Artikel - Komang Dian CIpta Lestari

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN TEKNIK

ANALISIS RASIO DAN TEKNIK TREND SEBAGAI UPAYA


PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SERBA USAHA
NAWA EKA CITA

Komang Dian Cipta Lestari1, Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi2


Program Studi S1 Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail : 1komangdianciptalestari31@undiksha,.ac.id , 2ekadianita@undiksha.ac.id ,

ABSTRACT
The Nawa Eka Cita Cooperative only measures financial performance by comparing Business Profits
and calculating cash ratios which are still limited information based on the cooperative's cash flow
condition. This study aims to determining the financial performance of the Nawa Eka Cita Cooperative
based on cash flow statement analysis. This research is descriptive quantitative, using primary and
secondary data sources with quantitative data types in the form of cooperative financial report data
from 2017 to 2020, as well as qualitative data in the form of interviews regarding the history and
structure of cooperatives. The data analysis technique uses the cash flow ratio technique and the
trend technique.The results showed that financial performance of Nawa Eka Cita Cooperative was not
good in paying current liabilities, total debt, and capital expenditures. Accrual accounting assumptions
affect the calculation of cooperative net income in a fluctuating. Meanwhile, the operating cash flow's
ability to cover interest is very good because the ratio is above 1 and increased. The cash flow
performance trend of cooperatives still fluctuating which the cash flow from investing and operating
activities shows an average positive trend, while the funding cash flow shows negative trend.

Keywords : cash flow, financial performance, cooperative

ABSTRAK
Koperasi Nawa Eka Cita hanya mengukur kinerja keuangan dengan membandingkan Sisa Hasi
Usaha dan menghitung rasio kas yang masih terbatas dalam menghasilkan informasi kinerja
keuangan berdasarkan keadaan arus kas koperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
keuangan Koperasi Nawa Eka Cita berdasarkan analisis laporan arus kas. Pendekatan dan jenis
penelitian yaitu penelitian desktiptif kuantitatif, menggunakan sumber data primer dan sekunder
dengan jenis data kuantitatif berupa data laporan keuangan koperasi dari tahun 2017 sampai 2020,
serta data kualitatif berupa hasil wawancara mengenai sejarah dan struktur koperasi. Teknik analisis
data menggunakan teknik rasio arus kas dan teknik trend. Hasil penelitian menunjukkan kinerja
keuangan Koperasi Nawa Eka Cita yang kurang baik dalam melunasi kewajiban lancar, total hutang,
dan pengeluaran modal. Asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba bersih koperasi
secara fluktuatif. Sedangkan, kemampuan arus kas operasi dalam menutupi bunga dinilai sangat baik
karena rasio setiap tahunnya di atas angka 1 dan mengalami peningkatan. Trend kinerja arus kas
koperasi masih bersifat fluktuatif dimana arus kas dari aktivitas operasi investasi menunjukkan rata-
rata trend positif, sedangkan arus kas pendanaan menunjukkan rata- rata trend negatif

