Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
SINTA LESTARI
By
SINTA LESTARI
This study aims to identify and explain the behavior of traders Bandar Jaya Plaza
in taking out the trash, the factors that cause the behavior of traders Bandar Jaya
Plaza in taking out the trash, the impact of the behavior of traders Bandar Jaya
Plaza in disposing of garbage and efforts made Manager Bandar Jaya Plaza
against behavior of traders in the trash. This study uses a qualitative method with
phenomenological research type. Mechanical determination of informants in this
study is purposive, so the informants in this study amounted to 9 people including
Staff Manager Bandar Jaya Plaza, Manager cleaning service and 7 informant
traders Bandar Jaya Plaza. Based on research by the obtained results that the
behavior of traders Bandar Jaya Plaza in disposing of garbage in general have not
been fully refers to the 4 indicator behavior of traders in the trash. It is because of
these four indicators There are three indicators are not fully accurate, beginning
with Bandar Jaya Plaza merchants who still do not dispose of waste in place, do
not maintain hygiene conditions around the store where trade of garbage and no
one cleans trash from waterways. Then the factors that cause the behavior of
traders Bandar Jaya Plaza are cultural factors that include education, knowledge
and attitudes, the availability of facilities landfills and institutional factors. The
impact of the behavior of traders Bandar Jaya Plaza in disposing of garbage is air
pollution, aesthetic nuisance and disturbance waterways. Efforts made Manager
Bandar Jaya Plaza both Staff and the Local Government of Lampung Tengah
against traders in Bandar Jaya Plaza in the trash. The efforts made by Staff
Bandar Jaya form of rebuke against traders who do not dispose of waste in place.
The efforts made by the Government in this case Central Lampung Regent
renovate Bandar Jaya Plaza become mall. Efforts Head of Hygiene and Landscape
Gardening the Department of Copyright and Spatial Planning of Lampung Tengah
by building open drainage with a length of 128 meters.
Oleh
SINTA LESTARI
Oleh
SINTA LESTARI
Skripsi
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lampung Tengah .
tahun 1999, kemudian sekolah dasar di SDIT Insan Kamil Bandar Jaya yang
Negeri 3 Terbanggi Besar yang diselesaikan tahun 2008 dan SMA Negeri 1
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Lampung pada tahun 2012. Pada Januari 2015 penulis
Alhamdulillah..
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan
kekuatan, kesehatan, kesabaran, serta kelancaran untukku dalam mengerjakan skripsi ini.
Bapak dan Mamaku tercinta, sebagai ungkapan bakti dan rasa hormat atas do’a yang tiada
henti untuk keberhasilanku. Kasih sayang serta pengorbanannya selama ini. Terimakasih
karena telah mendidikku dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. .Dan juga yang selalu
Terimakasih juga kuucapkan kepada saudara-saudaraku yang selalu memberi semangat dan
do’anya.
Almamater Tercinta
Universitas Lampung
SANWACANA
Penulis menghaturkan Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, pemilik segala
skripsi ini dengan judul “Perilaku Pedagang Dalam Membuang Sampah (Studi Di
Kawasan Bandar Jaya Plaza Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecematan Terbanggi
Besar, Kabupaten Lampung Tengah)”. Penulis sadar dan merasa bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata “sempurna”, hal ini dikarenakan masih banyak keterbatasan
Dari awal hingga akhir penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Bapak Drs. Susetyo M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
3. Bapak Drs. Usman Raidar, M.Si selaku Pembimbing Utama yang selalu
bimbingan hingga skripsi ini selesai. Terima kasih untuk semua ilmu yang
bapak berikan.
4. Ibu Dra. Yuni Ratnasari, M.Si selaku Penguji Utama yang selalu memberikan
kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih banyak Ibu.
6. Bapak dan Ibu Dosen FISIP Unila yang telah membagi ilmu pengetahuannya
kepada penulis serta staf akademik dan karyawan FISIP Unila atas segala
7. Bapak dan Mamaku tersayang, terima kasih untuk kasih sayang, kesabaran,
dukungan, semangat, doa pengorbanan dan didikan selama ini yang bapak
dan ibu berikan. Maaf baru ini yang dapat aku persembahkan untuk kalian.
8. Untuk Teteh-tetehku. Teh Ani, Teh Ira dan adikku Tini, terimakasih untuk
semangat, dukungan, tawa, canda dan doanya selama ini. Bersama kalian
meskipun sering berbeda pendapat dan berujung saling ngambek tapi itu
satu persatu, atas semangat yang selalu diberikan untuk aku terus berjuang
10. Kepala Kelurahan Bandarjaya Timur beserta aparat desa lainnya, terima
11. Staf Pengelola, Manager Cleaning Service dan pedagang Bandar Jaya Plaza
khususnya para informan, terima kasih atas penerimaannya yang baik dan
di lapangan.
