Geotektonik NT Savu Sumba Timor 2009

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 40

GEOTEKTONIK

GEOTEKTONIK
NUSA TENGGARA, SAVU, SUMBA
DAN TIMOR
DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
Hall, R., Morley, C.K., 2004. Sundaland Basins, pp. 55-85.
Hall, Robert., Cenozoic Tectonics of SE Asia And Australia, SE Asia Research Group, University of London,
Proceedings of the Petroleum Systems of SE Asia and Australia Conference, May 1997 pp.47- 62
Lytwyn,J.N., Rutherford, E., Burke, K., 2000. Tectonic history of Sumba Island, Indonesia, since the Late
Cretaceous and its rapid escape into the forearc in the Miocene. Journal of Asian Earth Sciences 19,
453-479.
R. Soeria-Atmadja, S. Suparka, Chalid Abdullah, Dardji Noeradi, Sutanto, 1997, Magmatism in western
Indonesia, the trapping of the Sumba Block and the gateways to the east of Sundaland, Journal of
Asian Earth Sciences, Vol. 16, No. 1, pp. 1-12, 1998
Simandjuntak, TO, Tectonic Origin of Sumba Platform, Jurnal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Juli 1993,
pp. 10-19
Simandjuntak TO, Geotectonic of Indonesia : The Birth of The Indonesian Archipelago, Jurnal Geologi dan
Sumber daya Mineral, Mei, 2000 pp. 8-21
Van der Werff, W., 1995b. Cenozoic evolution of Savu Basin, Indonesia: forearc basin response to arc- continent
collision. Marine and Petroleum Geology 12, pp. 247-262.
Werff, Wytze van der., Dida Kusnida and Hardi Prasetyo, Tjeerd C. E. van Weering, 1993, Origin of the Sumba forearc
basement, Marine and Petroleum Geology 1994 Volume 11 Number 3 pp. 363- 374
(Satyana, 2003 : Accretion and Dispersion of Southeast Sundaland : the Growing
and Slivering of a Continent)
UNIVERSITE DE SAVOIE TRAVAUX DU DEPARTEMENT DES SCIENCES DE LA TERRE ISSN 0758- 749XN 12-
1998 HENDARYONO : Gologie de l'ile de Flors
Herman Darman and F. Hasan Sini Outline Geology Of Indonesia, Indonesian Association of Geologist (
IAGI 2000)
Dicky Muslim, Tectonic of Indonesia (unpublish)
Wikipedia.com
Wikibooks.com
ACHDAN, A. & TURKANDI, T. 1982. Preliminary geological map of the Kai (Tayandu and Tual) Quadrangle,
Maluku. 1:250,000. Geological Research and Development Centre, Bandung.
BEN-AVRAHAM,Z., 1978. The evolution of marginal basins and adjacent shelves. East and Southeast Asia.
Tectonophysics, 45(1978), 269-288.
BEN-AVRAHAM,Z., and K.O. EMERY., 1973. Structural framework of Sunda Shelf. Bull. Am. Assoc. Pet. Geol., 57,
2323-2366,1973.
BOWIN, C.O., PURDY,G.M., JOHNSTON,C., SHOR,G., LAWVER,L., HARTONO, H.M.S. and JEZEK,P., 1980. Arc-
continent collision in the Banda Sea region. Am. Assoc. Petrol. Geol. Bull., 64, 868- 915, 1980.
BROUWER, H.A. 1923. Geologiche orderzoekingen op de Tenimber eilander. Jaarboek Mijnwezen 1921.
verhendelingin II; p. 119-142.
CARDWELL,R.K., and B.L. ISACKS., 1978. Geometry of subducted lithosphere beneath the Banda Sea in
Eastern Indonesia from seismicity and fault plane solution. J. Geophys. Res., 83, 2825-2838, 1978.
CHARLTON T.R., 1999, Tertiary evolution of the eastern Indonesia collision complex, Journal of Asian Earth
Sciences 18 (2000), p. 603-631.
DALY, M.C., COOPER, M.A., WILSON, I., SMITH, D.G., and HOOPER, B.D.G., 1991. Cenozoic plate tectonics and
basin evolution in Indonesia. Marine and Petroleum Geology,8,No.1,1991,2-21.
GUNTORO, A 1995. Tectonic Evolution and Crustal Structure of The Central Indonesian Region From Geology,
Gravity And Other Geophysical Data. (Unpublished, PhD Thesis 1995, University of London)
GUNTORO, A 1996. Seismic Interpretation and Gravity Models of Bone Bay in relation to Its Evolution. IAGI
Proceeding,25th, Bandung, 9-12 Desember 1996.
