654 1292 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MEMBACA DENGAN METODE

CIRC BERBANTUAN CD INTERAKTIF MATERI SEGIEMPAT

Lukmanul Akhsani
FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRACT: Student needs a help service study that gets to help increase their studying
achievement. The research was aimed to: (1) valid student work sheet with reading basis
of quadrangle by using CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
method; (2) measure the effectiveness of the learning material which used student work
sheet with reading basis for teaching quadrangle in seven graders by using circ method;
(3) describing practicality by used student work sheet with reading basis for teaching
quadrangle in seven graders by using CIRC. This type of research used model of 4-D
which consisted of the phase of preliminary investigation, the phase of define, design,
develop, and disseminate. But, in this reaserch just until phase of develop. It has also
been developed student worksheet. The subjects of the research were the seventh graders,
with Clutser Sampling, gotten two classes which is the experiment class and control class.
The research data were collected from (1) validation sheet; (2) Observation sheet; (3)
questionnaire, and (4) the test. The results showed (1) student work sheet developed have
been declared valid by the validator with an average score of 3,4 from supreme scores 4,
(2) teacher ability observation result gotten 3,6 of supreme scores 4 and student response
are gotten 87% one mean developed tool practical; (3) result from experiment showed the
average achievement of those trial class which performed better than those of control
class. Base explanation upon, concluded that the development of student work sheet with
reading basis for teaching quadrangle in seven graders by using CIRC accomplishes
valid tools, practical purpose and effective learning. So, Development student work sheet
be reached.

ABSTRAK: Peserta didik membutuhkan suatu layanan bantuan belajar yang dapat
membantu meningkatkan prestasi belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Menghasilkan LKPD berbasis membaca dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif
pada materi segiempat kelas VII yang valid; (2) Mendeskripsikan hasil kepraktisan
penggunaan LKPD. (3) Implementasi LKPD efektif. Penelitian menggunakan model
pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan,
penyebaran. Dalam penelitian ini hanya sampai tahap ketiga. LKPD tersebut divalidasi
ahli dan uji kepraktisan, kemudian dilakukan uji efektif dengan subjek penelitian adalah
peserta didik kelas VII. Dengan teknik Clutser Sampling, terpilih satu kelas eksperimen
dan satu kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dari: (1) validasi; (2) pengamatan, (3)
angket dan (4) tes prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan (1) LKPD yang
dikembangkan telah dinyatakan valid oleh validator dengan skor rata-rata 3,4 dari skor
tertinggi 4; (2) hasil observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran diperoleh 3,6
dari skor tertinggi 4 dan respon peserta didik diperoleh 87% yang berarti LKPD yang
dikembangkan praktis; (3) uji coba LKPD menghasilkan secara signifikan rata-rata
prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik daripada prestasi belajar kelas kontrol.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa berbasis membaca dengan metode
CIRC berbantuan CD interaktif memenuhi valid, praktis penggunaan dan efektif
pembelajaran. Berarti pengembangan LKPD pembelajaran tercapai.
Kata Kunci: LKPD, metode CIRC, membaca, CD interaktif