13. Untuk sahabat teristimewaku Suci Tri Kumalasari, Eva Etiningsih, Khoirul
Hafifah dan Anisa Dwi Astuti. Terimakasih dukungan, doa, bantuan dan
kebersamaanya selama ini, semoga silaturahmi kita tetap terjaga meski jarak
Afifa, Ninis, Eva, Mega, Olla, Wahyu, Nurul, Rina, Cici, Irfan, Merta dan
kebersamaan dan juga doa selama ini. Semoga kita akan terus bisa berkumpul
15. Teman-teman yang sering nunggu dosen bareng, terima kasih Suhe, Arif,
Andri, Yunia, Puspita, Suci, Laela, Mega, Intan, Novita, Hana, Okta, Siska,
16. Untuk teman-teman sosiologi angkatan 2012 yang tidak bisa saya sebutkan
17. Untuk Keluarga KKN Desa Sendang Retno, Kecamatan Sendang Agung,
Kabupaten Lampung Tengah, Ibu, Mba Desi, Merita, Aji, Pinka, Ridho dan
pelajaran berharganya.
18. Untuk teman-teman kost’an Pondok Ratu. Mba Mira, Ayu, Nita, Dona, Yeni,
Lina, Rani, Dewi, Nila, Mia, Tika, Pepy, Atia, Zizah dan semuanya yang
tidak dapat disebut satu persatu. Terimakasih atas doa dan dukungannya
selama ini.
19. Terima kasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat.
Sinta Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ………………………………………………………………… ii
ABSTRAK ………………………………………………………………….. i
PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. ix
SANWACANA ……………………………………………………………... x
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ………………………………………………….. 1
B. RumusanMasalah ……………………………………………… 6
C. TujuanPenelitian ……………………………………………… 7
D. ManfaatPenelitian ……………………………………………… 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauantentangPerilaku ……………………………………… 10
1. PengertianPerilaku ………………………………………….. 10
2. DeterminanPerilakuPedagangdalamMembuangSampah … 13
B. PengertianPedagang……………………………………………. 18
C. TinjauantentangSampah ……………………………………… 20
1. PengertianSampah………………………………………….. 20
2. Jenis-jenisSampah …………………………………………..21
3. Sumber-sumberSampah …………………………………….. 22
5. Faktor-faktorPenyebabPenumpukanSampah ……………… 24
6. DampakSampahTerhadapLingkungan …………………….. 25
7. ManajemenPengelolaamSampah …………………………… 28
D. IndikatorPedagangdalamMembuangSampah ……………….. 30
E. Faktor-FaktorPerilakuPedagangdalamMembuangSampah ….. 32
F. KerangkaPikir ………………………………………………….. 35
A. TipePenelitian ………………………………………………….. 40
B. LokasiPenelitian………………………………………………… 41
C. FokusPenelitian ………………………………………………… 41
D. PenentuanInforman …………………………………………….. 42
F. TeknikAnalisis Data…………………………………………….. 44
IV. GAMBARAN UMUM
2. RetribusiPasar ……………………………………………….. 51
B. TinjauantentangKelurahanBandarjayaTimur …………………. 62
1. SejarahUmumKelurahanBandarjayaTimur ………………… 62
2. KondisiGeografisdanOrbitas ……………………………… 65
3. PetaKelurahanBandarjayaTimur …………………………… 66
4. KeadaanSosialBudayaPenduduk …………………………… 68
A. IdentitasInformanPenelitian………………………………….. 75
MembuangSampah ……………………………………………… 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
5. Tempat Parkir Bandar Jaya Plaza Pintu Masuk Bagian Depan ……….. 56
14. Kondisi Sampah Di Saluran Air Bandar Jaya Plaza …………………… 100
15. Ketersedian Sarana Pembuangan Sampah Bandar Jaya Plaza ………… 110
I. PENDAHULUAN
Indonesia saat ini sedang diterpa isu penurunan kualitas lingkungan hidup yang
semakin hari tampak nyata. Penurunan kualitas lingkungan hidup ini terjadi di
No.23 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (dalam Rifo, 2014),
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya
Faktor lain yang menjadi penyebab penurunan kualitas lingkungan hidup yaitu
memenuhi kebutuhan hidup mereka tanpa diimbangi dengan sikap peduli terhadap
2
Hal ini dipertegas dengan adanya Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang
penduduk Indonesia tahun 2014 sebesar 245.862.034 jiwa. Selain itu, data dari
mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per
hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Selain itu, volume sampah di
