Tata Cara Perhitungan Neraca Batubara Jakarta Nov 2018
Tata Cara Perhitungan Neraca Batubara Jakarta Nov 2018
Tata Cara Perhitungan Neraca Batubara Jakarta Nov 2018
BADAN GEOLOGI
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI
BATUBARA
Keterangan:
Bauran Energi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden No22 Tahun 2017 tentang Kebijakan Rencana Umum Energi
Nasional
Penggunaan Batubara pada tahun 2025 minimal sebesar 30% dan pada tahun 2050 menjadi sebesar 25%
Penggunaan energi baru dan energi terbarukan ditingkatkan dari sebesar 23% pada tahun 2025 menjadi sebesar 31%
pada tahun 2050
Sumber energi andalan Indonesia
Energi fosil : Batubara, GMB
Energi baru : Batubara tergaskan (coal gasification), batubara tercairkan (liquefied coal
ARAH KEBIJAKAN PEMANFAATAN BATUBARA
Mengoptimalk
Mengakselerasi an
pemanfaatan peningkatan
energi baru dan
terbarukan nilai tambah
energi
• Evaluasi potensi • Evaluasi potensi
batura dan GMB REE
• Evaluasi potensi • Evaluasi potensi
UCG batubara kokas
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi – Badan Geologi, KESDM
DASAR HUKUM PENGELOLAAN DATA DAN NERACA
SUMBER DAYA BATUBARA
UUD 1945 Pasal
33 Ayat 3
PP Nomor 23 UU No. 4
tahun 2010 Tahun 2009
• Penyusunan neraca menjadi IKU Badan Geologi tetapi tidak ada aturan yang
mengharuskan setiap perusahaan untuk melaporkan hasil kegiatan pada Badan Geologi
sehingga pengumpulan data masih sangat tergantung pada Ditjen Minerba dan Pemda.
• Untuk status 2017, dari total jumlah IUP PMDN, IUP PMA dan PKP2B (2414
perusahan), data yang tersedia hanya berasal dari 827 perusahaan (34 %).
• Validitas data neraca sumberdaya cadangan terutama dari IUP PMDN masih
dipertanyakan (belum semua dihitung oleh CPI)
• Kesulitan mendapatkan data IUP PMDN (Data di Pemda tidak semua tersedia)
• Data yang digunakan dalam kegiatan pemutakhiran data ini meliputi data dari
• Pekerjaan ini merupakan salah satu kegiatan berkelanjutan setiap tahun di Pusat
updating data dan neraca komoditas batubara, ke dalam bank data PSDMBP.
• Batubara Kalori Sedang, yaitu jenis batubara yang peringkatnya lebih tinggi daripada
batubara kalori rendah, bersifat lebih keras, mudah diremas – tidak bisa diremas, kadar air
relatif lebih rendah, umumnya struktur kayu masih tampak, nilai kalori 5100 – 6100 kal/gr
(adb).
• Batubara Kalori Tinggi, adalah jenis batubara yang peringkatnya lebih tinggi lagi, kadar
air relatif lebih rendah dibandingkan batubara kalori sedang, umumnya struktur kayu tidak
tampak, nilai kalorinya 6100 - 7100 kal/gr (adb).
• Batubara Kalori Sangat Tinggi, adalah jenis batubara dengan peringkat paling tinggi,
umumnya dipengaruhi intrusi ataupun struktur lainnya, kadar air sangat rendah, nilai
kalorinya lebih dari 7100 kal/gr (adb). Kelas kalori ini dibuat untuk membatasi batubara
kalori tinggi.
Tatanan Tektonik :
Struktur Lokal :
Proses Geologi :
Lingkungan Pengendapan :
Sari Geologi :
Litologi Dominan :
Lokasi Khas :
Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
Desa
KOORDINAT WILAYAH
No. Bujur (o) Lintang (o)
1
2
3
4
Keterangan :
Koordinat diisi dalam bentuk derajat desimal, lintang diberi tanda minus (-) jika LS.