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia


dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat
berguna dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dan dalam
upaya memahami ilmu pengetahuan lainnya. Namun banyak kendala dalam
proses pemahaman karena matematika abstrak. Peserta didik sulit untuk
memahami materi matematika. Tujuan dari pendidikan matematika pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan pada penataan nalar dan
pembentukan kepribadian Peserta didik agar dapat menggunakan atau
menerapkan matematika dalam kehidupannya.
Materi segiempat adalah materi yang mempunyai objek berupa fakta,
konsep dan operasi serta prinsip. Kesemua objek tersebut harus dipahami secara
benar oleh Peserta didik, karena materi tertentu dalam matematika bisa merupakan
prasarat untuk menguasai materi matematika yang lain. Dalam materi segiempat
terdapat soal yang berbentuk soal cerita, hal ini juga merupakan kesulitan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikannya dalam bentuk matematika.
Proses pembalajaran segiempat menjadi bermakna, kontekstual dan tidak
membosankan diperlukan model pembelajaran yang berorientasi pada peserta
didik, dapat melibatkan peserta didik secara aktif, dan peserta didik dapat
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk mengkonstruk pengetahuan
yang baru (Mushliuddin, 2009). Oleh karena itu, Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) pembelajaran perlu dikembangkan.
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk
meningkatkan kualitas pembalajaran. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit
dipikirkan. Pengembangan proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru
dengan memperdayakan komputer (Suherman et al., 2003). Pemberdayaan
komputer ini akan lebih baik jika dibantu dengan CD (Compact Disk) interaktif.
Menurut Anitah (2009), media interaktif merupakan media yang meminta peserta
didik mempraktikkan suatu keterampilan dan menerima balikan, sedangkan CD
merupakan kepingan berbentuk cakram padat.
Trianto (2007) menyatakan bahwa diskusi merupakan titik sentral dalam
semua aspek pembelajaran, maka diskusi kelas merupakan pendekatan yang
berbeda dalam suatu pembelajaran. Divahara dan Atputhasany (2002) menyatakan
bahwa kegiatan diskusi yang diterapkannya mendorong dan memberikan manfaat
pembelajaran lebih menarik. Sejalan dengan ini, hasil penelitian Zakaria (2006:
37) menyatakan bahwa kelas kooperatif melihatkan hasil yang lebih baik secara
signifikan pada prestasi dan pemecahan masalah matematika.
Slavin (1995) menyebutkan Cooperative learning membantu peserta didik
mengembangkan kemampuannya. Bagian ini menggambarkan dasar pemikiran,
pengembangan, dan evaluasi dari Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu peserta didik mempelajari kemampuan memahami
bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas dan membuat penjelasan terhadap
prediksi mengenai bagaimana masalah-masalah akan diatasi, yang mana keduanya
merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman dalam membaca.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan 4-D (four D Model). Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974)
menyetakan pengembangan model 4-D terdiri dari empat tahap, yakni tahap
pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan
(develop), dan penyebaran (disseminate) .
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan pengembangan LKPD dan menghasilkan LKPD matematika
berbasis membaca dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif pada
materi segiempat kelas VII valid.
2. Mengetahui hasil kepraktisan penggunaan LKPD matematika berbasis
membaca dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif pada materi
segiempat kelas VII.
3. Mengetahui LKPD berbasis membaca dengan metode CIRC berbantuan CD
Interaktif pada materi segiempat kelas VII efektif.

Menurut Bruner, sebagaimana dikutip oleh Dahar (1996), suatu teori


instruksional hendaknya meliputi: (1) pengalaman-pengalaman optimal bagi siswa
untuk mau dan dapat belajar, (2) penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman
optimal, (3) Perincian urutan-urutan penyajian materi pelajaran secara optimal dan
(4) bantuk dan pemberian reinforsemen. Dalam proses belajar anak melewati tiga
tahap , yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Kaitannya dengan
hal ini, peserta didik yang sudah melalui proses membaca dapat mencapai semua
tahap dalam proses belajar menurut Bruner.
Tahap model pengembangan 4-D meliputi
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tahap ini bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat
yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam tahap pendefinisian adalah analisis ujung depan, analisis peserta didik,
analisis konsep, analisis tugas, perumusan tujuan pembelajaran.
b. Tahap Perancangan (Design)
Tahap ini bertujuan untuk merancang contoh (prototipe) LKPD
pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan tes,
pemilihan media pembelajaran, pemilihan format LKPD, desain awal.
c. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan bertujuan untuk memodifikasi LKPD pembelajaran
yang telah dihasilkan dari langkah perancangan prototipe LKPD pembelajaran.
Ada dua hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu penafsiran para ahli dan uji
coba terbatas yang juga dilakukan tes akhir.
d. Tahap Pendesiminasian (Disseminate)
Tahap ini merupakan tahap penyebaran yaitu menggunakan LKPD yang
telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Pendesiminasian bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh efektivitas kegiatan pembelajaran dengan LKPD yang
telah dikembangkan, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
LKPD yang valid adalah proses untuk memperbaiki, membuat dan
mengembangkan LKPD matematika berdasarkan prosedur pengembangan yang
telah melalui tahap validasi ahli. Dalam penelitian ini juga dilihat kepraktisan dan
keefektifan dari LKPD yang dibuat. Kepraktisan diperoleh dengan mengamati
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan respon peserta didik.
Sedangkan keefektifan yang dimaksud di sini yaitu pembelajaran yang
menggunakan LKPD berbasis membaca dengan metode CIRC lebih baik dari
pembelajaran konvensional. Adapun cakupan materi yang dibahas adalah
pengertian segiempat, jenis-jenis segiempat, keliling segiempat, luas segiempat,
dan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas segiempat.
CIRC dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Penyajian soal
dalam matematika salah satunya adalah soal cerita. Banyaknya peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita dapat dibantu dengan model
pembelajaran ini. Unsur utama dari CIRC adalah (Slavin, 2007):
a. Kelompok Membaca. jika menggunkan kelompok membaca, para peserta
didik dibagi kedalam kelompok-kelompok. Atau jika tidak, diberikan
pengajaran kepada seluruh kelas.
b. Tim. Para siswa dibagi ke dalam pasangan dalam kelompok membaca
mereka, dan selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi ke dalam tim
yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca.
c. Kegiatan-kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita. Para peserta didik
menggunakan dengan baik bahan bacaan dasar. Dalam hal ini soal cerita yang
diberikan didiskusikan dalam kelompok yang diarahkan guru.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
hal, tidak sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga mellibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Rahim, 2008). Sebagai proses visual,
membaca marupakan proses menerjemahkan simbol huruf ke dalam kata-kata.
Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Menurut
Syafi’i, sebagaimana dikutip oleh Rahim (2008) kegiatan membaca terdiri dari
proses dan produk. proses membaca terdiri atas sembilan aspek, yaitu sensori,
perspektual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap dan
gagasan.
LKPD berbasis membaca yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu, LKPD
disusun agar mengarahkan peserta didik untuk melalui sembailan aspek dalam
proses membaca. Sehingga, setelah peserta didik melalui pembelajaran dengan
LKPD ini, diperoleh hasil atau produk yang baik, dalam hal ini prestasi belajar.

