SP2KP 4
SP2KP 4
SP2KP 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan mendasar pada abad ke 21. Perubahan tersebut merupakan dampak dari
pendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, serta menuntut dan semakin kritis
pengetahuan dan teknologi saat ini (Agus Kuntoro, 2010). Masyarakat menuntut
rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terkait dengan
kebutuhan pasien harus dapat dilayani oleh rumah sakit secara mudah, cepat,
1
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) adalah
suatu tatalaksana struktur dan proses mandiri yang menjamin partisipasi semua
keperawatan tersebut (Hoffart & Woods, 1996 dalam Modul pelatihan SP2KP
perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA) serta adanya CCM (Clinical Care
keperawatan, memberi masukan saat diskusi kasus pada PP dan PA, bekerja sama
2
Banyak rumah sakit yang menerapkan model dan sistem SP2KP. Menurut
hasil penelitian Rantung, dkk (2013) mengatakan bahwa manajemen dan pemberian
Kuntoro, 2010). Salah satu dari fungsi manajemen yaitu fungsi pengorganisasian
Rumah sakit umum pusat DR.M.Djamil Padang didirikan pada tahun 1953,
Rumah sakit ini adalah rumah sakit tipe B yang terdiri dari empat bagian instalasi
rawat inap, yaitu Instalasi Kebidanan dan Anak, Instalasi Rawat Bedah, Instalasi
Non Bedah, dan Instalasi Ambun Pagi. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit
3
pemerintah yang menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah sumatera bagian
tengah dan juga sebadgai rumah sakit pendidikan dan penelitian. Alur pelayanan
pasien rawat inap adalah melalui IGD untuk kasus-kasus emergensi, sedangkan
praktik dokter, poli klinik, poli khusus, atau bagian yang lainnya. Kasus dan
kondisi pasien akan menentukan dimana tempat pasien akan dirawat (Profil RSUP
Ambun pagi merupakan salah satu ruang rawat inap di rumah sakit DR. M.
Djamil Padang. Pada ruangan ini metode SP2KP diterapkan mulai dari awal tahun
2012. Jumlah tenaga pelaksana keperawatan yang ada di Ambun pagi sebanyak 59
orang yang aktif dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 4 orang, DIII 54
orang dan SPK 1 orang, ditambah 1 orang pengelola perawatan, 1 orang Ka.SPF, 1
orang penanggung jawab logistik dan 3 orang kepala ruangan yang mempunyai
kapasitas tempat tidur ruangan Ambun pagi adalah sebanyak 84 tempat tidur.
dikepalai oleh seorang kepala ruangan, yang mempunyai masa kerja lebih dari 5
tahun dan telah pernah mengikuti pelatihan manajemen kepala ruangan. Dalam
4
Penelitian oleh Ana rohmiyati (2009) tentang pengalaman perawat dalam
didapatkan bahwa perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang MPKP. Dalam
penghargaan atau reward, serta kurangnya fasilitas sarana dan prasarana untuk
proses keperawatan profesional masih belum optimal, serta mayoritas perawat yang
pada bulan Desember 2015. Menurut perawat 1 diperoleh informasi bahwa perawat
memperkenalkan dirinya.
5
Untuk mengetahui atau memahami secara mendalam mengenai proses
mendalam. Hal ini dapat dipenuhi dengan metode penelitian kualitatif. Menurut
individu dalam bentuk cerita, narasi, dan bahasa / perkataan masing masing
individu.
B. RUMUSAN MASALAH
agar kedepannya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Selain itu belum
banyak penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan persepsi perawat tentang
6
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak
keperawatan.
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar pada penelitian