Penyelidikan Terdahulu
Tahun
No Nama Penyelidik Penyelidi Judul Laporan Hasil yang diselidiki
kan
1
2
3
Keterangan:
* : Beri tanda () sumber lapisan batubara
** : Lapisan Batubara dalam satu daerah / wilayah / blok / formasi dapat lebih dari satu lapisan. Informasi masing-masing lapisan harus dipisahkan
Nama Blok :
SINGKAP
Sumber Conto BB* : BOR INTI SUMUR UJI PARIT UJI SEISMIK
AN
Nama Lapisan
:
Batubara**
SUB
Jenis Batubara* : LIGNIT BITUMINUS SEMI ANTRASIT ANTRASIT
BITUMINUS
Keterangan :
Form INFORMASI BLOK LAPISAN Disesuaikan dengan Jumlah Blok yang ada dalam Wilayah daerah penyelidikan
SUMBERDAYA CADANGAN
NAMA Nama Hipotetik Tereka Terunjuk Terukur Pra Layak Kelayakan Terkira Terbukti Metoda
No
BLOK Lapisan (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) Estimasi
1 SNI
2
Keterangan :
Form INFORMASI KUANTITAS BLOK LAPISAN Disesuaikan dengan Jumlah Blok yang ada dalam Wilayah daerah penyelidikan
Keterangan :
Form INFORMASI KUALITAS BLOK LAPISAN Disesuaikan dengan Jumlah Blok yang ada dalam Wilayah daerah penyelidikan
Keterangan:
M = Inherent Moisture FC = Fixed Carbon (Karbon Tertambat)
FM = Free Moisture CV = Calorivic Value (Nilai Kalori)
M = Moisture C = Karbon
TM = Total Moisture H = Hidrogen
VM = Volatile Matter O = Oksigen
ASH = Kadar Abu N = Nitrogen
St = Sulfur Total S = Sulfur
Form INFORMASI KUALITAS BLOK LAPISAN Disesuaikan dengan Jumlah Blok yang ada dalam Wilayah daerah penyelidikan
Ket.
SG = Specific Gravity (Nilai Gravity) SwI = Swelling Index
HGI = Hardgrove Grindability Index
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 30
FORMULIR ISIAN DATABASE SUMBER DAYA BATUBARA
INFORMASI KUALITAS BLOK BATUBARA (ANALISA ABU)
NAMA Nama SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO MnO TiO2 Na2O K2O FeO P2O5 SO3 BaO Cr2O3
No.
BLOK Lapisan (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1
2
Form INFORMASI KUALITAS BLOK LAPISAN Disesuaikan dengan Jumlah Blok yang ada dalam Wilayah daerah penyelidikan
INFORMASI TITIK
160.000,00
1000
100.000,00
Juta Ton
800
80.000,00
600
60.000,00
400
40.000,00
200
20.000,00
0
0,00
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total Terkira Terbukti Total
Tahun 2017 4.520,55 43.532,70 37.450,84 39.673,51 125.177,5 11.691,75 12.548,21 24.239,96
Tahun 2018 4.312,26 51.678,45 59.223,64 49.183,65 164.398,0 17.421,32 20.522,26 37.943,57
TERIMA KASIH
Estimasi Sumberdaya dan Cadangan
Estimasi sumber daya dan cadangan perusahaan harus:
• mengikuti kaidah di SNI 4726 tahun 2011 untuk mineral dan SNI 5005 tahun
2011 untuk batubara
• menjelaskan spesifikasi sumber daya dan/ atau cadangan di tiap-tiap
blok/prospek meliputi jenis material, jumlah/tonase, kadar untuk masing-masing
unsur, kandungan logam untuk masing-masing unsur, competent person dan luas
masing-masing area blok/prospek.
• menjelaskan alasan perubahan sumber daya dan/atau cadangan tahun N-1
dengan tahun N (Untuk Dok. RKAB)