Leher
Leher
Leher
Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Direktur RSUD
STANDAR Kabupaten Aceh Besar
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Bunaiya Putra
Penata TK I, III/d
Nip.19800928 200904 1 003
B. Persiapan Pasien
1. Pasien dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.
2. Pasien diberi penjelasan untuk melepaskan
benda-benda yang bersifat radioopaque seperti :
kalung, anting, kaca mata, dll
3. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur
pemeriksaan bahwa bagian leher pasien akan
diatur sesuai dengan keperluan pemeriksaan
C. Posisi Pemeriksaan
1. Posisi AP
a. Pasien berdiri membelakangi kaset atau tidur
diatas meja pemerikasaan
b. leher pasien diposisikan tepat pada
pertengahan kaset. Dagu sedikit extensi,
c. Beri tanda marker R/L pada sisi anatomi tubuh
jika mengunakan kaset radiografi jika
menggunakan CR marker tidak diperlukan. jika
menggunakan DR kaset diganti dengan
detector.
d. CR : 150 cranial
PEMERIKSAAN SOFT TISSU LEHER (STL)
Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Direktur RSUD
STANDAR Kabupaten Aceh Besar
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Bunaiya Putra
Penata TK I, III/d
Nip.19800928 200904 1 003
2. Posisi Lateral
a. Badan pasien diatur pada posisi lateral
menyamping kaset stand.
b. Kedua lengan lurus di samping tubuh
c. Leher pasien pada pertengahan kaset, dagu
sedikit extensi
d. Beri tanda marker R/L pada sisi anatomi tubuh
jika mengunakan kaset radiografi jika
menggunakan CR marker tidak diperlukan. jika
menggunakan DR kaset diganti dengan detector.
e. CR : tegak lurus kaset
f. CP : pada vertebrae cervical IV
g. FFD : 90 cm
h. Kolimasi diatur sesuai objek pemeriksaan.
i. Kondisi eksposi diatur sesuai keperluan (soft
tissue)
j. Kriteria hasil foto: tulang hyoid, tampak struktur
dari laryngeal, trakea, tampak jelas seluruh
v.cervikalis dan Soft Tissue Leher (STL) tampak.