Mini Research Ilmu Alamiah Dasar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MINI RESEARCH

PROJECT

REKAYASA IDE
Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu :

Kelompok 2

Fakultas Bahasa dan Seni

November 2019
Laporan Mini Research
Kunjungan ke : Pembuat tape singkong

Kelompok : 2

Latar belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu


produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu,
bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi
konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll.
Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat
membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan


makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga.
Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu
contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida
utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme
tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

METODOLOGI:

Waktu : Senin, 04 November 2019

Pukul :13.30-16.00

Tempat Penelitian : Jl Lembaga Pemasyarakatan Pasar IV Klambir V kebun Rumah


Bapak Suprik/ Ibu Wety

Kami melakukan mini reserch ketempat pembuat tape di jl Lembaga


Pemasyarakatan Pasar IV Klambir V kebun . Awalnya kami melakukan Mini reset di
Jalan Karya 3 Helvetia, Namun karena usaha membuat tape ada halangan yaitu pergi ke
kampung , jadi usaha nya ditutup sementara . Sehingga kami mempunyai planing B
untuk melakukan Mini reset tersebut. Ketika kami sampai ke tempat tujuan kami
melakukan tanya-jawab dengan bapak pembuat tape tersebut yang bernama bapak
Suprik. Berikut adalah hasil tanya-jawab yang kami lakukan bersama dengan pak
Suprik.

Bapak suprik tinggal bersama dengan istri dan 3 orang anak laki-laki. Beliau
sudah membuat usaha tapi selama 15 tahun. Usaha tape yang dijalani beliau terinspirasi
orang tuanya yang juga melakoni usaha yang sama. Dalam setiap harinya, beliau
memproduksi sebanyak 300 kg singkong. Beliau memiliki 5 karyawan, 3 orang sebagai
pembuat tape dan 2 orang sebagai penjual tape.

Menurut beliau, dalam pembuatan tape singkong yang manis tidak memiliki cara
yang khusus. Hanya saja dalam pemilihan singkong dan ragi harus benar-benar teliti.
Beliau mengatakan bahwa singkong yang bagus ialah singkong yang tidak diberi pupuk
organik. Beliau memikili lahan sekitar 1 hektar yang ditanami dengan singkong kuning.
Dari usaha pembuatan tape yang dilakoni bapak Suprik, penghasilan yang diperolehnya
sekitar Rp.15.000.000,00/ bulan.

Laporan Project
Alat dan bahan

 Singkong kuning
 Ragi
 Daun pisang
 Pisau
 Keranjang
 Tempat untuk menumbuh ragi
 Kuali
 Saringan

Prosedur cara membuat

 Pertama tama ambil daun pisang, kemudian jemur di bawah sinar matahari sampai
daun pisang agak layu.

 Sambil menunggu daun pisang agak layu, ambil singkong kuning dan kupas
kulitnya. Setelah itu, kikis/kerok badan singkong yang telah di kupas tersebut
sampai tidak berlendir.
 Setelah selesai di kikis/kerok, potong-potong singkong tersebut sesuai ukuran yang
diinginkan. Kemudian cuci singkong yang sudah dipotong-potong sampai bersih.
Setelah bersih, tiriskanlah beberapa saat.

 Sesudah itu, siapkan kuali, masukkan singkong yang sudah dipotong-potong dan
diisi dengan air secukupnya. Kemudian rebus singkong menggunakan api sedang
dan tunggu hingga singkong sampai setengah matang.

 Setelah singkong sampai setengah matang, pisahkan singkong dari air rebusan.
Kemudian tunggu beberapa saat sampai singkong tersebut hangat. Sambil
menunggu pisahkan daun pisang dari tenghnya dan elap daun pisang yang sudah
dijemur sebelumnya. Kemudian tumbuk ragi sampai halus.

 Setelah itu, siapkan plastik bersih berukuran sekitar 1 meter, kemudian sebarkan
singkong hangat di atas plastik tersebut usahakan jangan sampai tertindih-tindih.
Tabur ragi yang sudah ditumbuk menggunakan saringan. Kemudian di ongklok
sampai raginya merata pada potongan singkong.
 Singkong yang sudah diberi ragi sudah bisa di bungkos menggunakan daun pisang
sesuai bentuk yang diinginkan.

 Setelah di bungkus, susunlah dengan rapi ke tempat yang berudara sejuk

Laporan Rekayasa Ide


Ide yang kami tuangkan pada Rekayasa ide ini , kami membuat berbagai
jenis model pembungkus tape mulai dari pembungkus nasi, bentuk pembungkus
lontong dan berbagai bentuk lainnya . Kami membuatnya menggunakan daun
pisang . kenapa kami menggunakan daun pisang ? Karena daun pisang memiliki
tape tersebut mengeluarkan bau harum , Lebih tahan lama dan lain lain.
Kesimpulan:
Dari hasil uji coba pembuatan tape singkong dapat disimpulkan bahwa,
Pembuatan tape termasuk kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional,
karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape
singkong jamur ragi (saccharomyces cereviceae)memakan glukosa yang ada
didalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhanya, sehingga singkong akan
menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Jamur
tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari singkong
menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape terasa manis setelah matang
meskipun tidak di tambahkan gula sebelumnya.
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar
singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan
baik. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan harus bersih, Air yang digunakan juga harus bersih.

Saran:
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya
yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan
bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai