Jurnal PTK Maya Fatmalasari
Jurnal PTK Maya Fatmalasari
Jurnal PTK Maya Fatmalasari
Maya Fatmalasari
Article History
accepted 1/8/2021 approved 17/8/2021 published 1/9/2021
Abstract
This study aims to improve mathematics learning outcomes through a contextual approach to
fifth grade students at SD Negeri Kepatihan Surakarta for the 2019/2020 academic year. The
research conducted was Classroom Action Research (CAR) in two cycles, each cycle consisting
of four stages. The stages of each cycle are planning, implementing, observing and reflecting.
As for the increase in learning outcomes can be seen from the acquisition of student learning
outcomes which increased from the pre-cycle (pre-test), cycle I, and cycle II. In the
implementation of the pre-cycle (pre-test) of students who completed 36%. In the first cycle of
students who completed after carrying out the post test by 54%. In cycle II, students who
completed after carrying out the post test were 90%. These results indicate that a contextual
approach can improve student learning outcomes, especially the fifth-grade Mathematics at SD
Negeri Kepatihan.
Keywords: Learning Outcomes, Contextual Approach, Mathematics
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan
kontekstual pada siswa kelas V SD Negeri Kepatihan Surakarta tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus, setiap
siklus terdiri dari empat tahap. Tahapan setiap siklusnya adalah perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Adapun peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari perolehan hasil
belajar siswa yang meningkat dari pra siklus (pre test), siklus I, dan siklus II. Pada pelaksanaan
pra siklus (pre test) siswa yang tuntas sebesar 36%. Pada siklus I siswa yang tuntas setelah
melaksanan post test sebesar 54%. Pada siklus II siswa yang tuntas setelah melaksanakan
post test sebesar 90%. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mupel Matematika Kelas V di SD Negeri
Kepatihan.
Kata kunci: hasil belajar, pendekatan konstektual, matematika
Social, Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series p-ISSN 2620-9284
https://jurnal.uns.ac.id/shes e-ISSN 2620-9292
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat menuntut
setiap manusia untuk menyesuaikan diri, guna meng-ikuti perubahan-perubahan yang
terjadi. Salah sa-tu disiplin ilmu yang mengikuti perkembangan il-mu pengetahuan dan
teknologi yaitu Matematika. Matematika merupakan sebuah ilmu yang me-liputi segala
aspek perkembangan kehidupan. Oleh karena itu, perlu bagi semua orang untuk
mengenal matematika serta memahami peran dan manfaat Matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Cockroft dalam Hamzah dan Umar (2009: 108) menjelaskan bahwa Matematika
perlu diajarkan kepada siswa karena selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.
Matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, dapat
digunkan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara. Meningkatkan kemampuan
berpikir logis, ketelitian,dan kesadaran keruangan serta memberikan kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Matematika menjadi salah satu pelajaran yang menduduki peranan penting
dalam pendidikan SD. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pembelajaran Matematika
menjadi salah satu pelajaran yang wajib diberikan kepada anak dari jenjang SD
sampai perguruan tinggi karena Matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari untuk memecahkan suatu masalah.
Pembelajaran Matematika SD berorientasi agar siswa memiliki beberapa
kecakapan. Salah satunya kecakapan dalam berhitung. Berhitung menjadi salah satu
kecakapan yang paling utama dalam pembelajaran Matematika, karena setiap materi
Matematika ada kegiatan berhitung. Hal ini sesuai dengan kurikulum tiga belas, ruang
lingkup Matematika di SD meliputi 3 yakni : (1) Bilangan; (2) Geometri dan
pengukuran; (3) Pengolahan data. Salah satu ruang lingkup pembelajaran Matematika
geometri dan pengukuran yaitu bangun datar.
Pada Standar Kompetensi: (1) menghitung luas bangun datar sederhana dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah, dan (2) menghitung volume kubus dan
balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, siswa mengalami kesulitan,
sehingga hasil belajarnya pun kurang maksimal. Beberapa kemungkinan penyebab
rendahnya hasil belajar siswa dalam materi tersebut antara lain karena :1) Materi ini
bersifat abstrak, sehingga siswa masih belum memahami jika hanya melalui ceramah
atau media gambar saja. 2) Materi ini berhubungan dengan materi kelas IV sehingga
jika di kelas IV belum menguasai, maka akan kesulitan menerima materi ini. 3)
Penerapan model pembelajaran yang masih tradisional.
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru kelas V di SD Negeri Kepatihan,
bahwa hasil pembelajaran siswa dalam pelajaran Metematika dengan Kompetensi
Dasar mengidentifikasi sifat – sifat bangun datar.terdapat 14 siswa yang belum
mencapai KKM artinya 36 % siswa yang mendapat nilai sesuai KKM, melihat hasil
yang diperoleh siswa maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dalam materi bangun
datar, maka diperlukan solusi dengan memilih model pembelajaran kooperatif yang
tepat serta media yang menarik. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar
yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat menurut Rusman (dalam Dewi, 2019).
