Laporan Pembuatan Natrium Silikat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Satuan Proses I

Pembuatan Natrium Silikat Berbahan Baku Sekam Padi


Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum
mata kuliah Satuan Proses I

Dosen Pembimbing : Dra. Rintis Manfaati, MT

Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas : 1 B
Guntur Rizky K 131411039
Heryudion Kunto W 131411040
Lulu Fauziyyah Arisa 131411041
M. Ramdhani 131411042

Tanggal Praktikum : 13 Mei 2014
Tanggal Penyerahan Laporan : 20 Mei 2014









PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sekam padi merupakan limbah dari proses penggilingan padi. Selama ini
sekam padi hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif atau dibakar untuk
digunakan sebagai abu gosok. Abu sekam padi mengandung silika yang cukup tinggi
(94%) sehingga berpotensi sebagai bahan baku produk berbasis seilika seperti
natrium silikat.
Natrium silikat (Na2SO4) digunakan sebagai bahan baku berbagai produk
seperti silika gel, silicate based binder, aditif semen khusus, koagulan pengolahan air
limbah, gasket, aditif air pendingin limbah, katalis, tinta, substrat pertumbuhan alga,
komponen deterjen, dan sabun (Breuer, 1998). Natrium silikat merupakan salah satu
bahan kimia produk impor yang kebutuhannya selalu meningkat dalam 4 tahun
terakhir (Antara News, 2007).

1.2 Tujuan Percobaan
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan:
1. mampu memahami persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi, dan kondisi
operasi pembentukan natrium silikat dengan bahan baku yang tersedia di
laboratorium.
2. mampu merangkai reaktor sederhana untuk pembuatan natrium silikat.
3. mampu menghitung konsentrasi, massa mol, dan efisiensi proses pembentukan
natrium silikat.

II. Dasar Teori
Abu yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi berkisar 18%. Komposisi abu
sekam padi didominasi oleh silika disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Komposisi abu sekam padi
Senyawa Presentase
SiO
2
94,4
Al
2
O
3
0,61
Fe
2
O
3
0,03
CaO 0,83
MgO 1,21
K
2
O 1,06
Na
2
O 0,77

Selama ini produksi natrium silikat dilakukan dengan mereaksikan natrium karbonat
dengan pasir silika pada suhu tinggi 1400-1500C, sehingga memerlukan energu yang
besar. Sedangkan pembuatan natrium silikat pada percobaan ini dilakukan dengan
mereaksikan silika dalam abu sekam padi dengan NaOH encer pada suhu tinggi.





III. Reaksi dan Kondisi Operasi
Persamaan reaksi pembentukan Natrium Silikat
2NaOH(l) + nSiO
2
(s) Na
2
O.nSiO
2
(s) + H
2
O(l)
Kondisi operasi reaksi tersebut adalah:
- Tekanan (atm) :1
- Ukuran abu (mesh) : 100
- Suhu () : 102
- Pengadukan (rpm) : 600
- Waktu reaksi (menit) 60-120
- Rasio mol reaktan NaOH/SiO
2
: 3-5
NaOH berlebih kemudian akan dinetralisasi dengan H
2
SO
4
, sehingga menghasilkan
senyawa silikat melalui persamaan berikut :
Na
2
O.nSiO
2
+ H
2
SO
4
nSiO
2
+ Na
2
SO
4
+H
2
O

IV. Percobaan
4.1 Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat
No Nama Alat
1 Labu bulat leher tiga
2 Penangas parafin
3 Kondensor
4 Termometer
5 Tabung CaCl
2
6 Motor Pengaduk, Pengaduk jangkar
7 Selang silikon
8 Corong buchner
9 Pompa vakum
10 Gelas kimia 250 ml 3 buah

Tabel 2. Bahan
No Bahan
1 Abu sekam padi 50 gr
2 NaOH 5N
3 H
2
SO
4
4 Aquades
5 Kertas Saring



4.2 Prosedur Percobaan
1. Timbang abu sekam padi sebanyak 5 gr, masukkan ke dalam reaktor
2. Hitung kebutuhan NaOH 5N, dengan rasio mol reaktan NaOH/SiO
2
: 3 5
3. Rangkai reaktor dan perlengkapannya
4. Tetapkan kondisi operasi pada suhu (
o
C) : 102, Pengadukan (rpm) : 600
5. Jika kondisi operasi telah tercapai, tuangkan NaOH dan biarkan selama waktu
reaksi 60-120 menit
6. Pisahkan produk berupa larutan natrium silikat dari residu padatan dengan
menggunakan penyaring buchner
7. Netralisasi kelebihan NaOH dengan larutan H
2
SO
4
sehingga menghasilkan
endapan silika
8. Pisahkan endapan ini dengan menggunakan corong buchner
9. Keringkan dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 24 jam. Timbang senyawa silikat
yang terbentuk. Tentukan titik lelehnya.