METODE
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Pengembangan yang
dilakukan adalah pengembangan LKPD matematika berbasis membaca dengan
metode CIRC berbantuan CD interaktif materi segiempat kelas VII. Prosedur
pengembangan LKPD menggunakan yang digunakan adalah dengan
memodifikasi model 4-D dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974) yang
terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) pendefinisian, (2) perancangan dan (3)
pengembangan, tidak sampai pada tahap penyebaran karena keterbatasan waktu.
Teknik cluster random sampling terpilih dua kelas yaitu sebagai kelas
ekperimen dan kelas kontrol. Data diambil dengan lembar pengamatan
pengelolaan guru dalam kelas, penyebaran angket respon peserta didik, dan tes.
Data hasil tes diolah dengan uji banding t untuk melihat perbedaan dari kelas
kontrol dan eksperimen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pengembangan LKPD


Modifikasi teori Thiagarajan, Semmel, and Semmel (1974) memliki
tahapan-tahapan sebagai berikut.
A. Tahap Pendefinisian
1. Analisis awal-akhir
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 tahun
2007 tentang Standar Proses memuat aturan-aturan yang diperlukan dalam
penyusunan LKPD dan alat evaluasi (tes). Tujuan pembelajaran yang
dicantumkan dalam RPP telah sesuai dengan KD yang terdapat pada KTSP
materi segiempat.
Guru memerlukan LKPD yang disusun sendiri. Kenyataan di lapangan,
LKPD yang digunakan masih kurang dimanfaatkan oleh peserta didik dan
kurang memadai. Bertolak pada kenyataan rasio perbandingan guru dan jumlah
peserta didik adalah 1:39 maka akan tersita banyak waktu sehingga sangat
dimungkinkan tidak akan tercapai ketuntasan secara klasikal. Freitag (1997)
dalam jurnalnya menyatakan bahwa agar memahami suatau teks, pembaca harus
mengembangkan kemampuan membaca.
2. Analisis Peserta didik dan Lingkungan
Pembelajaran di kelas yang selama ini dilakukan berpusat pada guru
sehingga peserta didik cenderung pasif. Pengetahuan yang peserta didik miliki
sebelumnya belum manfaatkan sepenuhnya untuk membangun pengetahuan
baru yang akan mereka pelajari, sehingga keikutsertaan peserta didik dalam
pembelajaran sangatlah rendah.
Pistorio (2010) menyatakan kemampuan membaca, menulis dan berbicara
menunjukkan kenaikan prestasi yang menyeluruh sekitar 20% dari sebelum
dengan sesudah dilakukan penelitian. LKPD berbasis membaca dapat membantu
peserta didik agar tidak pasif dalam pembelajaran. Metode CIRC yang
diterapkan dapat merangsang siswa lebih bersemangat dalam mengikuti
pembalajaran.
3. Analisis Konsep
Materi dalam KTSP matematika kelas VII yang konsepnya dapat dibangun
melalui konsep-konsep yang sebelumnya telah diterima oleh peserta didik cukup
banyak, salah satunya yaitu materi segiempat. Materi luas segiempat itu sendiri
terdiri dari sub pokok bahasan antara lain jenis-jenis segiempat, menghitung
keliling segiempat, menghitung luas segiempat, menghitung keliling dan luas
segiempat untuk memecahkan masalah.
4. Analisis Tugas
Berdasar analisis tugas untuk segiempat diperoleh peserta didik mampu
menyebutkan jenis-jenis segiempat, menghitung besar sudut dalam segiempat,
menemukan rumus keliling segiempat, menurunkan rumus luas segiempat,
keliling dan luas segiempat untuk menyelesaikan masalah.
5. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Hasil analisis tugas kemudian dijadikan rujukan untuk membuat tujuan
pembelajaran. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat Membedakan antara persegi, persegi panjang, jajargenjang,
belah ketupat, layang-layang serta trapesium.
b. Peserta didik dapat Memahami sifat-sifat persegi, persegi panjang,
jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium.
