Jurnal Pembelajaran Modul 2 Rah Jun
Jurnal Pembelajaran Modul 2 Rah Jun
Jurnal Pembelajaran Modul 2 Rah Jun
Oleh :
I Gusti Ngurah Gede Juniartha, S.Sn
Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha
PPG Dalam Jabatan Tahun 2024
Pembelajaran Sosial Emosional ( PSE )
MENGAPA PSE ITU PENTING ?
Pembelajaran Sosial Emosional ( PSE ) sangat penting karena membantu peserta didik
dan guru dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk
mengelola emosi, membangun hubungan yang harmonis dan sehat, serta dapat mengambil
keputusan yang bertanggung jawab. PSE juga dapat meningkatkan rasa empati, komunikasi,
dan kemampuan untuk berkolaborasi dalam berbagai situasi atau berinteraksi sosial. Selain
itu, PSE juga berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik yang berpengaruh pada
peningkatan prestasi akademik maupun non akademik peserta didik dengan terciptanya
lingkungan belajar kondusif dan inklusif. Secara umum PSE mempersiapakan individu
(peserta didik) untuk menghadapi perubahan dan tantangan hidup yang lebih baik dan mampu
berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran sosial emosional
merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara
akademis, melainkan juga memiliki ketrampilan sosial dan emosional yang baik.
PENGERTIAN PSE
Zins dkk (2001) :
Pembelajaran sosial emosional adalah proses dimana anak-anak dan orang dewasa
mengembangkan ketrampilan penting untuk ;
Memahami, mengelola, dan mengeekspresikan emosi dengan cara yang sehat
Membangun hubungan positif.
Mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Mencapai tujuan pribadi dan akademis.
CASEL (Collaborative for Academic Social and Emotional Learning).
CASEL mendefinisikan SEL sebagai proses pembelajaran yang berfokus pada lima
kompetensi inti yaitu :
1. Kesadaran diri (Self-awareness) yaitu memahami emosi, nilai, dan tujuan pribadi
2. Manajemen diri (Self-management) yaitu mengelola emosi, stress, dan motivasi diri.
3. Kesadaran sosial (Social-awareness) yaitu memahami perspektif orang lain,
menunjukan empati, dan menghargai perbedaan.
4. Ketrampilan berhubungan (Relationship skills) yaitu membangun dan memelihara
hubungan yang sehat, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (Responsible dicision making) yaitu
membuat pilihan yang etis dan konstruktif, mempertimbangkan konsekuensi, dan
berkontribusi pada kesejahteraan komunitas.
CASEL
PENGALAMAN BERMAKNA
Beberapa pengalaman bermakna saya adalah ketika mendampingi peserta didik karena
terlibat dalam kasus bullying yaitu saling mengejek nama orang tua, kasus perkelahian
antar peserta didik, stress, dan ada juga kasus yang mengalami kesulitan belajar sehingga
jarang hadir ke sekolah dimana bahkan dalam kehadiran di kelas mereka hampir dalam
seminggu 2 sampai 3 kali tidak sekolah. Namun pengalaman yang paling bermakna bagi
saya adalah ketika ada dua orang peserta didik yang sering mengganggu teman sekelasnya.
Awalnya tidak berani menyampaikan kepada saya tentang perbuatan kedua temannya itu
yang sering membuli dirinya dengan mengejek pekerjaan orang tuanya. Suatu saat saya
memperhatikan siswa tersebut sering murung menyendiri dikala waktu istirahat seolah-olah
ia tidak mau membaur dengan teman-temannya yang lain. Saya coba mendekatinya dan
menanyakan, kenapa prilakunya seperti itu. Akhirnya mungkin karena sudah tidak tahan,
siswa tersebut pun mengungkapkan kejadian yang sering ia alami akibat perlakuan kedua
teman sekelasnya tersebut. Saya memutuskan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran
sosial emosional yang berfokus pada pengembangan motivasi diri, tujuan hidup, dan masa
depan yang lebih baik. Saya berusaha membangun hubungan yang positif dengan siswa
tersebut, begitu juga dengan temannya yang membuli. Meluangkan waktu untuk berdiskusi
baik secara pribadi maupun bersama-sama untuk mendengarkan keluh kesahnya. Saya
berusaha menciptakan suasana yang aman dan nyaman kepada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya. Selain itu saya juga berkomitmen untuk mengadakan
pendekatan dan kerja sama dengan orang tua mereka masing-masing, termasuk juga
melakukan home visit. Setelah melakukan pemanggilan dan diskusi dengan orang tua
mereka sepakat untuk berdamai, tidak mengulangi perbuatannya untuk saling ejek serta
berjanji untuk rajin bersekolah. Terhadap kasus-kasus yang lain juga saya lakukan dengan
pendekatan yang sama, dimana pendekatan sosial emosional saya terapkan walaupun
melalui proses-proses yang memerlukan usaha gigih dan waktu yang lebih ekstra, karena
tujuan saya adalah menjadikan sekolah yang damai, nyaman dengan suasana harmonis,
membangun peserta didik yang berorientasi pada kehidupan masa depan yang lebih
bermakna, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Dokumentasi
Berdiskusi dengan orang tua terkait solusi menyelesaikan permasalahan yang di alami
peserta didik
Mensosialisasi pentingnya PSE kepada peserta didik baru tahun pelajaran 2024/2025
Terima Kasih