Kata Kunci : arus kas, kinerja keuangan, koperasi


PENDAHULUAN

Badan usaha koperasi merupakan badan usaha yang memiliki peranan sangat pentin
g dalam membangun perekonomian masyarakat Indonesia. Koperasi saat ini mampu mena
mpung kegiatan perekonomian masyarakat, baik dari tingkat lapisan bawah hingga lapisan
menengah yang merupakan bagian dari kesatuan NKRI. Koperasi di berbagai wilayah Indon
esia termasuk di Bali telah memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lapangan kerja.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesi
a, Kota Denpasar merupakan wilayah di Bali yang memiliki keberadaan koperasi terdaftar de
ngan jumlah paling banyak yaitu sebesar 1128 koperasi (http://nik.depkop.go.id/). Salah satu
wilayah Kota Denpasar dengan jumlah persebaran koperasi yang tinggi yaitu wilayah Desa A
dat Kesiman. Namun, wilayah Desa Kesiman yang memiliki jumlah koperasi paling rendah di
bandingkan dua daerah Kesiman lainnya yaitu Desa Kesiman Petilan. Meskipun demikian, D
esa Kesiman Petilan memiliki potensi sangat besar dalam pemberdayaan koperasi.
Koperasi Nawa Eka Cita merupakan salah satu koperasi yang telah berkontribusi dal
am membangun perekonomian masyarakat Desa Kesiman Petilan. Koperasi Serba Usaha N
awa Eka Cita berdiri atas dasar kuatnya potensi ekonomi dan adat istiadat masyarakat desa
yang membuat masyarakat memiliki sifat gotong royong dan partisipasi tinggi dalam pemban
gunan ekonomi bersama melalui koperasi Nawa Eka Cita. Selain itu, pendekatan yang dilaku
kan secara persuasive kepada anggota, penerapan prinsip sense of belonging, serta transp
arasi dan akuntabilitas yang tetap dijaga menjadi keunggulan Koperasi Nawa Eka Cita diban
dingkan koperasi di sekitarnya. Jenis usaha yang berada dibawah pengawasan koperasi Na
wa Eka Cita yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kemajuan koperasi terdiri dari tig
a jenis usaha yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam, Penyedia Sandang Pangan, dan Pelayanan
Jasa Pembayaran (Listrik, Air, Telepon, BPJS, asuransi). Ketersediaan layanan usaha yang
beragam membuat koperasi jenis serba usaha tersebut memiliki tingkat risiko dan kerumitan
lebih tinggi dalam mengelola berbagai jenis usaha dibandingkan dengan jenis koperasi tungg
al. Untuk mempertahankan dan meningkatkan perkembangan koperasi, serta untuk meningk
atkan pengelolaan keuangan koperasi yang memiliki berbagai jenis usaha tersebut, maka kin
erja keuangan koperasi perlu diperhatikan secara maksimal oleh manajemen koperasi.
Pengukuran kinerja dapat membandingkan antara hasil dengan efektivitas strategi ya
ng diterapkan koperasi yang selanjutnya dijadikan alat perbaikan dan perencanaan strategi
di masa depan. Koperasi Nawa Eka Cita mengukur kinerja keuangan dengan cara memband
ingkan perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan melakukan analisis rasio kas. Jumlah S
HU Koperasi Nawa Eka Cita pada tahun 2017 SHU sebesar Rp 708.819.833, tahun 2018 se
besar Rp 751.585.719, dan tahun 2019 sebesar Rp 751.585.719 sehingga SHU pada tahun
2017 sampai 2019 selalu mengalami peningkatan. Namun, pada tahun 2020 jumlah SHU me
ngalami penurunan menjadi Rp 410.883.244 yang diakibatkan oleh penurunan jumlah simpa
nan anggota terdampak pandemic covid-19. Meskipun jumlah SHU koperasi cenderung men
galami peningkatan ternyata tidak menjamin uang kas yang tersedia di Koperasi Nawa Eka
Cita cukup untuk memenuhi kebutuhan kas koperasi. Hal tersebut dapat dibandingkan deng
an rasio kas koperasi pada tahun 2017 sampai tahun 2020 berada di bawah angka 1 yang b
erarti koperasi memiliki pengelolaan kas yang kurang maksimal. Hal tersebut sejalan dengan
pernyataan Hery (2018:82) yaitu pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan laba yang ti
nggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang
kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya karena laporan laba rugi
disusun atas dasar akrual sehingga angka laba yang dihasilkan tidak identik dengan besarny
a uang kas yang tersedia.
Komponen untuk menghitung rasio kas tersebut diperoleh dari laporan neraca, yaitu
pada pos kas dan setara kas serta pos kewajiban lancar sehingga hasil dari perhitungan rasi
o kas hanya memberikan informasi mengenai kemampuan kas dan setara kas koperasi dala
m melunasi kewajiban lancarnya. Artinya, pengukuran kinerja keuangan dengan rasio kas ter
sebut masih memiliki keterbatasan informasi mengenai kondisi arus kas koperasi, baik arus
kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Dengan demikian pihak Koperasi Nawa
Eka Cita perlu menganalisis laporan arus kas untuk mengetahui informasi yang lebih rinci m
engenai posisi kas koperasi dan menilai konsistennya dengan saldo kas di neraca dan posisi
laba atau rugi di laporan laba rugi sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak berkepentingan (W
ahyudiono, 2014:42). Analisis laporan arus kas menghasilkan informasi mengenai kemampu
an koperasi dalam melunasi kewajibannya berdasarkan arus kas operasi, arus kas investasi,
dan arus kas pendanaan. Selain itu analisis laporan arus kas juga dapat menghasilkan infor
masi tentang kemampuan dalam menghasilkan kas operasi guna membayar komitmen dan
bunga atas hutang serta pengeluaran modal yang belum mampu dicerminkan hanya melalui
analisis rasio kas saja. Teknik analisis laporan keuangan diklasifikasikan menjadi teknik anali
sis horizontal (dinamis) dan teknik analisis vertikal (statis) (Kariyoto, 2017:23-24). Menurut L
annida (2018), yang termasuk analisis vertikal yaitu : 1) Teknik analisis persentase perkomp
onen ; 2) Analisis rasio, serta ; 3) Analisis impas. Sedangkan yang termasuk analisis horizont
al yaitu :1) Analisis perbandingan ; 2) Analisis trend (index) ; 3) Analisis sumber dan penggu
naan dana, serta ; 4) Analisis perubahan keuntungan kotor. Dari beberapa teknik analisis ter
sebut, adapun teknik yang dapat digunakan badan usaha koperasi dalam menganalisis lapor
an arus kas yaitu teknik analisis rasio dan teknik analisis trend (Kismawati, 2019).
Analisis rasio arus kas berbeda dengan analisis rasio kas. Analisis rasio arus kas dap
at menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matema
tis yang sederhana. (Pardede, 2018). Jika pada rasio kas hanya dapat mengetahui kemamp
uan kas dan setara kas dalam membiayai hutang lancarnya, berbeda dengan rasio arus kas
yang dapat memberikan hasil lebih rinci mengenai kemampuan arus kas operasi koperasi da
lam menutupi kewajiban lancar maupun total hutang koperasi, dalam menutupi pengeluaran
modal dan bunga, serta untuk mengetahui penyesuaian atau asumsi akuntansi akrual memp
engaruhi perhitungan laba bersih koperasi. Teknik analisis laporan arus kas berikutnya yaitu
analisis trend yang mampu membandingkan semua nilai yang ada pada laporan keuangan s
esuai yang ingin diperbandingkan (Rialdy, 2018). Keunggulan dari analisis trend yaitu metod
e analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahu
n (periode) sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya, dan analisis ini
mampu membandingkan pos yang sama untuk tahun atau periode yang berbeda karena met
ode ini bergerak dari tahun ke tahun (Prastowo dan Julianty, 2005:59). Penelitian yang dilaku
kan oleh Kismawati (2019) di Koperasi Al-Barokah Kecamatan Solo dengan menggunakan a
nalisis rasio arus kas dan trend pada hasil rasio mendapat hasil bahwa kinerja keuangan Ko
perasi Wanita Al-Barokah tahun 2015-2017 dinilai masih rendah dikarenakan kemampuan ko
perasi mengelola arus kas operasi masih kurang optimal. Hal tersebut karena kemampuan k
operasi membayar kewajiban lancar, bunga atas hutang, serta pengeluaran modal dengan m
enggunakan arus kas operasi yang masih rendah. Penelitian yang dilakukan Lannida (2018)
di Koperasi Sawit Bersama menggunakan teknik trend mendapat hasil bahwa kinerja keuang
an berdasarkan laporan arus kas dinilai cukup baik meskipun pada arus kas dari aktivitas op
erasi mengalami fluktuasi. Penelitian yang dilakukan oleh Warongan, dkk. (2018) pada PT. P
LN Wilayah Suluttenggo memperoleh hasil bahwa rasio- rasio arus kas secara umum memp
eroleh hasil yang baik karena rasio di atas 1, meskipun demikian kinerja keuangan perusaha
an dinilai kurang baik karena beberapa rasio masih mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat ke
mampuan koperasi untuk membayar utangnya menggunakan kas dan setara kas dalam bent
uk rasio kas tidak menjamin bahwa kinerja keuangan koperasi dilihat dari rasio arus kas oper
asi tersebut dinilai baik atau kurang baik. Rasio yang tinggi belum berarti kinerja keuangan di
nilai baik apabila angka rasio tiap tahunnya masih mengalami penurunan. Hasil penelitian ter
sebut menunjukkan analisis trend dapat diterapkan untuk mengetahui kecenderungan setiap
hasil rasio arus kas yang telah dihitung. Analisis trend juga dapat digunakan dalam memuda
hkan koperasi untuk mengetahui kenaikan dan penurunan atau kecenderungan arus kas ope
rasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan pada suatu periode. Oleh karena itu sangat
penting untuk dilakukan analisis rasio arus kas dan analisis trend pada laporan arus kas untu
k mengetahui kinerja keuangan suatu badan usaha koperasi termasuk pada Koperasi Nawa
Eka Cita karena koperasi bergerak dalam berbagai pelayanan usaha yang harus memiliki pe
ngelolaan kas sangat baik agar penggunaan kas dilakukan tepat sasaran. Analisis arus kas y
ang dilakukan secara optimal akan memberikan informasi relevan bagi koperasi sehingga da
pat meningkatkan pengambilan keputusan yang tepat. Dengan demikian penelitian ini pentin
g dilakukan dalam membantu koperasi mengukur kinerja keuangannya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sejenis yaitu, dalam penelitian ini untuk m
engetahui informasi arus kas yang lebih akurat maka dilakukan perbandingan hasil pengukur
an kinerja keuangan menggunakan rasio arus kas dengan rasio yang sebelumnya sudah dite
rapkan koperasi yaitu analisis rasio kas, sedangkan penelitian lainnya hanya berfokus pada r
asio arus kas seperti penelitian yang dilakukan Usuli, (2020) pada KUD Putra Dewata Panda
jaya menganalisis dengan rasio kas tanpa membandingkan analisis yang sebelumnya sudah
digunakan koperasi. Perbedaan lain yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Asniwati (201
9) analisis laporan arus kas digunakan sebagai alat pengambilan keputusan investasi pada
PT Indomarco Prismatama, sedangkan hasil penelitian ini digunakan sebagai alat pengukura
n kinerja koperasi. Perbedaan penelitian juga terdapat pada penelitian oleh Putri dan Perdan
awati (2019) yang dilakukan untuk mengukur likuiditas koperasi. Perbedaan lainnya yaitu pe
nelitian yang dilakukan Warongan dkk. (2018) menggunakan teknik analisis rasio arus kas d
an penelitian yang dilakukan Asniwati (2019) menggunakan teknik trend. Kedua penelitian te
rsebut berbeda dengan penelitian ini yang menggunakan dua teknik analisis sekaligus yaitu t
eknik analisis vertikal dalam bentuk perhitungan rasio serta menggunakan teknik analisis hor
izontal dalam bentuk trend untuk mengetahui kecenderungan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan aktivitas pendanaan. Dari beberapa uraian di atas maka diajukan penelitian de
ngan judul “Analisis Laporan Arus Kas Berdasarkan Rasio Arus Kas Dan Teknik Trend Seba
gai Upaya Pengukuran Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita”.

