Potensi Aktivitas Antioksidan Metabolit Sekunder Dari Bakteri Endofit Pada Daun

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METABOLIT


SEKUNDER DARI BAKTERI ENDOFIT PADA DAUN
Moringa oleifera L
Susi Juni Yati*1, Sumpono2, I Nyoman Candra3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Bengkulu
e-mail : susijuniyati@gmail.com

Abstract

[POTENTIAL ANTIOXIDANT ACTIVITY OF SECONDARY METABOLITES FROM ENDOPHYTE BACTERIA ON


Moringa oleifera L LEAF] This research aims to know the similarities between secondary compound metabolites produced by
endophyte bacterial on host leaves and from Moringa oleifera L (kelor) leaves as well as determine the magnitude of antioxidant
activity compounds of secondary metabolites produced by bacterial endophyte. Based on the results of the test compound is
secondary metabolite in both samples, for secondary metabolite compounds in the extract of the leaves of M. oleifera L. contains
identified steroid compounds, flavonoids, saponins, tannins and phenolic compounds, while for metabolites secondary bacterial
endophyte undetectable on the existence of any secondary metabolite compounds.For testing of antioxidants on endophyte
bacterial extracts of leaves of M. oleifera L is done using the DPPH method, performed on variations of the concentration of 200,
400, 600, 800, and 1000 ppm with Ascorbic acid as a comparison. The results of the test get an IC 50 of M. oleifera L leaf extract at
243.67 ppm, and supernatan extract from endophyte bacterial at 492 ppm. The IC50 values showed antioxidant activity in
secondary metabolite compounds derived from extracts of the leaves of M. oleifera L which has an extreme antioxidant category.
The amount of antioxidant activity for secondary metabolite compound extracts of bacterial endophyte on leaves of M. oleifera L
category is feeble, and to extract the supernatan activity is weak compared to the value of the antioxidant activity of Ascorbic
acid.

Keywords: Moringa oleifera L (kelor), endophyte bacterial, antioxidant, DPPH.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh bakteri endofit pada
daun Moringa oleifera L (kelor) dengan senyawa metabolit sekunder tanaman inang, serta menentukan besarnya aktivitas
antioksidan dari senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh bakteri endofit tersebut. Berdasarkan hasil uji senyawa
metabolit sekunder pada kedua sampel, untuk senyawa metabolit sekunder pada ekstrak daun M. oleifera L teridentifikasi
mengandung senyawa-senyawa steroid, flavonoid, saponin, tanin dan fenol, sedangkan untuk senyawa metabolit sekunder pada
bakteri endofit tidak terdeteksi keberadaan dari senyawa metabolit sekunder apapun. Untuk pengujian antioksidan pada ekstrak
bakteri endofit daun M. oleifera L dilakukan menggunakan metode DPPH, yang dilakukan pada variasi konsentrasi 200, 400, 600,
800, dan 1000 ppm dengan asam Askorbat sebagai pembanding. Hasil uji diperoleh nilai IC50 dari ekstrak daun M. oleifera L
sebesar 243,67 ppm, dan ekstrak supernatan dari bakteri endofit sebesar 492 ppm. Nilai IC 50 tersebut menunjukkan aktivitas
antioksidan yang terkandung di dalam senyawa metabolit sekunder yang berasal dari ekstrak daun M. oleifera L yang memiliki
kategori antioksidan sangat kuat. Nilai aktivitas antioksidan untuk ekstrak senyawa metabolit sekunder dari bakteri endofit pada
daun M. oleifera L adalah berkategori sangat lemah, dan untuk ekstrak supernatannya memiliki aktivitas yang lemah
dibandingkan nilai aktivitas antioksidan dari asam Askorbat.

