Analisis Ketahanan Energidi Indonesia
Analisis Ketahanan Energidi Indonesia
Analisis Ketahanan Energidi Indonesia
net/publication/278030823
CITATIONS READS
2 13,138
4 authors, including:
M. Sidik Boedoyo
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
29 PUBLICATIONS 66 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by M. Sidik Boedoyo on 12 June 2015.
M. Sidik Boedoyo*1
1
Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, BPPT, Jakarta
*
E-mail: boedoyo@yahoo.com, msboedoyo@gmail.com
Abstract
Law No. 30 Year 2007 on energy in article 2 states that energy is managed under
the principles of expediency, rationality, efficiency, justice, increasing of added
value, sustainability, social welfare, environment conservation, national security,
and integration with emphasis on national capacity. Article 3 states that in order to
support national sustainable development and improve national energy security,
energy management goals include independence, providing, managing energy use,
public access, energy industries and environmental. To meet long-term energy
needs, the Government of Indonesia in Presidential Regulation. 5 of 2006, has set
energy mix by 2025 to reduce dependence on oil by developing alternative energy
resources, both renewable energy, new energy and other fossil fuels.
From the illustration above, energy security does not only include addressing the
needs of energy, but also the ability of people to obtain and utilize sustainable
energy, and energy management aspects, ratio of electricity, renewable energy
development, increasing people's income, increasing public access to energy and
environmental issues.
To meet energy needs in the context of long-term development planning in
Indonesia, BPPT implements energy planning using MARKAL model to analyze two
scenarios, namely the baseline scenario and the MP3EI scenario. In order to get an
illustration about the condition of longterm energy security as a result of energy
planning outcomes, analysis of the energy security elements, components and
indicators in the two scenarios is neccessary to be carried out.
81
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
82
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
83
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
atau sama sekali tidak menghasilkan gas Perbandingan total nilai dari tahun dasar
rumah kaca, antara lain pemanfaatan EBT. 2010 dengan tahun 2025 pada skenario dasar
Lingkungan regional/lokal, kegiatan yang maupun skenario MP3EI menunjukkan kondisi
dapat diterima masyarakat ialah kegiatan resiko ketahanan energi pada kedua skenario
yang tidak merusak lingkungan. tersebut.
Adaptasi lingkungan. Kegiatan yang
mampu meningkatkan daya tahan atau 2.5. Data dan Asumsi
beradaptasi terhadap lingkungan, seperti Sebagai data utama adalah hasil run model
pemanfaatan EBT. Markal serta data historis yang diperoleh dari
KESDM, dan institusi lainnya. Data yang
2.3. Pembobotan dianalisis dikelompokkan sesuai dengan elemen
Dalam pelaksanaan analisis pengkajian ketahanan energi. Sebagian data yang
ketahanan energi, maka setiap elemen, dan dipergunakan dalam analisis ketahanan energi
komponen yang sudah dipilih diberikan bobot ditunjukkan dalam Tabel 2 tentang ketersediaan
sesuai dengan kesepakatan yang diambil oleh energi, kemampuan mendapatkan, kemampuan
pakar-pakar (expert judgements) dengan nilai menyediakan, dan penerimaan masyarakat.
kumulatif untuk elemen sebesar 10 dan nilai
kumulatif komponen per elemen sebesar 10. 3. Hasil Analisis Ketahanan Energi
Indikator pada tahun tertentu diberi nilai
dengan memperhitungkan perbedaan kondisi 3.1. Evaluasi Perhitungan Ketahanan Energi
antara tahun dasar dan tahun yang dianalisis. Hasil analisis ketahanan energi diperoleh
Untuk nilai yang mengarah ke kondisi positif dengan evaluasi terhadap data dan asumsi pada
diberi penilaian X kali dan yang mengarah ke Tabel 2 dan dihitung berdasarkan metodologi
negatif terhadap ketahanan energi diberikan yang telah ditentukan sebelumnya. Evaluasi
penilaian 1/X kali. yang telah dilaksanakan memberikan gambaran
tentang kondisi kerentanan ketahanan energi
Tabel 1. Penilaian Indikator Tahun 2025 tahun 2025 dan 2030 dibandingkan dengan
Terhadap 2010 kondisi tahun 2010 sebagai tercantum pada
Indikator 2010 2025 Nilai Tabel 3.
Konsumsi Energi (+) 100 200 2/1=2
Impor Energi (-) 100 200 ½=0,5 3.2. Pembahasan Ketahanan Energi
Evaluasi ketahanan energi tahun 2025 dan
Pada analisis ketahanan energi ini diberikan 2030 menunjukkan bahwa terjadi kontradiktif
tahun dasar 2010 dan tahun analisis 2025 pada dalam indikator ketahanan energi, antara lain
skenario dasar dan MP3EI. target pertumbuhan ekonomi yang cepat pada
MP3EI akan diikuti oleh meningkatnya
2.4. Penilaian kesejahteraan masyarakat tetapi juga oleh
Penilaian diberikan untuk setiap indikator peningkatan konsumsi energi.
yaitu dengan mengalikan bobot dan nilai Bila kesejahteraan masyarakat memacu
indikator untuk setiap elemen dan komponen diversifikasi yang positif terhadap ketahanan
serta indikator yang terkait. Indikator yang energi, maka peningkatan konsumsi ini yang
memperoleh nilai akhir yang sangat tinggi atau dibarengi dengan penurunan potensi
sangat rendah harus dianalisis untuk melihat sumberdaya energi akan menimbulkan efek
permasalahan yang ada dan diberikan langkah negatif terhadap ketahanan energi.
kebijakan untuk penanganannya. Diversifikasi energi yang ditunjukkan
dengan indeks diversifikasi energi sangat
84
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
85
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
86
Prosiding Seminar dan Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012
Perlu koordinasi secara tetap dan intensif [4] BPPT, 2012, Output Model BPPT-DEMI dan
antar institusi terkait baik dari instansi Model MARKAL, Laporan internal tidak
Pemerintah, lembaga riset, akademisi, industri dipublikasi, Badan Pengkajian dan
maupun lembaga pengelola finansial untuk Penerapan Teknologi, Jakarta.
menjamin dan memenuhi ketahanan energi [5} Boedoyo, M.S., 2011, Strategi untuk
nasional. Pencapaian Ketahanan Energi Indonesia,
Seminar Nasional Security Energy,
Daftar Pustaka Musyawarah Nasional XI, BKKMTKI, 18
[1] Kruyt, B. et al., 2007, Indicators for energy Oktober 2011, Jakarta.
security, Energy Policy, Vol. 37, Elsevier. [6] Bazilian, M. et al., 2011, Interactions
[2] Sovacool, B.K. and Mukherjee, I., 2011, between energy security and climate
Conceptualizing and measuring energy change: A focus on developing countries,
security: A synthesized approach, Energy, Energy Policy, Vol. 39, Elsevier.
Vol. 36, Elsevier.
87