Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
1 Maret 2008
ABSTRACT
Nursing as a profession has spread changing in services aspect, education, research,
and profession, as a response to internal pursuits and external pursuits. So, SPO is very
important as an objective guidance for nurses to give nursing treatment and as criteria for
treatment evaluation. This research intends to proved correlation between nurse’s education
levels about SPO with nurse’s obedience to implementation of SPO nursing services
profession.
This research was a descriptive research with cross sectional design. Using sample
random sampling, there were 26 respondents as samples who have inclusion criteria and
exclusion criteria. Instruments that used were questioner and check list and then the data was
analyzed with Kendal T au T est.
The value of r correlation coefficient between knowledge and obedience of bed cover
replace SPO was –0.267, give oral medicine SPO was 0.011, measure body temperature SPO
was 0.022, felt pulse SPO was 0.068, calculate breathing SPO was 0.182, calculate blood
pressure was 0.184. Statistically, there were no a significant correlation between SPO
knowledge and obedience to implementation of SPO ( p value > 0,05 ) but exactly there were
a significant correlation. It can showed from r value r = -1 < 0 < 1.
High nurse’s knowledge was not always guarantee to obedience in SPO
implementation.
1
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
telah ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes. yang masih belum dilakukan sesuai
RI, 2001 ). prosedur yaitu sebagai berikut:
Evaluasi kinerja perawat melaksanakan program orientasi kepada
bermanfaat dalam meningkatkan mutu pasien baru (90,1%): perawat tidak
asuhan keperawatan. Berdasarkan menginformasikan letak tempat
kebijakan dari Depkes. RI, 2001, bahwa ibadah/mushola (11,6%), tidak
program peningkatan mutu asuhan menginformasikan waktu makan, waktu
keperawatan diselenggarakan melalui mandi (38,9%), membantu pasien
kegiatan–kegiatan studi dokumentasi membersihkan mulut (100%),
asuhan keperawatan, persepsi pasien membersihkan mulut pada pasien tidak
terhadap mutu asuhan keperawatan dan sadar ( 98,8% ), perawat tidak menyiapkan
evaluasi pelaksanaan tindakan gelas air bersih (2,8%), perawat tidak
keperawatan berdasarkan SPO. Hasil menyiapkan sarung tangan (2,8%),
rekapitulasi kegiatan observasi perawat tidak mencuci tangan (2,8%),
pelaksanaan tindakan keperawatan yang perawat tidak mencatat kelainan gigi dan
dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2004 mulut (14,3%), memelihara kebersihan
terhadap SPO memasang infus, vulva (99,1%), perawat tidak mencatat
memandikan pasien, mengukur vital sign, respon pasien (3%), melaksanakan
mengganti balutan/perawatan luka, perawatan payudara (95,3%), tidak
mengukur tekanan darah dan memberi melakukan cuci tangan (3,6%), tidak
obat injeksi, mnunjukkan ada beberapa mencatat respon pasien (3,6%).
hal yang masih belum dilakukan perawat Menurut Smet (1994) ada
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan beberapa faktor yang berhubungan dengan
antara lain: pada saat membuka ampul ketidaktaatan antara lain yaitu komunikasi,
tidak menggunakan kikir ampul (22%), persepsi dan pengharapan, variabel-
pada saat melakukan tindakan memasang variabel sosial, ciri-ciri individual dan
infus perawat tidak menyiapkan, dan tidak fasilitas. Menurut Green ( 1980 ) perilaku
menggunakan perlak dan pengalas, karena seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor
jumlah alat kurang (19,235). Pada saat utama yaitu : faktor-faktor predisposisi
melakukan tindakan mengganti balutan (predisposing factors), mencakup
luka, perawat tidak menyiapkan dan tidak pengetahuan dan sikap, tradisi dan
menggunakan perlak dan pengalas, karena kepercayaan masyarakat, sistem budaya,
jumlah alat kurang (13,33%), pada saat tingkat pendidikan dan tingkat sosial
memandikan pasien : hanya menggunakan ekonomi, faktor-faktor
satu waslap (12,24%), tidak mengganti air pemungkin/pendukung (enabling factors),
seka (12,24 %), tidak menanyakan sabun mencakup sarana dan prasarana/fasilitas,
muka (12,24%), tidak menyiapkan tempat faktor-faktor penguat (reinforcing factor)
pakaian kotor (10,20%). meliputi sikap tokoh masyarakat, tokoh
Kegiatan evaluasi pelaksanaan agama, petugas kesehatan, undang-
tindakan keperawatan berdasarkan SPO di undang dan peraturan-peraturan.
ruang rawat inap RSUD Purbalingga yang Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
dilakukan pada bulan Nopember – tertarik untuk mengetahui hubungan antara
Desember 2004 diperoleh hasil observasi tingkat pengetahuan perawat tentang
dari 5 tindakan keperawatan yaitu tentang Standar Prosedur Operasional (SPO)
pelaksanaan program orientasi kepada dengan kepatuhan perawat terhadap
pasien baru, membantu pasien pelaksanaan SPO profesi pelayanan
membersihkan mulut, membersihkan mulut keperawatan.
pasien yang tidak sadar, memelihara
kebersihan vulva dan melakukan
perawatan payudara, ada beberapa hal
2
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
3
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
4
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui pelaksanaan SPO tetapi bersifat negatif.
bahwa untuk SPO mengganti alat tenun Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat
dengan nilai Kendal T au ( r ) = – 0,267 pengetahuan responden tentang SPO,
berarti ada hubungan yang bermakna semakin rendah tingkat kepatuhan dalam
antara pengetahuan perawat tentang SPO pelaksanaan SPOnya.
dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan Pada SPO mengukur suhu badan,
SPO mengganti alat tenun tetapi bersifat nilai Kendal T au ( r ) = 0,022, menghitung
negative. Artinya semakin tinggi tingkat denyut nadi r = 0,068, menghitung
pengetahuan responden tentang SPO, pernapasan r = 0,182 dan mengukur
semakin rendah tingkat kepatuhannya tekanan darah r = 0,184, berarti dari ke
terhadap pelaksanaan SPO. Untuk SPO empat SPO tersebut diatas ada hubungan
memberikan obat per oral, nilai Kendal T au yang positif antara pengetahuan
( r ) -0,011 berarti ada hubungan yang responden tentang SPO dengan
bermakna antara pengetahuan perawat kepatuhan responden terhadap
tentang SPO dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan SPO. Artinya semakin tinggi
5
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
6
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
7
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008
yang memadai sehingga pelayanan yang lain yaitu mengukur suhu badan
menjadi berkualitas dan berdampak besar didapat nilai r = 0,022 menghitung denyut
terhadap citra pelayanan rumah sakit yang nadi r = 0,068 menghitung pernapasan
pada akhirnya dapat memuaskan pasien r = 0,182 dan mengukur tekanan
masyarakat. Apabila rumah sakit sudah darah r = 0,184 berarti ada hubungan
memberikan pelayanan sesuai dengan antara pengetahuan SPO dengan
pengetahuan dan standar yang telah kepatuhan pelaksanaan SPO yang bersifat
ditetapkan,maka pelayanan kesehatan positip yaitu tingkat pengetahuan perawat
sudah dapat dipertanggungjawabkan. yang tinggi diikuti dengan tingkat
Selain itu tingkat pengetahuan seseorang kepatuhan yang tinggi pula.
akan berpengaruh pada sikap dan perilaku Kepuasan dan kepercayaan
untuk berpartisipasi. Semakin tinggi tingkat pasien terhadap RSUD Purbalingga dapat
pengetahuan seseorang akan semakin ditingkatkan dengan meningkatkan
tinggi pula kesadaran untuk berperan serta pelayanan keperawatan yang profesional
(Depkes. RI 1990). dengan cara meningkatkan pengetahuan
dan kepatuhan perawat terhadap SOP
SIMPULAN DAN SARAN yang berlaku di RSUD Purbalingga. Untuk
Semua responden (100%) berlatar peneliti selanjutnya perlu dilakukan
belakang pendidikan Diploma III penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
Keperawatan dengan golongan umur 20- hubungan antara pengetahuan perawat
25 tahun terdapat 3 orang (11,5%), 26-30 tentang SPO dengan kepatuhan terhadap
tahun ada 19 orang (73,1%), 31-35 tahun pelaksanaan SPO dengan supervisi,
ada 3 orang (11,5%), dan 36-40 tahun ada sosialisasi SPO, atau dengan fasilitas-
1 orang (3,9%) dan memiliki masa kerja 1- fasilitas yang ada.
5 tahun ada 16 orang (61,5%), 6-10 tahun
ada 9 orang (34,6%), 16-20 tahun ada 1 DAFTAR PUSTAKA
orang (3,9%). Gambaran pengetahuan Anoraga, P . 1993. Psikologi Dalam
responden tentang SPO mengganti alat Perusahaan, Jakarta, Rieka Cipta.
tenun dan SPO mengukur suhu badan Anoraga, P. 2001. Psikologi
yaitu 14 orang (53,8%) baik dan 12 orang Kepemimpinan, Jakarta, Rieka
(46,2%) cukup, SPO memberikan obat per Cipta.
oral 13 orang (50%) baik, 12 orang (46,2%) Arikunto, S, 2002. Prosedur penelitian
cukup dan 1 orang (3,9%) kurang, SPO suatu pendekatan praktek, Revisi
menghitung denyut nadi dan pernapasan V, Rineka Cipta, Jakarta.
pasien 16 orang (61,5%) baik dan 10 orang Azwar, A, 1994. Program menjaga mutu
(38,5%) cukup, SPO mengukur tekanan pelayanan kesehatan, IDI, Jakarta
darah 20 orang (76,9 orang) baik dan 6 DPP PPNI, 1993. Lokakarya keperawatan
orang (23,1%) cukup. Nasional, Jakarta.
Gambaran tingkat kepatuhan DPP PPNI, 1996. Keperawatan sebagai
perawat terhadap pelaksanaan semua profesi, Lokakarya Keperawatan,
SPO sama yaitu 24 orang (92,3%) patuh Pusdiknakes. Jakarta.
dan 2 orang (7,7%) cukup patuh. Pada Gafar, 1999. Pengantar keperawatan
SPO mengganti alat tenun dan profesional, EGC, Jakarta.
memberikan obat per oral didapat nilai r = - Gartinah T , 1994. Pengembangan sumber
0,267 dan r = -0,011, berarti ada hubungan daya manusia dalam bidang
antara pengetahuan SPO dengan keperawatan’, Cermin Dunia
kepatuhan terhadap pelaksanaan SPO Kedokeran, Vol. 91, H. 47 – 49.
tetapi bersifat negatif, yaitu tingkat Hasnita & Sanusi 2006. Kinerja tenaga
pengetahuan perawat tinggi tetapi perawat di instalasi rawat inap rs
kepatuhannya cukup.Sedang untuk 4 SPO Dr. Achmad Moechtar, Working
8
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1 Maret 2008