Laporan Pembuatan Natrium Silikat
Laporan Pembuatan Natrium Silikat
Laporan Pembuatan Natrium Silikat
0,0787 mol
Persamaan reaksi yang berlangsung :
2NaOH
+ nSiO
2
Na
2
O.nSiO
2
+ H
2
O
M 0,5000 0,0787 - -
R 0,1573 0,0787 0,0787 0,0787
S 0,3427 - 0,0787 0,0787
Molarias H
2
SO
4
M
Mol H
2
SO
4
= V x M
= 0,039 x 3,75
= 0,146 mol
Na
2
O.nSiO
2
+ H
2
SO
4
Na
2
SO
4
+ nSiO
2
+ H
2
O
M 0,0787 0,1460
R 0,0787 0,0787 0,0787 0,0787 0,0787
S - 0,0673 0,0787 0,0787 0,0078
Mol Na
2
SiO
3
x Mr = a gram
0,0787 x (23x2 + 28 + 16x3) = a gram
0,0787 x 122 = 9,6014 gram
Berdasarkan percobaan
Berat kaca arloji + Na
2
SiO
3
= 95,64 gram
Berat kaca arloji = 88,53gram
Berat Na
2
SiO
3
= 7,11 gram
Yield =
=
= 74,05%
Pembahasan oleh Lulu Fauziyyah Arisa (131411041)
Pada praktikum kali ini, membuat natrium silikat dari abu sekam padi dimana kandungan
SiO
2
dalam sekam padi mecapai 94,4%. Dikarenakan abu sekam padi memiliki komposisi
silika yang sangat tinggi sehingga dijadikan bahan alternatif pembuatan natrium silikat.
Langkah pertama, abu sekam padi sebanyak 5 gram dihaluskan dan dimasukan ke dalam
labu leher tiga. Kemudian parafin dipanaskan selagi merangkai alat. Hal ini dilakukan agar
setelah selesai merangkai alat, parafin sudah dalam kondisi suhu siap digunakan. Parafin
tidak boleh terkena air sedikit pun karena parafin bersifat seperti minyak goreng panas.
Setelah alat selesai dirangkai dan kondisi operasi (pada suhu 120
o
C) sudah tercapai kemudian
dimasukkan larutan NaOH 100 ml kedalam labu leher tiga, dan aduk dengan motor
pengaduk. Pengadukan bertujuan agar larutan NaOH dengan abu sekam padi bereaksi dengan
sempurna. Proses berlangsung selama 90 menit dengan kecepatan pengadukan 600 rpm.
Setelah selesai, matikan semua sumber seperti keran air dan motor pengaduk. Alat yang
terakhir kali dipasang adalah yang pertama kali dilepaskan dari rangkaian.
Setelah itu, larutan difiltrasi untuk memisahkan residu padatan dengan filtratnya. Filtrat
yang dihasilkan di titrasi menggunakan asam sulfat (H
2
SO
4
) untuk menetralisasi kelebihan
NaOH, dari proses penetralan ini akan dihasilkan endapan silika. Endapan silika tersebut di
pisahkan menggunakan corong buchner agar lebih cepat mengering. Tapi sebelumnya corong
buchner juga pasti membutuhkan bahan penyaring atau kertas saring. Kertas saring ini
diletakkan diatas corong Buchner dan sebelumnya dibasahi dengan pelarut untuk mencegah
kebocoran pada awal penyaringan. Setelah endapan silika selesai disaring, kemudian
dikeringkan dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 24 jam. Setelah kering, kemudian silika
kering di timbang dan diuji titik lelehnya.
Dari hasil praktikum diperoleh berat silika kering sebesar 7,11 gram sedangkan
berdasarkan teori silika yang dihasilkan seharusnya 8,7596 gram. Perbedaan hasil antara
percobaan dengan teori disebabkan karenan beberapa faktor kesalahan seperti endapan silika
yang tertinggal dalam gelas kimia ketika akan dilakukan penyaringan. Titik leleh natrium
silika hasil percobaan diperoleh pada suhu 73,3
o
C jauh berbeda dengan literatur kemungkinan
karena dioven selama 60 jam jadi terlalu kering, berarti natrium silika yang dihasilkan tidak
murni dan diperoleh %yield sebesar 74,05%.