Jurnal Helpi Nelwatri 2015
Jurnal Helpi Nelwatri 2015
Jurnal Helpi Nelwatri 2015
Helpi Nelwatri
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang
Email: hn@gmail.com
Abstract
One of changes that occur in puerperal ( post- partum is involution . uterus Involution or uterine
contraction is a process uterus back into shape before pregnant . Uterine involution can also be regarded
as the return of the uterus to its original state or condition before becoming pregnant. There are
several factors that affect uterine involution including postpartum gymnastics. early mobility for
maternal mothers, Early breastfeeding initiation, nutrition status, psychological age and parity factors.
Early initiation of breastfeeding ( Inisiasi Menyusui dini or IMD ) is a breastfeeding process
immediately after birth for 1 h . The purpose of research is to study influence of implementation early
breastfeeding initiation ( IMD ) on the maternal uterine involution in BPS Padang. This type of research
is the study cohort analytic design Prospektive . Population and sample in this research is maternal
in BPS Padang in 2013 with techniques samples is concecutive sampling . The variables studied in
this research is dependent and independent variables . dependent variable studied were uterine
involution while independent variables were early breastfeeding initiation (IMD). Quantitative data
analysis include univariable and bivariate analysis with using t test. The results showed that average
Height of uteri Fundus on day 6 postpartum that give Early Breastfeeding initiation ( IMD ) is 10,54 cm
with standard deviation of 1.103 cm while Height of Fundus uteri in mother don;t give IMD is 13.33
with standard deviation 1,129 . based on statistical tests found an average difference both of them is p
value of 0.000 with 95 % CI 2.143 to 3.440. There is a significant fundus height difference between
mother that give IMD and who does not in BPS Padang . Health workers, particularly midwife are
expected to be able to perform delivery assistance with IMD .
Keywords : Early breastfeeding Initiation (IMD) , uterus involution
Abstrak
Salah satu perubahan yg terjadi di masa nifas (post partum) pada alat reproduksi yaitu terjadi involusi.
Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi
sebelum hamil. Involusi uteri dapat juga dikatakan sebagai proses kembalinya uterus pada keadaan
semula atau keadaan sebelum hamil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi involusi uterus antara
lain senam nifas, mobilitas dini ibu post partum, inisiasi menyusu dini, gizi, psikologis dan faktor usia
serta faktor paritas. Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan
selama 1 jam. Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh pelaksanaan inisiasi menyusu dini
(IMD) terhadap involusi uterus pada ibu bersalin di BPS Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian analitik dengan disain Kohort Prospektive. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu bersalin di BPS Kota Padang tahun 2013 dengan teknik pengembilan sampel dengan
concecutive sampling. Variabel-variabel yang dipelajari dalam penelitian ini adalah variabel terikat
dan variabel bebas. Variabel terikat yang diteliti adalah Involusi uterus Variabel bebas yang diteliti
adalah inisiasi menyusu dini (IMD). Penelitian ini menggunakan analisis data secara kuantitatif yaitu:
analisis univariabel dan analisis bivariabel dengan menggunakan uji t (t test). Hasil penelitian
KOPERTIS WILAYAH X 83
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)
menunjukan bahwa rata rata Tinggi Fundus uteri pada ibu nifas hari ke 6 yang dilakukan Inisisasi
Menyusu Dini (IMD) adalah 10,54 cm dengan standar deviasi 1,103 cm sedangkan tinggi fundus uteri
pada ibu n ifas yang tidak dilakukan IMD adalah 13,33 dengan standar deviasi 1,129. Dari hasil uji
statistik didapatkan perbedaan rata rata tinggi fundus uteri antara yang dilakukan IMD dan tidak IMD
adalah dengan nilai p 0,000 dengan 95% CI 2,143-3,440. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri yang
signifikan antara yang dilakukan IMD dan tidak dilakukan IMD pada ibu bersalin di BPS Kota Padang.
Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar dapat melakukan pertolongan persalinan
dengan IMD.
