Kromatografi HPLC
Kromatografi HPLC
Kromatografi HPLC
240210120006
V.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu mengenai kromatografi preparatif. Dalam
dengan
menggunakan
kromatografi
kolom
preparatif.
Tujuan
Liquid
Chromatography).
Sampel
yang
digunakan
yaitu
Qisthy Adillah
240210120006
kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi cair super kritik, dan kromatografi
gas. Metode-metode kromatografi sering difungsikan sebagai metode pemisahan
analit dalam sampel makanan. Metode kromatografi juga seringkali dihubungkan
dengan instrumen yang lain seperti dengan sprektometer massa sehingga terdapat
kromatografi
cair-spektrometri
massa
(LC-MS)
dan
kromatografi
dilaksanakan
gas-
dengan
memanipulasi sedemikian rupa sifat-sifat fisik umum dari suatu senyawa atau
molekul, yaitu:
a. Kecenderungan suatu molekul untuk larut dalam cairan (kelarutan).
b. Kecenderungan suatu molekul untuk bertaut dengan suatu serbuk bahan
padat (absorbsi).
c. Kecenderungan suatu molekul untuk menguap (volatilitas) (Sudarmadji,
2010).
Dalam kromatografi, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan
pada situasi dinamik (bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama
itu akan terjadi peristiwa pelarutan, absorbsi atau penguapan (Sudarmadji, 2010).
(a)
(b)
Qisthy Adillah
240210120006
diam yang biasa digunakan (pada kolom) HPLC jenis fasa terbalik adalah RMe 2
SiCl dimana R adalah rantai alkana C-18 atau C-8. Sementara fasa geraknya
berupa larutan yang diatur komposisinya (gradien elusi), misalnya air: asetonitril
(80:20) dan sebagainya. Hal ini bergantung pada kepolaran analit yang akan
dipisahkan. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya, dan waktu
retensinya akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncakpuncaknya terpisah. Waktu retensi yaitu waktu yang dibutuhkan oleh senyawa
untuk bergerak melalui kolom menuju detektor. Waktu retensi diukur berdasarkan
waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian
puncak yang maksimum dari senyawa itu. Senyawa-senyawa yang berbeda
memiliki waktu retensi yang berbeda.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau
cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak
mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran
bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang
berbeda pula. Kita akan melihat alasannya pada halaman selanjutnya. Dalam
kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase
gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai (Kristianingrum, 2011).
Teknik HPLC merupakan suatu metode kromatografi cair-cair, yang dapat
digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada pengukuran luas area standar.
Pada prakteknya, metode pembandingan area standar dan sampel kurang
menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan suatu konsentrasi standar.
Oleh karena itu, dilakukan dengan menggunakan teknik kurva kalibrasi (Wiji,
2010).
Cara kerja dari HPLC yaitu pertama fasa gerak dialirkan melalui kolom
kedetektor dengan bantuan pompa. Kemudian cuplikan dimasukan ke dalam
aliran fasa gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom terjadi pemisahan
komponen-komponen campuran karena perbedan kekuatan interaksi antara solutsolut terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa
diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu. Sebaliknya solut-solut yang
interaksinya kuat dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih lama. Setiap
Qisthy Adillah
240210120006
komponen yang campuran yang keluar kolom dideteksi oleh detektor kemudian
direkam dalam bentuk kromatogram (Hendayana, 2006).
Konsentrasi sampel dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut.
Praktikum kali ini berjalan dengan kurang baik karena penetapan standar
memerlukan waktu yang lama dan tidak terbaca oleh detector HPLC. Hal ini bisa
disebabkan karena standar yang digunakan telah disimpan dalam waktu yang
cukup lama sehingga memungkinkan adanya kerusakan atau terdapat kotoran
pada alat yang menyebabkan proses pembacaannya terganggu.
HPLC merupakan salah satu metode kromatografi cair yang menggunakan
fasa diam yang ditempatkan dalam suatu kolom tertutup dan juga fasa geraknya
berupa pelarut yang dialirkan dengan cepat ke dalam kolom dengan bantuan
pompa/tekanan. Berikut adalah ilustrasi dari HPLC.
2. Pompa :
Fungsinya untuk mendorong fasa gerak masuk ke dalam kolom.
3. Sample Introductions/Injector :
Fungsinya sebagai tempat memasukkan cuplikan/sampel dengan
bantuan syringe.