Indonesia sekitar 1 juta meter kubik per hari, namun baru 42 persen diantaranya
yang terangkut dan diolah dengan baik. Sementara sampah yang tidak diangkut
setiap harinya sekitar 348.000 meter kubik atau sekitar 300.000 ton. Sampah
tersebut termasuk sampah organik dan sampah anorganik. Apapun yang berkaitan
dengan sampah tentu tidak dapat diabaikan karena dapat mengganggu estetika
lingkungan. Jika persoalan sampah tidak segera ditangani, maka pada tahun 2020
Volume sampah yang semakin besar akibat aktivitas masyarakat baik masyarakat
yang diperdagangkan. Pasar umum memiliki jenis sumber sampah yang lebih
banyak dibandingkan pasar khusus, yakni pasar yang hanya memperjual belikan
kelompok barang tertentu, misalnya pasar buah dan sayur. Jenis barang yang
3
diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi volume serta sifat dari sampah
kadar air tinggi, serta mudah membusuk. Oleh karena itu pengelolaan sampah
pasar perlu dilakukan secara tepat. Selain ditinjau dari karakteristik sampahnya,
pengelolaan sampah secara baik dan benar akan terasa oleh masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
dilakukan dengan mempertimbangkan atas beberapa hal utama serta berkaitan erat
Sampah yang dihasilkan oleh pasar dari aktifitas jual beli masyarakat, akan
2. Kebersihan
pengelolaan sampah baik, maka tempat tersebut memiliki nilai estetika yang
baik pula. Nilai penting dari sistem pengelolaan sampah tidak saja dilihat dari
keuntungan yang dapat ditinjau dari segi ekologi, yaitu: (a) mengurangi
2011), terkait dengan pengelolaan sampah telah diatur oleh pemerintah bahwa
Masyarakat dan pelaku usaha sebagai penghasil sampah juga bertanggung jawab
Undang tersebut memberi ruang yang cukup banyak bagi pemerintah Provinsi,
kawasannya.
Ahmad Pairin selaku Bupati Lampung Tengah terkejut ketika melihat tumpukan
sampah dan saluran pembuangan air yang mampet di area Bandar Jaya Plaza
(BJP). Hal ini terjadi saat bupati beserta jajarannya menggelar inspeksi mendadak
5
(sidak) ke pasar terbesar di Lampung Tengah tersebut, seperti yang dilansir dalam
Harian Tribun Lampung (2012). Selain itu, keberadaan pasar Bandar Jaya Plaza
merupakan salah satu ikon daerah Kabupaten Lampung Tengah saat ini dalam
kondisi semraut, kumuh dan bau. Bila dilihat dari depan dan samping kiri maupun
kanan yang terlihat adalah tumpukan sampah dimana-mana. Kesan kumuh juga
terlihat pada lantai keramik yang telah berubah menjadi lantai tanah di beberapa
bagian yang disebabkan karena tidak adanya perawatan (Haluan Lampung, 2016).
Ketua Asosiasi Pedagang Bandar Jaya Plaza, Ariyadi mengatakan bahwa “dengan
kondisi pasar Bandarjaya Plaza, Lampung Tengah, yang serba semrawut dan
terkesan kumuh, cukup membuat para pedagang tidak nyaman. Selain itu, kondisi
drainase yang mampet juga menjadi masalah, karena lokasi sekitar pasar akan
tergenang air saat turun hujan, bahkan tidak jarang genangan air masuk ke
lokasi pertokoan atau los pedagang. Belum lagi masalah sampah yang tidak
tertangani secara baik, saat ini antara sampah dengan bak penampungan sampah
yang ada di lokasi belakang pasar tidak sesuai, yang mengakibatkan sampah
berserakan karena tidak tertampung. Atap bagian los pedagang juga sudah
banyak yang bocor dan sangat mengganggu pedagang. Para pedagang berharap
dapat segera diperbaiki agar pedagang dapat nyaman berjualan, dilansir dari
Berdasarkan kondisi nyata yang terjadi di Bandar Jaya Plaza (BJP) di Kelurahan
maka dapat dikatakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yaitu
6
partisipasi masyarakat dan pedagang di sekitar Bandar Jaya Plaza. Selain itu,
tampak pula pada slogan “Buanglah Sampah pada Tempatnya” yang hanya
menjadi sekedar slogan yang tidak lagi memiliki makna. Serta rasa
menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk diubah. Kebiasaan inilah yang akan
Tengah).