c. Peserta didik dapat menurunkan dan mengguanakan rumus keliling persegi,
persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium.
d. Peserta didik dapat menurunkan dan menggunakan rumus luas daerah persegi,
persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium.
e. Peserta didik dapat Peserta didik dapat menggunakan rumus keliling dan luas
daerah bangun-bangun segiempat untuk memecahkan masalah sehari-hari.
B. Tahap Perancangan
Analisis pada tahap pendefinisian digunakan untuk menyusun LKPD, CD
Interaktif, Tes Prestasi belajar, disebut draft 1.
1. Penyusunan Kriteria Tes Acuan Patokan
Dasar penyusunan tes adalah analisis materi, analisis tugas dan perumusan
tujuan (indikator). Tes yang dimaksud adalah tes prestasi belajar. Tes Prestasi
Belajar yang disusun berbentuk essay yang didahului dengan membuat kisi-kisi
dan acuan penskoran butir soal.
2. Pemilihan Media
Berdasarkan hasil analisis awal-akhir dan lingkungan dipilih CD Interaktif
sebagai sarana membantu penyampaian materi.
3. Pemilihan Format
Dalam pemilihan format LKPD berpedoman peserta didik mengacu pada
standar proses untuk satuan pendidika dasar dan menengah (Peraturan
Mendiknas No. 41 tahun 2007).
4. Desain Awal LKPD
Kegiatan ini merupakan penyusunan LKPD. Rancangan awal ini disebut draft I.
C. Tahap Pengembangan
1. Validasi Ahli
Penilaian ahli meliputi validasi produk, yaitu mencakup semua LKPD yang
dikembangkan pada tahap perancangan. Validasi dilakukan oleh 5 orang yang
berkompeten. Diperoleh rata-rata dari semua validator LKPD adalah 3,4. Hal ini
berarti LKPD yang dikembangkan valid. Hasil dari revisi berdasarkan penilaian
validator disebut draft II.
Saran-saran perbaikan dari validator, antara lain:
a) Sebaiknya bangun datar yang dibahas jangan diberi warna karena dapat
mengaburkan konsep kecuali saat membahas luas daerahnya.
b) Gunakan warna yang tidak terlalu mencolok agar peserta didik tidak hanya
terpaku pada bagian yang warnanya mencolok.
Revisi LKPD seperti pada tebel 1 berikut.
Tabel 1 Revisi LKPD Berdasarkan Masukan Validator
LKPD sebelum revisi LKPD sesudah revisi

a) Gambar bangun datar berwarna. a) Gambar bangun datar tidak berwarna.


b) Warna mencolok. b) Warna tidak mencolok.
2. Kepraktisan
Tujuan dari analisis ini untuk melihat kelemahan dan kebaikan LKPD
berbasis membaca dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif berbantuan CD
Interaktif pada materi segiempat kelas VII yang diujicobakan (draft II).
Kelemahan dalam pelaksanaan LKPD yang diperoleh sebagai bahan masukan
untuk melakukan revisi terhadap draft II. Hasil analisis dan interpretasi hasil
ujicoba lapangan sebagai berikut.
a. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran menunjukkan rata-rata nilai
selama guru mengelola pembelajaran masuk kategori baik. Guru berusaha
memanfaatkan potensi kemampuan membaca peserta didik secara maksimal untuk
memahami konsep yang diterima. Dowling (2001) dalam hasil penelitinnya
menyatakan bahwa makna dari sebuah teks diberikan oleh kerangka interpretif.
b. Respon Peserta Didik
Hasil angket respon peserta didik terhadap pembelajaran dapat disimpulkan
respon peserta didik positif. Karena kemampuan pengelolaan guru dalam kategori
baik dan respon peserta didik terhadap terhadap pembelajaran matematika dalam
kategori positif, maka LKPD yang dikembangkan dinyatakan praktis.
3. Efektifitas
Setelah LKPD direvisi sesuai dengan saran validator, selanjutnya
dilakukan uji coba lapangan. uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS (Sukestiyarno, 2010). Uji
normalitas menggunakan One Sample kolmogorov-Smirnov Test dan diperoleh
hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut.

