82-Article Text-317-1-10-20220715
82-Article Text-317-1-10-20220715
82-Article Text-317-1-10-20220715
ABSTRACT
Financial performance is a formal effort to evaluate the efficiency and effectiveness of the
company in generating a certain profit and cash position. By measuring financial performance,
it can be seen the prospects for the growth and development of the company's finances. The
company is said to be successful if the company has achieved a certain predetermined
performance. The purpose of this study was to analyze and compare the financial performance
of Bukopin Syariah Bank and Victoria Syariah Bank based on the ratio of liquidity, solvency,
profitability, and activity in 2015 to 2019. The type of research used in this research is
descriptive quantitative approach. Data collection techniques are by using documentation
techniques. The results of this study indicate that the financial performance based on liquidity
ratios, solvency ratios, and activity ratios in 2015-2019 Bank Victoria Syariah Bukopin is
better than the financial performance of Bank Syariah Bukopin. Although based on the
profitability ratios of Bank Syariah Bukopin and Bank Victoria Syariah, they are still
categorized as unhealthy. However, based on the 2015-2019 profitability ratios, Bank Syariah
Bukopin has better financial performance compared to the profitability ratios of Bank Victoria
Syariah.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Bank merupakan lembaga keuangan atau badan usaha yang kekayaan utamanya dalam
bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit juga sosial, yang bukan hanya
mencari keuntungan saja. Bank adalah badan jasa yang kegiatannya menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Menurut
Darmawi (2012:1) perbankan merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya.
Bank Syariah Bukopin merupakan salah satu bank yang tengah bekembang di
Indonesia. Bank Syariah Bukopin adalah Bank non devisa yang beroprasi dengan prinsip
syariah bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank
Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk. Dengan
melalui proses yang panjang pada tanggal 9 Desember 2008 Bank Syariah Bukopin secara
resmi mulai beroperasi secara efektif.
56
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Bank Syariah yang juga tengah berkembang selain Bank Bukopin Syariah adalah Bank
Victoria Syariah. Bank Victoria Syariah didirikan di kota Cirebon pada tahun 1966 dan mulai
beroprasi pada tanggal 7 Januari 1967. Bank Victoria adalah hasil saham akuisisi dari PT. Bank
Swaguna oleh PT Bank Victoria International yang telah disetujui oleh Bank Indonesia pada
tanggal 3 Agustus 2007.
Dalam penelitian ini analisis kinerja keuangan menggunakan rasio keuangan
berdasarkan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas antar bank satu dengan bank
yang lain, serta dapat membandingkan kinerja keuangannya berdasarkan data historis untuk
melihat perkembangan yang dicapai bank dalam periode tertentu. Dengan perbandingan
kinerja antar bank tersebut maka dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan kondisi
antara bank satu dengan yang lain.
Sejalan dengan pemikiran diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian
perbandingan kinerja Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah berdasarkan rasio
keuangan terutama rasio likuiditas (FDR, CR, dan LAR), solvabilitas (DER dan DAR),
profitabilitas (ROA dan ROE) dan aktivitas (RTO dan WCTO). Sehingga penulis tertarik
mengangkat judul : “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan pada Bank Syariah Bukopin
dan Bank Victoria Syariah Periode 2015-2019”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang dibahas di dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria
Syariah berdasarkan rasio keuangan yang ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas periode 2015-2019?
2. Apakah kinerja keuangan Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
berdasarkan rasio keuangan yang ditinjau dari aspek likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas memenuhi tingkat rata-rata kriteria sehat bank?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan
kinerja keuangan pada Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah tahun 2015-2019.
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah salah satu informasi penting yang digunakan manajemen
dalam mengambil keputusan, terutama keputusan keuangan (Najmudin, 2011:63). Laporan
keuangan juga merupakan alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan menurut IAI dalam PSAK No.1 (2015:1) adalah laporan keuangan
adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan
keuangan merupakan data-data yang sifatnya kuantitatif. Laporan keuangan biasanya terdiri
dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca merupakan
dokumen yang berisi kondisi keuangan perusahaan dalam periuode tertentu. Sedangkan
laporan laba rugi adalah bagian dari laporan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan. Dan laporan perubahan ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan
yang menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dengan
prinsip pengukuran tertentu.