Kata kunci : Moringa oleifera L (kelor), bakteri endofit, DPPH, antioksidan.

dengan berbagai struktur molekul dan tingkat


PENDAHULUAN
aktivitas biologissehingga dapat mengurangi dan
Potensi tanaman obat merupakan sumber da- mengobati berbagai penyakit [3]. Karena itu pe-
ya hayati yang sangat besar untuk dikembangkan manfaatan dari suatu tanaman obat terhadap suatu
sebagai bahan baku dari obat herbal yang berbasis penyakit adalah karena adannya kandungan se-
pada tanaman obat [1], dimana ada ribuan spesies nyawa metabolit sekunder yang dimilikinya [4],
tumbuhan yang telah dimanfaatkan sebagai bahan contohnya adalah tanaman Moringa oleifera L
baku obat. [2] Khasiat dari tanaman obat adalah (kelor) [5]. Hasil uji fitokimia terhadap daun M.
karena adanya kandungan metabolit sekunder oleifera L diketahui mengandung berbagai
Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 82
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

senyawa metabolit sekunder seperti tannin, steroid, dari daun kelor dan inangnya serta menguji akti-
triterpenoid, flavonoid, saponin, antarquinon, dan vitas antioksidan senyawa metabolit yang di-
alkaloid [6]. Hasil berbagai penelitian menunjuk- hasilkan oleh bakteri endofit dari daun kelor
kan bahwa senyawa-senyawa metabolit sekunder menggunakan metode DPPH..
seperti alkaloid, tannin, steroid, terpenoid, flavo-
noid, saponin, quinondan alkaloid semuanya meru- METODE PENELITIAN
pakan senyawa-senyawa yang mampu bertindak Untuk membuat ekstrak daun Moringa
sebagai antioksidan dan memiliki potensi sebagai oleifera L (kelor), sampel daun M.oleifera L diber-
obat [7]. Hasil penelitian terdahulu terhadap daun sihkan lalu diangin-anginkan selama 14 hari untuk
M. oleifera Lterbukti bahwa memiliki kekuatan menghilangkan kadar airnya . Timbang sebanyak
antioksidan 7 kali lebih banyak bila dibandingkan 200 g sampel daun kering, dan dihaluskan se-
dengan vitamin C.[8], sehingga salah satu hal pa- hingga menjadi serbuk, dilanjutkan dengan proses
ling menonjol dari pemanfaatan daun M. oleifera L maserasi menggunakan pelarut etil asetat sebanyak
yaitu bila digunakan sebagai antioksidan [9]. 2L selama 3 hari . Setelah 3 hari campuran disaring
Efektivitas antioksidan pada daun M. oleifera L dengan kertas saring, dan hasilnya disebut filtrat I.
telah terbukti bekerja sangat baik sehingga banyak Serbuk yang terpisahkan selanjutnya diremaserasi
dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional. [10], kembali dengan 1 L pelarut yang sama selama 2
bahkan saat ini sudah diproduksi secara besar-be- hari, dan kemudian disaring lagi dengan kertas sa-
saran dalam skala komersial [11].Untuk meng- ring untuk memperoleh filtrat II.Filtrat I dan II
hasilkan obat herbal secara komersial akan dibu- selanjutnya digabungkan lalu dipekatkan menggu-
tuhkan sumber bahan baku yang besar secara kon- nakan vaccum rotary evaporator pada suhu 40 ⁰C