Tabel 2 Frequency untuk Normalitas dan Homogenitas


Statistics
kls eksperimen kls kontrol
Mean 84.0526 66.5789
Std. Error of Mean 1.28950 1.22250
Std. Deviation 7.94898 7.53597
Skewness -.880 0.030
Kurtosis 1.249 -.363

Tabel 3 Explore untuk Normalitas Data


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
kls eksperimen 0.126 38 0.130 0.932 38 0.023
kls kontrol 0.128 38 0.122 0.960 38 0.188
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
kls eksperimen 0.126 38 0.130 0.932 38 0.023
kls kontrol 0.128 38 0.122 0.960 38 0.188
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil output pada Tabel 2, untuk kelas eksperimen diperoleh


nilai standar error mean SEmean = 1,299 merupakan nilai yang dekat dengan nol.
Hal ini menunjukkan bahwa rataan merupakan penaksir yang baik terhadap rataan
populasi. Melihat nilai skewness = -0,880 dekat dengan nilai nol dan diagram Q-Q
Plot menunjukkan semua mengarah data cenderung berdistribusi normal.
Keputusan ini lebh diperkuat dengan memakai uji kormogorov-smirnov dengan
nilai signifikan = 0,130 > 0,05 berarti distribusi normal.
Berdasarkan hasil output pada Tabel 2, untuk kelas Kontrol diperoleh nilai
standar error mean SEmean = 1,223 merupakan nilai yang dekat dengan nol. Hal ini
menunjukkan bahwa rataan merupakan penaksir yang baik terhadap rataan
populasi. Melihat nilai skewness = 0,030 dekat dengan nilai nol dan diagram Q-Q
Plot menunjukkan semua mengarah data cenderung berdistribusi normal.
Keputusan ini diperkuat dengan memakai uji kormogorov-smirnov (Tabel 3)
dengan nilai signifikan = 0,122 > 0,05 berarti distribusi variabel normal.
Untuk pengujian homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dipakai
uji Independent Sample t Tes dengan bantuan program SPSS (Sukestiyarno,
2010). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4. Hipotesis yang diuji
untuk Homogenitas adalah
H0:  12   2 2 (kedua kelas homogen)
H1:  12   2 2 (kedua kelas tidak homogen)

Tabel 4 Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper
prestasi Equal variances
.566 .454 9.693 74 8.26E-15 17.289 1.784 13.735 20.844
belajar assumed
Equal variances
9.693 72.894 9.591E-15 17.289 1.784 13.734 20.844
not assumed

Dari Tabel 4 didapat nilai sig = 0,454 = 45,4% > 5% maka H0 diterima, artinya
varian kelas eksperimen dan varian kelas kontrol sama atau homogen.
Hipotesis yang akan diuji untuk uji banding adalah
H0 : (rata-rata kelas uji coba lebih baik dari pada kelas kontrol)
H1 : (rata-rata kelas uji coba tidak lebih baik dari pada kelas kontrol)
Uji banding dapat menggunakan bantuan SPSS (Sukestiyarno, 2010). Output
menggunakan SPSS 16 pada berikut.
Tabel 5 Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
prestasi belajar 1 38 84,053 8.240 1.337
2 38 66,579 7.280 1.181
Pada kolom Levee’s Test for Equality of Variances tabel 4 Independent
telah diperoleh kelas eksperiemen dan kontrol adalah Homogen, maka dapat
dilihat signifikasi pada Equal Variances Assumed. Pada kolom Sig. (2-tailed)
terlihat sig. = 8,26x10-5= 8,2x10-5% = < 5% maka Ho ditolak. Jadi rata-rata
prestasi belajar peserta didik kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol
prestasi belajar. Pada tabel 5 Group Statistics menunjukkan rataan untuk kelas
eksperimen 84,053 jauh lebih baik dari kelas kontrol 66,579. Jadi, prestasi belajar
kelas eksperimen lebih baik dari pada prestasi belajar kelas kontrol. Output Uji
Banding (one sample t-test) dapat dilihat pada Lampiran D.25 halaman 331.
Pembelajaran yang menggunakan LKPD berbasis membaca dengan model
CIRC berbantuan CD Interaktif lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan hasil pengembangan LKPD matematika berbasis membaca dengan
metode CIRC berbantuan CD Interaktif pada materi segiempat kelas VII efektif.
Hal ini sejalan sejalan dengan hasil penelitian Zakaria (2006: 37) menyatakan
bahwa kelas kooperatif melihatkan hasil yang lebih baik secara signifikan pada
prestasi dan pemecahan masalah matematika. Metode kooperatif tipe CIRC
menumbuhkan kerjasama antar peserta didik menyelesaikan permasalah yang
diberikan melalui LKPD yang telah dikembangkan.
Setelah dilakukan uji efektif, perangkat tidak terjadi perubahan. Jadi,
langsung dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis membaca dengan metode
CIRC valid perangkat, praktis penggunaan dan efektif pembelajaran.