57
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
58
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian, baik dari jenis penelitian maupun
teori yang digunakan dan teknik metode penelitian yang digunakan penjelasannya sebagai
berikut :
1. Puspitasari (2010) dengan judul penelitian Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Terhadap Likuiditas pada PT Bank BRI Syariah dan PT Bank BCA Syariah di
Indonesia. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa PT Bank BRI Syariah berbeda dengan PT Bank BCA
Syariah di Indonesia.
2. Judul penelitian dari Prayitno (2010) Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam
Mengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT X). Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan hasil yang menunjukkan kinerja
keuangan perusahaan menunjukkan ketidaksamaan antara pendapatan dan biaya serta
pengeluaran keuangan dikarenakan terjadinya fluktuasi pada pos-pos laba rugi
mengalami kenaikan setiap tahunnya, dan diimbangi oleh naiknya biaya produksi.
3. Rizkiyani (2019) dengan judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah
Menggunakan Metode CAMELS dan RISK RGEC (Studi Empiris Pada Bank
Muamalat Indonesia Periode 2013-2017). Dengan menggunakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif yang menunjukkan hasil Bank Muamalat Indonesia tingkat
kesahatannya menurun menggunakan perhitungan CAMELS, dan penilaian
menggunakan RGEC menunjukkan peningkatan.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian (Nazir, 2014:84). Desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu
rencana kerja yang terstruktur dalam hal-hal hubungan antara variabel agar hasil risetnya dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif kuantitaatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif.
Metode deskriptif adalah metode yang meneliti suatu data-data keuangan. Tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, lukisan atau gambaran secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Menurut Mukhtar (2013:10) metode penelitian deskriptif kuantitif adalah sebuah
metode yang digunakan peneliti untuk meenggambarkan data-data yang terkumpul secara
deskriptif sehingga tercipta kesimpulan yang bersifat umum.
59
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
60
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Syariah Bukopin dan Bank
Victoria Syariah periode 2015-2019 dengan menggunakan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
Laporan keuangan tersebut dapat diakses melalui web resmi dari Bank Syariah Bukopin dan Bank
Victoria Syariah yaitu https://www.syariahbukopin.co.id/ dan https://bankvictoriasyariah.co.id/.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, jika
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu (Sugiyono, 2009:116). Dalam penelitian ini sampel yang diambil yaitu laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi untuk mengukur dan memperbandingkan kinerja keuangan dari
Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah yang diterbitkan kedua bank tersebut selama lima
tahun terakhir yaitu 2015 sampai dengan 2019.
Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data
Menurut Hasan (2002:82) data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data
primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan ialah hasil observasi dari
website bank, pengamatan laporan keuangan, dan data-data mengenai bank.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58). Data yang digukanan dalam penelitian
ini yaitu berupa dokumen laporan keuangan bank tahun 2015-2019 yang diperoleh dari website resmi
dari Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah yaitu https://www.syariahbukopin.co.id/ dan
https://bankvictoriasyariah.co.id/ yang diakses pada 25 Februari 2021.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu teknik deskriptif kuantitatif yaitu dengan
metode menggunakan analisis perhitungan angka tersebut dalam bentuk uraian atau penjelasan yang
menggambarkan data-data yang telah terkumpul secara deskriptif sehingga tercipta sebuah kesimpulan
yang bersifat umum (Mukhtar, 2013:10).
Teknik analisis deskriptif kuantitatif penelitian ini menganalisis laporan keuangan dengan
menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada Bank
Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah.