METODE
Pendekatan dan jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantiitatif yang menggu
nakan data berupa angka dan dapat menggambarkan keadaan objek penelitian di lapangan
yang selanjutnya mampu memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis yang sudah dilaku
kan. Objek penelitian ini yaitu laporan keuangan Koperasi Nawa Eka Cita periode 2017 sam
pai 2020. Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu data yang dapat dihitung atau dinyatakan
dengan bentuk angka sebagai data yang banyak dipergunakan dalam penelitian, seperti dat
a berupa laporan keuangan Koperasi Nawa Eka Cita, sedangkan data kualitatif diperoleh dar
i hasil wawancara dengan pengurus Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita mengenai sejara
h berdirinya koperasi dan struktur organisasi. Metode pengumpulan data dengan cara studi p
ustaka dan survey lapangan yang meliputi dokumentasi dan observasi awal salah satunya dil
akukan melalui wawancara dengan pengurus koperasi yaitu Bapak I Nyoman Sudarsa dan I
Made Arya Sukma Dinata selaku pegawai di koperasi. Teknik analisis data yang digunakan y
aitu teknik analisis vertikal dan teknik analisis horizontal, dimana analisis vertikal melalui pen
ggunaan teknik rasio arus kas untuk menentukan kondisi arus kas dari tahun 2017 sampai 2
020. Teknik analisis rasio menggunakan lima jenis rasio arus kas yang terdiri atas : Rasio Ar
us Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKOKL) ; Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bu
nga dan Pajak (AKOBP) ; Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal (AKOPM) ;
Rasio Arus Kas Operasi terhadap Total Hutang (AKOTH) ; serta Rasio Arus Kas Operasi ter
hadap Laba Bersih (AKOLB). Sedangkan, analisis horizontal melalui penggunaan teknik tren
d dengan cara membandingkan arus kas beberapa periode menggunakan tahun dasar sehin
gga menghasilkan informasi kenaikan maupun penurunan arus kas operasi, arus kas investa
si, dan arus kas pendanaan dari tahun 2018 sampai 2020.

