sectional.
Baru Lahir pada tahun 2016 Variabel independent dalam
sebanyak 747 bayi dan bayi yang penelitian ini adalah Status Gizi
BBLR sebanyak 9 bayi.7 (7)Pada berdasarkan LILA dan Pertambahan
tahun 2017 kasus BBLR meningkat berat badan ibu selama hamil dan
terdapat 14 kasus dari 747 cakupan variabel dependent adalah berat bayi
bayi.8 (8) lahir.
Penelitian ini menggunakan
BAHAN DAN METODE data sekender yaitu data yang sudah
Penelitian ini dilakukan di dikumpulkan melalui data yang
Wilayah Kerja Puskesmas Langsa sudah ada di Puskesmas Langsa
Lama Tahun 2017. Populasi dalam Lama Tahun 2017 dan data yang
penelitian ini adalah seluruh ibu yang sudah ada dalam buku KIA
memiliki bayi 0-1 bulan dan (Kesehatan Ibu dan Anak).
HASIL
Analisis Univariat
Berat Bayi Lahir
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas
Langsa Lama Tahun 2017
No Berat Bayi Lahir f %
1 BB Kurang (<2500 gr) 5 10,0
2 BB Normal (2500-4000 gr) 41 82,0
3 BB Lebih (>4000 gr) 4 8,0
Total 50 100,0
Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar
Lengan Atas (LILA) Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Tahun 2017
No Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar f %
Lengan Atas (LILA)
1 LILA Kurang (<23,5 cm) 5 10,0
2 LILA Normal (≥23,5 cm) 45 90,0
Total 50 100,0
Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama
Hamil
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Pertambahan
Berat Badan Ibu Selama Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama
Tahun 2017
No Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan f %
Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil
1 BB kurang (<9 kg) 12 24,0
2 BB normal (9-13,5 kg) 27 54,0
3 BB lebih (>13,5 kg) 11 22,0
Total 50 100,0
Analisis Bivariat
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)
Dengan Berat Bayi Lahir
Tabel 4.4 Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan
Lingkar Lengan Atas (LILA) Dengan Berat Bayi Lahir Di Wilayah Kerja
Puskesmas Langsa Lama Tahun 2017
No Lingkar Berat Bayi Lahir
Lengan Atas
(LILA) BB Kurang BB Normal BB Lebih Jumlah P
(<2500 gr) (2500-4000gr) (>4000gr) Value
f % f % f % f %
1 LILA kurang 3 6,0 2 4,0 0 0,0 5 10,0
(<23,5cm)
2 LILA normal 2 4,0 39 78,0 4 8,0 45 90,0 0,000
(≥23,5cm)
Total 5 10,0 41 82,0 4 8,0 50 100,0
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Pertambahan Berat Badan
Ibu Selama Hamil Dengan Berat Bayi Lahir
Tabel 4.5 Tabel Silang (Crosstab) Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan
Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Di
Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Tahun 2017
No Pertambahan Berat Bayi Lahir
Berat Badan
Ibu Selama BB BB Normal BB Lebih Jumlah P
Hamil Kurang (2500- (>4000gr) Value
(<2500 gr) 4000gr)
f % f % f % f %
1 BB kurang (<9 4 8,0 8 16,0 0 0,0 12 24,0
kg)
2 BB normal (9- 1 2,0 24 48,0 2 4,0 27 54,0 0,021
13,5 kg)
3 BB lebih 0 0,0 9 18,0 2 4,0 11 22,0
(>13,5 kg)
Total 5 10,0 41 82,0 4 8,0 50 100,0
PEMBAHASAN
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil bahwa terdapat hubungan yang
Berdasarkan Lingkar Lengan Atas bermakna antara Lingkar Lengan
(LILA) dengan Berat Bayi Lahir Atas (LILA) dengan berat bayi lahir.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat Sebagaimana yang
dilihat bahwa dari 5 responden disebutkan di atas, pengaruh status
dengan LILA kurang (<23,5cm) gizi ibu hamil berdasarkan lingkar
melahirkan 3 bayi (6,0%) dengan BB lengan atas (LILA) dengan berat bayi
kurang (<2500 gr) dan 2 bayi (2,0%) lahir dikarenakan LILA yang kurang