61
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Tabel 2
Perbandingan Perhitungan Financing to Deposit Ratio (FDR)
Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
Tahun 2015-2019
Bank Syariah Bukopin Bank Victoria Syariah
Tahun
Hasil Penilaian Hasil Penilaian
2015 90,55% Cukup sehat 95,29% Cukup sehat
2016 88,18% Cukup sehat 100,66% Kurang sehat
2017 82,44% Sehat 83,57% Sehat
2018 93,40% Cukup sehat 82,78% Sehat
2019 93,48% Cukup sehat 80,52% Sehat
Sumber : Data diolah, 2021.
Berdasarkan pada tabel di atas, maka dapat terbaca bahwa Financing to Deposit Ratio
(FDR) Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah menunjukkan keadaan yang cukup
likuid atau cukup sehat. Yang membedakannya yaitu persentase Bank Syariah Bukopin
menunjukkan lebih rendah 4,74% dibandingkan Bank Victoria Syariah.Akan tetapi disini Bank
Syariah Bukopin menunjukkan lebih baik tingkat likuiditasnya, dimana makin tinggi tingkat
rasio maka makin rendah tingkat likuiditasnya.
Tahun 2016 Bank Syariah Bukopin menunjukkan hasil yang cukup sehat dibandingkan
Bank Victoria Syariah yang menunjukkan hasil perhitungan pada tingkat kriteria yang kurang
sehat.
Pada tahun 2017 Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah sama-sama dalam
keadaan yang sehat, dimana Bank Syariah Bukopin memiliki hasil rasio 82,44% sedangkan
BankVictoria Syariah 83,57%.
Pada tahun 2018 Bank Victoria Syariah berdasarkan Financing to Deposit Ratio (FDR)
lebih sehat dibandingkan Bank Syariah Bukopin yang menunjukkan hasil 93,40% dimana hasil
perhitungan Bank Victoria Syariah menunjukkan hasil 82,78%. Sama seperti tahun 2018 tahun
2019 menunjukkan Bank Syariah Bukopin menunjukkan hasil yang cukup sehat sedangkan
Bank Victoria dalam keadaan yang sehat.
Berdasarkan hasil perbandingan Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Syariah
Bukopin dan Bank Victoria Syariah, Pada tiga tahun dimulai tahun 2015 hingga tahun 2017
Bank Syariah bukopin memiliki hasil rasio yang baik ketimbang Bank Victoria Syariah. Akan
tetapi tahun berikutnya yaitu tahun 2018 dan 2019 Bank Victoria Syariah memiliki hasil rasio
yang lebih baik ketimbang Bank Bukopin Syariah.
Tabel 3
Perbandingan Perhitungan Cash Ratio (CR)
Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
Tahun 2015-2019
Bank Syariah Bukopin Bank Victoria Syariah
Tahun
Hasil Penilaian Hasil Penilaian
2015 172,78% Sangat sehat 35,53% Tidak sehat
62
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Dari tabel dan gambar diatas maka dapat dilihat berdasarkan Cash Ratio (CR) Bank
Syariah Bukopin dalam keadaan yang sangat sehat dari tahun 2015 hingga tahun 2019
meskipun hasilnya mengalami fluktuasi. Meski begitu Bank Syariah Bukopin mampu
mempertahankan kinerjanya menurut Cash Ratio (CR) di kategori yang sangat sehat. Yang
mana menunjukkan Bank Syariah Bukopin mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan jumlah kas dan setara kasnya.
Sedangkan Bank Victoria Syariah hasil perhitungan Cash Ratio (CR) tahun 2015
sampai 2019 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 Bank Victoria Syariah dalam keadaan yang
tidak sehat. Dimana untuk membayar kewajiban Bank Victoria Syariah masih memerlukan
waktu dalam mengelola kas dan setara kasnya. Tahun 2016 hingga tahun 2018 Bank Victoria
Syariah mengalami peningkatan hasil perhitungan menurut Cash Ratio (CR), hal ini
disebabkan oleh peningkatan jumlah kas dan setara kas. Dan pada tahun 2019 Cash Ratio(CR)
Bank Victoria Syariah mengalami penurunan yaitu 78,49%, hal ini diakernakan jumlah kas dan
setara kasnya menurun sebesar Rp.163.147.