B. Rumusan Masalah
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari perilaku pedagang Bandar Jaya Plaza
4. Apa upaya yang dilakukan Pengelola Bandar Jaya Plaza terhadap perilaku
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
sampah.
membuang sampah.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Masyarakat
pedagang Bandar Jaya Plaza agar dapat lebih berperilaku peduli dalam
Bandar Jaya Plaza agar dapat lebih peduli akan pengelolaan sampah
pengelolaan sampah.
lingkungan yang bersih dan sehat di pasar Bandar Jaya Plaza. Serta
4. Bagi Peneliti
sekaligus bertempat tinggal dekat dengan Bandar Jaya Plaza ikut serta
Jaya Plaza yang dapat merusak estetika dari plaza itu sendiri, sehingga
I. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perilaku
lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada
(2006), perilaku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
memberikan respon, maka teori ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati atau
kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan, jika tidak ada timbal
pasar.
katakan dan lakukan cenderung untuk kita contoh. Orang inilah yang
3. Sumber-sumber Daya
4. Budaya
normal adalah salah satu aspek dari budaya dan selanjutnya budaya
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia yang menerima stimulus dari pihak luar,
baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati langsung.
a. Pendidikan
b. Pengetahuan
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri sendiri,
misalnya intelegensia.
15
c. Sikap (attitude)
behaviour).
Ketersediaan sarana
negatif.
Faktor yang diperoleh dari orang terdekat dan adanya dukungan sosial
kemampuan.
18
B. Pengertian Pedagang
106), dalam aktivitas perdagangan, pedagang adalah orang atau institusi yang
2. Perdagangan kecil : barang yang dijual biasanya dalam jumlah lebih kecil
1. Pedagang kaki lima yaitu pedagang yang biasanya berada atau menggelar
lima ini tidak berkeliling. Barang yang dijual biasanya berupa makanan,
a. Pasar tradisional
menempati kios, jongko atau los yang tersedia di pasar tersebut. Jenis
mayor, kue, ikan asin, daging, ikan basah (tawar dan laut) sampai
cara eceran.
banyak.
setempat.
b. Pusat perbelanjaan
1. Pengertian Sampah
sebagai barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
Sampah juga dimaknai sebagai material sisa, baik dari hewan, manusia,
maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam
bentuk padat, cair ataupun gas. Sampah banyak jenisnya dan disesuaikan
dilepaskan dalam fase cair atau gas dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan.
sampah, yaitu:
sampah lainnya.
2. Jenis-Jenis Sampah
menjadi:
dan sebagainya.
1. Limbah cair yang berupa air cucian, air sabun, minyak goring sisa dan
lain-lain.
2. Limbah padat berupa bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dan
lain-lain.
3. Sumber-sumber Sampah
merupakan hasil dari kegiatan rumah tangga yang sudah tidak dipakai
hiburan.
antara lain:
a. Jumlah Penduduk
non organik.
c. Kemajuan Teknologi
hal ini karena pemakaian bahan baku yang semakin bervariasi, cara
1. Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung
2. Jarak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan pusat sampah relatif jauh
jalan pintas.
25
dampah negatif yang tidak sedikit. Menurut Nasution (2012), sampah yang
a. Pencemaran Udara
sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah
itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah
dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis. Gas metan
b. Pencemaran Air
dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang
c. Pencemaran Tanah
Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi, maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah larut dari lokasi
d. Gangguan Estetika
global, maka akan semakin besar pula jumlah sampah yang dihasilkan.
umum seperti pasar dan mall, suatu wadah yang menjadi tempat
estetika dari pasar dan mall, upaya yang bisa digunakan dengan
28
dalam maupun luar area pasar dan mall. Karena tidak sedikit dari
pengelola pasar dan mall. Sementara itu, standar estetika akan pasar
dan mall berupa tidak terlihat jorok, kotor, dan bau. Sehingga kondisi
pasar dan mall seperti itu akan membuat nyaman bagi semua
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
Kondisi ini yang seharusnya dibenahi lebih dulu agar timbul kepedulian
sampah ada yang organik dan non organik. Masyarakat harus memilah
organik adalah sampah yang tidak dapat membusuk dan tidak dapat diurai
pecahan kaca, karet, dan sebagainya. Kedua jenis sampah itu bisa
tanaman. Kompos dari sampah ini dapat menjadi barang bernilai ekonomi
bisa diambil dari limbah dan sampah jenis non-organik misalnya adalah
30
produk kerajinan (handycraft) dari hasil daur ulang. Saat ini banyak
dijumpai produk rumah tangga atau aksesoris yang dihasilkan dari proses
daur ulang limbah dan sampah plastik. Misalnya, tas dari sampah plastik
bekas kemasan, ember dari sampah plastik bekas perabot rumah tangga,
barang hiasan yang terbuat dari pecahan kaca, limbah kayu usaha furniture
koran yang dibaca setiap pagi, bahan baku kertasnya terbuat dari daur
yang ada di pasar tersebut, sehingga sekitar tempat berdagang tetap bersih.