dengan BB normal (2500-4000 gr) dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
sedangkan dari 45 responden dengan LILA <23,5 cm cenderung
LILA normal (≥23,5 cm) , 2 ibu mengalami KEK atau status gizi
(4,0%) melahirkan bayi dengan BB kurang yang berarti ibu sudah
kurang (<2500 gr) , 39 ibu (78,0%) mengalami keadaan kurang gizi
melahirkan dengan BB normal dalam jangka waktu yang telah lama,
(2500-4000 gr) dan 4 ibu (8,0%) bila ini terjadi maka kebutuhan
melahirkan dengan BB lebih nutrisi untuk proses tumbuh
(>4000gr). kembang janin menjadi terhambat
Setelah dilakukan hasil uji sehingga dominan terhadap resiko
statistik dengan menggunakan Chi terjadinya berat bayi lahir rendah
Square untuk mengetahui hubungan (BBLR).5 (5)
status gizi ibu hamil berdasarkan Meskipun terdapat dari 5
Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan responden dengan LILA kurang
berat bayi lahir diperoleh P Value (<23,5cm) melahirkan 2 bayi (2,0%)
0,000 (p<α) atau (0,000<0,05) dengan BB normal (2500-4000 gr)
sehingga H0 ditolak Ha diterima. Hal dan dari 45 responden dengan LILA
ini menunjukkan secara statistik normal (≥23,5 cm) terdapat 2 ibu
(4,0%) melahirkan bayi dengan berlangsung seperti penyuluhan
BBLR. Hal ini dikarenakan tidak tentang gizi dan melakukan
hanya LILA yang mempengaruhi pengukuran LILA secara teratur pada
terjadinya BBLR. BBLR juga ibu hamil.
dipengaruhi oleh faktor lain seperti
kesehatan ibu dan gizi saat hamil.9 (9) Hubungan Status Gizi Ibu Hamil
Ibu hamil yang mengalami Berdasarkan Pertambahan Berat
LILA (<23,5 cm) tetapi melahirkan Badan Ibu Selama Hamil dengan
berat bayi lahir yang normal, kondisi Berat Bayi Lahir
ini diduga sudah ditindak lanjuti Berdasarkan tabel 4.6 dapat
pada awal pemeriksaan kehamilan dilihat bahwa sebanyak 12 responden
yang dimana ukuran LILA ibu hamil dengan BB kurang (<9 kg)
<23,5 cm dengan diadakannya melahirkan 4 bayi (8,0%) dengan BB
Pemberian Makanan Tambahan kurang (<2500 gr) dan 8 bayi
(PMT), sedangkan untuk ibu hamil (16,0%) dengan BB normal (2500-
yang mengalami keadaan KEK 4000 gr). Sebanyak 27 responden
dengan kejadian BBLR, hal ini dengan BB normal (9-13,5 kg)
dimana ibu hamil yang belum melahirkan 1 bayi (2,0%) dengan BB
mendapatkan perawatan cepat dan kurang (<2500 gr), 24 bayi (48,0%)
belum ditangani sehingga berdampak dengan BB normal (2500-4000 gr)
pada kesehatan ibu beserta janin dan 2 bayi (4,0%) dengan BB lebih
dalam kandungan. Untuk (>4000 gr). Sedangkan 11 responden
memperkecil risiko BBLR dengan BB lebih (>13,5 kg)
diperlukan upaya mempertahankan melahirkan 9 bayi ( 18,0%) dengan
kondisi gizi yang baik pada ibu BB normal (2500-4000 gr) dan 2
hamil. Upaya yang dilakukan berupa bayi (4,0%0 dengan BB lebih (>4000
pengaturan konsumsi makanan, gr).
Pemberian Makanan Tambahan Setelah dilakukan hasil uji
(PMT) bagi ibu hamil KEK, statistik dengan menggunakan Chi
pemantauan pertambahan berat Square untuk mengetahui hubungan
badan, pemeriksaan kadar Hb, dan status gizi ibu hamil berdasarkan
pengukuran LILA sebelum atau saat pertambahan berat badan ibu selama
hamil. 10 (10) hamil dengan berat bayi lahir
Dari penjelasan di atas, dapat diperoleh P Value yaitu 0,021 (p<α)
diasumsikan bahwa terdapat atau (0,021<0,05) sehingga H0
hubungan status gizi ibu hamil ditolak Ha diterima. Hal ini
berdasarkan lingkar lengan atas menunjukkan secara statistik bahwa
(LILA) dengan berat bayi lahir, terdapat hubungan yang bermakna
dimana ibu dengan ukuran LILA antara pertambahan berat badan ibu
<23,5 cm akan cenderung selama hamil dengan berat bayi lahir.