HASIL PENELITIAN

1. Rasio arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKOKL)


Rasio arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKOKL) digunakan untuk
mengukur kemampuan arus kas operasi koperasi dalam melunasi kewajiban lancarnya.
Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah arus kas operasi dengan jumlah kewajib
an lancar suatu periode. Menurut Putri dan Perdanawati (2019), adapun standar rasio ar
us kas terhadap kewajiban lancar yaitu sebesar 1 (satu). Menurut Hery (2018 : 106), jik
a rasio arus kas terhadap kewajiban lancar di bawah angka 1 berarti suatu badan usaha
belum mampu melunasi kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas yan
g berasal dari aktivitas operasi. Berikut hasil perhitungan rasio arus kas operasi
terhadap kewajiban lancar
Tabel 1 Hasil Perhitungan Rasio AKOKL
Tahun Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar AKOKL
2017 79.479.447 19.878.810.020,05 0,004
2018 961.961.574 23.827.060.860,25 0,040
2019 145.995.042 28.018.409.592,92 0,005
2020 475.118.352 26.358.425.824,00 0,018
Sumber : data olahan Rasio AKOKL, 2021

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa rasio AKOKL pada tahun 2017 seb
esar 0,004 yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 0,004 kali dari total
kewajiban lancar koperasi (0,004 : 1), atau dengan kata lain setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 0,004 arus kas operasi. Pada tahun 2018 rasio meningkat menjadi 0,040
yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 0,040 kali dari total kewajiban l
ancar koperasi (0,040 : 1). Kemudian rasio AKOKL mengalami penurunan di tahun 2019
menjadi 0,005 yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 0,005 kali dari to
tal kewajiban lancar koperasi (0,005 : 1).Tahun 2020 rasio meningkat menjadi 0,018 yan
g artinya setiap Rp.1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 0,018 arus kas operasi.

2. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bunga dan Pajak (AKOBP)


Rasio arus Kas Operasi terhadap Bunga dan Pajak (AKOBP) digunakan untuk m
engukur kemampuan arus kas operasi koperasi dalam membayar bunga pinjaman dan p
ajak. Standar rasio arus kas terhadap bunga yaitu sebesar 1 (Putri dan Perdanawati, 20
19). Menurut Warongan (2018), apabila rasio arus kas terhadap bunga di atas 1 maka b
adan usaha memiliki kemampuan yang baik dalam membayar bunga menggunakan aru
s kas operasi karena kas operasi yang dimiliki masih mampu untuk membayar bunga se
hingga koperasi dapat menutup secara langsung biaya bunga tanpa harus menjual aktiv
a atau penagihan piutang.
Tabel 2 Hasil Perhitungan Rasio AKOBP
Tahun Arus Kas Operas
Bunga Pajak AKOBP
i
2017 79.479.447 17.454.166,67 32.872.927,14 7,4
2018 961.961.574 12.454.166,65 24.607.101,00 80,2
2019 145.995.042 1.818.055,56 18.918.961,00 91,7
2020 475.118.352 579.796,29 4.024.515,00 827,4
Sumber : data olahan Rasio AKOBP, 2021

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Bunga dan Pajak (AKOBP) digunakan untuk m
engukur kemampuan arus kas operasi koperasi dalam membayar bunga pinjaman dan p
ajak. Rasio ini diperoleh sebagai hasil bagi antara arus kas operasi ditambah kas yang d
ibayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas yang dibayarkan untuk bunga. Dari hasil p
ehitungan di atas dapat dilihat bahwa rasio arus kas operasi terhadap bunga dan pajak
pada tahun 2017 adalah 7,4 yang berarti kemampuan koperasi dalam menutup biaya bu
nga menggunakan arus kas operasi adalah 7,4 kali. Pada tahun 2018 rasio meningkat m
enjadi 80,2 yang berarti kemampuan koperasi dalam menutup biaya bunga menggunaka
n arus kas operasi adalah 80,2 kali. Rasio meningkat pada tahun 2019 menjadi 91,7 yan
g berarti kemampuan koperasi dalam menutup biaya bunga menggunakan arus kas ope
rasi sebesar 91,7 kali. Kemudian rasio AKOBP semakin meningkat pada tahun 2020 me
njadi 827,4 yang berarti kemampuan koperasi dalam menutup biaya bunga menggunaka
n arus kas operasi adalah sebesar 827,4 kali.

3. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal (AKOPM)


Rasio arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal digunakan untuk menguku
r kemampuan arus kas operasi koperasi yang tersedia untuk pengeluaran investasi. Sta
ndar rasio menurut Warongan (2018) yaitu 1, dan jika rasio arus kas operasi terhadap p
engeluaran modal di atas 1 maka badan usaha memiliki kinerja keuangan yang baik
Tabel 3 Hasil Perhitungan Rasio AKOPM
Tahun Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal AKOPM
2017 79.479.447 230.375.900,00 0,345
2018 961.961.574 626.339.230,32 1,536
2019 145.995.042 1.050.244.500,00 0,139
2020 475.118.352 809.780.284,00 0,587
Sumber : data olahan Rasio AKOPM, 2021

Berdasarkan hasil perhitungan rasio, pada tahun 2017 rasio AKOPM sebesar 0,3
45 yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 0,345 kali dari total pengel
uaran modal koperasi (0,345 : 1). Rasio AKOPM meningkat di tahun 2018 menjadi 1,536
yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 1,536 kali dari total pengeluar
an modal koperasi (0,536 : 1).Kemudian penurunan rasio terjadi pada tahun 2019 menja
di 0,139. Pada tahun 2020 rasio meningkat menjadi 0,587.

4. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Total Hutang (AKOTH)


Rasio arus Kas Operasi terhadap Total Hutang (AKOTH) digunakan untuk meng
ukur kemampuan arus kas operasi koperasi dalam melunasi seluruh kewajiban koperasi
baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Standar rasio arus kas terhad
ap total hutang yaitu sebesar 1 (Putri dan Perdanawati, 2019).
Tabel 4 Hasil Perhitungan Rasio AKOTH
Tahun Arus Kas Operasi Total Hutang AKOTH
2017 79.479.447 20.250.914.451,05 0,004
2018 961.961.574 24.021.505.302,25 0,040
2019 145.995.042 28.591.585.090,92 0,005
2020 475.118.352 27.378.425.824,00 0,017
Sumber : data olahan Rasio AKOTH, 2021