4.3 Flow Sheet Percobaan




























NaOH
Residu
Na
2
.nSiO
2
+ H2O
Abu sekam Padi
Pengayakan
Reaktor
Filtrasi
Netralisasi
Filtrasi
Pengeringan
Produk nSiO
2

H
2
SO
4

Na
2
SO
4
+ H
2
O
4.4 Tabel Pengamatan
Sifat Fisik dan Kimia
Reaktan dan Produk
NaOH H
2
SO
4
SiO
2
Berat Molekul 40 98 60
Titik Leleh 318
o
C 10
o
C 40-48
o
C
Kelarutan dalam air Larut Larut Larut
Titik Didih 1390
o
C 330
o
C 2230
o
C
Densitas 2,13 1,84 2,65

V. PENGOLAHAN DATA
1. Titik Leleh senyawa silikat diliteratur = 40-48
o
C
Titik Leleh senyawa silikat percobaan = 73,3
o
C

Mol NaOH = M x V

= 0,5 mol
Massa SiO
2
= 94,4% x massa sekam padi
= 94,4% x 5
= 4,72 gram
Mol SiO
2





0,0787 mol

Persamaan reaksi yang berlangsung :
2NaOH

+ nSiO
2
Na
2
O.nSiO
2
+ H
2
O
M 0,5000 0,0787 - -
R 0,1573 0,0787 0,0787 0,0787

S 0,3427 - 0,0787 0,0787
Molarias H
2
SO
4


M
Mol H
2
SO
4
= V x M
= 0,039 x 3,75
= 0,146 mol
Na
2
O.nSiO
2
+ H
2
SO
4
Na
2
SO
4
+ nSiO
2
+ H
2
O
M 0,0787 0,1460
R 0,0787 0,0787 0,0787 0,0787 0,0787

S - 0,0673 0,0787 0,0787 0,0078
Mol Na
2
SiO
3
x Mr = a gram
0,0787 x (23x2 + 28 + 16x3) = a gram
0,0787 x 122 = 9,6014 gram


Berdasarkan percobaan
Berat kaca arloji + Na
2
SiO
3
= 95,64 gram
Berat kaca arloji = 88,53gram
Berat Na
2
SiO
3
= 7,11 gram
Yield =



=


= 74,05%

Pembahasan oleh Lulu Fauziyyah Arisa (131411041)
Pada praktikum kali ini, membuat natrium silikat dari abu sekam padi dimana kandungan
SiO
2
dalam sekam padi mecapai 94,4%. Dikarenakan abu sekam padi memiliki komposisi
silika yang sangat tinggi sehingga dijadikan bahan alternatif pembuatan natrium silikat.
Langkah pertama, abu sekam padi sebanyak 5 gram dihaluskan dan dimasukan ke dalam
labu leher tiga. Kemudian parafin dipanaskan selagi merangkai alat. Hal ini dilakukan agar
setelah selesai merangkai alat, parafin sudah dalam kondisi suhu siap digunakan. Parafin
tidak boleh terkena air sedikit pun karena parafin bersifat seperti minyak goreng panas.
Setelah alat selesai dirangkai dan kondisi operasi (pada suhu 120
o
C) sudah tercapai kemudian
dimasukkan larutan NaOH 100 ml kedalam labu leher tiga, dan aduk dengan motor
pengaduk. Pengadukan bertujuan agar larutan NaOH dengan abu sekam padi bereaksi dengan
sempurna. Proses berlangsung selama 90 menit dengan kecepatan pengadukan 600 rpm.
Setelah selesai, matikan semua sumber seperti keran air dan motor pengaduk. Alat yang
terakhir kali dipasang adalah yang pertama kali dilepaskan dari rangkaian.
Setelah itu, larutan difiltrasi untuk memisahkan residu padatan dengan filtratnya. Filtrat
yang dihasilkan di titrasi menggunakan asam sulfat (H
2
SO
4
) untuk menetralisasi kelebihan
NaOH, dari proses penetralan ini akan dihasilkan endapan silika. Endapan silika tersebut di
pisahkan menggunakan corong buchner agar lebih cepat mengering. Tapi sebelumnya corong
buchner juga pasti membutuhkan bahan penyaring atau kertas saring. Kertas saring ini
diletakkan diatas corong Buchner dan sebelumnya dibasahi dengan pelarut untuk mencegah
kebocoran pada awal penyaringan. Setelah endapan silika selesai disaring, kemudian
dikeringkan dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 24 jam. Setelah kering, kemudian silika
kering di timbang dan diuji titik lelehnya.
Dari hasil praktikum diperoleh berat silika kering sebesar 7,11 gram sedangkan
berdasarkan teori silika yang dihasilkan seharusnya 8,7596 gram. Perbedaan hasil antara
percobaan dengan teori disebabkan karenan beberapa faktor kesalahan seperti endapan silika
yang tertinggal dalam gelas kimia ketika akan dilakukan penyaringan. Titik leleh natrium
silika hasil percobaan diperoleh pada suhu 73,3
o
C jauh berbeda dengan literatur kemungkinan
karena dioven selama 60 jam jadi terlalu kering, berarti natrium silika yang dihasilkan tidak
murni dan diperoleh %yield sebesar 74,05%.

Anda mungkin juga menyukai