GUNTORO, A 1997. The extensional tectonic regime of Central Java Sea Prrovince: As an indication of reactivated
paleostructure. In Jurnal Ilmiah Universitas Trisakti, No. 2, 1977.
GUNTORO, A 1999. Tectonic and structural setting of the East Java-Flores Seas: An indication of a new
subduction reversal polarity in Eastern Indonesia. In: International Symposium Shallow Tethys (ST) 5, Chiang
Mai University, Thailand, September 1-5, 1999.
HAMILTON,W. 1979. Tectonics of the Indonesian region. US Geol. Surv. Prof. paper 12078.
Review 7, 143, 146.
HEINE C., and MULLER D.R., 2005. Late Jurassic rifting along the Australian north west shelf: margin geometry
and spreading ridge configuration, Australian Journal of Earth Sciences 52 (2005), p 27 39.
KATILI,J.A., 1971. A review of the geotectonic theories and tectonic maps of Indonesia. Eart Sciences
KATILI, J.A, 1973. Geochronology of west Indonesia and its implication on plate tectonics. T
ectonophysics, v.26, p.165-188.
KATILI,J.A., 1978. Past and present geotectonic position of Sulawesi, Indonesia. T ectonophysics, 45 (1978),
289-322.
KATILI,J.A., 1981. Geology of Southeast Asia with particular reference the South China Sea. Energy, 6 (11), pp.
1077-1091.
KATILI,J.A., 1991. Tectonics evolution of Eastern Indonesia and its bearing on the occurrence of
hydrocarbons. Marine and Petroleum Geology,8,No.1,1991,70-83.
KAYE, S.J. & Milson, J.S. 1988 (unpub.). Report on the gravity and magnetic survey of the Tanimbar and
Kai Islands, Eastern Indonesia. University College London, Gravity research Group. Report No.88/1.
McCAFFREY,R., and NABELEK,J., 1984. The geometry of back-arc thrusting along the Sunda Arc, I ndonesia:
Constraint from earthquake and gravity data. J.Geophys.Res., Vol. 89, No. B7, 6171-6179, 1984.
MINSTER, J.B. & Jordan, T.H. 1978. Present-day plate motions. Jour. Geophys. Res., v.83, p. 5331- 5354.
SARMILI, L., dan I. MUHSINAH. Perkembangan Tektonik Cekungan Aru Berdasarkan Hasil Pengerukan Batuan
(Dreging). Proceeding of the 25th Annual Convention of the Indonesian Association of Geologist.
SILVER, E.A., McCAFFREY, R., and JOYODIWIRYO, Y., 1981. Gravity result and emplacement geometry of
the Sulawesi ultramafic belt, Indonesia. The Geol. and Tect. of East. Ind, Geol. Res. and Dev.
Cent., Spec. Publ. No.2, 343-347, 1981.
TELFORD,W.M., GELDART,L.P., AND SHERIFF,R.E., and KEYS,D.A., 1976. Applied Geophysics. Cambridge
University Press.
KERANGKA
KERANGKA PRESENTASI
PRESENTASI
Latarbelakang
Regional Geologi
Evolusi Tektonik
Stratigrafi
Kesimpulan
LATAR
LATAR BELAKANG
Adanya perbedaan tektonik setting antara Timor dan Sumba,
Nusa Tenggara
Geologi dan Struktur P. Timor sangat kompleks :
Evolusi tektonik yang masih menjadi diskusi
Adanya variasi batuan dari berbagai umur dan berbagai
lingkungan pengendapan
Struktur geologi yang terbentuk sangat muda
Hamilton (1979) mengusulkan bahwa Sumba merupakan
mikrokontinen dari tenggara Eurasia (Sundaland).
Simanjuntak (1993) mencatat kemiripan urut-urutan
stratigrafi antara Late Cretaceous sampai Miocene di
Sumba dengan Baratdaya Sulawesi. E.Rutherford, K.
Burke, J.Lytwyn menginterpretasikan bahwa Sumba
adalah fragmen dari The Great Indonesian Volcanic Arc
yang dekat dengan lepas pantai dari Sundaland. Sumba
merupakan fragmen dari Island Arc (Aleutian-Type).
Selama akhir Cretaseus dan awal Paleogene, Sumba
merupakan bagian dari busur kepulauan oseanik yang
merupakan bagian pinggir Daratan Sunda, khususnya
bagian timur Jawa, SE Kalimantan dan SW Sulawesi.
Pernyataan ini didukung oleh data stratigrafi,
sedimentologi dan paleomagnetik Sumba, yang
mengindikasikan bahwa Sumba berada dekat sekali
dengan busur vulkanik aktif ini pada masa akhir
Cretaceus.
GEOLOGI
GEOLOGI REGIONAL
REGIONAL

