Best Practice Isria

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

LAPORAN BEST PRACTICE

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DisusunOleh:

Isria Rizqona Firdausyi, S.Pd

NIM

PPG DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2024
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK NEGERI 1 PURBALINGGA


Lingkup Pendidikan SMK
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran
sejarah melalui model Project Based Learning dengan
menggunakan media Aplikasi Tiktok di kelas XI Akuntasi 3
SMK Negeri 1 Purbalingga
Penulis Isria Rizqona Firdausyi, S. Pd
Tanggal Jum’at, 8 Desember 2023 dan Senin, 11 Desember 2023
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah
belakang masalah, mengapa rendahnya minat belajar peserta didik pada pelajaran sejarah
praktik ini penting untuk yang disebabkan karena pembelajaran masih menggunakan
dibagikan, apa yang menjadi metode konvensional (ceramah) dan media ajar yang belum
peran dan tanggung jawab anda variative sehingga pembelajaran sejarah kurang diminati
dalam praktik ini. peserta didik..
Peserta didik SMK umumnya lebih mengedepankan
skill/kompetensi sesuai program keahlian yang diambil,
sehingga tidak jarang memiliki motivasi belajar sains yang
rendah.

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagiakan

Pembelajaran dengan model Project Based Learning yang


dikombinasikan dengan pemanfaatan social media Tiktok
sebagai media ajar penting untuk diterapkan.Pembelajaran
dengan model ini diharapkan dapat melibatkan peserta didik
untuk dapat berdiskusi, dan berpikir kritis untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. Sehingga guru diharapkan tidak
lagi mendominasi dalam pembelajaran, dan peserta didik
menjadi meningkat perhatiannya karena mereka akan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi
sehingga mereka bisa lebih menguasai materi yang diberikan
karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga
lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang
dipelajari.
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
dengan memanfaatkan social media Tiktok. Konten Tiktok
memberikan ruang kepada peserta didik untuk lebih
mengembangkan pemahanya dan menuangkannya dalam
bentuk konten TikTok dengan penuh kreatifitas. Peran guru
pada tahap ini menjadi fasilitator dan mengarahkan peserta
didik untuk bisa memaksamalkan kreatifitasnya dalam
bentuk penugasan pembuatan video TikTok.

Peran dan Tanggung Jawab Penulis dalam Praktik ini


Tanggung jawab dan peran saya dalam praktik PPG Daljab ini
sebagai mahasiswa PPG dan sebagai guru berperan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru dan peserta
didik agar bisa tercapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Peran saya sebagai mahasiswa PPG dalam jabatan juga


menyusun strategi dan bahan ajar yang menarik serta
kontekstual, agar dapat meningkatakan minat belajar dan
literasi peserta didik pada mata pelajaran Sejarah Indonesia di
SMK Negeri 1 Purbalingga.

Tantangan : Tantangan yang saya hadapi dalam mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi pembelajaran dengan model Project Based Learning dan
tantangan untuk mencapai media TikTok adalah :
tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Dalam kegiatan pembelajaran masih terlihat peserta
terlibat? didik merasa canggung untuk bertanya kepada guru
karena terbiasa dengan model ceramah yang selama ini
digunakan oleh sebagian besar guru di sekolah, proses
pembelajaran masih bersifat teacher center. Sehingga
proses pmebelajaran masih belum maksimal.
2. Peserta didik SMK umumnya kurang menganggap
penting mata pelajaran selain produktif (mapel
kompetensi keahlian), sehingga kurang berminat pada
mata pelajaran lain.
3. Pengawasan dan pembuatan video yang memerlukan
banyak perangkat dan pengalaman. Dimana penulis
kurang berpengalaman dalam menggunakan perangkat
audio dan video Zoom dll.