melahirkan bayi dengan BBLR. Status gizi ibu hamil
Sehingga penting bagi ibu menentukan berat bayi yang
mengetahui kapan waktu yang tepat dilahirkan kecukupan gizi ibu hamil
untuk proses kehamilan dan bisa dilihat dari kenaikan berat
kelahiran serta pentingnya menjaga badannya selama hamil.
status gizi selama kehamilan Pertambahan berat badan ibu yang
rendah atau tidak sesuai mempunyai hamil dengan berat bayi lahir.
resiko tinggi untuk melahirkan Pertambahan berat badan menjadi
dengan bayi BBLR. Sehingga ibu ukuran yang paling umum untuk
hamil baiknya mengalami kenaikan menilai status gizi ibu hamil dan
berat badan yang sesuai selama janin selama kehamilan. Berat badan
kehamilan supaya mengurangi resiko bayi baru lahir tidak hanya
melahirkan bayi dengan BBLR.11 (11) dipengaruhi oleh kenaikan berat
Namun ada ibu yang badan ibu hamil saja, tetapi masih
mempunyai pertambahan berat badan banyak faktor lainnya seperti status
kurang (<9 kg) dapat melahirkan gizi sebelum hamil dan berat badan
bayi yang normal (2500-4000 gr) dan sebelum hamil yang dapat
ibu yang mengalami pertambahan mempengaruhi berat badan bayi baru
berat badan normal selama hamil (9- lahir, oleh karena itu ada
13,5 kg) melahirkan bayi dengan BB kemungkinan ibu hamil dengan
kurang (<2500 gr) hal tersebut kenaikan berat badan yang cukup
disebabkan berat badan bayi baru tetapi melahirkan bayi dengan berat
lahir tidak hanya dipengaruhi oleh lahir yang tidak cukup.
kenaikan berat badan ibu hamil saja,
tetapi masih banyak faktor lainnya KESIMPULAN
yang dapat mempengaruhi seperti Ada hubungan antara status gizi ibu
faktor lingkungan dapat hamil berdasarkan lingkar lengan
mempengaruhi pertumbuhan janin atas (LILA) dengan berat bayi lahir
mulai konsepsi sampai lahir, adapun di wilayah kerja puskesmas langsa
faktor lingkungan ini meliputi Bio – lama tahun 2017 terlihat dari hasil P
fisiko – psikososial.12 (12) Value yaitu 0,000 (p<α) atau
Pada saat sebelum hamil ibu (0,000<0,05) dan ada hubungan
mempunyai status gizi yang baik antara status gizi ibu hamil
hanya saja pada saat hamil berdasarkan pertambahan berat
mengalami pertambahan berat badan badan ibu selama hamil dengan berat
yang kurang dari normal namun ibu bayi lahir di wilayah kerja
masih memiliki cadangan berupa puskesmas langsa lama tahun 2017
lemak dan nutrisi dalam tubuhnya terlihat dari hasil P Value yaitu 0,021
yang bisa di metabolisme dalam diri (p<α) atau (0,021<0,05).
ibu untuk bayinya yang didapatkan
dari cadangan energi yang dimiliki SARAN
ibu apabila asupan dari luar tubuh Bagi ibu hamil diharapkan untuk
kurang memadai. Hal ini juga bisa mengkonsumsi makanan yang
disebabkan karena bayi yang bergizi, melakukan anc secara
dilahirkan tidak BBLR tetapi teratur, mengkonsumsi tablet
mempunyai berat lahir yang tidak penambah darah sesuai aturan untuk
terlalu besar secara nominal mencegah terjadinya BBLR. Dan
(angka).13 (13) bagi petugas kesehatan diharapkan
Berdasarkan penjelasan di dapat memberikan motivasi melalui
atas dapat disimpulkan bahwa ada konseling dan KIE serta penyuluhan
hubungan yang nyata antara kepada ibu-ibu tentang gizi serta
pertambahan berat badan ibu selama kejadian BBLR.
DAFTAR PUSTAKA