Dicky Muslim, Tektonik Indonesia, unpublish paper, 2000)


Peta Struktur Geologi Indonesia (Hamilton, 1979)
Evolusi Tektonik Sumba (Abdullah dkk, 1994)

Sumba masih merupakan bagian dari busur kepulauan


aktif Pada 50 Ma, India menumbuk Eurasia

Terjadi ekstensi dibelakang busur wilayah daratan sunda


akibat tumbukan India-Eurasia
Australia mulai menumbuk menyebabkan arah kompresi
Baratlaut

Rekonstruksi Plate Tektonik di SE Asia di 30 - 20 Ma, diambil dari Hall, 2004


Pada 16 Ma Sumba berubah posisi sepanjang strike-slip fault akibat Australia bertumbukan dengan Banda Arc

Rekonstruksi Plate Tektonik di SE Asia di 15 - 10 Ma, diambil dari Hall, 2004


Peta Geologi Pulau Sumba (Abdullah dkk, 2000)

Tektonostratigrafi Sumba (Milsom 2000)


Model Subduksi Pulau Savu (www.raijua.com, 2006)

Pulau Savu terletak pada zona subduksi, yaitu lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan menyusup ke
bawah lempeng Eurasia. Pulau ini berada di atas punggungan yang terbentuk dari erupsi volkanik yang
disebabkan oleh pergerakan lempeng
Evolusi Cekungan Savu
(Van Der Werff, 1994)
SUMBAWA LOMBOK - FLORES

Secara fisiografi Nusa Tenggara dibatasi sebelah Barat oleh Pulau Jawa, sebelah Timur oleh Busur
Banda, sebelah Utara oleh Laut Flores dan sebalah Selatan oleh Samudera Hindia
Sunda Arc

Lombok dan Sumbawa adalah busur kepulauan bagian dalam yang bersifat volkanik
Tektonik Setting
recent Hamilton,
1979

Nusa Tenggara adalah hasil dari proses subduksi dari


Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke Busur Sunda-
Banda pada Miosen Tengah dan subduksi tersebut
terbentuk pada daerah busur vulkanik sebelah dalam dari
kepulauan Nusa Tenggara
Merupakan Pulau oseanik muda <15 Ma/Miosen Awal-
Tengah

Model subduksi kepulauan Nusa Tenggara (Rangin


dkk, 1993)
Dalam sudut pandang geodinamika, Flores yang di bagian utara dibatasi oleh cekungan Flores dan di

bagian selatan dibatasi oleh cekungan Savu, merupakan busur magmatik dengan 13 gunung berapi

yang masih aktif. Disamping itu, Flores merupakan wilayah dengan aktivitas kegempaan cukup tinggi

(gempa yang terjadi pada 12 Desember 1992 dengan kekuatan 7,5 skala Richter).
Peta Struktur Geologi Kalimantan, Sulawesi dan Nusatenggara (Silver
dkk, 1983)