Pihak lain yang terlibat


1. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, yang
bersedia menjadi narasumber dalam penentuan solusi
dari masalah yang dihadapi penulis
2. Rekan MGMP Sejarah Kab. Purbalingga, yang
bersedia menjadi narasumber dalam menentukan akar
masalah dan penentuan solusi dari masalah yang
dihadapi penulis.
3. Rekan Sejawat, yang mendukung kegiatan praktik
pembelajaran dan menjadi observer saat praktik
pembelajaran
4. Peserta didik, yang bersedia menjadi subjek dalam
kegiatan praktik pembelajaran best practice
5. Dosen dan Guru Pamong, yang membimbinga penulis
dalam merencanakan metode pembelajaran dan
perangkat pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
dilakukan untuk menghadapi 1. Lebih memberikan motivasi kepada peserta didik agar
tantangan tersebut/ strategi apa aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan
yang digunakan/ bagaimana kepercayaan diri perserta didik untuk berani
prosesnya, siapa saja yang mengungkapkan pendapat amupun bertanya jika ada
terlibat / Apa saja sumber daya yang kurang dipahami.
atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi ini

2. Guru lebih efektif dalam membimbing peserta didik


untuk melakukan kegiatan mencari, memilih, dan
memilah sumber untuk memecahkan permasalahan
sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan bisa
tercapai.

3. Guru lebih memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk bisa lebih memaksimalkan kreatifitasnya
dalam proses pembelajaran.
4.Melakukan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak
terkait yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Sumber Daya yang digunakan :
1. Sarana KBM berupa LCD Proyektor, papan tulis, spidol,
alat tulis dan LKPD
2. Fasilitas google berupa google formular, aplikasi quizis
untuk mempermudah asesmen dan refleksi.
Refleksi Hasil dan dampak Indikator dampak keberhasilan dari penerapan model Project
Bagaimana dampak dari aksi dari Based Learning dengan media Konten Tiktok dalam
Langkah-langkah yang dilakukan? pembelajaran dapat di lihat sebagai berikut :
Apakah hasilnya efektif? Atau
1. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar sejarah
tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional
terkait dengan strategi yang yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari hasil
dilakukan, Apa yang menjadi analisis penilaian sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
faktor keberhasilan atau ketidak Keaktifan peserta didik yang mulai meningkat dibanding
berhasilan dari strategi yang dengan penggunaan model dan metode konvensional.
dilakukan? Apa pembelajaran dari Setelah dilakukan pengukuran, tingkat ketuntasan peserta
keseluruhan proses tersebut
didik mencapai 83,33% Hasil nilai peserta didikdapat
dilihat dalam bagan berikut ini :

Hasil Kognitif

Tuntas Tidak Tuntas

2. Kemampuan peserta didik dalam menganalisis


permasalahan, berkomunikasi dalam diskusi dan
presentasi kelompok semakin meningkat. Hal ini secara
tidak sadar mengubah mindset pembelajaran yang tadinya
teacher center berubaha menjadi student center.
3. Secara keseluruhan dilihat dari hasil evaluasi dan proses
pembelajaran, peserta didik menjadi termotivasi dan aktif
dalam pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran
yang variatif yang dalam hal ini menggunakan Project
Based Learning dengan dibantu media Konten TikTok
mampu mengubah suasana pembelajaran menjadi lebih
hidup dan mampu mengubah mindset mata pelajaran
sejarah yang identik dengan hafalan konsep yang
membosankan. Peserta didik juga terlihat lebih kreatif dilihat
dari hasil konten-konten TikTok mereka. Data keaktifan
peserta didik dapat dilihat dari data berikut ini:

Data Keaktifan Peserta


Didik

Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Tidak Aktif

4. Hasil aksi ini dapat digunakan sebagai bahan referensi


untuk mengatasi permasalahan minat belajar yang terdapat
di kelas.
5. Dari hasil kegiatan refleksi pembelajaran dengan
menggunakan model PJBL dan media konten Tiktok juga
mengalami umpan balik yang baik dari peserta didik.
Dapat dilihat dari data berikt :

6. Bagi saya pribadi, Best Practice dapat saya jadikan bahan


koreksi diri unruk terus belajar dan meningkatkan
kemampuan diri agar peserta didik dalam melaksanakan
permbelajaran lebih menyengkan

You might also like