Dari tabel dan gambar diatas terbaca bahwa Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria
Syariah dalam keadaan yang likuid. Dimana Bank Syariah Bukopin dari tahun 2015 hingga
tahun 2019 menunjukkan keadaan yang sangat sehat meski mengalami fluktuasi dari hasil
perhitungan Loan to Assets Ratio (LAR). Terbukti tahun 2015 Bank Syariah Bukopin
menunjukkan hasil 73,91%. Lalu pada tahun 2016 sampai tahun 2018 mengalami penurunan
hasil yaitu tahun 2016 di angka 69,55%, tahun 2017 di angka 63,25%, dan tahun 2018 di angka
67,06%. Meski begitu, makin rendah hasil perhitungan Loan to Assets Ratio (LAR) maka
menunjukkan makin baik tingkat likuditasnya. Lalu pada tahun 2019 Bank Syariah Bukopin
berdasarkan Loan to Assets Ratio (LAR) menunjukkan kenaikan yaitu diangka 70,56%.
63
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Sedangkan Bank Victoria Syariah dari perhitungan Loan to Assets Ratio (LAR) mampu
meningkatkan kinerja keuangannya. Terbukti dari tahun ke tahun Bank Victoria Syariah dari
segi Loan to Assets Ratio (LAR) menunjukkan hasil yang semakin rendah. Dimana tahun 2015
Bank Victoria Syariah menunjukkan hasil 77,99% dengan jumlah pembiayaan Rp.1.075.681
dan jumlah aset Rp.1.379.266 dengan hasil kriteria yang sehat. Lalu dari tahun 2016 hingga
tahun 2019 mengalami penurunan hasil dengan menunjukkan kriteria yang sangat sehat.
Dari tabel dan gambar Debt to Equity Ratio (DER) diatas terlihat bahwa Bank Syariah
Bukopin dan Bank Victoria Syariah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dimana Bank
Syariah Bukopin dari segi rasio Debt to Equity Ratio (DER) dalam kriteria yang cukup sehat
pada tahun 2015. Sedangkan Bank Victoria Syariah dari segi rasio Debt to Equity Ratio (DER)
dalam kriteria yang sangat sehat. Yang menunjukkan Bank Syariah Bukopin pada tahun 2015
total hutang dan modalnya lebih besar dari Bank Victoria Syariah.
Selanjutnya Bank Syariah Bukopin pada tahun 2016 menunjukkan keadaan yang
kurang sehat dengan rasio 154,56% sedangkan Bank Victoria Syariah dalam keadaan yang
cukup sehat dengan rasio 110,50%. Pada tahun 2017 hingga tahun 2019 Bank Syariah Bukopin
menunjukkan hasil penilaian yang masuk dalam kriteria cukup sehat dengan modal yang sama
selama tiga tahun yaitu Rp.1.050.370. sedangkan Bank Victoria Syariah juga menunjukkan
hasil yang hampir sama selama tiga tahun terakhir dari tahun 2015 hingga 2019 dengan kriteria
sangat sehat namun dengan modal yang meningkat setiap tahunnya yaitu tahun 2017
Rp.270.000, tahun 2018 Rp.310.000, dan tahun 2019 Rp.360.000.
64
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Tabel 6
Perbandingan Perhitungan Debt to Assets Ratio (DAR)
Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
Tahun 2015-2019
Bank Syariah Bukopin Bank Victoria Syariah
Tahun
Hasil Penilaian Hasil Penilaian
2015 15,04% Sangat sehat 8,06% Sangat sehat
2016 19,05% Sangat sehat 14,28% Sangat sehat
2017 21,39% Sangat sehat 10,41% Sangat sehat
2018 20,18% Sangat sehat 13,03% Sangat sehat
2019 20,36% Sangat sehat 9,75% Sangat sehat
Sumber : Data diolah, 2021.