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa rasio AKOTH pada tahun 2017 seb
esar 0,004 yang berarti koperasi memiliki arus kas operasi sebanyak 0,004 kali dari total
hutang koperasi (0,004 : 1), atau dengan kata lain setiap Rp 1 total hutang dijamin oleh R
p 0,004 arus kas operasi. Pada tahun 2018 rasio meningkat menjadi 0,040, namun rasio
AKOTH mengalami penurunan di tahun 2019 menjadi 0,005 yang berarti koperasi memili
ki arus kas operasi sebanyak 0,005 kali dari total hutang koperasi (0,005 : 1). Tahun 202
0 rasio meningkat menjadi 0,017 yang artinya setiap Rp.1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp. 0,017 arus kas operasi.
5. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih (AKOLB)
Rasio arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih (AKOLB) menunjukkan seberapa j
auh penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba bersih.
Standar rasio arus kas operasi terhadap laba bersih yaitu sebesar 1 (Putri dan Perdana
wati, 2019). Jika rasio arus kas terhadap laba bersih di atas 1 maka dapat dinilai bahwa
keadaan tersebut normal dan dapat dikategorikan bahwa badan usaha tersebut memiliki
kinerja keuangan yang baik (Warongan, 2018).
Tabel 5 Hasil Perhitungan Rasio AKOLB
Tahun Arus Kas Operasi Laba Bersih AKOLB
2017 79.479.447 708.819.833,14 0,112
2018 961.961.574 751.585.718,94 1,280
2019 145.995.042 758.193.279,06 0,193
2020 475.118.352 410.883.244,45 1,156
Sumber : data olahan Rasio AKOLB, 2021

Dari hasil perhitungan rasio diketahui bahwa pada tahun 2017 memiliki rasio AK
OLB rendah sebesar 0,112 yang berarti penyesuaian dan asumsi akrual mempengaruhi
perhitungan laba bersih koperasi sejauh 0,112 kali dari arus kas operasi (0,112 : 1), atau
dengan kata lain setiap Rp 1 laba bersih dipengaruhi oleh Rp 0,112 arus kas operasi. Pa
da tahun 2018 rasio meningkat menjadi 1,280 yang berarti Rp 1 laba bersih dipengaruhi
oleh Rp 1,280 arus kas operasi. Tahun 2019 rasio mengalami penurunan menjadi 0,193
yang berarti setiap Rp 1 laba bersih dipengaruhi oleh Rp 0,193 arus kas operasi. Rasio
kembali meningkat pada tahun 2020 menjadi 1,156 yang berarti koperasi memiliki arus k
as operasi sebanyak 1,156 kali dari laba.

6. Trend Arus Kas Koperasi


Tabel 6 Laporan Arus Kas Koperasi Nawa Eka Cita
Arus Kas Oper Arus Kas Arus Kas
Tahun Total Arus Kas
asi Investasi Pendanaan
2017 79.479.447 -168.109.092 159.265.044 70.635.359
2018 961.961.574 -626.339.230 -246.091.544 89.530.800
2019 145.995.042 -480.357.911 232.490.968 -101.871.900
2020 475.118.352 -809.780.284 283.548.431 -51.113.501
Sumber : Laporan Arus Kas Koperasi Nawa Eka Cita

Tabel 7 Trend Arus Kas


Tahun Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan
2018 1110% 273% -255%
2019 -85% -23% -194%
2020 225% 69% 22%
Rata- Rata 416% 106% -142%
Sumber : data olahan trend arus kas, 2021

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa arus kas yang diperoleh dari aktivitas opera
si mengalami perubahan setiap tahunnya. Pada tahun 2018 arus kas operasi mengalami pen
ingkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1110% menjadi Rp 961.961.574. Pada tahun 2019
arus kas operasi mengalami penurunan sebesar -85% menjadi Rp 145.995.042. Arus kas op
erasi tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 225% menjadi Rp475.118.352 yang diakibatk
an oleh naiknya SHU tahun berjalan. Pertumbuhan arus kas operasi dapat dinilai positif ses
uai dengan rata- rata sebesar 416%. Pada arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan per
ubahan setiap tahunnya. Pada tahun 2018 arus kas investasi sebesar 273% menjadi - Rp 62
6.339.230. Pada tahun 2019 arus kas investasi mengalami penurunan sebesar -23% menjad
i Rp -480.357.911. Arus kas investasi meningkat pada tahun 2020sebesar 69% menjadi Rp -
809.780.284. Rata – rata arus kas investasi sebesar 106% yang berarti pertumbuhan arus k
as investasi positif. Sedangkan, pada arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2018 sebesar
-255% menjadi – Rp 246.091.544. Pada tahun 2019 arus kas investasi mengalami penurun
an sebesar -194 % menjadi Rp 232.490.968. Arus kas investasi kembali menurun pada tahu
n 2020 sebesar 22% menjadi Rp 283.548.431. Pertumbuhan arus kas pendanaan koperasi d
inilai negatif karena rata – rata arus kas pendanaan sebesar -142%.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar (AKOKL)
Rasio arus kas terhadap kewajiban lancar menunjukkan hubungan antara pos di
laporan arus kas yaitu arus kas operasi dengan pos yang terdapat di laporan neraca yaitu
kewajiban lancar. Hasil perhitungan rasio arus kas terhadap kewajiban lancar menunjukkan
pada tahun 2017 sampai tahun 2020 bernilai rendah yaitu di bawah angka 1 yang berarti
kinerja keuangan koperasi selama empat tahun tersebut tidak baik atau kurang maksimal
dalam membayar kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas dari aktivitas normal
operasi koperasi. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Usuli (2016) dan Penelitian Putri
dan Perdanawati (2019) yang sama-sama memperoleh hasil rasio arus kas operasi terhadap
kewajiban lancar pada koperasi di bawah standar rasio. Rasio rendah menunjukkan koperasi
tidak memiliki kemampuan yang maksimal dalam menyelesaikan kewajiban lancarnya hanya
dengan menggunakan arus kas operasinya di tahun tersebut tanpa dukungan aktivitas lain
dari pemanfaatan arus kas koperasi. Namun, pada tahun 2018 dan tahun 2020 koperasi
memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam melunasi
kewajiban lancarnya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan kas dari aktivitas
operasi.
Peningkatan rasio pada kedua tahun tersebut disebakan karena terjadi peningkatan
dana- dana Sisa Hasil Usaha, peningkatan simpanan berjangka, serta berkurangnya
kewajiban yang segera harus dibayar koperasi kepada pihak ketiga, bahkan pada tahun
2020 sudah tidak ada kewajiban yang perlu dibayar koperasi. Dari keempat tahun tersebut
diketahui bahwa pada tahun 2018 merupakan rasio tertinggi. Peningkatan rasio pada tahun
tersebut diakibatkan dari meningkatnya simpanan sukarela koperasi serta peningkatan
simpanan Sukarela Keluarga Nawa Eka Cita (SINAKATA). Sedangkan, penurunan rasio
pada tahun 2019 disebabkan oleh penurunan dana – dana Sisa Hasil Usaha dan
peningkatan jumlah kewajiban yang segera harus dibayar koperasi pada tahun 2019.

Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (AKOBP)
Rasio arus kas operasi terhadap bunga dan pajak (AKOBP) dari tahun 2017 sampai
dengan tahun 2020 di atas 1 dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil penelitian
sejalan dengan penelitian Warongan (2018), dimana jika rasio arus kas operasi terhadap
bunga dan pajak di atas 1 maka rasio dinilai tinggi dan mampu menutup biaya bunga dengan
langsung membayarnya menggunakan kas operasi tanpa harus menjual aktiva atau
menunggu penagihan piutang. Rasio AKOBP paling tinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar
827,4. Rasio tinggi tersebut disebabkan karena pada tahun 2020 koperasi memiliki jumlah
pajak dan bunga pinjaman dari pihak bank sangat kecil sehingga sangat memungkinkan
arus kas operasi mampu menutup sepenuhnya biaya bunga pinjaman tersebut. Hasil
perhitungan rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga dan Pajak menunjukkan kinerja
keuangan koperasi Nawa Eka Cita yang sangat baik dalam menutup biaya bunga dan pajak
dari pihak ketiga dengan menggunakan kas dari aktivitas operasi.
Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Modal (AKOPM)
Rasio arus kas operasi terhadap pengeluaran modal menunjukkan hubungan antara
arus kas operasi dengan pengeluaran modal yang terdapat pada arus kas dari aktivitas
investasi. Rasio arus kas terhadap pengeluaran modal pada Koperasi Nawa Eka Cita masih
bersifat fluktuatif. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan rasio sebesar 1,191 dari tahun
sebelumnya, namun pada tahun 2019 rasio menurun sebesar 1,397 dan kembali mengalami
peningkatan rasio di tahun 2020 menjadi 0,587. Rasio AKOPM bernilai di atas 1 pada tahun
2018 berarti koperasi memiliki kemampuan arus kas operasi yang tinggi dalam membiayai
pengeluaran modal koperasi (pembelian tambahan aset tetap, melakukan investasi, atau
akuisisi). Angka rasio yang tinggi disebabkan karena koperasi melakukan pengeluaran
modal rendah pada tahun 2018 yang berasal dari pengeluaran aktiva tetap koperasi. Hasil
tersebut sejalan dengan penelitian Rosyadi (2020) yang menyatakan bahwa Rasio AKOPM
yang bernilai di atas 1 pada tahun 2018 berarti koperasi memiliki kemampuan arus kas
operasi yang tinggi dalam membiayai pengeluaran modal (pembelian tambahan aset tetap,
melakukan investasi, atau akuisisi).
Sedangkan, rasio AKOPM di bawah 1 pada tahun 2017, tahun 2019, dan tahun 2020
menunjukkan bahwa koperasi harus mencari pendanaan eksternal, baik melalui pinjaman
dari kreditor atau tambahan dana dari investor untuk membiayai ekspansi atau pelunasan
usahanya karena arus kas operasi belum mampu membiayai sepenuhnya pengeluaran
modal koperasi. Meskipun angka rasio di bawah 1, namun peningkatan rasio yang terjadi
pada tahun 2020 menunjukkan upaya koperasi yang sangat baik dalam meningkatkan
kinerja koperasi untuk dapat membiayai pengeluaran modal dengan menggunakan arus kas
operasi.

Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Hutang (AKOTH)
Rasio AKOTH pada tahun 2017 sampai tahun 2020 bernilai rendah yaitu di bawah
angka 1. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kismawati (2019) yang
memperoleh rasio arus kas operasi terhadap total hutang yang masih di bawah standar rasio
menunjukkan bahwa suatu badan usaha koperasi memiliki kemampuan yang rendah dalam
melunasi hutangnya sehingga diharapkan koperasi mengurangi pengadaan hutang. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pada keempat tahun tersebut kemampuan koperasi
kurang baik dalam membayar semua kewajibannya dengan menggunakan arus kas dari
aktivitas normal operasi perusahaan.
Pada tahun 2017 sampai tahun 2019 memiliki angka rasio AKOTH dan rasio AKOKL
yang sama karena jumlah kewajiban jangka panjang koperasi pada tahun - tahun tersebut
cenderung rendah dan tidak memberikan pengaruh besar terhadap total hutang yang dimiliki
koperasi sehingga angka pembanding rasio AKOTH dan AKOKL tidak jauh berbeda.
Sedangkan, Rasio AKOTH dan AKOKL pada tahun 2020 memiliki selisih meskipun rendah
yaitu sebesar 0,001. Adanya selisih pada kedua rasio tersebut karena kewajiban jangka
panjang koperasi tahun 2020 tercatat paling tinggi dari tahun- tahun sebelumnya yang
mengakibatkan jumlah total hutang pada tahun 2020 lebih meningkat daripada kewajiban
jangka panjangnya dan mempengaruhi perubahan pada angka pembanding rasio.

Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (AKOLB)
Rasio arus kas terhadap laba bersih menunjukkan hubungan antara pos di laporan
arus kas yaitu arus kas operasi dengan pos yang terdapat di laporan laba rugi yaitu laba
bersih. Pada tahun 2018 dan tahun 2020 kinerja keuangan koperasi berdasarkan hasil
perhitungan rasio arus kas terhadap laba bersih dinilai baik. Kinerja keuangan koperasi
dengan menggunakan rasio arus kas operasi terhadap laba bersih dinilai baik karena
penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba bersih di atas
nilai 1. Menurut Hery (2018:108), pada umumnya rasio kas operasi terhadap laba bersih
memiliki nilai di atas 1 karena adanya non cash expenses (beban yang tidak memerlukan
pengeluaran kas) yang bersifat mengurangi laba bersih namun tidak berdampak terhadap
arus kas operasi.
Hasil Penelitian didukung dengan hasil penelitian Mega Sila Jona Warongan, dkk
(2018) yang menyatakan bahwa meskipun rasio di atas 1 namun mengalami penurunan di
tahun berikutnya maka kinerja keuangan dinilai kurang baik. Dalam penelitian ini Rasio
AKOLB pada tahun 2018 dan 2019 memperoleh hasil yang baik karena rasio di atas 1,
meskipun demikian kinerja keuangan koperasi dinilai kurang baik karena rasio mengalami
penurunan di tahun 2017 dan tahun 2019 yang berarti koperasi mengalami kendala dalam
pengelolaan aliran kas sehingga menyebabkan kondisi arus kas operasi berdampak pada
pengurangan nilai laba bersih koperasi.

Trend Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha Nawa Eka Cita Berdasarkan Analisis
Laporan Arus Kas
Pos – pos kegiatan koperasi sudah dirincikan dan dikelompokkan berdasarkan
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan sehingga penyajian laporan
arus kas Koperasi Nawa Eka Cita pada tahun 2017 sampai tahun 2020 sudah cukup baik.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Lannida (2018) yang menyatakan
bahwa penyajian laporan arus kas yang sudah dikelompokkan berdasarkan ketiga
aktivitasnya maka penyajian laporan dinilai cukup baik. Pada Arus Kas Operasi tahun 2018
tercatat paling tinggi dari tahun lainnya dengan perbandingan jumlah arus kas operasi tahun
2018 dengan tahun 2017 sebesar Rp 882.482.127. Perbandingan yang sangat tinggi
tersebut karena terjadi kenaikan piutang bank, penambahan kewajiban lancar. peningkatan
dan peningkatan SHU dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut bermanfaat bagi
koperasi dalam melunasi pinjaman dan pemeliharaan operasional koperasi dengan
menggunakan arus kas operasi tanpa tambahan sumber pendanaan dari pihak ekternal.
Meskipun pada tahun 2018 terjadi arus kas operasi yang sangat tinggi, namun pada tahun
2019 arus kas operasi masih mengalami penurunan yang sangat signifikan yang diakibatkan
oleh penambahan kewajiban lancar yang dibiayai dengan kas dari aktivitas operasi.
Perkembangan arus kas Koperasi Nawa Eka Cita pada tahun 2018 memiliki trend
arus kas operasi positif, arus kas investasi positif, dan arus kas pendanaan negatif. Pola
arus kas tersebut didukung oleh pendapat Hery (2018 : 104) yang menyatakan pola arus kas
operasi positif, arus kas investasi positif, dan arus kas pendanaan negatif berarti suatu
badan usaha menggunakan kelebihan arus kas operasi dan hasil penjualan investasi untuk
membayar utang jangka panjang ke kreditor. Perkembangan arus kas Koperasi Nawa Eka
Cita pada tahun 2019 memiliki pola arus kas negatif dari ketiga aktivitasnya. Hasil penelitian
tersebut didukung oleh pendapat Hery (2018 : 105) yang menyatakan bahwa pola arus kas
negatif berarti suatu badan usaha memiliki ketersediaan cadangan kas yang cukup menutup
kekurangan arus kas operasi dan membiayai aktivitas investasi serta pendanaan. Pada
tahun 2020 perkembangan arus kas Koperasi Nawa Eka Cita memiliki pola arus kas positif
dari ketiga aktivitasnya. Hasil penelitian didukung pendapat Hery (2018 : 104) yang
menyatakan jika arus kas operasi positif, arus kas investasi positif, dan arus kas pendanaan
negatif berarti perusahaan tergolong sangat likuid karena menghasilkan banyak kas dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Jika dianalisis perkembangan arus kas dari ketiga aktivitasnya, maka arus kas
operasi dari tahun 2018 sampai 2020 menghasilkan pertumbuhan positif yang dapat dilihat
dari perolehan angka rata- rata arus kas operasi sebesar 416%. Arus kas investasi tahun
2018 sampai 2020 mengalami pertumbuhan positif dengan angka rata- rata sebesar 106%.
Sedangkan rata- rata arus kas pendanaan sebesar -142 % yang berarti arus kas pendanaan
mengalami pertumbuhan negatif. Hasil penelitian didukung dengan hasil penelitian yang
dilakukan Asniwati (2019), yang menyatakan bahwa jika rata- rata trend arus kas pada suatu
aktivitas bernilai positif maka pertumbuhan arus kas tersebut dinilai baik atau positif,
sebaliknya pertumbuhan arus kas negatif jika rata- rata bernilai negatif.

IMPLIKASI PENELITIAN
Implikasi penelitian ini adalah memberikan pengetahuan bagi pihak koperasi
mengenai kinerja keuangan Koperasi Nawa Eka Cita yang diperoleh melalui analisis
laporan keuangan. Koperasi Nawa Eka Cita masih kurang maksimal dalam upaya
pengelolaan kasnya dilihat dari hasil analisis laporan keuangan menggunakan rasio arus
kas. Penelitian terhadap kinerja keuangan koperasi tersebut menunjukkan bahwa Koperasi
Nawa Eka Cita memerlukan tambahan suplai rasio sebagai alat mengukur kinerja
keuangannya. Rasio-rasio keuangan serta penerapan trend arus kas memberikan
kemudahan bagi pihak koperasi untuk mengetahui kondisi keuangan Koperasi Nawa Eka
Cita sehingga dapat menjadi masukan dalam pengambilan keputusan, serta dapat menjadi
bagian evaluasi kedepannya untuk memperbaiki kinerja keuangan koperasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa arus kas operasi dapat memberikan informasi bagi manajer mengenai
kemampuan arus kas koperasi seperti dalam pembayaran kewajiban lancar, total hutang,
pembayaran bunga, dan membiayai pengeluaran modal koperasi. Arus kas operasi
koperasi juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana penyesuaian atau asumsi
akuntansi akrual koperasi mempengaruhi laba bersih koperasi. Selain itu, trend arus kas
koperasi dapat memudahkan pihak koperasi untuk mengetahui kecenderungan arus kas
dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
.