SIMPULAN
Proses dan hasil penyusunan LKPD berbasis membaca dengan metode CIRC
berbantuan CD Interaktif materi segiempat dimulai dari tahap pendefinisian, tahap
perencanaan untuk merancang LKPD baru yang dikembangkan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari tahap pendefinisian dan dari teori belajar yang
mendukung kemudian dilakukan tahap perancangan.
Dari hasil analisis data pengamatan pengelolaan guru dan data angket respon
yang sudah diperoleh disimpulkan bahwa LKPD matematika berbasis membaca
dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif materi segiempat kelas VII
praktis. Pembelajaran yang menggunakan LKPD matematika berbasis membaca
dengan metode CIRC berbantuan CD Interaktif materi segiempat kelas VII yang
dikembangkan adalah efektif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti
kemukakan, sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada tahap
pengembangan (develop) menurut model pengembangan 4-D yang telah
dimodifikasi, belum sampai pada tahap dissemite. Sehingga bisa dilakukan
penelitian lanjut bagi peneliti lain yang tertarik dengan penelitian ini. Terdapat
kendala dalam melakukan penilaian karena penilaian dilakukan pada proses dan
prestasi belajar, terutama pada proses pembelajaran memerlukan pengamat yang
teliti untuk memperoleh penilaian yang baik. Sehingga disarankan untuk
kerjasama dengan pengamat yang teliti agar data yang diperoleh dari pengamat
lebih akurat. LKPD dalam penelitian ini belum secara tajam menggunakan metode
CIRC, jadi dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan metode
CIRC yang lebih tajam. LKPD matematika berbasis membaca dengan metode
CIRC berbantuan CD Interaktif materi segiempat kelas VII dapat dikembangkan
juga untuk materi matematika yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS.


Dahar, W.R. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta:Erlangga.
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMP Pedoman umum pengembangn silabus
berbasis kompetensi SMP mapel Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Divahara, S. dan Lourdusamy A. 2002. An Attempt to Enhance the Quality of
Cooperative Learning through Peer Assessment. Journal of Education
Enquiry, 3(2): 72-83.
Dowling, P. 2001. Reading Mathematics Text. Issue in Mathematics Teaching,
3(12): 180-196.
Freitag, M. 1997. Reading and Writing in the Mathematics Classroom. The
Mathematics Educator, 8(1): 16-21. Tersedia di Error! Hyperlink
reference not valid. [diakses 20-9-2008].
Mushlihuddin, R. 2009. Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik pada Materi
Segiempat Kelas VII. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang.

Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality: Design Approches and


Tools in Education and Training. Van den Akker, jan. et.al. Dordrecht,
the Neterlands: Kluwer Academic Publisher.
Pistorio, M.I. 2010. A Bland of CLIL and Cooperative Learning Creates: a
Socially Constructed Learning Environment. Latin American Journal of
Content & Language Integrated Learning, 3(1): 1-10.
Rahim, F. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Reneka Cipta.
Slavin. R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.
America: Allyn & Bacon.
Suherman, E, Turmudi, Suryadi, D., Herman, T., Suhendra, Prabawanto, S.,
Nurjanah, dan Rohayati, A. .2003. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA.
Sukestiyarno, Y.L. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang:
Unnes.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S. dan Semmel, M. I. 1974. Instructional


Development for Teacher of Exceptional Children. Bloomington:
Indiana University.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Zakaria, E. dan Zanaton I. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and
Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Evasia Journal of
Mathematics, Science & Technologi Education, 3(1): 35-39.

You might also like