Dari data diatas Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah menunjukkan kinerja
yang sangat sehat dari segi Debt to Assets Ratio (DAR). Akan tetapi Bank Syariah Bukopin
dan Bank Victoria Syariah menunjukkan hasil perhitungan yang berbeda. Dimana hasil
perhitungan rasio Debt to Assets Ratio (DAR) Bank Syariah Bukopin menunjukkan hasil
diangka 15,04% sampai 21,39% sedangkan Bank Victoria Syariah menunjukkan hasil rasio di
angka yang lebih kecil yaitu 8,06% sampai 14,28%. Dari hasil pengukuran tersebut
menunjukkan Bank Victoria Syariah lebih baik dibanding dengan Bank Syariah Bukopin.
Karena, semakin tinggi rasio artinya pendanaan dengan hutang semakin banyak. Akan tetapi
meski begitu kedua bank tersebut sama-sama dalam keadaan yang sangat sehat.
Dari tabel dan gambar diatas terbaca bahwa Net Profit Margin (NPM) Bank Syariah
Bukopin tahun 2015 dan tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan Bank Victoria Syariah
hal ini disebabkan oleh pendapatan bersih setelah pajak yang didapatkan oleh masing masing
bank. Dimana tahun 2015 Bank Syariah Bukopin memiliki keuntungan sebesar Rp. 27.778
sedangkan Bank Victoria Syariah merugi sebesar Rp.-31.985.
65
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Pada tahun 2016 Bank syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah sama-sama
mengalami kerugian kerugian tersebut cukup besar yaitu Bank Syariah Bukopin sebesar Rp.-
85.999 dan Bank Victoria Syariah sebesar Rp.-18.473, akan tetapi dari hasil perhitungan Net
Profit Margin (NPM) Bank Syariah Bukopin lebih baik dari pada Bank Victoria Syariah
dikarenakan pendapatan operasionalnya yang cukup besar yaitu Rp.679.859 sedangkan Bank
Victoria Syariah Rp.123.232.
Pada tahun 2017 hingga tahun 2019 Bank Syariah Bukopin menurut perhitungan Net
Profit Margin (NPM) dalam keadaan yang tidak sehat yang artinya kemampuan Bank Syariah
Bukopinmasih kurang dalam menghasilkan pendapatan dari kegiatan operasionalnya.
Sedangkan Bank Victoria Syariah pada tahun 2017 dan 2018 dari segi Net Profit Margin
(NPM) meningkat dari tahun sebelumnya, meski tahun 2019 mengalami penurunan kembali.
Dalam hal ini Bank Victoria Syariah lebih Baik dibandingkan Bank Syariah Bukopin.
Dari tabel diatas Bank Syariah Bukopin tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami
penurunan dari 0,69% menjadi -0,01%, hal ini disebabkan oleh kerugian pada Bank Syariah
Bukopin sebesar Rp.-69.734. sedangka Bank Victoria Syariah tahun 2015 dan tahun 2016
mengalami peningkatan dari -2,32% menjadi -1,72%, hal ini karena Bank Victoria Syariah
dapat mengurangi total kerugiannya dari Rp.-31.985 menjadi Rp.-27.883.
Tahun 2017 dan tahun 2018 Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah sama-
sama mengalami peningkatan dari tahun 2015 dan 2016. Dimana Bank Syariah Bukopin
sebesar 0,02% dan Bank Victoria Syariah 0,30%.
Tahun 2019 Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah juga sama-sama
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dikarenakan laba bersihnya mengalami
penurunan. Kedua bank tersebut bisa dikatakan dalam keadaan yang kurang sehat atau bahkan
tidak sehat dikarenakan kemampuan bank mengelola aset untuk menghasilkan pendapatan
masih kurang baik.
66
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Dari tabel diatas terlihat bahwa Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah dari
segi Return On Equity (ROE) sama-sama mengalami fluktuasi. Bank Syariah Bukopin tahun
2015 ke tahun 2016 mengalami penurunan dari 4,39% menurun menjadi -12,65%. Lalu Return
On Equity (ROE) Bank Syariah Bukopin tahun 2017 dan 2018 mengalami peningkatan dari
0,18% dan 0,25%. Kemudian pada tahun 2019 turun kembali di angka 0,18%.