Hasilnya yang bersifat positif akan terlihat apabila hal ini dilakukan setiap
hari, sehingga safat disiplin tersebut akan tertanam pada diri sendiri.
terlibat di dalamnya.
Jika diperhatikan membuang smapah pada tempatnya saat ini menjadi hal
Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu dan
saluran air yang mengakibatkan apabila terjadi hujan, maka air hujan
tersebut tidak dapat mengalir pada saluran air yang telah disiapkan.
individu tersebut. Setiap individu memilki perilaku yang berbeda satu dengan
(Andri, 2015).
1. Faktor Budaya
Kata budaya berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari
dengan cara belajar, termasuk pikiran dan tingkah laku. Selain itu, terdapat
Tempat sampah adalah suatu wadah yang terbuat dari seng, plastik, semen,
perhatian.
34
2. Pengumpulan sampah
kurang memadai. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu cara untuk
sampah pasar, sebab selain jumlahnya yang relatif banyak, sampah pasar juga
Aktivitas yang ada baik itu jual beli antara pedagang dengan pengunjung atau
pada pasar tersebut setiap harinya. Selain itu, ketersediaan wadah sampah
yang tidak sesuai dengan jumlah timbulan dan komposisi sampah yang
35
sampah yang tertutup sedangkan sampah kertas dan lainnya dapat digunakan
volume sampahnya besar maka wadah tersebut akan robek dan menyebabkan
program itu melupakan sisi yang lain. Masyarakat memiliki karakter dan
bukan pekerjaan yang mudah. Upaya ini memerlukan waktu yang lama dan
terus menerus.
F. Kerangka Pikir
Sampah menjadi masalah yang sulit untuk diselesaikan jika pengelolaan yang
pelaku usaha dalam hal ini pedagang. Ketika pemerintah telah membuat
pinggir jalan maupun fasilitas umum, jika masyarakat dan pelaku usaha tidak
akan terlihat kumuh apabila perilaku pedagang sekitar pasar dalam membuang
yang baik dan benar akan memberikan keuntungan yang dapat ditinjau dari
kotor dan lain-lain karena banyaknya timbulan sampah yang terkelola dengan
baik.
Dari perilaku pedagang berdasarkan teori Green, maka dapat dilihat melalui
3 faktor, yaitu:
1. Faktor Predisposisi. Pada faktor ini yang dapat dilihat berupa pendidikan,
pengetahuan dan sikap. Jika. Hal itu dapat dilihat, bahwa ketika seseorang
tersebuat pasti akan tinggi dan akan melahirkan sikap (attitude) yang baik
dalam segala hal. Hal ini terlihat ketika pendidikan yang ditempuh dari
pedagang yang berada di Bandar Jaya Plaza tinggi maka pengetahuan yang
dimilikinya pasti akan tinggi dan sikap (attitude) yang dilahirkan akan
cara yang baik dan benar, sehingga sikap yang dilakukan adalah dengan
pada tempatnya.
2. Faktor Pemungkin. Pada faktor ini adalah yang menjadi penyebab kondisi
produksi sampah dari para pedagang Bandar Jaya Plaza yang banyak
tempat sampah yang berada di Bandar Jaya Plaza hanya terdapat 2 unit
bagian dalam Bandar Jaya Plaza tidak terlihat adanya tong-tong sampah
yang disediakan.
3. Faktor Penguat. Pada faktor ini adalah kebijakan atau tindakan lain yang
dampak akan lingkungan baik itu dampak positif maupun negatif sesuai
A. Tipe Penelitian
dengan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu. Penelitian jenis ini biasa
lapangan (empiris).
fokus penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
B. Lokasi Penelitian
biaya dan tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi
penelitian.
C. Fokus Penelitian
Penetapan fokus penelitian dapat membatasi apa yang ingin diteliti, karena
fenomena-fenomena atau gejala-gejala itu bersifat holistik atau luas dalam hal
Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini antara lain:
D. Penentuan Informan
penelitian ini. Menurut Iskandar (2010: 74) Purposive sampling adalah teknik
pertimbangan tertentu.
2. Pengelola Bandar Jaya Plaza. Peneliti memilih 2 informan yang terdiri dari
kebersihan Bandar Jaya Plaza dan 1 Kepala pengelola Bandar Jaya Plaza
sebagai berikut :
1. Observasi
Melalui teknik ini, maka peneliti dapat berinteraksi secara penuh dalam
2. Wawancara Mendalam
Bandar Jaya.