tinu [12], sehingga untuk itu dalam menangani untuk memperoleh ekstrak kental, yang akan di-
ketersediaan bahan baku yang konstan diperlukan gunakan untuk uji fitokimia dan uji antioksidan.
pengembangan bioteknologi, salah satunya adalah Untuk proses isolasi bakteri endofit pada
dengan mengembangan mikroba endofit. [13] yang daun, ambil sebanyak 4 helai daun M. oleifera L
ada dijaringan tanaman inangnya [14], baik berupa yang masih segar dicuci di bawah air mengalir
jamur dan bakteri yang hidup dalam jaringan selama 10 menit, dan kemudian disterilisasi per-
tanaman pada periode tertentu dengan membentuk mukaannya di dalam Laminar Air Flow Cabinet
koloni dalam jaringan tanaman tanpa membaha- (LAFC), dan selanjutnya direndam de-ngan larutan
yakan inangnya [15] dan terutama kan dapat meng- alkohol 70% selama 1 menit, sambil dikocok pe-
hasilkan senyawa bioaktif yang memiliki karak- lan, selanjutnya dipindahkan ke dalam larutan
ternya hampir sama dengan tumbuhan inangnya hipoklorit (NaOCl) 5,25 % selama 5 menit, di-
[16]. Penelitian isolatif terhadap bakteri endofit lanjutkan dengan perendaman kembali daun ke
pada berbagai tanaman sudah banyak dilaporkan, dalam larutan alkohol 70% selama 30 detik, ke-
antara lain dari spons karang [17], kunyit [18], mudian dibilas dengan aquades steril selama 1
ketepeng cina [19], yang menyatakan bahwa ke- menit dan perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Daun
mampuan bakteri endofit yang dihasilkan sama yang telah steril tersebut selanjutnya dikeringkan
dengan kemampuan inangnya. [20]. Upaya untuk di atas kertas saring steril. Selanjutnya daun
pemanfaatan kandungan senyawa metabolit se- M.oleifera L yang telah dibersihkan ditanam ke
kunder daun M. oleifera L merupakan latar- dalam media MS. Penanaman dilakukan dengan
belakang dari upaya untuk melakukan isolasi bak- menggunakan pinset steril. Penanaman daun dalam
teri endofit serta potensi antioksidan yang sama posisi horizontal. Kemudian diinkubasikan selama
dengan inangnya, [21] serta memperkuat hasil pe- 2-3 hari pada suhu 37 ⁰C. Setelah inkubasi, akan
nelitian sebelumnya tentang aktivitas antioksidan tampak pertumbuhan bakteri endofit disekitar daun M.
bakteri endofit [22], yang menggunakan metode oleifera L. Suspensi bakteri sebanyak 0,1 %
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Metode uji ditumbuhkan dalam media NB sebanyak 10 mL lalu
DPPH digunakan karena sederhana, cepat, dan digojok dengan kecepatan 170 rpm, selama 72 jam
mudah untuk skrining aktivitas penangkap radikal pada suhu 37 ⁰C. Hasil fermentasi disentri-fugasi
beberapa senyawa, selain itu akurat dan praktis pada kecepatan 3000 rpm selama 20 menit untuk
[23]. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesa- memisahkan supernatan dan biomassa.Supernatan
maan senyawa metabolit sekunder bakteri endofit yang diperoleh digunakan sebagai uji aktivitas

Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 83


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

antioksidan dan uji fitokimia. Supernatan yang diambill sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam
diperoleh kemudian diekstraksi dengan etil asetat tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 mL meta-
dengan perbandingan (1/2: v/v) dengan meng- nol dan 1 mL larutan DPPH 100 ppm. Dikocok
gunakan corong pisah dan didiamkan selama 20 hingga homogen dan didiamkan selama 30 menit.
menit. Lapisan atas (Fase etil asetat) dituang ke Selanjutnya diukur serapannya pada panjang
dalam erlenmeyer sedangkan residu cairan media gelombang maksimum yang telah diperoleh yaitu
(lapisan bawah) diikutkan ke ekstraksi berikutnya. 517 nm dengan menggunakan spektrofotometer
Fase etil asetat selanjutnya dipekatkan dengan Uv-Vis.Untuk mennentukan nilai persentase
menggunakan rotavapor pada suhu 35⁰C sehingga inhibisi (IC50) terhadap radikal DPPH dari masing-
diperoleh ekstrak kental, untuk digunakan pada uji masing konsentrasi larutan sampel dapat dihitung
fitokimia dan uji antioksidan. dengan rumus :
Untuk uji alkaloid, sebanyak 1 mL ekstrak
etil asetat daun kelor ditambah 10 mL kloroform % Inhibisi = (Abs. Blanko – Abs. Sampel)x 100 %
dan 3 tetes NH4OH dalam tabung reaksi. Ekstrak Absorbansi Blanko
kloroform dipisah dan diberi 10 tetes H2SO4 2 M,
kemudian dikocok secara teratur dan dibiarkan be- Nilai persentase inhibisi dari masing-masing
berapa saat hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan konsentrasi, digunakan untuk menentukan persa-
asam (atas) yang diperoleh kemudian dipisah ke maan regresi linier y = a +bx , dimana X adalah
dalam 2 tabung reaksi kemudian tabung 1 ditetesi konsentrasi (ppm) dan y adalah besarnya nilai
pereaksi Mayer dan tabung 2 ditetesi dengan pe- persentase inhibisi (%) [ 24]
reaksi wagner. Terdapatnya alkaloid ditandai de- Antioksidan dinyatakan dengan Inhibition
ngan terbentuknya endapan putih oleh pereaksi Concentration 50% (IC50) yaitu konsentrasi sampel
mayer dan endapan coklat oleh pereaksi wagner. yang dapat merendam radikal DPPH sebesar
Untuk uji steroid dan triterpenoid, . sebanyak 1 mL 50%., yang nilainya didapatkan dari nilai x pada
ekstrak etil asetat daun kelor ditambahkan dengan persamaan regresi dengan mengganti nilai y
10 mL eter selama 10 menit. Lapisan eter dipisah menjadi 50. [25 ]
lalu ditambah 3 tetes pereaksi Lieberman-Burchard
(3 tetes anhidridat asetat dan 3 tetes kloroform) dan HASIL DAN PEMBAHASAN
1 tetes H2SO4 Pekat. Terbentuknya warna merah Penelitian dilakukan pada Februari-Juni 2017
atau ungu menunjukkan kandungan triterpenoid di Laboratorium IHPT Universitas Bengkulu,
sedangkan warna hijau atau biru menunjukkan Laboratorium Kedokteran Universitas Bengkulu,
kandungan steroid. Untuk uji alkaloid sebanyak 2 Laboratorium Basic SainsUniversitas Bengkulu,
mL ekstrak etil asetat daun kelor dimasukkan ke dan Laboratorium Kimia Universitas Bengkulu.
dalam air mendidih selama 5 menit. Ditambah Pada penelitian ini ekstrak kental daun kelor
serbuk Mg, 1 mL HCl pekat dan 20 tetes alkohol dan ekstrak supernatan bakteri endofit yang di-
lalu dikocok kuat. Terbentuknya warna merah, peroleh kemudian dilakukan uji fitokimia dan uji
kuning atau jingga menunjukkan terdapatnya antioksidan. Pengujian ini dimaksudkan untuk me-
senyawa flavonoid. Untuk uji saponin sebanyak 2 ngetahui kandungan senyawa metabolit sekunder
ml ekstrak etil asetat daun Kelor dikocok selama (Tabel 1) dan aktivitas antioksidan.
15 detik. Timbulnya busa hingga selang waktu 10
Tabel 1 : Uji Fitokimia Ekstrak Daun Kelor dan
menit menunjukkan adanya saponin . Untuk uji
Ekstrak Supernatan Bakteri Endofit
tanin sampel sebanyak 1 mL ditambahkan se-
banyak NaCl 10% kemudian disaring lalu filtrat Sampel Ekstrak Daun Ekstak
ditambah larutan gelatin 1% dan larutan NaCl Kelor Supernatan
10%. Bila terdapat endapan pada sampel menun- Endofit
jukkan adanya tanin . Untuk uji fenol Sebanyak 1 Alkaloid - -
mL ekstrak etil asetat daun kelor ditambah 10 tetes Steroid + -
FeCl3. Terbentuknya warna biru tua atau hitam Triterpenoid - -
kehijauan menunjukkan terdapatnya fenol. Untuk Flavonoid + -
uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, Saponin + -
masing-masing larutan uji yang telah dibuat Tanin + -
Fenol + -
Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 84
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