SIMPULAN
Kelima rasio arus kas memiliki fungsi yang berbeda dalam menggambarkan
kemampuan arus kas dari aktivitas operasi untuk memenuhi kebutuhan keuangan koperasi.
Kinerja keuangan Koperasi Nawa Eka Cita tahun 2017 sampai tahun 2020 berdasarkan
kemampuan arus kas koperasi dalam melunasi kewajiban lancar, total hutang, dan
pengeluaran modal dinilai masih kurang baik karena tiga jenis rasio tersebut menunjukkan
nilai di bawah angka 1. Selanjutnya yaitu rasio arus kas operasi terhadap laba bersih
menunjukkan hasil bahwa penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi
perhitungan laba bersih koperasi secara fluktuatif. Sedangkan, rasio terakhir yaitu rasio arus
kas terhadap bunga dan pajak yang memiliki nilai rasio di atas angka 1 serta mengalami
peningkatan setiap tahunnya yang berarti koperasi memiliki kinerja keuangan yang baik
dalam membiayai bunga dan pajak menggunakan arus kas operasi.
Trend kinerja keuangan Koperasi Nawa Eka Cita tahun 2017 sampai tahun 2020
berdasarkan analisis laporan arus kas menunjukkan rata- rata trend arus kas operasi dan
arus kas investasi bernilai positif namun masih bersifat fluktuatif setiap tahunnya. Meskipun
arus kas operasi dan investasi masih bersifat fluktuatif namun rata- rata trend yang bernilai
positif menunjukkan pertumbuhan arus kas operasi dan arus kas investasi yang positif.
Sedangkan, trend arus kas pendanaan bernilai negatif namun menunjukkan trend
peningkatan arus kas pendanaan setiap tahunnya.

SARAN
Koperasi Nawa Eka Cita perlu meningkatkan kinerja keuangan kas dengan cara
mengelola arus kas koperasi terutama arus kas yang berasal dari aktivitas operasional
koperasi. Pihak koperasi perlu mengoptimalkan piutang yang akan diberikan ke anggota
koperasi dan memastikan pembayaran piutang oleh anggota lebih awal dari tanggal jatuh
tempo piutang untuk menjaga keadaan kas koperasi tetap berkembang dan tidak mengalami
kerugian apabila terdapat anggota yang menunggak melakukan pelunasan.
Trend rata - rata arus kas yang positif dari aktivitas operasi dan aktivitas investasi
perlu dipertahankan, namun penurunan yang terjadi pada kedua trend tersebut perlu
diperbaiki kedepannya. Sedangkan, trend negatif pada rata- rata arus kas pendanaan perlu
diperhatikan kembali oleh pihak koperasi untuk memastikan kas dari aktivitas operasi serta
arus kas investasi mampu menutupi pembiayaan yang diperlukan sebagai kekurangan arus
kas yang berasal dari aktivitas pendanaan koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
Asniwati. 2019. “Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Investasi
Pada P.T. Indomarco Prismatama (Studi Kasus Toko Waralaba Indomaret Cabang
Makassar)”. Jurnal Economix. Volume 7 No 1. Halaman 88-99.

Hery. 2020. Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition. Penerbit :
PT. Grasindo.

Kariyoto. 2017. Analisa Laporan Keuangan. Universitas Brawijaya Press.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. “Data Koperasi”.
Diakses pada tanggal 16 April 2021 dari : http://nik.depkop.go.id/

Kismawati, Alfi. 2019. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Koperasi
Wanita Al-Barokah kec. Soko Kab. Tuban. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya

Lannida, L. 2018. Analisis Laporan Arus Kas (Studi Pada Koperasi Sawit Bersama
Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri, Padangsidimpuan.

Nadeak, Imelda Y. 2017. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Bantu Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi Pada Koperasi Kredit CU. Abadi Kabupaten
Tobasa. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Medan Area, Medan.

Pardede, A. M. H dan Budi S. G. 2018. “Analisis Rasio Likuiditas Untuk Menilai Tingkat
Kesehatan Laporan Keuangan PT. Harapan Guna Sejahtera Medan”. Jurnal
KAPUTAMA. Volume 6 No.1

Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : AMP
YKPN

Putri, N. K. W., & Perdanawati, L. P. V. I. (2019). Analisis Laporan Arus Kas Untuk Mengukur
Likuiditas Koperasi Kredit Sedana Padang Asri Di Denpasar. Jurnal Manajemen dan
Bisnis Equilibrium, Volume 5 No.2 (halaman 113-120).

Rialdy, Novien. 2018. Analisis Laporan Keuangan Dengan Metode Trend Sebagai Dasar
Menilai Kondisi Keuangan Di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah, Sumatera Utara.

Usuli, S. 2020. “Analisis Laporan Arus Kas Koperasi Unit Desa Putra Dewata Pandajaya”.
Jurnal Ekomen. Volume 16 No.1 (halaman 55-67).

Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Penerbit : Raih Asa
Sukses (Penebar Swadaya Grup).

Warongan, Mega Sila Jona, dkk. 2018. “Analisis Rasio Arus Kas Dalam Menilai Kinerja
Keuangan Pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah Suluttenggo”. Jurnal Riset Akuntansi
Going Concern. Volume 13 No. 2 (halaman 453-463).

You might also like