Qisthy Adillah
240210120006
4. Kolom :
Merupakan jantung dari sistem HPLC, karena di dalam kolomlah
terjadi pemisahan komponen-komponen cuplikan.
5.
Detektor :
Fungsinya untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil
pemisahan kolom.
6.
Data Output :
Fungsinya untuk menampilkan hasil yang diperoleh (Anshori,
2007).
Keuntungan dari penggunaan HPLC antara lain:
pengolahan data
Volume sampel kecil
Daya pisah tinggi
Merupakan metode analitis:
a. Cepat
b. Peka
c. Akurat
d. Tepat
e. Reproducible
Juga Preparatif
Dapat digunakan untuk analisis sampel organik dan anorganik, bersifat
Zipax-SAX.
Dapat memisahkan vitamin-vitamin yang larut dalam air.
Digunakan untuk menentukan berat molekul polimer dan masalah-masalah
biokimia.
Qisthy Adillah
240210120006
Harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk sampel yang akan
dianalisis
Zat cair harus murni dan jernih untuk menghindari kotoran yang dapat
mengganggu interpretasi kromatogram dan menghindarkan penyumbatan
kolom
Mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar dan tidak beracun
Memiliki viskositas rendah
Sesuai dengan detektor yang digunakan
Pompa
Dianalogikan sebagai jantung, berfungsi mengalirkan fase gerak cair
melalui kolom.
Qisthy Adillah
240210120006
Injektor
Merupakan tempat masuknya sampel. Sampel yang dimasukkan ke dalam
HPLC hanya beberapa puluh mikroliter. adakalanya injektor merupakan suatu
sistem autosampler.
Kolom
HPLC berisi fase diam, tempat terjadinya pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya. Biasanya berukuran antara 5-30 cm dan diameter
dalam berkisar antara 4-10 mm. Jenis kolom bervariasi bergantung keperluan,
misalnya dikenal kolom C-18, C-8, cyanopropyl, penukar ion. Yang paling banyak
dipakai adalah kolom C-8 dan C-18. Saat ini yang baru diperkenalkan adalah
kolom HILIC (Hidrophilic Interactive Liquid Chromatography)
Detektor
Dengan persyaratan untuk detektor antara lain harus cukup sensitif,
stabilitas dan keterulangannya tinggi, respon terhadap sampel linier, waktu respon
pendek sehingga tidak tergantung pada kecepatan alir, reliabilitas tinggi, mudah
digunakan serta tidak merusak sampel (Arycho, 2012).
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dpaat ditarik
metode
dengan
dilaksanakan
atau molekul.
Prinsip dari kromatografi yaitu didasarkan pada absorbsi komponenkomponen campuran dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase
diam.
Teknik HPLC merupakan suatu metode kromatografi cair-cair, yang dapat
Qisthy Adillah
240210120006
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, J. A. Diktat Pelatihan HPLC. Available online at:
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/12/diktat_pelatihan_hplc_2007.pdf (diakses pada 28
Mei 2015)
Arycho. 2012. Prinsip dan Instrumentasi High Performance Liquid
Chromatography (HPLC).
Available
online
at:
https://arycho.wordpress.com/2012/04/08/53/(diakses pada 28 Mei 2015)
Claeson P. 1992. Practical aspects on flash chromatography and preparative liquid
chromatography (MPLC). Buchi Laboratoriums-technik AG 9230 Flawil,
Switzerland
Gritter, R.J. J.M. Bobit, and A.E. Schwarting. 1991. Pengantar Kromatografi.
(Terjemahan). ITB, Bandung.
Hendayana, S. (2006) . Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan
Elektroforensis Modern. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Kristianingrum, S. 2011. Kromatografi Kertas. Available online
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Susila
%20Kristianingrum,%20Dra.,%20M.Si./Handout-KA%20IIKROM.KERTASs.pdf. (diakses pada 28 Mei 2015)
at:
Rebolegi.
2013.
Kromatografi.
Available
online
at:
http://www.slideshare.net/rebolegi/kromatografi-26592457 (diakses pada
28 Mei 2015)
Rohman, A. 2013. Analisis Komponen Makanan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Sudarmadji, S. Bambang Haryono dan Suhardi. 2010. Analisa Bahan Makanan
dan Pertanian. Penerbit Liberty : Yogyakarta.