Sedangkan ekstrak supernatan bakteri endofit


Berdasarkan Tabel.1 dapat diamati bahwa daun kelor memiliki aktivitas yang lemah.[32]. Hal
hasil yang diperoleh pada ekstrak daun kelor hasil ini dikarenakan kemungkinan senyawa metabolit
positif ditunjukkan pada uji steroid, flavonoid, yang dihasilkan dari supernatan bakteri sedikit,
saponin, tanin, dan fenol. Sedangkan untuk uji sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang
ekstrak supernatan bakteri endofit semua hasil uji lemah [33].
menunjukkan hasil negatif. Hasil negatif yang
ditunjukkan diduga karena bakteri yang diperoleh Tabel 2 : Hasil Pengukuran dan Pengujian
tersebut memiliki gen yang mengkode pem- Antioksidan
bentukan senyawa metabolit sekunder, namun
tidak terekspesi pada media produksi yang telah Sampel Konsentrasi Absorbansi IC50
digunakan.[26] Gen tersebut akan muncul apabila Asam 3 ppm 0,568
diinduksi terlebih dahulu. Proses induksi dapat Askorbat 6 ppm 0,411
berupa penambahan suatu senyawa prekusor atau 9 ppm 0,282 2,74
penambahan sejumlah tertentu inokulum isolat 12 ppm 0,177 ppm
15 ppm 0,053
pada proses fermentasi [27].
Ekstrak 5 ppm 0,701
Pada uji antioksidan menggunakan metode Daun Kelor 10 ppm 0,679
DPPH dilakukan dengan mengambil konsentrasi 25 ppm 0,669 10,74
ekstrak daun kelor masing-masing 5, 10,25, 50, 50 ppm 0,629 ppm
dan 100 ppm, dan untuk ekstrak supernatan bakteri 100 ppm 0,580
endofit digunakan konsentrasi 50, 100, 150, 200, Ekstrak 200 ppm 0,597
dan 250 ppm. Sedangkan untuk asam askorbat Supernatan 400 ppm 0,543
sebagai larutan pembanding digunakan konsentrasi Endofit 600 ppm 0,525 492 ppm
3, 6, 9, 12, dan 15 ppm. Masing-masing larutaan 800 ppm 0,510
uji diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke 1000 ppm 0,457
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 ml
metanol p.a dan 1 mL larutan DPPH 100 ppm. KESIMPULAN
Dikocok hingga homogen dan didiamkan selama
30 menit. Selanjutnya diukur seraoannya pada Pada penelitian ini terbukti bahwa senyawa
panjang gelombang 517 nm. Berdasarkan hasil metabolit sekunder yang dihasilkan oleh bakteri
pengukuran absorbansi yang diperoleh, kemudian endofit daun kelor tidak sama seperti inangnya dan
digunakan untuk perhitungan nilai persen inhibisi ekstrak supernatan bakteri endofit memiliki
atau persen perendaman senyawa antioksidan aktivitas antioksidan yang lemah dengan nilai IC 50
terhadap DPPH. Kemudian dilanjutkan dengan sebesar 492 ppm.
perhitungan IC50. Data nilai absorbansi, persen Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
inhibisi, dan nilai IC50 dapat dilihat pada Tabel 2. mengisolasikan bakteri endofit pada tanaman kelor
Aktivitas anti oksidan ditunjukkan dengan nilai dari berbagai bagian tanaman seperti batang dan
IC50 yang diperoleh. [28]. Berdasarkan hasil per- akar dimana lokasi tumbuh dari tanaman sedapat-
hitungan nilai IC50 sampel pembanding asam as- nya berasal dari berbagai lokasi yang berbeda.
korbat memiliki nilai sebesar 10,98 ppm, ekstrak
DAFTAR PUSTAKA
daun kelor sebesar 243,67 ppm, dan ekstrak super-
natan bakteri endofit 492 ppm. Semakin rendah 1. Amir, H , Bambang Gonggo Murcitro, AS
nilai IC50maka aktivitas antioksidan semakin baik Ahmad, Murni Nur Islamiah Kassim ,The
[29]. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan Potential Use Of Phaleria macrocarpa Leaves
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat Extract As An Alternative Drug For Breast
bila IC50< 50 ppm, kuat bila IC50 bernilai 50-100 Cancer Among Women Living In Poverty,
ppm, sedang bila IC50bernilai 101-250, dan lemah Asian Journal For Poverty Studies (AJPS),
bila IC50251-500 ppm [30] 2017, 3(2):138–145.
Berdasarkan kriteria nilai aktivitas anti- 2. Pangestu, N.S, Nurhamidah, Elvinawati,
oksidan, maka asam askorbat dan ekstrak daun ke- Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak
lor memiliki kategori antioksidan sangat aktif.[31] Daun Jatropha gossypifolia L, Alotrop,
2017:1(1):15-19.
Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 85
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

