Black BC Sawit
Black BC Sawit
Black BC Sawit
Evaluasi dan Upaya Perbaikan Sistem Produksi Kelapa Sawit Ditinjau dari Aspek Pemeliharaan TM
di PT Jambi Agro Wijaya Kebun Mentawak, Air Hitam, Sarolangun, Jambi
Evaluation and Reparation Efforts of Palm Oil Production System Observed from Productive Plants Maintenance Aspects in PT Jambi
Agro Wijaya Mentawak Plantation, Air Hitam, Sarolangun, Jambi
Abstract
The apprentice program was held in PT Jambi Agro Wijaya Mentawak Plantation on 12 February to 9 June 2009. Program
implementation included plantation’s technical and managerial activities. Technical activities implemented in the work as a free labor,
while the managerial aspects done within the work as overseer’s assistant, overseer, and divisional assistant. The collecting data were
gained are primary and secondary data. Primary data are data which directly collected from observation along with open discussion
accompanied by labors, staffs, and plantation’s manager. Secondary data collected from plantation’s archives through divisional
archives and main office archives files. Data then analyzed concerned to productivities and relate the result to the maintenance of
productive plants. Generally, the care and maintenance activities still conduct in the low rate. Since 2009, maintenance activities were
decreased. Indeed, the inorganic fertilization on the first semester has been removed. These less maintenance may result to productivities
decrement.
Key words: palm oil, maintenance activities, fertilization
Saran
Pengawasan kegiatan pemeliharan terutama pada
kegiatan pengendalian gulma dan pemupukan lebih diperhatikan,
karena sebagian areal keberadaan gulma masih tergolong berat.
Bulan Pelaksanaan pemupukan agar berpedoman pada konsep 5T dan
pengawasan lebih ditingkatkan terutama terhadap kesadaran dan
Gambar1. Grafik Curah Hujan di PT JAW Kebun Mentawak kedisiplinan tenaga kerja. Hal ini dapat diarahkan pada kegiatan
breafing pagi sebelum kegiatan dimulai.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemupukan juga
dilakukan pada curah hujan yang tinggi yaitu 299 mm (efektif DAFTAR PUSTAKA
pada CH 100-250 mm) untuk pupuk CuSO4 dan pupuk Abu
janjang di bulan Maret. Pemupukan pada bulan basah tidak Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Statistika.
efektif karena terjadi kehilangan hara dalam jumlah besar melalui www.ditjenbun.deptan.go.id [30 November 2008].
pencucian.
Prestasi kerja Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacg.) di
Berdasarkan tabel 7 bahwa prestasi kerja penabur sangat Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Medan.
baik karena lebih tinggi dibanding dengan norma kerja yaitu 130 435 hal.
dan120 kg/HK.
Tabel 8. Realisasi Pemupukan CuSO4 di Divisi II Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Kanisius. Yogyakarta.
Blok Luas Hasil Kebutuhan Pupuk Kebutuhan 174 hal.
(ha) (ha) (kg) HK
E7 18 18 450 4 Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar
E8 22 22 550 4 Swadaya. Jakarta. 411 hal.
E9 14 14 375 3
E10 23 23 575 4 Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit: Tehnik Budi Daya, Panen,
Total 77 77 1950 15 dan Pengolahan. Kanisius. Yogyakarta. 127 hal.
Sumber: Kantor Pusat Kebun
Yahaya, S. 1990. Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Upaya Perbaikan Pemeliharaan TM Jacg.). Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Evaluasi kegiatan pemeliharaan secara terus menerus Institut Pertanian Bogor. Bogor. 52 hal.
akan memberikan upaya perbaikan sehingga keadaan perkebunan
semakin baik. Beberapa upaya perbaikan pemeliharaan TM yang
perlu diperhatikan adalah kegiatan manajerial dan kegiatan teknis
di lapang.
Kegiatan pengelolaan perkebunan terutama manajemen
tenaga kerja di PT JAW Kebun Mentawak masih sangat rendah.
Hal ini dipengaruhi oleh sumberdaya manusia yang masih rendah
dan terjadi peralihan manajemen lama ke manajemen BSP Group.
Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah mewajibkan
kegiatan breafing pagi setiap hari kerja untuk meningkatkan
prestasi kerja karyawan, kesadaran dan kedisiplinan karyawan.
Kegiatan manajemen yang lain adalah melakukan
pengawasan yang serius pada setiap kegiatan dan memberlakukan
sistem premi dan denda pada kegiatan pemeliharaan.
Upaya perbaikan pemeliharaan secara teknis tergantung
pada kegiatan di lapang. Upaya untuk meningkatkan ketepatan
dosis dapat dilakukan dengan penyeragaman ukuran mangkok
dan sistem untilan.
Kesimpulan
Produktivitas TBS PT JAW Kebun Mentawak dari 6
tahun terakhir menunjukkan peningkatan, namun peningkatan
tersebut masih lebih rendah dari potensi produktivitas tanah
gambut yang masih dapat dicapai. Hal ini dipengaruhi oleh
kondisi lahan dan kegiatan teknik budidaya yang dilakukan
terutama kegiatan pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan mulai berkurang sejak tahun
2009 dan sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan seperti
kegiatan pemupukan anorganik pada semester pertama.
Rendahnya realisasi pemupukan di PT JAW Kebun Mentawak
terutama disebabkan oleh ketersediaan pupuk digudang dan
kondisi keuangan perkebunan (efek krisis global dan peralihan
saham). Kegiatan pemeliharaan pemupukan yang tidak terealisasi
akan menurunkan produktivitas TBS kelapa sawit.
Efisiensi dan efektifitas pemupukan dapat dilihat pada
ketepatan pemupukan seperti ketepatan jenis, ketepatan dosis,