44
3. Studi Dokumentasi
informan.
1. Reduksi Data
diverifikasi, cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi
suatu pola yang lebih luas. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
penyebab dan dampak dari perilaku pedagang dan tanggapan serta upaya
data lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif
yang valid. Adapun data yang akan disajikan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Plaza.
dan dampak dari perilaku pedagang dan tanggapan serta upaya pengelola
menjadi pemukiman warga. Selain itu faktor lain yang menjadi penyebab
eksternal;
Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh
usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang
manajemen tata kelola pasar yang baik dan terintergritas. Hal ini dilakukan
49
rusak dan tidak layak huni. Renovasi pasar dilakukan mulai dari penataan
PT. Kitita Alami (KA). Berikut ini dapat dilihat gambar terkait Bandar
pengelolaan Bandar Jaya Plaza dipegang oleh PT. Kitita Alami (KA),
Bandar Jaya Plaza menuai masalah yang terjadi pada manajemen pasar.
Bandar Jaya Plaza, karena PT. Kitita Alami (KA) dinilai masih tidak bisa
professional. Maka terbuktilah, pada tahun 2011, PT. Kitita Alami (KA)
tersewakan.”
51
2. Retribusi Pasar
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Menurut Josep Riwu
kepentingan umum atau karena jasa yang diberikan oleh daerah baik
2001 tentang Retribusi Pasar Bab I pasal 1, pasar adalah tempat yang
diberi batas tertentu dan terdiri atas halaman atau pelataran, bangunan
berbentuk toko, kios, los dan bentuk lainnya yang dikelola oleh
pasar atau yang biasa disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa
sederhana yang berupa los, kios, toko, halaman atau pelataran dan
pasar, tidak termasuk yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) maupun
swasta.
Tahun 2001 tentang Retribusi Pasar Bab V pasal 7, prinsip dan sasaran
dan pemeliharaan.
halaman atau pelataran, los, kios, toko dan bangunan lainnya, luas lokasi
sebesar :
Los permanen
Kios Permanen
Bandar Jaya Plaza merupakan salah satu pasar sentral yang berada di
terbesar yang ada di Lampung Tengah dengan luas 22.000 meter persegi
dengan jumlah pedagang sekaligus pemilik toko lebih dari 1.700 orang.
Bandar Jaya Plaza ini merupakan salah satu asset terbesar yang miliki oleh
Keberadaan Bandar Jaya Plaza adalah kebutuhan vital yang tak dapat
Lampung Tengah yang mudah untuk di akses dari berbagai daerah sekitar
Lampung Tengah. Fasilitas yang dimiliki Bandar Jaya Plaza saat ini pun
55
dapat dikatakan dalam keadaan yang kurang baik. Bandar Jaya Plaza
Tempat Pembuangan Sampah (TPS), saluran air, tempat parkir dan toilet
umum. Jalan raya sebagai akses masuk pintu sebelah kanan Bandar Jaya
Plaza saat ini dalam keadaan rusak parah. Kerusakan yang terjadi sampai
menjadi pemandangan yang sudah biasa terjadi bagi para pengguna jalan
setiap harinya. Berikut ini kondisi jalan rusak sekitar Bandar Jaya Plaza :
Tempat parkir yang dimiliki Bandar Jaya Plaza sebanyak 4 sisi yaitu sisi
depan, sisi kanan, sisi kiri dan sisi belakang. Tempat parkir yang tersedia
Hal ini dibuat agar setiap pengunjung yang akan ke Bandar Jaya Plaza bisa
pengunjung yang datang dari arah utara, barat dan selatan dapat
bagi pengunjung yang datang dari arah timur dapat memilih tempat parkir
di sisi kanan, kiri ataupun belakang Bandar Jaya Plaza. Berikut ini salah
satu tempat parkir yang terdapat di pintu masuk Bandar Jaya Plaza :
pasar tradisional Bandar Jaya dengan membangun Plaza Bandar Jaya yang
bermitra dengan PT. Kitita Alami Namun, upaya ini ternyata berujung
akibat tidak mampu membeli kios baru. Harga jual atau sewa kios yang
harus memutar otak untuk tetap dapat berjualan di sekitar Bandar Jaya
pasar tradisional Bandar Jaya. Namun faktanya, sewa kios yang cukup
mahal tidak membuat semua pedagang kecil mampu untuk membeli atau
pedagang kecil dalam menyewa kios tentu tidak membuat mereka berhenti
untuk berdagang di Bandar Jaya. Sebagian besar dari mereka yang tidak
mampu menyewa kios, kini menempati trotoar sekitar Bandar Jaya Plaza.