3. Amir, H, Bambang Gonggo Murrcitro, , 13. Andriani , Y, Leni Marlina , Habsah


Uji Microtetrazolium (MTT) Ekstrak Mohamad , Hermansyah Amir , Siti Aisha
Metanol Daun Phaleriamacrocarpa M Radzi , Jasnizat Saidin , Anti –Inflam-
(Scheff.) Boerl Terhadap Sel Kanker mantory Activity Of Bacteria Associated
Payudara MCF7 , Alotrop, 2017:1(1):27-32. With Marine Sponge (Haliclona Amboinen-
4. Sarfina, J, Nurhamidah, Dewi Handayani., sis) Via Reducting No Production And
2017, Uji Aktivitas Antioksidan Dan Anti- Inhibiting Cyclooxygenase1-Cyclooxy-
bakteri Ekstrak Daun Ricinuscommunis L genase-2, And Secretory Phospholipase A2
(Jarak Kepyar), Alotrop, 2017:1(1):66-70. Activities , Asian J Pharm Clin Res, 2017:
5. Anwar, F, Latif, S, Asraf, M, Gilani, A,H, 10(11):95-100.
Moringa oleifera: A food Plant with 14. Radji, M., Peranan Bioteknologi dalam
Multiple Medicinal Uses, Phytother.Res , Mikroba Endofit dalam Pengembangan
2007:21:17-25. Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian.
6. Putra , I.W.D.P., Anak Agung Gde Oka 2005: 2(3): 133-136.
Dharmayudha, Luh Made Sudimartini, 15. Tanaka, M., Harmastini, S., Miho, T.,
Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Katsuichi, S., Manabu, S., Titik, K.p.,
Daun Kelor (Moringa oleifera L) di Bali, Made, S.P., Fusao,T., Isolation, Screening,
Indonesia Medicus Veterinus , 2016 :5(5) : and phylogenetic identification of
464-473. Endophytes from Plants in Hokkaido Japan
7. Ramadenti. F, Agus Sundaryono. , Dewi and Java Indonesia. Journal Microbes and
Handayani, . Uji Fraksi Etil Asetat Daun Environments, 1999:14(4) 237-241.
Sungkai Terhadap Plasmodium Berghei 16. Shirly,K., Shanny, F, Wahyudi, P , Uji
Pada Mus Musculus. Alotrop, 2017:l(2): Aktivitas Antimikroba Metabolit Bioaktif
94-97. Mikroba Endofitik TanamanTrengguli
8. Hasanah, U., Yusriadi , Akhmad Khumaidi (Cassiafistula L.). JurnalFarmasi
Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Kelor Indonesia, 2006: 3(2): 97–102.
(Moringa oleifera Lam) Sebagai 17. Radzi, S.A.M., Y. Andriani, H. Mohamad,
Antioksidan, Online Journal of Natural T.S.T. Muhammad, and J. Saidin. In-vitro
Science , 2017:6(1) :46 –57. anti-inflammatory activities of extracts
9. Toripah, S.S., Jemmy Abidjulu, Frenly from bacteria associated with marine
Wehantouw., Aktivitas Antioksidan Dan sponges:Theonella SP. Jurnal Teknologi
Kandungan Total Fenolik Ekstrak Daun (Sciences & Engineering), 2015:77(25):
Kelor (Moringa Oleifera Lam), Pharmacon 165–169.
: Jurnal Ilmiah Farmasi – Unsrat, 2014 :3 18. Widowati, T.Bustanussalam, Harmastini,
(4):37-43. S., Partomuan, S., Isolasi dan Identifikasi
10. Lestaridewi , N.K., Mohammad Jamhari , Kapang endofit dari Tanaman Kunyit
Isnainar, Kajian Pemanfaatan Tanaman Se- (Curcuma longa L.) sebagai Penghasil
bagai Obat Tradisional Di Desa Tolai Ke- Antioksidan, Biopropal Industri, 2016:7,
camatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, (1):9-16.
e-JIP Biol , 2017:5(2):92-108. 19. Desriani., Ukhradia, M.S., Maria, B.,
11. Anwar, F., Said, L., Ashraf, M., Gilani, Akhmad, R., Puspita, L., Isolasi dan
A.H., 2007, Moringa oleifera: a Food Plant Karakterisasi Bakteri Endofit dari Daun
with Multiple Medicinal Uses, Binahong dan Ketepeng Cina. Jurnal
Phytotherapy Research, 21:17-25. Kesehatan Andalas.2014: 3(2):89-93.
12 Mohamad, H., Y. Andriani., K. Bakar., 20. Strobel, G.A., Daisy, B., Biorespecting
C.C.Siang.,D.F. Syamsumir.,A.Alias, for Microbial Endophytes and Their
Effect of drying method on anti –microbial, Natural Products,Microbial Molecular
anti-oxidant activities and isolation of Biology Review, 2003: 67 :491-502.
bioactive compounds from Peperomia 21. Suriaman , E., Solikhatul Khasanah, Skri-
pellucida (L) Hbk. Journal of Chemical ning Aktivitas Antibakteri Daun Kelor
and Pharmaceutical Research , 2015:7(8): (Moringa oleifera), Daun Bidara Laut
578-584. (Strychnos ligustrina Blume), Dan
Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 86
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):82-87 ISSN 2252-8075