Dari sudut pandang regiona, busur magmatik Flores bermula pada saat busur magmatik Sumba mengakhiri
aktivitasnya. Pada Miosen Tengah, Sumba meninggalkan posisinya di busur magmatik untuk selanjutnya berada
pada posisi cekungan muka-busur luar, dan semenjak itulah Flores muncul menggantikannya sebagai busur
magmatik.
Tektonostratigrafi kepulauan Nusatenggara,
Sumba, Flores (Modifikasi dari Outline
Geology of Indonesia, 2000)

Sebelum Miosen : tak ada kedua pulau


ini (Lombok dan Sumbawa)

Miocene : southern volcanoes form


(submarine volcanoes)

Mio-Pliocene : sub-aerial volcanoes


(makin bergerak ke utara)

Pleistocene : coral reefs form and are


uplifted; 0.2 Ma northern volcano form

0.04 Ma : Tamboras first caldera formed


EVOLUSI
EVOLUSI TEKTONIK
TEKTONIK TIMOR
TIMOR
Setting tektonik Pulau Timor pada sistem Busur Banda
(Charlton, 2002)
(Barber, 1997)
Peta Anomali Gravitasi Bouger
Model struktur regional yang didominasi oleh thrusting (Charlton, 2002)
TEORI-TEORI
TEORI-TEORI PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN PULAU
PULAU TIMOR
TIMOR

Beberapa teori tersebut adalah :

Overthrust model (Audley Charles, 1968)

Rebound model (Chamalaun dan Grady, 1978)

Imbricate model (Hamilton,1979)


Richardson dan Blundell, 1996
Adrian Richardson, 1994
Spekulasi Model Pembentukan P.Timor
Komparasi Stratigrafi Pulau Timor

(Audley dan Charles, 1968)


Formasi Ofu (Eosen-Miosen) Formasi Batuputih (Eosen-Miosen)

Batuan dari Formasi-Formasi di P.Timor

Formasi Nakfunu (Kapur)


Tipe struktur yang
terdapat di lapangan
Kesimpulan:
Pulau Sumba adalah bagian dari massa benua tetapi sudah terpisah dari massa benuanya akibat
tektonik dari Zaman Paleogen.

Pulau Savu terletak pada zona subduksi, yaitu lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan
menyusup ke bawah lempeng Eurasia. Pulau ini berada di atas punggungan yang terbentuk dari erupsi
volkanik yang disebabkan oleh pergerakan lempeng

~16 Ma, Blok Sumba bergerak ke arah Barat-Baratdaya sepanjang 450 Km disepanjang strike-slip fault
sebagai hasil dari tumbukan Banda arc dengan Australia.

Flores merupakan salah satu pulau di wilayah Indonesia timur, termasuk dalam jajaran kepulauan
Nusa TenggaraFlores adalah sebuah pulau muda yang kemungkinan pada Miosen tengah.

Flores dalam hal ini merupakan penghujung timur dari busur magmatik Sunda yang membentang dari
Barat ke Timur, mulai dari Sumatra, Java, Bali, Lombok dan Sumbawa

Hasil dari tumbukan indo-Australian Plate yang menunjam ke bawah sunda-banda pada upper tersier

Lombok dan Sumbawa adalah busur kepulauan sebelah dalam yang bersifat volkanik (inner volcanic
island arc).

Bisa disimpulkan bahwa Lombok dan Sumbawa merupakan dua pulau oseanik penyusun busur
volkanik dalam di sistem Busur Sunda paling timur yang berasal dari subduksi antara kerak oseanik
Hindia dengan kerak oseanik yang membatasi Sundaland di sebelah tenggara maka kedua pulau ini
adalah a proper island arc
Pulau Timor merupakan produk Collision antara Lempeng Australia-Busur Banda terbentuk +/- 5 juta
tahun lalu

Stratigrafi Pulau Timor terdiri dari 2;

-Bagian selatan mengikuti stratigrafi Lempeng Australia bagian barat laut

-Bagian Utara mengikuti stratigrafi Busur Banda dan campuran keduanya.

Struktur yang terbentuk didominasi oleh sesar naik dan lipatan, hadir pula sesar mendatar serta sesar
normal.

Batuan berumur paleozoik-mesozoik terdeformasi secara thick-skinned sementara batuan berumur


tersier terdeformasi secara thin-skinned
TT EE RR I M A K A
A SS II H
H

You might also like