Saat ada pedagang yang memilih berdagang di trotoar Bandar Jaya Plaza,
Bandar Jaya Plaza. Tempat yang digunakan untuk berjualan adalah tempat
biasa terjadi setiap harinya. Maka tidak heran bagi para pengunjung
Jaya Plaza terlihat semraut. Suatu keadaan yang membuat banyak para
Kondisi yang lebih parah dar i ini dapat terjadi ketika Bulan Ramadhan
tiba. Di saat itu, kondisi dari bagian tengah Bandar Jaya Plaza menjadi
ditambah dengan para pedagang buah, sandal dan mainan yang tetap
para pedagang. Kondisi ini diperparah ketika sudah memasuki saat akan
membaca potensi Bandar Jaya Plaza terkait dengan kehidupan sosial yang
investor PT. Pandu Jaya Buana di halaman parkir Bandar Jaya Plaza
MOU antara Bupati Lampung Tengah dan PT. Pandu Jaya Buana :
60
Hi. Mustafa mengatakan bahwa realisasi renovasi Bandar Jaya Plaza sudah
tidak terhambat.
PT. Pandu Jaya Buana merupakan investor asal Jakarta yang siap
Bandar Jaya Plaza. Pembangunan yang akan dimulai pada April 2016 ini
61
Jaya Plaza akan dibuat menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
Konsep yang dibuat untuk revitalisasi Bandar Jaya Plaza adalah dengan
modern market pada lantai atas dan lantai dasar tetap dengan tradisional
market. Sehingga aktivitas jual beli akan tetap berada di lantai dasar
Bandar Jaya Plaza, sementara renovasi akan dilakukan di lantai dua dan
menambah menjadi tiga lantai. Selain itu PT. Pandu Jaya Buana akan
menyiapkan lahan parkir yang luas, aman dan modern pada Bandar Jaya
Plaza.
layang dan akan menata Pedagang Kaki Lima (PKL). Jembatan laying
dibuat dari Bandar Jaya Plaza menuju Masjid Istqlal, sehingga yang akan
(PKL) dilakukan agar terlihat rapih dan tidak kumuh. Selain itu, dikutip
kumuh dan tidak tertata, maka perbaikan juga dilakukan mulai dari
sampah, drainase bahkan terminal. Sehingga pada tahun 2017 Bandar Jaya
Plaza menjadi pusat perekonomian yang lebih baik, nyaman dan moden.
transmigrasi yang pertama kali dibuka pada tanggal 8 Mei 1954 oleh
Jawatan Transmigrasi dan diberi nama Bandarjaya. Pada saat itu, daerah
Terbanggi Besar di mana pada waktu itu yang menjabat sebagai kepala
(SP), yaitu:
Satuan Pemukiman (SP) Bandar Jaya pada waktu itu dimulai dari jalan
Jendral Ahmad Yani (sekarang simpang empat pos polisi) ke arah selatan
sejauh 500 meter dengan setiap 100 meter diberi jalan selebar 10 meter, ke
arah barat sejauh 500 meter dan ke arah timur 500 meter dengan ketentuan
yang sama (setiap 100 meter diberi jalan selebar 10 meter). Sedangkan
63
untuk Satuan Pemukiman (SP) Bandar Sari kondisinya saat itu tidak jauh
berbeda dengan saat ini, di mana tanah kosong yang terletak antara Satuan
Pemukiman (SP) Bandar Jaya dan Satuan Pemukiman (SP) Bandar Sari
Pulau Jawa sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari dua
rombongan, yaitu:
Semenjak tahun 1956, Bandar Jaya ditetapkan menjadi kampung atau desa
dengan nama Bandar Jaya. Pada waktu ditetapkan sebagai kampung atau
desa, Bandar Jaya terdiri dari 2 dusun, yaitu: Dusun Bandar Jaya dan
Jaya memiliki luas ± 640 Ha. Sebagai akibat terjadinya penambahan luas
Seiring waktu, maka jumlah penduduk yang berada di Desa Bandar Jaya
2. Lingkungan II 4. Lingkungan IV
b. Perkebunan : 8 Ha
13.369 jiwa dan memiliki 2.611 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar
jiwa.
69
16-55
2. tahun 2886 jiwa 2362 jiwa 5248 jiwa 39%
Di atas 55
3. tahun 912 jiwa 649 jiwa 1561 jiwa 12%
yaitu sebesar 1.561 jiwa (12%) dengan jumlah laki-laki 912 jiwa dan
agama Kristen dengan jumlah 1.312 jiwa (10%). Agama yang paling
3. Peternak 17 jiwa
7. Penjahit 15 jiwa
sebagai buruh harian atau swasta dengan jumlah 507 jiwa. Masyarakat
dan buruh swasta dibandingkan sebagai petani. Hal ini terjadi karena
berikut:
pure.