Kata kunci: Inisiasi menyusu dini, Involusi uterus
KOPERTIS WILAYAH X 84
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)
KOPERTIS WILAYAH X 85
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)
pada ibu yang tidak dilakukan IMD antara lain oksitosin yang berfungsi selain
adalah 13,33 cm dengan standar deviasi merangsang kontraksi otot-otot polos
1,129 cm dan tinggi fundus uteri payudara, juga menyebabkan terjadinya
maksimum dan minimum adalah 16 cm dan kontraksi dan retraksi otot uterus. Hal ini
11 cm. akan menekan pembuluh darah yang
mengakibatkan berkurangnya suplai darah
2. Analisis bivariat ke uterus. Proses ini membantu untuk
Analisis bivariabel adalah analisis yang mengurangi situs atau tempat implantasi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh plasenta serta mengurangi perdarahan9.
antara variabel independen dengan variabel Menurut Praborini (2008) ibu yang
dependen. Dalam penelitian ini variabel melakukan inisiasi menyusu dini akan
independen yang ingin dilihat adalah IMD mempercepat involusi uterus karena
dan variabel dependen adalah tinggi fundus pengaruh hormon oksitosin yang dapat
uteri. Uji statistik yang digunakan dalam meningkatkan kontraksi uterus.
penelitian ini adalah uji t independen Peningkatan pemberian ASI perlu dilakukan
dengan tingkat kemaknaan 0,05 dan interval dalam upaya peningkatan kesehatan bagi
kepercayaan 95%. Hasil analisis bivariabel bayi dan ibu. Hasil penelitian yang
pengaruh IMD dengan tinggi fundus uteri dilakukan oleh Rita5 tentang pengaruh
dapat dilihat pada tabel di bawah ini: waktu menyusu dini terhadap involusi
uterus di Klinik Alisa Ponorogo Jawa Timur
Tabel 2 Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
Involusi Uterus Pada Ibu Bersalin Di BPS Kota didapatkan hasil 95% dengan menyusui
Padang Tahun 2013 secara dini involusi ibu postpartum baik,
dan 41,7% involusi uterus kurang baik
karena tidak menyusu dini.
Involusi uterus yang sempurna
merupakan salah satu indikator penting
dalam melihat kepulihan ibu pada masa
nifas, untuk itu sangat penting bagi tenaga
Tabel di atas menggambarkan bahwa rata kesehatan khususnya yang membantu
rata tinggi fundus uteri pada ibu nifas hari persalinan untuk selalu melakukan inisiasi
ke 6 yang dilakukan IMD adalah 10,54 menyusu dini pada ibu bersalin apabila
dengan standar deviasi 1.103 dan rata rata kondisi ibu dan janin dalam keadaan normal.
tinggi fundus uteri pada ibu nifas hari ke 6
yang tidak dilakukan IMD adalah 13,33 cm KESIMPULAN DAN SARAN
dengan standar deviasi 1,129cm. Hasil uji Hasil penelitian ini memberi gambaran
statistik didapatkan nilai t = 8,665 dan nilai bahwa ada pengaruh yang signifikan inisiasi
p = 0,000, berarti dengan alpha 0,05 terlihat menyusu dini terhadap involusi uteri di
ada pengeruh yang signifikan terhadap BPS Kota Padang tahun 2013. Kepada
tinggi fundus uteri ibu yang dilakukan IMD BPS disarankan agar lebih ditingkatkan
dengan yang tidak dilakukan IMD. pertolongan persalinan dengan melakukan
Inisiasi menyusu dini merupakan salah inisiasi menyusu dini terhadap ibu bersalin.
satu faktor yang mempengaruhi involusi Pada Organisasi IBI Kota Padang Perlu
uterus karena saat menyusui terjadi adanya kesepakatan untuk melakukan
rangsangan dan dikeluarkannya hormon pertolongan persalinan dengan inisiasi
KOPERTIS WILAYAH X 86
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E R dan Wulandari, D. 2008.
Asuhan Kebidanan Nifas.
Jogjakarta: Mitra Cendika Press.
Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
Rineka Cipta.
Bahiyatun. 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta :
EGC.
KOPERTIS WILAYAH X 87