Amoxicilin Terhadap Bakteri Patogen Spons Callyspongia SP Dari Kepulauan


Staphylococcus aureus, Jurnal Biota, 2017 : Seribu, Majalah Ilmu Kefarmasian, 2005 :
3(1):21-25. 2(3):127–133.
22. Kuntari, Z, Sumpono, Nurhamidah , 30. Mulangsri, D.A.K., Aqnes Budiarti, Endah
Aktivitas Antioksidan Metabolit Sekunder Novia Saputri, Aktivitas Antioksidan Frak-
Bakteri Endofit Akar Tanaman Moringa si Dietileter Buah Mangga Arumanis (Ma-
oleiferaL (Kelor) .Alotrop, 2017:1(2):80- ngifera indica L.) dengan Metode DPPH,
84. Jurnal Pharmascience, 2017:4(1):85 – 93.
23. Molyneux, P. , The Use of the Stable Free 31. Rizkayanti, Anang Wahid. M. Diah, Mi-
Radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for narni Rama Jura, Uji Aktivitas Antioksidan
Estimating Antioxidant Activity, Journal Ekstrak Air Dan Ekstrak Etanol Daun
Songklanakarin J. Sci. Technol, 2004 : 26 Kelor (Moringa Oleifera Lam ), J. Akad.
(2): 211-219. Kim, 2017 : 6(2): 125-131.
24. Abdullah, W., Max Revolta J. Runtuwene , 32. Susilowati, Suharyanto., Potensi Anti-
Vanda Selvana Kamu, Uji Fitokimia Dan oksidan dan Kadar Fenolik Total Fraksi Air
Penentuan Inhibition Concentration 50% dan Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Mo-
Pada Beberapa Tumbuhan Obat di Pulau ringa oleifera Lam.), Jurnal Permata
Tidore, Jurnal Ilmiah Sains, 2014 :14(2) : Indonesia , 2017:8(2):26- 38.
95-99. 33. Musa ,N. S, Nadia Madiha Ramli, Jaznizat
25. Andriani, Y, Habsah Mohamad, M.N.I, Saidin,Yosie Andriani, Antioxidant And
Kassim., N.D. Rosnan., D.F. Syamsumir., Cytotoxicity Propertise of Ethyl Acetate
J.Saidin, Evaluation on Hydnophytum for- Fractions Of Pandanus tectorius Fruit
micarum Tuber from Setiu Wetland (Ma- Against HELA Cell Line, Alotrop, 2017:
laysia) and Muara Rupit ( Indonesia) for 1(2):106-112.
Antibacterial and Antioxidant activities and
anti-cancer Potency against MCF-7 and
Penulisan Sitasi Artikel ini ialah
HeLa Cell. Journal of Applied Pharmaceu-
tical Science, 2017:7(9):30-37. Yati, S.J., Sumpono, I Nyoman Candra., Potensi Akti-
26. Triana, O., Purbowatiningrum Ria Sarjono vitas Antioksidan Metabolit Sekunder Dari Bakteri
,Nies Suci Mulyani , Isolasi Bakteri Endo- Endofit Pada Daun Moringa oleifera L, Alotrop,
fit pada Rimpang Jahe Merah (Zingiber 2018:2(1):82-87.
officinale Linn. Var Rubrum) Penghasil
Senyawa Antioksidan, Jurnal Kimia Sains
dan Aplikasi , 2017 :20(1) : 25 – 29.
27. Al Banna, M.Z., Hartati, Isolasi dan Uji
Antagonistik Bakteri Endofit dan Rizosfer
Bambu Asal Tana Toraja Terhadap Jamur
Patogen Tanaman, Jurnal Dinamika, 2017
: 8(2):20-30.
28. Lestari, D.M., Nurul Mahmudati ,
Sukarsono, Nurwidodo1 , Husamah, Akti-
vitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Ga-
yam (Inocarpus fagiferus Fosb), Biosfera,
2018:35(1):37 – 43.
29. Hanani, E., Abdul Mun’im, Ryany Sekarin,
Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam

Yati, S.J, Sumpono, I Nyoman Candra 87

You might also like