Dengan pembelajaran kontekstual proses pembelajaran diharapkan
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami,
bukan transferpengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih
dipentingkan dari pada hasil. Dalam konteks itu siswa perlu mengerti apa makna
belajar, apa manfaatnya, mereka dalam status apa dan bagaimana cara
mencapainya. Mereka akan menyadari bahwa yang mereka pelajari berguna bagi
921
Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021
SHEs: Conference Series 4 (6) (2021) 920- 926
METODE
Penelitiaan ini adalah penelitian Tindakan kelas dengan menerapkan model
pembelajaran kontekstual. Menurut Menurut Kurt Lewin dalam Kunandar (2011: 42)
penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan dasar yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Teknik analisis penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitafif kualitatif dimana dalam
penelitian ini selain penyajian hasil berupa data maupun angka peneliti juga
menentukan bagaimana cara pengolahan hasil penelitian yakni dengan membuat
analisisnya dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual dalam hasil belajar
siswa materi bangun datar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kepatihan
Surakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V berjumlah 22 orang, terdiri dari
10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan
dan dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan
selama 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 April 2019. Siklus II
dilaksanakan pada tanggal 26 April 2019. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan observasi dan tes.
922
Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021
SHEs: Conference Series 4 (6) (2021) 920- 926
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata kelas siklus I mengalami
peningkatan dibandingkan dengan pratindakan dan sudah mencapai KKM yang
ditetapkan (≥70). Pada siklus I adanya peningkatan hasil belajar siswa tentang materi
sifat – sifat bangun datar . Dalam proses pembelajaran Siklus I peneliti menerapkan
model pembelajaran secara kontektual dengan menggunakan alat peraga siswa
terlihat antusias , bersemangat dan tertarik terhadap pembelajaran. Siswa dapat
923
Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021
SHEs: Conference Series 4 (6) (2021) 920- 926
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah
mendapat nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 82. Ketuntasan klasikalnya
juga sudah melampaui indikator kinerja yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
bahwa siswa sudah mampu memahami sifat-sifat bangun datar. Oleh karena itu, saya
mengakhiri tindakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar.
Setelah diterapkan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran
matematika, hasil sifat-sifat bangun datar serta kualitas proses pembelajaran siswa
mengalami peningkatan pada setiap siklus-nya. Hal ini sesuai dengan manfaat
pembelajaran kontekstual menurut pendapat Faridah dalam jurnal (Fathul Jannah,
2015) yaitu (1) siswa dalam pembelajaran kontekstual yaitu terciptanya ruang kelas
yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif,
dan mereka akan lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka pelajari.
Pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan, (2) siswa akan bekerja
keras untuk mencapai tujuan pembelajaran, mereka menggunakan pengalaman dan
pengetahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru. Seiring dengan
kualitas proses pembelajaran yang baik dan bermakna maka hasil pembelajaran yang
diperoleh juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 4 berikut:
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kategori nilai terendah,
nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan ketuntasan mengalami kenaikan. Hal ini menunjuk-
924
Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021
SHEs: Conference Series 4 (6) (2021) 920- 926
kan bahwa secara umum siswa sudah dapat menguasai konsep materi sifat-sifat
bangun datar.
Melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat mengembangkan
ketrampilan sosial siswa. Hal ini menguatkan pendapat Sabandar, Jozua dalam
jurnalnya (Erik Santoso, 2017) yang menyatakan bahwa model pembelajaran
kontekstual dapat mengikutsertakan aktifitas-aktifitas autenttik, serta apa yang
dipelajari dapat ditrasnfer dalam kegiatan siswa di luar kelas, termasuk aplikasi dalam
dunia nyata dan di masyarakat.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) pelaksanaan model
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran sifat-sifat bangu datar siswa kelas V
sekolah dasar dilaksanakan dengan Langkah: kontruktivisme, menemukan, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan (persiapan, pembuatan bahan presentasi, presentasi),
refleksi, dan penilaian sebenarnya, 2) penggunaan model pembelajaran kontekstual
dapat meningkatkan hasil belajar materi sifat-sifat bangun datar siswa kelas V sekolah
dasar ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar materi sifat-sifat bangun
datar ≥KKM yang ditentukan yaitu 70. Rata-rata siswa meningkat dari 63,5 menjadi
69,6 menjadi 82. Presentase ketuntasan siswa juga meningkat dari 36% menjadi 54%
dan 90%.
Sekolah hendaknya memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dapat menunjang suksesnya proses pembelajaran khususnya pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kontekstual. Penggunaan model pembelajaran
kontekstual dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan partisipasi siswa
dalam belajar. Selain itu, sebaiknya guru mencoba menggunakan model pembelajaran
kontekstual pada mata pelajaran yang lain juga agar proses pembelajaran lebih
kondusif dan menjalin kerjasama diantara siswa, disamping menggunakan model
pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Puji, R. (2019). Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Datar di Kelas III SD. Jurnla
Penelitian. PGSD Universitas Musamus.
https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/primary/index
Erik Santoso. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Kontesktual untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Penelitian. Semarang. https://core.ac.uk/download/pdf/228882796.pdf
Fathul Jannah. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual dalam
Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. PGSD UNLAM.
Banjarmasin. Jurnal Penelitian.
https://rumahjurnal.net/index.php/PS2DMP/article/view/711
Huda, Mifathul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Indriyastuti. (2015). Matematika untuk Kelas V SD dan MI. Solo : Penerbit PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Joko Sulianto. (2008). Pendekatan Kontestual dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Berpikir Kritis Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penenlitian. IKIP
PGRI Semarang. https://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/555
Muhtar S. Hidayat. (2012). Pendekatan Kontesktual dalam Pembelajaran. PGMI UIN.
Jurnal Penelitian. Yogyakarta https://doi.org/10.24090/insania.v17i2.1500
Siti, Aminah.(2018). MeningkatkanPrestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun
Ruang Sisi Datar Melalui Implementasi CTL (Contextual Teaching and Learning)
925
Workshop Penguatan Kompetensi Guru 2021
SHEs: Conference Series 4 (6) (2021) 920- 926
926