Dasar (SD).
73
berikut:
1. Puskesmas 1
2. Puskesmas Pembantu 1
3. Gedung SD 6
4. Gedung TK 4
5. Masjid 10
6. Mushola 12
7. Gereja
a. Khatolik 1
b. Protestan 1
8. Vihara 1
9. Pure 1
11. Jembatan 3
Tot.al 40
Sumber : Monografi Kelurahan Bandarjaya Timur, 2015
74
banyak terdapat sarana dan prasarana. Sarana yang paling banyak ada di
A. Kesimpulan
Bandar Jaya Plaza Kelurahan Bandar Jaya Timur Kecamatan Terbanggi Besar
sampah tidak pada tempatnya. Kedua, masih ada pedagang sembako yang
letak tokonya dibagian belakang Bandar Jaya Plaza yang belum menjaga
pedagang Bandar Jaya Plaza tidak ada yang membersihkan saluran air.
sesuai fungsinya pun tidak ada. Justru ada pedagang makanan yang malah
1. Pendidikan
sembarangan.
2. Pengetahuan
dagangan yang dihasilkan dengan baik dan tepat yang tidak semua
pada tempatnya.
3. Sikap
berasal dari dalam diri setiap pedagang Bandar Jaya Plaza yang
tercatat ± 1.700 pedagang yang terdiri dari toko, ruko, kios dan lost
para pedagang.
sampah, yaitu pertama, terjadi pencemaran udara dalam hal ini timbulnya
Jaya Plaza yang bersifat organik (mudah busuk). Hal terjadi karena
127
Kedua, gangguan estetika pada Bandar Jaya Plaza yang disebabkan adanya
adalah Bandar Jaya Plaza yang kotor, jorok, bau dan kumuh. Padahal
Bandar Jaya Plaza merupakan ikon dari Lampung Tengah dan juga
membuang sampah saat ini masih berupa peneguran bagi pedagang yang
Tengah sedang menjalin kerjasama dengan PT. Pandu Jaya Buana dalam
terhadap hal-hal yang terkait dengan Bandar Jaya Plaza. Hal-hal tersebut
air yang tersumbat akibat perilaku pedagang membuang limbah air cucian
ke dalam saluran air dan bupati juga akan melakukan penertiban terhadap
pedagang buah yang berada di tengah Bandar Jaya Plaza. Sejauh ini
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, beberapa saran yang dapat diberikan penulis yaitu
sebagai berikut:
Presiden Nomor 112 Tahun 2007. Agar pengelola Bandar Jaya Plaza lebih
memahami atas hal yang menjadi dasar dan pedoman dalam melaksanakan
2. Sebaiknya pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Pasar sebagai pihak
sembarangan.
perbaikan drainase agar air limbah dapat mengalir dengan baik dan tidak
tengah jalan plaza agar kondisi di dalam Bandar Jaya Plaza lebih rapih dan
teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Tumanggor, Rusmin, et.al. 2008. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta :
Kencana.
Jurnal
Wijayanti, Putri Dianing. 2009. Sampah. Dikutip tanggal 20 Juni 2016 dari
http://lib.ui.ac.id/
Internet
Badan Pusat Statistik. Jumlah dan Distribusi Penduduk.. Dikutip tanggal 4 April
2016 dari bps.go.id/
Bimbie.com. 2013. Kegiatan Ekonomi Perdagangan Penduduk Indonesia.
Dikutip tanggal 5 November 2016 dari http://www.bimbie.com/
Mahardhika, 2012. Pengelolaan Sampah Pasar. Dikutip tanggal 25 Mei 2016 dari
http://ayo-pantangmenyerah.blogspot.co.id/
Pradana, Kristian Adi. 2012. Konsep Perilaku. Dikutip tanggal 29 Februari 2016
dari http://cristianpradana.blogspot.co.id/
Pratiwi, Sekar Ageng. 2012. Perilaku Sosial. Dikutip tanggal 8 April 2016 dari
https://sekaragengpratiwi.wordpress.com/
“Jelang Ramadhan, Ariyadi Harap Bandarjaya Plaza Dapat Segera Dibenahi Oleh
Pihak Pengelola,” Nyokabar.com, 9 Desember 2016.
“Mustafa Sulap Bandar Jaya Plaza Jadi Pasar Modern,” Harian Pilar, 30 Oktober
2016.
“Plaza Bandar Jaya Belum Perlu Lantai 3,” PojokSamber.com, 20 Juni 2016.