Sedangkan Bank Victoria Syariah tahun 2015 hingga tahun 2018 mengalami
peningkatan kinerja berdasarkan Return On Equity (ROE). Tahun 2015 yaitu sebesar -14,75%
kemudian tahun 2016 dan 2017 meningkat menjadi -9,50% dan 1,53%. Dan tahun 2018
meningkat sebesar 1,70% akan tetapi tahun 2019 Return on Equity (ROE) Bank Victoria
Syariah turun menjadi 0,26%.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
masih dikatakan kurang sehat. Yang artinya, kemampuan manajemen bank dalam mengelola
ekuitas untuk mendapatkan laba bersihnya masih dalam keadaan yang kurang baik.
67
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Receivable Turnover (RTO) Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
berdasarkan tabel dan gambar diatas mengalami perbedaan yang cukup signifikan. Terlihat
Bank Syariah Bukopin pada tahun 2015 sampai tahun 2019 mengalami kenaikan, tahun 2015
mengalami perputaran 1,96 kali hingga tahun 2019 mengalami kenaikan hingga ke angka 3,19
kali perputaran.
Sedangkan Receivable Turnover (RTO) Bank Victoria Syariah mengalami fluktuasi.
Tahun 2015 dan 2016 Bank Victoria Syariah mengalami kenaikan dari 3,53 kali sampai 5,09
kali. Tahun 2017 Receivable Turnover (RTO) Bank Victoria Syariah turun menjadi 3,92 kali.
Lalu, tahun 2018 dan 2019 naik kembali menjadi 5,11 kali dan 5,64 kali perputaran.
Jika nilai rata-rata untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka Bank Syariah
Bukopin dan Bank Victoria Syariah dari tahun 2015 sampai tahun 2019 dapat dikatakan
penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggap tidak berhasil, namun dalam hal
ini Bank Victoria Syariah bisa dibilang lebih baik dibandingkan Bank Syariah Bukopin karena
semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin
rendah.
B. Working Capital Turnover (WCTO)
Berdasarkan pembahasan perhitungan rasio aktivitas dari Bank Syariah Bukopin dan
Bank Victoria Syariah di atas, maka dapat membandingkan perhitungan Working Capital
Turnover (WCTO) dari Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah seperti pada tabel
4.29 dan gambar 4.17 berikut ini :
Tabel 11
Perbandingan Perhitungan Working Capital Turnover (WCTO)
Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah
Tahun 2015-2019
Tahun Bank Syariah Bukopin Bank Victoria Syariah
2015 5,74 kali 6,72 kali
2016 5,64 kali 5,77 kali
2017 4,32 kali 4,68 kali
2018 4,04 kali 3,98 kali
2019 4,53 kali 3,42 kali
Sumber : Data diolah, 2021.
68
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
dan 2016 mendekati 6 kali perputaran yaitu 5,77 kali. Akan tetapi tahun-tahun berikutnya Bank
Syariah Bukopin dan Bank Victoria Syariah masih dibawah rata-rata perputaran modal.
69
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
(WCTO) Bank Victoria Syariah Bukopin sebesar 4,91 kali sedangkan Bank Syariah
Bukopin sebesar 4,85 kali.
DAFTAR PUSTAKA
70
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. 5, No. 2, Juni 2022 ISSN Online : 2720-9466
Yogyakarta: Andi.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Praytino, R. H. 2010. Peranan AnalisaLaporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT X Jumal Manajemen, 2(1), 7-8.
Puspitasari, A. 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Terhadap Likuiditas
pada PT Bank BRI Syariah dan PT Bank BCA Syariah di Indonesia.
Rizkiyani, W. 2019. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Menggunakan Metode Capital,
Asset Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity To Market Risk (Camels)
dan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC(Studi
Empiris Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 20132017) (Doctoral
Dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta,
https://www.syariahbukopin.eo.id/
https ://bankvictoriasyariah. co. id
71