Perkembangan Dan Dampak Financial Keuangan Syariah Di Jawa Tengah Miswan Ansori
Perkembangan Dan Dampak Financial Keuangan Syariah Di Jawa Tengah Miswan Ansori
Perkembangan Dan Dampak Financial Keuangan Syariah Di Jawa Tengah Miswan Ansori
Miswan Ansori
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Email: miswan@unisnu.ac.id
PENDAHULUAN
Pada era modern saat ini, penggunaan teknologi
berkembang dengan pesat dalam memenuhi kebutuhan manusia
Ansori
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
KAJIAN LITERATUR
Financial Technology (Fintech) memiliki arti dan
pengertian yang luas. Sebuah lembaga riset NDRC (The
National Digital Research Centre) menyebutkan bahwa Fintech
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
METODOLOGI
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Analisis kualitatif menurut Moleong (2014) adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata baik secara
lisan ataupun tulisan. Adapun deskriptif menurut Notoatmodjo
(2002) adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utam untuk membantu peneliti untuk mendapatkan
gambaran mengenai suatu keadaan secara objektif. Data
penelitian diperoleh melalui data skunder, yaitu data-data yang
diperoleh tidak secara langsung oleh peneliti (Purwanto, 2018).
Adapun teknik analisis yang digunakan dalam studi ini
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,
PENUTUP
Dalam tiga bulan terakhir perusahaan fintech
mengalami kenaikan yang cukup fantastis, akumulasi kenaikan
mencapai 100% yaitu pada Juni 2018 dengan nilai sebesar
Rp.7,635,474,172,634 naik menjadi Rp.13,834,316,215,007.
Kenaikan ini didominasi di daerah pulau Jawa yang rata-rata
masyarakatnya menggunakan fasilitas fintech. Akan tetapi
lembaga keuangan berbasis Syariah belum mampu masuk
dalam skala kecil/ lingkup masyarakat kecil, karenanya fasilitas
fintech yang digunakan oleh masyarakat yaitu fintech berbasis
konvensional. Sedangkan perusahaan fintech Syariah yang sesuai
dengan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia Nomor AHU-0001911.AH.01.07 Tahun 2018 tertanggal
14 Februari 2018 sudah banyak, hampir melebihi 30 fintech akan
tetapi masyarakat belum mengenalnya dan yang terdaftar di
OJK hanya sebagian.
Dalam hal ini bisa dilihat dari keseluruhan jumlah
fintech di Indonesia yang terdaftar di OJK hanya ada dua fintech
yang berbasis Syariah dari 88 perusahaan fintech. Maka dari itu
lembaga keuangan Syariah perlu adanya inovasi produk
dengan sistem teknologi agar bisa mengimbangi perkembangan
zaman dan bekerjasama dengan fintech lending, agar mampu
bersaing dengan fintech yang sudah ada lebih dahulu yang
berbasis konvensional.
al-Ihkâm,
DAFTAR PUSTAKA
al-Ihkâm,
al-Ihkâm,